Anda di halaman 1dari 6

Migrasi Yahhuwdiy ke Petra (al-Hijr) hingga Yatsrib

017,005 : fa -idzaa jaa-a wa’du -uwlaa hhumaa ba’ats naa ‘alay kum ‘ibaadan lla naa -uwliy ba-sin
syadiydin fa jaasuw khilaala ddiyaari wa kaana wa’dan mma f’uwlan

maka bila datang janji awal mereka berdua (dua kerusakan), kami bangkitkan atas kamu suatu ‘abdi -
‘abdi (asyuwriyya dan baabil) bagi kami awalan suatu jelek suatu sangat, maka para merusuh di sela -
sela sang daerah - daerah (samaria dan judea), dan adalah suatu janji suatu yang berlakukan

Berdasarkan bukti prasasti dari Babilonia dan ‘Arab, bahwa selama masa pemerintahan Nabonidus
(556-539 SM), raja terakhir Babilonia, terjadi peristiwa penting bagi ‘Arab dan Yahhuwdiy. Setelah
memerintah selama lebih dari tiga tahun, di mana Nabonidus menjalankan kebijakan keagamaan dan
diplomasi yang luas, Nabonidus menginvasi wilayah Utara Hijaz hingga Yatsrib, mengalahkan
penduduk setempat dan mendirikan kediaman nya di kota Tamya: "(tetapi) aku menyembunyikan
diriku jauh-jauh (usheriqanni) dari kota ku Baabil (di) jalan menuju Tema (Tayma-a), Dadanu (Didan
al-‘Ulaa), Padakku (Fadak), Khibra (Khaybar), Iadikhu, dan sejauh Iatribu (Yatsrib); sepuluh tahun aku
berkeliling di antara mereka (dan) ke kota ku Baabil aku tidak masuk." Terlihat disini tak ada
peradaban di Mekah Sa’uwdiy karena termasuk ‘Arab Deserta atau ‘Arab Qarnites, sudut yang tak
berpenghuni. Sedangkan peradaban di Petra (al-Hijr) telah ada pada abad keenam Sebelum Masehi.
Bangsa Nabath yang menciptakan Masyarakat Maju. Nabathiyya melakukan pertanian dan
menjalankan perdagangan yang berkembang pesat melintasi Laut Merah dan sampai ke India.

Seluruh Utara Hijaz berada di bawah kekuasaan Nabonidus ke Selatan hingga kota Yatsrib. Sebagian
besar kota yang disebutkan dalam prasasti nya adalah kota-kota ‘Arab yang terkenal dan dikenal
sebagai pemukiman Yahhuwdiy di kemudian hari: Yatsrib (Iatribu), tentu saja, tetapi juga Khaybar
(Khibra), Fadak (Padakku), Didan al-‘Ulaa (Dadanu), dan Tayma-a (Tema). Kota-kota tersebut adalah
kota-kota kafilah di jalur perdagangan ‘Arab tersebut.

Orang-orang Yahhuwdiy datang ke Petra (al-Hijr) dan Yatsrib selama periode pengasingan di Babilonia
dan membawa serta praktik pemujaan yang didirikan di Bakka di Petra (al-Hijr). Baik orang ‘Arab
maupun ‘Abar sudah mulai menetap di Petra (al-Hijr) yang pada saat itu seperti ‘Adn yang mampu
mempertahankan kehidupan lebih banyak (surah al-Hijr ayat 19 sampai 22).

