Anda di halaman 1dari 18

lOMoARcPSD|33201263

Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju

Bahasa Indonesia (Universitas Terbuka)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)
lOMoARcPSD|33201263

PERAN MAHASISWA DALAM


MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU

Nama : Resa Rizky Kristiana


NIM : 051642443
Prodi : Akuntansi

2023

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Banjar, November 2023

Penulis

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

DAFTAR ISI
Table of Contents

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii

PENDAHULUAN......................................................................................................................................1

Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju.........................................................................2

1. Penggerak Perubahan Sosial......................................................................................................2

2. Pengembang Sumber Daya Manusia.........................................................................................5

3. Inovator dan Kreatif...................................................................................................................6

4. Advokat Keadilan dan Hak Asasi Manusia..................................................................................6

5. Penggerak Pembangunan Berkelanjutan...................................................................................7

6. Pembawa Perubahan Politik......................................................................................................7

PENUTUP...............................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................10

ii

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

PENDAHULUAN

Secara garis etimologis, mahasiswa merupakan gabungan dua kata yakni “maha”
yang artinya yang paling besar, dan “siswa” merupakan seseorang yang sedang belajar.
Mahasiswa merupakan sekelompok orang atau individu yang melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di perguruan tinggi, baik itu universitas, politeknik, institute, atau akademi. Jadi,
sebutan mahasiswa ini ditujukan untuk mereka yang telah terdaftar dan tercatat Namanya di
perguruan tinggi. Menjadi mahasiswa merupakan tanggung jawab berat karena memiliki
beban moral untuk mengikuti peraturan yang ada serta dapat berkontribusi nyata bagi
masyarakat.

Mahasiswa adalah kelompok sosial masyarakat yang mempunyai kapasitas intelektual


untuk memahami kondisi dalam kehiduan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mahasiswa juga merupakan agent of change atau agen perubahan yang berperan penting
dalam perubahan di masyarakat menuju lebih baik (Istichomaharani & habibah, 2016). Selain
itu, mahasiswa di era global ini juga menjadi panutan dalam kehidupan masyarakat yang
perbuatannya, tindak tanduknya berlandaskan pada pengetahuan dan norma-norma dalam
kehidupan (Cahyono, 2019). Hal ini terjadi karena mahasiswa merupakan orang-orang yang
mempunyai kesempatan lebih untuk mengenyam pendidikan, sehingga kemampuan berpikir
kritis banyak dimiliki oleh kalangan ini.

Dalam mewujudkan Indonesia maju, peran penting dimiliki oleh kalangan mahasiswa
karena mereka yang nantinya negara Indonesia dapat menjadi negara maju. Peran mahasiswa
tidak hanya di bidang akademis, namun juga berperan penting di bidang sosial, ekonomi,
bahkan politik serta keamanan.

Indonesia maju ini saat ini menjadi perhatian pemerintah bahkan sudah memiliki misi
bahwa Indonesia Emas Tahun 2045. Indonesia Emas Tahun 2045 ini merujuk pada bonus
demografi yang dimiliki Indonesia sangat banyak dan melimpah. Bonus demografi
merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Seperti yang kita ketahui
bersama, Indonesia akan berusia 100 tahun pada tahun 2045. Tahun 2045 disebut sebagai

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

gerbang penduduk, yaitu jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar
daripada penduduk non produktif (di bawah 14 tahun dan 65 tahun ke atas). Hal ini menjadi
tantangan bagi Indonesia, karena penduduk usia produktif atau usia kerja yang kaya akan
sangat bermanfaat bagi pembangunan Indonesia, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi
yang pesat.

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU

Masa depan suatu


bangsa ditentukan oleh
generasi muda. Seperti
yang kita ketahui bahwa
mahasiswa merupakan
generasi muda yang
dididik dan akan
menjadi aset bangsa.
Pemuda atau
mahasiswa mempunyai
semangat yang
membara dan berapi-
api. Oleh karena itu
pemuda atau
3

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

mahasiswa merupakan
kelompok intelektual
yang menjadi pelopor
suatu gerakan yang
dapat
mengubah keadaan
suatu negara.

Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh generasi muda. Seperti yang kita ketahui bahwa
mahasiswa merupakan generasi muda yang dididik dan akan menjadi aset bangsa. Pemuda
atau mahasiswa mempunyai semangat yang membara dan berapi-api. Oleh karena itu pemuda
atau mahasiswa merupakan kelompok intelektual yang menjadi pelopor suatu gerakan yang
dapat mengubah keadaan suatu negara.

