PPI 7.2 Rumah sakit a. Benda tajam dan jarum Dokumen (D) :
menetapkan sudah dikumpulkan, disimpan □ Bukti Rumah sakit telah
pengelolaan limbah di dalam wadah yang tidak melakukan pengumpulan Benda
benda tajam dan jarum tembus, tidak bocor, tajam dan jarum dalam wadah yang
secara aman. berwarna kuning, diberi label tidak tembus, tidak bocor, berwarna
infeksius, dan dipergunakan kuning, dan diberi label infeksius.
hanya sekali pakai sesuai
dengan peraturan
perundangundangan.
b. Bila pengelolaan benda Dokumen (D) :
tajam dan jarum dilaksanakan □ Bila pengelolaan benda tajam dan
oleh pihak luar rumah sakit jarum dilaksanakan oleh pihak luar,
harus berdasar atas kerjasama Rumah sakit melakukan kerjasama
dengan pihak yang memiliki dengan pihak yang memiliki izin
izin dan sertifikasi mutu dan sertifikasi mutu.
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
c. Ada bukti data dokumen Dokumen (D) :
limbah benda tajam dan □ Bukti Rumah sakit telah memiliki
jarum. data dokumen limbah benda tajam
dan jarum.
d. Ada bukti pelaksanaan Dokumen (D) :
supervisi dan pemantauan □ Bukti Rumah sakit telah
oleh IPCN terhadap melaksanakan supervisi dan
pengelolaan benda tajam dan pemantauan oleh IPCN terhadap
jarum sesuai dengan prinsip pengelolaan benda tajam dan jarum
PPI, termasuk bila sesuai dengan prinsip PPI.
dilaksanakan oleh pihak luar
rumah sakit.
e. Ada bukti pelaksanaan Dokumen (D) :
pemantauan kepatuhan □ Bukti Rumah sakit telah
prinsip-prinsip PPI sesuai melaksanakan pemantauan
regulasi. kepatuhan prinsip-prinsip PPI.
Titik Berat:
□ Pembongkaran, konstruksi, serta
renovasi gedung di area mana saja
di rumah sakit yang meliputi:
a) Identifikasi tipe/jenis konstruksi
kegiatan proyek dengan kriteria;
b) Identifikasi kelompok risiko
pasien;
c) Matriks pengendalian infeksi
antara kelompok risiko pasien dan
tipe kontruksi kegiatan;
d) Proyek untuk menetapkan
kelas/tingkat infeksi;
e) Tindak pengendalian infeksi
berdasar atas tingkat/kelas infeksi;
dan
f) Pemantauan pelaksanaan.
c. Rumah sakit telah Dokumen (D) :
melaksanakan penilaian □ Bukti Rumah sakit telah
risiko pengendalian infeksi melaksanakan penilaian risiko
(infection control risk pengendalian infeksi (infection
assessment/ICRA) pada control risk assessment/ICRA) pada
semua renovasi, kontruksi semua renovasi, kontruksi dan
dan demolisi sesuai dengan demolisis.
regulasi.
PPI 10 Rumah sakit a. Rumah sakit menyediakan Dokumen (D) :
menyediakan APD dan menempatkan ruangan □ Bukti Rumah sakit telah
untuk kewaspadaan untuk pasien dengan imunitas menyediakan dan menempatkan
(barrier precautions) rendah ruangan untuk pasien dengan
dan prosedur isolasi (immunocompromised) imunitas rendah
untuk penyakit sesuai dengan peraturan (immunocompromised)
menular melindungi perundang undangan.
pasien dengan
imunitas rendah
(immunocompromised
) dan mentransfer
pasien dengan
airborne diseases di
dalam rumah sakit dan
keluar rumah sakit
serta penempatannya
dalam waktu singkat
jika rumah sakit tidak
mempunyai kamar
dengan tekanan
negatif (ventilasi
alamiah dan mekanik)
b. Rumah sakit melaksanakan Observasi (O) :
proses transfer pasien □ Bukti Rumah sakit telah
airborne diseases di dalam melaksanakan proses transfer
rumah sakit dan keluar rumah pasien
sakit sesuai dengan peraturan airborne diseases di dalam rumah
perundangundangan termasuk sakit dan keluar rumah sakit
di ruang gawat darurat dan (termasuk di ruang gawat darurat
ruang lainnya dan ruang lainnya)
c. Rumah sakit telah Observasi (O) :
menempatkan pasien infeksi □ Bukti Rumah sakit telah
“air borne” dalam waktu menempatkan pasien infeksi “air
singkat jika rumah sakit tidak borne” dalam waktu singkat jika
mempunyai kamar dengan rumah sakit tidak mempunyai
tekanan negatif sesuai dengan kamar dengan tekanan negatif.
peraturan perundang- (termasuk di ruang gawat darurat
undangan termasuk di ruang dan ruang lainnya)
gawat darurat dan ruang
lainnya.
