Anda di halaman 1dari 27

Pasal 2

BERLAKUNYA PERJANJIAN

2.1 Kerjasama ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian IA oleh PARA
PIHAK dan akan terus berlaku untuk waktu yang tidak ditentukan hingga pengakhiran terjadi
sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian ini.

2.2 Perjanjian ini, perubahan, addendum dan/atau setiap lampirannya merupakan satu-satunya
Perjanjian di antara PARA PIHAK yang mengatur mengenai hubungan kerjasama di antara
PARA PIHAK, termasuk kompensasi yang harus dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA.

Pasal 3
STATUS PIHAK KEDUA

3.1 Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini, dengan cara apapun juga Perjanjian ini tidak
dapat ditafsirkan sebagai adanya hubungan kerja atau perjanjian kerja antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan atau setiap peraturan pengganti atau perubahannya
maupun ketentuan atau peraturan pelaksanaannya atau apapun juga yang sehubungan
dan berkaitan dengan undang-undang ketenagakerjaan.

3.2 PIHAK KEDUA merupakan pihak independen dan semua persyaratan dan ketentuan yang
terdapat pada Perjanjian ini tidak dapat ditafsirkan sebagai menciptakan suatu hubungan
antara majikan-pekerja diantara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

3.3 PIHAK KEDUA mengakui bahwa Perjanjian ini dibuat secara bebas dan sukarela dan
bahwa ia telah diberikan kesempatan untuk memperoleh nasehat hukum dari pihak
manapun sebelum menandatanganinya.

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

4.1 Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA:

a. menyediakan sarana/prasarana yang dianggap perlu oleh PIHAK PERTAMA untuk


melaksanakan tugas PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian ini.

b. memberikan bimbingan, penjelasan dan/atau pelatihan bagi PIHAK KEDUA dalam


rangka melakukan Pemasaran Produk.

c. menempatkan PIHAK KEDUA pada lokasi Pemasaran Produk berdasarkan


pertimbangan PIHAK PERTAMA. PIHAK PERTAMA berhak melakukan rotasi dari
waktu ke waktu berdasarkan pertimbangan PIHAK PERTAMA.

d. meminta PIHAK KEDUA untuk segera mengembalikan seluruh asset milik PIHAK
PERTAMA, baik berupa barang maupun uang maupun data atau informasi yang
sewaktu-waktu dapat berada dalam penguasaan PIHAK KEDUA dan/atau kantor
pemasaran.

e. setiap saat melakukan pembinaan, pengendalian, pengawasan, audit, dan evaluasi


atas kinerja PIHAK KEDUA dalam melakukan Pemasaran Produk.

f. Membayar kompensasi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian ini.

2
4.2 Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA:

a. melakukan koordinasi dengan PIHAK PERTAMA dan juga pihak lembaga keuangan
atau lembaga lainnya dalam melakukan Pemasaran Produk dengan baik dan benar
sesuai dengan peraturan, ketentuan dan kebijakan yang ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA dari waktu ke waktu.

b. bekerja sama dengan PIHAK PERTAMA untuk mendukung tugasnya serta


berkoordinasi dengan unit-unit kerja yang lain yang ada di PIHAK PERTAMA dalam
menjalankan tugasnya tersebut sehingga dapat terjamin bahwa segala laporan yang
terkait dengan Pemasaran Produk dapat dipastikan telah dikirimkan ke pihak-pihak
terkait sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.

c. membuat laporan kegiatan harian atau mingguan atau bulanan yang diperlukan untuk
memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA sudah sesuai
dengan yang telah ditetapkan.

d. memenuhi target minimum Pemasaran Produk PIHAK PERTAMA yang ditentukan


bagi PIHAK KEDUA dari waktu ke waktu.

e. bersedia ditempatkan di lokasi Pemasaran Produk yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.

f. mematuhi peraturan perundang-undangan dan kode etik profesi agen asuransi jiwa
yang berlaku sekarang maupun di kemudian hari, serta peraturan-peraturan dan
ketentuan-ketentuan PIHAK PERTAMA serta kebijakan-kebijakan atau arahan-
arahan lainnya dari waktu ke waktu termasuk kode etik bisnis dan kode etik bisnis
agen.

g. mengikuti dan menghadiri segala pelatihan yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA
yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai Produk dan prosedur
penjualan serta hal-hal lainnya yang terkait dengan Pemasaran Produk.

h. mengikuti setiap kontes yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA berkenaan dengan
Pemasaran Produk PIHAK PERTAMA dengan mematuhi ketentuan yang berlaku.

i. mencurahkan seluruh waktu, keahlian dan tenaganya kepada usaha Pemasaran


Produk.

j. menempatkan kepentingan peserta asuransi atau pemegang polis di atas


kepentingan dirinya sendiri.

k. selalu terus berusaha meningkatkan kemahiran sebagai seorang Insurance Advisor


Syariah menyangkut keahlian Pemasaran Produk termasuk pemasaran melalui jalur
in branch, pengetahuan asuransi jiwa dan peraturan-peraturan perasuransian pada
umumnya.

l. memperoleh dan menyimpan dengan baik setiap waktu selama berlakunya Perjanjian
ini segala perijinan, tanda terdaftar dan kualifikasi yang disyaratkan PIHAK
PERTAMA untuk melaksanakan Pemasaran Produk.

m. memelihara dalam keadaan yang baik segala sesuatu yang telah dipercayakan
kepada PIHAK KEDUA, termasuk tetapi tidak terbatas pada peralatan komputer,
peralatan kantor dan bahan-bahan penjualan, yang merupakan hak milik eksklusif
PIHAK PERTAMA, dan bertanggung jawab atas seluruh biaya perbaikan, restorasi
atau penggantian apabila ada kerusakan dan kehilangan terhadap peralatan atau
bahan-bahan tersebut.

3
n. tanpa perlu adanya permintaan terlebih dahulu, dengan berakhirnya Perjanjian ini,
PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dalam bentuk dan kondisi yang baik seluruh
informasi, data, catatan, dokumen-dokumen, buku pedoman Pemasaran Produk
PIHAK PERTAMA, alat-alat tulis, formulir-formulir, buku-buku dan kertas-kertas, serta
peralatan kantor lainnya yang berhubungan dengan usaha PIHAK PERTAMA dan
hak milik eksklusif dari PIHAK PERTAMA. Kewajiban tersebut tetap berlaku dengan
berakhirnya Perjanjian ini.

Pasal 5
KOMPENSASI

5.1 PIHAK KEDUA, sesuai dengan prestasinya dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana
diatur dalam Perjanjian ini, berhak menerima kompensasi dari PIHAK PERTAMA sesuai
dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam struktur skema kompensasi. Struktur
skema kompensasi ini akan diberikan dalam dokumen terpisah oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA. Segala perubahan sehubungan dengan kompensasi akan
ditetapkan kemudian secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA dan disampaikan melalui
pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KEDUA.

5.2 Dalam hal terjadi perbedaan perhitungan kompensasi antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA, maka perhitungan yang akan berlaku adalah perhitungan yang dilakukan oleh
PIHAK PERTAMA.

5.3 Segala macam pajak atau pungutan yang menurut ketentuan hukum yang berlaku harus
dikenakan atas kompensasi akan ditanggung PIHAK KEDUA dan dipotong oleh PIHAK
PERTAMA dari kompensasi PIHAK KEDUA.

5.4 PIHAK PERTAMA dapat mengubah atau menambah persyaratan pemberian kompensasi
atau mengganti dengan skema kompensasi yang lain, baik sebagian maupun seluruhnya
dari waktu ke waktu, dengan suatu pemberitahuan tertulis atau secara elektronik kepada
PIHAK KEDUA.

5.5 Perubahan atau penggantian atas kompensasi tidak berlaku terhadap komisi yang harus
dibayar untuk polis atau produk atau jasa manapun yang telah dimohonkan untuk dan
dikeluarkan atau disediakan PIHAK PERTAMA sebelum tanggal efektif dari perubahan atau
penggantian tersebut. Setiap revisi kompensasi menjadi efektif sejak tanggal yang tertera
dalam pemberitahuan tersebut.

5.6 Kompensasi tidak akan dibayarkan atau terhutang apabila Perjanjian ini berakhir, kecuali
ditentukan lain dalam Perjanjian ini.

5.7 Selain kompensasi, PIHAK KEDUA berhak menerima Jaminan Kesehatan dari PIHAK
PERTAMA sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam Skema Jaminan
Kesehatan yang berlaku.

Pasal 6
KERAHASIAAN DAN PRIVASI

6.1 PIHAK KEDUA dilarang:


a. mengungkapkan atau menggunakan baik langsung/tidak langsung atas:
i. informasi yang berkaitan dengan atau yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA
atau afiliasi atau nasabah atau calon nasabahnya,
ii. pengetahuan atau data PIHAK PERTAMA atau afiliasinya (baik yang diperoleh,
dibeli atau dikembangkan PIHAK KEDUA maupun tidak), atau
iii. data program atau materi yang relevan yang terkait dengan perangkat lunak
komputer yang merupakan milik atau dibuat oleh pihak ketiga

4
(informasi, pengetahuan atau data tersebut untuk selanjutnya disebut “Informasi
Rahasia”).

b. menggunakan setiap catatan mengenai polis/pemegang polis/nasabah yang tidak


konsisten dengan maksud serta tujuan pemberian data tersebut dari yang
bersangkutan, dan hanya dapat menggunakan informasi tersebut dalam rangka
melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

c. mengeluarkan kepada nasabah atau calon nasabah suatu pernyataan mengenai


Informasi Rahasia serta menggunakan Informasi Rahasia yang ada padanya.

kecuali PIHAK KEDUA memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pejabat yang
berwenang PIHAK PERTAMA dan pengungkapan Informasi Rahasia tersebut hanya dapat
dilakukan kepada orang-orang yang berkompeten atau hanya terkait dengan kewajiban
PIHAK KEDUA menurut Perjanjian ini.

