Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DETERMINAN KESEHATAN

DAN EVALUASI KEBIJAKAN


PELAYANAN KESEHATAN

KELOMPOK 1 :
DIAN PERMATA SARI
LEVI PUSPITA SARI
UMMY KHALSUM
SYOFIA HASAN

Dosen Pengampu : APRIMA YONA, M.Keb


Konsep Determinan kesehatan

1. Mutu adalah gambaran total sifat dari produk atau jasa


pelayanan yang berhubungan dengan kemampuannya
untuk memberikan kebutuhan kepuasan (American
social for quality control)
2. Mutu adalah kesesuaian terhadap permintaan
persyaratan (Philip B. Crosby)
3. Depkes : kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan
4. Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang
dapat memuaskan setiap jasa pemakai pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk
serta penyelenggaranya sesuai dengan standar dan kode etik
profesi (Asrul Azwar)
5. Mutu pelayana kesehatan adalah penampilan yang pantas
atau sesuai (yang berhubungan dengan standar) dan suatu
intervensi yang diketahui aman, yang dapat memberikan
hasil kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telah
mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dampak pada
kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan kekurangan gizi
(Djoko Wijono)
Presepsi mutu

1. Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan (masyarakat)


• memenuhi kebutuhan yang dirasakan
• Sopan dan santun
• Tepat waktu , tanggap
• Mampu menyembuhkan keluhan
• Mencegah berkembangnya atau meluasnya penyakit.
Bagi pemberi layanan kesehatan

• Ketersediaan peralatan
• Prosedur kerja dan protokol
• Kebebasan profesi dalam setiap melakukan layanan
kesehatan sesuai dengan teknologi kesehatan mutakhir
• Keluaran atau layanan kesehatan tersebut.
Bagi penyandang dana pelayanan
kesehatan (BPPJS/Asuransi)

• Layanan kesehatan yang efektif dan efisien


(dapat disembuhkan dalam waktu yang sesingkat
mungkin)
• Pencegahan penyakit.
• Layanan kesehatan semakin berkurang.
Bagi Pemilik sarana pelayanan
kesehatan.

• Menghasilkan pendapatan yang mampu menutupi biaya


operasional dan pemeliharaannya
• Tarif layanan kesehatan yang masih terjangkau
Administrator pelayanan kesehatan

• Tidak langsung memberikan pelayanan kesehatan tetapi


bertanggung jawab terhadap mutu layanan kesehatan.
• Kebutuhan supervisi, keuangan dan logistik
Bagi Ikatan Profesi

• Kepuasan pasien
• Tidak ada malpraktek.
Zeithmalh, dkk (1990: 23

• sepuluh ukuran kualitas jasa/ pelayanan, yaitu :


• 1) Tangible (nyata/berwujud)
• 2) Reliability (keandalan)
• 3) Responsiveness (Cepat tanggap)
• 4) Competence (kompetensi)
• 5) Access (kemudahan)
• 6) Courtesy (keramahan)
• 7) Communication (komunikasi)
• 8) Credibility (kepercayaan)
• 9) Security (keamanan)
• 10) Understanding the Customer (Pemahaman pelanggan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
untuk mencapai mutu
1. Berfokus pada pelanggan
2. Obsesi terhadap mutu
3. Pendekatan ilmiah
4. Komitmen jangka panjang
budaya organisasi yang baru
5. Kerjasama Tim
6. Perbaikan sistem secara berkesinambungan.
7. Pendidikan dan pelatihan
EVALUASI KEBIJAKAN PELAYANAN
KESEHATAN
•TERIMAKASIH ☺

Anda mungkin juga menyukai