Anda di halaman 1dari 142

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sesuai amanat Undang - Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, bahwa
pemerintah mempunyai kewajiban untuk menjamin kesehatan setiap warga Negara
Indonesia yang meliputi kesehatan fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi serta
menjamin ketersediaan sumber daya yang diperlukan di bidang kesehatan antara lain, dana,
tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan, dan alat/fasilitas kesehatan
serta teknologi yang diperlukan dalam rangka upaya penyelenggaraan kesehatan maka
Rumah sakit sebagai Institusi pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban dalam
meyelenggarakan kesehatan perorangan secara paripurna yang meliputi pelayanan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, dengan menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat, dan diharapkan dapat :

a. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan


b. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan
rumah sakit, dan sumber daya manusia di rumah sakt
c. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit, dan
d. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia
rumah sakit, dan rumah sakit

Rumah Sakit Islam Ar Rasyid ditetapkan sebagai Rumah Sakit yang mempunyai
fungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien sehingga mutu
pelayanan dan keselamatan pasien terjamin. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka
perlu didukung dengan ketersediaan sumber daya sesuai kebutuhan.
Sumber daya manusia rumah sakit adalah salah satu sumber daya yang mempunyai
peranan yang sangat penting dalam proses penyelenggaraan rumah sakit demi terwujudnya
mutu pelayanan dan keselamatan pasien rumah sakit. Dalam Undang Undang Rumah sakit
nomor 44 tahun 2009, bagian kelima, pasal 12 menyatakan bahwa rumah sakit harus
memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga
keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen rumah sakit, dan tenaga non
kesehatan, dimana jumlah dan jenisnya harus sesuai dengan jenis dan klasifikasi rumah
sakit dan data tersebut berupa data ketenagaan yang melakukan praktik atau pekerjaan
dalam penyelenggaraan rumah sakit.

Oleh karena itu untuk terwujudnya rumah sakit yang berorientasi kepada terjaminnya
mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien, perlu melakukan pengelolaan sumber
daya manusia rumah sakit secara profesional mulai dari perencanaan, rekrutmen,
pengangkatan/penempatan evaluasi, pembinaan, kesejahteraan, dan pemberhentian sehingga
ada kejelasan dalam mewujudkan hak dan kewajiban sumber daya manusia rumah sakit.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
1
Tersusunnya pedoman manajemen SDM Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang

2
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan dalam menetapkan pengelolaan SDM Rumah Sakit Islam Ar
Rasyid Palembang
b. Tersedianya SDM profesional di Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang
c. Terlaksanaya rekrutmen staff untuk posisi yang tersedia sesuai standar
d. Tersedianya data sebagai dasar evaluasi pelatihan, keterampilan dan pengetahuan
calon pegawai
e. Terlaksananya penugasan sesesorang sebagai staf rumah sakit

C. RUANG LINGKUP
Pedoman manajemen SDM Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang meliputi pengelolaan
terhadap pegawai mulai dari perencanaan, pengadaan, pengangkatan, penempatan,
pengembangan kompetensi, pembinaan, penilaian kinerja.

D. DEFINISI OPERASIONAL
1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat
2. Direksi adalah pejabat pengelola Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang yang
diangkat oleh pemilik rumah sakit dan bertanggung jawab atas pengelolaan rumah sakit
terdiri dari Direktur, Direktur Operasional
3. Direktur adalah pejabat struktural tertinggi di rumah sakit yang diangkat oleh pemilik
rumah sakit untuk menjadi pimpinan dan bertanggung jawab atas pengelolaan rumah
sakit yang dipimpinnya
4. Direktur Operasional adalah pejabat struktural yang diangkat oleh pemilik rumah sakit
untuk membantu direktur dalam mengelola operasional rumah sakit
5. Pegawai Rumah Sakit Islam Ar Rasyid terdiri dari :
a. Pegawai PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu)
b. Pegawai PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu)
6. Jenis tenaga Rumah Sakit Islam Ar Rasyid terdiri dari :
a. Tenaga Medis meliputi, spesialis anak, spesialis syaraf, spesialis radiologi,
spesialis penyakit dalam, spesialis kebidanan dan kandungan, spesialis bedah,
spesialis anestesi, spesialis bedah mulut, spesialis mata, spesialis kulit dan kelamin,
spesialis THT, sub spesialis penyakit dalam, spesialis patologi klinik, spesialis
patologi anatomi, spesialis orthopaedi, dokter gigi, dokter umum.
b. Tenaga Keperawatan merupakan kelompok jabatan fungsional yang meliputi
perawat dengan level kompetensi
c. Tenaga Penunjang Medis, yang meliputi radiografer, teknisi elektromedis,
sanitarian, analisis kesehatan, fisikawan medis, perekam medis, asisten apoteker,
apoteker, gizi, fisioterafis.
d. Tenaga non kesehatan adalah tenaga non fungsional yang terdiri dari tenaga
administrasi dan tenaga teknis lainnya.
e. Kelompok manajerial adalah pegawai yang menduduki jabatan kepala baik
struktural maupun non struktural yang melaksanakan fungsi – fungsi manajemen,
berperan sebagai fungsi manajerial baik lini maupun matriks berada pada 1 tingkat

3
(langsung) sampai dengan 2 tingkat di bawah Direktur dan Direktur Operasional
dalam organisasi Struktural maupun Fungsional Rumah Sakit.
f. Dokter paruh waktu atau dokter tamu atau adalah dokter spesialis yang status
kepegawaiannya bukan sebagai pegawai Rumah Sakit Islam Ar Rasyid, yang
karena kompetensinya diundang/ditunjuk untuk melakukan/memberikan
pelayanan dan/atau tindakan medis di rumah sakit untuk jangka waktu dan/atau
kasus tertentu atas tanggung jawab Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP).
7. Manajemen sumber daya manusia Rumah Sakit Islam Ar Rasyid adalah suatu
sistem Pengelolaan Pegawai di Rumah Sakit Islam Ar Rasyid yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengadaan, pengangkatan, penempatan, penggajian,
pembinaan, kesejahteraan dan pemberhentian pegawai.
8. Perencanaan kebutuhan pegawai adalah suatu proses perencanaan kebutuhan pegawai
dengan memperhatikan dan mempertimbangkan beban kerja rumah sakit, misi rumah
sakit, perpaduan antara pasien yang dilayani dengan kompleksitas kebutuhan pasien,
jenis pelayanan yang disediakan, dan teknologi yang digunakan oleh rumah sakit dalam
asuhan pasien.
9. Pengadaan pegawai adalah suatu proses kegiatan penarikan atau rekrutmen pegawai
dalam rangka mengisi formasi kosong terdiri dari tahapan penyusunan
formasi,pengumuman, seleksi / verifikasi berkas lamaran, penyaringan atau seleksi,
penetapan, dan pengangkatan.
10. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat Jabatan berdasarkan tingkat
kesulitan, tanggung jawab, dampak dan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai
dasar penggajian.
11. Manajemen Karir merupakan pengembangan karir ( pola karir, rotasi) dan
pengembangan karir yang harus dilakukan dengan menerapkan sistem merit.
12. Disiplin pegawai adalah kesanggupan / kesadaran pegawai untuk mentaati kewajiban
dan mengindari larangan yang ditentukan dalam perundang – undangan yang berlaku,
bila tidak mematuhi ketentuan tersebut, maka pegawai dianggap melanggar aturan yang
telah ditetapkan, sehingga perlu dilakukan pembinaan dalam rangka memperbaiki atau
meningkatkan kinerja pegawai
13. Pembinaan pegawai adalah suatu proses untuk memotivasi pegawai agar berkinerja
lebih baik.
14. Rotasi dan mutasi tugas adalah upaya pembinaan yang diberikan kepada pegawai
dalam rangka meningkatkan kemampuan, keterampilan serta semangat kerja.
15. Analisis beban kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan
cara menjumlahkan semua beban kerja dibagi dengan kapasitas kerja perorangan
persatuan waktu.
16. Uraian tugas adalah suatu paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan yang
menguraikan tentang tugas dan tanggung jawab yang dilakukan pemegang jabatan dalam
memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dalam kondisi pelaksanaan tertentu
17. Penghargaan adalah suatu bentuk pengakuan dari pimpinan Rumah Sakit Islam Ar
Rasyid, atas prestasi, dedikasi dan pengabdian pegawai.
18. Gaji adalah imbalan finansial berupa upah dasar yang diterima setiap bulan
19. Retensi merupakan kemampuan organisasi untuk mempertahankan pegawai yang
berkualitas terutama pegawai yang mempunyai kompetensi spesifik dan sulit didapatkan

4
pada pasar tenaga kerja untuk tetap berkomitmen bekerja pada organisasi dan tidak
meninggalkan organisasi.
20. Pemberhentian adalah pengakhiran tugas yang mengakibatkan pegawai kehilangan
statusnya sebagai pegawai Rumah Sakit Islam Ar Rasyid .

E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
3. Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
4. Undang Undang Nomor 36 Tahun Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
5. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
6. Undang-Undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
7. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2006 Tentang Tunjangan Fungsional Dokter,
Dokter Gigi, Apoteker, Asisten Apoteker, Pranata Laboratorium Kesehatan,
Efidemiologi Kesehatan, Entomologi Kesehatan, Sanitarian, Administrasi Kesehatan,
Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Perawat Gigi, Nutrisionis, Bidan, Perawat, Radiografer,
Perekam Medis Dan Teknisi Elektromedik.
9. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Tunjangan Jabatan Struktural.
10. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Tunjangan Jabatan Struktural.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
512/MENKES/PER/IV/2007 tentang Izin Praktik Dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
971/MENKES/PER/XI/2009 tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural
Kesehatan.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 Tentang Pedoman
Penyusunan SDM Kesehatan Di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota Serta RS.
14. Permenkes No 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan
Kebutuhan SDM Kesehatan.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. NAMA DAN STATUS RUMAH SAKIT


1. Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid Palembang
2. Didirikan : 05 Oktober 2015
3. Status : Swasta
4. Pemilik : H. Djuliar Rasyid / Yayasan Ar Rasyid
5. Alamat : Jalan HM Saleh No 2 KM 7 Kelurahan Sukarame
6. Telepon : 0711 56105053
7. Type RS :C
8. Luas Tanah/Bangunan : + 1.500 m2

B. PERIJINAN DAN SERTIFIKASI

1. Ijin Operasional : Keputusan Walikota Palembang No. 81200078911750007


dan menjadi Rumah Sakit Rujukan di provinsi Sumatera
Selatan

C. KEDUDUKAN DAN FASILITAS RUMAH SAKIT

1. Kedudukan RS Islam Ar-Rasyid Palembang berada di Jalan HM Saleh No 2 di


Kecamatan Sukarame Palembang Suamatera Selatan
2. Kapasitas Sumber Daya Aset (Bangunan Fisik).

a. Gedung Rawat Jalan lantai 1


-
- Poliklinik anak, poli syaraf, poli obgyn, poli mata, poli THT, poli, PDL,
Apotik, ruang farmasi, gudang farmasi,laboratorium, TB DOT, Klinik VCT.
- Masjid, Parkiran, Kantin.
- IGD 24 Jam
- Instalasi limbah
b. Gedung Administrasi Lantai 1
Front Office Medical Record, Verfikasi BPJS dan Umum, Kasir, Customer
Service, Admin Rawat Jalan.
c. Lantai 2 : Rontgen, (OK) Kamar Operasi, Ranap PDL Kelas 3
d. Lantai 3 : Ruang Adm Medis, Ruang TU, Humas, Marketing, Ruang Personalia,
Ruang Keuangan, Ruang Akreditasi, Ruang Yayasan, Ruang Direktur, Ruang
6
Direktur Operasional, Ruang Komite Medik, Ruang Komite Keperawatan,
Ruang PPI, Ruang Kepala Instalasi, Ruang Rawat Inap Kebidanan, Neonatus,
Ruang Isolasi
e. Lantai 4 : Ruang Rawat Inap Anak
f. Lantai 5 : Ruang Rawat Inap Kelas VVIP, VIP, 1 dan kelas 2
g. Lantai 6 : Ruang Isolasi
3. Fasilitas Rumah Sakit
a. Pelayanan Medis
1) Rawat Jalan
a) Poliklinik Kebidanan
b) Poliklinik Penyakit Dalam
c) Poliklinik Bedah
d) Poliklinik Anak
e) Poliklinik Lain-lain: Mata, THT, Gigi, , Rehabilitasi Medik, Neurologi
(Syaraf), Ginjal,

2) Rawat Inap
a) Perawatan Obgyn (Kebidanan dan Penyakit Kandungan)
b) Perawatan PDL
c) Pelayanan Intensif (HCU/ICU)

b. Pelayanan Penunjang Medis

1) Laboratorium : Patologi Klinik, Patologi Anatomi


2) Instalasi Farmasi
3) Radiologi
4) Rekam Medis
5) Rehabilitasi Medik
6) EKG (Elektrokardiography)
7) USG (Ultrasonography)
8) USG 3D, ECHO (Echocardiography)

c. Fasilitas Tindakan Medis


1) Kamar Operasi (4 kamar)
2) Kamar Bersalin (3 TT)
3) Ruang Pulih / RR (3TT)
4) Kamar Tindakan

d. Fasilitas Lain : Ambulance 24 Jam (1 unit), Laundry, Dapur/Pantry, Sistem


Utilitas (listrik, air bersih, air minum, lift, gas medis, ventilasi, genset,
UPS, dll), Parkiran, SIMRS, kantin dan Masjid

7
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN DAN NILAI RUMAH SAKIT

Nama Rumah sakit ini adalah Rumah Sakit Islam Ar Rasyid merupakan Rumah Sakit Swasta
yang berdiri sejak tahun 2015.

A. VISI
Menjadi rumah sakit kebanggan umat islam yang memberikan pelayanan secara islami,
modern, profesional, yang berlandaskan semangat fastabikul khoirot untuk mengamalkan
perintah Allah ta'awanu’alal birri wattaqwa dalam bidang kesehatan

B. MISI
a. Memberikan pelayanan kesehatan dan menyediakan tenaga medis yang islami
kompeten dalam bidangnya sesuai dengan standar pelayanan dan dapat dijangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat dengan tidak membedakan status sosial
b. Mengutamakan keselamatan pasien dan menciptakan lingkungan yang aman, bersih
dan sehat
c. Menyediakan peralatan yang modern, canggih dan komputerized
d. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga dapat berperan
dalam pengembangan dan kemajuan rumah sakit.

C. MOTTO
“Pelayananku Ibadahku”

D. MAKSUD DAN TUJUAN


Pedoman pengorganisasian ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang.

Pedoman pengorganisasian ini ditujukan untuk:

1. Tercapainya kerjasamanya yang baik antar pegawai Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
2. Memacu profesionalisme dan tanggungjawab terhadap peningkatan mutu layanan
Rumah Sakit
3. Sebagai acuan untuk analisis dan penyajian data bagi setiap bagian di Rumah Sakit
Islam Ar Rasyid Palembang dalam mengelola Rumah Sakit.
4. Sarana untuk menjamin efektifitas, efisiensi, dan mutu
8
5. Sebagai acuan bagi penyelesaian konflik di Rumah Sakit antar bagian

9
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

A. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Struktur Organisasi Unit Kerja Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid Palembang adalah
sebagaimana tercantum dalam organogram yang merupakan bagian dari Struktur
Organisasi Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid Palembang yang disahkan berdasarkan
Keputusan Direktur RS Islam Ar-Rasyid Palembang.

B. SUSUNAN ORGANISASI

Susunan Organisasi Unit Kerja Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid Palembang sebagaimana
tercantum dalam organisasi dan tatalaksana, terdiri dari : Direktur, Direktur
Operasional, Komite, Supervisor, Kepala Instalasi / Unit, Koordinator, Staff.

1
0
BAB V

PERSYARATAN & URAIAN TUGAS JABATAN

V.1. DIREKTUR
Nama Jabatan : Direktur
Pengertian : Direktur adalah pimpinan tertinggi Rumah Sakit
Islam Ar Rasyid
Tugas Utama : 1. Menyelenggarakan pengelolaan
perumahsakitan sesuai dengan visi dan misi
Rumah Sakit
2. Sebagai Pimpinan Rumah Sakit dan Pembina
Fungsi Rumah Sakit
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Ketua Yayasan
2. Bawahan :
a. Direktur Operasional
b. SPI
c. Supervisor Medis & Keperawatan
d. Supervisor Penunjang Medis
e. Supervisor SDM
f. Supervisor Keuangan
g. Supervisor Umum

Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal :


Kualifikasi Dokter/Dokter Gigi + S2 Manajemen
Kesehatan/ Manajemen Rumah Sakit
2. Pengalaman Jabatan :
Pernah menjabat menjadi Wakil Direktur
atau Direktur RS lain
3. Masa Kerja :
10 Tahun
Tanggung Jawab : 1. Sebagai Pimpinan Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
a. Mematuhi perundang-undangan yang
berlaku
b. Menjalankan visi dan misi rumah sakit
yang telah ditetapkan
c. Menetapkan kebijakan rumah sakit
d. Memberikan tanggapan terhadap setiap
laporan pemeriksaan yang dilakukan
Regulator
e. Mengelola dan mengendalikan sumber
daya manusia, keuangan dan sumber
daya lainnya
f. Merekomendasikan sejumlah kebijakan,
rencana strategis dan anggaran kepada
Representatif pemilik untuk mendapatkan
persetujuan
g. Menetapkan prioritas perbaikan tingkat
rumah sakit yaitu perbaikan yang akan
berdampak luar/menyeluruh di rumah
sakit yang akan dilakukan pengukuran

1
sebagai indikator mutu prioritas rumah
sakit
h. Melaporkan hasil pelaksanaan program
manajemen risiko kepada representasi
pemilik setiap 6 (enam) bulan
i. Memimpin dan mengendalikan semua
usaha, pekerjaan dan kegiatan secara
berhasil guna untuk terselenggaranya
fungsi fungsi Rumah Sakit Islam Ar
Rasyid secara optimal dalam rangka
pencapaian tugas pokok
j. Memelihara dan meningkatkan
kelancaran perawatan personel material
serta dukungan administrasi logistik
untuk pelaksanaan tugas Rumah Sakit
Islam Ar Rasyid Palembang
k. Memelihara dan menegakkan hukum
disiplin serta tata tertib di lingkungan
Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang
l. Memelihara dan meningkatkan
kesejahteraan kemampuan kerja serta
pengembangan personel Rumah Sakit
Islam Ar Rasyid Palembang

C. Sebagai Staf pelaksana Yayasan di bidang


pembinaan fungsi Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
a. Mengajukan saran/usul dan bahan
pertimbangan kepada Yayasan perihal
pelaksana fungsi Rumah Sakit Islam Ar
Rasyid sebagai hasil pengamatan dan
penilaian yang terus menerus
b. Menyelenggarakan pengawasan staf
dibidang perumahsakitan terhadap
departemen, Staf dan Pejabat pelaksana
di lingkungan Rumah Sakit Islam Ar
Rasyid

D. Sebagai Pembina Fungsi Perumahsakitan di


Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang
a. Menyelenggarakan dan membina serta
mengendalikan fungsi Rumah Sakit Ar
Rasyid, secara berhasil guna dan berdaya
guna dalam keseimbangan yang optimal
b. Menyelenggarakan, membina dan
mengendalikan organisasi system, metode
dan prosedur kerja di lingkungan Rumah
Sakit Islam Ar Rasyid
c. Menetapkan kebijakan penyelenggaraaan
fungsi pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Islam Ar Rasyid berdasrkan system
yang berlaku sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang
kesehatan
d. Menyelenggarakan dan melaksanakan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat

1
umum
e. Menyusun program pembinaan
perumahsakitan
f. Menjamin tercapainya sasaran program
pembinaan Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
g. Menjamin tercapainya sasaran program
pembinaan Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
secara efektif dan efesien
h. Menyelenggarakan pembinaan dan
supervisi di Unit dan Instalasi Pelayanan
perumahsakitan terhadap Rumah Sakit
Islam Ar Rasyid

V.2. DIREKTUR OPERASIONAL


Nama Jabatan : Direktur Operasional
Pengertian : Direktur Operasional adalah pimpinan tertinggi
setelah Direktur Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
Tugas Utama : 1. Memimpin Operasional Rumah Sakit.
2. Memilih, Mengawasi tugas, mensupervisi manajer
& Ka. Instalasi
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Direktur
2. Bawahan :
a. Seluruh Supervisor
b. Seluruh Kepala Instalasi
c. Case Manajer
d. Ketua Casemix
e. Seluruh karyawan
Persyaratan dan Kualifikasi : 1. Pendidikan Minimal S1
2. Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas tentang organisasi
manajemn Rumah Sakit / kesehatan
3. Berdisplin tinggi, tegas, dan
mampu mengkoordinasi staf
4. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap
Rumah Sakit
5. Memiliki kondite pribadi yang baik
6. Sehat jasmani dan rohani
Uraian Tugas : 1. Melaksanakan tugas peleyanan kesehatan sesuai
dengan kebijakan yang digariskan oleh
pemerintah dan Pimpinan Rumah Sakit
2. Mengarahkan, mengkoordinir serta mengawasi
pelaksanaan pokok pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit guna mencapai tujuan yang
ditetapkan.
3. Merencanakan pengembangan operasional
pelayanan kesehatan, kesiapan sumber daya
manusia strategi pemasaran, kesiapan bidang
umum, administrasi, dan keuangan rumah sakit
sesuai dengan peraturan yang berlaku serta
sejalan dengan kebijakan Direktur
4. Merencanakan pengembangan rumah sakit serta
mengajukan rencana program investasi kepada
Direktur

1
5. Memberikan perencanaan operasional Medik,
Administrasi dan Keuangan rumah sakit tiap
akhir tahun sebelumnya, serta
mempresentasikannya kepada Direktur pada
akhir tahun sebelumnya.
6. Melaporkan secara periodik operasional Rumah
Sakit (per bulan)
7. Melaporkan kejadian kejadian operasional
Rumah Sakit yang bersifat khusus baik medis
maupun non medis

Tanggung Jawab : Pengelolaan dan pengendalian operasional rumah


sakit yang sesuai dengan misi Rumah Sakit
Wewenang : 1. Mengarahkan, menetapkan program kerja rumah
sakit jangka panjang, jangka menengah, dan
jangka pendek.
2. Menyusun, mengajukan rencana anggaran
pendapatan belanja tahunan rumah sakit kepada
3. Menetapkan kebijaksanaan pelayanan bidang
medis, non medis dan penunjang medis, serta
administrasi dan keuangan.
4. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang
telah disetujui oleh Direktur

a. Bidang Pelayanan Medis


Nama Jabatan : Supervisor Medis dan Keperawatan
Pengertian : Supervisor Medis dan Keperawatan adalah
pembantu direksi yang mempuyai tugas
menyelenggarakan pengelolaan pelayanan medis,
keperawatan, dan keteknisian medis yang
bermutu melalui pengelolaan, pembinaan,
pengembangan Center-Center dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran Rumah Sakit Islam
Ar Rasyid, dan bertanggung jawab kepada direksi
Tugas Utama : 1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di
bawah bidang medis yang secara garis besar
mencakup fungsi perencanaan, pengadaan,
pengelolaan serta evaluasi sistem operasional
pelayanan medis, dengan tujuan menciptakan
efisiensi dan efektivitas pelayanan baik secara
internal ataupun pelayanan eksternal kepada
pengguna jasa rumah sakit.
2. Menjamin seluruh kegiatan operasional
dibidang medis baik intern maupun ekstern
berjalan dengan baik
3. Mengkoordinir, membimbing serta membina
staf dibawah koordinasinya dalam memberikan
pelayanan dan informasi bagi pengguna jasa
rumah sakit dalam rangka meningkatkan citra
Rumah Sakit Islam ar rasyid

1
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Direksi
2. Bawahan :
a. Ka. Instalasi Rajal dan IGD
b. Ka. Instalasi Rawat Inap
c. Ka. Instalasi MCU
d. Ka. Instalasi OK
e. Ka. Instalasi ICU
f. Ka. Unit HD
g. Ka. Keperawatan
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal
Kualifikasi : S1 Dokter Umum
2. Pengalaman Jabatan :
Dokter Umum Minimal 3 Tahun
3. Jenis kelamin :
Laki-laki / Perempuan
Uraian Tugas : 1. Fungsi perencanaan
 Merencanakan Kebutuhan pola
ketenagaan: dokter umum dan spesialis
 Merencanakan metode asuhan medis
dengan menjaga quality, safety, dan
efisiensi
- Clinical pathway
 Merencanakan sistim pendidikan dan
pelatihan bagi dokter jaga seiring dengan
perkembangan ilmu kedokteran
 Menyusun rencana kerja dan anggaran
tahunan medis
 Merencanakan pengembangan pelayanan
medis
2. Fungsi pengorganisasian
 Mendesaign struktur organisasi unit
 Mengkoordinasikan seluruh tugas di
bagiannya untuk kelancaran operasional serta
bekerjasama dengan bidang lain yang terkait.
3. Fungsi Kepemimpinan
 Menyusun uraian tugas dan indikator medis
 menyusun dan mengembangkan sistem medis
di rumah sakit secara terpadu dan terarah serta
sesuai dengan perkembangan keilmuan di
bidang tersebut, daya kompetisinya dengan
rumah sakit lainnya.
 Melaporkan secara berkala mengenai
penghargaan dan hukuman/sanksi yang telah
dilakukan di bagiannya kepada bagian sumber
daya manusia
 Menangani komplain dari pengguna jasa
medis
 Membantu Menyusun Standar Medis yang
terus menerus diperbaharui sesuai dengan
perkembangan dunia kedokteran.
4. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi
 Berkoordinasi dengan kepala instalasi dan
manajer untuk melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kegiatan medis
1
1
 Mengevaluasi ketertiban pengisian
Resume medis
 Melakukan pengawasan dan koordinasi
terhadap semua kebutuhan medis serta
pengawasan dan pengendalian pasien.

Tanggung Jawab : 1. Ke luar :


 Mengikuti acara-acara ilmiah / perkembangan
ilmu untuk kemajuan di bagiannya.
2. Ke dalam :
 Koordinasi kerja dengan bagian lain
 Menegakkan disiplin kerja
 Menghadiri pelatihan internal medis
 Mengikuti kegiatan tambahan seperti Panitia
Mutu, TB DOTS, KPRS PPI, ataupun
kegiatan internal yang diadakan Rumah Sakit
Islam Ar Rasyid Palembang
Wewenang : 1. Mengatur koordinasi pelayanan Medis Rumah
Sakit Islam Ar Rasyid Palembang
2. Mengatur sarana dan prasarana di Rumah Sakit
Islam Ar Rasyid Palembang
3. Berkoordinasi dengan unit terkait pelayanan IGD,
Rawat Inap dan Rawat Khusus di Rumah Sakit
Islam Ar Rasyid Palembang

1) Instalansi Gawat Darurat dan Rawat Jalan


Nama Jabatan : Kepala Instalasi IGD dan Rawat Jalan
Pengertian : Kepala Instalansi Gawat Darurat dan Rawat Jalan
adalah seorang yang bertugas mengelola dan
merencanakan ketersediaan tenaga perawat
emergency, obat, kesiapan alat, dan instrumen di
dalam mendukung dokter memberikan pelayanan
kesehatan di ruang IGD dan Rawat Jalan, serta
bertanggung jawab kepada Supervisor Medis

Tugas Utama : Mengelola pelayanan medis dan non medis, sarana dan
prasarana pada IGD dan Rawat Jalan
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Medis
2. Bawahan :
a. Koordinator IGD
b. Koordinator Rawat Jalan
c. Pelaksana IGD
d. Pelaksana Rawat Jalan
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal
Kualifikasi : S1 Dokter Umum
2. Pengalaman Jabatan :
Dokter Umum Minimal 3 Tahun
3. Jenis kelamin :

1
Laki-laki / Perempuan
Uraian Tugas : a. Fungsi perencanaan
1. Menyusun dan menjabarkan Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunan ke dalam program kegiatan
bulanan, mingguan, dan harian IGD.
2. Menyusun dan merencanakan perubahan sistem
dan prosedur kerja dalam rangka pengendalian
dan peningkatan mutu pelayanan di IGD.
3. Merencanakan pengembangan pelayanan gawat
darurat.

b. Fungsi Pengorganisasian
1. Melaksanakan program kerja, pengembangan
dan perubahan sistem secara terpadu di IGD
secara efektif dan efisien.
2. Melaksanakan koordinasi di IGD maupun
dengan Bagian lain.
3. Mengatur semua kegiatan operasional di IGD,
sehingga tujuan

IGD dapat tercapai secara efektif dan efisien.


4. Melakukan koordinasi dengan seluruh
stakeholder yang berhubungan dengan instalasi
rawat jalan agar dapat mencapai tujuan IGD
sebagai pusat revenue.
5. Mengimplementasikan standar-standar akreditasi
di IGD.
c. Fungsi Kepemimpinan
1. Menciptakan hubungan yang profesional antara
sesama karyawan di IGD maupun dengan
pelanggan internal dan eksternal.
2. Melaksanakan dan memimpin setiap pertemuan
berkala maupun insidental IGD.
3. Menggerakkan setiap karyawan di IGD untuk
mewujudkan Falsafah dan mendukung
tercapainya tujuan di IGD.
4. Mengarahkan seluruh staf di IGD agar tertib
pada Kebijakan, Pedoman dan Prosedur serta
memastikan semua bergerak dinamis untuk
mencapai tujuan dan target IGD.
5. Membawa karyawan di IGD untuk peka,
terbuka, komitmen terhadap kemajuan RSI
AR RASYID dan mempunyai rasa memiliki
yang tinggi.
6. Menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual untuk
mewujudkan rumah sakit yang ramah, bersahaja
dan profesional.
7. Menyelesaikan setiap permasalahan di IGD.

d. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi


1. Mengendalikan setiap pemakaian fasilitas,
perlengkapan dan barang-barang rutin RS AR
RASYID
2. mengendalikan mutu pelayanan di IGD.
3. Mengendalikan sikap dan perilaku karyawan di

1
IGD, agar tidak terjadi penyimpangan.
4. Mengendalikan mutu dan biaya dalam pelayanan
IGD.
5. Mengevalusi pemakaian barang dan fasilitas
rumah sakit.
6. Mengevaluasi pelaksanaan protap dan standar
pelayanan di IGD.
7. Mengevaluasi upaya marketing RS di IGD.
8. Mengevaluasi mutu pelayanan di IGD.
9. Mengevaluasi dan menganalisa laporan bulanan,
triwulan, semester dan tahunan di IGD.
Tanggung Jawab : 1. Membuatdanmenyampaikanlaporansetiapbulan,
triwulan, semester danakhirtahunsertasewaktu-
waktubiladiperlukan.
2. Menyelesaikan setiap permasalahan di IGDsecara
proporsional.
3. Mengarahkan karyawan di IGDagar mematuhi
Peraturan, Kebijakan dan Prosedur yang telah
ditetapkan.
4. Menjaga pelayanan medis bermutu dan profesional
di IGD
Wewenang : 1. Mengatur operasional pelayanan medis dan non
medis di IGD
2. Mengatur sarana dan prasarana IGD
3. Berkoordinasi dengan semua unit yang terkait
dengan IGD

2) Instalansi Rawat Inap


Nama Jabatan : Kepala Instalasi Rawat Inap
Pengertian : Kepala Instalansi Rawat Inap adalah seorang
yang bertugas mengelola dan merencanakan
ketersediaan tenaga perawat, obat, kesiapan alat,
ruangan rawat inap dan instrumen di dalam
mendukung dokter memberikan pelayanan
kesehatan di rawat inap, dan bertanggung jawab
kepada Supervisor Medis
Tugas Utama : Mengelola pelayanan medis dan non medis, sarana dan
prasarana pada Instalasi Rawat Inap meliputi Rawat
Inap Lantai 2, Lantai 3, Lantai 4, Lantai 5, Obgyn-VK,
Neonatus
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Medis
2. Bawahan :
a. Koordinator Rawat Inap Lt. 2
b. Koordinator Rawat Inap Lt 5 dan 6
c. Koordinator Rawat Inap Anak
d. Koordinator Rawat Inap Obgyn
e. Koordinator Neonatus
f. Koordinator VK
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal :
S1 Dokter Umum

1
Kualifikasi 2. Pengalaman Jabatan :
Dokter Umum Minimal 3 Tahun
3. Jenis kelamin :
Laki-laki / Perempuan
Uraian Tugas : 1. Fungsi perencanaan
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan ke dalam program kegiatan bulanan,
mingguan, dan harian Instalasi Rawat Inap
meliputi Rawat Inap Lantai 2, Lantai 3, Lantai
4, Lantai 5, Obgyn-VK, Neonatus
b. Menyusun dan merencanakan perubahan sistem
dan prosedur kerja dalam rangka pengendalian
dan peningkatan mutu pelayanan di Instalasi
Rawat Inap meliputi Rawat Inap Lantai 2,
Lantai 3, Lantai 4, Lantai 5, Obgyn-VK,
Neonatus

c. Merencanakan pengembangan pelayanan


Rawat Inap
2. Fungsi Pengorganisasian
a. Melaksanakan program kerja, pengembangan
dan perubahan sistem secara terpadu di Instalasi
Rawat Inap secara efektif dan efisien meliputi
Rawat Inap Lantai 2, Lantai 3, Lantai 4, Lantai
5, Obgyn-VK, Neonatus
b. Melaksanakan koordinasi di Instalasi Rawat
Inap meliputi Rawat Inap Lantai 2, Lantai 3,
Lantai 4, Lantai 5, Obgyn-VK, Neonatus
maupun dengan Bagian lain.
c. Mengatur semua kegiatan operasional di
Instalasi Rawat Inap, sehingga tujuan Instalasi
Rawat Inap dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
d. Melakukan koordinasi dengan seluruh
stakeholder yang berhubungan dengan instalasi
Rawat Inap meliputi Rawat Inap agar dapat
mencapai tujuan Instalasi Rawat Inap sebagai
pusat revenue.
e. Mengimplementasikan standar-standar
akreditasi di instalasi Rawat Inap meliputi
Rawat Inap Lantai 2, Lantai 3, Lantai 4, Lantai
5, Obgyn-VK, Neonatus

3. Fungsi Penggerakkan
a. Menciptakan hubungan yang profesional
antara sesama karyawan di Instalasi Rawat
Inap maupun dengan pelanggan internal dan
eksternal.
b. Melaksanakan dan memimpin setiap
pertemuan berkala maupun insidental Instalasi
Rawat Inap
c. Menggerakkan setiap karyawan di Instalasi
Rawat Inap untuk mewujudkan Falsafah dan

2
mendukung tercapainya tujuan di Instalasi
Rawat Inap.
d. Mengarahkan seluruh staf di Instalasi Rawat
Inap agar tertib pada Kebijakan, Pedoman dan
Prosedur serta memastikan semua bergerak
dinamis untuk mencapai tujuan dan target
Instalasi Rawat Inap.
e. Menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual
untuk mewujudkan rumah sakit yang ramah,
bersahaja dan profesional.
f. Menyelesaikan setiap permasalahan di
Instalasi Rawat Inap

4. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian


a. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
Kebijakan, Peraturan dan Prosedur yang telah
ditetapkan.
b. Mengawasi dan mengendalikan setiap
pemakaian fasilitas, perlengkapan dan barang-
barang rutin RSI AR RASYID
c. Mengawasi dan mengendalikan mutu
pelayanan di Instalasi Rawat Inap.
d. Mengendalikan sikap dan perilaku karyawan
di Instalasi Rawat Inap, agar tidak terjadi
penyimpangan.
e. Mengendalikan mutu dan biaya dalam
pelayanan Rawat Inap berkoordinasi dengan
manajer medis.