6.2 PIHAK KEDUA mengakui bahwa Informasi Rahasia selamanya akan merupakan milik
eksklusif PIHAK PERTAMA atau afiliasinya.

6.3 Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian ini maka PIHAK KEDUA berkewajiban:

a. menyerahkan seluruh dokumen dan materi lainnya (termasuk salinan elektronik)


yang berada di tangannya atau di bawah penguasaannya yang memuat informasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini kepada PIHAK PERTAMA; atau

b. memusnahkan dokumen atau materi tersebut dengan membuat pernyataan bahwa


PIHAK KEDUA telah melakukan pemusnahan dokumen tersebut.

Pasal 7
BATAS KEWENANGAN

PIHAK KEDUA dalam Perjanjian ini dilarang untuk melakukan tindakan-tindakan berikut:

7.1 membuat/mengubah/menghapus ketentuan dalam dokumen-dokumen PIHAK PERTAMA


atau afiliasinya, mengesampingkan hak, menentukan tarif premi selain yang telah
ditentukan PIHAK PERTAMA atau afiliasinya, memberikan persetujuan, pemberitahuan
pengalihan, pemberitahuan kerugian, melakukan negosiasi atas syarat-syarat atau
penyelesaian, menyelesaikan atau membayar kerugian atau klaim atau
mengesampingkan/menunda pembayaran premi, atau mengikat PIHAK PERTAMA atau
afiliasinya dengan cara apapun juga; dan PIHAK KEDUA dilarang memberi pernyataan
kepada calon peserta atau pihak lain bahwa ia memiliki kewenangan atau bahwa risiko telah
disetujui atau penutupan telah berlaku atau polis atau produk lain dikeluarkan oleh atau atas
nama PIHAK PERTAMA atau afiliasinya (baik berdasarkan proposal yang pertama maupun
pembaharuan) kecuali PIHAK PERTAMA telah menyetujui secara tertulis mengenai hal
tersebut.

7.2 meminta atau menerima pembayaran dari pihak ketiga untuk jasa yang diberikan dalam
bentuk apapun juga sehubungan dengan atau terkait dengan kegiatan usaha PIHAK
PERTAMA atau afiliasinya.

7.3 mempergunakan atau meminta calon pemegang polis/peserta/nasabah PIHAK PERTAMA


atau afiliasinya untuk mempergunakan dan menandatangani surat permohonan asuransi
jiwa atau formulir permohonan lainnya dalam keadaan kosong.

5
7.4 mengajukan permohonan atau dokumen lain apapun kepada PIHAK PERTAMA atau
afiliasinya yang diketahui atau diyakini PIHAK KEDUA mengandung keterangan yang tidak
benar.

7.5 mengeluarkan, menggunakan atau memberi izin untuk mempublikasikan surat edaran,
iklan, berita, tanda, situs, komunikasi elektronik, brosur atau materi tertulis atau visual lain
apapun yang berkaitan dengan PIHAK PERTAMA atau afiliasinya atau kebijakan-kebijakan,
produk-produk atau jasa-jasanya kecuali atas izin tertulis PIHAK PERTAMA.

7.6 melakukan suatu tindakan hukum terhadap permasalahan dengan pihak ketiga
sehubungan dengan kegiatan usaha PIHAK PERTAMA atau afiliasinya.

7.7 mengambil tindakan yang dapat merugikan reputasi PIHAK PERTAMA.

7.8 memberi keterangan yang salah mengenai persyaratan dan ketentuan Produk apapun yang
ditawarkan PIHAK PERTAMA atau afiliasinya, atau memberi jaminan, pernyataan atau janji
dengan atau tanpa rujukan kepada polis-polis, endorsemen atau kontrak tambahan atau
produk atau jasa lain yang ditawarkan PIHAK PERTAMA atau afiliasinya, kecuali atas izin
tertulis PIHAK PERTAMA.

7.9 melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan lain di luar PIHAK PERTAMA yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan dengan kegiatan usaha PIHAK PERTAMA.

7.10 terlibat dalam suatu tindakan yang melanggar undang-undang, peraturan, atau hukum yang
berlaku, atau standar-standar praktek yang berlaku dalam yurisdiksi manapun.

7.11 melakukan perbuatan yang menyimpang dari pedoman Pemasaran Produk yang
dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.

7.12 Mempergunakan logo atau merk dagang PIHAK PERTAMA untuk kepentingan diluar
penjualan Produk tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

7.13 Merubah atua mengganti formulir, dokumen atau material apapun atau memnggunakan
segala formulir, dokumen, atau material yang tidak disediakan oleh PIHAK PERTAMA tanpa
persetujuan terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 8
TINDAKAN DISIPLIN DAN PENANGGUHAN

8.1 Dalam hal PIHAK PERTAMA menemukan bahwa PIHAK KEDUA telah melakukan
pelanggaran atas ketentuan dalam Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA dapat
memberikan tindakan disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini kepada PIHAK
KEDUA atau tindakan-tindakan lain yang dianggap perlu oleh PIHAK PERTAMA.

8.2 Tindakan disiplin yang dapat dikenakan kepada PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA
berdasarkan Perjanjian ini (dapat dikenakan secara tidak berurutan) adalah (i) peringatan
tertulis, (ii) penangguhan, atau (iii) pengakhiran Perjanjian.

8.3 Dalam hal PIHAK KEDUA dikenakan tindakan disiplin penangguhan:

(a) PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi/bisnis baru berkaitan
dengan Produk;

(b) PIHAK PERTAMA dapat menangguhkan seluruh Kontraprestasi berdasarkan


Perjanjian ini; dan

(c) PIHAK KEDUA tetap wajib untuk mematuhi setiap dan seluruh syarat dan ketentuan
dalam Perjanjian ini.

6
8.4 Apabila pelanggaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA mengandung unsur-unsur tindak
pidana, maka selain memberikan sanksi dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini, PIHAK
PERTAMA berhak untuk melaporkan tindakan PIHAK KEDUA kepada pihak yang berwajib
untuk diselesaikan melalui jalur hukum.

8.5 Dalam hal terdapat keluhan terhadap PIHAK PERTAMA yang diduga disebabkan oleh
kelalaian atau kesalahan Pihak Kedua dalam melakukan Pemasaran Produk, PIHAK
PERTAMA dapat meminta PIHAK KEDUA untuk membantu PIHAK PERTAMA dalam
melakukan investigasi, dan PIHAK KEDUA wajib untuk membantu investigasi serta
memberikan seluruh informasi yang dimilikinya dengan benar kepada PIHAK PERTAMA.
Kewajiban dalam Pasal 8.5 ini tetap berlaku walaupun Perjanjian telah berakhir.

Pasal 9
PERNYATAAN DAN JAMINAN

Setiap Pihak menyatakan dan menjamin kepada Pihak lainnya bahwa:

9.1 Setiap Pihak berwenang membuat, melangsungkan dan melaksanakan Perjanjian ini dan
dokumen-dokumen lain sehubungan dengan Perjanjian ini, serta telah melaksanakan
semua tindakan dan persyaratan yang disyaratkan untuk sahnya penandatanganan dan
pelaksanaan Perjanjian ini dan dokumen-dokumen lain sehubungan dengan Perjanjian.

9.2 Perjanjian ini, tambahan, lampiran, perubahan dan dokumen-dokumen lainnya yang
sehubungan dengan Perjanjian adalah sah, berlaku dan mengikat sah dan menimbulkan
kewajiban hukum terhadap Para Pihak, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang
tercantum didalamnya.

9.3 Setiap izin, pemberian kewenangan atau persetujuan yang diperlukan oleh suatu Pihak
sehubungan dengan pelaksanaan, penyerahan, keabsahan, keberlakuan Perjanjian ini atau
pelaksanaannya oleh Pihak tersebut atas kewajibannya menurut Perjanjian ini telah
diperoleh atau dibuat dan berlaku penuh.

Pasal 10
KLASULA LARANGAN MEMBUJUK (NON – SOLICITATION)

10.1 PIHAK PERTAMA setuju bahwa baik secara sendiri maupun dengan kerja sama pihak lain,
langsung maupun tidak langsung, selama jangka waktu Perjanjian ini dan setiap saat dalam
waktu 24 (dua puluh empat) bulan setelah Perjanjian ini berakhir tidak akan:

a. baik secara langsung maupun tidak langsung membuat pengaturan, permohonan,


pengaruh atau bujukan sehubungan dengan pengangkatan, mempekerjakan,
memperjanjikan atau membuat kontrak dengan pegawai atau tenaga pemasaran
PIHAK PERTAMA atau afiliasinya untuk mengakhiri hubungannya dengan PIHAK
PERTAMA atau afiliasinya; atau

b. menghubungi, membujuk atau meminta nasabah PIHAK PERTAMA atau


afiliasinya, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk membatalkan,
mengakhiri, membiarkan kedaluwarsa, menyerahkan atau menolak membeli polis
asuransi atau produk atau jasa lain yang ditawarkan PIHAK PERTAMA atau
afiliasinya.

