2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
PENUTUP...............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................10
ii
PENDAHULUAN
Secara garis etimologis, mahasiswa merupakan gabungan dua kata yakni “maha”
yang artinya yang paling besar, dan “siswa” merupakan seseorang yang sedang belajar.
Mahasiswa merupakan sekelompok orang atau individu yang melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di perguruan tinggi, baik itu universitas, politeknik, institute, atau akademi. Jadi,
sebutan mahasiswa ini ditujukan untuk mereka yang telah terdaftar dan tercatat Namanya di
perguruan tinggi. Menjadi mahasiswa merupakan tanggung jawab berat karena memiliki
beban moral untuk mengikuti peraturan yang ada serta dapat berkontribusi nyata bagi
masyarakat.
Dalam mewujudkan Indonesia maju, peran penting dimiliki oleh kalangan mahasiswa
karena mereka yang nantinya negara Indonesia dapat menjadi negara maju. Peran mahasiswa
tidak hanya di bidang akademis, namun juga berperan penting di bidang sosial, ekonomi,
bahkan politik serta keamanan.
Indonesia maju ini saat ini menjadi perhatian pemerintah bahkan sudah memiliki misi
bahwa Indonesia Emas Tahun 2045. Indonesia Emas Tahun 2045 ini merujuk pada bonus
demografi yang dimiliki Indonesia sangat banyak dan melimpah. Bonus demografi
merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Seperti yang kita ketahui
bersama, Indonesia akan berusia 100 tahun pada tahun 2045. Tahun 2045 disebut sebagai
gerbang penduduk, yaitu jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar
daripada penduduk non produktif (di bawah 14 tahun dan 65 tahun ke atas). Hal ini menjadi
tantangan bagi Indonesia, karena penduduk usia produktif atau usia kerja yang kaya akan
sangat bermanfaat bagi pembangunan Indonesia, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi
yang pesat.
mahasiswa merupakan
kelompok intelektual
yang menjadi pelopor
suatu gerakan yang
dapat
mengubah keadaan
suatu negara.
Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh generasi muda. Seperti yang kita ketahui bahwa
mahasiswa merupakan generasi muda yang dididik dan akan menjadi aset bangsa. Pemuda
atau mahasiswa mempunyai semangat yang membara dan berapi-api. Oleh karena itu pemuda
atau mahasiswa merupakan kelompok intelektual yang menjadi pelopor suatu gerakan yang
dapat mengubah keadaan suatu negara.
Mahasiswa memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia maju. Berikut adalah
beberapa peran yang dapat dimainkan oleh mahasiswa:
1. Penggerak Perubahan Sosial
Berdirinya Budi Utomo pada tahun 1908 sebenarnya telah menjadi tonggak
yang cukup kuat bagi perkembangan pergerakan nasional. Menurut sejawaran yang
ada di Indonesia maupun luar negeri, Budi Utomo merupakan mercusuar bagi
pergerakan nasional Indonesia. Walaupun akhir-akhir ini mulai muncul penafsiran
baru. Tafsir baru itu antara lain menyatakan bahwa pergerakan nasional sudah ada dan
dimulai sejak Sarekat Islam, yang faktanya lebih dulu ada dan bersifat massa bila
dibandingkan dengan Budi Utomo yang hanya bergerak di kalangan bangsawan Jawa.
Namun, dengan alasan bahwa organisasi modern sudah dimiliki oleh Budi Utomo
lantas argument tersebut menjadi kesepakatan sebagai titik pergerakan nasional di
Indonesia, tetapi yang utama nasionalisme tidak bisa dilepaskan dari peran yang
dimainkan oleh kaum intelektual.
Pada masa lalu, gerakan mahasiswa terjadi bukan tanpa hambatan. Pada awal
abad ke-XX di Indonesia ditandai dengan semakin kerasnya politik kolonial Belanda.
Politik kolonial Belanda yang demikian represif membuat kehidupan rakyat semakin
menderita. Kemudian muncul perhatian terhadap kedudukan dan keadaan penduduk
pribumi. Bangkitlah tuntutan terhadap perbaikan nasib pribumi. Pemerintah kolonial
Belanda menjawab tuntutan dari kalangan agamawan, ataupun partai sosialis yang
sering menyebut dirinya sebagai kaum humanis dengan melaksanakan politik Ethis.
Politik Ethis dalam pelaksanaannya kurang memuaskan, namun dalam bidang
pendidikan suka atau tidak program tersebut telah melahirkan suatu kelas baru yang
dikenal sebagai kaum terpelajar. Kaum terpelajar ini yang kemudian berkumpul,
berdiskusi dan akhirnya mereka membuat kelompok-kelompok. Dalam kelompok-
kelompok maka terbentuk organisasi seperti Budi Utomo. Ada juga, Sarekat Islam,
Indische Partij, Partai Komunis Indonesia, Partai Nasional Indonesia. Melalui
Setelah Perang Dunia II berakhir dan Jepang keluar sebagai pihak yang kalah,
maka di Indonesia pada waktu itu yang berada dalam penguasaan Jepang terjadi
kekosongan kekuasaan (vacuum of power). Dalam kekosongan kekuasaan tersebut
lagi-lagi pemuda menuntut Sukarno dan Hatta untuk segera memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia. Akhirnya Indonesia diproklamirkan kemerdekaannya atas
nama Sukarno-Hatta.
