Anda di halaman 1dari 6

JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Volume : 13

No : 02 Tahun 2022 )

Analisis Penerapan Akuntansi Lingkungan pada Rumah Sakit X di


Masa Pandemi

Muhammad Husni, Reski Wardani, Gagaring Pagalung, Masdar Ryketeng

Jurusan Magister Akuntansi


Universitas Hasanuddin
Makassar, Indonesia

e-mail: muhammadhusnisudirman08@gmail.com,
reskywardani23@gmail.com, gpagalung@gmail.com,
masdar.ryketeng@unm.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian RSUD X antara SAP No. 1
Tahun 2010 tentang penyajian laporan keuangan dan pengungkapan biaya
lingkungannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode
deksriptif. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penyajian laporan keuangan dan pengungkapan biaya
lingkungan pada RSUD X telah sesuai dengan SAP No. 1 Tahun 2010. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil Identifikasi, Pengakuan, Pengukuran, Penyajian, dan
Pengungkapan yang dilakukan oleh RSUD X. Proses identifikasi telah diterapkan
dengan baik, yaitu dengan pengidentifikasian jenis limbah yang terbagi menjadi 2
yaitu limbah medis dan non medis. Pengukuran biaya menggunakan satuan moneter
yang didasarkan pada biaya yang dikeluarkan pihak rumah sakit. Pengakuan biaya
pada RSUD X diakui sebagai rekening biaya sejumlah nilai yang telah dikeluarkan
dengan menggunakan metode pengakuan basis akrual. Penyajian biaya-biaya yang
terkait dengan pengelolaan limbah pada RSUD X telah disajikan dengan biaya-biaya
unit yang sejenis. Pengungkapan informasi terkait biaya-biaya pengelolaan limbah
telah diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK).

Kata kunci: Akuntansi Lingkungan, Biaya Lingkungan, Limbah, Covid-19

Abstract
The purpose of this study was to determine the suitability of the X Hospital between
SAP Number 1 of 2010 concerning the presentation of financial statements and
disclosure of environmental costs. This research is a qualitative research with a
descriptive method. The data analysis used in this research is data collection, data
reduction, data presentation, conclusion, and verification. The results showed that the
presentation of financial statements and disclosure of environmental costs at RSUD X
was by SAP Number 1 of 2010. This is evidenced by the results of the Identification,
Recognition, Measurement, Presentation, and Disclosure carried out by RSUD X.
The identification process has been implemented properly, namely by identifying the
types of waste which are divided into 2, namely medical and non-medical waste.
Measurement of costs using monetary units based on the costs incurred by the
hospital. Recognition of expenses at RSUD X is recognized as a cost account in the
amount of the amount that has been incurred using the accrual basis of the
recognition method. The presentation of costs related to waste management at
RSUD X has been presented with similar unit costs. Disclosure of information related
to waste management costs has been disclosed in the Notes to Financial Statements
(CALK).

Keywords : Environmental Accounting, Environmental Cost, Waste, Covid-19

515
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Volume : 13
No : 02 Tahun 2022 )