d. Ada bukti pemantauan Dokumen (D) :
ruang tekanan negatif dan □ Bukti Rumah sakit telah
penempatan pasien secara melakukan pemantauan ruang
rutin. tekanan negatif dan penempatan
pasien secara rutin
Wawancara (W) :
□ Komite/Tim PPI
□ PPA
PPI 11 Kebersihan tangan a. Rumah sakit telah Dokumen (D) :
menggunakan sabun menerapkan hand hygiene □ Bukti Rumah sakit telah
dan desinfektan yang mencakup kapan, di menerapkan hand hygiene yang
adalah sarana efektif mana, dan bagaimana mencakup kapan, di mana, dan
untuk mencegah dan melakukan cuci tangan bagaimana melakukan cuci tangan
mengendalikan infeksi mempergunakan sabun (hand mempergunakan sabun (hand wash)
wash) dan atau dengan dan atau dengan disinfektan
disinfektan (hand rubs) serta (hand rubs) serta ketersediaan
ketersediaan fasilitas hand fasilitas hand hygiene.
hygiene.
b. Sabun, disinfektan, serta Observasi (O) :
tissu/handuk sekali pakai □ Bukti Rumah sakit telah
tersedia di tempat cuci tangan menyediakan Sabun, disinfektan,
dan tempat melakukan serta tissu/handuk sekali pakai di
disinfeksi tangan. tempat cuci tangan dan tempat
melakukan disinfeksi tangan
c. Ada bukti pelaksanaan Dokumen (D) :
pelatihan hand hygiene □ Bukti Rumah sakit telah
kepada semua pegawai melaksanakan pelatihan hand
termasuk tenaga kontrak. hygiene kepada semua pegawai
termasuk tenaga kontrak.
Simulasi (S) :
□ PPA
□ Staf Non Klinis
PPI 11.1 Sarung tangan, a. Rumah sakit menerapkan Observasi (O) :
masker, pelindung penggunaan alat pelindung □ Bukti Rumah sakit telah
mata, serta alat diri, tempat yang harus menerapkan penggunaan alat
pelindung diri lainnya menyediakan alat pelindung pelindung diri, tempat yang harus
tersedia dan diri, dan pelatihan cara menyediakan alat pelindung diri
digunakan secara tepat memakainya. □ Bukti Rumah sakit telah
apabila disyaratkan. melakukan pelatihan cara
pemakaian APD.
Simulasi (S) :
□ PPA
□ Staf Non Klinis
b. Alat pelindung diri sudah Observasi (O) :
digunakan secara tepat dan □ Bukti staf menggunakan APD
benar. secara tepat dan benar
Simulasi (S) :
□ PPA
□ Staf Non Klinis
c. Ketersediaan alat Dokumen (D) :
pelindung diri sudah cukup □ Bukti rumah sakit telah
sesuai dengan regulasi. menyediakan alat pelindung diri
dalam jumlah yang cukup
d. Ada bukti pelatihan Dokumen (D) :
penggunaan alat pelindung □ Bukti rumah sakit telah
diri kepada semua pegawai melakukan pelatihan penggunaan
termasuk tenaga kontrak. alat pelindung diri kepada semua
pegawai termasuk tenaga kontrak
Wawancara (W) :
□ Komite/Tim PPI
□ PPA
□ Staf Non Klinis
PPI 12 Kegiatan PPI a. Ada regulasi sistem Dokumen (D) :
diintegrasikan dengan manajemen data terintegrasi □ Bukti rumah sakit telah
program PMKP antara data surveilans dan menetapkan regulasi sistem
(Peningkatan Mutu data indikator mutu di manajemen data terintegrasi antara
dan Keselamatan Komite/ Tim Penyelenggara data surveilans dan data indikator
Pasien) dengan Mutu. mutu di Komite/ Tim
menggunakan Penyelenggara Mutu
indikator yang secara
epidemiologik penting
bagi rumah sakit.
b. Ada bukti pertemuan Dokumen (D) :
berkala antara Komite/ Tim □ Bukti rumah sakit telah
Penyelenggara Mutu dan melakukan pertemuan berkala
Komite/Tim PPI untuk antara Komite/ Tim Penyelenggara
berkoordinasi dan Mutu dan Komite/Tim PPI untuk
didokumentasikan. berkoordinasi
□ Bukti rumah sakit telah
menDokumenkan kegiatan
pertemuan berkala
Wawancara (W) :
□ Komite/Tim Mutu
□ Komite/Tim PPI
□ PPA
c. Ada bukti penyampaian Dokumen (D) :
hasil analisis data dan □ Bukti rumah sakit telah
rekomendasi Komite/Tim PPI menyampaikan hasil analisis data
kepada Komite/ Tim dan rekomendasi Komite/Tim PPI
Penyelenggara Mutu setiap kepada Komite/ Tim Penyelenggara
tiga bulan. Mutu setiap tiga bulan
Wawancara (W) :
□ Komite/Tim Mutu
□ Komite/Tim PPI
□ PPA
PPI 13 Rumah sakit a. Rumah sakit menetapkan Regulasi (R) :
melakukan edukasi program pelatihan dan □ Bukti rumah sakit telah
tentang PPI kepada edukasi tentang PPI yang menetapkan program pelatihan dan
staf klinis dan meliputi a) – e) yang ada edukasi tentang PPI
nonklinis, pasien, pada maksud dan tujuan.