Mahasiswa memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia maju. Berikut adalah
beberapa peran yang dapat dimainkan oleh mahasiswa:
1. Penggerak Perubahan Sosial

Mahasiswa dapat menjadi agen perubahan sosial dengan mengidentifikasi dan


mengatasi masalah-masalah sosial di masyarakat. Mereka dapat mengorganisir aksi-

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

aksi sosial, kampanye, atau kegiatan-kegiatan lain yang bertujuan untuk


meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Peran mahasiswa yang terwujud dalam gerakan mahasiswa merupakan


kegiatan atau aktivitas mahasiswa dalam rangka meningkatkan kemampuan
berorganisasi dan mengasah kepandaian mereka dalam kepemimpinan. Semua itu
telah terbukti dalam lembaran sejarah Indonesia.

Berdirinya Budi Utomo pada tahun 1908 sebenarnya telah menjadi tonggak
yang cukup kuat bagi perkembangan pergerakan nasional. Menurut sejawaran yang
ada di Indonesia maupun luar negeri, Budi Utomo merupakan mercusuar bagi
pergerakan nasional Indonesia. Walaupun akhir-akhir ini mulai muncul penafsiran
baru. Tafsir baru itu antara lain menyatakan bahwa pergerakan nasional sudah ada dan
dimulai sejak Sarekat Islam, yang faktanya lebih dulu ada dan bersifat massa bila
dibandingkan dengan Budi Utomo yang hanya bergerak di kalangan bangsawan Jawa.
Namun, dengan alasan bahwa organisasi modern sudah dimiliki oleh Budi Utomo
lantas argument tersebut menjadi kesepakatan sebagai titik pergerakan nasional di
Indonesia, tetapi yang utama nasionalisme tidak bisa dilepaskan dari peran yang
dimainkan oleh kaum intelektual.

Pada masa lalu, gerakan mahasiswa terjadi bukan tanpa hambatan. Pada awal
abad ke-XX di Indonesia ditandai dengan semakin kerasnya politik kolonial Belanda.
Politik kolonial Belanda yang demikian represif membuat kehidupan rakyat semakin
menderita. Kemudian muncul perhatian terhadap kedudukan dan keadaan penduduk
pribumi. Bangkitlah tuntutan terhadap perbaikan nasib pribumi. Pemerintah kolonial
Belanda menjawab tuntutan dari kalangan agamawan, ataupun partai sosialis yang
sering menyebut dirinya sebagai kaum humanis dengan melaksanakan politik Ethis.
Politik Ethis dalam pelaksanaannya kurang memuaskan, namun dalam bidang
pendidikan suka atau tidak program tersebut telah melahirkan suatu kelas baru yang
dikenal sebagai kaum terpelajar. Kaum terpelajar ini yang kemudian berkumpul,
berdiskusi dan akhirnya mereka membuat kelompok-kelompok. Dalam kelompok-
kelompok maka terbentuk organisasi seperti Budi Utomo. Ada juga, Sarekat Islam,
Indische Partij, Partai Komunis Indonesia, Partai Nasional Indonesia. Melalui

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

organisasi-organisasi tersebut maka tersebut nama-nama seperti, Wahidin


Sudirohusodo, Sutomo, Cipto Mangunkusumo, Tirtoadisuryo, Semaun, Tan Malaka,
Hatta dan Sukarno.

Setelah Perang Dunia II berakhir dan Jepang keluar sebagai pihak yang kalah,
maka di Indonesia pada waktu itu yang berada dalam penguasaan Jepang terjadi
kekosongan kekuasaan (vacuum of power). Dalam kekosongan kekuasaan tersebut
lagi-lagi pemuda menuntut Sukarno dan Hatta untuk segera memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia. Akhirnya Indonesia diproklamirkan kemerdekaannya atas
nama Sukarno-Hatta.

Pada jaman pemerintahan di bawah kekuasaan presiden Sukarno yang


mengabaikan kepentingan rakyat dan cenderung mengarah ke diktatktor. Pemuda
kembali bergerak, mereka turun ke jalan membentuk pendapat umum dan
menyuarakan penderitaan rakyat. Akhirnya rezim Sukarno jatuh dan muncullah
Suharto sebagai presiden baru dengan harapan yang baru pula.

Pemuda kembali memainkan perannya dalam mengakhiri masa otoriter rezim


Suharto setelah berkuasa kurang lebih selama 32 tahun lamanya. Pemuda-pemuda
yang tergabung dalam organisasi-organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakat
bersatu menuju gedung DPR-MPR RI dan mendesak Presiden Suharto untuk mundur
dari tampuk kekuasaan. Masa otoriter pemerintahan Suharto dapat diakhiri. Indonesia
memasuki jaman reformasi. Reformasi dianggap sebagai jaman kebebasan setelah
rakyat terbelenggu dalam jaman otoriter.