10.2 PIHAK KEDUA baik selaku prinsipal, agen, pemilik saham atau dalam kapasitas lain apapun
juga baik sendiri atau dengan kerja sama, secara langsung ataupun tidak langsung selama
jangka waktu Perjanjian ini:

7
a. dilarang terlibat dan berkecimpungan atau memiliki kepentingan dalam setiap
usaha di Indonesia dari pesaing PIHAK PERTAMA atau afiliasinya, kecuali untuk
investasi saham ekuitas dalam perusahaan terbuka, dimana saham tersebut
tercatat pada suatu bursa saham atau pasar investasi yang secara keseluruhan
tidak melebihi lima persen dari saham ekuitas yang dikeluarkan perusahaan
tersebut; atau

b. melakukan tindakan yang menyebabkan hubungan antara PIHAK PERTAMA atau


afiliasinya di Indonesia dengan nasabah, agen, pegawai atau pihak lain terganggu
atau berakibat merugikan kegiatan usaha PIHAK PERTAMA atau afiliasinya.

10.3 Dalam hal PIHAK KEDUA melanggar ketentuan Pasal 10 Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA
berhak mengajukan tuntutan hukum kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA wajib
mengganti rugi segala kerugian yang dialami oleh PIHAK PERTAMA.

10.4 Ketentuan dalam Pasal ini tetap berlaku walaupun terjadi pengakhiran Perjanjian ini.

Pasal 11
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

11.1 Perjanjian ini berakhir dalam hal:

a. PIHAK KEDUA meninggal dunia;


b. PIHAK KEDUA mengajukan pengunduran diri dengan menyampaikan maksud
pengunduran dirinya melalui pemberitahuan tertulis minimal 14 (empat belas) hari
sebelumnya kepada PIHAK PERTAMA;
c. PIHAK PERTAMA tanpa harus disertai suatu alasan, berkeinginan untuk
mengakhiri Perjanjian ini sewaktu-waktu dengan pemberitahuan sebelumnya
kepada PIHAK KEDUA;
d. PIHAK KEDUA dinyatakan pailit atau memiliki kredit yang tidak dapat dilunasi dari
minimal dua kreditur;
e. PIHAK KEDUA melanggar peraturan perundang-undangan, atau kode etik
keagenan baik Kode Etik Bisnis PIHAK PERTAMA atau Kode Etik Keagenan yang
diterbitkan oleh AAJI atau instansi lain pengganti AAJI, atau melanggar standar
praktek keagenan atau terlibat dalam suatu tindakan yang menurut pendapat
PIHAK PERTAMA yang wajar dapat menyebabkan reputasi buruk terhadap PIHAK
PERTAMA atau merugikan kepentingan PIHAK PERTAMA;
f. PIHAK KEDUA melakukan wanprestasi atau melanggar isi Perjanjian ini;
g. PIHAK KEDUA tidak mampu memenuhi persyaratan minimum yang ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA;
h. PIHAK KEDUA mengalami cacat tubuh secara tetap dan permanen sehingga
mengakibatkan PIHAK KEDUA tidak mampu menjalankan kewajibannya
berdasarkan Perjanjian ini.

Pengakhiran Perjanjian akan dinyatakan efektif setelah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

11.2 Setelah pengakhiran Perjanjian, PIHAK KEDUA dilarang:

a. menyatakan dirinya sebagai sebagai Insurance Advisor Syariah dari PIHAK


PERTAMA atau afiliasinya untuk tujuan apapun juga;
b. tidak diperkenankan memasuki areal perkantoran dan/atau kantor pemasaran
termasuk ruang-ruang kerja PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan PIHAK
PERTAMA;
c. PIHAK KEDUA tidak akan selama enam bulan sejak tanggal pengakhiran, baik
untuk dirinya sendiri atau untuk PIHAK PERTAMA, orang, korporasi, atau asosiasi
lain, secara langsung maupun tidak langsung menerima pembayaran dalam bentuk
apapun;

8
d. terlibat dan bergabung dengan perusahaan asuransi lain sebelum PIHAK
PERTAMA menyepakati pengakhiran Perjanjian, kewajiban yang dinyatakan dalam
Perjanjian ini diselesaikan oleh PIHAK KEDUA, dan lisensi keagenan atau
pemasaran yang disponsori oleh PIHAK PERTAMA dicabut oleh lembaga penerbit
lisensi;
e. PIHAK KEDUA dan/atau ahli warisnya bertanggung jawab dan wajib segera
menyelesaikan segala kewajiban-kewajiban dan/atau hutang (jika ada) kepada
PIHAK PERTAMA yang timbul dari Perjanjian ini.

11.3 Para Pihak sepakat dan setuju untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan 1267
Kitab Undang-undang Hukum Perdata sehingga dengan demikian, jika salah satu pihak lalai
untuk melaksanakan kewajibannya menurut Perjanjian ini, maka keputusan dari pengadilan
tidak diperlukan untuk pembatalan/pengakhiran Perjanjian ini.

Pasal 12
KEBEBASAN BERKONTRAK

12.1 Perjanjian ini ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam keadaan sehat fisik maupun mental
tanpa adanya penipuan, kesalahan dan atau paksaan dari pihak lain manapun juga.

12.2 Jika di kemudian hari Perjanjian ini ternyata mengandung kesalahan atau terdapat hal-hal
yang belum cukup diatur, maka Perjanjian ini dapat diubah dan atau ditambahkan secara
tertulis, dan merupakan addendum yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 13
KETENTUAN UMUM

13.1 Pembukuan, penghitungan serta catatan-catatan yang tersimpan oleh PIHAK PERTAMA
diterima oleh PIHAK KEDUA sebagai bukti yang sempurna dan terakhir untuk segala hal
yang berkaitan dengan Perjanjian ini kecuali dalam hal terbukti adanya kesalahan yang
nyata dan jelas.

13.2 Ketentuan dalam Perjanjian ini tidak dapat dianggap telah dikesampingkan oleh PIHAK
PERTAMA kecuali dibuat secara tertulis dengan tandatangan pejabat berwenang.

13.3 Kelalaian PIHAK PERTAMA untuk menuntut pematuhan PIHAK KEDUA atas syarat dan
ketentuan dalam Perjanjian ini bukan merupakan suatu pengesampingan ketentuan atau
hak-hak PIHAK PERTAMA.

13.4 Pengesampingan oleh PIHAK PERTAMA atas ketentuan/wanprestasi/syarat dari PIHAK


KEDUA dalam Perjanjian ini tidak merupakan pengesampingan atas ketentuan lain atau
atas wanprestasi dari ketentuan yang manapun di kemudian hari atau berlaku sebagai
pengesampingan yang berkelanjutan.

13.5 Judul-judul yang digunakan dalam Perjanjian ini hanya untuk kemudahan saja dan tidak
merupakan bagian dari Perjanjian ini.

13.6 Setiap syarat atau ketentuan Perjanjian ini yang atau menjadi dilarang atau tidak dapat
dilaksanakan oleh karena alasan apapun juga di yurisdiksi manapun juga, akan menjadi,
dalam yurisdiksi tersebut, tidak berlaku sejauh larangan atau tidak berlakunya ketentuan
tersebut dan larangan atau tidak berlakunya ketentuan tersebut tidak menyebabkan tidak-
absahnya ketentuan lain dari Perjanjian ini atau berdampak terhadap keabsahan atau
keberlakukan dari ketentuan-ketentuan lainnya.

13.7 Segala pemberitahuan yang diperlukan untuk diberikan menurut Perjanjian ini harus tertulis
dan disampaikan ke alamat masing-masing penerima sebagaimana ditentukan pada bagian
awal dari Perjanjian ini atau ke alamat lain sebagaimana diberitahukan Pihak penerima

9
KODE ETIK BISNIS AGEN
PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life Financial dan anak perusahaannya di seluruh dunia ("Sun B. Menerapkan Kode Etik dalam situasi-situasi Penjualap dan
Life Financial") berkomitmen untuk bertindak secara adil, jujur dan Pelayanan Anda
tulus dalam berbisnis.
Penting bagi Anda memahami Kode Etik ini dan cara menerapkan-
Sun Life Financial bangga akan sejarahnya dalam memberikan nya pada situasi tertentu dimana Anda berinteraksi dengan nasa-
bah atau calon nasabah. Apabila Anda menghadapi situasi yang
produk dan layanan yang berkualitas kepada nasabahnya, dan
tidak ada petunjuknya secara rinci dalam Kode Etik ini, dengan
Kode Etik Bisnis Agen ("Kode Etik") ini mencerminkan- komitmen
mengajukan pertanyaan berikut dapat membantu Anda menentu-
yang sudah berjalan lama dalam bertindak secara adil dan kan cara untuk menerapkan Kode Etik ini:
berintegritas yang telah berkontribusi terhadap kesuksesan • Apakah ini adil dan etis?
perusahaan dan agennya. • Apakah ini sesuai hukum yang berlaku?
• Apakah Anda yakin bahwa baik Anda maupun SLFI Indonesia
A. Kode Etik Bisnis Agen akan dipermalukan apabila situasi ini diketahui oleh
umum/masyarakat?
• Apakah Anda ingin diperlakukan seperti ini jika Anda seorang
Kode Etik PT Sun Life Financial Indonesia ("SLFI") merupakan
kepanjangan tangan dari Kode Etik Bisnis Agen Sun Life Financial nasabah?
Inc. (Code of Business Conduct For Advisors). Kode Etik SLFI ini Anda seharusnya dapat memberikan jawaban "Ya" untuk setiap
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
berlaku untuk para agen dalam perjualan produk dan layanan SLFI.
Kode Etik ini bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai dan standar
C. Standar perilaku Untuk Agen
Etika SLFI, untuk memajukan prinsip menghargai dan keadilan
dalam transaksi bisnis agen dengan nasabah SLFI, agen-agen lain Bagian ini dari Kode Etik menetapkan standar perilaku minimum
dan SLFI itu sendiri, serta untuk menetapkan standar etika bisnis yang di harapkan oleh SLFI dari setiap agen.
dan praktik terbaik yang seharusnya diterap- kan oleh agen dalam
bertransaksi dengan nasabah SLFI. 1. Mematuhi Hukum yang Berlaku

Agen-agen mungkin juga diminta untuk mematuhi kewajiban Sun Life Financial mematuhi dan menghargai hukum negara-negara
kewajiban lain selain yang ditetapkan dalam Kode Etik ini, dimana perusahaan beroperasi, termasuk Republik Indonesia, dan
termasuk kode etik profesi atau pemerintah. Terna utama dari bekerja keras untuk memberikan kontribusi dalam mengembangkan
setiap standar-standar praktik dan Kode Etik ini adalah praktik industri yang beretika di negara-negara tersebut.