keluarga pasien, serta Titik Berat:
petugas lainnya yang □ rumah sakit agar menetapkan
terlibat dalam program pelatihan PPI yang
pelayanan pasien. meliputi
pelatihan untuk :
a) orientasi pegawai baru baik PPA
maupun nonklinis di tingkat rumah
sakit maupun di unit pelayanan;
b) PPA (profesional pemberi
asuhan) secara berkala;
c) staf nonklinis;
d) pasien dan keluarga; dan
pengunjung.
b. Ada bukti pelaksanaan Dokumen (D) :
pelatihan untuk semua staf □ Bukti rumah sakit telah
klinik dan nonklinik sebagai melaksanakan pelatihan regulasi
bagian dari orientasi pegawai dan praktik program PPI untuk
baru tentang regulasi dan semua staf klinik dan nonklinik
praktik program PPI. sebagai bagian dari
orientasi pegawai baru
Wawancara (W) :
□ Komite/Tim PPI
□ PPA
□ Staf Non Klinis
c. Ada bukti pelaksanaan Dokumen (D) :
edukasi untuk pasien, □ Bukti rumah sakit telah
keluarga, dan pengunjung melaksanakan edukasi untuk
pasien,
keluarga, dan pengunjung
Wawancara (W) :
□ Komite/Tim PPI
□ PPA
Titik Berat :
□ Kelengkapan regulasi sesuai
Permenkes Nomor 11 tahun 2017,
Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2021
b) Rumah sakit telah Observasi (O) :
menerapkan proses □ Bukti Rumah sakit telah
identifikasi pasien menerapkan proses identifikasi
menggunakan minimal 2 pasien menggunakan minimal 2
(dua) identitas, dapat (dua) identitas
memenuhi tujuan identifikasi □ Bukti dapat memenuhi tujuan
pasien dan sesuai dengan identifikasi pasien dan sesuai
ketentuan rumah sakit. dengan ketentuan rumah sakit.
Titik Berat :
□ Rumah sakit secara konsisten
memilih proses identifikasi pasien
menggunakan minimal 2 (dua)
identitas, bisa lebih sesuai
penetapan rumah sakit
Dokumentasi (D) :
□ Laporan pelaksanaan proses
identifikasi pasien menggunakan
minimal 2 (dua) identitas
c) Pasien telah diidentifikasi Observasi (O) :
menggunakan minimal dua □ Bukti Pasien telah diidentifikasi
jenis identitas meliputi poin menggunakan minimal dua jenis
1) - 4) dalam maksud dan identitas
tujuan.
Titik Berat :
□ Identifikasi menggunakan
minimal dua jenis identitas meliputi
poin 1)-4) dalam maksud dan
tujuan.
d) Rumah sakit memastikan Observasi (O) :
pasien teridentifikasi dengan □ Bukti Rumah sakit telah
tepat pada situasi khusus, dan memastikan pasien teridentifikasi
penggunaan label seperti dengan tepat pada situasi khusus,
tercantum dalam maksud dan dan penggunaan label
tujuan.
Titik Berat :
□ Rumah Sakit melalui laporan
telah memastikan pasien
teridentifikasi
dengan tepat pada situasi khusus,
dan penggunaan label, surveior
akan
mengkonfirmasi pada staf
Dokumentasi (D) :
□ Laporan tentang pelaksanaan
identifikasi pasien menggunakan
minimal 2 (dua) identitas
□ Laporan tentang penggunaan 2
identitas pelabelan
Kebutuhan :
□ Panduan SBAR
□ SPO SBAR
Dokumentasi (D) :
□ Laporan pelaksanaan komunikasi
efektif menggunakan SBAR
Dokumentasi (D) :
□ Laporan komunikasi efektif saat
pelaporan kritis rawat inap dan
rawat jalan
Dokumentasi (D) :
□ Laporan Pemantauan Timbang
Terima di Rumah Sakit (Laporan
Unit Pelayanan)
□ Pelaksanaan Timbang Terima
Titik Berat :
□ Penerapan pengelolaan High
Alert, Elektrolit Konsentrat dan
LASA mengurangi resiko dan
cedera
c) Rumah sakit mengevaluasi Dokumentasi (D) :
dan memperbaharui daftar □ Bukti Rumah sakit telah
obat High-Alert dan obat mengevaluasi dan memperbaharui
Look -Alike Sound Alike daftar obat High-Alert sekurang-
(LASA) yang sekurang- kurangnya 1 (satu) tahun sekali
kurangnya 1 (satu) tahun □ Bukti Rumah sakit telah
sekali berdasarkan laporan mengevaluasi dan memperbaharui
insiden lokal, nasional dan daftar obat Look -Alike Sound
internasional. Alike (LASA) sekurang-kurangnya
1 (satu) tahun sekali
□ Bukti telah dilakukan
perbandingan dengan laporan
insiden lokal, nasional dan
internasional
Titik Berat
□ Daftar obat yang dikategorikan
High Alert, elektrolit konsentrat
dan LASA
dilakukan pembaruan sekurang
kurangnya setahun sekali
SKP 3.1 Rumah sakit a) Rumah sakit menerapkan Dokumentasi (D) :
menerapkan proses proses penyimpanan elektrolit □ Bukti Rumah sakit telah
untuk meningkatkan konsentrat tertentu hanya di menerapkan proses penyimpanan
keamanan penggunaan Instalasi Farmasi, kecuali di elektrolit konsentrat hanya di
elektrolit konsentrat unit pelayanan dengan Instalasi Farmasi.