5. Fungsi Evaluasi
a. Mengevalusi pemakaian barang dan fasilitas
rumah sakit.
b. Mengevaluasi pelaksanaan protap dan standar
pelayanan di Instalasi Rawat Inap.
c. Mengevaluasi jumlah pasien di Instalasi
Rawat Inap.
d. Mengevaluasi mutu pelayanan di Instalasi
Rawat Inap
e. Mengevaluasi dan menganalisa laporan
bulanan, triwulan, semester dan tahunan di
Instalasi Rawat Inap
Tanggung Jawab : 1. Membuat dan menyampaikan laporan setiap bulan,
triwulan, semester dan akhir tahun serta sewaktu-
waktu bila diperlukan.
2. Menyelesaikan setiap permasalahan di Instalasi
Rawat Inap secara proporsional.
3. Mengarahkan karyawan di Instalasi Rawat Inap
agar mematuhi Peraturan, Kebijakan dan Prosedur
yang telah ditetapkan.
4. Menjaga pelayanan medis dan nonmedis bermutu
dan profesional di Instalasi Rawat Inap. meliputi
Rawat Inap Lantai 2, Lantai 3, Lantai 4, Lantai 5,
Obgyn-VK, Neonatus
Wewenang : 1. Mengatur operasional pelayanan medis dan non

2
medis di Instalasi Rawat Inap
2. Mengatur sarana dan prasarana Instalasi Rawat
Inap
3. Berkoordinasi dengan semua unit yang terkait
dengan Instalasi Rawat Inap

3) Kepala Instalas MCU


Nama Jabatan : Kepala Instalasi MCU
Pengertian : Kepala Instalansi MCU adalah seorang yang
bertugas mengelola dan merencanakan
ketersediaan tenaga perawat, obat, kesiapan alat,
ruangan dan instrumen di dalam mendukung
dokter memberikan pelayanan di MCU dan
bertanggung jawab kepada Supervisor Medis
Tugas Utama : Mengelola pelayanan pemeriksaan kesehatan dan
administrasi, sarana dan prasarana pada Instalasi
Medical Check Up
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Medis
2. Bawahan :
a. Koordinator MCU
b. Pelaksana MCU
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal
Kualifikasi : S1 Dokter Umum
2. Pengalaman Jabatan :
Dokter Umum Minimal 3 Tahun
3. Jenis kelamin :
Laki-laki / Perempuan
Uraian Tugas : a. Fungsi perencanaan
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan ke dalam program kegiatan bulanan,
mingguan, dan harian Instalasi Medical Check
Up
2. Menyusun dan merencanakan perubahan sistem
dan prosedur kerja dalam rangka pengendalian
dan peningkatan mutu pelayanan di Instalasi
Medical Check Up
3. Merencanakan pengembangan pelayanan
Medical Check Up.
b. Fungsi Pengorganisasian
1. Melaksanakan program kerja, pengembangan
dan perubahan sistem secara terpadu di Instalasi
Rawat Khusus secara efektif dan efisien.

2. Melaksanakan koordinasi di Instalasi Medical


Check Up maupun dengan Bagian lain.
3. Mengatur semua kegiatan operasional di
Instalasi Medical Check Up sehingga tujuan
Instalasi Medical Check Up dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
4. Melakukan koordinasi dengan seluruh

2
stakeholder yang berhubungan dengan instalasi
Medical Check Up agar dapat mencapai tujuan
Instalasi Medical Check Up sebagai pusat
Medical Check Up Masyarakat
5. Mengimplementasikan standar-standar
akreditasi di instalasi Medical Check Up

c. Fungsi Penggerakkan
1. Menciptakan hubungan yang profesional antara
sesama karyawan di Instalasi Medical Check
Up maupun dengan pelanggan internal dan
eksternal.
2. Melaksanakan dan memimpin setiap pertemuan
berkala maupun insidental Instalasi Medical
Check Up
3. Menggerakkan setiap karyawan di Instalasi
Medical Check Up untuk mewujudkan Falsafah
dan mendukung tercapainya tujuan di Instalasi
Medical Check Up
4. Mengarahkan seluruh staf di Instalasi Medical
Check Up agar tertib pada Kebijakan, Pedoman
dan Prosedur serta memastikan semua bergerak
dinamis untuk mencapai tujuan dan target
Instalasi Medical Check Up
5. Menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual
untuk mewujudkan rumah sakit yang ramah,
bersahaja dan profesional.
6. Menyelesaikan setiap permasalahan di Instalasi
Medical Check Up
d. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
1. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
Kebijakan, Peraturan dan Prosedur yang telah
ditetapkan.
2. Mengawasi dan mengendalikan setiap
pemakaian fasilitas, perlengkapan dan barang-
barang rutin RSI AR RASYID Mengawasi dan
mengendalikan mutu pelayanan di Instalasi
Medical Check Up
3. Mengendalikan sikap dan perilaku karyawan di
Instalasi Medical Check Up agar tidak terjadi
penyimpangan.
4. Mengendalikan mutu dan biaya dalam
pelayanan Medical Check Up berkoordinasi
dengan Direktur Operasional
e. Fungsi Evaluasi
1. Mengevalusi pemakaian barang dan fasilitas
rumah sakit.
2. Mengevaluasi pelaksanaan protap dan standar
pelayanan di Instalasi Medical Check Up
3. Mengevaluasi jumlah pasien di Instalasi
Medical Check Up
4. Mengevaluasi mutu pelayanan di Instalasi
Medical Check Up
5. Mengevaluasi dan menganalisa laporan
bulanan, triwulan, semester dan tahunan di

2
Instalasi Medical Check Up
Tanggung Jawab : 1. Membuat dan menyampaikan laporan setiap bulan,
triwulan, semester dan akhir tahun serta sewaktu-
waktu biladiperlukan.
2. Menyelesaikan setiap permasalahan di Instalasi
Medical Check Up secara proporsional.
3. Mengarahkan karyawan di Instalasi Medical
Check Up agar mematuhi Peraturan, Kebijakan
dan Prosedur yang telah ditetapkan.
4. Menjaga pelayanan pemeriksaan kesehatan dan
administrasi bermutu dan profesional di Instalasi
Medical Check Up
5. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan hasil
pemeriksaan

Wewenang : 1. Mengatur operasional pelayanan pemeriksaan


kesehatan dan pemeriksaan penunjang lainnya
seperti Laboratorium, Radiologi,dll
2. Mengatursaranadan prasarana Instalasi Medical
Check Up
3. Berkoordinasi dengan semua unit yang terkait
dengan Instalasi Medical Check Up

4) Kepala Instalasi OK
Nama Jabatan : Kepala Instalasi OK
Pengertian : Kepala Instalansi OK adalah seorang yang
bertugas mengelola dan merencanakan
ketersediaan tenaga perawat, obat, kesiapan alat,
ruangan dan instrumen di dalam mendukung
dokter memberikan pelayanan di OK dan
bertanggung jawab kepada Supervisor Medis
Tugas Utama : Mengelola pelayanan medis dan non medis, sarana
dan prasarana pada Instalasi OK (Kamar Bedah
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Medis
2. Bawahan :
a. Koordinator OK
b. Pelaksana OK
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal
Kualifikasi : S1 Dokter Umum
2. Pengalaman Jabatan :
Dokter Umum Minimal 3 Tahun
3. Jenis kelamin :
Laki-laki / Perempuan
Uraian Tugas : a. Fungsi perencanaan
2. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan ke dalam program kegiatan bulanan,
mingguan, dan harian Instalasi OK (Kamar
Bedah)
3. Menyusun dan merencanakan perubahan sistem
dan prosedur kerja dalam rangka pengendalian
dan peningkatan mutu pelayanan di Instalasi OK

2
(Kamar Bedah)
4. Merencanakan pengembangan pelayanan
Instalasi OK (Kamar Bedah)

b.Fungsi Pengorganisasian
2. Melaksanakan program kerja, pengembangan
dan perubahan sistem secara terpadu di Instalasi
OK (Kamar Bedah)secara efektif dan efisien.
3. Melaksanakan koordinasi di Instalasi OK
(Kamar Bedah)maupun dengan Bagian lain.
4. Mengatur semua kegiatan operasional di Instalasi
OK (Kamar Bedah)sehingga tujuan Instalasi OK
(Kamar Bedah) dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
5. Melakukan koordinasi dengan seluruh
stakeholder yang berhubungan dengan instalasi
OK (Kamar Bedah) agar dapat mencapai tujuan
Instalasi OK (Kamar Bedah) sebagai pusat
revenue.
6. Mengimplementasikan standar-standar akreditasi
di instalasi OK (Kamar Bedah)

a.Fungsi Penggerakkan
1. Menciptakan hubungan yang profesional antara
sesama karyawan di Instalasi OK (Kamar
Bedah)maupun dengan pelanggan internal dan
eksternal.
2. Melaksanakan dan memimpin setiap pertemuan
berkala maupun insidental Instalasi OK (Kamar
Bedah)
3. Menggerakkan setiap karyawan di Instalasi OK
(Kamar Bedah) untuk mewujudkan Falsafah dan
mendukung tercapainya tujuan di Instalasi OK
(Kamar Bedah)
4. Mengarahkan seluruh staf di Instalasi OK (Kamar
Bedah) agar tertib pada Kebijakan, Pedoman dan
Prosedur serta memastikan semua bergerak
dinamis untuk mencapai tujuan dan target
Instalasi OK (Kamar Bedah)
5. Menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual untuk
mewujudkan rumah sakit yang ramah, bersahaja
dan profesional.
6. Menyelesaikan setiap permasalahan di Instalasi
OK (Kamar Bedah)

b. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian


a. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
Kebijakan, Peraturan dan Prosedur yang telah
ditetapkan.
b. Mengawasi dan mengendalikan setiap pemakaian
fasilitas, perlengkapan dan barang-barang rutin
RSI AR RASYID Mengawasi dan
mengendalikan mutu pelayanan di Instalasi OK
(Kamar Bedah)
c. Mengendalikan sikap dan perilaku karyawan di

2
Instalasi OK (Kamar Bedah) agar tidak terjadi
penyimpangan.
d. Mengendalikan mutu dan biaya dalam pelayanan
Instalasi OK (Kamar Bedah) berkoordinasi
dengan manajer medis.

c. Fungsi Evaluasi
1. Mengevalusi pemakaian barang dan fasilitas
rumah sakit.
2. Mengevaluasi pelaksanaan protap dan standar
pelayanan di Instalasi OK (Kamar Bedah)
3. Mengevaluasi jumlah pasien di Instalasi OK
(Kamar Bedah)
4. Mengevaluasi mutu pelayanan di Instalasi OK
(Kamar Bedah)
5. Mengevaluasi dan menganalisa laporan bulanan,
triwulan, semester dan tahunan di Instalasi OK
(Kamar Bedah)
Tanggung Jawab : 1. Membuat dan menyampaikan laporan setiapbulan,
triwulan, semester dan akhir tahun serta sewaktu-
waktu bila diperlukan.
2. Menyelesaikan setiap permasalahan di Instalasi
OK (Kamar Bedah)secara proporsional.
3. Mengarahkan karyawan di Instalasi OK (Kamar
Bedah)agar mematuhi Peraturan, Kebijakan dan
Prosedur yang telah ditetapkan.
4. Menjaga pelayanan medis dan nonmedis bermutu
dan profesional di Instalasi OK (Kamar Bedah)

Wewenang : 1. Mengatur operasional pelayanan medis dan non


medis di Instalasi OK (Kamar Bedah)
2. Mengatur sarana dan prasarana Instalasi OK
(Kamar Bedah)
3. Berkoordinasi unit yang terkait dengan Instalasi
Rawat Khusus

5) Kepala Instalasi ICU


Nama Jabatan : Kepala Instalasi ICU
Pengertian : Kepala Instalansi ICU adalah seorang yang
bertugas mengelola dan merencanakan
ketersediaan tenaga perawat, obat, kesiapan alat,
ruangan dan instrumen di dalam mendukung
dokter memberikan pelayanan di ICU dan
bertanggung jawab kepada Supervisor Medis
Tugas Utama : Mengelola pelayanan medis dan non medis, sarana dan
prasarana pada Instalasi ICU
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Medis
2. Bawahan :
a. Koordinator ICU
b. Pelaksana ICU

2
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal :
Kualifikasi Dokter Spesialis Anestesi
2. Memiliki Pengalaman kerja di Bidang Rawat
Kritis insentif minimal 2 Tahun
3. Jenis kelamin :
Laki-laki / Perempuan
Uraian Tugas : Fungsi perencanaan
I. Menyusun dan menjabarkan Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunan ke dalam program kegiatan
bulanan, mingguan, dan harian ICU.
II. Menyusun dan merencanakan perubahan sistem
dan prosedur kerja dalam rangka pengendalian
dan peningkatan mutu pelayanan di ICU.
III. Merencanakan pengembangan Pelayanan ICU

Fungsi Pengorganisasian
I. Melaksanakan program kerja, pengembangan
dan perubahan sistem secara terpadu di ICU
secara efektif dan efisien.
II. Melaksanakan koordinasi di ICU maupun
dengan Bagian lain.
III. Mengatur semua kegiatan operasional di ICU,
sehingga tujuan ICU dapat tercapai secara
efektif dan efisien.
IV. Melakukan koordinasi dengan seluruh
stakeholder yang berhubungan dengan
instalasi rawat jalan agar dapat mencapai
tujuan ICU sebagai pusat revenue.
V. Mengimplementasikan standar-standar
akreditasi di ICU.
Fungsi Kepemimpinan
I. Menciptakan hubungan yang profesional antara
sesama karyawan di ICU maupun dengan
pelanggan internal dan eksternal.
II. Melaksanakan dan memimpin setiap pertemuan
berkala maupun insidental ICU.
III. Menggerakkan setiap karyawan di ICU untuk
mewujudkan Falsafah dan mendukung
tercapainya tujuan di ICU.
IV. Mengarahkan seluruh staf di ICU agar tertib
pada Kebijakan, Pedoman dan Prosedur serta
memastikan semua bergerak dinamis untuk
mencapai tujuan dan target ICU.
V. Membawa karyawan di ICU untuk peka,
terbuka, komitmen terhadap kemajuan RSI
AR RASYID dan mempunyai rasa memiliki
yang tinggi.
VI. Menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual
untuk mewujudkan rumah sakit yang ramah,
bersahaja dan profesional.
VII. Menyelesaikan setiap permasalahan di
ICU. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi
I. Mengendalikan setiap pemakaian fasilitas,
perlengkapan dan barang-barang rutin RS AR

2
RASYID
II. mengendalikan mutu pelayanan di ICU.
III. Mengendalikan sikap dan perilaku karyawan di
ICU, agar tidak terjadi penyimpangan.
IV. Mengendalikan mutu dan biaya dalam
pelayanan ICU.
V. Mengevalusi pemakaian barang dan fasilitas
rumah sakit.
VI. Mengevaluasi pelaksanaan protap dan standar
pelayanan di ICU.
VII. Mengevaluasi upaya marketing RS di ICU.
VIII. Mengevaluasi mutu pelayanan di ICU.
IX. Mengevaluasi dan menganalisa laporan
bulanan, triwulan, semester dan tahunan di
ICU.

Tanggung Jawab : 1. Membuat dan menyampaikan laporan setiap


bulan, triwulan, semester dan akhir tahun serta
sewaktu-waktu bila diperlukan.
2. Menyelesaikan setiap permasalahan terkait mutu
pelayanan di ICU
3. Menjaga Pelayanan medis dan non medis yang
bermutu dan profesional di Instalasi ICU RS
Islam Ar Rasyid

Wewenang : 1. Membuat dan menyampaikan laporan setiap


bulan, triwulan, semester dan akhir tahun serta
sewaktu-waktu bila diperlukan.
2. Menyelesaikan setiap permasalahan terkait mutu
pelayanan di ICU
3. Pelayanan medis dan non medis yang bermutu
dan profesional di Instalasi ICU RS Islam Ar
Rasyid

6) Kepala Keperawatan
Nama Jabatan : Kepala Keperawatan
Pengertian : Kepala Keperawatan adalah seorang yang bertugas
mengelola dan merencanakan ketersediaan tenaga
perawat di dalam mendukung kepala instalasi
dalam memberikan pelayanan perawatan dan
bertanggung jawab kepada Supervisor Medis
Tugas Utama : Menyusun Rencana Kegiatan dan Pengelolaan
Pelayanan Keperawatan
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor Medis
2. Bawahan :
a. Staff CI
b. Staff Etika dan Mutu Keperawatan
c. Supervisor
d. Staff Asuhan Kebidanan
e. Seluruh keperawatan

2
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal :
Kualifikasi S1 Keperawatan / S2 Kesehatan
2. Persyaratan Lain :
- Memiliki kompetensi sebagai manajer
keperawatan
- Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas tentang organisasi manajemen
Rumah Sakit / kesehatan
- Berdisplin tinggi, tegas, dan mampu
mengkoordinasi staf
- Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap Rumah
Sakit
- Memiliki kondite pribadi yang baik
- Bersedia melakukan tugas luar dan bekerja
diluar jam kerja bila diperlukan
- Sehat jasmani dan rohani
3. Jenis kelamin :
Laki-laki / Perempuan
Uraian Tugas : 1. Fungsi Perencanaan
a. Menetapkan kebijakan operasional dan
perencanaan operasional pelayanan
keperawatan sesuai visi, misi, falsafah dan
tujuan pelayanan keperawatan.
b. Merencanakan metode asuhan pelayanan
keperawatan
c. Mengkaji kebijakan intern dan ekstern Rumah
Sakit dalam berbagai aspek yang terkait
dengan profesi keperawatan.
d. Merencanakan pola ketenagaan keperawatan
e. Merencanakan program keperawatan
f. Merencanakan kebutuhan pelatihan tenaga
keperawatan
g. Menyusun indicator mutukeperawatan
h. Merencanakan kompetensi tenaga
keperawatan
i. Menetapkan system jenjang karier
keperawatan

2. Fungsi Pengorganisasian
a. Menempatkan staf keperawatan pada jabatan
atau posisi yang sesuai dengan kompetensinya
(jenjang karier)
b. Mengorganisasi aktifitas sumber daya profesi
keperawatan di Rumah Sakit secara efesien
dan efektif
c. Melakukan koordinasi dengan Bagian yang
lain dalam kegiatan operasional Rumah Sakit.
d. Bekerjasama dengan organisasi lain di
masyarakat untuk meningkatkan perluasan
dan pertumbuhan ketrampilan dan
pengetahuan staf secara profesional, dan
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.

3. Fungsi Kepemimpinan

2
a. Mengarahkan segala kegiatan pelayanan
keperawatan menjadi lebih berdaya guna dan
berhasil guna.
b. Mengawasi & mengendalikanpelaksanaan
dan penggunaan peralatan keperawatan.
c. Membina dan memotivasi jajaran structural
dan non structural demi terwujudnya Tujuan
Keperawatan dan Rumah Sakit.
d. Menjadi penghubung yang erat dengan
manager medis, para dokter sehubungan
dengan pelayanan Rumah Sakit.

4. FungsiPengendalian dan Evaluasi


a. Membuatlaporanbulanan/tahunanterkait
program keperawatan
b. Mengevaluasi tercapainya mutu pelayanan
keperawatan secara optimal.
c. Mengevaluasi pelayanan administrasi
keperawatan dan pelayanan keperawatan.
d. Mengevaluasi pelaksanaan pasien safety di
keperawatan
Tanggung Jawab : 1. Menjaga kelancaran pelayanan perawatan baik
rawat jalan maupun rawat inap
2. Menjada mutu dan profesionalisme pelayanan
perawatan
3. Menjaga kelengkapan sarana dan kualitas
pelayanan keperawatan yang diperlukan
4. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya
Manusia Keperawatan
Wewenang : 1. Memberikan rekomendasi terhadap hasil
penilaian kinerja keperawatan
2. Memilih tenaga keperawatan dibawah
tanggungjawabnya.
3. Meminta informasi & pengarahan kepada atasan.
4. Menandatangani surat dan dokumen
yang ditetapkan menjadi wewenang
Manager Keperawatan.
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan.

7) Kepala Unit Hemodialisa


Nama Jabatan : Kepala Unit Hemodialisa
Pengertian : Kepala Instalansi ICU adalah seorang yang
bertugas mengelola dan merencanakan
ketersediaan tenaga perawat, obat, kesiapan alat,
ruangan dan instrumen di dalam mendukung
dokter memberikan pelayanan di ICU dan
bertanggung jawab kepada Supervisor Medis
Tugas Utama : Mengelola pelayanan medis dan non medis, sarana
dan prasarana pada Unit Hemodialisa
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Medis

3
2. Bawahan :
a. Koordinator Hemodialisa
b. Pelaksana Hemodialisa
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal :
Kualifikasi Min S1 Dokter
Umum
2. Pengalaman Jabatan :
Dokter Umum yang teleh memiliki Pelatihan
Dialisis
3. Jenis kelamin :
Laki-laki / Perempuan
Uraian Tugas : Fungsi perencanaan
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan ke dalam program kegiatan bulanan,
mingguan, dan harian Unit Hemodialisa
b. Menyusun dan merencanakan perubahan sistem
dan prosedur kerja dalam rangka pengendalian
dan peningkatan mutu pelayanan di Unit
Hemodialisa
c. Merencanakan pengembangan pelayanan
Hemodialisa
d. Merencanakan utilisasi unit Hemodialisa secara
maksimal

2. Fungsi Pengorganisasian
a. Melaksanakan program kerja, pengembangan
dan perubahan sistem secara terpadu di Unit
Hemodialisa secara efektif dan efisien.
b. Melaksanakan koordinasi di Unit Hemodialisa
maupun dengan Bagian lain.
c. Mengatur semua kegiatan operasional di Unit
Hemodialisa, sehingga tujuan Unit Hemodialisa
dapat tercapai secara efektif dan efisien.
d. Melakukan koordinasi dengan seluruh
stakeholder yang berhubungan dengan Unit
Hemodialisa agar dapat mencapai tujuan Unit
Hemodialisa sebagai pusat revenue.
e. Mengimplementasikan standar-standar
akreditasi di Unit Hemodialisa

3. Fungsi Penggerakkan
a. Menciptakan hubungan yang profesional
antara sesama karyawan di Unit Hemodialisa
maupun dengan pelanggan internal dan
eksternal.
b. Melaksanakan dan memimpin setiap
pertemuan berkala maupun insidental Unit
Hemodialisa
c. Menggerakkan setiap karyawan di Unit
Hemodialisa untuk mewujudkan Falsafah dan
mendukung tercapainya tujuan di Unit
Hemodialisa
d. Mengarahkan seluruh staf di Unit
Hemodialisa agar tertib pada Kebijakan,
Pedoman dan Prosedur serta memastikan

3
3
semua bergerak dinamis untuk mencapai
tujuan dan target Unit Hemodialisa
e. Membawa karyawan di Unit Hemodialisa
untuk peka, terbuka, komitmen terhadap
kemajuan RSI A RASYID dan mempunyai
rasa memiliki yang tinggi.
f. Menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual
untuk mewujudkan rumah sakit yang ramah,
bersahaja dan profesional.
g. Menyelesaikan setiap permasalahan di Unit
Hemodialisa

4. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian


a. Mengawasi secara langsung tindakan
Hemodialisa di Unit Hemodialisa setempat
dan setiap saat bisa dihubungi
b. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
Kebijakan, Peraturan dan Prosedur yang telah
ditetapkan.
c. Mengawasi dan mengendalikan setiap
pemakaian fasilitas, perlengkapan dan barang-
barang rutin RSI AR RASYID
d. Mengawasi dan mengendalikan mutu
pelayanan di Unit Hemodialisa
e. Mengendalikan sikap dan perilaku karyawan
di Instalasi Rawat Jalan, agar tidak terjadi
penyimpangan.
f. Mengendalikan Utilisasi unit Hemodialisa
Secara efektif
g. Mengendalikan mutu dan biaya dalam
pelayanan Hemodialisa berkoordinasi dengan
manajer medis.
5. Fungsi Evaluasi
a. Mengevalusi pemakaian barang dan fasilitas
rumah sakit.
b. Mengevaluasi pelaksanaan protap dan standar
pelayanan di Unit Hemodialisa.
c. Mengevaluasi jumlah kunjungan di Unit
Hemodialisa.
d. Mengevaluasi mutu pelayanan di Unit
Hemodialisa.
e. Mengevaluasi dan menganalisa laporan
bulanan, triwulan, semester dan tahunan di
Unit Hemodialisa.

Tanggung Jawab : 1. Membuat dan menyampaikan laporan setiap bulan,


triwulan, semester dan akhir tahun serta sewaktu-
waktu bila diperlukan.
2. Menyelesaikan setiap permasalahan di Unit
Hemodialisa secara proporsional.
3. Mengarahkan karyawan di Unit Hemodialisa agar
mematuhi Peraturan, Kebijakan dan Prosedur yang
telah ditetapkan.Menjaga pelayanan medis dan
nonmedis bermutu dan profesional di Unit
Hemodialisa

3
Wewenang : 1. Mengatur operasional pelayanan medis dan non
medis di Unit Hemodialisa.
2. Mengatur sarana dan prasarana Unit Hemodialisa.
3. Berkoordinasi dengan semua unit yang terkait
dengan Unit Hemodialisa

b. Supervisor Penunjang Medis


Nama Jabatan : Supervisor Penunjang Medis
Pengertian : Supervisor Penunjang Medis adalah seorang yang
bertugas dalam pengelolaan pelayanan yang
mendukung pelayanan medis seperti Administrasi
Pasien, Perekam Medis, Pendidikan Pasien
(PEC), instalasi penunjang dan bertanggung
jawab kepada Direksi
Tugas Utama : Bertanggung jawab kepada Direktur Operasional dan
menyusun rencana kegiatan di Penunjang Medis
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Direksi
2. Bawahan :
a. Ka. Casemix
b. Koordinator IT
c. Koordinator Laboratorium
d. Koordinator Radiologi
e. Koordinator Fisioterapi
f. Koordinator Rekam Medis
g. Koordinator Gizi
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal :
Kualifikasi Min S1 Dokter
Umum
2. Pengalaman Jabatan :
Dokter Umum Minimal 3 Tahun
3. Jenis kelamin :
Laki-laki / Perempuan
Uraian Tugas : a. Fungsi perencanaan
1. Merencanakan pola ketenagaan SDM di Unit
Penunjang Medis
2. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan Penunjang Medis.
3. Merancang sistem pelayanan di Penunjang
Medis yang bermutu dan sesuai standar.
4. Merencanakan pengembangan pelayanan
Penunjang Medis .
b. Fungsi Pengorganisasian
1. Mengorganisasi SDM (stuktur organisasi unit) ,
sarana , prasarana, kebijakan, Alur dan SPO
sehingga pelayanan Penunjang Medis dapat
berjalan dengan baik
2. Mengimplementasikan standar akreditasi di
pelayanan Penunjang Medis.
3. Melaksanakan program kerja, pengembangan
dan perubahan sistem secara terpadu di
Penunjang Medis secara efektif dan efisien.

3
4. Melaksanakan koordinasi di Penunjang Medis
maupun dengan Bagian lain.
5. Mengorganisasi semua kegiatan operasional di
Penunjang Medis, sehingga tujuan Penunjang
Medis dapat tercapai secara efektif dan efisien
bersama-sama dengan Kepala Instalasi terkait.

c. Fungsi Penggerakkan dan Kepemimpinan


1. Menciptakan hubungan yang profesional antara
sesama karyawan di Penunjang Medis maupun
dengan pelanggan internal dan eksternal.
2. Melaksanakan dan memimpin setiap pertemuan
berkala maupun insidental Penunjang Medis.
3. Menggerakkan dan mengarahkan setiap
karyawan di Penunjang Medis untuk
mewujudkan Falsafah dan mendukung
tercapainya tujuan di Penunjang Medis.
4. Membawa karyawan di Penunjang Medis untuk
peka, terbuka, komitmen terhadap kemajuan
RS Islam Arrasyid dan mempunyai rasa
memiliki yang tinggi.
5. Menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual
untuk mewujudkan rumah sakit yang ramah,
bersahaja dan profesional.
6. Mengadakan dan memimpin pertemuan rutin
Penunjang Medis yang diadakan secara berkala.

d. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian


1. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
Kebijakan, Peraturan dan Prosedur yang telah
ditetapkan.
2. Mengawasi dan mengendalikan setiap
pemakaian fasilitas, perlengkapan dan barang-
barang rutin RS Islam Arrasyid
3. Mengawasi dan mengendalikan mutu pelayanan
di Penunjang Medis.
4. Mengendalikan sikap dan perilaku karyawan di
Penunjang Medis, agar tidak terjadi
penyimpangan.
5. Melakukan pengambilan keputusan terhadap
permasalahan di Penunjang Medis
6. Berkoordinasi dengan Komite Tenaga
Kesehatan lain dalam hal pengadaan dan
pengelolaan kompetensi SDM Penunjang
Medis.

e. Fungsi Evaluasi
1. Mengevalusi pengadaan, pengelolaan dan
pemakaian barang dan fasilitas rumah sakit
terkait pelayanan Penunjang Medis RS Islam
Arrasyid.
2. Mengevaluasi pelaksanaan protap dan standar
pelayanan di Penunjang Medis.
3. Mengevaluasi upaya marketing RS di
Penunjang Medis.

3
4. Mengevaluasi mutu pelayanan di Penunjang
Medis.
5. Mengevaluasi dan menganalisa laporan bulanan,
triwulan, semester dan tahunan di Penunjang
Medis.