PENDAHULUAN berkelanjutan dan meningkatkan efisiensi


Pola hidup masyarakat berkaitan lingkungan dibutuhkan akuntansi untuk
dengan peningkatan volume dan jenis isu-isu lingkungan dan informasi
Sampah tidak terkecuali sampah plastik lingkungan (Schaltegger & Burrit, 2013).
(Apriyani et al., 2020). Sampah plastik di Oleh sebab itu, penting bagi rumah sakit
tengah masyarakat menghasilkan banyak atau organisasi lainnya memperhatikan
sampah akibat pola konsumsi yang lingkungan secara berkelanjutan.
meningkat selama pandemi Covid 19 Rumah Sakit Umum Daerah X
(Amrozi Amenan, n.d.). merupakan rumah sakit yang mengelola
Saat ini lebih banyak masalah limbahnya dengan memakai pihak ketiga.
kesehatan, ekonomi, dan lingkungan yang Dengan melakukan proses pengolahan
dihasilkan limbah padat rumah sakit di limbah, akan menghasilkan biaya-biaya
negara berkembang (Ansari et al., 2019) untuk mengelola limbah yang menambah
penelitian sebelumnya tentang pengeluaran rumah sakit. Tujuan
pengelolaan limbah mengindikasikan penelitian ini adalah untuk mengetahui
adanya potensi limbah rumah sakit kesesuaian penyajian laporan keuangan
menyebarkan senyawa berbahaya seperti dan pengungkapan biaya lingkungan
bahan kimia dan senyawa radioaktif ke antara Rumah Sakit Umum Daerah X dan
lingkungan (Ghasemi et al., 2018). SAP No. 1 Tahun 2010.
Limbah rumah sakit dalam kategori
berbahaya mencakup berbagai komponen Akuntansi Lingkungan
yang berpotensi menimbulkan dampak Akuntansi lingkungan sama dengan
berbahaya bagi kesehatan manusia dan akuntansi biaya lingkungan yang berarti
lingkungan seperti infeksius, kimia, racun, informasi yang dimasukkan ke praktik
farmasi, benda tajam, radioaktif, dan akuntansi perusahaan terkait manfaat dan
limbah sejenis lainnya. Sebaliknya, limbah biaya lingkungan untuk menghindari biaya
rumah sakit kategori tidak berbahaya perbaikan (Sari et al., 2017).
mengacu pada komponen limbah rumah Akuntansi lingkungan merupakan
sakit yang biasanya tidak berbahaya bagi proses yang meningkatkan efisiensi
kesehatan manusia dan lingkungan sistem akuntansi dengan mengidentifikasi,
(Chartier, 2014). Dengan adanya pandemi mencatat serta melaporkan dampak
Covid 19 menambah jumlah sampah penurunan dan pencemaran lingkungan.
medis dan menjadi tantangan bagi rumah Penerimaan proses ekonomi dan
sakit dalam melakukan pengelolaannya. komputasi akuntansi lingkungan
Dalam pelaksanaannya, salah satu didasarkan pada penyertaan sumber
dampak dari rumah sakit sebagai unit modal dan penyertaan biaya lingkungan
organisasi yang bergerak dibidang jasa yang merupakan salah satu biaya yang
pelayanan kesehatan adalah dapat diterima dalam proses ekonomi dan
menghasilkan limbah medis dan non komputasi (Rounaghi, 2019).
medis yang berdampak pada pencemaran
lingkungan serta berpotensi menularkan Manfaat dan Tujuan Penerapan
penyakit. Akuntansi Lingkungan
Pada perkembangannya akuntansi Akuntansi lingkungan didefinisikan
tidak hanya menjadi teknik pemrosesan sebagai semua biaya lingkungan
dan pelaporan tetapi menjadi bagian dengan memperhitungkan dan
kepedulian organisasi utamanya mendefinisikan semua biaya lingkungan
stakeholder perusahaan terhadap kinerja dan memperhitungkannya dalam laporan
lingkungan. keuangan tahunan perusahaan. Setelah
biaya ini diidentifikasi dengan jelas, bisnis
Akuntansi manajemen lingkungan
cenderung mengambil peluang untuk
melibatkan berbagai hal seperti akuntansi mengurangi dampak lingkungan mereka
biaya, penetapan biaya siklus hidup, (Sari et al., 2017)
perencanaan strategis untuk pengelolaan
lingkungan dan penilaian manfaat. Dalam
melakukan pembangunan yang

516
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Volume : 13
No : 02 Tahun 2022 )