• Bertingkah laku secara etis, mensyaratkan Anda sebagai agen,


Tunduk pada dan memenuhi semua ketentuan-ketentuan
paling sedikit mematuhi semua undang-undang hukum, dan
hukum dan peraturan di wilayah Anda berbisnis (dalam hal peraturan yang berkaitan dengan kegiatan penjualan dan
SLFI, wilayah Republik Indonesia); pelayanan Anda berkaitan dengan produk SLFI. Juga mensyaratkan
Mengutamakan kepentingan nasabah di atas kepentingan Anda untuk bekerja sesuai semangat hukum, mencari makna
pribadi; hukum melebihi yang tersurat untuk memastikan bahwa praktik
Memelihara arsip atau catatan transaksi penjualan yang akurat pemasaran Anda sesuai dengan kebutuhan pokok nasabah. Anda
dan tepat pada waktunya; bertanggung jawab untuk memahami undang-undang, hukum dan
• Menjaga kerahasiaan semua data bisnis dan pribadi; peraturan yang mempengaruhi atau relevan dengan peran Anda
Mengungkapkan secara lengkap dan jelas seluruh fakta yang dalam menjual produk dan jasa SLFI.
diperlukan untuk mempermudah nasabah membuat keputusan;
Sebagai Agen, Anda harus memastikan bahwa Anda berlisensi
Menghindari atau mengungkapkan situasi pertentangan
untuk memasarkan produk dan jasa yang Anda jual di wilayah Anda
kepentingan dan
melakukan bisnis. Selain itu, di setiap wilayah dimana Anda akan
• Memperlihatkan perilaku profesional dan terhormat serta mem- menawarkan produk dan jasa SLFI, Anda juga harus memiliki
berikan saran yang tepat kepada nasabah dengan memelihara kontrak perjanjian yang tepat.
standar kompetensi profesi?nal tertinggi dan melalui
pendidikan dan training keterampilan yang berkelanjutan. 2. Kebutuhan Nasabah

Kesuksesan Anda, dan kesuksesan SLFI tergantung pada kemam- Hal ini adalah prinsip terpenting bahwa kepentingan nasabah
puan memberikan produk yang tepat untuk memenuhi kebutuhan menjadi prioritas utama di atas kepentingan pribadi Anda,
nasabah dengan semakin memperlihatkan perilaku pemasaran sebagai agen, dan juga tidak seharusnya dikorbankan untuk
yang beretika. kepentingan pihak lain, Agar memahami kepentingan nasabah,
agen harus mendapatkan atau menegaskan informasi tentang
kebutuhan nasabah dan ketika membuat suatu rekomendasi,
sudah sewajarnya memastikan bahwa setiap produk dan jasa yang secara akurat menggambarkan fitur produk dan manfaat
ditawarkan sesuai untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan semua produk yang diilustrasikan, sebaiknya lebih teliti dan
tersebut. Analisis 'Kenali Nasabah Anda' atau penilaian kebutuhan hindari jangan sampai 'mempermalukan perusahaan
sebaiknya mempertimbangkan minat dan pengalaman nasabah, pesaing', mencemarkan agen, produk atau kinerja
toleransi risiko, tujuan keuangan dan kebutuhan asuransi dan perusahaan lain.
tabungan juga arti keuangan dan kerumitan produk dan jasa yang
Akhirnya, praktik yang setara sampai bertindak secara adil
dijual. Berkaitan dengan menjalankan kegiatan bisnis, sangat
bijaksana untuk memelihara catatan yang menyimpan informasi dengan SLFI, memberikan informasi yang akurat berkaitan
dengan calon nasabah dan penjualan .
yang mendasari keputusan penilaian kebutuhan dan kepantasan
setiap produk yang di jual.
d. Memberikan potonganldiskon (Rebating)
3. Profesionalisme
Memberikan potongan/diskon (Rebating) adalah
Sebagai agen diharapkan bahwa Anda akan bertindak dengan memberikan atau menawarkan dalam bentuk
itikad baik setiap waktu. Anda harus memperoleh tingkat potongan/diskon premi, beberapa manfaat selain yang
penge- tahuan yang tepat berkaitan dengan bisnis tertentu dan termasuk dalam polis untuk membujuk nasabah untuk
memenuhi standar profesi dan etika, termasuk bertindak dengan membeli asuransi. Juga didefinisikan sebagai syarat dari
jujur, berin- tegritas, adil, tekun dan terampil. Profesionalisme pertimbangan yang berharga, biasanya semua atau sebagian
artinya berusaha sekuat tenaga untuk menerapkan praktik terbaik dari pembayaran komisi diberikan ke prospek atau
dan tidak terbatas pada standar minimum yang diharapkan tertanggung sebagai bujukan untuk membeli polis baru atau
menurut hukum dan peraturan. Konsep profesionalime adalah memperpanjang polis asuransi. Anda tidak
termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut ini: diperkenankan memberikan potongan/diskon.
Para agen harus focus pada penciptaan dan pemeliharan
a. Tingkah Laku Beretika
hubungan yang erat dengan nasabah atas dasar
kepercayaan yang diolah dari analis kebutuhan, penilaian
Anda sebagai agen, adalah pihak yang mendapat
kepercayaan baik dari nasabah maupun perusahaan. Untuk yang tepat dan layanan yang berkelanjutan. Ketika Anda
mempertahankan kepercayaan tersebut Anda wajib menjaga memberikan layanan yang seimbang, pembayaran komisi
nama baik dan reputasi perusahaan serta bertingkah laku kepada Anda sebagai penjual profesional adalah adil dan
secara etis diantaranya adalah tidak memberikan jaminan hanyalah remunerasi yang tidak dapat dikompromikan.
apapun kepada nasabah selain yang secara nyata dijamin
oleh perusahaan, tidak mengikat perusahaan atau e. Memberikan hadiah (Anti-Penyuapan (Bribery))
menjadikan perusahaan pihak dalam suatu perjanjian
dengan pihak lain secara tidak sah atau tanpa pemberian Anda tidak diperkenankan memberi hadiah berupa
wewenang yang sah dengan alasan apapun tidak benda/hiburan/uang atau bentuk lainnya kepada pejabat
menggunakan premi nasabah untuk kepentingan Anda pemerintah atau keluarganya yang berhubungan dan/atau
pribadi, tidak membayarkan premi nasabah sebelum bertujuan untuk menguntungkan Anda sebagai Agen.
nasabah memberikan premi kepada Anda, membayarkan
premi nasabah kepada perusahaan segera setelah Anda f. Seleksi Resiko saat Bertemu dengan Klien (Insurance Field
menerima pembayaran premi dari nasabah, tidak membayarkan Underwriting)
kepada perusahaan premi nasabah dengan alat-alat
pembayaran keuangan (termasuk tapi terbatas pada kartu Nasabah Anda mungkin saja enggan untuk memberitahukan
kredit, rekening bank) yang dimiliki oleh agen atau pihak lain informasi kesehatan atau keuangan yang diperlukan dalam
yang tidak berkepentingan atau berkaitan dengan nasabah, surat pengajuan asuransi jiwa. Menjadi tanggung jawab Anda
tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun sebagai hasil untuk membantu nasabah memahami alasan mengapa
proses pemasaran yang Anda lakukan. informasi itu diperlukan, dan semaksimal mungkin
memastikan, bahwa semua pertanyaan pada surat
b. Merahasiakan sesuatu (Holding Out/Representation) permohonan asuransi dijawab dengan lengkap dan jujur oleh
nasabah secara langsung dihadapan Anda. Selain itu,
Merupakan persyaratan praktik bisnis untuk mengungkap-
apabila Anda memiliki alasan bahwa informasi telah
kan secara jelas kepada nasabah Anda perusahaan apa
digambarkan keliru atau tidak dikemukakan seluruhnya oleh
yang Anda wakili, dan jenis kegiatan yang Anda lakukan
sesuai lisensi atau tanda pendaftaran Anda. Anda tidak boleh calon nasabah, Anda mempunyai kewajiban untuk
memperkenalkan diri Anda dengan cara apapun yang dapat menginformasikan ke staf Underwriting SLFI.
menyesatkan masyarakat.
g. Arsip Nasabah
c. Praktik yang Adil
Arsip nasabah yang baik memudahkan Anda menilai
Sebagai agen, Anda memiliki kewajiban untuk menjalankan kebutuhan asuransi atau produk investasi yang lain dengan
bisnis Anda dengan standar integritas dan keadilan yang tepat dan akan membantu Anda memperkuat alasan untuk
tinggi. Anda tidak boleh melakukan tindakan yang dapat menjual. Apabila ada masalah perselisihan atas ketepatan
menyesatkan nasabah atau menerapkan praktik-praktik atau ketelitian rekomendasi untuk nasabah, sekutu terbaik
yang tidak etis dalam menjual memasarkan atau membujuk Anda adalah arsip nasabah yang akurat dan tepat. Selain itu,
nasabah untuk membeli produk atau jasa dari Anda. Praktik Anda perlu menyimpan informasi nasabah terkini, mem-
yang adil juga berlaku terhadap perusahaan pesaing. perbaharuinya untuk mencerminkan perubahan-perubahan
Perbandingan produk sebaiknya tidak berat sebelah,
yang terjadi.