Tanggung Jawab : 1. Membuat dan menyampaikan laporan setiap bulan,


triwulan, semester dan akhir tahun serta sewaktu-
waktu bila diperlukan.
2. Menyelesaikan setiap permasalahan di Penunjang
Medis secara proporsional.
3. Mengarahkan karyawan di Penunjang Medis agar
mematuhi Peraturan, Kebijakan dan Prosedur yang
telah ditetapkan.
4. Menjaga pelayanan medis bermutu dan profesional
di Penunjang Medis

Wewenang : 1. Mengatur operasional penunjang medis di Rs Islam


Arrasyid
2. Mengatursaranadanprasarana penunjangdi Rs Islam
Arrasyid
3. Berkoordinasi dengan semua unit di Rs Islam
Arrasyid
4. Mengambil keputusan sampai level tertentu pada
permasalahan di Penunjang Medis.
5. Menunjuk koordinator unit Penunjang Medis

1) Ketua Casemix
Nama Jabatan : Ketua Casemix
Pengertian : Ketua Casemix adalah seorang yang bertugas
dalam pengelolaan data dan dokumen berkas
klaim pasien BPJS dan bertanggung jawab kepada
Supervisor Penunjang Medis
Tugas Utama :  Memimpin, menetapkan, kebijakan
operasional casemix dalam memastikan
optimal klaim, kecepatan klaim, dan terhindar
dari fraud
 Mengkoordinir, membina, mengawasi, dan
mengevaluasi pelaksanaan casemix

Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor


Penunjang Medis
2. Bawahan :
a. Wakil Ketua Casemix
b. Staff Verifikator BPJS
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal
Kualifikasi : S1 Dokter Umum
2. Pengalaman Jabatan :
Dokter Umum Minimal 3 Tahun
3. Jenis kelamin :
Laki-laki / Perempuan

3
Uraian Tugas : 1. Fungsi Perencanaan
a. Menetapkan kebijakan operasional dan
perencanaan operasional casemix sesuai
visi, misi, falsafah dan tujuan tim casemix
b. Merencanakan manajemen klaim
c. Mengkaji kebijakan intern dan ekstern Rumah
Sakit dalam berbagai aspek yang terkait
dengan unit casemix
d. Merencanakan pola ketenagaan casemix
e. Merencanakan program casemix
f. Menyusun indicator mutu casemix
g. Merencanakan kompetensi tenaga casemix
2. Fungsi Pegorganisasian
a. Menempatkan staf casemix pada jabatan atau
posisi yang sesuai dengan kompetensinya
(jenjang karier)
b. Mengorganisasi aktifitas sumber daya casemix
di Rumah Sakit secara efesien dan efektif
c. Melakukan koordinasi dengan Bagian yang lain
dalam kegiatan operasional Rumah Sakit.
d. Bekerjasama dengan organisasi lain di
masyarakat untuk meningkatkan perluasan dan
pertumbuhan ketrampilan dan pengetahuan staf
secara profesional, dan meningkatkan mutu
klaim Rumah Sakit.
3. Fungsi Kepemimpinan
a. Mengarahkan segala kegiatan casemix menjadi
lebih berdaya guna dan berhasil guna.
b. mengawasi& mengendalikan pelaksanaan dan
penggunaan peralatan casemix
4. FungsiPengendaliandanEvaluasi
a. Membuat laporan bulanan/tahunan
terkait program casemix
b. Mengevaluasi tercapainya mutu klaim secara
optimal.
c. Mengevaluasi manajemen klaim.

Tanggung Jawab : 1. Memantau dan memonitoring rawat inap, IGD


dan Rawat Jalan untuk Berkas BPJS agar
tidak ada keterlambatan untuk sampai ke
Verifikasi RS
2. Mengerjakan / menulis status, SBP, SJP,
resume pasien BPJS + menambahkan obat
yang tidak di tulis atau lupa di tulis oleh
DPJP (Dokter penanggung Jawab Pasien)
agar tidak terjadinya berkas pending atau
tidak layak dari BPJS
3. Menulis lembar konfirmasi untuk pasien yang
dipending oleh BPJS akibat
Ex: obat tidak boleh digunakan lagi /
wajib menggunakan obat lain
Ex: BPJS merubah peraturan diwajibkan
tambahan keterangan (dalam 1 bulan /
lebih)
4. Menemui dpjp (dr spesialis) diluar jam
kerja pukul: 18.00 ke atas

3
3
Untuk meminta tanda tangan di lembar
konfirmasi (karena dpjp praktek poli dan visite
sore)
5. Membantu anggota verif untuk melakukan
pengkodingan, penyusunan berkas di
akhir bulan untuk tercapainya target IV-1
6. Memantau dan mengecek status dan SJP
sesuai atau sama untuk mencegahnya
terjadi fraud di RS
7. Melaporkan ke direktur dan pak rudi
sampai dimana kemajuan berkas untuk
target IV-1
Wewenang : 1. Memberikan rekomendasi terhdap hasil penilaian
kinerja coder dan costing
2. Memilih tenaga coder dan costing dibawah
tanggung jawabnya.
3. Meminta informasi & pengarahan kepada atasan.
4. Menandatangani surat dan dokumen yang
ditetapkan menjadi wewenang Ketua Tim
Casemix.
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
yang berkaitan dengan manajemen klaim.

2)Koordinator Laboratorium
Nama Jabatan : Koordinator Laboratorium
Pengertian : Koordinator Laboratorium adalah kepala yang
bertugas mengelola dan merencanakan
ketersediaan tenaga analis Laboratoriumdan
kesiapan alat-alat labdalam menunjang pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh RS, dan
bertanggung jawab kepada supervisor penunjang
medis
Tugas Utama : Melaksanakan pelayanan / pemeriksaan penunjang
diagnostik dibagian laboratorium RS Islam Ar Rasyid
Palembang
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Penunjang Medis
2. Bawahan :
a. Pelaksana Laboratorium
b. Administrasi Laboratorium
Persyaratan dan : 1. DIII Analis Kesehatan
Kualifikasi 2. Pengalaman Kerja minimal 1 tahun
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Tanggap dan cepat dalam
menghadapi masalah
Uraian Tugas : 1. Menyusun Program Kerja Laboratorium
2. Meemimpin, mengkoordinasikan, mengawasi, dan
evaluasi setiap pelaksaan tugas petugas
laboratorium

3
3. Membuat jadwal dinas laboratorium
4. Melaksanakan pembinaan kepada setiap personil
/petugas yang ada di ruang lingkup laboratorium
5. Melaksanakan oreantasi kepada tenaga unit
laboratorium ( baru )
6. Mengendalikan dan menilai pelaksanan pelayanan
unit laboratorium yang telah ditentukan
7. Melakukan penilaian kinerja tenaga unit
laboratorium yang berada dibawah tanggung
jawabnya
8. Membimbing petugas unit laboratorium untuk
melaksanakan pelayanan sesuai standar
9. Mengadakan pertemuan berkala/ sewaktu-waktu
dengan staf unit laboratorium
10. Memberi kesempatan/ ijin kepada staf
laboratorium untuk mengikuti kegiatan ilmiah/
penataran dengan koordinasi kepala unit atau
menejer penunjang medis
11. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
alat agar selalu dalam keadaan siap pakai
12. Mengendalikan kualitas system pencatatan dan
pelaporan semua kegiatan di unit laboratorium
secara tepat dan benar
13. Memberi motivasi kepada petugas dalam
memelihara kebersihan lingkunga diunit
laboratorium
14. Memberi informasi kepada pasien atau keluarga
sesuai kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya
15. Membuat pola ketenagaan
16. Melakukan koordinasi dengan instalasi rawat
jalan, rawat inap dan IGD mengenai pemeriksaan
laboratorium
17. Melakukan pelaporan jika terjadi kerusakan alat
laboratorium ke bagian IPSRS / Vendor
18. Membuat laporan setiap pelaksanaan tugas secara
periodik/berkala kepada Manager Penunjang
Medis
19. Menyusun dan merumuskan SOP ( Standar
Operasional Prosedur) di ruang lingkup
laboratorium
20. Melakukan pengadaan pemesanan Reagen dan
BHP di ruang lingkup laboratorium
21. Melakukan pengawasan dan pemeliharaan
peralatan di ruang laboratorium
22. Melakukan pelaporan jika terjadi kerusakan di
ruangan laboratorium
23. Membantu dokter SPPK dalam melakukan
pelayanan laboratorium

4
24. Mengatur cuti tahunan petugas laboratorium

Tanggung Jawab : Bertanggungjawab terhadap kegiatan pelayanan


pemeriksaan laboratorium RS Islam Ar Rasyid
Palembang
Wewenang : 1. Mengarahkan seluruh pelaksana laboratorium
untuk bekerja secara profesional sesuai SOP
2. Memberikan pelayanan pemeriksaan di
Laboratorium

3)Koordinator Radiologi
Nama Jabatan : Koordinator Radiologi
Pengertian : Koordinator Radiologi adalah kepala yang
bertugas mengelola dan merencanakan
ketersediaan tenaga analis Radiologi dan kesiapan
alat-alat radiologi dalam menunjang pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh RS, dan
bertanggung jawab kepada supervisor penunjang
medis
Tugas Utama : Melaksanakan pelayanan / pemeriksaan penunjang
diagnostik dibagian radiologi RS Islam Ar Rasyid
Palembang meliputi pemeriksaan radiodiagnostik
polos maupun kontras serta mengkordinasi dan
mengevaluasi program-program pelayanan radiologi
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Penunjang Medis
2. Bawahan :
a. Pelaksana Radiologi
b. Administrasi Radiologi
Persyaratan dan : 1. Lulusan DIII ATRO
Kualifikasi 2. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
3. Memiliki Problem Solving

Uraian Tugas : 1. Menyusun Program Kerja Radiologi


2. Meemimpin, mengkoordinasikan, mengawasi, dan
evaluasi setiap pelaksaan tugas petugas radiologi
3. Membuat jadwal dinas radiologi
4. Melaksanakan pembinaan kepada setiap personil
/petugas yang ada di ruang lingkup radiologi
5. Membuat pola ketenagaan
6. Melakukan koordinasi dengan instalasi rawat
jalan, rawat inap dan IGD mengenai pemeriksaan
radiologi
7. Melakukan pelaporan jika terjadi kerusakan alat
radiologi ke bagian IPSRS
8. Membantu PPR membuat prosedur proteksi
maupun prosedur pemeriksaan radiologi
9. Membuat laporan setiap pelaksanaan tugas secara
periodik/berkala kepada Manager Penunjang
Medis
10. Menyusun dan merumuskan SOP ( Standar

4
Operasional Prosedur) di ruang lingkup radiologi
11. Melakukan pengadaan pemesanan Film dan BHP
di ruang lingkup radiologi
12. Melakukan pengawasan dan pemeliharaan
peralatan di ruang radiologi
13. Membantu PPR dalam pengajuan izin di
BAPETEN
14. Menyiapkan berkas dan perizinan bila dilakukan
inspeksi BAPETEN
15. Melakukan pelaporan jika terjadi kerusakan di
ruangan radiologi
16. Membantu dokter radiologi dalam melakukan
pelayanan radiologi
17. Membuat laporan setiap tindakan dokter radiologi
ke bagian keuangan
18. Mengatur cuti tahunan petugas radiologi
Tanggung Jawab : 1.Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan
radiologi
2. Bertanggung jawab dalam pengawasan pengadaan
kebutuhan logistik radiologi
3. Bertanggung jawab dalam mengajukan perizinan
alat radiilogi di BAPETEN
Wewenang : 1. Membuat prosedur pelayanan instalasi radiologi
2. Memberikan penilaian kinerja pelaksana radiologi
3. Membantu dokter spesialis dalam pemeriksaan
radiologi
4. Membuat jadwal dinas
5. Mengatur cuti tahunan

4)Koordinator Fisioterapi
Nama Jabatan : Koordinator Fisioterapi
Pengertian : Koordinator Fisioterapi adalah kepala yang
bertugas mengelola dan merencanakan
ketersediaan tenaga Fisioterapi dan kesiapan alat-
alat fisioterapi dalam menunjang pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh RS, dan
bertanggung jawab kepada supervisor penunjang
medis

Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor


Penunjang Medis
2. Bawahan :
a. Pelaksana Fisioterapi
Persyaratan dan : 1. Minimal lulusan D III Fisioterapi dibidangnya.
Kualifikasi 2. STR Fisioterapi
3. Mampu mengoperasikan komputer, minimal
Microsoft Office dan
4. Berdisiplin tinggi dan dapat bekerja dalam team.
5. Siap bekerja dalam tekanan
6. Pengalaman kerja : Minimal 2 tahun bekerja
Uraian Tugas : Harian :

4
1. Melayani pasien sesuai spo pelayanan pasien
2. Mengontrol kelayakan dari sarana dan prasarana
yang ada
3. Mengontrol staf
4. Membuat laporan staf
Bulanan :
1. Membuat laporan bulanan
2. Memimpin rapat pemecahan masalah di Unit
fisioterapi
3. Mengikuti rapat gabungan penunjang
medis Triwulan :
Membuat laporan triwulan
Tahunan :
1. Membuat rencana kerja intalsi dengan kebijkan
peraturan dan pedoman yang berlaku dengan
analisa periode yang lalu
2. Menyusun tatanan kerja dan uraian tugas staf pada
inastalasi fisioetapi
3. Melakukan koordinasi penggunaan fasilitas sarana
dan prasarana serta tenaga dalam pelaksanaan
kegiatan sehingga kegiatan pelayanan dapat
terlaksama dengan efektif dan efisien
Membuat evaluasi kerja tahunan
Tanggung Jawab : 1. Kebenaraan dan ketetapan rencana program kerja
fisioterapi
2. Keserasian dan kepasuan hubungan kerja
3. Kelancaran dan ketepatan pelaksanaan tugas
4. Kebenaran dan kelengkapan bahan kerja
5. Kebenaran dan ketepatan hasil kerja
6. Kerahasiaan dokumen kerja
7. Kebenaran dan kelengkapan laporan
Wewenang : 1. Memberi laporan rutin termasuk hasil analisa
dan evaluasi kepada Manajer Penunjang Medis
2. Melaksanakan koordinasi, komunikasi, dan
pertukaran informasi dengan Manajer
penunjang
medis

5)Koordinator Rekam Medis


Nama Jabatan : Koordinator Rekam Medis
Pengertian : Koordinator Rekam Medis adalah kepala yang
bertugas mengelola dan merencanakan
ketersediaan tenaga analis Rekam Medis dan
kesiapan unit rekam medis dalam menunjang
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS, dan
bertanggung jawab kepada supervisor penunjang
medis
Tugas Utama : Mengkoordinasi, mengendalikan serta mengevaluasi
kegiatan pelayanan dalam upaya kelancaran rekam
medis
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Penunjang Medis
2. Bawahan :

4
4
a. Pelaksana Admisi
b. Pelaksana Filling
c. Pelaksana Pendaftaran
d. Sensus Medical Record
e. Analisis Medical Record
f. Portir
Persyaratan dan : - Minimal DIII Rekam Medis
Kualifikasi - Berpengalaman di bidang Rekam Medis
Minimal 1 tahun
- Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan
Rekam Medis

Uraian Tugas dan : 1. Menyiapkan bahan rancangan kebijakan Instalasi


Tanggung Jawab Rekam Medis berdasaran peraturan yang berlaku.
2. Menyusun rencana pelaksanaa kegiatan Instalasi
Rekam Medis
3. Melaksanakan monitoring dan e(aluasi kegiatan
Instalasi Rekam Medis
4. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh atasan dalamrangka kelancaran tugas rumah
sakit.
5. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Instalasi
Rekam Medis Instalasi Rekam Medis
6. Menyusun usulan kebutuhan dan pengembangan
tenaga di lingkungan Instalasi Rekam Medis.
7. menyiapkan laporan eksternal maupun internal
dengan mengumpulkan data Laporan
bulanan,berupa sensus,demografi,dan 10 penyakit
terbesar dari bagian rawat inap,rawat jalan dan igd
di bagian reporting
8. membuat perbandingan kunjungan pasien
perbulan,tahun dan perhari dari rawat jalan,rawat
inap dan igd
9. mengambil laporan analisa berkas rekam medis
dari petugas analising untuk melihat
perkembangan kelengkapan pengisian berkas
rekam medis yg kembali
10.mengambil laporan dari bagian flling untuk melihat
perkembangan seberapa banyak berkas pasien
menggunakan status yang baru
11.Menginput/entri data pasien rawat inap berdasarkan
program INA CBGs
12.Melakukan kodefikasi diagnosa berdasarkan ICD 10
13.Melakukan kodefikasi prosedur berdasrkan ICD 9
CM
14. Menelaah keberkasan rekam medis rawat inap
untuk melihat kelenggkapan resume medis dan
pemeriksaan penunjang
15. Membuat laporan hasil kegiatan setiap bulan
16.Melaksanakan tugas sesuai perintah atasan
Wewenang : Memonef semua kegiatan yang bearada di sekitar
ruang lingkup Medical Record, baik itu dari
pendaftran, filling, dan pelaporan

4
6)Koordinator Gizi
Nama Jabatan : Koordinator Gizi
Pengertian : Koordinator Gizi adalah kepala yang bertugas
mengelola dan merencanakan ketersediaan tenaga
analis gizi dan kesiapan unit gizi dalam
menunjang pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh RS, dan bertanggung jawab kepada
supervisor penunjang medis
Tugas Utama : 1. Merencanakan program kegiatan di instalasi gizi
2. Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan
prasarana, anggaran
3. Mensosialisasikan visi dan misi rumah sakit
4. Melaksanakan penilaian terhadap kinerja karyawan
instalasi gizi
5. Berkomunikasi dengan pihak internal (dokter,
perawat) dan pihak eksternal (rekanan makanan)
6. Melaporkan hasil kegiatan baik lisan maupun
tertulis kepada atasan
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Penunjang Medis
2. Bawahan :
a. Pelaksana Ahli Gizi
b. Pelaksana Boga
c. Pekarya Gizi
Persyaratan dan : 1. Ahli gizi S2/S1/D4 Gizi
Kualifikasi 2. Berbadan sehat jasmani dan rohani
3. Jenis Kelamin : Laki Laki / Perempuan
4. Umur : Minimal 22 Tahun
Pengalaman Jabatan : Minimal 1 Tahun
Uraian Tugas : 1. Backup ahli gizi Skrining pasien jika ada
yang (cuti tahunan/cuti
melahirkan/izin/sakit/dinas luar)
2. Backup ahli gizi PJ Shift jika ada yang (cuti
tahunan/cuti melahirkan/izin/sakit/dinas
luar)
3. Membuat absensi
4. Double check bahan makanan kering
dan basah
5. Membuat form cuti/ izin/ alpa karyawan gizi
6. Pengajuan pembelian beras
7. Pengajuan pembelian gas
8. Pengajuan snack MCU
9. Pengajuan susu cair (entramix & diabetasol)
10. Pengajuan (pergantian barang rusak
dan penambahan barang baru)
11. Pembuatan kartu stock bahan makanan
12. Pembuatan form (laporan harian PJ Shif)
13. Pembuatan from indikator gizi (ketepatan
jam pengantaran makanan pasien rawat inap)

4
14. Pembuatan form suhu ruangan dan
jadwal piket kebersihan ruangan
15. Mengontrol kesediaan snack rapat
rutin, seminar, orientasi dan kegiatan
lainnya
16. Rekap jumlah makan seluruh
karyawan RS (takjil dan sahur)
17. Penyerahan nota takji dan sahur
Tanggung Jawab : 1. Memastikan tersusunnya program kegiatan di
instalasi gizi
2. Memastikan tersedianya kebutuhan tenaga, sarana
dan prasarana di instalasi gizi
3. Memastikan tersosialisasinya visi dan misi rumah
sakit
4. Memastikan terlaksananya penilaian terhadap
kinerja karyawan di instalasi gizi
5. Membuat rencana kebutuhan bahan makanan di
instalasi gizi
6. Memastikan tersusunnya jadwal kegiatan di
instalasi gizi
7. Melakukan permohonan pelatihan apabila
diperlukan
8. Melakukan seleksi penerimaan karyawan baru
apabila diperlukan

Wewenang : 1. Mengusulkan kebutuhan tenaga, sarana dan


prasarana
2. Menilai kinerja karyawan di instalasi gizi
3. Jadwal dinas pagi dan dinas siang sesuai jam yang
telah di tentukan

c. Supervisor SDM
Nama Jabatan : Supervisor SDM
Pengertian : Supervisor SDM adalah seorang yang bertugas
dalam pengelolaan sumber daya manusia dan
bertanggung jawab kepada Direksi
Tugas Utama : 1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sumber
daya manusia yang secara garis besar mencakup
fungsi kepersonaliaan rumah sakit, menciptakan
keharmonisan hubungan industrial di rumah sakit
serta mengembangkan produktivitas kerja sumber
daya manusia secara optimal.
2. Menjamin agar seluruh kegiatan operasional di
bidang pemasaran, baik intern maupun ekstern,
berjalan dengan baik
3. Mengkoordinir, membimbing serta membina staf
dibawah koordinasinya dalam memberikan
pelayanan dan informasi bagi pengguna jasa
rumah sakit dalam rangka meningkatkan citra RSI
ArRasyid

Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Direksi

4
4
2. Bawahan :
a. Staff Kompensasi dan benefit
b. Staff administrasi personalia
c. Staff Kesekretariatan
d. Staff Humas dan Marketing
e. Customer Service
f. Staff Diklat
Persyaratan dan : Pendidikan formal :
Kualifikasi S1 Manajemen, Psikolog, Hukum

Pendidikan non formal :


Pelatihan Kepemimpinan
Pelatihan Problem Solving
PelatihanManajemen
SDM Pelatihan TOT

JenisKelamin :
Laki Laki / Perempuan

Berbadan :
Sehat Jasmani dan Rohani

Umur :
Minimal 30 Tahun

Pengalaman Jabatan :
Minimal 5 Tahun

Uraian Tugas : 1. Fungsi Perencanaan


 Merencanakan kebutuhan karyawan sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
 Merencanakan prosedur dan proses penarikan
karyawan secara efektif dan efisien.
 Mencanakan / menyusun prosedur untuk
program orientasi dan adaptasi karyawan
baru.
 Merencanakan sistem pendidikan dan
pelatihan bagi karyawan secara efektif dan
efisien.
 Merancang, merencanakan sistim evaluasi
kerja.
 Merancang sistim penjenjangan karir
karyawan untuk setiap fungsi kerja di setiap
unit/ satuan kerja.
 Merancang sistim penggajian yang kompetitif
dengan market dan sesuai dengan situasi
rumah sakit
 Merancang sistim pengganjaran (reward) yang
sesuai dengan situasi organisasi
 Merencanakan Pola Ketenagaan di bagian
SDM.
 Merencanakan sistim pendidikan dan pelatihan
bagi karyawan di bagian SDM, IT, Humas
dan Marketing secara efektif, efisien dan

4
berkesinambungan.
2. Fungsi Pengorganisasian
 Bekerja sama dengan bagian-bagian di
seluruh rumah sakit untuk melaksanakan
program orientasi khusus di unit / satuan kerja
masing-masing karyawan baru.
 Sebagai fasilitator untuk seluruh kegiatan
yang berhubungan dengan sumber daya
manusia di rumah sakit
 Menyusun pedoman untuk karyawan dalam
bentuk Kesepakatan Kerja Bersama antara
karyawan dengan rumah sakit serta
memperbaharuinya setiap habis masa
berlakunya kesepakatan tersebut sesuai
dengan peraturan pemerintah.
 Mengorganisasi seluruh kegiatan yang
berhubungan dengan sumber daya manusia
dan kegiatan Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
 Menjaga dan mengelola jaringan komputer
dan lingkungan komputasi terkait termasuk
perangkat keras komputer, perangkat lunak
sistem, perangkat lunak aplikasi, dan semua
konfigurasi.
 Mengembangkan dan mengelola anggaran
tahunan untuk proyek-proyek teknologi
informasi.
 Merencanakan, mengkoordinasikan, dan
melaksanakan langkah-langkah keamanan
jaringan untuk melindungi data, perangkat
lunak, dan perangkat keras
 Membuat dan merancang alur dan prosedur di
Bagian pelayanan yang efektif dan efisien
sesuai dengan kondisi saat itu.

3. Fungsi Kepemimpinan
 Menyusun Uraian tugas bersama manajer
Unit
 Mengawasi dan memonitor kedisiplinan
seluruh karyawan di Rumah Sakit
 Mengawasi tentang penggunaan biaya
sumber daya manusia di Rumah Sakit
 Membina dan memotivasi karyawan di
Rumah Sakit
 Menjadi penghubung antara manajer, ka.
Instalasi dengan direktur yang berhubungan
dengan manajemen sumber daya manusia
 Melaksanakan program orientasi umum
kepada karyawan baru
1. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi
 Melakukan evaluasi terhadap proses
rekrutment dan seleksi
 Melakukan evaluasi dan umpan balik
terhadap program orientasi karyawan baru
 Mengevaluasi sistem Pendidikan dan

5
Pelatihan yang telah dilaksanakan
 Melaksanakan fungsi evaluasi untuk seluruh
karyawan secara berkesinambungan, efektif
dan efisien.
 Memberikan umpan balik kepada manajer
atau manajemen mengenai hasil evaluasi
prestasi karyawan.
 Melakukan follow up atas hasil penilaian
prestasi karyawan (mutasi, rotasi, demosi atau
pemutusan hubungan kerja)
 Melakukan evaluasi dan follow up terhadap
sistim kompensasi
 Melaporkan secara berkala kepada
manajemen mengenai reward dan punishing
yang telah dilakukan.
 Mengendalikan penggunaan biaya sumber
daya manusia di rumah sakit

Tugas dan Tanggung Jawab di Bidang HUMAS

1. Fungsi Perencanaan
 Menyusun dan merencanakan kegiatan
program kerja tahunan
 Merencanakan kebutuhan tenaga yang ada
dibawah bagian Humas
 Menyusun indikator mutu unit

2. Fungsi Pengorganisasian
 Membina hubungan baik dengan perusahaan
rekanan baik yang lama maupun baru.
 Memonitoring serta membantu menangani
case-case Humas yang tidak dapat
diselesaikan oleh staf.
 Mengikut sertakan staf Humas dalam training
/ pelatihan guna peningkatan keterampilan
dan pengetahuan.
 Memonitoring laporan bulanan diantaranya
laporan kegiatan / kunjungan, laporan.
Tanggung Jawab : a. Fungsi Perencanaan
1. Menyusun dan merencanakan kegiatan program
kerja tahunan
2. Merencanakan kebutuhan tenaga yang ada
dibawah bagian Humas
3. Menyusun indikator mutu unit
b. Fungsi Pengorganisasian
1. Membina hubungan baik dengan perusahaan
rekanan baik yang lama maupun baru.
2. Memonitoring serta membantu menangani
case-case Humas yang tidak dapat diselesaikan
oleh staf.
3. Mengikut sertakan staf Humas dalam training /
pelatihan guna peningkatan keterampilan dan
pengetahuan.
4. Memonitoring laporan bulanan diantaranya

5
laporan kegiatan / kunjungan, laporan.

Wewenang : 1. Menilai, menegur dan memotivasi seluruh


karyawan
RSI AR RASYID
2. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan SDM
dan Humas
3. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.

1) Staff Kompensasi dan Benefit


Nama Jabatan : Staff Kompensasi dan benefit
Pengertian : Staff Kompensasi dan Benefit adalah seorang
yang bertugas dalam kompensasi dan benefit
karyawan dan bertanggung jawab kepada
supervisor SDM
Tugas Utama : Menyelenggarakan proses perhitungan dan
pembayaran kompensasi dan pemberian benefit
kepada pegawai berdasarkan hak dan kewajiban
masing-masing yang telah diatur dalam peraturan
Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor SDM
2. Bawahan : -
Persyaratan dan :  Pendidikan Minimal D3
Kualifikasi Ekonomi/Manajemen/Administrasi
 Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas
 Berdisiplin tinggi, perilaku yang baik, tegas dan
mampu berkomunikasi dengan baik
 Memiliki loyalitas tinggi terhadap rumah sakit
 Bersedia melakukan tugas dan bekerja diluar
jam kerja bila diperlukan
 Sehat jasmani dan rohani
 Mampu Mengoperasikan MS Office
Uraian Tugas : 1. Membantu Supervisor SDM menyusun
dokumen regulasi bagian kompensasi dan
benefit serta merumus-kan strategi yang
diperlukan untuk menjalankan misi RS
2. Memverifikasi data / pencatatan absensi
pegawai
3. Melakukan persiapan dan perencanaan budget
dalam hal pemberian renumerasi, dimana hal
ini mencakup dalam hal monitoring,
melakukan penyesuaian budget dan juga
memberikan laporan kepada atasan.
4. Mendesain dan juga mengembangkan
kebijakan renumerasi yang sesuai dengan
peraturan pemerintah dan juga sesuai dengan
kondisi perusahaan itu sendiri.
5. Mengelola aplikasi SISDMK (Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan)

5
6. Mendaftarkan dan menghitung iuran BP
Jamsostek pegawai RSI Ar-Rasyid setiap
bulan
7. Membuat mengelompokan dan mengarsipkan
berkas surat keluar maupun surat masuk
8. Mensosialisasikan kebijakan-kebijakan
management dengan diketahui Supervisor
SDM
9. Membuat program dan pengajuan seragam
pegawai
10. Menyiapkan kebutuhan rapat
11. Menjalankan pekerjaan yang diperintahkan
langsung oleh Supervisor SDM
Tanggung Jawab : 1. Bertanggung jawqab langsung terhadap
supervisor SDM
2. Bertanggungjawab atas terpenuhinya hak dan
kewajiban pegawai terkait dengan konvensasi
dan benefit seluruh pegawai RS Islam Ar-
Rasyid Palembang
3. Bertanggung jawab atas kepesertaan dan
pembayaran iuran BP Jamsostek seluruh
pegawai RS Islam Ar-Rasyid Palembang
4. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan surat
masuk dan surat keluar rumah sakit
5. Bertanggung jawab atas proses akreditasi pada
pokja manajemen, sehingga semua tugas yang
dijalankan sesuai dengan standar akreditasi.
Wewenang : 1. Memberikan saran dan masukan kepada atasan
terkait kepegawaian
2. Meminta data kepada pegawai untuk
kelengkapan laporan gaji pegawai
3. Memotong gaji karyawan sesuai dengan aturan
RS Islam Ar-Rasyid Palembang

2) Staff Administrasi Personalia


Nama Jabatan : Staff Administrasi Personalia
Pengertian : Staff Administrasi Personalia adalah seorang yang
bertugas dalam kelengkapan administrasi
karyawan dan bertanggung jawab kepada
supervisor SDM
Tugas Utama : Menyelenggarakan proses perhitungan dan
pembayaran kompensasi dan pemberian benefit
kepada pegawai berdasarkan hak dan kewajiban
masing-masing yang telah diatur dalam peraturan
Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor SDM
2. Bawahan : -
Persyaratan dan :  Pendidikan Minimal D3

5
Kualifikasi Ekonomi/Manajemen/Administrasi
 Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas
 Berdisiplin tinggi, perilaku yang baik, tegas dan
mampu berkomunikasi dengan baik
 Memiliki loyalitas tinggi terhadap rumah sakit
 Bersedia melakukan tugas dan bekerja diluar
jam kerja bila diperlukan
 Sehat jasmani dan rohani
 Mampu Mengoperasikan MS Office
Uraian Tugas : 1. Membantu Supervisor SDM menyusun
dokumen regulasi bagian kompensasi dan
benefit serta merumus-kan strategi yang
diperlukan untuk menjalankan misi RS
2. Memverifikasi data / pencatatan absensi
pegawai
3. Melakukan persiapan dan perencanaan budget
dalam hal pemberian renumerasi, dimana hal
ini mencakup dalam hal monitoring,
melakukan penyesuaian budget dan juga
memberikan laporan kepada atasan.
4. Mendesain dan juga mengembangkan
kebijakan renumerasi yang sesuai dengan
peraturan pemerintah dan juga sesuai dengan
kondisi perusahaan itu sendiri.
5. Mengelola aplikasi SISDMK (Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan)
6. Mendaftarkan dan menghitung iuran BP
Jamsostek pegawai RSI Ar-Rasyid setiap
bulan
7. Membuat mengelompokan dan mengarsipkan
berkas surat keluar maupun surat masuk
8. Mensosialisasikan kebijakan-kebijakan
management dengan diketahui Supervisor
SDM
9. Membuat program dan pengajuan seragam
pegawai
10. Menyiapkan kebutuhan rapat
11. Menjalankan pekerjaan yang diperintahkan
langsung oleh Supervisor SDM
Tanggung Jawab : 1. Bertanggung jawqab langsung terhadap
supervisor SDM
2. Bertanggungjawab atas terpenuhinya hak dan
kewajiban pegawai terkait dengan konvensasi
dan benefit seluruh pegawai RS Islam Ar-
Rasyid Palembang
3. Bertanggung jawab atas kepesertaan dan
pembayaran iuran BP Jamsostek seluruh
pegawai RS Islam Ar-Rasyid Palembang
4. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan surat
masuk dan surat keluar rumah sakit

5
5. Bertanggung jawab atas proses akreditasi pada
pokja manajemen, sehingga semua tugas yang
dijalankan sesuai dengan standar akreditasi.
Wewenang : 1. Memberikan saran dan masukan kepada atasan
terkait kepegawaian
2. Meminta data kepada pegawai untuk
kelengkapan laporan gaji pegawai
3. Memotong gaji karyawan sesuai dengan aturan
RS Islam Ar-Rasyid Palembang

3) Staff Kesekretariatan
Nama Jabatan : Staff Kesekretariatan
Pengertian : Staff Kesekretariatan adalah seorang yang
bertugas dalam pengarsipan dokumen rumah sakit
dan bertanggung jawab kepada supervisor SDM
Tugas Utama : Membantu Supervisor SDM dalam pengelolaan
tata usaha sehingga terlaksananya kebijakan
terkait fungsi tata usaha
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor SDM
2. Bawahan : -
Persyaratan dan : Pendidikan formal : D3
Kualifikasi JenisKelamin : Laki – Laki / Perempuan
Pengalaman Jabatan : Pengalaman minimal
1 Tahun
Persyaratan lain :
 Disiplin
 Memiliki kepribadian yang baik
 Rapi
 Memiliki keinginan untuk
mengembangkan diri

Uraian Tugas : 1. Bertanggung Jawab terhadap kepala Supervisor


SDM
2. Membantu supervisor SDM menyusun
dokumen regulasi bagian personalia serta
merumus-kan strategi yang diperlukan untuk
menjalankan misi RS
3. Mengelola administrasi dan berkas rumah sakit
4. Membuat laporan penambahan dan
pengurangan peserta serta mengajukan tagihan
BPJS Kesehatan pegawai setiap bulan
5. Mengagendakan rapat yayasan dan
management RSI Ar Rasyid
6. Menyiapkan Notulensi Rapat Rutin
Management RSI Ar Rasyid
7. Mengarsipkan perijinan dan MoU Rumah Sakit
8. Meneruskan surat masuk ke Direktur dan
Direktur Operasional serta bagian-bagian terkait

5
9. Menjalankan pekerjaan yang diperintahkan
langsung oleh Supervisor SDM
Tanggung Jawab : 1. Bertanggung jawab langsung
terhadap Supervisor SDM
2. Bertanggung Jawab terhadap pengambilan
keputusan pada skala sedang yang
berkaitan dengan tata usaha
3. Bertanggung jawab terhadap Pengelolaan Surat
Masuk dan Keluar Rumah Sakit
4. Bertanggung Jawab terhadap arsip
dokumen rumah sakit di bagian SDM
5. Bertanggung jawab atas proses akreditasi pada
pokja manajemen, sehingga semua tugas yang
dijalankan sesuai dengan standar akreditasi
Wewenang : 1. Memberikan saran dan masukan kepada
atasan terkait Administrasi
kesekretariatan
2. Penyelesaian surat surat yang
berkaitan dengan kegiatan Rumah
Sakit
3. Pencatatan semua kegiatan manajemen
yang berkaitan dengan Rumah Sakit
4. Penerimaan dan Pengiriman Surat
5. Pengarsipan Dokumen Kegiatan Rumah Sakit

4) Staff Humas dan Marketing


Nama Jabatan : Staff Humas dan Marketing
Pengertian : Staff Humas dan Marketing adalah seorang yang
bertugas dalam pemasaran pelayanan unggulan
rumah sakit dan mengatasi komplain eksternal
maupun internal dan bertanggung jawab kepada
supervisor SDM
Tugas Utama : 1. Membantu Supervisor SDM dalam
pengelolaan perumah sakitan, dengan
mengendalikan terlaksananya kebijakan
terkait fungsi Humas dan Marketing
2. Mengkoordinasikan dan mengawasi
program kegiatan Bagian Marketing di
Urusan Front Office & Customer Service
dan Back Office.
3. Membantu Kesekretariat Manajemen perihal
kerjasama (MOU) ke dinas terkait dan
perusahaan
4. Mengkoordinasikan surat masuk dan surat
keluar terkait administrasi rumah sakit baik
dari setiap instansi.
5. Melakukan Koordinasi terkait Verifikasi
Ijazah dan STR Ke Dinkes Provinsi Sumsel ke
bagian tata usaha yang berkoordinasi dengan
5
bagian umum dinkes provinsi sumsel.