Dalam (Indrawati & Intan Saputra Tahapan Perlakuan Akuntansi Biaya


Rini, 2018) mengembangkan tujuan Lingkungan
akuntansi lingkungan sebagai berikut: Perlakuan akuntansi biaya
a) Akuntansi lingkungan digunakan lingkungan berdasarkan pada
sebagai alat manajemen lingkungan. Pernyataan Standar Akuntansi
Keseimbangan lingkungan membantu Pemerintah (PSAP) No. 1 Tahun 2010
yang terdiri atas:
menggambarkan ketepatan dalam 1. Identifikasi
perlindungan lingkungan. Investasi (Sukirman & Suciati, 2019) Identifikasi
dalam pengelolaan lingkungan diperlukan untuk menentukan biaya
menggunakan data akuntansi pengelolaan yang terkait dengan
lingkungan yang di dalamnya terdiri lingkungan. Setelah peristiwa ekonomi
ini diidentifikasi, mereka dicatat
dari biaya fasilitas pengelolaan sebagai jalur aktivitas keuangan
lingkungan dan total biaya perusahaan. Kategori biaya
perlindungan lingkungan. lingkungan berbeda setiap
b) Sebagai media komunikasi dengan perusahaan yang menyebabkan
perlakuaan yang berbeda dalam
publik. Akuntansi lingkungan berguna
penentuan biaya akuntansi
dalam memberikan informasi lingkungan. Dalam penelitian ini,
terhadap dampak lingkungan serta keputusan pengelompokan biaya
konsekuensinya kepada publik. mengikuti biaya lingkungan
Respon dari publik berguna untuk berdasarkan teori (Hansen & Mowen,
2009).
mengubah perlakuan perusahaan 2. Pengakuan
terhadap pengelolaan lingkungan. Setelah menentukan biaya-biaya yang
dikeluarkan, biaya-biaya tersebut
Biaya Lingkungan dicatat sebagai akun pengeluaran
Dalam (Hansen & Mowen, 2009) biaya pada saat sejumlah manfaat dan nilai
lingkungan adalah: telah dikeluarkan.
a) Biaya perlindungan lingkungan 3. Pengukuran
(enviromental prevention costs) Pengukuran menurut (Sukirman &
Suciati, 2019) adalah “Penentuan
merupakan biaya untuk mencegah angka atau satuan ukur terhadap
timbulnya limbah dan limbah yang suatu objek untuk menunjukkan arti
berbahaya bagi lingkungan. tertentu dari suatu objek”.
b) Biaya deteksi lingkungan 4. Penyajian
(environmental detection costs) yaitu Biaya yang dikeluarkan dalam
pengelolaan lingkungan ditunjukkan
biaya kegiatan dalam perusahaan pada subbagian umum dan
yang di ukur dari memenuhi atau manajemen, bersama dengan biaya
tidaknya standar lingkungan yang unit lain yang sejenis. Karena
berlaku. kurangnya peraturan yang seragam
c) Biaya kegagalan lingkungan tentang alokasi keuangan lingkungan,
pengeluaran dapat disajikan dalam
(enviromental internal failure cost) laporan keuangan tahunan dengan
yaitu biaya yang timbul karena limbah nama akun yang berbeda. Pernyataan
yang dihasilkan tidak dibuang pada Standar Akuntansi Pemerintahan
tempatnya. (PSAP) Nomor 1 tentang Penyajian
Laporan Keuangan pada paragraf 14
d) Biaya kegagalan non lingkungan
menyebutkan bahwa tujuan laporan
(enviromental external failure costs) keuangan adalah untuk memenuhi
merupakan biaya yang timbul setelah kebutuhan umum sebagian besar
limbah telah mencemari lingkungan. pengguna laporan.
5. Pengungkapan
Informasi akuntansi lingkungan adalah
informasi berupa akuntansi
517
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Volume : 13
No : 02 Tahun 2022 )