2
5. Penjelasan yang lengkap dan menyeluruh
h. Pengiriman Polis
Penjelasan yang lengkap dan menyeluruh membantu memastikan
Masa 'mempelajari polis' memberi kesempatan kepada
bahwa kepentingan nasabah telah terpenuhi. Semakin lengkap
pemegang polis untuk mempertimbangkan kembali dalam
penjelasan Anda tentang produk yang Anda jual, semakin besar
waktu tertentu (sesuai ketentuan polis), keputusan mereka
kemampuan nasabah membuat keputusan yang tepat.
untuk membeli produk asuransi. Karena adanya masa
'mempelajari polis' maka penting bahwa polis harus
Anda memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa nasabah
dikirimkan tanpa adanya penundaan.
memperoleh semua informasi yang relevan secara lengkap.
Nasabah berhak mendapat penjelasan yang lengkap tentang resiko-
i. Pengetahuan/Training/Pendidikan yang berkelanjutan
resiko dan manfaat-manfaat produk keuangan yang diajukan
demikian pula informasi tentang semua hubungan bisnis Anda yang
Dalam pangsa pasar yang berubah cepat, Anda harus relevan atau yang mungkin dianggap relevan dengan bisnis
mengikuti perubahan-perubahan dalam produk, peraturan asuransi. (Lihat Pertentangan Kepentingan berikut).
dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
kemampuan Anda dalam memberikan saran dan layanan
6. Pertentangan Kepentingan
kepada nasabah dengan standar yang tinggi. Nasabah
tergantung pada pengetahuan Anda tentang produk, pasar,
Suatu pertentangan kepentingan timbul ketika Anda, sebagai
ketentuan Departemen Compliance dan standar industri
seorang agen, memiliki kepentingan pribadi yang bertentangan atau
dan kemampuan Anda untuk membantu mereka memahami
mungkin bertentangan (atau kelihatannya bertentangan) dengan
rekomendasi yang Anda buat. Jadi, pendidikan adalah
tugas Anda untuk memberikan saran atau layanan yang terbaik
unsur penting dari keterampilan profesional Anda.
kepada nasabah. Nasabah SLFI mempercayai Anda untuk bertindak
Selanjutnya poin pendidikan berkelanjutan mungkin
demi kepentingan mereka.
diperlukan di wilayah kerja dimana Anda memiliki lisensi dan
merupakan tanggung jawab Anda untuk melengkapi
persyaratan tersebut. Dalam melindungi terhadap situasi pertentangan kepentingan, Anda
harus mempertimbangakan semua fakta-fakta dan kondisi untuk
4. Periklanan dan Alat bantu Penjualan dan Publikasi menentukan apakah ada pertentangan kepentingan yang
sebenarnya atau kemungkinan terjadi. Apabila suatu situasi timbul
dimana pertentangan kepentingan terjadi dan tidak dapat dihindari,
lnformasi yang diberikan kepada setiap orang yang
Anda harus mengungkapkannya kepada nasabah mengenai sifat
berbisnis denganAndaharus jelas, jujur, relevan, faktual,
dan kemungkinan dampaknya. Kemudian, nasabah sebaiknya diberi
selengkap-lengkapnya dan praktis. Jika Anda menjual
kesempatan untuk menunda transaksi, mencari saran profesional
produk yang diterbitkan oleh SLFI, penting bahwa Anda
yang lain, atau melanjutkan transaksi dengan sepengetahuan klien.
hanya menggunakan materi penjualan dan iklan yang
Sangat dianjurkan dalam kondisi seperti ini untuk memelihara
disetujui oleh SLFI. Semua materi termasuk iklan elektronik
dokumentasi/arsip yang rapih tentang proses penjualan yang
dan materi/alat bantu penjualan yang Anda atau rekan Anda
digunakan untuk menjaga jika transaksi tersebut mungkin
ciptakan berkaitan dengan SLFI atau produk dan
dipertanyakan di kemudian hari. Anda menerima kompensasi dalam
layanannya harus diserahkan untuk direview oleh
bentuk komisi atau penghargaan-penghargaan lain ketika menjual
perusahaan sebelum digunakan. Tujuan dari review ini
produk asuransi atau investasi. Anda tidak diperolehkan
adalah untuk memastikan bahwa materi-materi berkaitan
menggunakan kompensai atau benefit yang akan diterima terlalu
dengan Sun Life Financial atau SLFI dikomunikasikan
mempengaruhi rekomendasi yang Anda berikan kepada nasabah
secara profesional dan bertanggung jawab, memberikan
berdasarkan penilaian terhadap situasi klien, kepantasan dan
informasi yang lengkap dan akurat dan mematuhi hukum
pertimbangan-pertimbangan lain. Jika memang benar-benar terjadi,
dan peraturan yang berlaku.
Anda mungkin perlu mengungkapkan kepada nasabah bahwa
mungkin timbul pertentangan kepentingan atau pertentangan
Selain penjelasan tentang produk dan layanan kepada
kepentingan itu ada.
nasabah secara jelas dan lengkap dan cara-cara
bertransaksi yang akan memenuhi kebutuhan nasabah,
informasi tentang produk termasuk penjelasan asumsi 7. Penggantian (Replacements)
penting yang mendasari setiap ilustrasi atau contoh-contoh
yang diberikan kepada nasabah, juga faktanya bahwa hasil Apabila penggantian (replacement) polis asuransi jiwa atau
yang sebenarnya mungkin berbeda secara signifikan kesehatan terjadi, nilai dari kontrak atau polis yang ada mungkin
bertanggung jawab, Anda seharusnya tidak menggunakan dirugikan dengan pembelian perlindungan atau kontrak baru. Biaya
contoh-contoh atau ilustrasi yang Anda ketahui atau penutupan atau penarikan polis mungkin akan dibebankan, atau
mungkin Anda ketahui, didasarkan pada hasil yang 'tidak biaya penutupan polis yang baru mungkin diterapkan untuk produk
umum' atau dalam suatu periode yang menghasilkan baru, atau perlindungan asuransi akan dikurangi atau di hilangkan.
'kinerja yang lebih baik dari kinerja yang diantisipasi secara Sebelum membuat rekomendasi apapun untuk mengganti
normal. Sebagai agen, Anda harus menyadari bahwa polis asuransi jiwa/kesehatan atau kontrak anuitas, Anda harus
publikasi di media massa dan/atau pemerintah adalah mempertimbangkan secara teliti akibat-akibat yang harus
wewenang perusahaan sepenuhnya. Oleh karena itu tanpa ditanggung oleh nasabah karena penggantian/perubahan polis
adanya wewenang yang sah dari inanajemen perusahaan, tersebut, lakukan analisis tentang tujuan keuangan nasabah, resiko
Anda tidak diperkenankan untuk memberikan informasi, yang dapat ditolelir, pandangannya tentang waktu, kebutuhan
pernyataan apapun sehubungan dengan usaha perusahaan likuiditas dan dampak pajak terhadap perubahan/penggantian polis.
di media massa baik cetak maupun elektronik. Untuk
keperluan ini Anda diminta untuk berkonsultasi dengan
Departemen Marketing and Corporate Communication
perusahaan.