015,001 : alif laam raa, tilka -aayaatu lkitaabi wa qur-aanin mmu biynin

alif (ribuan) laam (bagi) raa (penglihatan), begitulah lebih suaka (ayat - ayat) sang tulisan (kitab) dan
suatu terhimpunkan (dengan bahasa pedagang) suatu yang diantarakan (ditransisikan)

015,002 : rrubamaa ya waddu lla dzi yna kafaruw law kaanuw mu slimi yna

terkadang akan suka para sang bagi empunya para mengkafur (kaum nabiy muhammad di petra)
sekiranya para adalah para pendamai

015,003 : dzar hhum ya -kuluw wa ya ta matta’uw wa yu lhhi hhimu l -amalu fa sawfa ya ‘lamu wna

biarkan mereka para akan mentelan dan para akan berlengkap dan akan dilalaikan mereka sang
harap (angan), maka nanti para akan mengetahui
015,004 : wa maa -ahhlak naa min qaryatin -illaa wa la hhaa kitaabun mma ‘luwmun

dan apa kami binasakan dari suatu dihimpunkan (negeri bakka di petra) kecuali dan bagi nya suatu
tulisan (kitab) suatu yang diketahui

015,005 : mmaa ta sbiqu min -ummatin -ajala hhaa wa maa ya s ta -khiru wna

apa mengutamai dari suatu ummat ketentuan nya dan apa para akan nanti berakhirkan

015,010 : wa laqad -arsal naa min qabli ka fiy syiya’i l-awwali yna

dan sungguh kami utus dari sebelum engkau (muhammad di petra) di dalam tinular para sang awal

015,011 : wa maa ya -tiy hhim mmin rrasuwlin -illaa kaanuw bi hhiy ya s ta hhzi-u wna

dan apa akan memberikan (kepada) mereka dari suatu utusan kecuali para adalah dengan nya para
akan nanti berundungkan

015,013 : laa yu ‘minu wna bi hhiy wa qad khalat sunnatu l-awwali yna

para tidak akan beriman dengan nya, dan sungguh berlalu cetakan para sang awal

015,019 : wa l-ardha madad naa hhaa wa -alqay naa fiy hhaa rawaasiya wa -anbat naa fiy hhaa min
kulli syay-in mma wzuwnin

dan sang bumi kami tambahkan ia, dan kami pertemukan di dalam nya tambatan (pegunungan), dan
kami tumbuhkan di dalam nya dari tiap suatu perkara suatu tempat ditimbangkan (menurut ukuran)

015,020 : wa ja’al naa la kum fiy hhaa ma ‘aayisya wa man llas tum la hhuw bi raaziqi yna

dan kami jadikan bagi kamu di dalam nya tempat ‘aayisya (bekal - bekal) dan sesiapa bukan kalian
bagi nya dengan para merizqikan

015,021 : wa -in mmin syay-in -illaa ‘inda naa khazaa-inu hhuw wa maa nu nazzilu hhuw -illaa bi
qadarin mma ‘luwmin

dan bahwa dari suatu perkara kecuali di lantai kami khaznihh (perbendaharaan nya), dan apa kami
turunkan ia (air) kecuali dengan suatu skala suatu yang diketahui

015,022 : wa -arsal naa rriyaaha lawaaqiha fa -anzal naa mina ssamaa-i maa-an fa -asqay naa kumuw
hhu wa maa -an tum la hhuw bi khaazini yna

dan kami utus sang pencaran (angin) menghantarkan (mengkawinkan serbuk), maka kami turunkan
dari sang langit suatu air, maka kami siq (siramkan) kamu (dengan) nya (air di siq shafaa dan siq
marwa ke wadi muwsaa), dan apa supaya kalian bagi nya dengan para perbendaharaan (air di
khaznihh)

015,023 : wa -innaa la nahnu nu hyiy wa nu miytu wa nahnu lwaaritsu wna


dan bahwa kami, bagi kami, kami hidupkan dan kami matikan, dan kami para sang mewaritsi

015,024 : wa laqad ‘alim naa lmu s ta qdimi yna min kum wa laqad ‘alim naa lmu s ta -khiri yna

dan sungguh kami mengetahui para sang yang nanti bertapakkan dari kamu (kerajaan hhasyimiyya di
yardan) dan sungguh kami mengetahui para sang yang berakhirkan