lingkungan, dan informasi akuntansi padat terbagi dua yaitu limbah medis
lingkungan merupakan jenis dan non medis”.
pengungkapan sukarela karena tidak
ada standar yang mengatur pelaporan Dalam pengelolaan limbah padat,
keuangan lingkungan. Pengungkapan pihak rumah sakit bekerjasama dengan
ini dimaksudkan untuk menunjukkan pihak ketiga yaitu PT Mitra Hijau Asia
kepada publik bentuk kegiatan yang bergerak di bidang pengangkutan
perusahaan sebagai kepedulian sosial limbah berbahaya dan beracun (B3).
dan lingkungan (Sukirman & Suciati, Sedangkan limbah cair diolah sendiri oleh
2019). pihak rumah sakit melalui Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan
sistem anaerob yang pemeriksaannya
METODE dilakukan setiap bulan oleh bagian Balai
Penelitian ini termasuk penelitian Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL).
kualitatif dengan metode deskriptif. Untuk limbah domestik (limbah rumah
Penelitian kualitatif adalah penelitian tangga) diangkut oleh Badan Lingkungan
untuk memahami fenomena dari subyek Hidup (BLH). Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian secara holistik (Moleong, wawancara dengan bagian penunjang
2021). medis:
Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara dengan “Limbah medis dipihak ketigakan
pihak Rumah Sakit Umum Daerah X. dengan pihak PT. Mitra Hijau Asia
Peneliti juga mengumpulkan data dimusnahkan. Limbah cair diolah
berupa catatan-catatan akuntansi yang sendiri pihak rumah sakit yaitu IPAL
berkaitan dengan lingkungan dari hasil memakai sistem anaerob dan ini
penelitian-penelitian sebelumnya. dilakukakan pemeriksaan tiap bulan
Penelitian ini menggunakan data oleh BTKL. Setiap bulan pemeriksaan
primer dan data sekunder. Data primer kimia, biologi dan fisik. Untuk limbah
diperoleh dari proses wawancara oleh domestik setiap hari diangkut oleh
pihak Rumah Sakit Umum Daerah X. BLH yaitu limbah rumah tangga”.
Sedangkan data sekunder diperoleh
dari sumber penelitian sebelumnya yang Pengukuran. RSUD X melakukan
memiliki objek penelitian yang sama pada pengukuran biaya yang terkait dengan
Rumah Sakit Umum Daerah. pengelolaan limbah menggunakan satuan
Analisis data menggunakan teknik moneter yang didasarkan pada biaya yang
analisis dari (Moleong, 2021) yaitu: dikeluarkan rumah sakit dengan mengacu
Pengumpulan data, reduksi data, pada realisasi anggaran periode
penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. sebelumnya. Pengolahan limbah RSUD X
bekerjasama dengan pihak ketiga dan
HASIL DAN PEMBAHASAN pencatatannya dicatat sebagai program
Hasil Penelitian pemeliharaan sarana prasarana rumah
Pengidentifikasian. RSUD X mempunyai sakit.
dua jenis limbah yaitu limbah padat dan Pengukuran yang dilakukan pihak
limbah cair. Limbah padat terdiri atas RSUD X ini telah sesuai dengan SAP No.
limbah medis dan non medis. Hal ini 1 Tahun 2010, bahwa pengukuran
sesuai dengan hasil wawancara dengan dilakukan untuk penentuan angka atau
bagian penunjang medis. satuan pengukur tertentu untuk
menunjukkan makna dari objek tersebut.
“Limbah terdiri dari dua macam, yaitu
limbah padat dan limbah cair. Limbah

518
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Volume : 13
No : 02 Tahun 2022 )

Tabel 1. Pengukuran
No Nama Rekening Pengakuan
1 Belanja Barang dan Jasa Basis akrual
2 Belanja Pemeliharan Basis akrual
3 Kemitraan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Basis akrual
4 Belanja Pegawai Kebersihan Basis akrual
Sumber: data diolah, 2021

Pangakuan. Biaya yang terkait proses menggunakan satuan moneter yang


pengelolaan baik limbah padat atau didasarkan pada biaya yang dikeluarkan
limbah cair dapat diukur dengan akurat pihak rumah sakit. Pengakuan biaya pada
karena biaya tersebut dapat diakui. RSUD X diakui sebagai rekening biaya
Metode pengakuan yang digunakan sejumlah nilai yang telah dikeluarkan
adalah basis akrual. Sebagaimana dengan dengan menggunakan metode pengakuan
wawancara bagian keuangan: basis akrual. Meskipun pencatatan biaya-
biaya yang terkait dengan pengelolaan
“Pemusnahan limbah dibayar limbah tidak dicatat dalam akun/ sub biaya
perkilo. Limbah diantarkan dan khusus, namun penyajian biaya-biaya
pembayarannya akan disusul yang terkait dengan pengelolaan limbah
kemudian. Ada Kontrak kerjasama tetap disajikan dengan biaya-biaya unit
dengan pihak ketiga”. yang sejenis. Pengungkapan informasi
terkait biaya-biaya pengelolaan limbah
Penyajian. Penyajian biaya-biaya yang telah diungkapkan dalam Catatan Atas
berkaitan dengan pengelolaan limbah Laporan Keuangan (CaLK).
dimasukkan ke dalam beban barang dan Berdasarkan kesimpulan dari peneliti,
jasa. Pencatatan biaya-biaya yang terkait maka saran untuk pihak RSUD X agar
dengan pengelolaan limbah tidak dicatat tetap menerapkan penyajian laporan
dalam akun/ sub biaya keuangan dan pengungkapan biaya
khusus.Pengungkapan. lingkungan berdasar SAP No. 1 Tahun
2010. Pihak RSUD X juga diharapkan
Pengungkapan. Pengungkapan informasi agar membuat laporan anggaran khusus
terhadap biaya terkait pengelolaan limbah terkait dengan biaya lingkungan, agar
medis pada RSUD X di ungkapkan dalam memudahkan untuk mengetahui sejauh
Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). mana proses pengelolaan limbah telah
Informasi yang diungkapnya hanyalah dilakukan, agar hal ini bisa menjadi
akun biaya dan nominalnya. perbandingan dari perencanaan anggaran
sebelumnya.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan DAFTAR PUSTAKA
analisis data, peneliti menyimpulkan Amrozi Amenan. (n.d.). Pandemi Picu
bahwa Penyajian laporan keuangan dan Lonjakan Sampah Kemasan Plastik.
pengungkapan biaya lingkungan pada https://www.beritasatu.com/nasional/
RSUD X telah sesuai dengan SAP No. 1 794183/pandemi-picu-lonjakan-
Tahun 2010. Hal tersebut dibuktikan sampah-kemasan-plastik
dengan hasil Identifikasi, Pengakuan, Ansari, M., Ehrampoush, M. H., Farzadkia,
Pengukuran, Penyajian, dan M., & Ahmadi, E. (2019). Dynamic
Pengungkapan yang dilakukan oleh RSUD assessment of economic and
X. Proses identifikasi telah diterapkan environmental performance index and
dengan baik, yaitu dengan generation, composition,
pengidentifikasian jenis limbah yang environmental and human health
terbagi menjadi 2 yaitu limbah medis dan risks of hospital solid waste in
non medis. Pengukuran yang dilakuakn developing countries; A state of the
oleh RSUD X sesuai dengan SAP No. 1 art of review. Environment
Tahun 2010, bahwa pengukuran biaya

