Bab V

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

BAB V

ANALISA

5.1 Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang dilakukan dalam praktikum ini bertujan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan mengenai produk meja belajar yang akan
dikembangkan. Pengumpulan data yang kami lakukan dalam praktikum ini
dengan cara menyebarkan kuesioner terbuka dan tertutup kepada pelajar SMP,
SMA, dan mahasiswa yang menggunakan meja belajar, karena yang menjadi
pasar utama pada produk ini adalah pelajar SMP dan SMA, dan pasar
sekundernya adalah mahasiswa.

5.1.1 Misi Produk


Misi produk yaitu menggambarkan produk yang akan di kembangkan
untuk mencapai suatu tujuan. Pada misi produk ini kita dapat mengetahui uraian
produk, sasaran bisnis utama, pasar utama, pasar sekunder, asumsi dan batasan-
batasan, dan pihak terkait. Pasar utama pada produk meja belajar ini adalah siswa
SMA dan siswa SMP, karena siswa SMP dan SMA merupakan pengguna
terbesardari produk meja belajar, dan mahasiswa pasar sekunder karena rata – rata
hanya sebagian kecil mahasiswa yang menggunakan meja belajar.

5.1.2 Demografi Responden


Demografi responden dilakukan untuk mengetahui identitas dari
responden pada kuesioner tertutup dan terbuka. Demografi responden berupa
nama responden, pekerjaan, alamat dan kelas atau jurusan. Jumlah respoden untuk
kuesioner tertutup sebanyak 30 orang, sedangkan jumlah responden kuesioner
terbuka adalah 10 orang. Alasan digunakannya sampel sebanyak 30 orang untuk
kuesioner tertutup dan 10 orang untuk kuesioner terbuka, karena jumlah itu
diasumsikan cukup untuk mewakili jumlah populasi. Pada analisa demografi
responden peneliti juga dapat mengetahui berapa persentase dari umur, pekerjaan,
dan alamat dari reponden tersebut
Kelompok XXXV

5.1.3 Data Responden


Kuesioner terbuka dan tertutup yang telah disebarkan di SMP IT Madani,
SMA IT Alfityah, dan di Universitas Riau, diperoleh 10 orang responden terbuka
dan 30 orang responden tertutup untuk mewakili populasi. Penyebaran kuesioner
terbuka di sebarkan pada 10 orang responden yang terbagi dari 3 siswa SMP IT
Almadani, 3 Siswa SMA Alfityah dan 4 mahasiswa Universitas Riau. Pada
demografi Responden kuesioner tertutup kita dapat membuat diagram berdasarkan
jenis kelamin, umur responden. Jawaban kuesioner terbuka menjadi acuhan untuk
membuat pernyataan kuesioner tertutup.
Penyebaran kuesioner tertutup disebarkan pada 30 orang responden yang
terdiri dari 11 orang siswa SMP IT Almadani 5 orang siswa SMA Alfityah dan 14
orang mahasiswa Universitas Riau. Penyebaran kuesioner tertutup disebarkan
pada 11 orang siswa SMP IT Madani di karenakan terdapat cukup banyak siswa
di dalam satu kelas pada SMP IT Madani. Pengambilan 5 orang responden
kuesioner tertutup di SMA Alfityah di karenakan sedikitnya jumlah siswa di
dalam satu kelas sekolah tersebut dan terdapat pembagian pada 3 kelompok lain
yang mengambil sampel. Penyebaran kuesioner kepada 14 mahasiswa Universitas
Riau dilakukan karena jumlah sampel yang dibutuhkan adalah sebanyak 30 orang
dan terdapat 14 sampel lagi yang dibutuhkan.
Data Responden kuesioner terbuka berupa nama, umur responden, jenis
kelamin, kelas dan asal sekolah serta pernyataan responden dari pertanyaan
kuesioner terbuka.

5.2 Interpretasi Kebutuhan Konsumen


Interpretasi kebutuhan konsumen bertujuan untuk memudahkan dalam
memahami produk seperti apa yang di inginkan oleh konsumen. Pernyataan yang
terdapat pada interpretasi kebutuhan konsumen berupa penggunaan, hal yang
disukai, hal yang tidak disukai, dan saran. Kemudian interpretasi kebutuhan
konsumen di masukkan kedalam rekapitulasi rangkuman kebutuhan konsumen
yang di muat dalam pernyataan sehinggga lebih mudah dipahami.

