Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Dampak virus corona terhadap pendidikan di indonesia


Pada tahun 2020 ini, dunia diguncangkan oleh munculnya sebuah virus misterius yang
dikenal dengan COVID-19 (Corona Virus Disease 2019). Awal munculnya virus ini pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat
cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu
beberapa bulan.
Bidang yang juga ikut terkena imbas dari munculnya virus ini adalah bidang pendidikan.
Kementerian di berbagai Negara telah mengambil langkah di setiap sekolah dan universitas
untuk melakukan pembelajaran melalui internet. Sebulan yang lalu, sebagian besar sekolah-
sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi di Indonesia telah menutup sistem PBM (Proses
Belajar Mengajar) yang dilakukan seperti biasanya menjadi sistem pembelajaran daring.
Pembelajaran online ini memberikan dampak yang sangat besar, baik dampak positif dan
juga dampak negatifnya. Seperti yang kita lihat, dari seluruh masyarakat tidak seluruhnya melek
teknologi, baik guru, siswa, dan orang tua masih ada yang dalam tahap adaptasi dengan
kemajuan teknologi saat ini, apalagi masyarakat yang ada di desa atau pedalaman juga para
masyarakat yang lahir di zaman tahun 1960-an tentu sangat susah untuk mempelajarinya lagi
terutama guru, masih banyak guru-guru yang belum mahir dalam mengaplikasikan teknologi
zaman ini.
Sama halnya dengan siswa/ mahasiswa, masih amatir dalam menggunakan teknologi,
diakibatkan oleh kurangnya sarana teknologi pendukung pembelajaran di sekolah mereka,
sehingga sistem daring ini kurang efektif bagi mereka, bukan menambah pengetahuan melainkan
kurang memahami pembelajaran yang mereka terima.
Masalah lain yang ikut menjadi dampak pembelajaran online ini adalah jaringan internet
dan biaya. Di Indonesia khususnya, masih banyak daerah-daerah yang tidak memiliki atau
kurang akses internetnya, sehingga para mahasiswa atau siswa yang bertempat tinggal di wilayah
ini akan merasa kesulitan dalam mengikuti kelas online.

8
9

3.2 Solusi pemerintah terhadap pendidikan di tengah wabah virus covid-19

1. Pembelajaran Daring Untuk Anak Sekolah

Penyebaran virus Corona yang meningkat, membuat pemerintah provinsi (pemprov) cepat
ambil tindakan, salah satunya menutup sekolah selama dua pekan. Langkah ini diambil
pemerintah provinsi demi mencegah penyebaran virus Corona pada anak.

Merujuk pada Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19
pada Satuan Pendidikan, dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020, maka kegiatan belajar mengajar
pun dilakukan secara daring dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19).

Sejumlah pemerintah daerah pun sudah meliburkan sekolah untuk mengantisipasi penyebaran
COVID-19. Sebagian solusinya, pembelajaran di sekolah diganti dengan pembelajaran dalam
jaringan (daring), atau akrab disebut online.

Kebijakan ini diambil untuk menekan angka penularan wabah Corona COVID-19. Kebijakan
itu berlaku untuk seluruh siswa tingkat TK, SD, SMP dan sederajat di wilayah tersebut.
Sebelumnya, aktivitas kegiatan belajar di sekolah diliburkan hanya dua pekan saja.

2. Kuliah Daring

Sebagian besar universitas di Indonesia telah menerapkan kelas jarak jauh atau kelas online,
sebagai tindakan atas penyebaran virus Corona COVID-19. Selain belajar dan mengajar,
sejumlah kampus di tanah air sudah mengambil kebijakan hingga akhir semester genap ini agar
semua kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring, termasuk ujian tengah semester, ujian akhir
semester, praktikum, dan bimbingan tugas akhir, tesis, serta disertasi.

Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan kondisi penyebaran virus Corona saat ini di
tingkat nasional yang semakin parah. Selama pembelajaran daring, mahasiswa dan dosen diminta
untuk melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan aplikasi daring seperti aplikasi video
conference, e-mail, dan media sosial daring.

3. Ujian Nasional 2020 Ditiadakan

Menurut Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, UN ditiadakan pada Tahun 2021 yang akan
datang, namun melihat situasi dan kondisi akibat COVID-19 kebijakan ini terpaksa dilakukan.
Jika UN tetap dilakukan, akan menyulitkan para siswa, atau bahkan bisa stress, apalagi UN
dianggap hal yang menakutkan, bisa-bisa tubuh para siswa kekurangan imun, dan akan rentan
terkena virus terutama Virus Corona. Disamping itu, UN bukan lagi penentu untuk kelulusan,
melainkan nilai rapor mulai dari semester satu hingga semester akhir siswa selama di sekolah
ditambah dengan nilai Ujian Sekolah yang diadakan oleh masing-masing sekolah.
10

4. UTBK SBMPTN 2020 Diundur

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengeluarkan kebijakan menunda


pendaftaran dan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020. Hal ini dilalukan
akibat pandemi global COVID-19 yang sudah masuk Indonesia.

Tidak hanya pendaftaran dan pelaksanaan UTBK tahap pertama saja yang ditunda,
pendaftaran tahap kedua UTBK 2020 juga ditunda. Untuk info terbaru seputar pelaksanaan
UTBK SBMPTN 2020 ini akan diberikan lebih lanjut nantinya ketika situasi sudah beranjak
pulih. Berdasarkan siaran pers Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT),

.
11

Anda mungkin juga menyukai