5
6. Mengawasi Picare BPJS Di Fktp pada saat
kunjungan
7. Memfollow Surat yang masuk dan di
antarkan Ke dinas kesehatan kota palembang
dan instansi lainnya.
8. Pengantaran surat ke dinas kesehatan kota
palembang untuk pengajuan Pengadaan
barang TB dan spot dahak dan kemudian
mendapatkan surat sbbk
9. Pengambilan SPOT Dahak ke gudang farmasi
kota palembang dengan melampirkan surat
sbbk dari Dinas Kota Palembang.
10. Kepengurusan dan pengantaran surat
menyurat yang telah di berikan pihak rumah
sakit ke dinas terkait dan perusahaan lainnya
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor SDM
2. Bawahan : -
Persyaratan dan : Pendidikan formal : S1
Kualifikasi Jenis kelamin : Laki – Laki / Perempuan
Persyaratan lain :
 Disiplin
 Memiliki keinginan untuk
mengembangkan diri
Uraian Tugas : 1. Membantu Supervisor SDM menyusun
dokumen regulasi Bagian Humas dan
Marketing
(kebijakan/pedoman/panduan/SPO)dan
merumus-kan strategi yang diperlukan untuk
menjalankan misi RS
2. Membuat dan menyusun program kegiatan
dan anggaran serta rencana kerja Bagian
Marketing
3. Mengendalikan dan mengawasi mutu
pelayanan di Bagian Marketing Rumah Sakit
4. Merencanakan dan mengawasi prasarana dan
fasilitas Bagian Marketing.
5. Mengkoordinasikan Bidang Medis dan
Bagian Umum terkait pelayanan Rumah
Sakit.
6. Melakukan analisa, evaluasi dan menyusun
laporan kinerja bagian marketing sebagai
bahan masukan kepada direksi Rumah Sakit
7. Menyelenggarakan dan melaksanakan
kegiatan administrasi Bagian Marketing.
8. Menjalin kerjasama dengan perusahaan-
perusahaan yang ada di palembang
9. Menjalin kerjasama dengan asuransi yang
ada di palembang
10. Pengantaran surat keluar ke eksternal rumah
sakit

5
11. Pengajuan dan pengambilan vaksin Hbig
bagian bayuasin.
12. Pengajuan dan pengambilan vaksin Hbig
bagian bayuasin.
Tanggung Jawab : 1. Bertanggung jawab langsung terhadap
Supervisor SDM dan Supervisor penunjang
medis.
2. Mengkoordinasikan dan mengawasi program
dan kegiatan Bagian Marketing di urusan back
office meliputi kegiatan promosi,
pengembangan produk, tarif rumah sakit
dan sebagainya sesuai kaidah dan etika
pemasaran rumah sakit
Wewenang : 1. Mengendalikan program dan kegiatan di
Bagian Humas dan Marketing dan memberi
masukan/saran kepada Direktur RS.
2. Memberi masukan/usulan pemenuhan dan
pengembangan SDM, fasilitas dan sarana
serta sistem prosedur di Bagian Marketing
3. Melaksanakan rapat/pertemuan di Bagian
Marketing RS.

5) Customer Service
Nama Jabatan : Customer Service
Pengertian : Customer Service adalah seorang yang bertugas
sebagai pusat informasi rumah sakit kepada
pasien / keluarga pasien dan bertanggung jawab
kepada supervisor SDM
Tugas Utama : Menjawab segala keterbutuhan pelanggan dalam hal
keingintahuan (informasi), keluhan, dan berbagai hal
yang berkenaan dengan rumah sakit
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor SDM
2. Bawahan : -
Persyaratan dan : Minimal DIII , memiliki jiwa yang sabar, ramah,
Kualifikasi sopan dan santun, harus bisa bicara dan tidak
kaku, mampu dengan cepat menyesuaikan diri
dengan
lingkungan kerja
Uraian Tugas : 1. Memberikan pelayanan dan informasi terhadap
pasien terkait jadwal dokter, Poli dan informasi
terkait produk dan pelayanan rumah sakit.
2. Sebagai mediasi pasien dalam
menyampaikan dan menangani keluhan demi
memberikan kepuasan terhadap pelayanan dan
mel a p or kan k ep a da unit t er ka i
t untuk mendapatkan pemecahan masalah yang
cepat dan tepat.
3. Sebagai PIC PIPP (Pemberian Informasi dan
Penanganan Pengaduan) peserta Bpjs mengelola
pengaduan pelayanan publik pasien Bpjs meliputi :
a. Memberikan informasi dan penanganan
pengaduan peserta JKN-KIS di rumah sakit.

5
b. Validasi data peserta yang mendapatkan
layanan di rumah sakit.
c. Input pendaftaran kepesertaan bayi lahir pada
aplikasi SIPP, sesuai dengan jam pelayanan
Bpjs jam 07.30 wib s/d 14.00 wib ( pelayanan
Selama Pandemi) dan pelayanan normal ( 07.30
s/d 15.00 wib)
d. Melakukan perhitungan denda pada aplikasi
SIPP
e. Input pengaduan dan permintaan informasi
kepada peserta pada aplikasi SIPP
f. Penyampaian informasi kepada petugas yang
berwenang untuk update informasi ketersediaan
tempat tidur pada aplicare.
g. Melakukan pengiriman laporan rutin bulanan
rekapan survei masukan pelanggan dan data
kunjungan pasien Bpjs Rawat Jalan dan Rawat
Inap Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang
diakhir bulan.
h. Melakukan koordinasi langsung dengan
koordinator petugas P3RS PIPP Bpjs Kc
Palembang.
i. Menghadiri agenda undangan pertemuan rutin
dikantor Bpjs KC Palembang membahas
permasalahan dan informasi baru tentang
informasi BPJS.
4. Sebagai TIM Marketing Rumah Sakit.
5. Sebagai TIM Promosi Kesehatan Rumah Sakit
6. M ema s t i ka n p os t er , s p a n d uk a t a u
a la t p r o mo s i la i n di r u ma h s a k i t
terpasang sesuai.
7. Melakukan seluruh aktivitas kerja
sesuai dengan prosedur dan perdoman kerja
yang berlaku.

Tanggung Jawab : - Menanggapi pertanyaan dan permasalahan


keluhan dari pasien dan keluarga pasien
- Menyelesaikan permasalahan keluhan
- Mempertahankan sikap positif, empati,
profesional terhadap pasien setiap saat
- Mengetahui informasi rumah sakit
- Sebagai PIC PIPP (Pemberian Informasi dan
Penanganan Pengaduan) peserta Bpjs mengelola
pengaduan pelayanan publik pasien Bpjs meliputi
:
a. Memberikan informasi dan penanganan
pengaduan peserta JKN-KIS di rumah sakit.
b. Validasi data peserta yang mendapatkan layanan
di rumah sakit.
c. Input pendaftaran kepesertaan bayi lahir pada
aplikasi SIPP, sesuai dengan jam pelayanan Bpjs
jam 07.30 wib s/d 14.00 wib ( pelayanan Selama
Pandemi) dan pelayanan normal ( 07.30 s/d
15.00 wib)
d. Melakukan perhitungan denda pada aplikasi
SIPP

6
e. Input pengaduan dan permintaan informasi
kepada peserta pada aplikasi SIPP
f. Penyampaian informasi kepada petugas yang
berwenang untuk update informasi ketersediaan
tempat tidur pada aplicare.
g. Melakukan pengiriman laporan rutin bulanan
rekapan survei masukan pelanggan dan data
kunjungan pasien Bpjs Rawat Jalan dan Rawat
Inap Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang
diakhir bulan.
h. Melakukan koordinasi langsung dengan
koordinator petugas P3RS PIPP Bpjs Kc
Palembang.
i. Menghadiri agenda undangan pertemuan rutin
dikantor Bpjs KC Palembang membahas
permasalahan dan informasi baru tentang
informasi BPJS

Wewenang : Menyelesaikan permasalahan, keluhan atau komplain


yang disampaikan oleh pasien/keluarga pasien. Baik
berupa fasilitas, pelayanan, biaya rumah sakit, dan
permasalahan pasien BPJS

d. Supervisor Umum
Nama Jabatan : Supervisor UMUM
Pengertian : Supervisor Umum adalah seorang yang bertugas
dalam pengelolaan sarana dan prasaran rumah
sakit bertanggung jawab kepada Direksi
Tugas Utama : 1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di
bawah bidang Pelayanan Umum yang secara
garis besar mencakup fungsi perencanaan,
pengadaan, pengelolaan serta evaluasi sistem
operasional, dengan tujuan menciptakan
efisiensi dan efektivitas pelayanan baik
secara internal ataupun pelayanan eksternal
kepada pengguna jasa rumah sakit.
2. Menjamin agar seluruh kegiatan operasional
di bidang umum, baik intern maupun ekstern,
berjalan dengan baik
3. Mengkoordinir, membimbing serta membina
staf dibawah koordinasinya dalam
memberikan pelayanan dan informasi bagi
pengguna jasa rumah sakit dalam rangka
meningkatkan citra RS Islam Ar Rasyid
4. Motivasi staff dibawahnya
5. Melaksanakan tugas, kegiatan, pekerjaan
sesuai dengan jobdesknya
6. Menegakkan aturan
7. Memberikan info pada direksi mengenai
kondisi bawahannya (perantara antara pekerja
direksi)

6
8. Memberikan pengarahan / briefing
9. Menyampaikan semua keluhan dari customer
sebagai evaluasi

Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Direksi


2. Bawahan :
a. Koordinator Kesling
b. Koordinator Loundry
c. Koordinator UPSRS
d. Staff ATHEM
e. Koordinator Cleaning Service
f. Koordinator Umum
g. Koordinator K3RS
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Minimal S1
Kualifikasi 2. Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas tentang organisasi
manajemen Rumah Sakit / kesehatan
3. Berdisplin tinggi, tegas, dan
mampu mengkoordinasi staf
4. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap
Rumah Sakit
5. Memiliki kondite pribadi yang baik
6. Bersedia melakukan tugas luar dan bekerja
diluar jam kerja bila diperlukan
7. Sehat jasmani dan rohani
Uraian Tugas : 1. 1. Membuat Rencana Program Kerja dan
Anggaran di bagian umum
2. Merencanakan kebutuhan karyawan dibawah
koordinasi umum.
3. Mencanakan / menyusun prosedur untuk program
orientasi khusus dan adaptasi karyawan baru
dibawah bagian umum
4. Merencanakan sistem pendidikan, pelatihan dan
Pengembangan bagi karyawan dibawah koordinasi
bagian umum secara efektif dan efisien.
5. Menyusun dan mengembangkan sistem pelayanan
umum baik pelayanan internal maupun pelayanan
eksternal di rumah sakit secara terpadu dan
terarah serta sesuai dengan perkembangan
keilmuan di bidang tersebut, daya kompetisinya
dengan rumah sakit lainnya.
6. Memberikan informasi kepada manajemen tentang
pelaksanaan sistem pelayanan urusan umum di
rumah sakit Ar Rasyid
7. Menangani komplain dari pengguna jasa
pelayanan umum di bawah bidangnya.
8. Melakukan follow up atas hasil penilaian prestasi
karyawan (mutasi, rotasi, demosi atau pemutusan
hubungan kerja).
9. Melaporkan secara berkala kepada manajemen
mengenai reward dan punishment yang telah
dilakukan di bidangnya.
10.Membina dan memotivasi karyawan bagian
umum dibawah tanggung jawabnya.

6
11. Mengawasi dan mengendalikan penggunaan biaya
dibawah tanggung jawabnya di Rumah Sakit Ar
Rasyid.
12. Mengevaluasi program manajemen fasilitas dan
keselamatan di Rumah Sakit Ar Rasyid
13. Memperhatikan keamanan, kebersihan, kerapian
lingkungan rumah sakit
14. Membuat laporan kinerja Koordinator Kesling,
Koordinator Loundry, Koordinator UPSRS, Staff
ATHEM, Koordinator Cleaning Service,
Koordinator Umum, Koordinator K3RS
15. Mengelola / mengatur mengawasi pekerjaan para
staff bawahannya
16. Motivasi
17. Melaksanakan tugas, kegiatan,
pekerjaan 18.Menegakkan aturan
19. Mendisiplinkan bawahannya
20. Memerikan info pada direksi mengenai kondisi
bawahannya (perantara antara pekerja direksi)
21. Mengawal jobdesk terhadap
karyawan 22.Memberikan pengarahan /
briefing
Tanggung Jawab : 1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Kepemimpinan
4. Pengendalian dan Evaluasi
5. Supervisor bertanggung jawab terhadap pekerjaan
di bawah lingkupnya, sehingga berjalan dengan
tertib, lancar, aman dan terkendali
6. Bertanggung jawab atas hasil kerja staf
bawahannya
7. Bertanggung jawab menjaga koneksi antara
karyawan dan direksi
8. Bertanggung jawab memecahkan masalah
sebanyak mungkin. Mengambil keputusan dengan
cepat agar masalah dapat diataasi dengan tepat dan
cepat. Menyaring masalah mana yang dapat diatasi
/ mana yang di laporkan ke atasan

Wewenang : 1. Menilai, menegur dan memotivasi karyawan yang


menjadi tanggung jawabnya di Rs Ar Rasyid
Palembang
2. Mengatur rencana kegiatan manajemen fasilitas
dan keselamatan
3. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
4. Berhak untuk mengusulkan / menghentikan
sebuah kegiatan / tugas yang di nilainya kurang
bermanfaat
5. Berhak memberikan penghargaan atas prestasi
yang dicapai oleh karyawan bawahannya
6. Mengusulkan kenaikan jabatan staf bawahannya
7. Berhak untuk membuat sistem peneguran terhadap
karyawan bawahannya yang melakukan kesalahan
atau pelanggaran, jika diperlukan dapat
melanjutkan ke direksi untuk diberikan hukuman
lebih berat

6
1) Koordinator Kesling
Nama Jabatan : Koordinator Kesling
Pengertian : Koordinator Kesling adalah seorang yang
bertugas dalam pengelolaan limbah rumah sakit
bertanggung jawab kepada Supervisor Umum
Tugas Utama : 1. Mengkoordinir , membimbing serta membina staf
dibawah koordinasinya dalam memberikan
pelayanan dan informasi bagi rumah sakit dalam
pengelolaan limbah medis B3.
2. Melaksanakan fungsi – fungsi dalam bidang
kesehatan lingkungan berupa perencanaan,
pengelolaan serta evaluasi sistem efisiensi dan
efektivitas limbah medis B3 Rumah Sakit.
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Umum
2. Bawahan :
a. Staf Kesehatan Lingkungan
b. Pelaksana Prakarya B3 dan Operator
Insenerator
Persyaratan dan Kualifikasi : 1. Pendidikan Minimal D3 Kesehatan Lingkungan .
2. Memiliki dedikasi yang tinggi , tegas dan
berwawasan luas tentang Kesehatan
Lingkungan di Rumah Sakit.
3. Berdisiplin tinggi, tegas dan
mampu mengkoordinasi Staf dan
pelaksana.
4. Memiliki Loyalitas yang tinggi terhadap
Rumah Sakit.
5. Memiliki pribadi yang baik.
6. Bersedia melakukan tugas diluar dan
bekerja diluar jam kerja bila diperlukan.
8. Sehat Jasmani dan Rohani
Uraian Tugas : 1. Membuat Rencana Program Kerja dan Anggaran
di Bagian Kesling.
2. Merencanakan kebutuhan staf dan prakarya
kesling dibawah koordinasi Manajer Umum.
3. Merencanakan atau menyusun alur orientasi
khusus bagi staf atau prakarya baru di kesling.
4. Memberikan informasi kepada Manjer Umum dan
Manajemen Rumah Sakit tentang pelaksanaan
sistem pelayanan urusan kesling di Rumah Sakit.
5. Menangani komplain dari unit lain terkait dengan
adanya menyangkut staf dan pelaksana prakarya
kesling di lapangan.
6. Melakukan follow up atas hasil penilaian kerja staf
dan prakarya kesling.
7. Melaporkan semua permasalahan dan kendala
kepada Manajer Umum tentang lingkup kesling di
lapangan.
8. Memotivasi semua staf dan pelaksana prakarya
kesling.
9. Melaporkan secara berkala kepada Manajer

6
Umum mengenai reward dan punishment yang
telah dilakukan oleh staf dan pelaksana prakarya
kesling.
10. Mengawasi dan mengendalikan penggunaan biaya
dibawah tanggung jawabnya di Rumah Sakit
khususnya di bagian Kesling.
11. Mengevaluasi Program Kesehatan Lingkungan
khususnya pada bagian Insenerator IPAL dan B3.
Tanggung Jawab : 1. Perencanaan
2. Kepemimpinan
3. Evaluasi
Wewenang : 1. Menilai , menegur dan memotivasi staf dan
prakarya kesling yang menjadi tanggung jawabnya
di Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang.
2. Mengatur Rencana Kegiatan Kesehatan
Lingkungan.
3. Memberikan saran dan pertimbangan kepada
atasan.

2) Koordinator Laundry
Nama Jabatan : Koordinator Laundry
Pengertian : Koordinator Laundry adalah seorang yang
bertugas dalam pengelolaan linen rumah sakit
bertanggung jawab kepada Supervisor Umum
Tugas Utama : Bertugas dan berfungsi memimpin/mengorganisir
seluruh kegiatan maupun pelaksanaan kegiataan proses
pencucian di loundry dan dry cleaning
Hubungan Jabatan : 3. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Umum
4. Bawahan :
a. Pelaksana Loundry
Persyaratan dan :  Pendidikan Minimal SMA atau SMK
Kualifikasi  Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas tentang unit laundry di
rumah sakit
 Berdisiplin tinggi, perilaku yang baik,
tegas dan mampu berkomunikasi dengan
baik
 Memiliki loyalitas tinggi terhadap rumah
sakit
 Bersedia melakukan tugas dan bekerja
diluar jam kerja bila diperlukan
 Sehat jasmani dan rohani
Uraian Tugas : 1. Merencanakan program kerja dan anggaran pada
bagian loundry
2. Mengkoordinir pelaksanaan tugas di loundry
3. Mengawasi kerja langsung bawahannya
4. Mengontrol hasil kerja bawahannya
5. Membuat permintaan perbaikan, pembelian alat
alat bahan pencuci dan linen maupun
perlengkapan operasional lainnya
6. Memimpin dan membuat jadwal kerja
bawahannya

6
7. Membina kerjasama dengan atasan langsung dan
bagian lainnya
Tanggung Jawab : Memastikan Pengelolaan Linen Di Lakukan Sesuai
Prosedur
Wewenang : Memberikan saran dan pertimbangan kepada
Supervisor Umum jika terjadi permasalahan di
lapangan

3) Koordinator UPSRS
Nama Jabatan : Koordinator UPSRS
Pengertian : Koordinator UPSRS adalah seorang yang
bertugas dalam pengelolaan sarana dan prasarana
rumah sakit bertanggung jawab kepada
Supervisor Umum
Tugas Utama : 1. Melaksanakan pemeliharaan sarana, prasarana dan
peralatan rumah sakit.
2. Mengadakan program pemeliharaan/perbaikan
secara rutin, baik preventif maupun break down
maintenance.
3. Secara berkala mengadakan kalibrasi dan uji
performa alat-alat agar berfungsi sesuai dengan
standar yang berlaku.
4. Merancang rencana kebutuhan sarana, prasarana
dan peralatan yang digunakan dalam program
pelayanan kesehatan, serta kebutuhan suku cadang
yang diperlukan.
5. Melaksanakan perbaikan sarana dan prasarana
Rumah Sakit
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Umum
2. Bawahan :
a. Staff Air Conditioner
b. Staff Plumbing & Air Bersih
c. Staff Elektrikal
d. Staff Civil / Sarana dan Prarasana
e. 5. Staff Athem
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Minimal SMA atau SMK
Kualifikasi 2. Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas tentang instalasi umum di
rumah sakit
3. Berdisiplin tinggi, tegas dan
mampu mengkoordinasi staf umum
4. Memiliki loyalitas tinggi terhadap rumah sakit
5. Memiliki kondite pribadi yang baik
6. Bersedia melakukan tugas luar dan bekerja
diluar jam kerja bila diperlukan
7. Sehat jasmani dan rohani
Uraian Tugas : 1. Mengkoordinir rekan kerjanya untuk mealukan
tugas sesuai dengan fungsi / jabatannya dan
membuat pelaporan ke atasannya.
2. Mengarahkan , membimbing dan memotivasi
rekan kerjanya untuk dapat bekerja secara optimal

6
dalam menjalankan tugasnya.
3. Menerima, mencatat data dan melapor secara lisan
maupun tertulis kepada atasan bila ada
penyimpangan atau masalah.
4. Berusaha selalu mencari solusi atas permasalahan
yang terjadi, dan bila perlu melakukan diskusi
dengan atasan dan atau bagian lainnya sehingga
proses kerja dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
5. Handling complain atau keluhan dan lakukan
follow up untuk keluarga pasien dan divisi lain.
6. Memberikan ide ide kreatif yang membangun
kepada rekan sekerja maupun ke atasannya untuk
pengembangan kinerja atau kegiatan.
8. Melakukan tugas – tugas lainnya yang diberikan
oleh atasan langsung.
Tanggung Jawab : 1. Perencanaan
2. Kepemimpinan
3. Evaluasi
Wewenang : 1. Menilai , menegur dan memotivasi staf yang
menjadi tanggung jawabnya di rumah sakit.
2. Mengatur rencana kegiatan khususnya di bagian
divisi umum.
3. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.

4) Koordinator Cleaning Service


Nama Jabatan : Koordinator Cleaning Service
Pengertian : Koordinator Cleaning Service adalah seorang
yang bertugas dalam pengelolaan kebersihan
rumah sakit bertanggung jawab kepada
Supervisor Umum
Tugas Utama : Melaksanakan dan bertanggungjawab atas
kelancaran tugas pekerjaan dibidang kebersihan
Rumah Sakit
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Umum
2. Bawahan :
Pelaksana Cleaning Service
Persyaratan dan Kualifikasi :  Pendidikan Minimal SMA
 Berdisiplin tinggi, perilaku yang baik, tegas dan
mampu berkomunikasi dengan baik
Uraian Tugas : 1. Menerapkan dan mengawasi pelaksanaan
Srandard Operation Prosedure (SOP).
2. Membuat jadwal tugas anggota Cleaning
Service
3. Memeriksa dan mencatat kehadiran karyawan
(absensi)
4. Membuat rencana kerja dibidang kebersihan
5. Mengatur pembagian tugas kepada
bawahannya sesuai dengan rencana kerja
6. Mengatur pengawasan,keliling terhadap
Anggota Cleaning Service
7. Melaporkan kondisi kebersihan secara

6
periodik, ceklist kerja setiap harinya kepada
atasan langsung
8. Membina, membimbing dan memotivasi
karyawan bawahannya serta memberikan
pengetahuan teknis dibidang kebersihan untuk
meingkatkan prestasi kerja
9. Mengontrol dam memastikan kelengkapan
peralatan, bahan-bahan dan fasilitas pendukung
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab atas kelancaran tugas
pekerjaannya kepada Supervisor Umum
Wewenang : 1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada
Supervisor Umum jika terjadi permasalahan di
lapangan
2. Mengkoordinir kebersihan sesuai dengan standar
yang berlaku di Rumah Sakit
3. Menyetujui atau menolak permohonan izin atau
cuti yang diajukan oleh anggota

5) Koordinator K3RS
Nama Jabatan : Koordinator K3RS
Pengertian : Koordinator K3RS adalah seorang yang bertugas
dalam kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit
bertanggung jawab kepada Supervisor Umum
Tugas Utama : Mengembangkan kebijakan, prosedur, regulasi internal
K3 Rumah Sakit, pedoman, petunjuk teknis, petunjuk
pelaksanaan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) K3
Rumah Sakit untuk mencapai tata kerja, lingkungan kerja
yang sehat, aman, nyaman, dan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan karyawan dengan
mengacu pada standard pedoman pelayanan K3 di
Rumah
sakit Islam Ar Rasyid
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor Umum
2. Bawahan :
-
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Minimal D3.
Kualifikasi 2. Memiliki Sertifikat Pelatihan K3RS
3. Memiliki dedikasi yang tinggi , tegas dan
berwawasan luas tentang Kesehatan Lingkungan di
Rumah Sakit.
4. Berdisiplin tinggi, tegas dan mampu
mengkoordinasi Staf dan pelaksana.
5. Memiliki Loyalitas yang tinggi terhadap
Rumah Sakit.
6. Memiliki pribadi yang baik.
7. Bersedia melakukan tugas diluar dan bekerja
diluar jam kerja bila diperlukan.
8. Sehat Jasmani dan Rohani
Uraian Tugas : 1. Menyusun program K3RS.
2. Melakukanpengawasanpelaksanaan program K3RS
yang telahdisetujuiolehDirekturRumahSakit
3. Mengolah data dan informasi yang berhubungan
dengan K3RS.

6
6
4. Memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru
mengenai kebijakan, prosedur, regulasi internal
K3RS, pedoman, petunjuk teknis, petunjuk
pelaksanaan dan (SPO) K3RS yang telah ditetapkan.
5. Pengawasan pelaksanaan program K3RS.
6. Melaksanakan Pendidikan dan penyuluhan /
Pelatihan, sosialisasi dan penyebaran informasi
tentang pentingnya peran keselamatan dan kesehatan
kerja SDM, Pasien, pengunjungdantamurumahsakit.
7. Merencanakan kegiatan peningkatan kesehatan
jasmani, kondisi mental dan kemampuan fisik sdm
rumah sakit
8. Mengkoordinasikan pelaksanaan program :
 Promotif, diberikan kepada tenaga kerja yang
sehat dengan tujuan untuk meningkatkan
kegairahan kerja, efisiensi dan produktifitas
tenaga kerja
 Preventif, sebagai perlindungan kepada
tenaga kerja sebelum adanya proses
gangguan akibat kerja
 Kuratif, diberikan kepada tenaga kerja yang
sudah memperlihatkan gangguan kesehatan
dengan mengobati penyakitnya, mencegah
komplikasi, atau penularan terhadap keluarga
atau teman kerja. Pada tenaga kerja yang
sudah menderita, pelayanan ini diberikan
untuk menghentikan proses penyakit ,
sehingga dapat sembuh, mempercepat masa
istirahat kerja dan mencegah terjadinya cacat
atau kematian
 Rehabilitatif, diberikan kepada tenaga kerja
yang karena penyakit parah atau kecelakaan
telah mengakibatkan cacat sehingga
menyebabkan ketidakmampuan bekerja, baik
permanen atau sebagian
9. Melakukan koordinasi dengan Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) mengenai penularan
infeksi terhadap SDM Rumah Sakit dan Pasien
10. Pembinaan kesehatan dan Pengawasan kesehatan dan
keselamatan sarana dan prasarana dan peralatan
11. Pembinaan dan Pengawasan terhadap lingkungan
kerja
12. Pembinaan dan Pengawasan perlengkapan
keselamatan kerja
13. MelakukanujiberkalauntukkelaikanoperasionalGenset,
Lift, PenyalurPetirdanInstalasiListrik
Tanggung Jawab : 1. Bersama tim K3RS bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan K3RS dirumah sakit
2. Berkoordinasi dengan bagian PPI dan Kesehatan
Lingkungan dalam kegiatan penyehatan ruang dan
bangunan, dan antara lain pengukuran lingkungan
fisik, kimia dan bakteriologi lingkungan, pengaturan
pencahayaan, ventilasi, pengendalian kebisingan dan

7
lain lain
3. Bersama Koordinator Kesehatan Lingkungan
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan
keselamatan dan kesehatan kerja limbah klinis, Non
klinis dan B3 serta pengembangan sanitasi rumah
sakit
4. Bersama Koordinator Loundry bertanggung jawab
terhadap bahan B3 dalam pengelolaan linen
5. Bersama Koordinator UPSRS bertanggung jawab
terhadap kegiatan dalam kontruksi pembangunan
maupun renovasi dan alat kesehatan.
6. Bersama Koordinator Satpam bertanggung jawab
dalam memonitoring dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan larangan merokok di rumah sakit
7. Bersama tim tanggap darurat bencana bertanggung
jawab dalam pelaksanaan kebijakan tanggap darurat
bencana dan kebakaran dirumah sakit.
8. Bersama bagian SDM bertanggung jawab dalam
pelaksanaan pemeriksaan berkala kepada SDM
rumah sakit
9. Bersama Ka. Inst. Farmasi bertanggung jawab dalam
pelaksanaan pengadaan bahan B3 untuk lembar
MSDS
10. Bersama Koordinator Gizi bertanggung jawab dalam
pemberian extra fooding bagi SDM yang telah
terpilih.
11. Bersama Diklat bertanggung jawab dalam
melakukan sosialisasi pelaksanaan K3RS kepada
SDM
Wewenang : 1.Pengawasan pelaksanaan program K3RS.
2.Memantau pelaksanaan K3RS.
3.Menyusun rekomendasi untuk bahan pertimbangan
pimpinan Rumah Sakit yang berkaitan dengan K3RS

e. Supervisor Keuangan
Nama Jabatan : Supervisor Keuangan
Pengertian : Supervisor Keuangan adalah seorang yang
bertugas dalam pengelolaan keuangan rumah
sakit bertanggung jawab kepada Direksi
Tugas Utama : Menyelenggarakan tata kelola keuangan yang
baik dan akuntabel
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Direksi
2. Bawahan :
a. Supervisor Penunjang Medis
b. Supervisor SDM
c. Supervisor Umum
d. Seluruh Kepala Instalasi
e. Seluruh Dokter
f. Seluruh Karyawan Rumah Sakit
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal Minimal: S1
Kualifikasi 2. Jenis Kelamin : LakiLaki / Perempuan
3. Berbadan : Sehat Jasmani dan Rohani

7
4. Umur : Minimal 30 Tahun
5. Pengalaman Jabatan : Minimal 5 Tahun
Uraian Tugas : 1. Fungsi Perencanaan
a. Membuat Program kerja dan Anggaran di
bagian Keuangan, Akuntansi
b. Merencanakan Pola Ketenagaan di bagian
Keuangan, Akuntansi
c. Merencanakan sistim pendidikan dan pelatihan
bagi karyawan di bagian Keuangan, Akuntansi
secara efektif, efisien dan berkesinambungan.
d. Membuat Perencanaan Keuangan (modal kerja,
investasi dan pendanaan), sehingga kecukupan
kegiatan operasional tidak terganggu.
e. merencanakan dan mengkonsolidasikan
perpajakan untuk memastikan efisiensi biaya
dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
f. Mengembangkan dan Merencanakan sistem
Akuntansi yang seusai dengan kaidah akuntansi
yang berlaku.
g. Merencanakan mengembangan sistem serta
prosedur akuntansi untuk memastikan semua
proses dan transaksi keuangan berjalan dengan
tertib dan teratur.
h. Merancang sistem informasi yang terintegrasi
untuk seluruh kegiatan operasional rumah sakit.
i. Merancang sistem informasi yang handal
(downtime), akurat (kredible), aman (security),
Ketersediaan data, dan dapat di pelihara
(maintenenace).
j. Membuat perencanaan dan pengembangan
pelayanan yang efektif dan efisien.