3
Rekomendasi haruslah sesuai kepentingan nasabah dan hanya 11. Penanganan Komplain dan Penyelesaian Perselisihan
dibuat setelah mengungkapkan secara jelas dan lengkap akibat-
akibat dan pengaruhnya atas perubahan/penggantian polis. Definisi komplain adalah: "Setiap bentuk komunikasi lisan atau
Perubahan/penggantian polis harus diselesaikan sesuai hukum tertulis yang diterima dari nasabah yang mengungkapkan
kekecewaan atau ketidakpuasan terhadap produk, layanan,
yang berlaku di wilayah Anda.
operasional atau kebijakan-kebijakan perusahaan". Anda harus
menghadapi secara langsung setiap komplain atau perselisihan
8. Memelihara Data Pribadi dan Rahasia resmi atau tidak resmi, dan lebih dari sekedar masalah-masalah
administrasi sederhana yang dapat diperbaiki dengan segera,
Sun Life Financial memiliki tradisi yang panjang berkaitan dengan meneruskan komplain itu kepada orang atau proses yang tepat di
pengamanan informasi pribadi nasabah, memahami kepercayaaan SLFI, secara tepat dan terus terang.
dan keyakinan nasabah yang sudah diberikan kepada perusahaan.
Di wilayah tertentu, nasabah SLF berhak mengetahui jika Karena komplain-komplain berkaitan dengan produk dan layanan
perusahaan menyimpan informasi pribadi tentang diri mereka dan, SLFI adalah alat untuk mengukur keperdulian nasabah dan
jika dianggap perlu untuk meninjaunya·. Mereka juga boleh memudahkan SLFI untuk menemukan kekurangan mendasar pada
proses kerja, produk atau komunikasi, penting bahwa perusahaaan
mengetahui cara informasi pribadi tersebut diperoleh, dan untuk
diinformasikan tentang komplain nasabah, regulator atau
keperluan apa saja informasi tersebut.
perusahaan pesaing. Saran dan masukan ini memudahkan
peningkatan produk dan layanan secara berkelanjutan.
Sebagai agen, penting untuk mengumpulkan informasi pribadi
yang akurat dari nasabah Anda agar memiliki kemampuan Apabila Anda meneruskan komplain untuk ditangani oleh SLFI,
menawarkan produk yang cocok kepada mereka. Juga sama perusahaan berkomitmen untuk menginvestigasi dan
pentingnya untuk melindungi informasi tersebut dan bertanggung menyelesaikan masalah tersebut dengan adil dan tepat waktu.
jawab sepenuhnya bahwa informasi tersebut tidak disalahgunakan Untuk membantu proses investigasi dan tindak lanjut, mungkin
Anda diminta untuk memberikan pernyataan tertulis atau dokumen
dan hanya digunakan untuk keperluan yang relevan dengan
dan catatan yang berkaitan dengan penjualan. Selain itu, terkadang
penutupan asuransi, kecuali nasabah memberikan kuasa yang
Anda diminta untuk memberikan arsip atau informasi berkaitan
tepat. Merupakan kewajiban yang serius untuk memelihara
dengan penjualan produk SLFI sebagai bagian dari proses
kerahasiaan dan keamanan informasi pribadi nasabah.
pengawasan yang di lakukan oleh Departemen Compliance atau
sebagai hasil dari proses pengawasan pihak regulator. Anda
9. Menggunakan Tekhnologi dengan Tepat diharapkan untuk bekerjasama dalam proses investigasi ini.

Internet, Intranet dan e-mail menjadi sumber bisnis yang penting 12. Pencegahan Pencucian Uang
dan berkembang pesat serta memberikan akses informasi yang
belum pernah terjadi. Akan tetapi, mungkin saja tekhnologi ini dapat Pencucian uang adalah segala upaya atau usaha untuk
disalahgunakan. Sistem komunikasi elektronik Sun Life Financial mengaburkan sumber uang atau aset yang berasal dari tindakan
adalah milik (aset) Sun Life Financial dan SLFI dan hanya kriminal. Transaksi mencurigakan adalah transaksi keuangan yang
digunakan terutama untuk tujuan bisnis SLFI. Apabila Anda menurut Anda memiliki dasar yang kuat untuk dicurigai berkaitan
menggunakan sistem perusahaan, penggunaan untuk keperluan dengan kegiatan pencucian uang berdasarkan praktek bisnis dan
pribadi secara insidentil diperbolehkan selama tidak mengganggu industri yang standar dan pengetahuan Anda tentang nasabah.
kegiatan pekerjaan Anda dan aplikasi bisnis SLFI. Perlu dicatat Kebijaksanaan SLFI meminta Anda untuk mengungkapkan kepada
bahwa penggunaan pribadi dimonitor secara berkala, dan Anda Company Officer, jika Anda mengetahui kemungkinan pencucian
diharapkan tidak menggangap e-mail atau komunikasi internet uang atau transaksi keuangan yang mencurigakan melibatkan
sebagai milik pribadi. bisnis yang ditempatkan di Sun Life Financial.

10. Kesetaraan di Tempat Kerja Anda harus mengumpulkan cukup informasi tentang nasabah atau
calon nasabah dan transaksi itu sendiri untuk menentukan identitas
SLFI berkomitmen terhadap kesetaraan ditempat kerja dan nasabah dan sahnya sumber keuangan. Anda tidak dapat bertindak
memahami bahwa ragam jenis distribusi penjualan mempermudah atas nama nasabah jika ada dasar yang kuat yang dapat dipercaya
kita dalam memberikan layanan terhadap stakeholder dan nasabah bahwa transaksi tersebut adalah tidak sah.
kita lebih efektif. SLFI tidak akan mentolerir diskriminasi, pelecehan
dan kekerasan yang tidak sah di tempat kerja. Terutama, Anda
tidak diperbolehkan melakukan diskriminasi, atau mengancam,
mengintimidasi atau tindakan pelanggaran terhadap nasabah atau
siapapun juga dalam menjual produk dan layanan SLFI. Pelecehan
seksual atau pelecehan lainnya, atau perilaku menghina seperti
kata-kata makian, kontak fisik yang tidak perlu atau memberikan
komentar-komentar yang -tidak disukai juga dilarang. Pelanggaran
terhadap Kade Etik ini dapat mengakibatkan tindakan disipliner,
penghentian kontrak keagenan, jika diperlukan, perkara perdata
atau pidana.

4
STANDAR PRAKTIK DAN KODE ETIK
TENAGA PEMASAR ASURANSI JIWA SYARIAH

Merupakan Keputusan Musyawaran Luar Biasa Asosiasi Asuransi l. Polis adalah akad perjanjian asuransi syariah atau
Syariah Indonesia di Jakarta, 28 Maret 2019 tentang Standar dokumen lain yang dipersamakan dengan perjanjian
Praktik dan Kode Etik Tenaga Pemasar Perusahaan Asuransi Jiwa asuransi syariah, serta dokumen lain yang merupakan
Syariah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian
asuransi syariah, yang dibuat secara tertulis dan memuat
BAB I akad antara pihak Perusahaan Asuransi Syariah dan
KETENTUAN UMUM Peserta.
m. Churning adalah tindakan membujuk dan
1. DEFINISI mempengaruhi Peserta untuk mengubah atau
mengganti Polis yang ada dengan Polis yang baru pada
Menyimpang dari arti yang berbeda yang mungkin diberikan Perusahaan Asuransi Syariah yang sama, dan/atau
oleh peraturan hukum yang berlaku, untuk keperluan pada membeli Polis baru dengan menggunakan dana yang
Kode Etik ini, kalimat-kalimat sebagaimana tersebut di bawah berasal dari Polis yang masih aktif dari Perusahaan
ini harus diartikan sebagai berikut: Asuransi Syariah yang sama tanpa penjelasan terlebih
dahulu kepada Peserta mengenai kerugian yang dapat
a. AASI adalah Perkumpulan Perasuransian Syariah diderita oleh Peserta akibat perubahan/penggantian
Indonesia yang dikenal dengan nama Asosiasi Asuransi tersebut.
Syariah Indonesia atau disingkat dengan AASI. n. Pooling adalah tindakan mengalihkan penjualan produk
b. Kode Etik Tenaga Pemasar adalah standar praktik dan asuransi syariah yang telah dilakukan oleh Tenaga
kode etik Tenaga Pemasar Asuransi Umum Syariah dan Pemasar, atau pihak yang memasarkan produk asuransi
Asuransi Jiwa Syariah. syariah kepada pihak lainnya. Tenaga Pemasar harus
c. Tenaga Pemasar adalah Agen dan Tenaga Pemasar Non- menolak namanya dicantumkan dalam dokumen surat
Agen. permohonan penutupan asuransi syariah apabila dirinya
d. Agen adalah orang yang bekerja sendiri ataupun badan tidak melakukan prospek atau penjualan produk
hukum, yang kegiatannya memberikan jasa pemasaran asuransi syariah kepada calon Peserta atau Peserta.
produk asuransi syariah untuk dan atas nama o. Twisting adalah tindakan pihak yang memasarkan
Perusahaan Asuransi Syariah. produk asuransi syariah yang membujuk dan/atau
e. Tenaga Pemasar Non Agen adalah seseorang selain Agen mempengaruhi Peserta untuk mengubah spesifikasi
yang bertindak untuk dan atas nama Perusahaan Polis yang ada atau mengganti Polis yang ada dengan
Asuransi Syariah untuk memasarkan produk asuransi Polis yang baru pada perusahaan asuransi lain, dan/atau
syariah. membeli Polis baru dengan menggunakan dana yang
f. Perjanjian Keagenan adalah perjanjian untuk berasal dari Polis yang masih aktif pada suatu
memasarkan produk asuransi syariah untuk dan atas perusahaan asuransi lainnya dalam waktu 6 (enam)
nama Perusahaan Asuransi Syariahyang dibuat oleh dan bulan sebelum atau sesudah tanggal Polis baru di
antara Agen dan Perusahaan Asuransi Syariah. perusahaan asuransi lain diterbitkan.
g. Perusahaan Asuransi Syariah adalah perusahaan asuransi
umum syariah atau asuransi jiwa syariah ataupun 2. MAKSUD, TUJUAN, LATAR BELAKANG DAN PRINSIP DASAR
perusahaan asuransi umum maupun asuransi jiwa yang 2.1 Maksud dan Tujuan
memiliki unit usaha syariah. a. Kode Etik Tenaga Pemasar dimaksudkan sebagai
h. Calon Peserta adalah perorangan atau badan usaha, pedoman Etika, sikap, dan perilaku Tenaga Pemasar yang
berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum, yang wajib ditaati dan dijunjung tinggi dalam menjalankan
bermaksud mengajukan penutupan asuransi umum fungsi, tugas, dan aktivitas Tenaga Pemasar sesuai
syariah dan/atau asuransi jiwa syariah dari Perusahaan dengan peraturan perundangan-undangan, dan
Asuransi Syariah dan belum menjadi Peserta. Perjanjian Keagenan dengan Perusahaan Asuransi
i. Peserta adalah perorangan atau berbadan hukum, yang Syariah.
terikat perjanjian asuransi syariah dengan Perusahaan b. Kode Etik Tenaga Pemasar bertujuan untuk:
Asuransi Syariah. i. Memastikan Tenaga Pemasar menjalankan fungsi
j. Kontribusi adalah sejumlah dana yang wajib dibayarkan dan perannya dengan baik sebagai wakil dari
oleh Calon Peserta kepada Perusahaan Asuransi Syariah Perusahaan Asuransi Syariah.
sebagai persyaratan menjadi Peserta. ii. Mencegah terjadinya praktek yang dapat merugikan
k. Surat Permohonan Asuransi Jiwa Syariah (SPAJS) adalah surat Calon Peserta, maupun Peserta.
permohonan Calon Peserta yang disyaratkan oleh Perusahaan iii. Memberikan sudut pandang yang sama bagi
Asuransi Syariah untuk di isi oleh Calon Peserta sebagai Perusahaan Asuransi Syariah dalam mengelola
dasar pengajuan penutupan asuransi syariah dan Tenaga Pemasar, sehingga tidak terjadi persaingan
penerbitan Polis. yang tidak sehat di antara Perusahaan Asuransi
Syariah dalam memasarkan produk asuransi syariah
melalui Tenaga Pemasar.
1
2.2 Latar Belakang mewujudkannya, jangan sampai mengkhianati amanah
Etika bisnis syariah merupakan acuan moral sebagai bagian perjanjian tersebut. Pengkhianatan atas perjanjian bisnis
dari wujud akhlaqul karimah dalam bisnis berbasis syariah. akan mengakibatkan cideranya sikap saling ridho
Etika bisnis syariah didasarkan pada itikad baik dan sikap diantara para pihak.
saling rida (‘an taradhin) antarpihak dengan tetap mentaati d. Ihsan
aspek halal dan tayib. Implementasi prinsip dasar tersebut Ihsan merupakan ajaran syariah yang dalam hal binsis
dalam bisnis syariah juga harus memenuhi nilai-nilai dasar dapat dimengerti antara lain sebagai pemberian
(core values) yaitu jujur, adil, amanah dan ihsan untuk pelayanan prima atau service excellence. Pelayanan
menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Perusahaan prima dalam bisnis akan memberikan kepuasan optimal
Asuransi Syariah, Tenaga Pemasar dan industri keuangan bagi para pihak yang dapat memperkokoh sikap saling
syariah pada umumnya. ridho.