Praktikum Terintegrasi I V-2


2019
Kelompok XXXV

5.2.1 Pendataan Objektif dan Diagram Pohon Objektif


Pendataan objektif dilakukan untuk mempermudah pengelompokan
kebutuhan pelanggan berdasarkan 3 tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini bertujuan
untuk mempermudah pengklasifikasian dari meja belajar. Pada tingkat 1 berisi
tentang produk yang ingin di kembangkan. Pada tingkat 2 berisi kriteria
seleksidari meja belajar yang ingin dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Pada tingkat 3 berisi pernyataan dari rangkuman interpretasi
kebutuhan konsumen. Setelah dilakukan pendataan, kemudian data tersebut dibuat
menjadi diagram pohon, agar seluruh pendataan dapat dilihat dengan lebih mudah

5.2.2 Pernyataan Kuesioner Tertutup


Pernyataan kuesioner tertutup di dapat dari interpretasi jawaban responden
pada kuesioner terbuka, setelah di interpretasikan terdapat 17 pernyataan
kuesioner tertutup yang di beri bobot 5 tingkatan bobot, dan di sebar ke 30
responden. Bobot bertujuan untuk mengetahui nilai dari pernyataan yang
disebarkan jika responden memilih SS maka nilainya 5, jika responden memilih S
maka nilainya 4, jika responden memilih RR maka nilainya 3, jika responden
memilih TS maka nilanya 2, jika responden memilih STS maka nialinya 1.
Pemberian bobot 1-5 merupakan pertimbangan untuk memudahkan responden
mengisi kuesioner tertutup.
Setelah dilakukan penyebaran kuesioner tertutup maka data yang telah
diperoleh direkapitulasi. Tujuan dari rekapitulasi data kuesioner tertutup adalah
untuk memudahkan ketika melihat data untuk uji statistik data tersebut.

5.3 Uji Statistik


Uji statistik meliputi dari uji validitas, uji reabilitas, dan uji kecukupan
data dari rekapitulasi data kuesioner tertutup.

5.3.1 Uji Validitas


Uji validitas bertujuan untuk mengukur tingkat keandalan dari setiap
pernyataan yang dibuat terhadap keadaan yang sebenarnya. Pada uji validitas
didapatkan 15 pernyataan valid dan 2 tidak valid dari 17 pernyataan. Penyebab

Praktikum Terintegrasi I V-3


2019
Kelompok XXXV

data tidak valid bisa disebabkan karena kurangnya kesesuaian antara pernyataan
dengan tujuan yang akan dibuat sehingga menyebabkan responden kebingungan
dalam mengisi kuesioner, dan bisa juga disebabkan dari ketidak konsistenan
responden dalam menjawab pernyataan, ketidak konsistenan ini bisa dikerenakan
responden malas dalam mengisi kuesioner sehinnga pernyataan yang seharusnya
mendapat bobot tinggi menjadi berbobot rendah atau sebaliknya. Solusi dari data
tidak valid adalah dengan membuang pernyataan tidak valid sehingga tidak
dimasukkan kedalam uji statistik berikutnya.

5.3.2 Uji Reliabilitas


Uji reabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi dari
pernyataan yang telah dibuat apabila pernyataan tersebut disebarkan ulang, artinya
pernyataan tersebut akan mendapat bobot yang realtif sama. Pada hasil uji
reliabilitas terdapat 2 pernyataan mempunyai tingkat reliable sangat rendah, 1
pernyataan dengan tingkat reliable sedang, 1 pernyataan dengan tingkat reliable
kuat, dan 11 pernyataan dengan tingkat reliable sangat kuat. Hasil akhir yang
diperoleh pada perhitungan reliabilitas didapatkan bahwa tingkat reliable terhadap
koefisien korelasi sangat kuat.