pertimbangan klinis untuk □ Bila penyimpanan elektrolit
mengurangi risiko dan cedera konsentrat di unit pelayanan,
pada penggunaan elektrolit Rumah Sakit membuat sistem
konsentrat. dengan pertimbangan klinis untuk
mengurangi risiko dan cedera pada
penggunaan elektrolit konsentrat.
Titik Berat :
□ proses penyimpanan elektrolit
konsentrat dilakukan dengan
prinsib
prinsi keamanan sehingga tidak
menimbulkan insiden keselamatan
pasien
b) Penyimpanan elektrolit Dokumentasi (D) :
konsentrat di luar Instalasi □ Bukti Penyimpanan elektrolit
Farmasi diperbolehkan hanya konsentrat di luar Instalasi Farmasi
dalam untuk situasi yang diperbolehkan hanya dalam untuk
ditentukan sesuai dalam situasi yang ditentukan.
maksud dan tujuan. □ Bukti telah ditentukan kriteria
untuk menentukan perlunya
penyimpanan elektrolit konsentrat
di luar Instalasi Farmasi.
Titik Berat :
□ Penyimpanan elektrolit
konsentrat di luar instalasi farmasi
sesuai dengan kriteria situasi yang
ditentukan,
c) Rumah sakit menetapkan Dokumentasi (D) :
dan menerapkan protokol □ Bukti Rumah sakit menetapkan
koreksi hipokalemia, protokol koreksi hipokalemia,
hiponatremia, hipofosfatemia. □ Bukti Rumah sakit menetapkan
protokol koreksi hiponatremia,
□ Bukti Rumah sakit menetapkan
protokol koreksi hipofosfatemia
□ Bukti Rumah sakit menetapkan
protokol koreksi lain berkaitan
dengan
penggunaan elektrolit konsentrat
Titik Berat :
□ Rumah Sakit memiliki prosedur
penggunaan elektrolit konsentrat
SKP 4 Rumah sakit a) Rumah sakit telah Dokumentasi (D) :
menetapkan proses melaksanakan proses □ Bukti Rumah sakit telah
untuk melaksanakan verifikasi pra operasi dengan melaksanakan proses verifikasi pra
verifikasi pra opearsi, daftar tilik untuk memastikan operasi dengan daftar tilik untuk
penandaan lokasi benar pasien, benar tindakan memastikan benar pasien, benar
operasi dan proses dan benar sisi. tindakan dan
time-out yang benar sisi
dilaksanakan sesaat
sebelum tindakan Titik Berat :
pembedahan/invasif □ verifikasi pra operasi dengan
dimulai serta proses daftar tilik sesuai Surgical Safety
sign-out yang Checklist WHO
dilakukan setelah □ Verifikasi pra operasi meliputi:
tindakan selesai. 1. Verifikasi sisi yang benar
prosedur yang benar dan pasien
yang benar
2. Memastikan semua dokumen,
foto hasil radiologi atau pencitraan
dan pemeriksaan terkait operasi
tersedia, diberi label dan disiapkan
3. Verifikasi produk darah,
peralatan medis khusus dan implan
tersedia sesuai kebutuhan
b) Rumah sakit telah Dokumentasi (D) :
menetapkan dan menerapkan □ Bukti Rumah sakit telah
tanda yang seragam, mudah menetapkan dan menerapkan:
dikenali dan tidak bermakna 1. tanda yang seragam,
ganda untuk mengidentifikasi 2. mudah dikenali dan
sisi operasi atau tindakan 3. tidak bermakna ganda untuk
invasif. mengidentifikasi sisi operasi atau
tindakan invasif.
Titik Berat :
□ Penandaan sisi operasi
melibatkan pasien (tanda ‘X” tidak
boleh digunakan
□ Tanda yang digunakan konsisten
dan seragam
□ Penandaan dilakukan oleh PPA
yang akan melakukan tindakan
c) Rumah sakit telah Dokumentasi (D) :
menerapkan penandaan sisi □ Bukti Rumah sakit telah
operasi atau tindakan invasif menerapkan penandaan sisi operasi
(site marking) dilakukan oleh atau tindakan invasif (site marking)
dokter operator/dokter asisten dilakukan oleh dokter
yang melakukan operasi atau operator/dokter asisten yang
tindakan invasif dengan melakukan operasi atau tindakan
melibatkan pasien bila invasif dengan melibatkan
memungkinkan. pasien
Titik Berat
□ Jelas sesuai SKP 4 huruf (2)
d) Rumah sakit telah Dokumentasi (D) :
menerapkan proses Time-Out □ Bukti Rumah sakit telah
menggunakan “surgical check menerapkan proses Time-Out
list” (Surgical Safety menggunakan “surgical check list”
Checklist dari WHO terkini (Surgical Safety Checklist) dari
pada tindakan operasi WHO terkini pada tindakan operasi
termasuk tindakan medis termasuk tindakan medis invasif.
invasif.
