Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN BAYI DENGAN IKTERUS

PATOLOGIS
Nomor
0511/SOP/UKP-VII/ 2018
Dokumen
No. Revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 4 Desember 2018

Halaman 1/2

UPTD Puskesmas drg.Hj. Retno Widowati


Watubelah NIP.196610252001122001

1. Pengertian Pewarnaan kuning pada kulit, mukosa, selaput mata akibat peningkatan kadar
bilirubin, ikterus mulai tampak pada kadar bilirubin di atas 5 mg% pada bayi
dan mulai dari daerah muka timbul pada hari ke ≥ 24 jam sampai ≤ 24 jam
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan bayi dengan
ikterus fisiologis
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Watubelah Nomor 440/0011/pkmwtb
tentang Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas Watubelah
4. Referensi Buku Pelayanan Kesehatan Anak Esensial Kementerian Kesehatan RI 2010
5. Prosedur a. Persiapan alat dan bahan:
1. Senter
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Masker
5. Handscun
6. Alat tulis
b. Petugas yang melaksanakan
Dokter, Bidan, Perawat
c. Langkah- langkah:
1. Cuci tangan
2. Tanyakan apakah bayi kuning ? jika ya, pada umur berapa timbul
kuning
3. Tanyakan apakah warna tinja bayi pucat ?
4. Lihat adakah kuning pada bayi ?
5. Tentukan sampai di daerah manakah warna kuning pada bagian bayi ?
6. Klasifikasikan ikterus atau warna kuning
7. Bila timbul kuning pada umur ≥ 14 hari dan tidak sampai telapak tangan
atau kaki di klasifikasikan ikterus fisikologis
8. Lakukan asuhan dasar bayi muda dengan :
 Mencegah infeksi
- Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
- Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air matang,
kemudian keringkan dengan kain yang bersih dan kering
INGATKAN ibu supaya menjaga tali pusat selalu bersih dan
kering
- Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya setelah
suhu stabil. Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh
tubuh dengan hati – hati
- Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit, karena
sangat rentan tertular penyakit
- Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena mengandung zat
kekebalan tubuh
- Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya ASI saja
sampai 6 bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu, beri ASI perah
dengan menggunakan sendok. Hindari pemakaian botol dan dot
karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran cerna
 Memberi ASI saja sesering mungkin
- Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
- Minta ibu untuk memberi ASI saja sesering mungkin minimal 8
kali sehari, siang maupun malam
- Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah
ke payudara lainnya
- Jika bayi telah tidur selama 2 jam minta ibu untuk
membangunkannya dan langsung disusui
- Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin
dan tidur bersama ibu
- Ingatkan ibu dan anggota keluarga lain untuk membaca kembali
hal – hal tentang pemberian ASI di kartu nasihat Ibu atau buku
KIA
- Minta ibu untuk menanyakan hal – hal yang kurang dipahami
 Menjaga bayi muda selalu hangat
- Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
- Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya dan ganti
pakaian / kainnya dengan yang kering
- Baringkan di tempat yang hangat dan jauh dari jendela atau
pintu. Beri alas kain yang bersih dan kering di tempat untuk
pemeriksaan bayi, termasuk timbangan bayi
- Jika tidak ada tanda – tanda hipotermia, mandikan bayi 2 kali
sehari (tidak boleh lebih)
- Selesai dimandikan, segera keringkan tubuh bayi. Kenakan
pakaian bersih dan kering, topi, kaos tangan dan selimut jika
perlu
- Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesring mungkin dan
tidur bersama ibu
- Pada BBLR atau suhu < 35,50C hangatkan bayi dengan
METODE KANGURU atau dengan lampu 60 watt berjarak
minimal 60 cm
 Imunisasi
- Segera beri imunisasi HB-0 sebelum bayi berumur 7 hari
- Beri imunisasi BCGketika bayi berumur 1 bulan (kecuali bayi
yang lahir di Rumah Sakit, biasanya diimunisasi sebelum pulang)
9. Anjurkan menyusui bayi lebih sering
10. Anjurkan segera berkunjung apabila kuning bertambah meluas dan
tidak mau menyusu
11. Anjurkan kunjungan ulang 2 hari
6. Diagram Alir -
7. Unit terkait Ruang KIA, PONED,MTBS

8. Rekaman History Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
diberlakukan
1. Tata Naskah Sesuai SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten 4 Desember 2018
Cirebon No. 440/253/Sekret, tahun 2018 tentang Tata
Naskah di Lingkungan Dinkes Kabupaten Cirebon
2. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Watubelah 4 Desember 2018
Nomor 440/0011/pkmwtb tentang Pelayanan Klinis di
UPTD Puskesmas Watubelah
3. Prosedur Menambahkan Persiapan Alat dan Bahan dan Petugas 4 Desember 2018
yang melaksanakan
PENANGANAN BAYI DENGAN IKTERUS PATOLOGIS
No Dokumen 0511/DT/UKP-VII/ 2018
DAFTAR No Revisi 01
TILIK Tanggal Terbit 4 Desember 2018
Halaman 1/1

Unit :

Nama Petugas :

Tanggal pelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak
1. Apakah petugas cuci tangan
2. Apakah petugas tanyakan apakah bayi kuning ? jika ya, pada
umur berapa timbul kuning
3. Apakah petugas tanyakan apakah warna tinja bayi pucat ?
4. Apakah petugas lihat adakah kuning pada bayi ?
5. Apakah petugas tentukan sampai di daerah manakah warna
kuning pada bagian bayi ?
6. Apakah petugas klasifikasikan ikterus atau warna kuning
7. Apakah petugas bila timbul kuning pada umur ≥ 14 hari dan
tidak sampai telapak tangan atau kaki di
klasifikasikan ikterus fisikologis
8 Apakah petugas lakukan asuhan dasar bayi muda
9. Apakah petugas anjurkan menyusui bayi lebih sering
10. Apakah petugas anjurkan segera berkunjung apabila kuning
bertambah meluas dan tidak mau menyusu
11. Apakah petugas anjurkan kunjungan ulang 2 hari

Compliance rate (CR) = 100%

Anda mungkin juga menyukai