AASI memiliki komitmen untuk selalu menjaga standar Prinsip dasar tersebut di atas dapat dikatakan sebagai nilai-
profesionalitas dan etika yang tinggi dalam kegiatan nilai dasar bisnis syariah (Islamic core-values in business) yang
pemasaran dan penjualan produk-produk asuransi syariah di terpadu dan memiliki sifat universal serta dapat diterapkan
Indonesia. Kode Etik Tenaga Pemasar ini disusun oleh AASI dimanapun serta pada setiap bentuk kegiatan bisnis. Secara
untuk menjadi dasar aturan tingkah laku dan etika bagi setiap operasinal prinsip dasar bisnis syariah terebut dijabarkan
pelaku kegiatan pemasaran dan/atau penjualan produk- lebih lanjut dalam pedoman pelaksanaan yang meliputi nilai-
produk asuransi syariah di Indonesia. nilai moral, etika bisnis dan pedoman perilaku dari masing-
Kode Etik Tenaga Pemasar ini telah disahkan oleh Perusahaan masing pelaku bisnis.
Asuransi Syariah anggota AASI berdasarkan keputusan
Musyawarah Luar Biasa AASI pada Tanggal 28 Maet 2018.
BAB II
Setiap Tenaga Pemasar wajib memahami dan KEWAJIBAN TENAGA PEMASAR
memberlakukan ketentuan-ketentuan dalam Kode Etik
Tenaga Pemasar ini. 1. Kepatuhan Terhadap Perjanjian Keagenan
Apabila terdapat ketentuan dalam Kode Etik Tenaga Pemasar
ini yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku, maka Tenaga Pemasar wajib mematuhi dan tunduk pada ketentuan
ketentuan dalam Kode Etik Tenaga Pemasar yang sebagaimana diatur dalam Perjanjian Keagenan, termasuk
bertentangan tersebut menjadi tidak berlaku. dalam melaksanakan seluruh hak dan kewajibannya.

2.3 Prinsip Dasar Tenaga Pemasar 2. Kepatuhan Terhadap Peraturan Yang Berlaku
a. Jujur
Kejujuran merupakan ajaran moral yang amat penting Tenaga Pemasar wajib mematuhi dan tunduk pada ketentuan
dalam berbisnis, sebab Allah SWT memerintahkan kita peraturan yang berlaku, Kode Etik Tenaga Pemasar,
untuk berbuat jujur. Sebaliknya Allah SWT mengancam peraturan AASI dan peraturan Perusahaan Asuransi Syariah
orang-orang yang tidak jujur, termasuk dalam berbisnis, yang diwakili, termasuk segala perubahannya.
seperti tindakan fraud, suap dan mengurangi timbangan.
Rasulullah SAW juga menyatakan bahwa ketidakjujuran 3. Kewajiban Terhadap Profesi
merupakan kejahatan yang akan mengakibatkan
cideranya saling ridho diantara para pihak, sementara a. Perjanjian Keagenan
kejujuran merupakan kebajikan yang akan Agen wajib memiliki dan menandatangani Perjanjian
memperkokoh sikap saling ridho. Pelaku bisnis yang jujur Keagenan hanya dengan satu Perusahaan Asuransi
menempati tempat yang istimewa sebagaimana hadits Syariah, kecuali ditentukan lain oleh peraturan
Rasulullah SAW : “Pedagang yang jujur adalah bersama perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan ini tidak
para nabi, orang-orang yang jujur, dan para syuhada.” berlaku bagi Tenaga Pemasar Non-Agen.
b. Adil
Adil merupakan akhlak (etika) yang menempatkan para b. Sertifikasi
pihak pada tempatnya dalam arti tidak boleh ada zalim Tenaga Pemasar (agen dan non-agen) wajib memiliki
atau saling menzalimi, sebagaimana hadits Rasulullah sertifikasi yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi
SAW. Dalam kaitannya dengan bisnis, adil dapat Profesi yang ditunjuk AASI dan/atau AASI, sebelum
dipahami dengan memenuhi hak-hak pihak-pihak yang melakukan pemasaran dan/atau penjualan produk-
berinteraksi dalam kegiatan bisnis antara lain dengan produk asuransi syariah, kecuali ditentukan lain oleh
menyempurnakan neraca sesuai dengan yang peraturan perundangan yang berlaku.
semestinya, sesuai firman Allah SWT.
c. Amanah c. Pelatihan dan Pengembangan
Amanah merupakan komitmen untuk memenuhi atau
melaksanakan tugas dan atau kesepakatan, dalam Tenaga Pemasar wajib mengikuti pelatihan dan
rangka menjaga kepercayaan dari pihak lain. Perjanjian pengembangan dasar dan lanjutan untuk meningkatkan
kesepakatan dalam berbagai bentuknya, termasuk profesionalisme pekerjaannya sebagaimana disyaratkan
kontrak dalam dunia bisnis dan berbagai transaksi, harus oleh peraturan perundang-undangan, peraturan AASI
dilakukan dengan komitmen yang tinggi untuk dan Perusahaan Asuransi Syariah.