Tantangan untuk kaum muda seolah tak pernah berhenti. Tantangan itu datangnya
bukan hanya dari dalam negeri, tetapi juga muncul dari luar negeri. Untuk itu,
tantangan bagi kaum muda dibagi menjadi dua yaitu:
a) Dalam Negeri
Satu dari sekian banyak faktor pemicu krisis kepemimpinan ini disebabkan
oleh kacaunya sistem pendidikan Indonesia. Di mana ganti menteri, maka buku,
program dan kurikulum diganti pula. Pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini
berorientasi pasar sehingga hanya menciptakan “budak-budak baru” dalam era
globalisasi. Presiden Sukarno pernah mengatakan jangan sampai rakyat Indonesia
di tengah-tengah finanz-kapital hanya menjadi budak di atara bangsa-bangsa (en
volk van koelies en een koelie onder de natie). Terlebih lagi di era kapitalisme
global sekarang ini di mana manusia hanya dijadikan alat pengahasil keuntungan
yang harganya tak lebih tinggi daripada mesin atau bahkan dihargai lebih rendah.
b) Luar Negeri
Terlebih lagi sumber daya alam Indonesia yang melimpah menjadi terbuka
bagi negara-negara kaya, misalnya Amerika Serikat, Jepang (baca Amerika
Serikat dan sekutunya) yang cenderung mengutamakan kepentingan ekonomi
negaranya dan menghalalkan segala cara dalam menjaga kepentingan industrinya,
misal penguasaan minyak di Irak secara paksa dengan kekuatan militer dengan
mengatasnamakan menjaga perdamaian dunia.
industri besar takut tersaingi dan mereka akan kehilangan monopoli industrinya.
Pemuda harus kritis dalam menyikapi masalah ini.
Sumber Daya Manusia (SDM) secara makro adalah warga negara suatu
bangsa khususnya yang telah memasuki usia angkatan kerja yang memiliki potensi
untuk berperilaku produktif (dengan atau tanpa pendidikan formal) yang mampu
memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan keluarganya yang berpengaruh pada tingkat
kesejahteraan masyarakat di lingkungan bangsa atau negaranya.
upaya ini dapat dihimpun stok modal manusia dan stok modal sosial yang memadai
secara kualitas untuk melaksanakan pembangunan. Tanpa tersedianya stok modal
manusia dan stok modal sosial yang memadai, terutama secara kualitas, keberhasilan
pembangunan patut dipertanyakan. Karena hal itu akan berdampak besar pada citra
negara, bangsa dan masyarakat Indonesia.
Mahasiswa dapat menjadi advokat keadilan dan hak asasi manusia dengan
memperjuangkan hak-hak masyarakat yang terpinggirkan atau terdiskriminasi.
Mereka dapat terlibat dalam gerakan hak asasi manusia, advokasi kebijakan publik,
atau membantu korban pelanggaran hak asasi manusia.
10
Peran mahasiswa sebagai gerakan moral dan gerakan massa untuk mendorong
reformasi politik adalah bagian dari tanggung jawabnya sebagai kaum intelektual.
Berbeda dengan gerakan revolusi, gerakan reformasi seperti dikatakan, Nanlin,
berbeda dengan gerakan revolusi yang mengejar perubahan struktural yang
fundamental. Gerakan reformasi berusaha memodifikasi hubungan struktural tanpa
mengancam eksistensi insitusi. Menurut Arbi (Arbi sanit, ibid, hal. 129) ada dua tahap
dalam reformasi politik. Pertama, tahap transisi yang merupakan proses peralihan dari
proses krisis politik ke proses normal kehidupan politik
11
12
PENUTUP
Menjadi negara maju merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang bahkan telah
disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Di
tahun 2045 Indonesia akan genap 100 tahun atau 1 abad. Hal ini yang menjadi salah satu
alasan munculnya ide, wacana, gagasan Generasi Emas 2045. Dalam mewujudkan cita-cita
tersebut, masyarakat Indonesia umumnya dan mahasiswa pada khususnya harus bisa
mempersiapkan diri agar rencana Indonesia Emas 2045 tidak hanya sekedar cita-cita belaka.
Oleh karena itu, segala cara harus bisa dilakukan untuk bisa mewujudkan hal tersebut dengan
cara yang benar tentunya.
Mahasiswa saat ini dapat turut serta dalam perubahan sosial ke arah yang lebih baik,
menjadi aktor pengembang sumber daya manusia yang mumpuni, menjadi inovator yang
kreatif di bidang industri dan teknologi. Tak lupa turut berperan aktif dalam bidang Politik
sebagai agen perubahan perpolitikan nasional Indonesia, yang tak lepas juga sebagai aktor
dalam pembangunan berkelanjutan dan menjadi advokat keadilan serta menjaga hak asasi
manusia untuk generasi selanjutnya. Karena di tangan mahasiswa (pemuda) Indonesia ini
akan di bawa ke arah yang lebih baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
14