Anda di halaman 1dari 4

Tugas Proyek Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Raf Sanjani

Nama Kelompok :
Thomas Raditya Batuah
Tri Septian
Kelas : 1F
Prodi : D3 Akuntansi Keuangan
Pendahuluan

Nama : Raden Haji Oma Irama


Nama Panggung : Rhoma Irama
Tempat Lahir : Tasikmalaya, Jawa Barat
Tanggal Lahir : 11 Desember 1946
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA 17 Agustus Tebet, Jakarta
Orang Tua : Raden Irama Burdah Anggawirya
: R.H. Tuti Juariah
Pekerjaan : Musisi ( 1958 – sekarang )
: Aktor ( 1965 – 2011 )
: DPR RI ( 1997 – 1999 )
Penghargaan : Anugerah Musik Indonesia, Indonesia Movie Actors Awards
Karier Musik
Genre : Dangdut
Grup Band : Band Tornado, Band Soneta
Pembahasan

Raden Haji Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama adalah seorang
penyanyi, musikus, penulis lagu, produser dan aktor indonesia keturunan sunda. Beliau lahir di
Tasikmalaya tahun 1946, menjadikan Rhoma Irama sebagai penyanyi tertua di Indonesia.
Ia mengenal musik di usia yang masih sangat dini. Bakat sang Raja dangdut sudah terlihat ketika
ia duduk di bangku kelas 2 SD.
Nama asli Sang Raja Dangdut sendiri merupakan Raden Haji Oma Irama. Rhoma
merupakan penggabungan dari kata ‘Raden’, ‘Haji’ dan ‘Oma’ yang merupakan panggilan
kesayangan sang ibu untuknya. Sedangkan Irama berasal dari sebuah nama grup sandiwara
sunda, Irama Baru.
Sang ayah, Raden Burdah Anggawirjaya masih tergolong ningrat Sumedang dan merupakan
Komandan Batalion Garuda Putih yang bertugas di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat. Sedangkan
ibu Rhoma Irama, Tuty Djuariah masih memiliki hubungan saudara dengan Pangeran Jayakarta.
Bakat Rhoma di dunia musik sudah terlihat sejak kecil, ia sudah bisa membawakan lagu Barat
dan India ketika duduk di kelas 2 SD. Ia juga sering mendengarkan lagu Timur Tengah yang
dibawakan oleh Umi kaltsum. Ia begitu rajin ketika menunjukan bakat di depan teman-temannya.
Rhoma remaja berencana untuk menjadi santri di pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Rhoma bersama sejumlah temannya berangkat ke tebuireng dengan menggunakan kereta. Rhoma
berangkat tanpa tiket dan tanpa izin orang tua, sampai di Solo Rhoma dan temannya ditangkap
petugas dan di turunkan di Solo. Selama di Solo, Rhoma dan rekannya ditampung seseorang,
kemudian bersekolah di sekolah kristen. Selama satu tahun berada di Solo, Rhoma akhirnya
pulang ke Jakarta.

Mulai akhir 1960-an, ia memulai karir musiknya sebagai Rhoma Irama sebagai bagian
dari band pop Orkes Melayu Purnama, merintis beberapa elemen musik dangdut. Kemudian
membentuk bandnya Soneta Group, mencapai banyak kesuksesan musik dengan gaya dangdut
inovatif yang menggabungkan pengaruh Barat, Melayu, dan Bollywood.
Dari akhir 1970-an, ia mulai berubah menjadi gaya yang lebih berorientasi Islam, memimpin
budaya musik populer yang saleh. Selama puncak ketenarannya di tahun 1970-an, ia dijuluki
“Raja Dangdut” dengan Grup Soneta-nya.
Tak hanya bermusik, Rhoma Irama pun merambah seni olah peran sejak tahun 1970-an.
Rhoma memperoleh peran utamanya dalam film “Oma Irama Penasaran” yang rilis tahun 1976.
Hingga tahun 2017 , tercatat sudah 29 judul film yang telah ia perankan.
Rhoma Irama juga sangat produktif menciptakan album baik melewati Soneta maupun
secara solo.
Selain dunia musik dan film Rhoma Irama juga terjun ke dunia politik. Politik pun bagian
berdakwah. Pada masa Orde Baru, ia menjadi maskot dan juru kampanye partai Islam, Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) pada pemilu 1977 dan 1982.
Kemudian ia ubah haluan. Akhirnya bergabung dengan golkar, partai pemilik penguasa Orde
Baru. Alhasil, ia menjadi anggota MPR mewakili utusan Golongan Seniman dan Artis dari
Golkar pada tahun 1993. Ia juga menjadi juru kampanye Golkar pada pemilu 1997.
Pertama kali menikah dengan veronica pada tahun 1972, namun berakhir kandas pada
tahun 1985.

Anda mungkin juga menyukai