Tantangan untuk kaum muda seolah tak pernah berhenti. Tantangan itu datangnya
bukan hanya dari dalam negeri, tetapi juga muncul dari luar negeri. Untuk itu,
tantangan bagi kaum muda dibagi menjadi dua yaitu:

a) Dalam Negeri

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

Kemajuan yang diharapkan akan segera tercipta setelah rezim Suharto


tumbang ternyata tidak juga tercapai. Bahkan reformasi sudah berjalan selama
satu dasawarsa lebih. Mulai dari presiden Habibie, Abdulrahman Wahid,
Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono keadaan Indonesia tidak banyak
mengalami perubahan.

Keadaan sebaliknya terjadi krisis terus melanda segala aspek


(multidimensional), dan korupsi terus merajalela. Isu yang sempat berhembus
kencang adalah adanya krisis kepemimpinan. Bahkan dalam pemilu 2009 yang
lalu para calon presiden Indonesia dan wakil presiden merupakan orang-orang
lama, yang sudah terbukti tidak mampu menjadi lokomotif perubahan. Tentu
dengan pemilihan umum calon independent dapat menjadi suatu alternatif bagi
kepemimpinan muda di Indonesia.

Deskripsi di atas menunjukkan bahwa Indonesia memang mengalami krisis


kepemimpinan. Sebenarnya sebagai negara demokrasi hal ini tidak perlu terjadi,
karena dalam negara demokrasi pemimpin itu diciptakan melalui regenarsi baru
muncul dan berperan. Tetapi di Indonesia ini tidak terjadi dengan baik, karena
kaum tua senang mendominasi kekuasaan dengan gaya main kuasa, merasa paling
benar sendiri dan kong kalikong.

Satu dari sekian banyak faktor pemicu krisis kepemimpinan ini disebabkan
oleh kacaunya sistem pendidikan Indonesia. Di mana ganti menteri, maka buku,
program dan kurikulum diganti pula. Pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini
berorientasi pasar sehingga hanya menciptakan “budak-budak baru” dalam era
globalisasi. Presiden Sukarno pernah mengatakan jangan sampai rakyat Indonesia
di tengah-tengah finanz-kapital hanya menjadi budak di atara bangsa-bangsa (en
volk van koelies en een koelie onder de natie). Terlebih lagi di era kapitalisme
global sekarang ini di mana manusia hanya dijadikan alat pengahasil keuntungan
yang harganya tak lebih tinggi daripada mesin atau bahkan dihargai lebih rendah.

Belum lagi korupsi yang menggerogoti birokarsi pemerintahan. Yang juga


mampu menyebabkan kesejahteraan rakyat terampas oleh tindakan para birokrat

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

yang tidak bermoral dan berprikemanusiaan dan hanya mengedepankan


kepentingan kelompok dan golongannya sendiri.

b) Luar Negeri

Pada tatanan Internasional, dampak globalisasi sudah tampak di Indonesia,


walaupun globalisasi tidak selalu membawa dampak negatif, tetapi ada juga
positifnya. Tetapi globalisasi di Indonesia secara umum lebih banyak dampak
negatifnya, seperti pola hidup masyarakat yang menjadi konsumtif, hedonis, dan
materialistik.

Terlebih lagi sumber daya alam Indonesia yang melimpah menjadi terbuka
bagi negara-negara kaya, misalnya Amerika Serikat, Jepang (baca Amerika
Serikat dan sekutunya) yang cenderung mengutamakan kepentingan ekonomi
negaranya dan menghalalkan segala cara dalam menjaga kepentingan industrinya,
misal penguasaan minyak di Irak secara paksa dengan kekuatan militer dengan
mengatasnamakan menjaga perdamaian dunia.

Dampak dari globalisasi dan kapitalisme global telah menjadikan Indonesia


sebagai “kue” yang siap dibagi-bagi untuk dikuasai. Kemudian penciptaan industri
di negara-negara kaya tidak terbatas, sedangkan di negara-negara berkembang
harus dibatasi dengan alasan pemanasan global (global warming). Padahal negara-
negara industri seperti Amerika Serikat dan sekutunya yang menjadi pemasok gas
terbesar dalam pemanasan global tidak kebakaran jenggot seperti Indonesia.
Akibatnya negara-negara berkembang yang hendak berkembang industrinya
menjadi terhambat dengan alasan-alasan yang politis. Atau global warming
dikampenyekan sengaja untuk menghambat industri dari negara-negara
berkembang yang mulai berkembang pesat. Dengan kata lain negara-negara

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

industri besar takut tersaingi dan mereka akan kehilangan monopoli industrinya.
Pemuda harus kritis dalam menyikapi masalah ini.