Titik Berat :
□ Persamaan antara “surgical check
list” yang dimiliki rumah sakit
dengan “surgical check list” dari
WHO
SKP 5 Rumah sakit a) Rumah sakit telah Dokumentasi (D) :
menerapkan menerapkan kebersihan □ Bukti Rumah sakit telah
kebersihan tangan tangan (hand hygiene) yang menerapkan kebersihan tangan
(hand hygiene) untuk mengacu pada standar WHO (hand hygiene) yang mengacu pada
menurunkan risiko terkini. standar WHO terkini
infeksi terkait layanan
kesehatan. Titik Berat :
□ Persamaan antara kebersihan
tangan (hand hygiene) yang
dimiliki rumah sakit dengan
kebersihan tangan (hand hygiene)
dari WHO
b) Terdapat proses evaluasi Dokumentasi (D) :
terhadap pelaksanaan □ Bukti Rumah sakit memiliki
program kebersihan tangan di proses evaluasi terhadap
rumah sakit serta upaya pelaksanaan program kebersihan
perbaikan yang dilakukan tangan di rumah sakit
untuk meningkatkan □ Bukti rumah sakit telah
pelaksanaan program. melakukan upaya perbaikan yang
dilakukan untuk meningkatkan
pelaksanaan program
Titik Berat
□ Proses evaluasi dilakukan secara
periodik dan terlihat perbaikan
terhadap program kebersihan
tangan
SKP 6 Rumah sakit a) Rumah sakit telah Dokumentasi (D) :
menerapkan proses melaksanakan skrining pasien □ Bukti Rumah sakit telah
untuk mengurangi rawat jalan pada kondisi, melaksanakan skrining pasien
risiko cedera pasien diagnosis, situasi atau lokasi rawat jalan pada kondisi, diagnosis,
akibat jatuh di rawat yang dapat menyebabkan situasi atau lokasi yang dapat
jalan. pasien berisiko jatuh, dengan menyebabkan pasien berisiko jatuh
menggunakan alat □ Bukti rumah sakit telah
bantu/metode skrining yang menggunakan alat bantu/metode
ditetapkan rumah sakit skrining yang ditetapkan rumah
sakit
Titik Berat
□ Proses skrining dilakukan pada
pasien rawat jalan menggunakan
metode yang terstandarisasi sesuai
Permenkes Nomor 11 Tahun 2017
□ Kondisi pasien meliputi : pasien
geriatri, dizziness, vertigo,
gangguan keseimbangan, gangguan
penglihatan, penggunaan obat,
sedasi, status kesadaran dan atau
kejiwaan, konsumsi alkohol
□ Diagnosis misalkan : pasien
dengan diagnosis parkinson
□ Situasi misalkan : pasien yang
mendapatkan sedasi, perubahan
posisi yang akan meningkatkan
resiko jatuh.
□ Lokasi misalkan : area area yang
berisiko pasien jatuh, yaitu tangga,
area yang penerangan kurang.
b) Tindakan dan/atau Dokumentasi (D) :
intervensi dilakukan untuk □ Bukti Rumah sakit telah
mengurangi risiko jatuh pada melaksanakan tindakan dan/atau
pasien jika hasil skrining intervensi untuk mengurangi resiko
menunjukkan adanya risiko jatuh pada pasien
jatuh dan hasil skrining serta □ Bukti rumah sakit telah
intervensi didokumentasikan mendokumentasikan skrining dan
intervensi di rawat jalan.
Titik Berat
□ Proses skrining dilakukan pada
pasien rawat jalan menggunakan
metode yang terstandarisasi sesuai
Permenkes Nomor 11 Tahun 2017
SKP 6.1 Rumah sakit a) Rumah sakit telah Dokumentasi (D) :
menerapkan proses melakukan pengkajian risiko □ Bukti Rumah sakit telah
untuk mengurangi jatuh untuk semua pasien melaksanakan pengkajian risiko
risiko cedera pasien rawat inap baik dewasa jatuh untuk semua pasien rawat
akibat jatuh di rawat maupun anak menggunakan inap baik dewasa maupun anak
inap metode pengkajian yang baku □ Bukti rumah sakit telah
sesuai dengan ketentuan menggunakan metode pengkajian
rumah sakit. resiko jatuh yang baku.
Titik Berat
□ Pengkajian resiko jatuh
dilaksanakan secara konsisten pada
seluruh unit/instalasi rawat inap dan
unit/instalasi perawatan intensif
b) Rumah sakit telah Dokumentasi (D) :
melaksanakan pengkajian □ Bukti Rumah sakit telah
ulang risiko jatuh pada pasien melaksanakan pengkajian risiko
rawat inap karena adanya jatuh untuk semua pasien rawat
perubahan kondisi, atau inap baik dewasa maupun anak
memang sudah mempunyai □ Bukti rumah sakit telah
risiko jatuh dari hasil menggunakan metode pengkajian
pengkajian. resiko jatuh yang baku.
