PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan, kepedulian terhadap
pelanggan adalah faktor utama yang harus diterapkan, pelanggan menjadi fokus utama dalam
penyelenggaraan pelayanan. Pelanggan atau pasien tidak hanya menginginkan kesembuhan
terhadap sakit yang dideritanya, tetapi juga merasakan dan menilai bagaimana ia
diperlakukan dalam setiap proses pelayanan. Kepuasan pelanggan merupakan tolak ukur
dalam menilai apakah pelayanan yang telah diberikan oleh puskesmas sudah sesuai atau perlu
melakukan pembenahan.
Setiap pelanggan memiliki standar pembanding untuk menilai kinerja pelayanan yang
diterimanya. Hasil penilaian tersebut akan berimbas pada kepuasan atau ketidakpuasan. Hal
ini dapat menentukan apakah pelanggan atau pasien akan memberikan pujian, mengajukan
komplain, atau akan menceritakan apa yang dialaminya kepada orang lain. Kepuasan tersebut
berasal dari bagaimana pelanggan dalam menyikapi suatu fasilitas kesehatan, kinerja
pelayanan, integritas pemberi layanan, dan profesionalisme. Semua hal tersebut akan
berpengaruh terhadap eksistensi organisasi sebagai pemberi layanan.
Kualitas pelayanan bagi seorang pelanggan tidak lepas dari rasa puas terhadap
pelayanan yang diterima, mengacu pada kualitas penawaran pelayanan yang diharapkan dan
dirasakan. Pada pelayanan kesehatan, kualitas pelayanan dikaitkan dengan kesembuhan dari
penyakit, peningkatan derajat kesehatan, kecepatan pelayanan, lingkungan perawatan yang
menyenangkan, keramahan petugas, kemudahan prosedur, kelengkapan alat, obat-obatan, dan
biaya yang terjangkau.
1
B. Tujuan Survey
C. Manfaat Survey
Pelaksanaan Survey Kepuasan Masyarakat secara periodic dapat diperoleh manfaat
sebagai berikut :
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Gambar 2.2 Diagram Rentang Usia Responden
Dilihat dari rentang usia responden, sebanyak 35 % merupakan usia produktif yaitu
antara 21-30 tahun
5
Gambar 3.4 Pekerjaan Responden
Jenis pekerjaan terbanyak terdapat pada sektor swasta yaitu 43% dan paling sedikit
PNS sebanyak 3%.
Sekian jumlah responden adalah sebagai sampel yang mewakili keseluruhan
masyarakat di kecamatan Jambangan yang mana hasil survey yang diperoleh akan
memberikan input dalam mencapai satu pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi
ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk setelah
pemakaiannya. Salah satu tolok ukur penilaian kualitas layanan adalah dengan mendengarkan
atau mengumpulkan persepsi dari responden mengenai kualitas pelayanan Puskesmas yang
telah diterimanya. Indikator yang digunakan sebagai pengukuran mengacu pada Permenpan-
RB Nomor : 14 Tahun 2017, yang mana terdapat 9 indikator kepuasan. Berikut indikator
dalam survey ini :
1. Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik
persyaratan teknis maupun administratif.
2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan,
termasuk pengaduan.
3. Waktu Penyelesaian
Waktu Penyelesaian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
4. Biaya/Tarif
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus
dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan hasil dari setiap
spesifikasi jenis pelayanan.
6. Kompetensi Pelaksana
Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi
pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman.
6
7. Perilaku Pelaksana
Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan.
8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan penanganan
pengaduan dan tindak lanjut.
9. Sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan
tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk benda yang bergerak
(komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak (gedung)
Dalam penghitungan Indeks Kepuasan Masyarakat terdapat 9 indikator yang dikaji
dengan rumus IKM = Unit Pelayanan x 25 yang selanjutnya hasil kualitas pelayanan
ditentukan melalui tabel berikut :
7
3 Waktu pelayanan 3,74
Nilai indeks = (3,83x 0,11) + (3,82 x 0,11) + (3,74 x 0,11) + (3,79 x 0,11) + (3,78 x 0,11) +
(3,79 x 0,11) + (3,62 x 0,11) + (3,76 x 0,11) + (3,69 x 0,11)= 3,72
Dengan demikian nilai indeks pelayanan hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Nilai IKM setelah dikonversi = nilai indeks x nilai penimbang = 3,72 x 25 = 93,69
b. Dengan melihat table (Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM) maka dapat
diketahui bahwa dengan nilai IKM sebesar 93,69, hal ini menunjukkan mutu pelayanan dan
kinerja pelayanan dikatakan sangat baik.
c. Berdasarkan rumus nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan Kemenpan-RB No.14
tahun 2017 yang dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-masing
unsur pelayanan. Dalam penghitungan IKM terdapat 9 unsur atau indikator yang dikaji, maka
dapat diketahui dengan nilai indeks sebesar 3,56.
Persyaratan
0 0 33 159 3,83
pelayanan
Prosedur
0 0 35 157 3,82
pelayanan
Biaya/tarif
0 1 39 152 3,79
pelayanan
Kompetensi
0 0 41 151 3,79
petugas
Penanganan
0 0 43 148 3,76
pengaduan
Sarana dan
0 1 63 128 3,66
prasarana
Hasil perhitungan yang ada selanjutnya akan dimasukkan ke dalam Diagram Kartesius seperti
berikut :
9
Kuadran C / Prioritas Rendah Kuadran D / Berlebihan
(Persyaratan Pelayanan, Prosedur pelayanan, (Waktu Pelayanan, Tarif Pelayanan, dan
perilaku petugas) Penanganan Pengaduan)
Keterangan :
A = Menunjukkan aspek atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan masyarakat,
termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting akan tetapi kinerja belum
dilaksanakan sesuai keinginan masyarakat pengguna jasa. Akibatnya ketidakpuasan yang
dirasakan masyarakat. Pada hasil perhitungan data survey pada Puskesmas Kebonsari
terdapat 1 (satu) indikator yaitu indikator kecepatan pelayanan yang membutuhkan prioritas
utama peningkatan perilaku petugas
B = Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan organisasi / instansi dan
untuk itu wajib dipertahankan. Aspek ini dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.
Pada hasil perhitungan data survey pada Puskesmas Kebonsari terdapat 2 (dua) indikator
yang kualitas pelayanannya sudah memuaskan masyarakat yaitu indikator Standart
pelayanan, Kompetensi Petugas, Sarana prasarana
C = Menunjukkan beberapa aspek yang kurang penting pengaruhnya bagi masyarakat dan
pelaksanaan kinerja instansi dilakukan biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang
memuaskan. Pada hasil perhitungan data survey pada Puskesmas Kebonsari terdapat 3 (tiga)
indikator yang memiliki prioritas rendah Persyaratan Pelayanan, Prosedur pelayanan,
perilaku petugas.
D = Menunjukkan aspek yang dianggap masyarakat kurang penting, tetapi pelaksanaannya
berlebihan sehingga hasilnya sangat memuaskan. Pada hasil perhitungan data survey pada
Puskesmas Kebonsari terdapat 3 (tiga) indikator yaitu Waktu Pelayanan, Tarif Pelayanan, dan
Penanganan Pengaduan)
10
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat yang diperoleh dari survey terhadap 192
responden yang mengacu pada Permenpan-RB nomer 14 tahun 2017 terdapat satu indikator
pada Puskesmas Kebonsari yang memiliki mutu pelayanan dengan rata-rata terbawah yaitu
3,48 yaitu indikator perilaku petugas yang mana ketidakpuasan masyarakat dipengaruhi oleh
kurang ramahnya perilaku petugas dalam memberikan pelayannan. Sedangkan indikator yang
memiliki mutu pelayanan dengan rerata tertinggi adalah indikator penanganan dan pengaduan
dengan 3,76 yang mana unsur ini dipengaruhi oleh kepuasan masyarakat akan sarana
penangnann dan pengaduan (kritik, saran, komplain) yang sudah disediakan puskesmas
berupa kotak saran, meja komplain atau memberikan ulasan di google review Puskesmas
Kebonsari.
Jika dilihat dari diagram kartesius tingkat kepuasan pengunjung Puskesmas Kebonsari
maka pada masing-masing kuadran terdapat indikator yang memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda. Pada kuadran A dimana aspek atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan
masyarakat, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting akan tetapi kinerja
belum dilaksanakan sesuai keinginan masyarakat pengguna jasa. Akibatnya ketidakpuasan
yang dirasakan masyarakat dan terdapat 1 (satu) indikator yaitu indikator kecepatan
pelayanan yang membutuhkan prioritas utama peningkatan keramahan perilaku petugas.
Kuadran B Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan organisasi /
instansi dan untuk itu wajib dipertahankan. Aspek ini dianggap sangat penting dan sangat
memuaskan. Pada hasil perhitungan data survey pada Puskesmas Kebonsari terdapat 2 (dua)
indikator yang kualitas pelayanannya sudah memuaskan masyarakat yaitu indikator Standart
pelayanan, Kompetensi Petugas, Sarana prasarana. Kuadran C Menunjukkan beberapa aspek
yang kurang penting pengaruhnya bagi masyarakat dan pelaksanaan kinerja instansi
dilakukan biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. Pada hasil
11
perhitungan data survey pada Puskesmas Kebonsari terdapat 3 (tiga) indikator yang memiliki
prioritas rendah Persyaratan Pelayanan, Prosedur pelayanan, perilaku petugas.
Kuadran D Menunjukkan aspek yang dianggap masyarakat kurang penting, tetapi
pelaksanaannya berlebihan sehingga hasilnya sangat memuaskan. Pada hasil perhitungan data
survey pada Puskesmas Kebonsari terdapat 3 (tiga) indikator yaitu Waktu Pelayanan, Tarif
Pelayanan, dan Penanganan Pengaduan)
b. Tindak Lanjut
c. Saran
Dalam rangka memperbaiki mutu pelayanan di puskesmas Kebonsari maka perlu
adanya perbaikan dibidang kecepatan pelayanan bagi pasien. Peningkatan kinerja petugas
dibidang keramahan dan kecekatan atau ketanggapan dalam memberikan pelayanan perlu di
refresh kembali. Adanya kegiatan outbound atau refresing bisa menjadi salah satu reward
12
bagi pegawai puskesmas agar dapat menumbuhkan motivasi internal dalam hal kinerja
pelayanan di puskesmas.
SURAT PERINTAH
Nomor: 094 / 196 / 436.7.2.53 / 2022
MEMERINTAHKAN
Kepada :
Ditetapkan : Surabaya
Pada tanggal : 2 Januari 2022
Kepala Puskesmas Kebonsari
13
dr. Reyner Meilaksana S. M. H. Kes
NIP. 19790519200604101
14
15
16
17
Hasil Nilai Ikm (Indeks Kepuasan Masyarakat)
18
19