Sejarah telah membuktikan bahwa pemuda (mahasiswa) telah berbuat, namun


tantangan terus datang, dari dalam dan luar negeri. Pemuda harus belajar dari sejarah
agar memiliki jati diri dan memiliki dasar yang kuat, dan agar mengetahui dari mana
perubahan harus diusahakan. Setelah itu, sebagai lokomotif perubahan pemuda siap
bergerak.

2. Pengembang Sumber Daya Manusia

Mahasiswa dapat berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia


Indonesia melalui pendidikan dan pelatihan. Mereka dapat menjadi mentor atau tutor
bagi anak-anak atau remaja yang membutuhkan bimbingan akademik atau
keterampilan tertentu.

Pengembangan SDM pada intinya diarahkan dalam rangka meningkatkan


kualitasnya, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas. Hasil
berbagai studi menunjukkan, bahwa kualitas SDM merupakan faktor penentu
produktivitas, baik secara makro maupun mikro.

Sumber Daya Manusia (SDM) secara makro adalah warga negara suatu
bangsa khususnya yang telah memasuki usia angkatan kerja yang memiliki potensi
untuk berperilaku produktif (dengan atau tanpa pendidikan formal) yang mampu
memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan keluarganya yang berpengaruh pada tingkat
kesejahteraan masyarakat di lingkungan bangsa atau negaranya.

Sebagai suatu bentuk upaya dalam pengembangan SDM, pendidikan


merupakan salah satu sektor terpenting dalam pembangunan. Hal ini mengingat
pendidikan menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas yang menjadi faktor
input dominan dalam pembangunan tersebut. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan
pembangunan nasional, pendidikan seharusnya mendapat prioritas, karena melalui

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

upaya ini dapat dihimpun stok modal manusia dan stok modal sosial yang memadai
secara kualitas untuk melaksanakan pembangunan. Tanpa tersedianya stok modal
manusia dan stok modal sosial yang memadai, terutama secara kualitas, keberhasilan
pembangunan patut dipertanyakan. Karena hal itu akan berdampak besar pada citra
negara, bangsa dan masyarakat Indonesia.

3. Inovator dan Kreatif

Mahasiswa memiliki potensi untuk menjadi inovator dan kreatif dalam


berbagai bidang. Mereka dapat mengembangkan ide-ide baru, menciptakan produk
atau layanan yang inovatif, dan berkontribusi dalam pengembangan teknologi dan
industri di Indonesia.

4. Advokat Keadilan dan Hak Asasi Manusia

Mahasiswa dapat menjadi advokat keadilan dan hak asasi manusia dengan
memperjuangkan hak-hak masyarakat yang terpinggirkan atau terdiskriminasi.
Mereka dapat terlibat dalam gerakan hak asasi manusia, advokasi kebijakan publik,
atau membantu korban pelanggaran hak asasi manusia.

5. Penggerak Pembangunan Berkelanjutan

Mahasiswa dapat berperan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan


dengan mengedepankan prinsip-prinsip lingkungan hidup dan keberlanjutan. Mereka
dapat menginisiasi proyek-proyek lingkungan, kampanye pengurangan sampah, atau
mengadvokasi kebijakan yang ramah lingkungan.

10

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

6. Pembawa Perubahan Politik

Mahasiswa dapat berperan dalam membawa perubahan politik dengan terlibat


dalam gerakan politik, pemilihan umum, atau menjadi pemimpin masa depan yang
berintegritas dan berkomitmen untuk kepentingan rakyat.

Peran mahasiswa sebagai gerakan moral dan gerakan massa untuk mendorong
reformasi politik adalah bagian dari tanggung jawabnya sebagai kaum intelektual.
Berbeda dengan gerakan revolusi, gerakan reformasi seperti dikatakan, Nanlin,
berbeda dengan gerakan revolusi yang mengejar perubahan struktural yang
fundamental. Gerakan reformasi berusaha memodifikasi hubungan struktural tanpa
mengancam eksistensi insitusi. Menurut Arbi (Arbi sanit, ibid, hal. 129) ada dua tahap
dalam reformasi politik. Pertama, tahap transisi yang merupakan proses peralihan dari
proses krisis politik ke proses normal kehidupan politik