Titik Berat
□ Pengkajian resiko jatuh
dilaksanakan secara konsisten pada
seluruh unit/instalasi rawat inap dan
unit/instalasi perawatan intensif
c) Tindakan dan/atau
intervensi untuk mengurangi Dokumentasi (D) :
risiko jatuh pada pasien rawat □ Bukti Rumah sakit telah
inap telah dilakukan dan melakukan tindakan dan/atau
didokumentasikan intervensi untuk mengurangi risiko
jatuh pada pasien rawat inap
□ Bukti rumah sakit telah
mendokumentasikan tindakan
dan/atau intervensi untuk
mengurangi risiko jatuh.
Titik Berat
□ Pengkajian resiko jatuh
dilaksanakan secara konsisten pada
seluruh unit/instalasi rawat inap dan
unit/instalasi perawatan intensif
PKPO 3.2 Rumah Sakit a. Obat dan BMHP untuk Regulasi (R) :
menetapkan dan kondisi emergensi yang □ Bukti Rumah sakit telah
menerapkan regulasi tersimpan di luar Instalasi mengelola secara seragam Obat
pengelolaan obat dan Farmasi termasuk di dan BMHP
BMHP untuk kondisi Ambulans dikelola secara untuk kondisi emergensi yang
emergensi yang seragam dalam hal tersimpan di luar Instalasi
disimpan di luar penyimpanan, pemantauan, Farmasi
Instalasi Farmasi penggantian karena termasuk di Ambulans
untuk memastikan digunakan, rusak atau Titik berat
selalu tersedia, kadaluwarsa, dan dilindungi □ Pengelolaan seragam dalam
dimonitor dan aman dari kehilangan dan hal:
pencurian. o penyimpanan,
o pemantauan,
o penggantian karena
digunakan,
381
o rusak atau kadaluwarsa, dan
o dilindungi dari kehilangan dan
pencurian.
b. Rumah Sakit menerapkan Dokumen (D) :
tata laksana obat emergensi □ Bukti Rumah sakit telah
untuk meningkatkan menerapkan tata laksana obat
ketepatan dan kecepatan emergensi
pemberian obat untuk meningkatkan ketepatan
dan kecepatan pemberian obat
PKPO 3.3 Rumah Sakit a. Batas waktu obat dapat Observasi (O) :
menetapkan dan digunakan (beyond used date) □ Bukti Rumah sakit telah
menerapkan regulasi tercantum pada label obat menerapkan penggunaan label
penarikan kembali tentang
(recall) dan Batas waktu obat dapat
pemusnahan sediaan digunakan (beyond used date)
farmasi, BMHP dan
implan sesuai
peraturan perundang –
undangan
b. Rumah Sakit memiliki Dokumen (D) :
sistem pelaporan sediaan □ Bukti Rumah sakit telah
farmasi dan BMHP memiliki sistem pelaporan
substandar (rusak) sediaan farmasi
dan BMHP substandar (rusak)
c. Rumah Sakit menerapkan Dokumen (D) :
proses recall obat, BMHP dan □ Bukti Rumah sakit telah
implan yang meliputi menerapkan proses recall obat,
identifikasi, penarikan dan BMHP dan
pengembalian produk yang di implan
– recall Titik Berat
□ Proses recall obat, BMHP dan
implan meliputi:
o identifikasi,
o penarikan dan
o pengembalian produk yang di
– recall
d. Rumah Sakit menerapkan Dokumen (D) :
proses pemusnahan sediaan □ Bukti Rumah sakit telah
farmasi dan BMHP menerapkan proses
pemusnahan sediaan
farmasi dan BMHP
PMKP 2 Komite / Tim mutu a. Komite mutu terlibat dalam Dokumen (D) :
mendukung proses pemilihan indikator mutu prioritas □ Bukti Komite/ Tim
pemilihan indikator baik ditingkat RS maupun tingkat
dan melaksanakan unit layanan.
Penyelenggara mutu terlibat dalam
koordinasi serta pemilihan
integrasi kegiatan indikator mutu prioritas baik
pengukuran data ditingkat rumah sakit maupun
indikator mutu dan tingkat
keselamatan pasien
rumah sakit
unit layanan
□ Bukti rapat penentuan indicator
mutu RS maupun indicator mutu
unit
PMKP 4 Agregasi dan analisis a. Telah dilakukan agregasi dan Dokumen (D) :
data dilakukan untuk Analisa data menggunakan metode □ Bukti staf yang kompeten telah
mendukung Program dan teknik statistik terhadap semua
PMKP serta indikator mutu yang telah diukur
melakukan agregasi dan Analisa
mendukung partisipasi oleh staf yang kompeten data
dalam pengumpulan menggunakan metode dan teknik
database eksternal statistik terhadap semua indicator
mutu yang telah diukur
PMKP 9 Data laporan insiden a. Proses pengumpulan data sesuai Regulasi (R) :
keselamatan pasien (a-h) di maksud dan tujuan, □ Bukti Pimpinan rumah sakit telah
selalu dianalisis setiap analisis, dan pelaporan diterapkan
3 (tiga) bulan untuk untuk memastikan akurasi data
menetapkan Proses pengumpulan
memantau ketika data, analisis, dan pelaporan
muncul tren atau diterapkan untuk memastikan
variasi yang tidak akurasi
diinginkan data.
