Disusun Oleh :
Zara Puspita Tyarna
F100220158
3-B
Subjek penelitian Generasi muda yang tinggal di Gui Prancisana memenuhi syarat
sebagai “pribumi” serta murid asal Amerindian dan Maroon.
Metodologi penelitian Dengan metode kuantitatif, survei menemukan bahwa semua siswa
yang diwawancarai adalah bilingual (bahasa ibu/Prancis). Selain itu,
sebagian besar dari mereka (87%) menyebutkan bahasa ketiga
(beberapa dari mereka mengatakan “mereka mengetahuinya”, yang
lain hanya mengatakan “mereka memahaminya”); para siswa
mengacu pada bahasa lain yang digunakan di desa mereka. Bahasa-
bahasa yang disebutkan, tergantung di mana desa mereka berada,
adalah: Portugis Brasil, Kreol Guyana Prancis, atau bahasa Kreol
berbasis Inggris lainnya atau bahasa Amerindian lainnya. Kami
mengamati bahwa generasi muda tidak mengacu pada bahasa asing
yang dipelajari di sekolah. Bahasa tersebut dianggap oleh sebagian
besar dari mereka (85%) “sebagai mata pelajaran sekolah”.
Tentanggagasan tentang kepribumian, 33/35 Siswa Amerindian
menyatakan belum pernah mendengar kata “pribumi” dan 23/27
Siswa Maroon menyebutkan barang-barang kerajinan lokal
Hasil penelitian Penelitian ini memaparkan konteks sejarah yang mendorong
munculnya dinamika identitas tridimensi di kalangan generasi muda
keturunan Amerindian dan Maroon. Kedua, berdasarkan analisis
kami terhadap wawancara dan kuesioner yang dilakukan di antara
siswa sekolah menengah pertama dan dasar, kami mengusulkan
model identitas tersebut. Contoh-contoh yang disajikan
mengungkapkan identitas yang berkembang, terbuka terhadap
dinamika perubahan dan penerimaan terhadap hal-hal baru.
Penelitian ini menunjukkan tembusnya “batas-batas etnis” (Barth,
1969) dan menyoroti kontradiksi “kepribumian” yang dibangun dari
sudut pandang Barat, yang berupaya mengklasifikasikannya ke dalam
kategori-kategori yang telah ditetapkan sebelumnya. Namun, hal
tersebut tidak sesuai dengan realitas masyarakat yang cara hidupnya
sama modernnya. dinamis dan dipengaruhi oleh interaksi seperti yang
terjadi pada populasi lainnya.
Kesimpulan Identitas kontemporer generasi muda yang tinggal di Gui Franceana,
yang digambarkan sebagai “pribumi”, yaitu para pelajar yang berasal
dari penduduk asli Amerika dan Brown.
Hal menyoroti kontradiksi dalam konsep “pribumi” yang dibangun
bukan dari perspektif barat yang sesuai dengan realita masyarakat
dengan gaya hidup modern, dinamis dan dipengaruhi oleh interaksi
seperti pergaulan lainnya.
Review Jurnal Internasional 2