015,025 : wa -inna rabba ka hhuwa ya hsyuru hhum -inna hhuw hakiymun ‘aliymun

dan bahwa pengasuh engkau, dia akan menghusyirkan mereka (ibn zubayr dan pengikutnya), bahwa
dia suatu menghakimi suatu mengetahui

Bahkan jika peristiwa ini dapat ditunjukkan sebagai awal dari pemukiman Yahhuwdiy di ‘Arab, kita
harus menunggu sampai setelah penghancuran Kuil Kedua untuk mendapatkan informasi lebih lanjut
mengenai nasib dan struktur pemukiman tersebut. Pada saat itu, seperti yang akan kita lihat, orang-
orang Yahhuwdiy telah berintegrasi dengan baik ke tanah ‘Arab. Secara khusus, asimilasi bahasa
tampaknya telah terjadi, dan orang-orang Yahhuwdiy pada zaman Muhammad digambarkan
berbicara dalam bahasa ‘Arab, memiliki nama-nama ‘Arab, dan berbicara dalam dialek khusus bahasa
‘Arab selain membaca bahasa ‘Abariy dan Aramiy.

017,007 : -in -ahsan tum -ahsan tum li -anfusi kum wa -in -asa- tum fa la hhaa fa -idzaa jaa-a wa’du l-
akhirati li ya suw-uw wujuwhha kum wa li ya dkhuluw lma sjida ka maa dakhaluw hhu -awwala
marratin wa li yu tabbiruw maa ’alaw ta tbiyran

jika lebih bagus kalian, lebih bagus kalian bagi lebih hembus (diri) kamu, dan jika lebih buruk kalian,
maka bagi nya, maka bila datang janji sang akhir, bagi para (al mahhdi dan pasukannya) akan
memburukkan wajahh kamu, dan bagi para akan mendakhului (memasuki) sang masjid (qubba ash-
shakhra atau dome of the rock) seperti apa para (titus kaisar ruwmawiy 70 masehi) mendakhului
(memasuki) nya (haikal sulaymaan) awwal (pertama) suatu mengimbang, dan bagi para akan
mentabirkan (membinasakan) apa para mentinggi (yang mereka kuasai) suatu mentabiri (sehabis-
habisnya)

Qubba ash-Shakhra dan Masjidi l-aQshaa kiblatnya menghadap ke Petra (al-Hijr), begitupun Kuil
Sulaymaan menghadap ke Petra (al-Hijr).
Bukti keberadaan Yahhuwdiy-‘Arab yang terspesialisasi di ‘Arab secara tidak langsung, kita
menemukan di dalam al-Qur-aan sejumlah besar kata, istilah, dan frasa yang berasal dari bahasa
‘Abariy Yahhuwdiy dan Aramiy. Dalam konteks al-Qur-aan, mereka dianggap sebagai bahasa ‘Arab,
jelas dan dapat dimengerti oleh semua orang ‘Arab, adalah bahwa mereka berasimilasi ke dalam
kosakata Nabathiyya, setidaknya, melalui perantaraan orang-orang Yahhuwdiy yang, baik untuk diri
mereka sendiri maupun untuk tetangga ‘Arab mereka, biasa membaca kitab suci dalam bahasa
‘Abariy dan mengalihejakannya ke dalam bahasa ‘Arab.

Bukti langsungnya sudah berkembang sebelum kedatangan Muhammad. Keberhasilan penyerbuan


terhadap pemimpin Yahhuwdiy terkemuka di kota Khaybar yang dijaga ketat bergantung pada
kemampuan kelompok tersebut untuk menyusup ke benteng yang dijaga paling aman di ‘Arabiyya,
dan pembunuhnya dapat berbicara al-yahhuwdiyyah, sebuah dialek bahasa ‘Arab. Sekretaris
Muhammad, Zayd bin Tsabit an-Najjari al-Anshari, dikatakan mempelajari al-yahhuwdiyyah dalam
waktu tujuh belas hari agar dapat memahami apa yang ditulis orang-orang Yahhuwdi, sebuah indikasi
bahwa perbedaan antara bahasa ‘Arab dan al-yahhuwdiyyah adalah soal kosa kata dan aksara;
bahasa nya tidak berbeda.