Titik Berat :
□ Laporan insiden dan hasil
Investigasi baik investigasi
komprehensif
(RCA) maupun investigasi
sederhana (simple RCA) harus
dilakukan
untuk setidaknya hal-hal berikut ini
:
a) Semua reaksi transfusi yang
sudah dikonfirmasi
b) Semua kejadian serius akibat
reaksi obat (adverse drug reaction)
yang serius sesuai yang ditetapkan
oleh rumah sakit
c) Semua kesalahan pengobatan
(medication error) yang signifikan
sesuai yang ditetapkan oleh rumah
sakit
d) Semua perbedaan besar antara
diagnosis pra- dan
e) diagnosis pascaoperasi; misalnya
diagnosis praoperasi adalah
obstruksi saluran pencernaan dan
diagnosis pascaoperasi
adalah ruptur aneurisme aorta
abdominalis (AAA)
f) Kejadian tidak diharapkan atau
pola kejadian tidak diharapkan
selama sedasi prosedural tanpa
memandang cara pemberian
g) Kejadian tidak diharapkan atau
pola kejadian tidak diharapkan
selama anestesi tanpa memandang
cara pemberian
h) Kejadian tidak diharapkan yang
berkaitan dengan identifikasi
pasien
i) Kejadian-kejadian lain, misalnya
infeksi yang berkaitan dengan
perawatan kesehatan atau wabah
penyakit menula
b. Analisis data mendalam Dokumen (D) : □ Bukti komite/Tim
dilakukan ketika terjadi tingkat, PMKP telah melakukan Analisis
pola atau tren yang tak diharapkan
yang digunakan untuk
data mendalam ketika terjadi
meningkatkan mutu dan tingkat, pola atau tren yang tak
keselamatan pasien. diharapkan yang digunakan untuk
meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien
c. Data luaran (outcome) dilaporkan Dokumen (D) :
kepada Direktur dan Representatif □ Bukti direktur dan representatif
pemilik/ Dewas sebagai bagian dari
program PMKP.
pemilik/ dewan pengawas telah
mendapatkan laporan Data luaran
(outcome) sebagai bagian dari
program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
Penurunan Angka
Kesakitan
Tuberkulosis / TBC
PROGNAS 2 Rumah sakit1) Rumah sakit menerapkan Regulasi (R) :
melaksanakan regulasi tentang pelaksanaan √ Bukti Rumah sakit telah
program penanggulangan tuberkulosis menerapkan regulasi tentang
penanggulangan di rumah sakit pelaksanaan
tuberkulosis. penanggulangan tuberkulosis di
rumah sakit
2) Direktur menetapkan tim Regulasi (R) :
TB Paru Rumah sakit beserta √ Bukti Rumah sakit telah
program kerjanya. menetapkan tim TB Paru Rumah
sakit
√ Bukti Rumah sakit telah
menetapkan program kerja tim TB
Paru Rumah sakit
3) Ada bukti pelaksanaan Regulasi (R) :
promosi kesehatan, surveilans √ Bukti Rumah sakit telah
dan upaya pencegahan melaksanakan promosi kesehatan,
tuberkulosis surveilans dan upaya pencegahan
tuberkulosis
4) Tersedianya laporan Dokumentasi (D) :
pelaksanaan promosi √ Bukti Rumah sakit telah laporan
Kesehatan pelaksanaan promosi Kesehatan
PROGNAS Rumah sakit 1) Tersedia ruang pelayanan Observasi (O) :
2.1 menyediakan rawat jalan yang memenuhi □ Bukti Rumah sakit telah
sarana dan pedoman pencegahan dan menyediakan ruang pelayanan
prasarana pengendalian infeksi rawat jalan yang memenuhi
pelayanan tuberkulosis. pedoman pencegahan dan
tuberkulosis sesuai pengendalian infeksi tuberculosis
peraturan
perundang-
undangan.
2) Bila rumah sakit Observasi (O) :
memberikan pelayanan rawat □ Bukti Rumah sakit memiliki
inap bagi pasien tuberkulosis ruang rawat inap yang memenuhi
paru dewasa maka rumah pedoman pencegahan dan
sakit harus memiliki ruang pengendalian infeksi tuberculosis
rawat inap yang memenuhi
pedoman pencegahan
danpengendalian infeksi
tuberkulosis
3) Tersedia ruang Observasi (O) :
pengambilan spesimen □ Bukti Rumah sakit menyediakan
sputum yang memenuhi ruang pengambilan spesimen
pedoman pencegahan dan sputum yang memenuhi pedoman
pengendalian infeksi pencegahan dan pengendalian
tuberkulosis. infeksi tuberkulosis.