519
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Volume : 13
No : 02 Tahun 2022 )

International, 132(April), 105073. Schaltegger, S., & Burrit, R. (2013).


https://doi.org/10.1016/j.envint.2019.1 Environmental Issues , Concepts and
05073 Practice. In Accounting, Auditing and
Apriyani, A., Putri, M. M., & Wibowo, S. Y. Accountability Journal (Vol. 31, Issue
(2020). Pemanfaatan sampah plastik 1).http://dx.doi.org/10.1016/j.acclit.20
menjadi ecobrick. Jurnal Masyarakat 15.03.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.10
Berdaya Dan Inovasi, 1(1), 48–50. 6/j.jclepro.2016.05.008%0Ahttp://dx.d
https://doi.org/https://doi.org/10.3329 oi.org/10.1016/j.jclepro.2012.10.007
2/mayadani.v1i1.11 %0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jclepro
Chartier, Y. (2014). Safe management of .2012.02.024%0Ahttp://dx.doi.org/10.
wastes from health-care activities. 1016/j.jclepro.2012.02.004%0Ahttp:/
World Health Organization. Sukirman, A. S., & Suciati. (2019).
Ghasemi, L., Yousefzadeh, S., Rastkari, Penerapan Akuntansi Lingkungan
N., Naddafi, K., Shariati Far, N., & Terhadap Pengelolaan Limbah
Nabizadeh, R. (2018). Evaluate the Bahan Berbahaya Beracun ( B3 ).
types and amount of genotoxic waste Riset Terapan Akuntansi, 2(3), 89–
in Tehran University of Medical 105.
Science’s hospitals. Journal of
Environmental Health Science and
Engineering, 16(2), 171–179.
https://doi.org/10.1007/s40201-018-
0305-7
Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (2009).
Akuntansi Manajerial, Buku 2 Edisi 8,
Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Indrawati, N. M., & Intan Saputra Rini, I. G.
A. (2018). Analisis Penerapan
Akuntansi Lingkungan Pada Badan
Rumah Sakit Umum Daerah (Brsud)
Tabanan. KRISNA: Kumpulan Riset
Akuntansi, 9(2), 85.
https://doi.org/10.22225/kr.9.2.480.85
-95
Moleong, L. J. (2021). Metodologi
penelitian kualitatif. PT Remaja
Rosdakarya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 47 Tahun. (2021). Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 47 Tahun. 229, 1–15.
Rounaghi, M. M. (2019). Economic
analysis of using green accounting
and environmental accounting to
identify environmental costs and
sustainability indicators. International
Journal of Ethics and Systems, 35(4),
504–512.
https://doi.org/10.1108/IJOES-03-
2019-0056
Sari, M., Faridah, & Setiawan, L. (2017).
Analisis Penerapan Akuntansi
Lingkungan Pada Rumah Sakit
Umum Daerah Daya Makassar.
Jurnal Riset Edisi XII, 3(001), 42–54.

520

Anda mungkin juga menyukai