Seperti disebutkan di atas, awal mula berkembangnya fenomena ini, petunjuk yang kita peroleh
mengenai asimilasi bahasa orang-orang Yahhuwdiy di ‘Arab ke bahasa ‘Arab, memerlukan waktu
beberapa generasi agar kosa kata komunitas Yahhuwdiy dapat meresap ke kutipan rutin orang-orang
‘Arab di Sya’aa-iri. Kemungkinan besar periode setelah penghancuran Kuil Kedua adalah waktu
terbentuknya komunitas-komunitas seperti ini seperti yang akan kita lihat nanti, kita harus
mengarahkan perhatian terbesar kita pada peristiwa-peristiwa di millennium ini. Dengan dimulainya
dominasi Ruwmawiy di Mediterranean Timur, kita mempunyai bukti yang lebih dan pasti mengenai
peristiwa-peristiwa Yahhuwdiy di ‘Arab.

Yahhuwdiy Baniy Qurayz dan Yahhuwdiy Baniy Nadhir berasal dari migrasi kedua para pendeta
yahhuwdiy ke Petra (al-Hijr) kemudian ke Yatsrib beberapa waktu setelah penghancuran Kuil Kedua
pada 70 M. Migrasi Yahhuwdiy Baniy Aws dan Yahhuwdiy Baniy Khazraj ke Yatsrib sekitar 25 SM
setelah Himyar menaklukkan Sabaa- pertama kalinya, dan perselisihan antar kelompok yang
menyusulnya, yang mengakibatkan pembantaian banyak orang Yahhuwdiy.

Berdasarkan Piagam Madinah, Baniy Najjar, Baniy Aws, Baniy Tsa'labah, Baniy Jafnah merupakan
suku Yahhuwdiy

Fashal 26 wa inna li yahhuwda baniy al-najjar ...

Nenek buyut Nabiy Muhammad adalah Salma di Yatsrib dari Yahhuwdiy Baniy Najjar

Fashal 30 wa inna li yahhuwda baniy al-aws ...

Yahhuwdiy Baniy Aws dan Yahhuwdiy Baniy Khazraj di Yatsrib merupakan keturunan Yahhuwdiy Baniy
Tsa’labah

Fashal 31 wa inna li yahhuwda baniy tsa'labah ...

Fashal 32 wa inna jafnah bathni tsa'labah ...


Yahhuwdiy Baniy Jafnah adalah saudara dari Yahhuwdiy Baniy Tsa'labah, yang menjadi Raja
Ghassaaniy di Bushrahh Asyuwriyya, kemudian keturunannya Shakhr (Abu Sufyan) bin Harb bin
Umayyah (al-Harits V) bin Jabalah IV, menjadi Pembesar Ruwmawiy dari Umma lQuraa Bakka Petra
(al-Hijr) Provinsi Falisthiyn Tertia Salutaris Kekaisaran Byzantium, yang dimintai pendapat oleh Kaisar
Heraclius tentang surat dari Nabiy Muhammad, yang disiratkan pada surah Sabaa- 034 ayat ke 018.
Kemudian Muawiyyah bin Shakhr (Abu Sufyan) menjadi Khalifah di Damasyiq Asyuwriyya