5.3.3 Uji Kecukupan Data


Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetaui apakah sampel yang
diambil cukup untuk mewakili popoulasi atau belum. Dari hasil uji kecukupan
data yang dilakukan, didapatkan 2 data yang cukup dan 13 data yang tidak cukup.
Maka agar data yang diperoleh cukup, dilakukan penyebaran ulang kuesioner
kepada 13 responden baru dengan menghilangkan pernyataan yang tidak valid.
Setelah itu dilakukakan perhitungan ulang uji kecukupan data, dan diperoleh 3
data cukup dan 12 data tidak cukup. Karena waktu praktikum yang tidak
memungkinkan untuk melakukan penyebaran kuuesioner dan perhitungan ulang,
maka data diasumsikan cukup.

Praktikum Terintegrasi I V-4


2019
Kelompok XXXV

5.4 House of Quality (HOQ)


HOQ digunakan untuk mengkonversi kebutuhan pelanggan menjadi
spesifikasi dari sebuah produk. Pada HOQ terdapat customer requirement yang
diperoleh dari hasil kuesioner setelah uji statistik dan terdapat 15 pernyataan.
Setelah itu terdapat importance rating yang diperoleh dari hasil perhitungan
sesuai pembobotan kuesioner. Kemudian terdapat technical requirement yang
didapat dari interpretasi customer requirement dan terdapat 15 pernyataan. Setelah
itu dibuat hubungan antara keduanya dengan simbol yang masing-masing
memiliki nilai tertentu. Kemudian terdapet target requirement diperoleh dari
interpretasi technical requirement. Bagian atap HOQ merupakan hubungan antara
technical requirement satu sama lain yang disimbolkan dengan 4 jenis simbol,
dibawahnya terdapat simbol panah yang berarti pengembangan tidak memiliki
batasan, dan simbol panah dengan lingkaran yang berarti penegembangan
memiliki batasan.
Pada bagian kanan terdapat customer competitive evaluation yang
diperoleh dari hasil kuesioner CCE untuk membandingkan produk dengan produk
pesaing. Kemudian terdapat nilai goals yang diperoleh dari tujuan yang akan
dicapai oleh pembuat produk. Setelah itu terdapat sales point yang ditentukan oleh
pembuat produk dengan 3 skala nilai. Kemudian terdapat improvement ratio yang
diperoleh dari hasil pembagian goal dan CCE. Setelah itu tedapat raw weight
yang diperoleh dari hasil perkalian antara IR, importance ratio, dan sales point,
setelah itu terdapat NRW yang merupakan persentasi dari nilai raw weight.

5.5 Klasifikasi Masalah


Klasifikasi masalah dilakukan untuk mengetahui masalah yang terjadi
pada produk yang dikembangkan dan mengatasi masalah pada produk yang
dikembangkan.

5.5.1 Membuat Black Box


Black box bertujuan untuk melihat input dan output dari produk yang akan
dibuat. Input dan output terdiri atas energi, material, dan sinyal. Pada input yang
menjadi energi adalah mekanik dan outputnya meja dapat dibuka dan dilipat.

Praktikum Terintegrasi I V-5


2019
Kelompok XXXV

Material pada input adalah buku dan outputntya adalah buku, sinyal pada input
adalah engsel kaki meja dan outputnya adalah meja berdiri. Setelah itu dibuat sub
fungsi produk yang bertujuan untuk mengetahui diagram kerja dari produk meja
belajar sesuai dengan input dan output pada uji black box
.
5.5.2 Pencarian Eksternal
Pencarian eksternal bertujuan untuk menemukan solusi terbaik dari semua
masalah dan sub masalah dalam proses perancangan produk, cara pecarian
eksternal bisa dilakukan dengan interview lead user, patent dan consult expert
Interview lead user adalah wawancara yang dilakukan pada pengguna
meja belajar untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan meja belajar yang
kita kembangakan. Dalam consult expert didapatkan hasil bahwa produk meja
belajar yang akan dikembangkan bisa dibuat dilabor dengan menggunakan bahan
yang bagus, consult expert memberikan saran untuk bahan menngunakan kayu jati
belanda, karena kayu jati belanda lebih ringan dan murah serta memiliki bentuk
yang elegan.

5.5.3 Konsep Pohon Klasifikasi


Konsep pohon klasifikasi digunakan untuk menyusun komponen meja
belajar yang akan dibuat berdasarkan energi, material, dan sinyal. Sehingga
konsep produk meja belajar yang akan dibuat nantinya menjadi lebih tersusun dan
terarah.