2. Fungsi Pengorganisasian.
a. Mengkoordinasi penyusunan anggaran rumah
sakit, mengontrol penggunaannya dan
memastikan penggunaan dana secara efektif
dan efisien dalam menunjang kegiatan rumah
sakit.
b. Menyusun uraian tugas setiap fungsi kerja di
bidangnya (bekerja sama dengan Bagian
Sumber Daya Manusia).
c. Memberikan usulan terhadap job description
yang telah disusun (bekerja sama dengan
bagian Sumber Daya Manusia).
d. Merencanakan sistim pendidikan dan pelatihan
bagi karyawan di bawah bidangnya secara
efektif, efisien dan berkesinambungan.
e. Memberikan masukan kepada manajemen
tentang jenjang karir bagi karyawan yang
berada di bawah wewenangnya.
f. Melakukan follow up atas hasil penilaian
prestasi karyawan (mutasi, rotasi, demosi atau
pemutusan hubungan kerja).
g. Membuat Prosedur pencatatan dan
pengendalian penerimaan dan pengeluaran

7
uang, sehingga data-data keuangan menjadi
akurat dan dapat di pertanggung jawabkan
dengan baik.
h. Menyusun program dan melaksanakan
perumusan kebijakan teknis akuntansi dan
mengevaluasi laporan bulanan, triwulanan dan
semesteran serta laporan keuangan terdiri dari
laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus
kas dan catatan atas laporan keuangan.
i. Membuat anggaran belanja dan pendapatan
rumah sakit yang di susun untuk harian sampai
dengan tahunan.

3. Fungsi Leading Bagian Keuangan


a. Mengadakaan Koordinasi di bagian
Keuangan, Akuntansi setiap bulan.
b. Mengadakan koordinasi dengan bidang lain
untuk menentukan kebutuhan akan karyawan
dengan kualifikasi tertentu.
c. Melakukan follow up atas hasil penilaian
prestasi karyawan (mutasi, rotasi, demosi atau
pemutusan hubungan kerja).
d. Membagi tugas, memberikan petunjuk serta
menilai pelaksaan tugas bawahanya.
e. Melakukan perbaikan sistem dan prosedur di
bagian keuangan, akuntansi.
f. Fungsi Controlling Bagian Keuangan
Membuat Laporan Kinerja di bagian
Keuangan, Akuntansi dan serta membuat
perencanaan Bulanan
Melakukan analisa laporan keuangan bulanan
dan tahunan berupa :
Analisa Kinerja Rumah Sakit seperti :
 Profit Margyn
 Gross profit
 ROA
 ROE
Analisa Efisiensi Operasional
 Cost Efisiensi
 Cost Of Goods Sold Ratio
 Opertion Ratio
 Employees Ratio
Analisa ukuran kebijakan keuangan
 Total Debt to Total Asset Ratio
 Total Debt to Total Equity Ratio
 Long Term Debt to Total Equity Ratio
 Current Ratio
 Quick Ratio
a. Analisa Permasalahan Keuangan dan
membuat rekomendasi penyelesaian masalah
tersebut ke Direksi dan yayasan
b. Mengelola Piutang perusahaan yang meliputi :
 Membuat Aging Piutang usaha.

7
 Membuat analisa piutang serta membuat
perencanaan terhadap piutang.
 Membuat perencanaan penyisihan piutang
yang tak tertagih.
c. Mengevaluasi jasmed Dokter
d. Mengevaluasi Tarif
e. Mengevaluasi Unit Cost
f. Mengevaluasi dan melakukan penilaian SDM
di seluruh bagian keuangan. Akuntansi, it dan
Pelayanan.
g. Bersama-sama para Kepala Unit yang berada
di bawahnya, melakukan evaluasi prestasi
secara berkala untuk dapat memacu prestasi
karyawan yang menjadi tanggung jawabnya.
h. Mengevaluasi Anggaran dan program kerja
Bagian Keuangan, Akuntansi dan Pelayanan.
3. Mengevaluasi implementasi SIM rumah sakit
kepada seluruh komponen dalam perusahaan
4. Mengawasi proses keuangan di keuangan &
farmasi
5. Membuat laporan kinerja Staff Hutang Obat,
Alkes dan Umu, Staff Budgeting dan Asset, Staff
Jasa Medis Umum dan Pajak, Staff Cash Masuk
dan Cash Keluar, Jasa Medis BPJS dan
Akuntansi, Staff Piutang dan PIC BPJS, Staff
Payroll, Koordinator Kasir, Ka. Instalasi Farmasi
6. Mengelola / mengatur mengawasi pekerjaan para
staff bawahannya
7. Motivasi
8. Melaksanakan tugas, kegiatan, pekerjaan
9. Menegakkan aturan
10. Mendisiplinkan bawahannya
11. Memerikan info pada direksi mengenai kondisi
bawahannya (perantara antara pekerja direksi)
12. Mengawal jobdesk terhadap karyawan
13. Memberikan pengarahan / briefing

Tanggung Jawab : 1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data


dan informasi keuangan untuk menghasilkan
laporan keuangan yang di butuhkan rumah sakit
secara akurat dan tepat waktu.
2. Melakukan perencanaan, pelaporan dan
pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar
efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku.
3. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan
anggaran perusahaan dan mengontrol penggunaan
anggaran, untuk memastikan dana secara efktif dan
efisien.
4. Merencanakan dan mengontrol cash flow, terutama
pengelolaan piutang dan hutang, untuk memastikan
ketersediaan dana untuk operasional perusahaan.
5. Melakukan perencanaan dan analisa keuangan
untuk dapat memberikan masukan dari sisi
keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam

7
mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan
investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi
keuangan lainnya.
6. Menjaga kerahasiaan data dan informasi
perusahaan.
7. Supervisor bertanggung jawab terhadap pekerjaan
di bawah lingkupnya, sehingga berjalan dengan
tertib, lancar, aman dan terkendali
8. Bertanggung jawab atas hasil kerja staf
bawahannya
9. Bertanggung jawab menjaga koneksi antara
karyawan dan direksi
10.Bertanggung jawab memecahkan masalah sebanyak
mungkin. Mengambil keputusan dengan cepat agar
masalah dapat diataasi dengan tepat dan cepat.
Menyaring masalah mana yang dapat diatasi / mana
yang di laporkan ke atasan

Wewenang : 1. Memberikan informasi kepada pihak luar dengan


seijin Direktur.
2. Melakukan negosiasi, penempatan dan pencairan
dana.
3. Melakukan otorisasi kas sesuai dengan ketentuan
yang telah di tetapkan.
4. Mengkonfirmasi atau membatalkan penerimaan dan
pengeluaran bank
5. Menandatangani tagihan-tagihan ke perusahaan dan
atau asuransi.
6. Menilai, menegur dan memotivasi bawahan
dibagian Keuangan, akuntansi
7. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan
dibagian Keuangan.
8. Melakukan pemotongan pajak sesuai dengan aturan
yang berlaku.
9. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain
yang terkait.
10.Berhak untuk mengusulkan / menghentikan sebuah
kegiatan / tugas yang di nilainya kurang bermanfaat
11.Mengusulkan kenaikan jabatan staf bawahannya
12.Berhak memberikan penghargaan atas prestasi yang
dicapai oleh karyawan bawahannya

1. Koordinator Keuangan
Nama Jabatan : Koordinator Keuangan
Pengertian : Koordinator Keuangan adalah seorang yang
bertugas membantu Supervisor Keuangan dalam
pengelolaan keuangan rumah sakit bertanggung
jawab kepada Supervisor Keuangan
Tugas Utama : Menyelenggarakan tata kelola keuangan yang
baik dan akuntabel

7
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Keuangan
2. Bawahan :
a. Staff Jasa Medis Umum dan Pajak
b. Staff Jasa Medis BPJS dan Akuntansi
c. Staff Cash Masuk dan Cash Keluar
d. Staff Logistik
e. Staff Gudang
f. Staff Piutang & PIC BPJS Kesehatan
g. Staff Hutang Obat, Alkes & Umum
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Minimal S1
Kualifikasi 2. Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas
3. Berdisiplin tinggi, perilaku yang baik, tegas dan
mampu berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki loyalitas tinggi terhadap rumah sakit
5. Bersedia melakukan tugas dan bekerja diluar
jam kerja bila diperlukan
6. Sehat jasmani dan rohani
Uraian Tugas : 1. Membantu Supervisor Keuangan menyusun
dokumen regulasi (kebijakan/ pedoman/
panduan/ SPO) terkait Keuangan yang
diperlukan untuk menjalankan misi RS.
2. Merencanakan dan mengembangkan program
peningkatan mutu serta keselamatan pasien di
Bagian Keuangan.
3. Membantu Supervisor Keuangan dalam
mengkoordinasi dan mengawasi program
kegiatan rutin, program peningkatan mutu
dan program pengembangan bagian Keuangan
4. Menyusun program dan kegiatan bagian
keuangan RS dan mengkoordinasikan kegiatan
bagian keuangan meliputi akuntansi, piutang,
hutang, pajak dan kasir.
5. Mengatur dan mengawasi terkait akuntansi
meliputi kriteria COA laporan
6. Mengatur dan mengawasi terkait kegiatan di
piutang meliputi pasien bermasalah, aging
piutang
7. Mengatur dan mengawasi terkait kegiatan di
hutang meliputi pembayaran Obat, Alkes,
Umum, Asuransi, rekanan bank
8. Mengatur dan mengawasi terkait kegiatan di
pajak meliputi pengaturan pembayaran pajak
9. Mengatur dan mengawasi terkait kegiatan di
kasir meliputi kesediaan uang cash dan petty
cash
10. Mengawasi dan mengendalikan terlaksananya
regulasi (Kebijakan dan SPO) bagian keuangan
di RS.
11. mengawasi kegiatan administrasi keuangan dan
pertanggungjawaban keuangan/akuntansi
rekonsiliasi transaksi perbankan keuangan RS.
12. mengawasi verifikasi atas penerimaan,
pengeluaran dan semua transaksi keuangan

7
agar berjalan sesuai kebijakan dan prosedur
yang berlaku sebelum disetujui oleh Supervisor
Keuangan
13. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang
berkaitan dengan keuangan dan bagian/bidang
yang terkait.
14. Melakukan analisa laporan keuangan RS
meliputi R/L, Neraca dan Cashflow serta
memastikan laporan keuangan disajikan akurat
dan tepat waktu.
15. Merencanakan dan mengkoordinasikan
bidang/bagian lain terkait RAK RS
16. Memastikan dana operasional RS tersedia sesuai
kebutuhan pembayaran
17. Mengawasi pelaksanaan stok opname obat, alat
umum, alat kesehatan
18. Menyusun laporan kinerja keuangan RS
dan saran peningkatan kepada Supervisor
Keuangan
19. Melaksanakan cash opname random pada kas
induk dan operasional secara rutin.
20. Melaksanakan saran dan tindak lanjut hasil audit
dan supervisi dari Yayasan Ar Rasyid
21. Merencanakan kebutuhan dan memberdayakan
tenaga, sarana, prasarana dan fasilitas bagian
keuangan.
22. Melakukan bimbingan dan penilaian kompetensi
kepada seluruh staf di bagian keuangan.
23. Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan
administrasi dalam bagian keuangan.

Tanggung Jawab : 1. Melaksanakan program dan kegiatan Bagian


Keuangan di RS.
2. Mengkoordinasikan kegiatan operasional Bagian
Keuangan RS.
3. Melakukan pemeriksaan dan pengawasan
keuangan RS meliputi administrasi dan
pertanggungjawaban keuangan.
4. Melakukan analisa laporan keuangan RS
meliputi R/L, Neraca dan cash flow (untuk
ketersediaan dana operasional).
5. Meningkatkan mutu pelayanan bagian
keuangan untuk kepuasan pelanggan atau mitra
kerja
Wewenang : 1. Memeriksa dan mengkoreksi setiap transaksi
agar tercatat dengan akurat dan tepat waktu
sesuai kebijakan dan prosedur.
2. Memberikan saran/ masukan terkait kebijakan
dan prosedur keuangan kepada Supervisor
Keuangan

2. Staff Logistik Gudang


Nama Jabatan : Staff Logistik Gudang

7
Pengertian : Staff Logistik Gudang adalah seorang yang
bertugas membantu Supervisor Keuangan dalam
pengelolaan logistik rumah sakit bertanggung
jawab kepada Supervisor Keuangan
Tugas Utama : Mencatat semua barang masuk dan keluar
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Keuangan
2. Bawahan : -
Persyaratan dan : Pendidikan formal : SMK / SMA Sederajat
Kualifikasi Pendidikan non formal : -
JenisKelamin: Laki – Laki / Perempuan
Berbadan : Sehat Jasmani dan Rohani
Umur : Minimal 25 Tahun
Pengalaman Jabatan : Pengalaman minimal 2
Tahun
Persyaratan lain : Memiliki SIM C
Uraian Tugas : 1. Menerima dan mengeluarkan barang gudang
2. Menghitung stock harian perlengkapan, peralatan,
percetakan dan Alkes
3. SO Stock gudang harian dan bulanan
4. Mengajukan pengajuan belanja barang yang
stoknya kosong
5. Membuat daftar kebutuhan logistik bulanan, 3
bulanan, dan tahunan
6. Mendistribusikan barang ke setiap unit
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab atas pencatatan barang masuk dan
keluar
Wewenang : 1. Mengecek persediaan barang yang ada di
dalam gudangp
2. Menerima Form permintaan barang dari unit atau
bagian lain
3. Memberikan barang yang dibutuhkan kepada
unit atau bagian lain
4. Memberikan saran dan masukan kepada atasan
terakait kualitas dan kuantitas barang yang ada
di dalam gudang

3. Staff Pajak dan Jasa Umum


Nama Jabatan : Staff Pajak dan Jasa Umum
Pengertian : Staff Pajak dan Jasa Umum adalah seorang yang
bertugas membantu Supervisor Keuangan dalam
pengelolaan pajak rumah sakit dan jasa umum
dokter rumah sakit bertanggung jawab kepada
Supervisor Keuangan
Tugas Utama : Merekap Jasa Dokter Pasien Umum
Merekap Jasa Dokter Pasien Covid
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Keuangan
2. Bawahan : -
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Minimal D3

7
Kualifikasi 2. Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas
3. Berdisiplin tinggi, perilaku yang baik, tegas dan
mampu berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki loyalitas tinggi terhadap rumah sakit
5. Bersedia melakukan tugas dan bekerja diluar jam
kerja bila diperlukan
6. Sehat jasmani dan rohani
Uraian Tugas : 1. Merekap jasa dokter untuk pasien umum
2. Merekap Jasa Dokter untuk Pasien Covid
3. Meminta atau menerima data data Pelayanan dan
jumlah pasien umum ke ruang IGD, Poli dan
Rawat Inap
4. Mengentri potongan pajak pegawai dan dokter
5. Mempersiapkan berkas untuk penyetoran pajak ke
kantor pajak
6. Mengkomunikasikan pembayaran dan masalah
pajak pegawai dan dokter ke kantor pajak
7. Melaporkan pajak PPH 21 dan 25
Tanggung Jawab : Bertanggung Jawab atas perhitungan jasa dokter
umum, dan Covid serta Pajak Rumah Sakit
Wewenang : Memberikan saran dan pertimbangan kepada
Supervisor Keuangan jika terjadi permasalahan di
lapangan

4. Staff Hutang Obat, Alkes dan Umum


Nama Jabatan : Staff Hutang Obat, Alkes dan Umum
Pengertian : Staff Hutang Obat, Alkes dan Umum adalah
seorang yang bertugas membantu Supervisor
Keuangan dalam pengelolaan hutang obat, alkes
dan umum rumah sakit bertanggung jawab
kepada Supervisor Keuangan
Tugas Utama : Mengentri Tagihan Obat, Alkes, Umum dan Asuransi
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Keuangan
2. Bawahan : -
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Minimal D3
Kualifikasi 2. Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas
3. Berdisiplin tinggi, perilaku yang baik, tegas dan
mampu berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki loyalitas tinggi terhadap rumah sakit
5. Bersedia melakukan tugas dan bekerja diluar jam
kerja bila diperlukan
6. Sehat jasmani dan rohani
Uraian Tugas : 1. Mengentri Tagihan Obat dan Alkes
2. Meminta Data Tagihan Obat dan Alkes dari Unit
Farmasi
3. Meminta atau menerima berkas tagihan dari
rekanan yang masuk ke bagian umum dan logistik
4. Mempersiapkan pembayaran tagihan kepada

7
Pihak ketiga atau kepada rekanan
5. Menerima Form Permintaan rutin dan permintaan
di bawah Rp 500.000
Tanggung Jawab : Memastikan Pembayaran Tagihan Obat, Alkes,
Umum sesuai dengan faktur pembelian
Wewenang : Memberikan saran dan pertimbangan kepada
Koordinator Keuangan jika terjadi permasalahan di
lapangan

5. Staff Piutang dan PIC BPJS Kesehatan dan Staff Tarif


Nama Jabatan : Staff Piutang dan PIC BPJS Kesehatan dan
Staff Tarif
Pengertian : Staff Piutang dan PIC BPJS Kesehatan dan Staff
Tarif adalah seorang yang bertugas membantu
Supervisor Keuangan dalam pengelolaan piutang,
PIC BPJS dan tarif rumah sakit bertanggung
jawab kepada Supervisor Keuangan
Tugas Utama : Mengawasi Claim atau Pembayaran BPJS Kesehatan
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Keuangan
2. Bawahan : -
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Minimal D3
Kualifikasi 2. Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas
3. Berdisiplin tinggi, perilaku yang baik, tegas dan
mampu berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki loyalitas tinggi terhadap rumah sakit
5. Bersedia melakukan tugas dan bekerja diluar jam
kerja bila diperlukan
6. Sehat jasmani dan rohani
Uraian Tugas : 1. Mempersiapkan tagihan BPJS Kesehatan yang
telah direkap oleh Tim Verifikasi BPJS Kesehatan
2. Mengantar Tagihan BPJS Kesehatan yang telah
direkap tersebut ke BPJS
3. Melengkapi berkas tagihan BPJS Kesehatan yang
tidak lengkap (kurang data tagihan)
4. Mengkomunikasikan tagihan BPJS Kesehatan Ke
kantor BPJS
5. Merekap Piutang BPJS Kesehatan secara rinci
mengenai tagihan rawat jalan dan rawat inap,
denda, ambulance Pendingan dan obat kronis
6. Menghitung, membuat dan mengevaluasi Tarif
Rumah sakit
Tanggung Jawab : Bertanggung Jawab atas pengumpulan dan
pengiriman berkas claim BPJS Kesehatan
Wewenang : Memberikan saran dan pertimbangan kepada
Supervisor Keuangan jika terjadi permasalahan di
lapangan

6. Staff Logistik Pengadaan


Nama Jabatan : Staff Logistik Pengadaan

8
Pengertian : Staff Logistik Pengadaan adalah seorang yang
bertugas membantu Supervisor Keuangan dalam
pengelolaan logistik pengadaan rumah sakit
bertanggung jawab kepada Supervisor Keuangan
Tugas Utama : Menerima dan memproses form permintaan unit unit
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Keuangan
2. Bawahan : -
Persyaratan dan : Pendidikan formal : SMK / SMA Sederajat
Kualifikasi Pendidikan non formal : -
JenisKelamin : Laki – Laki / Perempuan
Berbadan : Sehat Jasmani dan Rohani
Umur : Minimal 25 Tahun
Pengalaman Jabatan : Pengalaman minimal 2 Tahun
Persyaratan lain : Memiliki SIM C
Uraian Tugas : 1. Menerima Form Permintaan setiap unit untuk
pengajuan Non Rutin di atas Rp 500.000 atau
pengajuan dalam bentuk PO
2. Memproses Form Permintaan Unit
3. Belanja barang / alat ART dan Umum
4. Mendistribusikan barang ke unit unit
Berkoordinasi dengan staff gudang logistik
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab atas proses Form Permintaan unit
unit
Wewenang : Memberikan saran dan masukan kepada atasan
terakait kualitas dan kuantitas barang yang ada
di dalam gudang

7. Staff Kas Masuk dan Kas Keluar


Nama Jabatan : Staff Kas Masuk dan Kas Keluar
Pengertian : Staff Kas Masuk dan Keluar adalah seorang yang
bertugas membantu Supervisor Keuangan dalam
pengelolaan Kas Masuk dan Kas Keluar rumah
sakit bertanggung jawab kepada Supervisor
Keuangan
Tugas Utama : Mencatat semua pemasukkan pasien pembayaran
umum dan semua pengeluaran tunai
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Supervisor
Keuangan
2. Bawahan : -
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Minimal D3
Kualifikasi 2. Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas
3. Berdisiplin tinggi, perilaku yang baik, tegas dan
mampu berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki loyalitas tinggi terhadap rumah sakit
5. Bersedia melakukan tugas dan bekerja diluar jam
kerja bila diperlukan
6. Sehat jasmani dan rohani
Uraian Tugas : 1. Menerima setoran harian dari kasir

8
2. Merekap jumlah penerimaan dari kasir
3. Membayarkan pembelian harian melalui petty
cash (kas kecil)
4. Membayar pembelian dalam jumlah besar obat,
alkes dan lain lain
5. Merekap jumlah pengeluaran harian
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab atas pencatatan kas masuk dan
kas keluar rumah sakit
Wewenang : Memberikan saran dan pertimbangan kepada
Supervisor Keuangan jika terjadi permasalahan di
lapangan

Nama Jabatan : Kepala Pengadaan Obat & BHP


Pengertian : Kepala Pengadaan Obat & BHP adalah
membantu Supervisor Keuangan dalam
Melaksanakan, Mengatur dan Memantau
Pembelanjaan Dan Ketersediaan Obat & BHP.
bertanggung jawab kepada Supervisor Keuangan
Tugas Utama : Melaksanakan, Mengatur dan Memantau
Pembelanjaan Dan Ketersediaan Obat & BHP.
Hubungan Jabatan : 1. Supervisor Keuangan
2. Seluruh karyawan rumah sakit koordinasi
secara langsung dan tidak langsung
3. Ka. Instalasi Farmasi
4. SDM
5. Rekanan Perusahaan
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Minimal D3 Semua Jurusan
Kualifikasi 2. Jenis Kelamin : Laki Laki / Perempuan
3. Umur : Minimal 22 Tahun
4. Pengalaman Jabatan : Minimal 1 Tahun’
7. Berbadan sehat jasmani dan rohani
Uraian Tugas : A. Melaksanakan Fungsi Perencanaan Pengadaan
Obat & BHP dan Instalasi Farmasi.
1.1. Membantu pembuatan Program kerja di
Bagian Pengadaan Obat & BHP dan Instalasi
Farmasi
1.2. Merencanakan kegiatan sesuai medication
management plan dari seleksi sampai
pemantauan di Bagian Pengadaan Obat &
BHP dan Instalasi Farmasi.
1.3. Merencanakan program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien serta strategi
pencapaian sasaran mutu di Bagian
Pengadaan Obat & BHP dan Instalasi
Farmasi.
1.4. Merencanakan pelaksanaan program
kesehatan dan keselamatan kerja di Bagian
Pengadaan Obat & BHP dan Instalasi
Farmasi.
1.5. Merencanakan dan menentukan jenis
kegiatan yang akan diselenggarakan di

8
Bagian Pengadaan Obat & BHP dan Instalasi
Farmasi.
1.6. Merencanakan kebutuhan SDM di Bagian
Pengadaan Obat & BHP dan Instalasi
Farmasi.

Melaksanakan Fungsi Pengorganisasian.


1.1 Mengatur dan mengkoordinasikan semua
kegiatan pelayanan di Bagian Pengadaan
Obat & BHP dan Instalasi Farmasi.
1.2 Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan mutu
dan keselamatan pasien di Bagian
Pengadaan Obat & BHP dan Instalasi
Farmasi.
1.3 Merumuskan dan menetapkan tugas di
Bagian Pengadaan Obat & BHP.
1.4 Merumuskan dan menetapkan prosedur
yang digunakan.
1.5 Mengatur dan mengendalikan dokumen dan
logistik di Bagian Pengadaan Obat & BHP
dan Instalasi Farmasi.
1.6 Mengalokasikan SDM di Bagian Pengadaan
Obat & BHP dan Instalasi Farmasi sesuai
dengan posisi yang tepat.
1.7 Berkoordinasi dengan Bagian SDM dalam
rekruitmen, seleksi, pelatihan dan
pengembangan SDM.
1.8 Mengkoordinir dan mengawasi pembuatan
jadwal dinas karyawan di Bagian
Pengadaan Obat & BHP dan Instalasi
Farmasi.
1.9 Menghadiri pertemuan-pertemuan yang
diselenggarakan oleh Atasan-atasan.
1.10 Mengadakan pertemuan berkala
dengan karyawan di Bagian Pengadaan
Obat & BHP dan Instalasi Farmasi.
1.11 Mendelegasikan tugas kepada staff
pelaksana terkait Pengadaan Obat & BHP
saat tidak berada di tempat.
Melaksanakan Fungsi Pengarahan.
1.1 Memberikan pengarahan dalam pelaksanaan
seluruh kegiatan pelayanan di Bagian Pengadaan Obat
& BHP dan Instalasi Farmasi.
1.2 Mengarahkan kegiatan pelayanan di Bagian
Pembelian Farmasi agar sesuai prinsip keselamatan
pasien dan mencapai sasaran mutu
1.3 Memberikan motivasi untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap SDM

8
1.4 Mengkoordinir program orientasi karyawan untuk
karyawan baru di Bagian Pengadaan Obat & BHP dan
Instalasi Farmasi.
1.5 Mengkoordinir seluruh karyawan dan kegiatan
pelayanan di Bagian Pengadaan Obat & BHP dan
Instalasi Farmasi.
1.6 Memberikan motivasi untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan di
Bagian Pengadaan Obat & BHP dan Instalasi Farmasi.
1.7 Memberikan program Orientasi karyawan kepada
karyawan baru di Bagian Pengadaan Obat & BHP dan
Instalasi Farmasi.
1.8 Memberikan bimbingan dan arahan kepada semua
karyawan di Bagian Pengadaan Obat & BHP dan
Instalasi Farmasi.
1.9 Mensosialisasikan/ menginformasikan hal-hal
penting yang perlu diketahui karyawan : kebijakan,
peraturan, ketentuan, SPO, hasil rapat, dsb.
Melaksanakan Fungsi Pengawasan dan Evaluasi.
1.1 Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan prinsip
dan prosedur keselamatan pasien di Bagian
Pengadaan Obat & BHP dan Instalasi Farmasi.
1.2 Mengawasi dan mengevaluasi pencapaian sasaran
mutu pelayanan di Bagian Pengadaan Obat &
BHP dan Instalasi Farmasi.
1.3 Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan
program kesehatan dan keselamatan kerja di
Bagian Pengadaan Obat & BHP dan Instalasi
Farmasi.
1.4 Mengendalikan, memonitor dan mengawasi
semua karyawan di Bagian Pengadaan Obat &
BHP dan Instalasi Farmasi agar mentaati
prosedur, peraturan dan tata tertib yang berlaku.
1.5 Mengontrol daftar dinas dan di Bagian Pengadaan
Obat & BHP dan Instalasi Farmasi.
6. Membuat analisa , evaluasi dan penilaian
pelaksanaan tugas keryawan di Bagian Pengadaan
Obat & BHP dan Instalasi Farmasi, baik Karyawan
Tetap, Kontrak dan On Job Training
Tanggung Jawab : 1. Pengawasan pemakaian Obat (resep), BHP,
termasuk BHP yang dipakai oleh Perawat
seperti Hadscon, masker dan lain lain Cairan
yang di amprah oleh unit ke farmasi atau yang
berada dari dep depo, koordinator dengan kepala
ruangan dan apoteker klinis
2. Mengawasi keluar masuknya obat, BHP, Cairan
yang ada di depo bersama dengan apoteker
klinis dan koordinator gudang
3. Melakukan pengecekan stock dari emergency
kit dan depo bersama dengan apoteker klinis
dan
8
8
AA/ perawat/kepala ruangan
4. Membaut laporan temuan yang dilaporkan
langsung kepada atasan.
Wewenang : Memberikan saran dan pertimbangan kepada
Supervisor Keuangan jika terjadi permasalahan di
lapangan

V.3. KOMITE MEDIK


Nama Jabatan : Ketua Komite Medik
Pengertian : Komite Medik adalah perangkat rumah sakit
untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical
governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan
pemeliharaan etika
Tugas Utama : Menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik
agar mutu pelayanan medis dan keselamatan
pasien terjamin dan terlindungi
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Direksi
2. Bawahan :
a. Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin
b. Ketua Sub Komite Kredensial
c. Ketua Sub Komite Profesi
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal Minimal: S2 Dokter
Kualifikasi Spesialis
2. Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas tentang organisasi manajemn
Rumah Sakit / kesehatan
3. Berdisplin tinggi, tegas, dan mampu
mengkoordinasi staf
4. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap
Rumah Sakit
5.Memiliki kondite pribadi yang baik
7. Bersedia melakukan tugas luar dan bekerja
diluar jam kerja bila diperlukan
8. Sehat jasmani dan rohani
9. Pengalaman Jabatan: Minimal 2 (dua) Tahun
Uraian Tugas : Tugas sebagai kredensial komite medik memiliki
fungsi:
1. Penyusunan dan pengkompilasian daftar
kewenangan klinis sesuai dengan masukkan
dari kelompok staff medis berdasarkan norma
keprofesian yang berlaku
2. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian:
 Kompetensi
 Kesehatan fisik dan mental
 Perilaku
 Etika profesi

8
3. Evaluasi data pendidikan profesional
kedokteran / kedokteran gigi berkelanjutan
4. Wawancara terhadap pemohon kewenangan
klinis
5. Pelaporan hasil penilaian kredensial dan
menyampaikan rekomendasi kewenangan
klinis kepada komite medik
6. Rekomendasi kewenangan klinis dan
penerbitan surat penugasan klinis

Tugas memelihara mutu profesi staf medis


memiliki fungsi
1. Pelaksanaan audit medis
2. Rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam
rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf
medis
3. Rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka
pendidikan berkelanjutan bagi staff medis
4. Rekomendasi proses pendampingan
(proctoring)bagi staff medis yang
membutuhkan

Tugas menjaga disiplin, etika, dan prilaku profesi


staff medis memiliki fungsi:
1. Pembinaan etika dan disiplin profesi
kedokteran
2. Pemeriksaan staff medis yang diduga
melakukan pelanggaran disiplin
3. Rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional
di Rumah Sakit
4. Pemberian nasehat / pertimbangan dalam
pengambilan keputusan etis pada asuhan
medis pasien
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab kepada Direktur di dalam
melaksanakan tugasnya
Wewenang : 1. memberikan rekomendasi rincian
kewenangan klinis (delineation of clinical
privilege)
2. memberikan rekomendasi surat penugasan
klinis (clinical appointment)
3. memberikan rekomendasi penolakan
kewenangan klinis (clinical privilege) tertentu
4. memberikan rekomendasi
perubahan/modifikasi rincian kewenangan
klinis (delineation of clinical privilege)
5. memberikan rekomendasi tindak lanjut audit
medis
6. memberikan rekomendasi pendidikan
kedokteran berkelanjutan
7. memberikan rekomendasi
pendampingan (proctoring)

