Anda di halaman 1dari 16

I Komang Rika Adi Putra, M.Pd.

Tujuan Instruksional Umum



Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan
mahasiswa dapat memahami kalimat efektif
Tujuan Instruksional Khusus

 Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan
mahasiswa dapat:
1. menjelaskan pengertian kalimat efektif dengan
jelas,
2. mengidentifikasi ciri-ciri kalimat efektif,
3. menyebutkan hal-hal yang menyebabkan
kalimat tidak efektif, dan
4. menyusun kalimat efektif dengan
baik dan benar sesuai dengan bidang ilmu.
Pengertian Kalimat Efektif

 Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan
informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh
pembaca.

 Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan


informasi secara sempurna karena memenuhi syarat-syarat
pembentuk kalimat efektif tersebut.

 Beberapa pakar bahasa menyatakan bahwa kalimat efektif


adalah kalimat yang dapat menimbulkan gagasan yang
sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulisnya.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif

 1. Kesatuan gagasan
 2. Kepaduan
 3. Pararelisme/kesejajaran
 4. Kehematan
 5. Kelogisan
 6. Kecermatan
 7. Kebervariasian
 8. Ketegasan
 9. Ketepatan
 10. Kebenaran Struktur
1. Kesatuan Gagasan

 Kalimat efektif hanya mengandung satu gagasan.
Perhatikan kalimat berikut:
Melihat perkembangan grafik penderita Covid-19 yang semakin tinggi namun
tidak didukung dengan kesadaran masyarakat dan peningkatan tersebut
memerlukan penanganan yang serius dari semua pihak yang berwenang.
Kalimat di atas mempunyai lebih dari 1 gagasan.
Ada 3 gagasan, yaitu:
1. Perkembangan grafik penderita Covid-19 yang semakin tinggi.
2. Perkembangan itu tidak didukung dengan kesadaran masyarakat.
3. Peningkatan tersebut memerlukan penanganan yang serius dari semua
pihak yang berwenang.
Saran perbaikan:
Perkembangan grafik penderita Covid-19 semakin tinggi, tetapi tidak
didukung dengan kesadaran masyarakat, sehingga memerlukan penanganan
yang serius dari semua pihak yang berwenang.
2. Kepaduan

 Setiap kalimat harus disusun dengan koherensi atau
kepaduan yang baik dan kompak antarunsurnya.
Kepaduan dibatasi sebagai hubungan timbal-balik yang
jelas di antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata)
yang membentuk kalimat itu.
Contoh:
a. Pemerintah sedang memperhatikan kesehatan daripada
warganya. (-)
b. Pemerintah sedang memperhatikan kesehatan
warganya. (+)
3. Pararelisme/Kesejajaran

 Paralelisme berarti menempatkan gagasan yang sama
penting dan sama fungsinya ke dalam suatu struktur
atau konstruksi gramatikal yang sama. Jika salah satu
gagasan itu ditempatkan dalam struktur kata benda,
kata atau kelompok kata yang lain yang memiliki
gagasan sejajar juga ditempatkan dalam fungsi dan
struktur yang sama.
Contoh:
- Penghapusan pangkalan asing dan ditariknya pasukan
asing di kawasan Asean mendapat perhatian PBB. (-)
- Penghapusan pangkalan asing dan penarikan pasukan
asing di kawasan Asean mendapat perhatian PBB. (+)
4. Kehematan

 Setiap kalimat yang digunakan dalam penulisan
laporan hendaknya memperhatikan kehematan
(ekonomi kata). Dalam hal ini diusahakan tidak
menggunakan kata yang berlebihan.
Contoh:
- Anak dari tetangga saya sudah diwisuda tahun lalu.
- Anak tetangga saya sudah diwisuda tahun lalu.
5. Kelogisan

 Kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh
akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang
berlaku (Arifin dan Tasai 2010:106). Hal ini berarti
bahwa kalimat yang logis adalah kemampuan untuk
menyatakan sesuatu dengan logika yang diterima
pembaca secara nalar dan masuk akal.
Contoh:
- Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara
ini.
- Untuk menghemat waktu, kita teruskan acara ini.
6. Kecermatan

 Kecermatan adalah kalimat itu tidak menimbulkan
tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata (Arifin dan
Tasai 2010:103).
 Kecermatan adalah ketepatan memilih kata sehingga
menghasilkan komunikasi baik, tepat, tanpa gangguan
emosional pembaca atau pendengar.
Contoh:
- Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
(Kalimat di atas memiliki makna ganda, yaitu pada jumlah
uang. Terdapat 2 makna yaitu: seratus ribu rupiah atau dua
puluh lima ribu rupiah.)
7. Kebervariasian

 Kebervariasian merupakan upaya untuk
penganekaragaman bentuk bahasa agar tetap
terpelihara minat dan perhatian pembaca/kawan
tutur, misalnya dengan mengadakan variasi
sinonim kata (pilihan kata), panjang-pendek
kalimat, dan struktur kalimat (aktif-pasif).
Contoh:
a. Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tua.
b. Dibutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua kepada
anak.
c. Perhatian dan kasih sayang orang tua dibutuhkan anak.
8.Ketegasan

 Inti pikiran yang terkandung di dalam setiap kalimat harus
dibedakan dengan sebuah kata yang dipentingkan. Kata yang
dipentingkan harus mendapat tekanan atau harus lebih
ditonjolkan dari unsur-unsur yang lain. Caranya adalah
dengan pengubahan posisi kata di dalam kalimat, yaitu kta
yang dipentingkan diletakkan pada awal kalimat, pengulangan
(repetisi) kata yang berfungsi sebagai tumpuan inti pikiran
kalimat, urutan pikiran yang logis, atau pemakaian partikel
penegas (seperti –lah, -kah).
Contoh:
Angka kemiskinan meningkat tajam sehingga tindak kriminal makin
banyak.
Tindak kriminal makin banyak karena angka kemiskinan meningkat
tajam.
9. Ketepatan

 Setiap kata yang digunakan perlu dipilih secara
tepat dan cermat sehingga dapat mewakili tujuan,
maksud, atau pesan tertulis.
Contoh:
- Posisi ketujuh korban saat ditemukan warga dan
aparat kepolisian berada dalam satu ruangan. (tidak
tepat)
- Ketujuh korban, saat ditemukan warga dan aparat
kepolisian, berada dalam satu ruangan. (tepat)
10. Kebenaran Struktur

 Unsur-unsur yang digunakan dalam kalimat bahasa
Indonesia tidak bisa meniru struktur bahasa asing,
sebagai contoh, pemakaian unsur which dan where
tidak benar jika disejajarkan dengan unsur “di
mana” dan “yang mana” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
- Kota dimana dia tinggal kini adalah daerah
terdampak Covid-19.(salah)
- Kota tempat dia tinggal kini adalah daerah
terdampak Covid-19. (benar)
Latihan Soal

Ubahlah kalimat-kalimat berikut menjadi efektif dan jelaskan mengapa
dikatakan tidak efektif!
1. Obat ini menghilangkan hidung tersumbat, kepala pening, dan perut
mual.
2. Belok kiri ikuti lampu!
3. Barangsiapa mencuri akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.
4. Di sini melayani obat generik.
5. Mohon tunggu panggilan dari kamar radiologi.
6. Di rumah sakit yang baru itu ada banyak perawat-perawat yang cantik-
cantik yang bertanggung jawab.
7. Obat itu hanya dapat dibeli di toko obat, kelontong, jamu, dan apotek.
8. Pemohon atau tamu dilarang masuk yang memakai sandal jepit atau
celana pendek.
9. Setelah diketahui tempat persembunyiannya, polisi menangkap para
teroris.
10. Tahukah anda bahwa artikel KOMPAS dapat dijadikan sumber referensi.

Anda mungkin juga menyukai