5.5.4 Kombinasi Konsep dan Desain


Kombinasi konsep dan desain dilakukan berdasarkan konsep pohon
klasifikasi yang telah dibuat. Tujuannya untuk membuat konsep berdasarkan
perbedaan material dan desain yang diperoleh agar dapat dihasilkan produk yang
terbaik. Terdapat 3 kombinasi konsep dan desain yang dipilih. Konsep pertama
menggunakan material kayu jati belanda dan desain karakter animasi. Konsep
kedua menggunakan material multiplek dan desain karakter animasi. Konsep
ketiga menggunakan material kayu jati belnada dan desain warna elegan.

Praktikum Terintegrasi I V-6


2019
Kelompok XXXV

5.5.5 Desain Industri


Desain industri dilakukan untuk memberikan penjelasan terhadap tingkat
kepentingan dari setiap atribut produk meja belajar yang akan dikembangkan.
Sehingga dapat diketahui apabila tingkat persentase dari salah satu atribut itu
tinggi, maka atribut tersebut lebih dibutuhkan untuk dimasukkan kedalam
pengembangan produk dan atribut dengan tingkat persentase yang rendah dapat
dikesampingkan terlebih dahulu.

5.5.6 Konsep Screening


Konsep screening dilakukan untuk menyaring konsep-konsep meja belajar
yang telah dibuat dan konsep dari produk yang telah ada atau referensi. Tujuannya
adalah untuk mengesampingkan ide-ide yang kurang baik dan membuang ide-ide
yang buruk bagi produk secara efektif. Ide yang bertahan akan menjadi bagian
dari konsep yang akan dibuat. Pada konsep screening ini terpilih konsep 2 dan 3
untuk dilanjutkan karena hasil dari konsep screeening dapat dilihat bahwa konsep
2 memiliki nilai akhir sebesar +2 yang menjadi nilai tertinggi, dan konsep 3
memiliki nilai 0 yang menjadi nilai tertinggi kedua.

5.5.7 Konsep Scoring


Konsep scoring merupakan kelanjutan dari hasil seleksi pada konsep
screening. Konsep scoring dilakukan untuk memberikan nilai rating dan nilai
beban pada dua konsep produk yang akan dibandingkan dan memfokuskan pada
hasil perbandingan yang terbaik. Penilaian kedua konsep ini, yaitu konsep 2 dan 3
dibandingkan berdasarkan kriteria seleksi penilaian, dimana terdapat 6 kriteria
seleksi yang setiap kriteria tersebut memiliki kriteria tambahan didalamnya.

5.5.8 Estetika Need


Estetika need berisi kesimpulan dari produk yang akan dibuat setelah
dilakukan pemilihan konsep, agar hasil dari pengembangan dapat dilihat secara
lebih mudah. Diperoleh hasil bahwa produk meja belajar akan dibuat
menggunakan konsep 2, karena konsep 2 memiliki nilai tertinggi pada konsep

Praktikum Terintegrasi I V-7


2019
Kelompok XXXV

screening dan mempunyai nilai rata-rata setiap kriteria yang lebih tinggi
dibandingkan konsep 3

5.6 Langkah-langkah Pembuatan Objek


Pembuatan objek dilakukan untuk memebantu proses pembuatan prototipe
dan meja belajar nantninya. Pembuatan objek dilakukan dengan menggunakan
software SpectraCAD dan AutoCAD, alasan digunakan software SpectraCAD
karena gambar yang telah dibuat dapat disimpan ke dalam bentuk file NC yang
nantinya dapat dikerjakan menggunakan mesin CNC. Alasan digunakannya
AutoCAD karena AutoCAD dapat digunakan untuk membuat desain secara 3
dimensi dengan hasil yang dapat dilihat secara keseluruhannya, dan juga memiliki
fitur yang lebih baik dibandingkan software CAD yang lainnya dan dapat
menghasilkan gambar yang lebih akurat dibandingkan gambar manual.

5.7 Pengujian Konsep


Pengujian Konsep dilakukan untuk mengetahui apakah kebutuhan dan
keinginan konsumen telah terpenuhi dari pengembangan produk yang telah
dibuat, agar dapat memprediksi potensi pasar dari produk dan mengidentifikasi
beberapa kelemahan yang harus diperbaiki pada kegiatan proses pengembangan
selanjutnya. Dalam pengujian konsep terdapat 4 pertanyaan penting yang
jawabannya untuk memperoleh hasil pengujian konsep.

5.7.1 Menetapkan Populasi Survei


Menetapkan populasi dan survei bertujuan untuk memperoleh hasil
pengujian konsep. Survei dilakukan pada 11 pelajar SMP N 23 Pekanbaru, 11
pelajar SMA N 12 Pekanbarudan dan 8 Mahasiswa Universitas Riau, alasan
dipilihnya jumlah pelajar SMP dan SMA lebih banyak dibandingkan dari
Mahasiswa karena pelajar SMP dan SMA merupakan pasar utama dari produk
yang akan dikembangkan. Dipilihnya instansi tersebut karena lokasi instansi
tersebut yang tidak terlalu jauh.

Praktikum Terintegrasi I V-8


2019
Kelompok XXXV

5.7.2 Mengomunikasikan Konsep atau Prototipe


Mengomunikasikan konsep dilakukan untuk memberi tahu kepada
responden mengenai produk yang akan dibuat agar responden dapat mengisi
kuesioner dengan lebih mudah dan tepat.

5.7.3 Mengukur Respon Pelanggan


Mengukur respon pelanggan dilakukan untuk mengetahui bagaiman
tanggapan pelanggan terhadap produk yang akan dibuat, hal tersebut dilakukan
agar dapat diketahui kemungkinan terjualnya produk tersebut. Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur respon pelanggan adalah kuesioner, karena kuesioner
dapat melakukan pengumpulan data dengan lebih mudah dan dalam waktu yang
lebih singkat.

5.7.4 Perhitungan Estimasi Jumlah Produk Terjual


Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui berapa kemungkinan
terjualnya produk yang akan dibuat agar dapat diketahui jumlah produksi yang
harus dilakukan. Pada perhitungan ini nilai C definetely sebesar 0,4 dan nilai C probably
sebesar 0,2 karena konstanta kalibrasi pada pengalaman perusahaan dimasa lalu
tidak tersedia, sehingga apabila nilai tidak terdapat pada masa lalu maka
digunakan nilai tersebut.

5.8 Standard Operational Procedure (SOP)


SOP dilakukan untuk membuat petunjuk prosedur dalam pembuatan
produk meja belajar yang akan dibuat secara terperinci, tujuan dibuatnya SOP
adalah agar tidak terjadi perbedaan atau kekacauan dalam proses pembuatan. SOP
dibuat berdasarkan stasiun pengerjaan yaitu pemotongan, pengeboran,
penghalusan, perakitan, dan finishing agar mempermudah langkah pengerjaan dan
mengefisienkan waktu berjalan dari satu stasiun ke stasiun lain.

Praktikum Terintegrasi I V-9


2019
Kelompok XXXV

5.9 Bill of Material (BOM)


BOM dibuat untuk menyusun komponen-komponen penyusun meja
belajar, baik material, ukuran, dan jumlah komponennya, sehingga akan
membantu melihat semua komponen meja sebelum meja dirakit. Didalam BOM
komponen disusun berdasarkan level-levenya yaitu 0, 1, 2, 3 sesuai komponen
utamanya. Di level 0 merupakan produk meja belajar karena meja merupakan
produk yang akan dibuat, di level 1 merupakan permukaan meja, sisi meja, dan
laci meja karena komponen tersebut merupakan komponen terbesar dari meja,
level selanjutnnya merupakan komponen yang mengisi komponen satu level
diatasnya.

5.10 Operation Process Chart (OPC)


OPC dibuat untuk melihat seluruh rangkaian kegiatan dalam pembuatan
meja belajar, didalamnya terdapat operasi, inspeksi, dan menyimpan. Sehingga
dapat diketahui waktu dan urutan langkah proses pembuatan meja. Terdapat 44
operasi dalam pembuatan meja karena terdapat banyak feature tambahan meja
yang mengakibatkan bertambahnya langkah pembuatan. Terdapat 5 proses
inspeksi yaitu pada proses penghalusan dan pemeriksaan untuk memeriksa apakah
kegiatan penghalusan yang dilakukan sudah baik. Dan terdapat 1 proses
menyimpan meja belajar diakhir.

Praktikum Terintegrasi I V-10


2019

Anda mungkin juga menyukai