8
8. memberikan rekomendasi pemberian tindakan
disiplin

V.4. KOMITE KEPERAWATAN


Nama Jabatan : Ketua Komite Keperawatan
Pengertian : Komite Keperawatan adalah perangkat rumah
sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical
governance) agar staf keperawatan dirumah sakit
terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi keperawatan,
dan pemeliharaan etika
Tugas Utama : 1. Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga
keperawatan yang akan melakukan pelayanan
keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit
2. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan
3. Menjaga disiplin , etika, dan prilaku profesi
perawat dan bidan
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Direksi
2. Bawahan :
a. Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin
b. Ketua Sub Komite Kredensial
c. Ketua Sub Komite Mutu Profesi
Persyaratan dan : 1. Pendidikan Formal : Minimal S1
Kualifikasi Keperawatan
2. Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas tentang organisasi
manajemn Rumah Sakit / kesehatan
3. Berdisplin tinggi, tegas, dan mampu
mengkoordinasi staf
4. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap
Rumah Sakit
5. Memiliki kondite pribadi yang baik
6. Bersedia melakukan tugas luar dan bekerja
diluar jam kerja bila diperlukan
7. Sehat jasmani dan rohani
8. Pengalaman jabatan: Minimal Usia 25 Tahun
Uraian Tugas : 1. Implementasi Kredensial Keperawatan
a. Menyusun Panduan kredensial
b. Melakukan mapping kompetensi
perawat
c. Menyusun Jenjang karier perawat
d. Penyusunan buku putih
e. Penyusunan logbook
f. Menyusun Rincian Kewenangan Klinis
g. Menyusun rekomendasi kewenangan
klinis
2. Implementasi Mutu keperawatan
a. Menyusun Panduan Mutu Keperawatan

8
b. Munyusun SAK
c. Menyusun SPO Keperawatan
d. Menyusun Panduan Investigasi mutu
e. Menyusun panduan CPD
3. Implementasi kepatuhan etik dan disiplin
profesi
a. Menyusun panduan kepatuhan etik dan
disiplin profesi
b. Menyusun panduan penanganan etik dan
disiplin profesi
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab kepada Direktur di dalam
melaksanakan tugasnya
Wewenang : 1. Memberikan rekomendais rincian kewenangan
klinis
2. Memberikan rekomendasi perubahan rincian
kewenangan klinis
3. Memberikan rekomendasi penolakan
kewenangan klinis tertentu
4. Memberikan rekomendasi surat penugasan
klinis
5. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit
keperawatan dan kebidanan
6. Memberikan rekomendasi pendidikan
keperawatan dan pendidikan kebidanan
berkelanjutan
7. Memberikan rekomendasi pendampingan dan
memberikan rekomendasi pemberian tindakan
disiplin

V.5. KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA


Nama Jabatan : Ketua Komite Nakes Lainnya
Pengertian : Komite Nakes Lainnya adalah perangkat rumah
sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical
governance) agar staf nakes lainnya dirumah sakit
terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi keperawatan,
dan pemeliharaan etika
Tugas Utama : 1. Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga
kesehatan lainnya yang akan melakukan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit
2. Memelihara mutu profesi tenaga kesehatan lainnya
3. Menjaga disiplin , etika, dan prilaku profesi tenaga
kesehatan lainnya
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Direksi
2. Bawahan :
a. Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin
b. Ketua Sub Komite Kredensial
c. Ketua Sub Komite Mutu Profesi
Persyaratan dan : 9. Pendidikan Formal : Minimal S1

8
Kualifikasi Keperawatan
10. Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas tentang organisasi
manajemn Rumah Sakit / kesehatan
11. Berdisplin tinggi, tegas, dan mampu
mengkoordinasi staf
12. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap
Rumah Sakit
13. Memiliki kondite pribadi yang baik
14. Bersedia melakukan tugas luar dan bekerja
diluar jam kerja bila diperlukan
15. Sehat jasmani dan rohani
16. Pengalaman jabatan: Minimal Usia 25 Tahun
Uraian Tugas : 1. Implementasi Kredensial Keperawatan
a. Menyusun Panduan kredensial
b. Melakukan mapping kompetensi
perawat
c. Menyusun Jenjang karier perawat
d. Penyusunan buku putih
e. Penyusunan logbook
f. Menyusun Rincian Kewenangan Klinis
g. Menyusun rekomendasi kewenangan
klinis
4. Implementasi Mutu keperawatan
f. Menyusun Panduan Mutu Keperawatan
g. Munyusun SAK
h. Menyusun SPO Keperawatan
i. Menyusun Panduan Investigasi mutu
j. Menyusun panduan CPD
5. Implementasi kepatuhan etik dan disiplin
profesi
c. Menyusun panduan kepatuhan etik dan
disiplin profesi
d. Menyusun panduan penanganan etik dan
disiplin profesi
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab kepada Direktur di dalam
melaksanakan tugasnya
Wewenang : 8. Memberikan rekomendais rincian kewenangan
klinis
9. Memberikan rekomendasi perubahan rincian
kewenangan klinis
10.Memberikan rekomendasi penolakan
kewenangan klinis tertentu
11.Memberikan rekomendasi surat penugasan
klinis
12.Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit
keperawatan dan kebidanan
13.Memberikan rekomendasi pendidikan
keperawatan dan pendidikan kebidanan
berkelanjutan

9
14.Memberikan rekomendasi pendampingan dan
memberikan rekomendasi pemberian tindakan
disiplin

V.6. KOMITE MUTU


Nama Jabatan : Ketua Komite Mutu
Pengertian : Komite Mutu adalah unsur organisasi non
struktural yang membantu kepala atau direktur
rumah sakit dalam mengelola dan memandu
program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien, serta mempertahankan standar pelayanan
rumah sakit dan bertanggung jawab langsung ke
Direksi
Tugas Utama : Menangani peningkatan mutu, manajemen resiko,
dan keselataman pasien di Rumah Sakit Islam Ar
Rasyid.
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Direksi
2. Bawahan :
a. Ketua Sub Komite Peningkatan Mutu
b. Ketua Sub Komite Keselamatan Pasien
c. Ketua Sub Komite Manajemen Risiko
Persyaratan dan Kualifikasi : 1. Pendidikan Formal Minimal: S1 Dokter
2. Memiliki dedikasi yang tinggi, tegas dan
berwawasan luas tentang organisasi manajemn
Rumah Sakit / kesehatan
3. Berdisplin tinggi, tegas, dan mampu
mengkoordinasi staf
4. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap
Rumah Sakit
5. Memiliki kondite pribadi yang baik
6. Bersedia melakukan tugas luar dan bekerja
diluar jam kerja bila diperlukan
7. Sehat jasmani dan rohani
8. Pengalaman Jabatan: Minimal 2 (dua) Tahun
Uraian Tugas : 1. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan
kegiatan program kerja Komite Mutu.
2. Memimpin, mengkoordinir, dan
mengevaluasi pelaksanaan operasional PMK
secara efektif, efisien dan bermutu.
3. Mengumpulkan data indikator baik dari
Koordinator Peningkatan Mutu maupun dari
Koordinator Keselamatan Pasien Rumah
Sakit dan unit kerja terkait.
4. Menganalisa data indikator mutu pelayanan

9
baik indikator mutu klinis Rumah Sakit
maupun indikator mutu manajerial Rumah
Sakit serta indikator keselamatan pasien.
5. Mengevaluasi pelaksanaan 5 (lima) area
prioritas yang sudah ditetapkan oleh Direktur
dengan fokus utama pada penggunaan PPK,
clinical pathway dan indikator mutu kunci.
6. Melaksanakan analisis terhadap data yang
dikumpulkan dan diubah menjadi informasi.
7. Melakukan validasi data PMKP secara
internal dan dilakukan secara periodik.
8. Menyebarkan informasi tentang peningkatan
mutu dan keselamatan pasien secara regular
melalui rapat staf.
9. Meningkatkan pengetahuan anggota dengan
memberikan pelatihan terhadap staf yang
ikut serta dalam program PMKP
Tanggung Jawab : 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit.
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
kegiatan yang berhubungan dengan mutu
dan keselamatan pasien.
3. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil
pelaksanaan program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien kepada Direktur
Rumah Sakit Islam Ar Rasyid dan Direktur
rumah sakit melaporkan kepada pemilik.
4. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan
data dan informasi yang berhubungan
dengan mutu dan keselamatan pasien
rumah sakit.
5. Bertanggung jawab dalam pemberian
informasi yang berhubungan dengan mutu
dan keselamatan pasien rumah sakit.
6. Bertanggung jawab terhadap disiplin dan
kinerja kerja staf di Komite Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien.
Wewenang : 1. Memerintahkan dan menugaskan staf dalam
melaksanakan Program Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien.
2. Meminta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
dari unit kerja terkait.
3. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja
di lingkungan Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
terkait pelaksanaan program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
4. Memberikan pengarahan dalam hal

9
penyusunan, pelaksanaan, evaluasi, dan
tindak lanjut rekomendasi dari program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
5. Meminta data dan informasi yang
berhubungan dengan mutu dan keselamatan
pasien dari unit-unit kerja di lingkungan
Rumah Sakit Islam Ar Rasyid.

V.7. KOMITE FARMASI & TERAPI


Nama Jabatan : Ketua Komite Farmasi dan Therapi
Pengertian : Komite Farmasi dan Therapi adalah organisasi
yang mewakili hubungan komunikasi antara para
staf medis dengan staf farmasi bertanggung
jawab langsung ke Direksi
Tugas Utama : Bertanggung jawab dalam mengelola seluruh
kegiatan Komite Farmasi dan Terapi serta
mengkoordinir Anggota Komite Farmasi dan
Terapi
Hubungan Jabatan : 1. Bertanggung jawab kepada : Direksi
2. Bawahan :
Persyaratan dan : 1. Pendidikan S1 Kedokteran
Kualifikasi 2. Memiliki SuratTanda Registrasi
(STR) Dokter.
3. Memiliki Surat Izin Praktek (SIP) di
Rumah Sakit Islam Ar Rasyid.
4. Memiliki Sertifikat Pelatiham Mandatory
(BHD, Hand Hygiene, APAR).
5. Sehat jasmani dan rohani
6. Jujur, disiplin, memiliki loyalitas tinggi dan
tanggung jawab terhadap Rumah Sakit.
Uraian Tugas : 1. Bersama dengan anggota memberi nasihat
kepada staff medis dan administrasi Rumah
Sakit untuk seluruh masalah yang berkaitan
dengan penggunaan obat-obatan, termasuk
obat-obatan yang sedang dalam penelitian.
2. Menggembangkan dan menerbitkan daftar
formularium obat.
3. Menyerahkan dan menyetujui protokol untuk
penelitian atau percobaan penggunaan obat.
4. Menganalisa praktek pemakaian obat secara
individual.
5. Menilai obat yang sering atau umum
diresepkan dengan tujuan untuk menilai
kewajaran pemberian obat (appropriatness),
bagaimana respons pengobatan dan reaksi
obat.

9
6. Menilai penggunaan obat dan antibiotik baru
dalam segi kewajaran pemberiaannya,
keamanannya dan keefektifannya.
7. Untuk keadaan tertentu, berdasar data yang
didapat, dimungkinkan untuk melakukan
aksi korektif oleh Komite Farmasi dan
Terapi.
8. Apabila aksi korektif tidak dapat diambil
pada tingkat Komite, maka dokumen yang
berisi data, diserahkan kepada Unit
Pelayanan terkait untuk diambil tindakan
koreksi.
9. Memimpin rapat yang diadakan minimal 3
bulan sekali
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab kepada Direktur

9
BAB VI

PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN KARYAWAN

A. PERHITUNGAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA


BERDASARKAN BEBAN KERJA

Rumah Sakit Islam Ar Rasyid dalam menyusun kebutuhan an jenis sumber daya
manusia menggunakan metode-metode yang dimodifikasi antara lain :

1. Kebutuhan tenaga kefarmasian dapat mengacu pada Peraturan Menteri kesehatan RI


Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Kebutuhan tenaga keperawatan dapat dihitung dengan metode gilles atau metode
metode modifikasi lainnya
3. Kebutuhan tenaga posisi jabatan kepala didasarkan struktur organisasi rumah sakit
yang berlaku
4. Kebutuhan tenaga-tenaga trtentu yang sudah jelas jumlah kebutuhannya tidak perlu
melalui suatu proses perhitungan dan dapat langsung ditetapkan

Dalam pedoman kali ini akan dibahas contoh perhitungan kebutuhan sumbre daya manusia
berdasarkan beban kerja yang langkah-langkahnya mengacu pada Keputusan menteri
Kesehatan Nomor 53 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis beban kerja
dilingkungan Kementerian Kesehatan dengan langkah yang telah di modifikasi sebagai
berikut :

a. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM


b. Menetapkan waktu kerja tersedia
c. Menetapkan uraian tugas dan produk yang dihasilkan
d. Menyusun beban kerja
e. Menyusun faktor kelonggaran
f. Perhitungan kebutuhan SDM

B. MENETAPKAN UNIT KERJA DAN KATEGORI SDM

Menetapkan unit kerja dan kategori SDM bertujuan untuk diperolehnya unit kerja dan
kategori SDM yang bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan pelayanan didalam
dan diluar rumah sakit, yaitu sebagai berikut :

1. Kebutuhan Perawat Rumah Sakit Ar-Rasyid palembang

Dalam pedoman ini dibahas mengenai perhitungan kebutuhan perawat di Rumah Sakit
Islam Ar Rasyid dengan menggunakan metode perhitungan yang telah dimodifikasi,
disesuaikan dengan kebutuhan pasien, kemajuan teknologi serta kualifikasi.

9
Adapun perhitungan tenaga keperawatan di Rumah Sakit Islam Ar Rasyid adalah sebagai
berikut :

a. Rawat Inap
Perhitungan berdasarkan ratio perawat : pasien (average care, intermediate care, total
care, dan intensive care) berdasarkan referensi : WISN No. 81/2004, european society
of cardiology (2005) dan cardiovascular nursing care.
Perhitungan tenaga perawat fungsional rawat inap :
Perhitungan tenaga perawat = (BOR x ∑TT/Ratio Pasien : Perawat) x
fungsional rawat inap (4+0,5) 4 (shift pagi, sore, malam dan hari
libur) + 0,5 faktor koreksi (cuti tahunan, cuti
melahirkan, sakit dan pengembangan
pendidikan dan pelatihan)

b. Rawat Jalan dan Ruang Tindakan / Bedah


Perhitungan tenaga perawat fungsional rawat jalan dan ruang tindakan / bedah
berdasarkan :
 Jumlah ruang tindakan;
 Jumlah tenaga yang dibutuhkan/ruang tindakan;
 Kompleksitas kasus; dan
 Teknologi alat medis

c. Unit-unit lain yang memerlukan pendayagunaan tenaga keperawatan meliputi


pelayanan MCU, PPI, Komite Keperawatan, Divisi Diklat, Staff Bidang
Pelayanan Keperawatan.

 PPI
Dasar perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan PPI (Perawat Pengendalian Infeksi)
adalah didasarkan pada tiap 100 TT (tempat tidur) pasien dibutuhkan 1 orang perawat
sebagai PPI (IPCN)

C. POLA KETENAGAAN RUMAH SAKIT

Pola ketenagaan rumah sakit disusun dengan memperhatikan kebutuhan pasien, pendidikan
dan penilitian di rumah sakit, dengan menetapkan jumlah dan tipe / jenis SDM serta
keterampilan, pengetahuan dan persyaratan lainnya yang dibutuhkan di setiap satuan kerja,
serta kemungkinan – kemungkinan :

1. Alih fungsi dari satuan kerja satu ke satuan kerja lainnya untuk mengantisipasi
kebutuhan pasien dan kekurangan staf
2. Pertimbangan permintaan SDM untuk alih tugas berdasarkan nilai-nilai budaya atau
agama dan kepercayaan
3. Pengalihan wewenang dan tanggung jawab dari satu orang ke orang lain, apabila
tanggung jawab tersebut berada diluar area tanggung jawab normal SDM tersebut

9
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangansecara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripuna tingkat
kedua dan ketiga sesuai dengan kebutuhan medis penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam pemberian
pelayanan kesehatan dan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

No Jabatan Kualifikasi Kebutuhan


I. MEDIS
Manajer Medis & Dokter Umum 1
Keperawatan
Ka. Instalasi IGD Dokter Umum 1
Ka. Instalasi Dokter Umum 1
Rawat Jalan
Ka. Instalasi Dokter Umum 1
Rawat Inap
Ka. Instalasi Dokter Umum 1
Kamar Bedah
(OK)
Ka. Instalasi ICU Dokter Umum 1
Ka. Unit Dokter Umum 1
Hemodialisa
Ka. Unit MCU Dokter Umum 1
Ka. Keperawatan S.Kep + Ners 1
Supervisor Min. D3 Kep 4
Perawat
Koordinator Min. D3 Kep 1
R.Inap Lt.2
(Penyakit Dalam)
Koordinator Min. D3 Kep 1
R.Inap Lt.3
(Obgyn)
Koordinator Min. D3 Kep 1
R.Inap Lt.4
(Anak)
Koordinator Min. D3 Kep 1
R.Inap Lt.5
Koordinator Min. D3 Kep 1
R.Inap Lt.6
Koordinator Min. D3 Kep 1
Neonatus
Koordinator VK Min. D3 Kep 1
Koordinator Min. D3 Kep 1
Hemodialisa
Koordinator MCU Min. D3 Kep 1
Koordinator Min. D3 Kep 1

9
Kamar Bedah
(OK)
Koordinator ICU Min. D3 Kep 1
Koordinator IGD Min. D3 Kep 1
Koordinator Min. D3 Kep 1
Rawat Jalan
Perawat R.Inap Min. D3 Kep 23
Lt.2 (Penyakit
Dalam)
Perawat R.Inap Min. D3 Kep 18
Lt.3 (Obgyn)
Admin R.Inap Lt.3 Min. D3 Kep 1
(Obgyn)
Perawat R.Inap Min. D3 Kep 10
Lt.4 (Anak)
Perawat R.Inap Min. D3 Kep 10
Lt.5
Perawat R.Inap Min. D3 Kep 5
Lt.6
Perawat Neonatus Min. D3 Kep 11
Admin Neonatus Min. D3 Kep 1
Perawat VK Min. D3 Kep 18
Perawat Min. D3 Kep 6
Hemodialisa
Perawat MCU Min. D3 Kep 1
Perawat Kamar Min. D3 Kep 22
Bedah (OK)
Admin OK Min. D3 Kep 1
Perawat ICU Min. D3 Kep 11
Perawat IGD Min. D3 Kep 21
Admin IGD Min. D3 Kep 1
Perawat Rawat Min. D3 Kep 22
Jalan
Admin Rawat Min. D3 Kep 1
Jalan
Perawat MCU Min. D3 Kep 2
II. PENUNJANG MEDIS
Ka.Instalasi Farm + Apt 1
Farmasi
Apoteker Farm + Apt 8
Asisten Apoteker Min. D3 Farmasi 18
Admin Farmasi Min. D3 Farmasi 2
Pekarya Farmasi Min. SMK Farmasi 2
CSSD SMA 3
Ketua Casemix Dokter Umum 1
Wakil Ketua S1 1
Casemix
Verifikator BPJS 7
Koordinator D3 Radiologi 1
Radiologi

9
Pelaksana D3 Radiologi 5
Radiologi
Admin Radiologi D3 1
Koordinator D3 Analis 1
Laboratorium
Pelaksana D3 Analis 9
Laboratorium
Admin Radiologi D3 Analis 1
Koordinator D3 Rekam Medis 1
Rekam Medis
Staf Rekam Medis D3 Rekam Medis 3
Pendaftaran SMA 10
Petugas Filling SMA 4
Portir Rekam SMA 1
Medis
Koordinator D3 Fisioterapi 1
Fisioterapi
Pelaksana D3 Fisioterapi 2
Fisioterapi
Koordinator Gizi D3 Gizi 1
Ahli Gizi D3 Gizi 2
Pekarya Gizi SMA 6
Boga SMA 6
Pastry SMA 2
Petugas Gudang SMA 1
Gizi
Staf IT Min. D3 2
III. NON MEDIS
Supervisor SDM S1 1
Staf SDM Min. D3 5
Staf Informasi Min. D3 2
Supervisor S1 1
Keuangan
Koordinator S1 1
Keuangan
Staf Keuangan Min. D3 7
Ka. Pengadaan S1 1
Obat & BHP
Staf Pengadaan Min. D3 2
Obat & BHP
Koordinator Kasir Min. D3 1
Kasir Min. D3 6
Supervisor Umum S1 1
Koordinator SMA 1
UPSRS
Staf UPSRS SMA 7
Driver SMA 3
Portir SMA 4
Staf Ethem D3 1
Petugas SMA 1

9
Administrasi
Umum
Koordinator D3 1
Loundry
Pelaksana SMA 8
Loundry
Koordinator D3 Kesling 1
Kesling
Pelaksana Kesling SMA 2
Koordinator K3RS Min D3 1
Koordinator SMA 1
Security
Pelaksana Security SMA 12
Koordinator SMA 1
Cleaning Service
Pelaksana SMA 17
Cleaning Service
Fisikawan Medis S1 1
Petugas Proteksi S1 1
Radiologi
Kerohanian S1 2
TOTAL 407

KEBUTUHAN DOKTER UMUM DAN SPESIALIS

No Kualifikasi Kebutuhan
1 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1
2 Dokter Spesialis Patologi Anatomi 1
3 Dokter Spesialis Syaraf 3
4 Dokter Spesialis Penyakti Dalam 4
5 Dokter Spesialis Penyakit Mata 2
6 Dokter Sub Spesialis Ginjal Hipertensi Ilmu 1
Penyakit Dalam
7 Dokter Spesialis Obgyn 4
8 Dokter Spesialis Anak 2
9 Dokter Spesialis Anestesi 2
10 Dokter Spesialis Bedah 4
11 Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa 1
12 Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 1
13 Dokter Spesialis THT 3
14 Dokter Spesialis Orthopaedi dan 1
Traumatologi
15 Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan 1
Rehabilitasi
16 Dokter Spesialis Radiologi 2
17 Dokter Sub Spesialis Jantung 1
18 Dokter Spesialis Bedah Mulut 1
19 Dokter Gigi 3
20 Dokter Umum 25

1
BAB VII

REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENETAPAN STAF

A. KETENTUAN UMUM REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENETAPAN STAF


1. Keputusan untuk melakukan proses rekrutmen mempertimbangkan keperluan :
a. Pengajuan dari unit kerja
b. Kekurangan tenaga karena turn over karyawan
c. Kompetensi karyawan
d. Alat kesehatan baru
e. Organisasi rumah sakit
2. Mekanisme pengajuan pengadaan pegawai sesuai dengan kebijakan tentang
pengembangan karyawan di Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang
3. Rekrutmen dan seleksi karyawan menjadi tanggung jawab bagian Sumber Daya
Manusia di bawah pimpinan Direktur Operasional
4. Proses seleksi melibatkan bagian Sumber Daya Manusia dan unit terkait untuk
mendapatkan pegawai yang berkualitas sesuai kebutuhan
5. Proses seleksi karyawan medis melibatkan komite medik untuk memberikan
rekomendasi
6. Proses seleksi meliputi proses :
a. Publikasi penerimaan pegawai
b. Seleksi administrasi
c. Tes tertulis
d. Tes praktik
e. Wawancara
7. Pengambilan keputusan terkait hasil seleksi diputuskan bersama manajemen dan
disetujui oleh Direktur
8. Kandidat pegawai yang lolos seleksi dilakukan penetapan status kepegawaian
sesuai dengan sistem kepegawaian yang berlaku di rumah sakit :
a. Orientasi : Orientasi Umum, Orientasi Khusus
b. Karyawan On Job Training
c. Karyawan PKWT
d. Karyawan PKWTT
9. Penetapan karyawan berdasarkan Surat Keputusan Direktur
10. Pegawai klinis mendapatkan surat penugasan klinis dari direktur setelah
mendapatkan rekomendasi dari tim kredensial
11. Seluruh karyawan baru wajib mengikuti orientasi umum dan orientasi khusus
12. Ketentuan tentang penetapan sebagai karyawan PKWTT adalah :
a. Karyawan profesi
b. Karyawan telah melalui tahap on job training
c. Karyawan telah melalui maksimal 3 (tiga) tahun tahap kontrak karyawan

B. KUALIFIKASI CALON KARYAWAN


1. Karyawan Non Medis :

1
a. Memiliki latar belakang pendidikan formal sesuai kebutuan
b. Memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mengoperasikan komputer
c. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap rumah sakit
d. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
e. Mau dan mampu serta bertanggung jawab dalam tugasnya
f. Memiliki keinginan maju dan berkembang
g. Mampu membaca Al-Qur’an
h. Mampu bekerja sama dalam tim
i. Memiliki sikap :
- Mencintai pekerjaan
- Dapat dipercaya, jujur, disiplin, tanggung jawab, berwibawa, ramah, tegas;
- Siap melayani serta cepat tanggap terhadap kebutuhan orang lain
- Terbuka dan mau menerima masukan, teguran, kritikan dan saran demi
kemajuan bersama

2. Karyawan Paramedis / Penunjang Medis :


a. Memiliki latar belakang pendidikan formal sesuai kebutuan
b. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang aktif
c. Memiliki Surat Ijin Kerja (SIK) yang aktif
d. Memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mengoperasikan komputer
e. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap rumah sakit
f. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
g. Mau dan mampu serta bertanggung jawab dalam tugasnya
h. Memiliki keinginan maju dan berkembang
i. Mampu membaca Al-Qur’an
j. Mampu bekerja sama dalam tim
k. Memiliki sikap :
- Mencintai pekerjaan
- Dapat dipercaya, jujur, disiplin, tanggung jawab, berwibawa, ramah, tegas;
- Siap melayani serta cepat tanggap terhadap kebutuhan orang lain
- Terbuka dan mau menerima masukan, teguran, kritikan dan saran demi
kemajuan bersama

C. PROSES SELEKSI KARYAWAN


1. Masing-masing atasan melakukan rapat untuk penggantian /penambahan karyawan.
(dibuktikan dengan berita acara rapat).
2. Kepala ruangan atau kepala unit dan atau kepala instalasi mengajukan permohonan
pengganti/ penambahan pegawai baru, dengan membuat surat permohonan kepada
direktur yang disetujui oleh Supervisor terkait
3. Surat permohonan pengganti/penambahan pegawai diajukan kepada Supervisor
SDM untuk diteruskan kepada direktur operasional/direktur apakah permohonan
disetujui atau ditolak.
4. Apabila permohonan disetujui maka Supervisor SDM mengkoordinaksikan dengan
panitia penerimaan pegawai dan diklat RS Islam Arrasyid Palembang.
5. Bagian SDM melakukan publikasi penerimaan pegawai.

1
6. Bagian SDM melakukan seleksi berkas yang masuk sesuai dengan persyaratan
jabatan yang telah ditentukan.
7. Panitia seleksi memproses penerimaan karyawan sebagaimana sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
8. Setelah panitia telah melaksanakan proses penerimaan karyawan, panitia
meneruskan hasil tersebut kepada Direktur Operasional / Direktur untuk ditetapkan
(dibuktikan dengan berita acara rapat)
9. Setelah ditetapkan oleh Direktur Operasional / Direktur maka bagian SDM Rumah
Sakit Islam Ar Rasyid mengumumkan nama-nama yang lulus seleksi
10. Bagian SDM dan diklat Rumah Sakit Islam Ar Rasyid melakukan orientasi pegawai
baru
11. Bagian SDM mengajukan permohonan penandatanganan pegawai baru on job
training kepada Direktur dan Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
12. Bagian SDM melakukan penandatanganan perjanjian kerja kepada pegawai yang
bersangkutan
13. Bagian SDM memberikan surat verfikasi ijazah kepada pegawai yang bersangkutan
14. Bagian SDM mendaftaran pegawai yang bersangkutan absen finger
15. Bagian SDM melaporkan kebagian Kompensasi dan Benefit serta Bagian
Keuangan untuk dimasukan ke daftar gaji
16. Bagian SDM mengarsipkan dokumen penerimaan pegawai tersebut pada file
pegawai.

1
BAB VIII

KREDENSIAL TENAGA

KESEHATAN

A. KREDENSIAL STAF
1. Ketentuan Umum
a. Pegawai / staf klinis adalah pegawai yang memiliki tanggung jawab dan
tanggung gugat langsung terhadap asuhan kesehatan kepada pasien
b. Termasuk pegawai / staf klinis adalah :
- Medis : Dokter Spesialis / Sub Spesialis, Dokter Umum, Dokter Gigi,
Dokter Gigi Spesialis
- Perawat
- Nakes Lainnya : Analis Kesehatan, Radiografer, Ahli Gizi, Apoteker,
Asisten Apoteker, Petugas Rekam Medis, Penata Anestesi, Fisioterapi,
Bidan
c. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,
memverifikasi, mengevaluasi kredensial / bukti-bukti keahlian / kelulusan (izin /
lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari staf medis yang
diizinkan untuk memberikan asuhan pasien
d. Rumah sakit mempunyai tujuan yang terstandar, prosedur berbasis bukti, untuk
memberi wewenang kepada semua anggota Tenaga kesehatan Lainnya untuk
menerima pasien dan memberikan pelayanan klinis lainnya konsisten / sesuai
dengan kualifikasi
e. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,
memverifikasi dan mengevaluasi kredensial staff keperawatan (izin, pendidikan,
pelatihan dan pengalaman)
f. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung
jawab pekerjaan dan untuk membuat penugasan kerja klinik berdasarkan
rekeomendsi dari Komite Medis, Komite Keperawatan, Komite Tenaga
Kesehatan Lainnya
g. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,
memverifikasi dan mengevaluasi kredensial Tenaga Klnis.