034,018 : wa ja’al naa bayna hhum wa bayna lquraa lla tiy baarak naa fiy hhaa quran zhaahhiratan wa
qaddar naa fiy hhaa ssayra, siyruw fiy hhaa layaaliya wa -ayyaaman -aamini yna

dan kami jadikan antara mereka (ghassaaniy baniy jafnah) dan antara sang himpunan (negeri huwriy
di damasyiq asyuwriyya) sang bagi beri kami relungkan di dalam nya (termasuk) suatu himpunan
(negeri huwriy petra baniy umayyah ghassaaniy) suatu berpunggungan (dengan lakhmiy baniy azdi)
dan kami skalakan di dalam nya sang siyaran (jalur perdagangan), para siyarilah di dalam nya malam -
malam dan suatu lebih hari para beraman

034,019 : fa qaaluw rabba naa baa’id bayna -asfaari naa wa zhalamuw -anfusa hhum fa ja’al naa
hhum -ahaadiytsa wa mazzaq naa hhum kulla mu mazzaqin -inna fiy dzaa li ka la -ayaatin lli kulli
shabbaarin syakuwrin

maka para berkata : “pengasuh kami setelahkan di antara lebih beralih (mengkuku, menuju zhafar 25
sebelum masehi) kami (ghassaaniy baniy jafnah dan lakhmiy baniy azdi)”, dan para mengkelami lebih
hembus (diri) mereka, maka kami jadikan mereka lebih rangkaian dan kami koyakkan (muzayqiya)
mereka (baniy tsa’labah) tiap suatu dikoyakkan (baniy aws dan baniy khazraj), bahwa di dalam
empunya bagi engkau (demikian) bagi suatu suaka (ayat) bagi tiap suatu bershabar suatu
mensemarakkan

002,085 : tsumma -an tum hhaa -uwlaa-i ta qtulu wna -anfusa kum wa tu khriju wna fariyqan mmin
kum diyaari hhim ta zhaahharu wna ‘alay hhim bi l-itsmi wa l’udwaani wa -in ya -tuw kum -usaaraa tu
faaduw hhum wa hhuwa mu harramun ‘alay kum -ikhraaju hhum -a fa tu -minu wna bi ba’dhi lkitaabi
wa ta kfuru wna bi ba’dhin fa maa jazaa-u man ya f’alu dzaa li ka min kum -illaa khizyun fiy lhayaati
ddunyaa wa yawma lqiyaamati yu raddu wna -ilaa -asyaddi l’adzaabi wa maa llahhu bi ghaafilin
‘ammaa ta ‘malu wna

kemudian supaya kalian (binaan israa-iyl di yatsrib) ia di awal (keberpalingan tersebut) para
membunuh lebih hembus (diri) kamu dan para dikeluarkan (diusirkan) suatu terbedai (sebagian) dari
kamu dari daerah – daerah mereka (yahhuwdiy baniy qurayz, yahhuwdiy baniy nadhir di yatsrib 70
masehi), para (binaan israa-iyl di yatsrib) mempunggungkan (membantu) atas mereka (anshaar yakni
yahhuwdiy baniy aws dan yahhuwdiy baniy khazraj keturunan haritsah ibn tsa’labah putra amr
muzayqiya bin mazin bin azdi dari sabaa- 25 sebelum masehi) dengan sang penodaan dan sang
terlawankan, dan jika akan memberikan (datang kepada) kamu (sebagai) jeruji (tawanan), para
(yahhuwdiy baniy qurayz, yahhuwdiy baniy nadhir di yatsrib) didenda mereka (agar ditebus) dan
(padahal) dia (juga) suatu yang dilarangkan atas kamu mengkeluarkan mereka (dari yatsrib), maka
kah para beriman dengan sebagian sang tulisan (kitab tawraat) dan para mengkafur dengan suatu
sebagian, maka apa imbalan sesiapa akan melakukan empunya bagi engkau (demikian) dari kamu
kecuali suatu kelecehan di dalam sang penghayatan sang rendah, dan hari sang bertegak para akan
dipalingkan kepada lebih sangat sang usik, dan apa allahh dengan suatu lengah tentang apa para
melakukan

Anda mungkin juga menyukai