Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami kalimat efektif Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat: 1. menjelaskan pengertian kalimat efektif dengan jelas, 2. mengidentifikasi ciri-ciri kalimat efektif, 3. menyebutkan hal-hal yang menyebabkan kalimat tidak efektif, dan 4. menyusun kalimat efektif dengan baik dan benar sesuai dengan bidang ilmu. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan
informasi secara sempurna karena memenuhi syarat-syarat pembentuk kalimat efektif tersebut.
Beberapa pakar bahasa menyatakan bahwa kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulisnya. Ciri-Ciri Kalimat Efektif 1. Kesatuan gagasan 2. Kepaduan 3. Pararelisme/kesejajaran 4. Kehematan 5. Kelogisan 6. Kecermatan 7. Kebervariasian 8. Ketegasan 9. Ketepatan 10. Kebenaran Struktur 1. Kesatuan Gagasan Kalimat efektif hanya mengandung satu gagasan. Perhatikan kalimat berikut: Melihat perkembangan grafik penderita Covid-19 yang semakin tinggi namun tidak didukung dengan kesadaran masyarakat dan peningkatan tersebut memerlukan penanganan yang serius dari semua pihak yang berwenang. Kalimat di atas mempunyai lebih dari 1 gagasan. Ada 3 gagasan, yaitu: 1. Perkembangan grafik penderita Covid-19 yang semakin tinggi. 2. Perkembangan itu tidak didukung dengan kesadaran masyarakat. 3. Peningkatan tersebut memerlukan penanganan yang serius dari semua pihak yang berwenang. Saran perbaikan: Perkembangan grafik penderita Covid-19 semakin tinggi, tetapi tidak didukung dengan kesadaran masyarakat, sehingga memerlukan penanganan yang serius dari semua pihak yang berwenang. 2. Kepaduan Setiap kalimat harus disusun dengan koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak antarunsurnya. Kepaduan dibatasi sebagai hubungan timbal-balik yang jelas di antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Contoh: a. Pemerintah sedang memperhatikan kesehatan daripada warganya. (-) b. Pemerintah sedang memperhatikan kesehatan warganya. (+) 3. Pararelisme/Kesejajaran Paralelisme berarti menempatkan gagasan yang sama penting dan sama fungsinya ke dalam suatu struktur atau konstruksi gramatikal yang sama. Jika salah satu gagasan itu ditempatkan dalam struktur kata benda, kata atau kelompok kata yang lain yang memiliki gagasan sejajar juga ditempatkan dalam fungsi dan struktur yang sama. Contoh: - Penghapusan pangkalan asing dan ditariknya pasukan asing di kawasan Asean mendapat perhatian PBB. (-) - Penghapusan pangkalan asing dan penarikan pasukan asing di kawasan Asean mendapat perhatian PBB. (+) 4. Kehematan Setiap kalimat yang digunakan dalam penulisan laporan hendaknya memperhatikan kehematan (ekonomi kata). Dalam hal ini diusahakan tidak menggunakan kata yang berlebihan. Contoh: - Anak dari tetangga saya sudah diwisuda tahun lalu. - Anak tetangga saya sudah diwisuda tahun lalu. 5. Kelogisan Kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku (Arifin dan Tasai 2010:106). Hal ini berarti bahwa kalimat yang logis adalah kemampuan untuk menyatakan sesuatu dengan logika yang diterima pembaca secara nalar dan masuk akal. Contoh: - Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara ini. - Untuk menghemat waktu, kita teruskan acara ini. 6. Kecermatan Kecermatan adalah kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata (Arifin dan Tasai 2010:103). Kecermatan adalah ketepatan memilih kata sehingga menghasilkan komunikasi baik, tepat, tanpa gangguan emosional pembaca atau pendengar. Contoh: - Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan. (Kalimat di atas memiliki makna ganda, yaitu pada jumlah uang. Terdapat 2 makna yaitu: seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.) 7. Kebervariasian Kebervariasian merupakan upaya untuk penganekaragaman bentuk bahasa agar tetap terpelihara minat dan perhatian pembaca/kawan tutur, misalnya dengan mengadakan variasi sinonim kata (pilihan kata), panjang-pendek kalimat, dan struktur kalimat (aktif-pasif). Contoh: a. Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tua. b. Dibutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua kepada anak. c. Perhatian dan kasih sayang orang tua dibutuhkan anak. 8.Ketegasan Inti pikiran yang terkandung di dalam setiap kalimat harus dibedakan dengan sebuah kata yang dipentingkan. Kata yang dipentingkan harus mendapat tekanan atau harus lebih ditonjolkan dari unsur-unsur yang lain. Caranya adalah dengan pengubahan posisi kata di dalam kalimat, yaitu kta yang dipentingkan diletakkan pada awal kalimat, pengulangan (repetisi) kata yang berfungsi sebagai tumpuan inti pikiran kalimat, urutan pikiran yang logis, atau pemakaian partikel penegas (seperti –lah, -kah). Contoh: Angka kemiskinan meningkat tajam sehingga tindak kriminal makin banyak. Tindak kriminal makin banyak karena angka kemiskinan meningkat tajam. 9. Ketepatan Setiap kata yang digunakan perlu dipilih secara tepat dan cermat sehingga dapat mewakili tujuan, maksud, atau pesan tertulis. Contoh: - Posisi ketujuh korban saat ditemukan warga dan aparat kepolisian berada dalam satu ruangan. (tidak tepat) - Ketujuh korban, saat ditemukan warga dan aparat kepolisian, berada dalam satu ruangan. (tepat) 10. Kebenaran Struktur Unsur-unsur yang digunakan dalam kalimat bahasa Indonesia tidak bisa meniru struktur bahasa asing, sebagai contoh, pemakaian unsur which dan where tidak benar jika disejajarkan dengan unsur “di mana” dan “yang mana” dalam bahasa Indonesia. Contoh: - Kota dimana dia tinggal kini adalah daerah terdampak Covid-19.(salah) - Kota tempat dia tinggal kini adalah daerah terdampak Covid-19. (benar) Latihan Soal Ubahlah kalimat-kalimat berikut menjadi efektif dan jelaskan mengapa dikatakan tidak efektif! 1. Obat ini menghilangkan hidung tersumbat, kepala pening, dan perut mual. 2. Belok kiri ikuti lampu! 3. Barangsiapa mencuri akan ditindak sesuai hukum yang berlaku. 4. Di sini melayani obat generik. 5. Mohon tunggu panggilan dari kamar radiologi. 6. Di rumah sakit yang baru itu ada banyak perawat-perawat yang cantik- cantik yang bertanggung jawab. 7. Obat itu hanya dapat dibeli di toko obat, kelontong, jamu, dan apotek. 8. Pemohon atau tamu dilarang masuk yang memakai sandal jepit atau celana pendek. 9. Setelah diketahui tempat persembunyiannya, polisi menangkap para teroris. 10. Tahukah anda bahwa artikel KOMPAS dapat dijadikan sumber referensi.