Penurunan Angka
Kesakitan HIV /
AIDS
PROGNAS 3 Rumah sakit 1) Rumah sakit telah Regulasi (R) :
melaksanakan melaksanakan kebijakan √ Bukti Rumah sakit telah
penanggulangan program penanggulangan melaksanakan kebijakan program
HIV/AIDS sesuai HIV/AIDS sesuai ketentuan HIV/AIDS sesuai ketentuan
dengan peraturan perundangan perundangan
perundang- √ Bukti rumah sakit telah
undangan. menetapkan kebijakan program
HIV/AIDS
sesuai ketentuan perundangan
2) Rumah sakit telah Dokumentasi (D) :
menerapkan fungsi rujukan √ Bukti Rumah sakit telah
HIV/AIDS pada rumah sakit menerapkan fungsi rujukan
sesuai dengan kebijakan yang HIV/AIDS pada rumah sakit
berlaku.
3) Rumah sakit melaksanakan Dokumentasi (D) :
pelayanan PITC dan PMTC √ Bukti Rumah sakit telah
melaksanakan pelayanan PITC dan
PMTCT.
4) Rumah sakit memberikan Dokumentasi (D) :
pelayanan ODHA dengan √ Bukti Rumah sakit telah
faktor risiko IO. memberikan pelayanan ODHA
dengan faktor risiko IO
5) Rumah sakit Dokumentasi (D) :
merencanakan dan √ Bukti Rumah sakit telah
mengadakan penyediaan merencanakan dan mengadakan
ART. penyediaan
ART.
6) Rumah sakit melakukan Dokumentasi (D) :
pemantauan dan evaluasi √ Bukti Rumah sakit telah
program penanggulangan melakukan pemantauan dan
HIV/AIDS. evaluasi
program penanggulangan
HIV/AIDS.
Penurunan
Prevalensi
Stunting dan
Wasting
PROGNAS 4 Rumah Sakit 1) Rumah sakit telah Regulasi (R) :
melaksanakan menetapkan kebijakan √ Bukti Rumah sakit telah
program penurunan tentang pelaksanaan program menetapkan kebijakan tentang
prevalensi stunting gizi. pelaksanaan
dan wasting. program gizi.
2) Terdapat tim untuk Regulasi (R) :
program penurunan √ Bukti Rumah sakit telah
prevalensi stunting dan menetapkan tim untuk program
wasting di rumah sakit. penurunan
prevalensi stunting dan wasting di
rumah sakit
3) Rumah sakit telah Regulasi (R) :
menetapkan sistem rujukan √ Bukti Rumah sakit telah
untuk kasus gangguan gizi menetapkan sistem rujukan untuk
yang perlu penanganan lanjut kasus
gangguan gizi yang perlu
penanganan lanjut
PROGNAS Rumah Sakit 1) Rumah sakit membuktikan Dokumentasi (D) :
4.1 melakukan edukasi, telah melakukan √ Bukti Rumah sakit telah
pendampingan pendampingan intervensi dan melakukan pendampingan
intervensi dan pengelolaan gizi serta intervensi dan
pengelolaan gizi penguatan jejaring rujukan pengelolaan gizi
serta penguatan kepada rumah sakit kelas di □ Bukti Rumah sakit telah
jejaring rujukan bawahnya dan FKTP di melakukan penguatan jejaring
kepada rumah sakit wilayahnya serta rujukan rujukan
kelas di bawahnya masalah gizi. kepada rumah sakit kelas di
dan FKTP di bawahnya
wilayahnya serta √ Bukti Rumah sakit telah
rujukan masalah melakukan penguatan jejaring
gizi. rujukan
kepada FKTP di wilayahnya
√ Bukti Rumah sakit telah
melakukan penguatan jejaring
rujukan
masalah gizi.
2) Rumah sakit telah Dokumentasi (D) :
menerapkan sistem □ Bukti Rumah sakit telah
pemantauan dan evaluasi, melakukan sistem pemantauan dan
bukti pelaporan, dan analisis. evaluasi,
□ Bukti Rumah sakit telah
membuat pelaporan dan Analisa
Pelayanan
Keluarga
Berencana
Rumah Sakit
PROGNAS 5 Rumah sakit 1) Rumah sakit telah Regulasi (R) :
melaksanakan menetapkan kebijakan √ Bukti Rumah sakit telah
program pelayanan tentang pelaksanaan PKBRS. menetapkan kebijakan tentang
keluarga berencana pelaksanaan
dan kesehatan PKBRS
reproduksi di
rumah sakit beserta
pemantauan dan
evaluasinya.
2) Terdapat tim PKBRS yang Regulasi (R) :
ditetapkan oleh direktur
√ Bukti Rumah sakit telah
disertai program kerjanya. menetapkan tim PKBRS.
√ Bukti Rumah sakit telah
menetapkan program kerja.
3) Rumah sakit telah Dokumentasi (D) :
melaksanakan program KB □ Bukti Rumah sakit telah
Pasca Persalinan dan Pasca melaksanakan program KB Pasca
Keguguran. Persalinan
□ Bukti Rumah sakit telah
melaksanakan program KB Pasca
Pasca Keguguran