2. Ketentuan Khusus
a. Setiap pegawai / staff klinis mengajukan permohonan kewenangan kliniknya
berdasarkan kompetensi profesi masing-masing; permohonan yang diajukan
adalah kewenangan penuh, kewenangan dengan supervisi, atau tidak meminta
kewenangan
b. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik staf medis dilakukan oleh sub
komite kredensial komite medis
c. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik staf keperawatan dan bidan
dilakukan oleh Komite Keperawatan dengan tim kredensialnya
d. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik Tenaga Kesehatan lainnya
dilakukan oleh petugas Komite Tenaga Kesehatan Lainnya
1
e. Rekomendasi kewenangan klinik dipakai sebagai masukan untuk diberikannya
surat keputusan penugasan klinik setiap pegawai / staf klinis
f. Surat keputusan penugasan klinis berlaku selama 3 tahun

1
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

A. PENGERTIAN
Adalah merupakan program pengenalan calon karyawan baru dalam memasuki dunia
kerja yang sebenarnya, dalam hal ini organisasi rumah sakit secara umum /
menyeluruh dan diperuntukkan bagi semua staf baru baik kinis maupun non klinis
Semua Staf di Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid Palembang dilakukan Orientasi Umum
dan Orientasi Khusus tempat staff bertugas, agar staff tersebut dapat berperan dan
berfungsi dengan baik semua staf baru harus mengetahui dengan benar segala
sesuatu tentang Rumah Sakit dan memahami tanggung jawab tentang peran dan
fungsinya untuk mencapai misi rumah sakit. Hal tersebut akan dapat dicapai melalui
orientasi umum dan khusus
B. KETENTUAN UMUM
1. Setiap kandidat pegawai yang dinyatakan lulus seleksi pegawai wajib dimasukkan
dalam program orientasi pegawai baru
2. Program orientasi pegawai baru diberikan melalui pembekalan secara umum oleh
rumah sakit dan pembekalan khusus di unit kerja masing-masing sesuai dengan
profesinya
3. Program orientasi umum dilakukan paling sedikit 4 hari dan orientasi khusus
dilakukan paling sedikit 2 hari

C. KETENTUAN KHUSUS
1. Program orientasi yang berupa pembekalan umum rumah sakit dikoordinir oleh
Bagian Sumber Daya Manusia dan Diklat, sedangkan orientasi di unit kerja
dikoordinir oleh Kepala Ruangan dan Diklat
2. Pembekalan umum orientasi pegawai baru meliputi :
a. Visi, Misi, Nilai Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
b. Profil Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
c. Peraturan dan tata tertib karyawan
d. Pengenal Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Dasar
e. Komunikasi Efektif
f. Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
g. Keselamatan dan Kesehatan Kerja RS (K3RS)
h. Hak dan Kewajiban Pasien (HPK)
i. PMKP
j. Kesehatan Lingkungan
k. Komite Keperawatan
l. Bidang Keperawatan
m. Bantuan Hidup Dasar (BHD)
3. Pegawai mendapatkan orientasi melalui pembekalan khusus di unit kerja masing-
masing

1
D. PROSES ORIENTASI PEGAWAI
1. Unit SDM merekap nama-nama karyawan baru
2. Unit SDM mengajukan surat permohonan penyelenggaraan orientasi bagi karyawan
baru ke direktur
3. Unit SDM dan Diklat berkoordinasi dalam menyelenggarakan orientasi karyawan

1
BAB X

MANAJEMEN KARIR

Manajemen karir terdiri dari pengembangan karir (pola karir, rotasi) pengembangan
kompetensi. Adapun tujuan dari penyelenggaraan manajemen karir adalah untuk :

a. Memberikan kejelasan dan kepastian karir pegawai


b. Menyeimbangkan antara pengembangan karir pegawai dan kebutuhan instansi
c. Meningkatkan kompetensi dan kinerja pegawai
d. Mendorong peningkatan profesionalisme pegawai

A. PENGEMBANGAN KARIR
Pengembangan karir pegawai dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi,
penilaian kinerja dan kebutuhan organisasi serta mempertimbangkan integritas dan
moralitas. Pengembangan karir berlaku untuk semua pegawai, kecuali untuk posisi
tertentu menduduki jabatan struktural tetap mengacu kepada peraturan dan
perundangan yang berlaku saat ini.
1. Pola Karir Pegawai
a. Pola karir ini dibuat :
- Agar pemberdayaan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sesuai dengan jenjang kompetensinya
- Untuk membina kemampuan, kecakapan dan keterampilan secara efektif,
efisiensi dan rasional sehingga potensi, energi, bakat minat dan motivasi
pegawai tersalur secara obyektif kearah prestasi kerja yang optimal
- Menciptakan iklim kerja yang kondusif dna transparan sehingga mampu
memberi motivasi kerja dan pengembangan potensi diri bagi pegawai
untuk mencapai tujuan organisasi
- Meningkatkan profesionalisme dna kinerja pegawai secara adil dan
transparan
b. Dengan kejelasan pola karir maka pegawai dapat mempertimbangkan sejak
awal untuk mendalami bidang kompetensi yang ditempuh dalam rangka
meniti karir di rumah sakit
c. Pembinaan dan pengembangan karir dilaksanakan mulai dari pengangkatan
sebagai pegawai sampai dengan pensiun atau berhenti dan dalam promosi
pengembangan karir lebih difokuskan kepada pegawai yang berprestasi dan
melakukan inovasi yang bermanfaat bagi organisasi rumah sakit
d. Pola karir dapat berbentuk :
- Horizontal, yaitu perpindahan dari suatu posisi jabatan ke posisi jabatan
lain yang setara
- Vertikal, yaitu perpindahan dari satu posisi jabatan ke posisi jabatan yang
lain yang lebih tinggi
e. Diagonal, yaitu perpindahan dari satu posisi jabatan ke posisi jabatan lain
yang lebih tinggi antar kelompok

1
- Pola karir kepangkatan jabatan umum saat ini tidak lagi berupa kenaikan
pangkat regular, namun didasarkan pada penilaian terhadap penilaian
kinerja
f. Pola karir terkait pola remunerasi
Pola karir yang dikaitkan dengan sistem remunerasi disusun sesuai dengan
jenjang yang ada dalam setiap jabatan yang ada dalam sistem remunerasi
yang berlaku di Rumah Sakit Islam Ar Rasyid

2. Rotasi
a. Rotasi adalah perpindahan pegawai baik tugas dan / atau lokais dalam 1 unit
kerja ke unit kerja yang lain pada tingkat jabatan atau tingkat peringat jabatan
yang setara (mutasi) dan ke jabatan yang lebih tinggi (promosi) serta jabatan
yang lebih rendah (demosi) sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
b. Pihak manajemen rumah sakit memiliki kewenangan untuk melakukan rotasi
terhadap pegawai
c. Rotasi dilakukan pada pegawai dengan tujuan antara lain :
- Mengisi kebutuhan formasi jabatan atau tenaga kerja di suatu unit kerja
- Pengembangan karir berupa pengembangan kompetensi dan / atau
menghindari kejenuhan pegawai, serta meningkatkan produktivitas dan
efisiensi operasional dalam rangka pengembangan rumah sakit
d. Dalam melakukan rotasi pegawai, hal-hal yang akan dipertimbangkan sebagai
berikut :
- Adanya kebutuhan jabatan sesuai dengan peta jabatan sebagai hasil
analisis jabatan di masing-masing satuan kerja
- Adanya kebutuhan pasien terhadap suatu jabatan
- Adanya keinginan dari pegawai
- Kekurangan jumlah tenaga yang menduduki jabatan sesuai dengan
perhitungan analisis beban kerja
- Perpindahan mempertimbangkan persyaratan jabatan serta kompetensi
yang dibutuhkan dalam menduduki jabatan tersebut
- Mempertimbangkan hasil penilaian prestasi kerja masing-masing pegawai
- Rotasi dapat dilakukan paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5
(lima) tahun
- Untuk jabatan-jabatan tertentu tidak dapat dirotasi berkala dikarenakan
dikhawatirkan akan mengganggu proses bisnis dari unit kerja terkaitm
contohnya jabatan profesi mengingat jabatan tersebut mempunyai
keahlian spesifik sehingga tidak dapat ditempatkan di semua unit kerja
e. Setelah dilakukan rotasi maka akan dilakukan monitoring dan evaluasi
terhadap rotasi tersebut terkait perbaikan kinerja unit kerja

2.1. Mutasi
a. Mutasi adalan perpindahan pegawai baik tugas an / atau lokasi dalam 1 unit
kerja ke unit kerja yang lain pada tingkat jabatan atau tingkat peringkat
jabatan yang setara

1
b. Mutasi dapat dilakukan atas permintaan sendiri dan / atau kebuthuan
organisasi
c. Mutasi dilakukan dengan memperhatikan prinsip larangan konflik
kepentingan
d. Mutasi dilakukan atas dasar kesesuaian antara kompetensi dengan persyaratan
jabatan, klasifikasi jabatan dan pola karier, dengan memperhatikan kbeutuhan
organisasi
e. Sebelum mutasi dilakukan, pegawai yang bersangkutan terlebih dahulu akan
diberitahu sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu sebelumnya
f. Pegawai yang sedang dalam proses pemeriksaan karena diduga melakukan
pelanggaran disiplin tidak dapat dipindahkan dan harus dilakukan pembinaan

2.2. Promosi
a. Promosi adalam perpindahan pegawai baik tugas dan / atau lokasi dalam 1
unit kerja ke unit kerja yang lain pada tingkat jabatan atau tingkat peringkat
jabatan yang lebih tinggi
b. Promosi dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi,
kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan, penilaian atas
prestasi kerja, kepemimpinan, kerjasama, kreatifitas, dan pertimbangan dari
tim penilai kinerja RS, tanpa membedakan gender, suku, agama, ras dan
golongan
c. Promosi dapat dilaksanakan sebagai promosi jabatan atau promosi pangkat
jabatan
d. Promosi jabatan adalah kenaikan jabatan pegawai ke jabatan struktural yang
lebih tinggi, sesuai dengan struktur organisasi rumah sakit yang berlaku\
e. Promosi pangkat jabatan adalah kenaikan peringkat tanggung jawab jabatan
seorang pemegang jabatan sesuai dengan kebutuhan dan sistem yang berlaku
di rumah sakit, serta sesuai dengan kenaikan peringkat kompetensinya
f. Pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan promosi
jabatan dan/atau promosi pangkat jabatan (corporate grade) sesuai dengan
ketentuannya

2.3. Demosi
a. Demosi adalah perpindahan pegawai baik tugas dan / atau lokasi dalam 1 unit
kerja ke unit kerja yang lain pada tingkat jabatan atau tingkat peringkat
jabatang yang lebih rendah
b. Demosi dilaksanakan dalam bebntuk pembinaan disiplin pegawai
c. Tindakan demosi dapat dikenakan kepada pegawai yang dinilai tidak mampu
/ tidak cakap melaksanakan tugas pekerjaan yang persyaratkan dalam jabatan
setelah yang bersangkutan diberi kesempatan pengembangan diri, dan
pegawai yang melakukan pelanggaran pada tingkat tertentu yang dinilai patut
mendapat tindakan demosi

1
d. Demosi ditetapkan dengan keputusan direktur berdasarkan kajian terhadap
data yang dapat dipertanggung jawabkan dari atasan pegawai yang
bersangkutan
e. Keputusan demosi akan terkait dengan keputusan penurunan tingkat
remunerasi untuk pegawai yang bersangkutan

B. PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1. Pengembangan kompetensi merupakan upaya untuk pemenuhan kebutuhan
kompetensi pegawai dengan standar jabatan dan rencana pengembangan karir
2. Setiap pegawai memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk diikutsertakan
dalam pengebangan kompetensi dengan memperhatikan penilaian kinerja dan
penilaian kompetensi pegawai yang bersangkutan
3. Kebutuhan dan rencana pengembangan kompetensi terdiri dari :
a. Inventarisasi jenis dan jenjang kompetensi yang perlu ditingkatkan dari setiap
pegawai
b. Rencana pelaksanaan pengembangan kompetensi
4. Jenjang kompetensi pegawai pada dasarnya merupakan sistem pengembangan
karir profesional pegawai yang bertujuan untuk :
a. Meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir (dead end
job/career)
b. Menururnkan jumlah pegawai yang keluar dari pekerjaannya (turn over)
c. Menata sistem promosi berdasarkan persyaratan jabatan dan kriteria yang
telah ditetapkan sehingga mobilitas karir berfungsi denganbaik dan benar
5. Jenjang kompetensi bagi profesi diatur oleh masing-masing profesi dan telah
dijadikan panduan dalam kenaikan jenjang kompetensi pegawai
6. Proses usulan kenaikan jenjang kompetensi dilakukan sesuai dengan SPO yang
berlaku
7. Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan dalam bentuk pendidikan dan
pelatihan
8. Yang dimaksud dengan pengembangan kompetensi dalam bentuk pendidikan
adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlan pegawai melalui pendidikan
formal (tugas belajar) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
dan ketentuan Rumah Sakit Islam Ar Rasyid. Tugas belajar diberikan dalam
rangka memenuhi kebutuhan standar kompetensi jabatan dan pengembangan karir
9. Pengembangan kompetensi dalam bentuk pelatihan dilakukan melalui jalur
pendidikan klasikal dna nonklasikal. Pelatihan klasikal dilakukan melalui proses
pembeljaran tatap muka di kelas, paling kurang melalui pelatihan, seminar, kursus
dan penataran. Sedangkan non klasikal paling kurang dilakukan melalui e-
learning, bimbingan tempat kerja, pelatihan jarak jauh, magang
10. Bagian SDM melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pegawai dan unit kerja
yang telah mengikuti pengembangan kompetensi terkait peningkatan kinerja
pegawai dan/atau kinerja unit

1
BAB XI

PENILAIAN KERJA

A. PERIODE EVALUASI DAN PENILAIAN KINERJA

1. Evaluasi Orientasi
Evaluasi dilakukan 1 – 3 bulan setelah pegawai selesai melakukan orientasi

2. Evaluasi Tahunan
Evaluasi dilakukan setiap 2 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juni dan bulan
Desember

B. PROSEDUR PENGISIAN FORMULIR KINERJA STAFF


1. Bagian SDM merekap nama nama staff yang akan dilakukan evaluasi penilaian
berdasarkan unit kerja masing masing
2. Formulir Penilaian Kinerja Staff memuat data
a. PEGAWAI YANG DINILAI
b. PEJABAT PENILAI (ATASAN LANGSUNG)
c. ATASAN PEJABAT PENILAI
3. Bagian SDM mengisi Kehadiran yang terdiri dari:
1) Kehadiran / Absensi
2) Izin / Sakit
3) Surat Peringatan
4) Surat Teguran
5) Penghargaan
4. Bagian SDM memberikan Formulir Penilaian kepada Atasan langsung staff yang
dinilai dengan memberitahukan cara penilaian berdasarkan unit kerja dan unig
organisasi.
5. Bagian SDM merekap Nilai Akhir berupa Angka dan Huruf yaitu:
1. Istimewa (A) : > 81 s/d 100
2. Baik (B) : 71 s/d 80
3. Cukup (C) : 61 s/d 70
4. Kurang (D) : 50 s/d 60
5. Buruk (E) : <50

1
6. Bagian SDM memberitahukan hasil penilaian kepada karyawan yang
bersangkutan dan meminta tanggapan kepada karyawan yang dinilai terkait hasil
Penilaiannya.
7. Pejabat Penilai mengisi komentar atau rekomendasi atas tanggapan dari
karyawan yang dinilai
8. Atasan Pejabat Penilai mengisi komentar atau rekomendasi atas komentar dari
pejabat penilai
9. Bagian SDM membuat Rekomendasi Kepada Direktur terkait hasil Penialain
Tersebut yaitu:
a. Dapat Diperpanjang hubungan kerja (Karyawan On Job Training) dengan
Nilai Akhir yaitu : Istimewa (A) s/d Cukup (C)
b. Tidak Diperpanjang Hubungan Kerja (Karyawan On Job Training) dengan
Nilai Akhir yaitu : Kurang (D) s/d Buruk (E)
c. Diangkat Pegawai Kontrak dengan Nilai Akhir yaitu : Istimewa (A) s/d
Cukup (C)
d. Diangkat Pegawai Tetap dengan Nilai Akhir yaitu: Istimewa (A) s/d Baik
(B)
e. Rotasi dengan Nilai Akhir yaitu: Cukup (C) s/d Kurang (D)
f. Promosi dengan Nilai Akhir yaitu: Istimewa (A) s/d Baik (B)
g. Demosi dengan Nilai Akhir yaitu: Kurang (D) s/d Buruk (E)

10. Formulir Penilaian Kinerja Ditandatangani oleh :


a. Pegawai yang dinilai
b. Pejabat Penilai
c. Atasan Pejabat Penilai
d. Kepala Bagian SDM
e. Direktur
11. Bagian SDM bersama dengan Bagian Medis, Penunjang Medis dan Umum
serta Keuangan. melakukan Rapat terkait hasil dari Penialain Staff tersebut.
sebagai pertimbangan dalam memberikan Pelatihan, Penempatan Staff dan
Remunisasi Staff tersebut dengan dibuktikan Berita Acara Rapat.

1
C. FORM PENIALAIAN KINERJA

1
1
BAB XII

DISIPLIN DAN CUTI

A. DISIPLIN
1. Disiplin pegawai adalah kesanggupan / kesadaran pegawai untuk mentaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam perundang-undangan
dan peraturan yang berlaku, bila tidak mematuhi ketentuan tersebut, maka
pegawai dianggap melanggar aturan yang telah ditetapkan, sehingga perlu
dilakukan pembinaan dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan kinerja
pegawai
2. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, perbuatan pegawai yang tidak
menaati kewajiban dan / atau melanggar larangan ketentuan disiplin pegawai, baik
yang dilakukan di dalam maupun diluar jam kerja
3. Pembinaan pegawai adalah suatu kegiatan pengawasan terhadap kedisiplinan
pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Rumah sakit
sebelum memberikan hukuman disiplin terhadap pegawai melakukan terlebih
dahulu pembinaan.
4. Perhitungan jam kerja efektif
a. Mematuhi waktu kerja sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang
b. Melakukan presensi ketika masuk kerja dan pulang kerja
c. Jam kerja pegawai Rumah Sakit Islam Ar Rasyid adalah 40 jam seminggu
atau 7 jam per hari ketentuan sebagai berikut :
- Unit kerja yang bersifat Non Operasional atau non Shift, waktu kerja
pegawai ditetapkan sebagai berikut :
 Hari Senin – Jumat
Jam 07.00 WIB s/d 15.00 WIB
- Unit kerja yang membutuhkan pelayanan 24 jam diatur sistem kerja
secara shift terjadwal sebagai berikut :
 Shift 1 (Pagi)
Jam 07.30 WIB s/d 14.00 WIB
 Shift 2 (Siang)
Jam 14.00 WIB s/d 19.30 WIB
 Shift 3 (Malam)
Jam 19.30 WIB s/d 07.30 WIB
d. Hari kerja karyawan Non Shift sesuai hari kalender
e. Hari kerja pegawai Shit minimal 20 shift
f. Yang boleh mendapat lembur adalah pelaksana dengan status Kontrak dan
tetap
g. Apabila terjadi pertukaran jadwal dinas harus izin atasan langsung dan kepala
bagian SDM memberikan informasi 1 (satu) hari esbelum tukaran dinas

1
h. Pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan atau dengan alasan yang tidak
logis dikualifikasikan mangkir
i. Bila pegawai mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa keterangan
secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah dipanggil
bagian SDM 2 (dua) kali secara patut dan tertulis diputus hubungan kerjanya
karena dikualifikasikan mengundurkan diri (PP No. 35 Tahun 2021)
5. Aturan kedisiplinan dibagi menjadi lima :
a. Disiplin Waktu
- Pegawai masuk dan pulang kerja disesuaikan pada ketentuan Rumah
Sakit Islam Ar Rasyid Palembang
- Hadir tepat waktu dan tidak meninggalkan tugas sampai berakhirnya
waktu kerja yang telah ditentukan
- Melakukan presensi (finger print) pada alat presensi (finger print) yang
telah disediakan
- Setiap pegawai harus mampu menggunakan waktu kerja secara efektif
dan efisien
b. Disiplin Kerja
- Setiap karyawan wajib mematuhi waktu kerja masing-masing dan wajib
Melakukan presensi (finger print) pada alat presensi (finger print) yang
telah disediakan
- Karyawan dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
 Melakukan perbuatan yang dapat merusak mesin atau sistem
pencatat waktu.
 Memindahkan, mengambil dan meyembunyikan mesin atau sistem
pencatat waktu.
 Merubah waktu pada mesin atau sistem pencatat waktu.
- Karyawan yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah dikualifikasikan
mangkir.
c. Disiplin Perilaku
- Mempersiapkan mental kerja agar dapat fokus atau konsentrasi dalam
melaksanakan tugas.
- Mempersiapkan fisik dengan menjaga pola hidup sehat agar dapat
melaksanakan tugas dengan optimal.
- Berpakaian rapi dan sopan serta menggunakan seragam & atribut yang
telah ditentukan pihak rumah sakit.
- Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik Rumah Sakit Islam Ar
Rasyid Palembang.
- Memelihara dan meningkatkan Ukhuwah Islamiyah sesama pegawai dan
atasan.
- Wajib menjaga dan memelihara barang – barang milik Rumah Sakit
Islam Ar Rasyid Palembang.
- Memberikan pelayanan yang baik, sopan, dan ramah menurut bidang
tugas masing – masing.
- Bertindak dan bersikap adil, bijaksana dan tegas dalam menjalankan
tugas.
- Menunjukkan sikap dan perilaku teladan sesuai dengan perangkat
penilaian kompetensi.
d. Disiplin Ibadah

1
- Tidak mempercayai dan menggunakan ramalan, jimat dan sejenisnya.
- Bersegera melaksanakan sholat fardhu.
- Wajib sholat fardhu berjamaah di Masjid bagi laki laki.
- Membiasakan membaca Al – Qur’an berikut memahami artinya.
e. Disiplin Pengembangan Diri
- Pegawai dianjurkan untuk mengembangkan potensi sesuai dengan bidang
tugasnya.
- Pegawai dianjurkan untuk mengembangkan wawasan dan keahlian di
berbagai bidang.
- Pegawai wajib mengikuti pelatihan yang diadakan baik didalam maupun
diluar rumah sakit sesuai dengan keputusan direktur

6. Pelanggaran disiplin oleh pegawai :


a. Pelanggaran Ringan
- Tidak masuk kerja tanpa izin tertulis dan atau pemberitahuan selama 1
(satu) hari dalam 1 (satu) bulan.
- Masuk kerja tidak tepat waktu dan pulang lebih cepat tanpa izin atasan
- Masuk kerja tidak tepat waktu dan pulang lebih cepat tanpa izin atasan
maksimal 10 Hari dalam 1 (satu) bulan.
- Meninggalkan pekerjaan dan tempat kerja tanpa izin atasan maksimal 1
(satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
- Tidak menggunakan pakaian seragam yang telah ditetapkan oleh rumah
sakit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
- Tidak menggunakan atribut saat bekerja
- Melakukan aktifitas tidur, main game, baca koran dan bersantai di jam
kerja.
- Membuka hijab (bagi perempuan) di lingkungan Rumah Sakit Islam Ar
Rasyid Palembang
- Jenis pelanggaran yang tidak tercantum dalam pasal ini maka akan
ditentukan oleh keputusan direktur
b. Pelanggaran Sedang
- Tidak masuk kerja tanpa izin dan atau pemberitahuan selama lebih dari 1
(satu) hari dalam 1 (satu) bulan.
- Masuk kerja tidak tepat waktu dan pulang lebih cepat tanpa izin atasan
maksimal 45 (empat puluh lima) menit dalam 1 (satu) bulan.
- Masuk kerja tidak tepat waktu dan pulang lebih cepat tanpa izin atasan
lebih dari 10 Hari dalam 1 (satu) bulan.
- Meninggalkan pekerjaan dan tempat kerja tanpa izin atasan lebih dari 1
(satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
- Membuka rahasia jabatan dan atau rahasia rumah tangga Rumah Sakit
Islam Ar Rasyid Palembang.
- Memberikan kesaksian palsu sehingga merugikan Rumah Sakit Islam Ar
Rasyid Palembang.
- Menyalahgunakan kepercayaan dan wewenang yang diberikan
kepadanya.
- Melakukan propaganda atau tindakan lain yang bertentangan dengan
kepentingan Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang.
- Dengan ceroboh atau sengaja merusak dan atau menghilangkan barang
inventaris milik atau barang yang dikelola oleh Rumah Sakit Islam Ar
Rasyid Palembang

1
- Tidak melaksanakan tugas yang telah tercantum dalam uraian tugas
karena kelalaian
- Jenis pelanggaran yang tidak tercantum dalam pasal ini maka akan
ditentukan oleh keputusan direktur
c. Pelanggaran Berat
- Tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari berturut-turut dan telah dipanggil
oleh Perusahaan 2 (dua) kali secara tertulis dengan bukti yang sah.
- Masuk kerja tidak tepat waktu dan pulang lebih cepat tanpa izin atasan
maksimal 45 (empat puluh lima) menit dalam 1 (satu) bulan.
- Masuk kerja tidak tepat waktu dan pulang lebih cepat tanpa izin atasan
lebih dari 15 (lima belas) Hari dalam 1 (satu) bulan.
- Meninggalkan pekerjaan dan tempat kerja tanpa izin atasan lebih dari 3
(tiga) kali dalam 1 (satu) bulan.
- Merokok dalam lingkungan Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang.
- Melakukan pencurian dan penggelapan atau korupsi milik Rumah Sakit
Islam Ar Rasyid Palembang dengan disertai pembuktian kejadian dan
atau bukti fisik.
- Mabuk, berjudi dan berzina atau melakukan perbuatan asusila disertai
dengan pembuktian.
- Membeli, memiliki, memakai, menyimpan, menjual, mengedarkan
Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) disertai dengan
pembuktian.
- Membawa dan atau menggunakan senjata tajam dalam rangka
mengancam keselamatan orang lain.
- Menyerang, menganiaya, mengancam atau mengintimidasi teman
sekerja atau pimpinan Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang.
- Berkolusi dengan sesama pegawai untuk melakukan sesuatu yang
melanggar hukum dan atau merugikan Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
Palembang.
- Memiliki, menjual, membeli, menggandakan, menyewakan atau
meminjamkan barang-barang, dokumen atau surat berharga milik Rumah
Sakit Islam Ar Rasydi Palembang secara tidak sah.
- Melakukan transkasi baik barang maupun jasa pemeriksaan dan tindakan
medis yang dilakukan di lingkungan rumah sakit tanpa melalui kasir
- Menolak kegiatan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Islam Ar
Rasyid Palembang
- Melakukan praktik suap menyuap
- Tidak melaksanakan dan menolak tugas yang telah tercantum dalam
uraian tugas secara terang-terangan
- Melakukan perbuatan lainnya dilingkungan kerja yang diancam dengan
hukuman pidana
- Jenis pelanggaran yang tidak tercantum dalam pasal ini maka akan
ditentukan oleh keputusan direktur

7. Sanksi – sanksi
a. Sanksi Pelanggaran
- Pegawai yang melakukan pelanggaran dapat dikenakan sanksi berupa
teguran lisan, surat peringatan 1, surat peringatan 2, surat peringatan 3,
skorsing dan pemutusan hubungan kerja. Yang dilakukan oleh atasan dan
diketahui bagian SDM.

1
- Tahapan sanksi untuk pelanggraan ringan :
 Teguran lisan diberikan kepada pegawai yang melakukan
pelanggaran ringan
 Setelah teguran lisan pegawai melakukan pelanggaran ringan
kembali, maka berakibat surat peringatan pertama selama 3 (tiga)
bulan dan 3 (tiga) bulan berikutnya dalam pemantauan
 Setelah surat peringatan pertama pegawai melakukan pelanggaran
ringan kembali dalam masa SP 1 atau dalam masa pemantauan,
maka mengakibatkan surat peringatan kedua selama 3 (tiga) bulan
dan potongan upah sebesar 10% dari Total Gaji
 Setelah surat peringatan kedua pegawai melakukan pelanggaran
ringan kembali, maka mengakibatkan surat peringatan 3 (tiga)
selama 5 (lima) bulan dan duduk di ruangan khusus selama 2 (dua)
minggu serta potongan upah sebesar 20% dari Total Gaji
- Tahapan sanksi pelanggaran sedang :
 Surat peringatan pertama diberikan kepada pegawai yang melakukan
pelanggaran sedang selama 3 (tiga) bulan dan 3 (tiga) bulan
berikutnya dalam pemantauan
 Setelah surat peringatan pertama pegawai melakukan pelanggaran
sedang kembali dalam masa SP 1 atau dalam masa pemantauan,
maka mengakibatkan surat peringatan kedua selama 3 (tiga) bulan
dan potongan upah sebesar 10% dari total gaji
 Setelah surat peringatan kedua pegawai melakukan pelanggaran
sedang kembali, maka mengakibatkan surat peringatan 3 (tiga)
selama 5 (lima) bulan dan duduk di ruangan khusus selama 2 (dua)
minggu serta potongan upah sebesar 20% dari total gaji
- Tahapan sanksi pelanggaran berat :
 Surat peringatan ketiga diberikan kepada pegawai yang melakukan
pelanggaran berat selama 5 (lima) bulan dan skorsing selama 2 (dua)
minggu dan potongan upah sebesar 20% dari total gaji selama 5
(lima) bulan

b. Sanksi Keterlambatan
- Keterlambatan yang ditoleransi dengan ketentuan :
 Keterlambatan dikarenakan kendaraan bermasalah dijalan, dengan
melampirkan poto yang menerangkan keadaan kendaraan yang
sedang diperbaiki
 Keterlambatan dikarenakan kecelakaan ringan, dengan melampirkan
poto yang menerangkan keadaan pegawai.
 Keterlambatan yang di jelaskan pada poin 1 dan 2 diterima apabila
pegawai yang bersangkutan melapor ke bagian SDM dan waktu
keterlambatan tidak lebih dari 60 menit dalam 1 bulan. Apabila
keterlambatan melebihi waktu yang telah ditentukan maka akan
dihitung sesuai dengan ketentuan yang berlaku
- Keterlambatan yang tidak ditoleransi :
 Terlambat dihitung secara akumulasi dalam satu bulan
 Setiap kelipatan 5 (lima) menit keterlambatan pegawai dikenakan
sanksi berupa pemotongan upah sebesar Rp. 3.000 (Tiga Ribu

1
Rupiah) dengan maksimal keterlambatan 25 (Dua Puluh Lima) menit
/hari. Adapun rincian pemotongan sbb:
 1-5 menit sebesar Rp. 3.000
 6-10 menit sebesar Rp. 6.000
 11-15 menit sebesar Rp. 9.000
 16-20 menit sebesar Rp.12.000
 21-25 menit sebesar Rp.15.000
 Setiap karyawan yang terlambat datang bekerja lebih dari 25 (Dua
Puluh Lima) menit /hari akan berlaku pemotongan uang transport
dan uang makan pada hari tersebut
 Bila karyawan tidak absen finger datang, tetapi masih masuk kerja
maka akan dihitung keterlambatan 25 (Dua Puluh Lima) menit dan
dikenakan sanksi berupa pemotongan uang transport dan uang
makan pada hari tersebut
 Bila karyawan tidak absen finger pulang, tetapi masih masuk kerja
maka akan dihitung pulang cepat 25 (Dua Puluh Lima) dan
dikenakan pemotongan uang transport dan uang makan pada hari
tersebut
 Bila karyawan tidak absen finger datang dan pulang, maka
dianggap mangkir dan akan berlaku pemotongan uang transport,
uang makan, dan gaji pokok pada hari tersebut.

B. CUTI
1. Cuti pegawai Rumah Sakit Islam Ar Rasyid terdiri dari :
a. Cuti Tahunan
b. Cuti Besar
c. Cuti Hamil dan Melahirkan / Gugur Kanduan
d. Cuti Melaksanakan Ibadah
e. Cuti Tanpa Bayar
2. Ketentuan cuti pegawai :
a. Cuti Tahunan
- Karyawan yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut
berhak mendapat cuti tahunan selama 12 (dua belas hari kerja)
- Pelaksanaan cuti tahunan diajukan oleh karyawan dan diatur oleh
Perusahaan dengan memperhatikan kepentingan Perusahaan dan
Karyawan.
- Perusahaan memberitahukan secara tertulis kepada seluruh karyawan,
apabila haknya atas cuti tahunan telah tiba saatnya.
- Hak atas cuti tahunan gugur apabila telah timbul hak cuti tahun
berikutnya dan tidak dapat di akumulasi atau dianggap hangus di tahun
berikutnya. Hal ini tidak berlaku untuk jajaran Direksi
- Pengajuan Cuti Tahunan minimal 1 (satu) minggu sebelum Pelaksanaan
Cuti Tahunan
- Jumlah Cuti Tahunan yang diajukan maksimal 12 (dua belas) hari

1
b. Cuti Besar
Pelaksanaan cuti besar dilaksanakan setelah karyawan bekerja selama 6
(enam) tahun secara berturut-turut terhitung mulai diangkat sebagai karyawan
tetap yang dilaksanakan pada periode tahun ketujuh selama 2 (dua) bulan
dengan ketentuan pelaksanaan sebagai berikut:
- Cuti besar adalah 2 (dua) bulan dengan ketentuan 15(Lima belas) hari
kalender pelaksanaan cuti yang dijalani dan kompensasi 45 (empat puluh
lima) hari yang diganti dengan uang 1 ½ kali Upah Bruto yang
dibayarkan pada saat muncul hak cuti besar bersamaan dengan bantuan
cuti.
- Pelaksanaan cuti besar dapat dicicil dengan ketentuan 3 (tiga) kali,
apabila lewat dari periode waktu yang ditetapkan maka cuti besar yang
dikarenakan tugas perusahaan karyawan dapat mengajukan permohonan
kepada direksi.
- Apabila hak cuti besar telah timbul maka hak cuti tahunan dengan
sendirinya menjadi gugur.
- Apabila pada saat timbul hak cuti besar namun karyawan telah
menjalankan cuti tahunan/persekot cuti. Maka hak cuti besar periode
tahun tersebut akan diperhitungkan sesuai sisa cuti dari hari kalender cuti
yang telah dijalankan dalam persekot cuti.
- Pelaksanaan cuti besar berlaku untuk setiap kelipatan masa kerja 6
(enam) tahun.
- Pelaksanaan cuti besar dapat dilaksanakan setelah mendapatkan
persetujuan dari Direktur.
c. Cuti Hamil dan Melahirkan / Gugur Kanduan
- Karyawati yang hamil dan akan melahirkan berhak atas cuti hamil
selama 1(satu) bulan sebelum dan 2(dua) bulan sesudah melahirkan.
- Karyawati yang mangalami gugur kandungan, mendapat hak cuti selama
15 (lima belas) hari kalender yang dibuktikan surat keterangan dokter.
- Permohonan cuti hamil diajukan secara tertulis kepada Perusahaan
selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum cuti dijalani dengan
melampirkan surat keterangan dari dokter.
d. Cuti Melaksanakan Ibadah
- Pelaksanaan Cuti Ibadah Haji yang pertama diberikan selama 45
(Empat Puluh Lima) hari.
- Pelaksanaan Cuti Ibadah Umroh yang pertama diberikan selama
10 (sepuluh) hari.
e. Cuti Tanpa Bayar
- Pelaksanaan cuti tanpa bayar dapat dilakukan oleh karyawan dengan
maksimal 6 (enam) hari kerja.
- Pelaksanaan cuti tanpa bayar dapat diberikan pada karyawan dengan
keadaan sebagai berikut:
 Bencana alam (banjir & gempa), huru-hara, kebakaran.
 Melaksanakan ibadah keagamaan (ibadah haji / umroh ke-2)
 Cuti bagi petugas haji
 Pelaksanaan cuti tidak dapat diberikan apabila tidak sesuai dengan
ketentuan diatas.
f. Cuti Sakit

1
Pelaksanaan cuti sakit dapat diberikan kepada karyawan yang menderita sakit
dengan ketentuan sebagai berikut :
- Untuk sakit yang berdasarkan indikasi medis harus beristirahat lebih dari
14 (empat belas) hari, harus dibuktikan dengan surat keterangan sakit
yang didukung dengan hasil diagnosa penyakit (cek laboratorium,
rontgen, dll).
- Untuk karyawan yang selesai menjalani operasi dan berdasarkan kondisi
kesehatan yang bersangkutan atas penilaian management, dapat diberikan
kerja ringan maksimum 3 bulan.
- Karyawan yang menderita sakit lebih dari 12 (dua belas) bulan secara
terus menerus, akan dievaluasi oleh Tim Medis yang dibentuk khusus
yang ditunjuk oleh Direktur.
- Hasil evaluasi Tim medis merupakan keputusan mutlak yang menjadi
dasar pengambilan keputusan untuk menentukan apakah karyawan
tersebut masih dapat dipekerjakan atau diputuskan hubungan kerjanya
(PHK) dan diberikan pesangon sesuai peraturan yang berlaku.