Di Negara dunia ketiga seperti Indonesia, status mahasiswa dan gerakannya


sangat penting sebagai salah satu agent of change, karena tekanan politik ekstra
parlementer merupakan salah satu mekanisme efektif untuk dapat mengontrol
penguasa. Namun gerakan mahasiswa tidak bisa dipungkiri merupakan bukan
merupakan elemen satu-satunya yang dapat mewujudkan perubahan dalam
masyarakat, terkadang gerakan mahasiswa hanya mampu sebatas menjadi pendobrak
dari kevakuman perlawanan yang ada terhadap penguasa. Setelah penguasa yang
didobrak turun, maka gerakan mahasiswa akan menyerahkan kelanjutan proses
tersebut kepada elemen masyarakat lain untuk melanjutkan. Karena memang gerakan
mahasiswa dilandasi atas perjuangan moral meskipun wilayah perlawanannya berada
pada wilayah politik. Moralitas inilah yang kemudian dapat mencapai reformasi di
Indonesia. Dengan cita-cita reformasi, gerakan mahasiswa memberikan andil yang
luar biasa agar tercapai harapan masyarakat yang demokratis.

Fenomena gerakan mahasiswa menjadi fenomena tersendiri di dalam upaya


melaksanakan demokratisasi di Indonesia, bahkan menjadi salah satu tolak ukur
penting di dalam keberhasilan bagi perjalanan menuju negara yang demokratis.
Pengupayaan bagi koeksistensi gerakan mahasiswa sebetulnya akan mampu

11

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

menyediakan kondisi yang lumrah di dalam mencapai konsolidasi demokrasi. Dengan


syarat, mereka tetap dijadikan komponen yang tak terpisahkan di dalam
mengkerangkai arah dan orientasi dari sistem pemerintahan yang dijalankan.

Sebagai sebuah gerakan sosial, tentunya gerakan mahasiswa dituntut untuk


tetap konsisten di dalam menjalankan idealisme utama yakni mendudukkan
kepentingan masyarakat luas, terutama di dalam menghadapi kebijakan negara yang
kadang cenderung tak berpihak. Gerakan mahasiswa adalah pejuang demokrasi yang
tentunya mesti senantiasa berjuang menegakkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang
ada di dalam demokrasi. Disinilah pentingnya gerakan mahasiswa ini, yakni selain
sebagai prasyarat bagi proses demokratisasi yang berlangsung, tetapi juga sebagai
penyeimbang di dalam mekanisme sistem pemerintahan.

Momentum gerakan mahasiswa tentu tak akan pudar selama demokratisasi


masih terus berlangsung. Sebab, bagi kawan-kawan mahasiswa, selama masih terjadi
ketimpangan dan ketidakadilan di dalam menjalankan nilai-nilai demokrasi, maka
selama itu pula perjuangan akan tetap dilakukan.

12

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

PENUTUP

Menjadi negara maju merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang bahkan telah
disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Di
tahun 2045 Indonesia akan genap 100 tahun atau 1 abad. Hal ini yang menjadi salah satu
alasan munculnya ide, wacana, gagasan Generasi Emas 2045. Dalam mewujudkan cita-cita
tersebut, masyarakat Indonesia umumnya dan mahasiswa pada khususnya harus bisa
mempersiapkan diri agar rencana Indonesia Emas 2045 tidak hanya sekedar cita-cita belaka.
Oleh karena itu, segala cara harus bisa dilakukan untuk bisa mewujudkan hal tersebut dengan
cara yang benar tentunya.

Mahasiswa saat ini dapat turut serta dalam perubahan sosial ke arah yang lebih baik,
menjadi aktor pengembang sumber daya manusia yang mumpuni, menjadi inovator yang
kreatif di bidang industri dan teknologi. Tak lupa turut berperan aktif dalam bidang Politik
sebagai agen perubahan perpolitikan nasional Indonesia, yang tak lepas juga sebagai aktor
dalam pembangunan berkelanjutan dan menjadi advokat keadilan serta menjaga hak asasi
manusia untuk generasi selanjutnya. Karena di tangan mahasiswa (pemuda) Indonesia ini
akan di bawa ke arah yang lebih baik.

13

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)


lOMoARcPSD|33201263

DAFTAR PUSTAKA

Widyanto, AB. (2010). Jurnal Historia Vitae. unm.ac.id

Efendi, Mukhlison. (2021). Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan


Citra Lembaga di Lembaga Pendidikan Islam. sajiem.iainponorogo.ac.id

Akbar, Idil. (2016). Jurnal Wacana Politik. Bandung: Universitas Padjadjaran.

14

Downloaded by TOYA 29 (yantousman646@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai