Anda di halaman 1dari 4

A.

Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas
Validitas, berasal dari kata validity, mengacu pada sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur
dalam menjalankan fungsinya (Azwar, 1986). Dalam konteks penelitian ini, validitas menunjukkan
sejauh mana alat ukur yang digunakan tepat dan akurat dalam mengukur hubungan antara
penggunaan media sosial dengan tingkat depresi pada remaja.

Konsep validitas juga mengindikasikan bahwa variabel yang diukur benar-benar


mencerminkan aspek yang ingin diteliti oleh peneliti (Cooper dan Schindler, dalam Zulganef,
2006). Oleh karena itu, pengukuran variabel seperti hubungan sosial media dengan tingkat
depresi diharapkan memiliki validitas yang tinggi, menjamin bahwa alat ukur dapat
diandalkan untuk mengevaluasi hubungan tersebut.

Untuk mengukur validitas, penelitian ini menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan
taraf signifikansi sebesar 5% dan derajat kebebasan df (n-2). Hasil analisis r_hitung dibandingkan
dengan r_tabel, dan jika r_hitung > r_tabel, maka butir soal dianggap valid.uji signifikansi koefisien
korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan
terhadap skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan
yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan
dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap à Valid.

Validitas ini menjadi kriteria penting dalam memastikan bahwa instrumen pengukuran dapat
memberikan hasil yang akurat dan dapat dipercaya terkait hubungan antara penggunaan media
sosial dan tingkat depresi pada remaja.

2. Uji Reliabitas

Menurut Azwar (2009) reliabilitas mempunyai pengertianketerpercayaan, keandalan, keajegan,


kestabilan, konsistensi. Pad penelitian kami mengggunakan Pengukuran reliabilitas dengan
menggunakan rumus berdasarkan metode nilai Cronbach’s alpha. Berdasarkan output yang telah
didapat diketahui Cronbach’s Alpha sebesar 0,406. Kemudian kita bandingkan dengan rtabel dimana
df(n-2) dengan taraf signifikan sebesar 5% didapat hasil rtabel sebesar 0,361. karena Cronbach’s
Alpha dengan rtabel sebagai mana berdasarkan pengambilan keputusan kuesioner, sebanyak 30
butir soal yang valid dapat dinyatakan reliabel.
B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang mengevaluasi sosial
media dan Tingkat depresi pada remaja. Kuesioner terbagi menjadi tiga bagian utama, mencakup
data demografi subjek seperti Nama, Usia, Jenis Kelamin, dll., skala pengukuran intensitas
penggunaan media sosial, dan skala pengukuran tingkat depresi pada remaja. Kuesioner
menggunakan skala Likert sebagai opsi respons dari subjek. Untuk mengukur intensitas penggunaan
media sosial, digunakan instrumen yang diadaptasi dari rancangan Sylvia Marini (2020) yang telah
diuji diskriminasi aitem dan memiliki reliabilitas yang baik (Cronbach Alpha = 0,776). Sedangkan
untuk mengukur tingkat depresi pada remaja, digunakan Cronbach’s Alpha sebesar 0,406. Beck
Depression Inventory (BDI-II) yang telah terbukti valid (Dieris-Hirche et al., 2017:98).

C. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengeksplorasi korelasi
antara sosial media dengan tingkat depresi pada remaja. Analisis data menggunakan uji Product
Moment dari Pearson, dengan syarat keberlakuan linieritas dan normalitas. Jika persyaratan ini tidak
terpenuhi, alternatifnya adalah uji korelasi Spearman, Rho. Pengolahan data dilakukan
menggunakan perangkat lunak statistik IBM SPSS 22.0 for Windows.

D. Alur Penelitian

Untuk mendapatkan data penelitian yang baik maka dibutuhkan suatu prosedur pengumpulan data
yang sudah dirancang sebaik mungkin, dimana rancangan tersebut dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:

1. Pertama, Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi permasalahan, yakni meneliti korelasi
antara penggunaan media sosial dan tingkat depresi pada remaja.

2. Kedua, Melanjutkan dengan pengumpulan data kasus tingkat depresi pada remaja, peneliti
merinci penelitian dengan tinjauan pustaka untuk memahami dimensi variabel serta metode
pengukurannya.

3. Ketiga, peneliti menetapkan sampel penelitian sebagai remaja berusia 15-17 tahun, menjadi
langkah selanjutnya untuk menentukan subjek penelitian.
4. Keempat, Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner skala Likert sebagai instrumen
utama penelitian

5. Kelima, Dengan harapan memperoleh respons yang mencukupi, peneliti menetapkan target
minimal 60 responden dari hasil penyebaran kuesioner.

6. Keenam, melakukan Pengolahan Data Setelah data terkumpul, peneliti melakukan skoring dan
pengolahan data menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan tingkat signifikansi 5% dan
derajat kebebasan df (n-2).

7. Ketujuh, uji Statistik proses berlanjut dengan melakukan uji statistik menggunakan metode
product momen Pearson untuk menguji hipotesis yang diajukan.

8. Kedelapan, terakhir peneliti melakukan nalisis Hasil, Hasil yang diperoleh dianalisis untuk
kemudian dibuat dalam bentuk hasil, kesimpulan, dan diskusi yang menjadi output akhir dari
penelitian ini.

E. Etika Penelitian

Menurut Soerjono Soekanto penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada
analisis dan kontruksi yang dilakukan secara sistematis, metologis, dan konsisten dan bertujuan
untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia untuk
mengetahui apa yang sedang dihadapi nya.

Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang
seharusnya tidak boleh dilakukan. terdapat beberapa Rangkuman etika penelitian yang harus
penelitian taati, diantaranya:

1. Kejujuran; Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan


metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur pada kekurangan atau
kegagalan metode yang dilakukan. Hargai rekan peneliti, jangan mengklaim
pekerjaan yang bukan pekerjaan Anda sebagai pekerjaan Anda.

2. Obyektivitas; Upayakan minimalisasi kesalahan/bias dalam rancangan percobaan,


analisis dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi,
pengaruh pemberi dana/sponsor penelitian.
3. Integritas; Tepati selalu janji dan perjanjian; lakukan penelitian dengan tulis,
upayakan selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan.

4. Petelitian; Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian; secara teratur
catat pekerjaan yang Anda dan rekan anda kerjakan, misalnya kapan dan di mana
pengumpulan data dilakukan. Catat juga alamat korespondenresponden, jurnal
atau agen publikasi lainnya.

5. Keterbukaan; Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya
penelitian. Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru.

6. data pribadi, kesehatan, catatan kriminal atau data lain yang oleh responden dianggap
sebagai rahasia, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan data tersebut.

7. Publikasi yang terpercaya; Hindari mempublikasikan penelitian yang sama berulang-


ulang ke pelbagai media (jurnal, seminar).

Anda mungkin juga menyukai