1
BAB XIII

PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN

A. KOMPONEN GAJI
1. Gaji Pokok

Gaji pokok adalah imbalan yang diterima sebagai penghasilan tetap per bulan bagi
pegawai (status tetap atau tidak tetap) dengan memperhitungkan jabatan dan masa
kerja sesuai golongan berdasarkan ketentuan RS
2. Penetapan Golongan Gaji Pokok :
NO JABATAN IJAZAH GOLONGAN MASA KERJA
1 DIREKTUR S2 + PROFESI IV B 0 S/D 1 TAHUN
2 WAKIL DIREKTUR MEDIS S2 IV A 0 S/D 1 TAHUN
3 WAKIL DIREKTUR ADM KEUANGAN S2 III D 0 S/D 1 TAHUN
4 STAFF AHLI S2 III C 0 S/D 1 TAHUN
5 KEPALA BIDANG S1 + PROFESI III B 0 S/D 1 TAHUN
6 KEPALA BAGIAN S1 III A 0 S/D 1 TAHUN
7 KEPALA INSTALASI S1 + PROFESI III B 0 S/D 1 TAHUN
8 SPI S1 III A 0 S/D 1 TAHUN
9 KEPALA SEKSI S1 III A 0 S/D 1 TAHUN
10 KEPALA SUB BAGIAN S1 III A 0 S/D 1 TAHUN
11 HUMAS S1 III A 0 S/D 1 TAHUN
12 KEPALA DEPARTEMEN S2 + PROFESI III C 0 S/D 1 TAHUN
13 STAFF MEDIS FUNGSIONAL S1 III B 0 S/D 1 TAHUN
14 STAFF MEDIS FUNGSIONAL S2 + PROFESI III C 0 S/D 1 TAHUN
15 KETUA KOMITE (MEDIS, PERAWATAN) S1 + PROFESI III B 0 S/D 1 TAHUN
16 KETUA KOMITE (NON MEDIS) S1 III A 0 S/D 1 TAHUN
17 KEPALA RUANGAN S1 III A 0 S/D 1 TAHUN
18 KEPALA RUANGAN D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
19 KEPALA URUSAN S1 III A 0 S/D 1 TAHUN
20 KEPALA URUSAN D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
21 KOORDINATOR D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
22 SEKRETARIS DIREKTUR D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
23 KETUA TIM IPCN (PPI) D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
24 PENANGGUNG JAWAB SHIFT D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
25 KOMANDAN SATPAM SMA / SMK II A 0 S/D 1 TAHUN
26 SUPERVISOR S1 III A 0 S/D 1 TAHUN
27 SUPERVISOR D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
28 SEKRETARIS KOMITE S1 + PROFESI III B 0 S/D 1 TAHUN
29 SEKRETARIS KOMITE S1 III A 0 S/D 1 TAHUN
30 DOKTER TETAP (SUB SPESIALIS) S2 + PROFESI III D 0 S/D 1 TAHUN
31 DOKTER TETAP ( SPESIALIS) S2 + PROFESI III C 0 S/D 1 TAHUN
32 DOKTER TETAP UMUM/ GIGI S1 + PROFESI III B 0 S/D 1 TAHUN
33 APOTEKER S1 + PROFESI III B 0 S/D 1 TAHUN
34 Perawat VIP dan I D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
35 Perawat / Bidan ICU /ICCU D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
36 Perawat / Bidan OK D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
37 CSSD D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
38 Perawat / Bidan IGD D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
39 Perawat / Bidan PDL D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
40 Perawat / Bidan Bedah D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
41 Perawat / Bidan Anak D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
42 Perawat / Bidan Poliklinik D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
43 Perawat / Bidan Zaal Bayi D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
44 BIDAN D3 II B 0 S/D 1 TAHUN
45 ANALALIS KESEHATAN D3 II B 0 S/D 1 TAHUN

1
NO JABATAN IJAZAH GOLONGAN
46 RADIOGRAFER D3 II B
47 ASISITEN APOTEKER D3 II B
48 Petugas Kemoterapi D3 II B
49 Petugas Perbekalan / umum D3 II B
50 Petugas ADM Kepegawaian D3 II B
51 Petugas ADM / Verifikasi Pasien Kerjasama (D3) D3 II B
52 PETUGAS LOGISTIK D3 II B
53 PETUGAS LOGISTIK SMA II A
54 Petugas IT D3 II B
55 Petugas Keuangan D3 II B
56 Petugas Medrek (D3 RM) D3 II B
57 Petugas Customer Service (D3) D3 II B
58 Petugas Bina Agama D3 II B
59 Petugas Pemeliharaan SMA / SMK II A
60 Petugas Tata Boga SMK PROFESI II B
61 Perkarya (SMA/SMK Non TB) SMA / SMK II A
62 Sopir SMA / SMK II A
63 Kasir D3 II B
64 Portir (SMA/SMK) SMA / SMK II A
65 Satpam (SMA) SMA / SMK II A
66 Kebersihan (SMP) SMP IC
67 Tukang (SMP) SMP IC
68 Tukang Cuci (SMP) SMP IC

B. TUNJANGAN TETAP
1. Tunjangan Tetap
Tunjangan tetap berupa tunjangan jabatan / tunjangan fungsional / tunjangan Shift
/ Tunjangan Risiko
2. Besaran tunjangan tetap :
TUNJANGAN TUNJANGAN TUNJANGAN TUNJANGAN
NO JABATAN IJAZAH
JABATAN SHIFT RESIKO FUNGSIONAL
1 Direktur S2 + PROFESI Rp 3.020.000
2 Direktur Operasional S1 + PROFESI Rp 1.220.000
3 Supervisor Medis S1 + PROFESI Rp 1.230.000
4 Supervisor Penunjang Medis S1 + PROFESI Rp 1.030.000
5 Supervisor Keuangan S1 Rp 775.000
6 Supervisor SDM S1 Rp 830.000
7 Supervisor Umum S1 Rp 830.000
8 Kepala Instalasi Rawat Jalan S1 + PROFESI Rp 430.000
9 Kepala Instalasi Rawat Inap S1 + PROFESI Rp 430.000
10 Kepala Instalasi IGD S1 + PROFESI Rp 430.000
11 Kepala Keperawatan S1 + PROFESI Rp 430.000
12 Ka.SPI S1 Rp 425.000
13 Koordinator Keuangan D3 Rp 425.000
14 Kepala Instalasi Farmasi S1 + PROFESI Rp 2.000.000
15 Koordinator Ruangan D4
16 Apoteker S1 + PROFESI Rp 830.000
17 Ketua Komite (Medis & Keperawatan) S1 + PROFESI Rp 584.000
18 Ketua Komite (Non Medis) S1
19 Sekretaris Komite S1
20 Kepala Ruangan S1
21 Kepala Ruangan D3 Rp 386.025
22 Ketua Tim IPCN (PPI) D3
23 Penanggung Jawab Shift D3
24 Komandan Satpam SMA / SMK Rp 1.086.025 Rp 150.000
25 Sekretaris Komite S1

1
TUNJANGAN TUNJANGAN TUNJANGAN TUNJANGAN
NO JABATAN IJAZAH
JABATAN SHIFT RESIKO FUNGSIONAL
26 Dokter Tetap Sub Spesialis S2 + PROFESI
27 Dokter Tetap Spesialis S2 + PROFESI
28 Dokter Tetap Umum/Gigi S1 + PROFESI
29 Perawat / Bidan Rawat Jalan D3 Rp 200.000
30 Perawat / Bidan Rawat Inap D3 Rp 150.000 Rp 200.000
31 Perawat / Bidan ICU D3 Rp 150.000 Rp 200.000
32 Perawat / Bidan OK D3 Rp 150.000 Rp 200.000
33 Perawat / Bidan Hemodialisa D3 Rp 200.000
34 Perawat / Bidan IGD D3 Rp 150.000 Rp 200.000
35 Perawat / Fisioterapis D3 Rp 200.000
36 Bidan VK D3 Rp 150.000 Rp 200.000
37 Analis Kesehatan D3 Rp 150.000 Rp 200.000
38 Radiografer D3 Rp 150.000 Rp 300.000
39 Asisten Apoteker D3 Rp 150.000 Rp 200.000
40 Staf PPI D3 Rp 300.000
41 Petugas Medrek (D3 RM) D3 Rp 200.000
42 Staf SDM D3 Rp 150.000
44 Staf Diklat D4 Rp 150.000
45 Staf Humas D3 Rp 150.000
46 Staf Marketing D4 Rp 150.000
47 Verifikator BPJS D3 Rp 300.000
48 Petugas IT D3 Rp 150.000
49 Staf Keuangan D3 Rp 150.000
50 Kasir D3 Rp 150.000 Rp 400.000
51 Petugas Logistik D3 Rp 200.000
52 Petugas Pendaftaran D3 Rp 150.000 Rp 200.000
53 Petugas Customer Service (D3) D3 Rp 200.000
54 Petugas Kerohanian D3
55 Petugas Pastry SMK PROFESI
56 Petugas Tata Boga SMK PROFESI
57 Security SMA Rp 150.000 Rp 150.000
58 Petugas Pemeliharaan / UPSRS SMA / SMK Rp 150.000
59 Petugas Logistik (SMA) SMA / SMK Rp 150.000
60 Sopir (SMA) SMA / SMK Rp 150.000
61 Perkarya (SMA) SMA / SMK Rp 150.000
62 Portir (SMA) SMA / SMK Rp 200.000
63 CSSD SMA / SMK Rp 150.000 Rp 150.000
64 Cleaning Service (SMP) SMP Rp 150.000
65 Loundry (SMP) SMP

1
BAB XIV

RETENSI PEGAWAI

A. PENGERTIAN
Retensi merupakan kemampuan organisasi untuk mempertahankan pegawai yang
berkualitas terutama pegawai yang mempunyai kompetensi spesifik dna sulit
didapatkan pada pasar tenaga kerja untuk tetap berkomitmen bekerja pada organisasi
dan tidak meninggalkan organisasi. Upaya ini penting karena berdampak pada
stabilitas kualitas pelayanan dan mengurangi biaya SDM
Salah satu fungsi yang penting dalam manajemen sumber daya manusia adalah fungsi
pemeliharaan untuk mencegah tingkat turn over yang tinggi, yaitu bagaimana
menciptakan kondisi kerja agar pegawai tetap komitmen pada organisasi hingga
pensiun. Pemeliharaan adalah usaha mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi
fisik, mental dna sikap pegawai agar mereka tetap loyal bekerja produktif.
Pemeliharaan juga bertujuan untuk meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi
pegawai, meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn over, memberikan ketangaan
dan meningkatkan kesejahteraan pegawai.
Agar terjadi retensi tenaga terutama profesi tertentu di rumah sakit diperlukan program
yang terstruktur dan jelas tentang upaya-upaya retensi, misalnya : kesempatan
mendapat pendidika yang lebih tinggi, kesempatan meningkatkan kompetensi.
Remunerasi dan lain sebagainya menjadi hal utama bagi peningkatan kinerja dan
retensi pegawai, selain kebutuhan lainnya seperti terpenuhinya rasa aman,
pengembangan keterampilan diri, sosialisasi, kepuasan kerja, kepuasan imbalan jasa,
peningkatan aktualisasi diri, dan perencanaan karir yang jelas.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Secara umum program retensi pegawai bertujuan untuk mempertahankan dan
memelihara stabilitas SDM baik dari segi jumlah maupun kualitas
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus program retensi pegawai adalah :
a. Mempertahankan pegawai berkualitas
b. Meningkatkan komitmen pegawai
c. Meningkatkan loyalitas pegawai
d. Meningkatkan kinerja pegawai
e. Mempertahankan pegawai yang memiliki kompetensi khusus dengan kinerja
baik / memuaskan

C. RUANG LINGKUP
Program retensi pegawai meliputi upaya manajemen untuk memelihara dan
meningkatkan komitmen, loyalitas pegawai, dan semangat kerja pegawai untuk
meningkatkan produktivitas

1
D. PROGRAM RETENSI PEGAWAI
Berbagai upaya dilakukan untuk pemeliharaan dan retensi pegawai meliputi kegiatan
sebagai berikut :
1. Program Reward Karyawan
a. Penyediaan penghargaan bulanan atau triwulan (sesuai kemampuan keuangan
Rumah Sakit Islam Ar Rasyid) untuk karyawan terbaik. Baik kategori
karyawan staf medis, staf keperawatan, staf penunjang dan staf administrasi.
Penghargaan ini dapat berupa uang ataupun dalam bentuk hadiah
b. Pemberian bantuan biaya pendidikan / pelatihan berkelanjutan bagi staf
dalam rangka peningkatkan kompetensi. Baik bantuan biaya penuh ataupun
hanya separuh, sesuai kemampuan keuangan rumah sakit. Bila bantuan biaya
penuh maka ada ikatan dinas terhadap pegawai setelah mengikuti pendidikan
/ pelatihan. Lamanya ikatan dinas tergantung pada jenis pendidikan /
pelatihan yang diikuti
c. Program pengembangan karir
d. Menaikan status ketenagaan tenaga kontrak menjadi tenaga tetap setelah
masa kerja 3 (tiga) tahun tanpa terputus atau karena prestasi lainnya
e. Memberikan kesempatan karir yang sama kepada staf untuk di promosikan
berdasarkan indikator yang jelas dan mudah diukur

2. Program Refreshing
a. Rumah Sakit Islam Ar Rasyid memberikan refreshing kepada seluruh
pegawai untuk mengikuti kegiatan pelatihan di luar lingkungan rumah sakit.
Adapun kegiatan ini dinamakan capacity building. Kegiatan ini diikuti
seluruh pegawai rumah sakit dari semua level. Dari level direktur dampai ke
level staf, sehingga seluruh pegawai merasakan sangkat dekat dengan
manajemen dan tidak ada kasta
b. Pemberian hadiah dalam beberapa kegiatan rumah sakit
c. Pemberian hadiah bagi pegawai dilaksanakan pada HUT rumah sakit dan
acara capacity building. Hadiah yang diberika disesuaikan dengan kondisi
keuangan rumah sakit
d. Perbaikan sistem remunerasi rumah sakit :
- Evaluasi Point Index Rupiah (PIR) bila target pendapatan rumah sakit
tercapai
- Pemberian bonus yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan rumah
sakit
e. Survei Kepuasan Karyawan
Dengan adanya survey kepuasan karyawan yang diadakan secara
berkesinambungan membuat pegawai merasa bahwa kehadiran mereka
penting dalam pengelolaan rumah sakit

1
BAB XV

PEMBERHENTIAN

Pemberhentian pegawai merupakan pemutusan sebagai status pegawai rumah sakit yang
mengakibatkan pegawai yang bersangkutan tidak bekerja lagi dan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan maksud untuk menjamin
kepastian arah pengembangan karir pegawai dan terciptanya iklim kerja yang produktif di
rumah sakit. Pemberhentian sebagai pegawai dapat dilakukan karena atas permintaan
sendiri, pemberhentian dengan tidak hormat karena secara sah melanggar peraturan
perundangan yang berlaku dan pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun

JENIS PEMBERHENTIAN PEGAWAI

1. Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri


a. Diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai
b. Permintaan dapat ditunda untuk paling lama 1 (satu) tahun apabila ada
kepentingan mendesak
c. Permintaan dapat ditolak apabila pegawai yang bersangkutan masih terikat dalam
keharusan bekerja pada rumah sakit berdasarkan peraturan yang berlaku
d. Permintaan berhenti sebagai pegawai diajuka secara tertulis kepada direktur
bersangkutan dengan alasannya
e. Penundaan atas permintaan berhenti diberitahukan secara tertulis kepada yang
bersangkutan dengan alasannya
2. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun
a. Pegawai yang telah mencapai batas usia pensiun diberhentikan dengan hormat
sebagai pegawai dan diberikan hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
b. Batas usia pensiun adalah 56 (lima puluh enam) tahun
c. Batas usia pensiun dapat diperpanjang bagi pegawai yang memangku jabatan
tertentu, antara lain :
- 60 (enam puluh) tahun bagi Dokter yang bekerja penuh di Rumah Sakit,
Apoteker dan Sarjana Keperawatan (Ners)
- 58 (lima puluh delapan) tahun bagi jabatan lain
d. Selambat-lambatnya satu tahun sebelum mencapai batas usia pensiun, bagian
Sumber Daya Manusia memberitahukan secara tertulis kepada pegawai yang
bersangkutan
e. Dari pemberitahuan tersebut pada poin d, pegawai yang bersangkutan mengajukan
permohonan berhenti dengan hak pensiun sesuai dengan peraturan
f. Pegawai yang akan mencapai batas usia pensiun, dapat dibebaskan dari
jabatannya untuk paling lama 1 (Satu) tahun dengan mendapatkan penghasilan
berdasarkan ketentuan yang berlaku kecuali tunjangan jabatan
g. Pegawai yang bermaksud menjalankan bebas tugas dan baik penuh maupun
sebagian ataupun yang tidak bermaksud akan menjalankan tugas, wajib
mencantumkan maksudnya itu dalam surat permintaan pensiun

1
h. Dalam masa 1 (satu) tahun merupakan waktu untuk menyelesaikan administrasi
kepegawaian, sehingga pegawai menerima hak-haknya tepat waktu, antara lain :
- Surat keputusan pemberhentian dengan hormat sebagai pegawai sudah terbit
paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum pelaksanaan pensiun
- Penyelesaian kenaikan pangkat pengabdian, apabila pegawai yang
bersangkutan berhak atas hal tersebut
i. Pegawai yang sudah mencapai batas usia pensiun tapi tidak mengajukan
permintaan berhenti, diberhentikan dengan hormat dengan mendapat hak-hak
kepegawaian sesuai peraturan yang berlaku
j. Pegawai yang menjabat jabatan, apabila yang bersangkutan tidak menjabat lagi
jabatan tersebut dan tidak ada rencana untuk mengangkatnya yang setingkat atau
lebih tinggi, maka sebelum yang bersangkutan diberhentikan sebagai pegawai
kepadanya diberikan bebas tugas selama 1 (satu) tahun dengan mendapatkan
penghasilan berdasarkan peraturan yang berlaku kecuali tunjangan jabatan
3. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan ogranisasi
Rumah sakit merupakan organisasi tempat untuk melaksanakan tugas dimana susunan
organisasi harus disesuaikan dengan perkembangan tugas pokok, sehingga bila terjadi
kelebihan tenaga perlu disalurkan ke tempat lain.
4. Pemberhentian karena melakukan pelanggaran / tindak pidana / penyelewengan
5. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani atau rohani
6. Pemberhentian karena meninggalkan tugas
7. Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang
8. Pemberhentian karena lain-lain

1
BAB XVI

PERTEMUAN ( RAPAT )

Penyelenggaraan rapat di Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid Palembang meliputi rapat internal
dan rapat di instalasi atau uni terkait.

A. Ruang lingkup petunjuk tehnis penyelenggaraan rapat sebagai berikut :

1. Membuat agenda rapat dan susunan acara rapat


Sekretaris harus memastikan terlebih dahulu acara yang akan diadakan atau
dilaksanakan pada suatu rapat dengan mengkonsultasikannya terlebih dahulu
kepada pimpinan rapat. Acara tersebut harus disusun secara sistematis dengan
membuat pokok-pokok acara secara garis besar.

2. Menentukan peserta rapat


Dari agenda rapat yang telah dibuat ditentukan siap saja peserta yang akan
diundang. Setelah sekretaris menyusun daftar para peserta rapat yang akan
diundang, kemudian konsultasikan kembali dengan pimpinan rapat, apakah ada
penambahan atau pengurangan peserta rapat.

3. Membuat undangan rapat


Undangan rapat dibuat selambat – lambatnya 3 hari sebelum
penyelenggaraan rapat dan sudah diterima oleh peserta rapat.

4. Membuat daftar hadir rapat


Daftar hadir digunakan untuk mengetahui jumlah peserta yang datang pada
suatu rapat, untuk mengetahui jumlah sistem yang harus dipersiapkan seperti
konsumsi, kursi dan sebagainya, sebagai bahan penyusunan notula rapat dan
sebagai dokumentasi.

5. Mempersiapkan bahan rapat


Bahan-bahan rapat yang perlu dipersiapkan antar lain sebagai berikut :

a. Agenda rapat.

1
b. Notula/hasil rapat yang lalu (apabila rapat tersebut
merupakan kelanjutan dari rapat sebelumnya).
c. Bahan-bahan yang akan dibicarakan dalam rapat (makalah,
laporan- laporan dan sebagainya).
d. Bahan-bahan tersebut disatukan dalam sebuah map dan harus telah
tersedia untuk masing-masing peserta pada waktu rapat dimulai.
Apabila bahan-bahan tersebut memerlukan pemikiran yang panjang,
maka harus telah dikirimkan bersama dengan pemberitahuan rapat/surat
undangan, agar dapat dipelajari terlebih dahulu.
6. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan rapat jika diperlukan
Peralatan dan persiapan yang perlu dipersiapkan dalam rapat antara lain sebagai
berikut :

a. While board lengkap dengan spidol dan penghapus.


b. Flip chart lengkap dengan spidolnya.
c. LCD Projector atau OHP (Over Head Projector) lengkap dengan
layarnya.
d. Sound system lengkap dengan mikroponnya.
e. Map atau tas yang dipergunakan untuk menempatkan bahan-bahan
rapat.
f. Block note denagn bolpointnya.
g. Name tag untuk peserta.
h. Laptop atau computer.
Dalam mempersiapkan peralatan dan perlengkapan rapat, sebaiknya dibuat
dahulu daftar kebutuhan peralatan dan perlengkapannya agar dapat dipastikan
beberapa jumlah barang yang dibutuhkan.

7. Mempersiapkan ruang rapat


Sekretaris harus memastikan terlebih dahulu jumlah peserta yang akan hadir
dalam rapat untuk menentukan dan mengatur ruang rapat yang akan
dipakai.

8. Pengecekan persiapan terakhir


Sebelum rapat dimulai atau pada H - 1, sekretaris harus memeriksa segala
persiapan untuk meyakinkan apakah segala sesuatunya telah siap untuk
dipergunakan.

1
B. Tata Laksana Penyelenggaraan Rapat

1. Kebijakan
a. Hasil keputusan rapat harus didokumentasikan dalam bentuk notulen
rapat atau resume rapat dan didistribusikan kepada semua peserta rapat
dalam waktu selambat-lambatnya 3 x 24 jam (H+3), kecuali notulen
Rapat Tim HRD tingkat rumah sakit dalam waktu 7 x 24 jam (H+7)
b. Semua agenda rapat harus selesai dibahas sesuai batas waktu yang
ditentukan sehingga tercapai rapat yang efektif dan efesien (2E).
c. Peserta rapat hadir paling lambat 5 (lima) menit sebelum
rapat dimulai.
2. Prosedur
a. Persiapan Rapat :
1. Setiap bagian / bidang berkoordinasi dengan bagian kesekretariatan dalam
menyusun Jadwal Rapat sesuai dengan jenis rapat yang diselenggarakan.
Sosialisasikan jadwal rapat tersebut ke unit kerja terkait.
2. Bagian / Bidang yang akan menyelenggarakan rapat, sebelumnya membuat
surat undangan rapat kepada para peserta rapat yang isinya mencantumkan
agenda rapat yang akan dibahas selambat-lambatnya 3 hari (H-3) sebelum
rapat dimulai.
b. Pelaksanaan Rapat :
1. Pada hari pelaksanaan rapat siapkan materi/agenda rapat yang akan dibahas,
daftar hadir peserta rapat, petugas pencatat (notulen), peserta rapat, ruang
rapat dan snack atau makanan sejumlah peserta yang hadir.
2. Sebelum rapat dimulai edarkan daftar hadir rapat, semua peserta yang hadir
harus mengisi daftar kehadiran yang telah disiapkan, bagi peserta yang tidak
dapat hadir diminta untuk menunjuk pengganti yang kompeten terhadap
masalah yang akan dibahas.
3. Rapat dimulai dengan pembukaan oleh Pimpinan Rapat, kemudian bacakan
materi rapat dan agenda pokok yang akan dibahas.
4. Dalam jalannya rapat Pimpinan rapat harus dapat mengarahkan jalannya
rapat dan setiap peserta rapat diminta untuk aktif memberikan masukan
positif atau tanggapan sebagai upaya mewujudkan hak suaranya.
c. Laporan Hasil Rapat :

1
1. Petugas notulis rapat harus segera membuat notulen / resume hasil rapat
dalam waktu 1 hari setelah pelaksanaan rapat (H+1). Berikan notulen /
resume rapat tersebut kepada Pimpinan Rapat untuk persetujuan
(apabila tidak ada koreksi) dalam waktu 2 hari setelah pelaksanaan rapat
(H+2).
2. Distribusikan notulen / resume rapat yang sudah ditandatangani oleh
Pimpinan Rapat kepada seluruh peserta rapat yang hadir (H+3)
dengan menggunakan buku ekspedisi sebagai bukti tanda terima.
Dalam pelaksanaan rapat dapat diberikan konsumsi rapat yang pengadaannya
melalui urusan Tata Boga atau melalui petugas yang ditunjuk. Pada akhir rapat,
urusan Tata Boga Rumah Tangga atau petugas yang ditunjuk akan meminda
daftar hadir peserta rapat dari penyelenggara rapat untuk diserahkan kepada
Bagian Keuangan sebagai bagian dari proses pencatatan biaya penyelenggaraan
rapat.

C. Jenis – Jenis Rapat Yang Diselenggarakan di Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid


Palembang Antara Lain :
1. Rapat Yayasan dan Direksi

Peserta rapat : Yayasan, Direksi, Direktur Operasional,


Top Manajemen

Pimpinan rapat : Yayasan

Materi pembahasan : Pemaparan program kerja dan progress report

masing-masing bagian, serta kendala-kendala yang

dihadapi dilapangan.

Durasi waktu : 2 (dua) jam

Jadwal rapat : 1 bulan sekali, dilaksanakan pada minggu pertama hari

senin

Tempat rapat : Ruang Yayasan dan Direksi

1
2. Rapat Direksi dan Top Manajemen

Peserta rapat : Direktur, Direktur Operasional, Top

Manajemen Pimpinan rapat : Direktur

Materi pembahasan : Pemaparan program kerja dan progress report

masing-masing bagian, serta kendala-kendala yang

dihadapi dilapangan.

Durasi waktu : 2 (dua) jam

Jadwal rapat : 1 minggu sekali, dilaksanakan setiap hari

selasa Tempat rapat : Ruang Rapat Diklat

3. Rapat Direksi dan Komite

Peserta rapat : Direktur, Direktur Operasional, Ketua

Komite Pimpinan rapat :Direktur

Materi pembahasan : Laporan komite, program kerja dan permasalahan yang

dihadapi

Durasi waktu : 2 (dua) jam

Jadwal rapat : 1 bulan sekali, dilaksanakan pada minggu keempat hari

senin

Tempat rapat : Ruang Rapat Diklat

4. Rapat Koordinasi Kabid / Kabag, Kepala Instalasi dan Koordinator

Peserta rapat : Kepala Bidang / Kepala Bagian, Kepala Instalasi dan

Koordinator

Pimpinan rapat : Kepala Bidang / Kepala Bagian

1
Materi pembahasan : Evaluasi notulen rapat bulan sebelumnya

Pelaporan progress report program kerja di masing-

masing bagian Pembahasan masalah/kendala

Durasi waktu : 2 (dua) jam

Jadwal rapat : 1 minggu sekali, dilaksanakan pada hari

senin Tempat rapat : Ruang Rapat Kecil (Gedung Manajemen)

5. Rapat Direksi dan Koordinator

Peserta rapat : Direktur, Direktur Operasional,

Koordinator Pimpinan rapat : Direktur atau Direktur

Operasional

Materi pembahasan : - Evaluasi notulen rapat bulan sebelumnya

- Pelaporan progress report program kerja di

masing- masing unit

- Pembahasan masalah/kendala

Durasi waktu : 2 (dua) jam

Jadwal rapat : 1 bulan sekali, dilaksanakan pada minggu keempat

setiap hari senin

Tempat rapat : Ruang Rapat Kecil (Gedung Manajemen)

6. Rapat Direksi, Top Manajemen, Supervisor dan Keperawatan


Peserta rapat : Direktur Operasional, Top Manajemen, Supervisor,

Kepala Keperawatan

Pimpinan rapat : Direktur Operasional


1
Materi pembahasan : - Evaluasi notulen rapat bulan sebelumnya

- Pelaporan progress report program peningkatan

mutu RS

- Pembahasan
masalah/kendala

Durasi waktu : 1 (dua) jam

Jadwal rapat : 1 minggu sekali, dilaksanakan setiap hari

kamis Tempat rapat Ruang Rapat Kecil (Gedung Manajemen)

7. Rapat Direksi, Kabid Pelayanan Medis dan Dokter Umum Partimer

Peserta rapat : Direktur, Direktur Operasional, Kabid Pelayanan

Medis dan Dokter Umum Partimer

Pimpinan rapat : Direktur / Direktur Operasional

Materi pembahasan : - Evaluasi notulen rapat bulan sebelumnya

- Pelaporan progress report program peningkatan

mutu RS

- Pembahasan
masalah/kendala

Durasi waktu : 1 (dua) jam

Jadwal rapat : 1 bulan sekali, dilaksanakan pada minggu ke-empat


setiap

hari Sabtu

Tempat rapat Ruang Rapat Diklat

8. Rapat Direksi, Kabid Pelayanan Medis dan Dokter Spesialis Partimer

1
Peserta rapat : Direktur, Direktur Operasional, Kabid Pelayanan

Medis dan Dokter Spesialis Partimer

Pimpinan rapat : Direktur / Direktur Operasional

Materi pembahasan : - Evaluasi notulen rapat bulan sebelumnya

- Pelaporan progress report program peningkatan

mutu RS

- Pembahasan
masalah/kendala

Durasi waktu : 1 (satu) jam

Jadwal rapat : 1 bulan sekali, dilaksanakan pada minggu ke-empat


setiap

hari Sabtu

Tempat rapat : Ruang Rapat Diklat

9. Rapat Komite dan Sub Komite

Peserta rapat : Ketua Komite, Sub-Sub

Komite Pimpinan rapat :Ketua Komite

Materi pembahasan : - Evaluasi notulen rapat bulan sebelumnya

- Pelaporan progress report program peningkatan

mutu RS

- Pembahasan
masalah/kendala

Durasi waktu : 1 (satu) jam

Jadwal rapat : 1 bulan sekali, dilaksanakan pada minggu pertama


setiap

1
hari senin

1
Tempat rapat : Ruang rapat lantai 6

1
BAB XVII

PELAPORAN ( HARIAN, BULANAN, dan TAHUNAN)

Pelaporan merupakan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh semua unit kerja bidang
bagian untuk menyampaikan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan selama satu periode
tertentu terkait pelaksanaan kegiatan program kerja yang sudah dibuat baik program rutin,
pengembangan, crash program, dan lain-lain sebagai pertanggungjawaban kepada direktur
Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid Palembang untuk dievaluasi dan ditindaklanjuti arahan
selanjutnya.

Pelaporan kegiatan dibuat dalam periode waktu tertentu, yaitu:

1. Pelaporan Harian,

2. Pelaporan Bulanan

3. Pelaporanan Tahunan

Tujuan pelaporan adalah tersedianya data dan informasi yang akurat sebagai bahan
evaluasi, tersedianya data yang cukup untuk memudahkan dalam penelusuran laporan serta
diperoleh data yang lengkap untuk membuat suatu perencanaan.

Semua supervisor bidang bagian, yaitu manajer dibawah tanggung jawab direktur
operasional atau yang langsung dibawah tanggung jawab direktur harus menyampaikan
pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur melalui direktur operasional sesuai
dengan periode pelaporan harian, bulanan, triwulan maupun laporan tahunan.

1
BAB

XVIII

PENUTUP

Pedoman manajemen SDM Rumah Sakit Islam Ar Rasyid disusun agar dapat digunakan
sebagai dasar kebijakan pelaksanaan kegiatan pengelolaan SDM sesuai visi dan misi di
Rumah Sakit Islam Ar Rasyid palembang. hal-hal lain yang belum diatur dalam pedoman
ini akan ditambah dikemudian hari sesuai ketentuan yang berlaku.

Palembang, 14 November 2021

Direktur Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang

Kol. CKM (P) dr. Toni Siguntang, Sp.THT KL,MARS


NBP 17580396

Anda mungkin juga menyukai