2
Perusahaan Asuransi Syariah dan Peserta dalam hal
4. Kewajiban Terhadap Perusahaan Asuransi Syariah berkaitan dengan data Peserta, atau
ii. untuk melaksanakan perintah dari pejabat
a. Dokumen Pemasaran pemerintah dan AASI berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Tenaga Pemasar wajib menggunakan dokumen
pemasaran dan/atau dokumen penutupan asuransi f. Surat Permohonan Asuransi Jiwa Syariah (SPAJS) dan
terkini yang dikeluarkan oleh Perusahaan Asuransi Kelengkapannya
Syariah yang diwakilinya.
Tenaga Pemasar wajib selalu memastikan bahwa Calon
b. Kegiatan Pemasaran Peserta atau Peserta memberikan informasi yang jelas,
benar dan lengkap dalam pengisian SPAJS maupun
Tenaga Pemasar wajib melakukan kegiatan pemasaran semua dokumen kelengkapan lainnya. Tenaga Pemasar
sesuai dengan ketentuan yang berlakudi Perusahaan dilarang memanipulasi data yang diberikan dan disetujui
Asuransi Syariah yang diwakilinya. Tenaga Pemasar oleh Calon Peserta atau Peserta.
hanya dapat mewakili satu Perusahaan Asuransi Syariah
dalam memasarkan produk asuransi syariahnya, kecuali g. Laporan Tenaga Pemasar
ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan Dalam setiap permohonan asuransi syariah dari Calon
yang berlaku. Peserta, Tenaga Pemasar wajib senantiasa memberikan
c. Kontribusi informasi yang jelas, benar dan lengkap tentang Peserta
dalam laporan Tenaga Pemasar sebagaimana ditetapkan
i. Tenaga Pemasar wajib memberitahukan jumlah oleh Perusahaan Asuransi Syariah.
Kontribusi yang telah disetorkan oleh Calon Peserta
atau Peserta sesuai dengan yang ditetapkan oleh h. Tindakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Perusahaan Asuransi Syariah. Pendanaan Terorisme (APUPPT)
ii. Tenaga Pemasar wajib segera menyetor Kontribusi
kepada Perusahaan Asuransi Syariah, dalam hal Tenaga Pemasar wajib senantiasa mematuhi segala
Tenaga Pemasar diberikan kewenangan oleh aturan dan ketentuan tentang APUPPT dengan
Perusahaan Asuransi Syariah yang diwakilinya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai APUPPT oleh
menerima titipan pembayaran Kontribusi dari Calon Perusahaan Asuransi Syariah sebagaimana ditetapkan
Peserta atau Peserta. oleh perundang-undangan yang berlaku.
iii. Dalam hal Tenaga Pemasar diberikan kewenangan
oleh Perusahaan yang diwakilinya untuk menerima i. Pooling
titipan pembayaran Kontribusi, maka Tenaga
Pemasar wajib menjelaskan ketentuan dari tanda Tenaga Pemasar dilarang untuk mengalihkan penjualan
terima/kuitansi sementara kepada Calon Peserta produk asuransi syariah yang telah dilakukannya kepada
atau Peserta sebelum menerima titipan Kontribusi Tenaga Pemasar lainnya. Tenaga Pemasar yang tercatat
dari Calon Peserta atau Peserta. dalam dokumen SPAJS merupakan Tenaga Pemasar yang
melakukan prospek, presentasi dan penjualan kepada
d. Hak Milik Intelektual Calon Peserta atau Peserta hingga pada saat Calon
Peserta atau Peserta melakukan penandatanganan
Tenaga Pemasar wajib mendapatkan persetujuan dari SPAJS tersebut. Tenaga Pemasar wajib menolak
Perusahaan Asuransi Syariah yang diwakilinya dalam hal namanya dicantumkan dalam dokumen SPAJS apabila
Tenaga Pemasar bermaksud menggunakan karya cipta, dirinya tidak melakukan prospek atau penjualan Produk
paten, merek dan/atau logo, termasuk namun tidak Asuransi Syariah kepada Calon Peserta atau Peserta.
terbatas pada piranti lunak komputer (software) dari
Perusahaan Asuransi Syariah yang diwakilinya. j. Rekrutmen Agen

e. Kepemilikan dan Kerahasiaan Atas Data Peserta Dengan tetap mengindahkan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku, setiap Agen yang melakukan
Setiap data Peserta adalah milik dari Perusahaan perekrutan Agen bagi Perusahaan Asuransi Syariah wajib
Asuransi Syariah. Tenaga Pemasar dilarang untuk memastikan bahwa Agen yang akan direkrut
memberitahukan kepada pihak ketiga dan/atau menyerahkan:
menggunakan data Peserta dan informasi lainnya yang
didapatkan dalam rangka menjalankan kewajibannya i Salinan surat pengunduran diri Agen dari perusahaan
sebagai Tenaga Pemasar termasuk informasi mengenai asuransi terdahulu (apabila pengakhiran Perjanjian
Perusahaan Asuransi Syariah kepada pihak ketiga selain Keagenan terjadi karena Agen mengundurkan diri)
untuk kepentingan Perusahaan Asuransi Syariah, dan salinan surat persetujuan perusahaan asuransi
kecuali: atas pengunduran diri Agen tersebut. Salinan surat
i. setelah mendapat persetujuan dari Perusahaan persetujuan perusahaan asuransi atas pengunduran
Asuransi Syariah dalam hal informasi yang berkaitan diri Agen tidak diperlukan apabila perusahaan
dengan Perusahaan Asuransi Syariah, atau dari asuransi

3
terdahulu tidak mengeluarkan surat persetujuan l. Keterbukaan
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak surat Tenaga Pemasar wajib setiap saat memberikan informasi
pengunduran diri tersebut diterima oleh yang jelas, benar, dan lengkap kepada Perusahaan
Perusahaan Asuransi terdahulu; atau salinan surat Asuransi Syariah yang diwakili, Calon Peserta dan
pengakhiran Perjanjian Keagenan (apabila Peserta. Tenaga Pemasar dilarang menyampaikan
pengakhiran Perjanjian Keagenan terjadi karena informasi yang bersifat keliru dan menyesatkan kepada
pemutusan perjanjian oleh perusahaan asuransi Perusahaan Asuransi Syariah yang diwakili, Calon Peserta
terdahulu). dan Peserta.
ii Salinan surat pernyataan Agen yang berpindah dari
suatu perusahaan asuransi ke perusahaan asuransi m. Bantuan Investigasi, Pemeriksaan dan Audit
lainnya untuk tidak melakukan Twisting.
Tenaga Pemasar wajib senantiasa memberikan bantuan
k. Kepindahan Tenaga Pemasar yang wajar kepada Perusahaan Asuransi Syariah yang
i. Perpindahan Agen diwakili dalam hal terjadi investigasi atau pemeriksaan
terkait usaha perasuransian, baik dari tim pemeriksa
Apabila Agen bermaksud untuk pindah dari suatu Perusahaan Asuransi Syariah sendiri, pihak ketiga
perusahaan asuransi ke Perusahaan Asuransi Syariah, maupun dari pihak yang berwenang dari pemerintah.
maka Agen wajib melakukan perpindahan sesuai Bantuan tersebut termasuk tapi tidak terbatas pada
dengan ketentuan perundang-undangan yang memberikan kesempatan, akses terhadap data-data
berlaku dan wajib menyerahkan kepada perusahaan terkait yang ada pada Tenaga Pemasar.
asuransi terdahulu:
n. Presentasi Penjualan
1. Asli surat pengunduran diri.
2. Asli surat pernyataan Agen yang berpindah Tenaga Pemasar dalam melakukan pemasaran dan/atau
untuk tidak melakukan Twisting. penjualan wajib memastikan, termasuk tapi tidak
terbatas atas hal-hal sebagai berikut:
Dan selanjutnya wajib menyerahkan kepada
Perusahaan Asuransi Syariah: i. Calon Peserta atau Peserta telah memahami produk
asuransi syariah yang hendak dibeli termasuk dan
1. Salinan surat pengunduran diri (apabila tidak terbatas pada ketentuan mengenai risiko,
pengakhiran Perjanjian Keagenan terjadi karena Kontribusi dan manfaat.
Agen mengundurkan diri) dan salinan surat ii. Tenaga Pemasar wajib meminta Calon Peserta atau
persetujuan perusahaan asuransi atas Peserta untuk mengisi formulir SPAJS sendiri.
pengunduran diri Agen tersebut. Salinan surat iii. Jika Calon Peserta atau Peserta tidak dapat
persetujuan perusahaan asuransi atas melakukannya, Tenaga Pemasar wajib menjelaskan
pengunduran diri Agen tidak diperlukan apabila formulir SPAJS tersebut kepada Calon Peserta atau
perusahaan asuransi terdahulu tidak Peserta dan membacakan pertanyaan-pertanyaan
mengeluarkan surat persetujuan dalam jangka yang harus dijawab oleh Calon Peserta atau Peserta
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak surat sehingga Calon Peserta atau Peserta mengerti dan
pengunduran diri tersebut diterima oleh bisa mendiktekan jawaban-jawabannya.
perusahaan asuransi terdahulu; atau salinan iv. Memastikan Calon Peserta atau Peserta telah
surat pengakhiran Perjanjian Keagenan (apabila memahami dan mengungkapkan dengan jujur
pengakhiran Perjanjian Keagenan terjadi karena segala informasi yang berkaitan dengan riwayat
pemutusan perjanjian oleh perusahaan asuransi kesehatan, usia, pekerjaan dan hal-hal lain yang
terdahulu). dapat mempengaruhi keputusan Perusahaan
2. Salinan surat pernyataan Agen yang akan Asuransi Syariah dalam hal penjualan produk
berpindah untuk tidak melakukan Twisting. asuransi syariah atau besarnya Kontribusi kepada
Calon Peserta atau Peserta.
ii. Perpindahan Tenaga Pemasar Non-Agen v. Memastikan Calon Peserta atau Peserta telah
memahami risiko atau konsekuensi apabila
Tenaga Pemasar Non-Agen yang pindah dari suatu informasi yang berkaitan dengan riwayat kesehatan,
perusahaan yang memiliki kerjasama pemasaran usia, pekerjaan dan hal-hal lain yang diberikan Calon
produk asuransi dengan suatu Perusahaan Asuransi Peserta atau Peserta tidak sesuai dengan keadaan
Syariah ke perusahaan lainnya yang memiliki sebenarnya yang dapat berdampak terhadap
kerjasama pemasaran produk asuransi dengan suatu permohonan atau status permohanan Polis Calon
Perusahaan Asuransi Syariah wajib memberitahukan Peserta atau Peserta termasuk atas penolakan klaim
kepada AASI mengenai perpindahan tersebut dalam oleh Perusahaan Asuransi Syariah.
jangka waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari setelah perpindahan terjadi. o. Manipulasi Penjualan

Tenaga Pemasar dilarang untuk memanipulasi penjualan


untuk tujuan mendapatkan insentif atau memenangkan

4
kontes atau award. Termasuk contoh dalam kegiatan e. Penyerahan Dokumen Kepada Peserta
memanipulasi penjualan adalah melakukan bujukan Perusahaan Asuransi Syariah dapat sewaktu-waktu
untuk mengakhiri Polis segera setelah mendapatkan mempercayakan dokumen-dokumen Peserta seperti
insentif atau memenangkan kontes atau award. Polis atau dokumen lainnya kepada Tenaga Pemasar
untuk diserahkan dengan segera kepada Peserta. Tenaga
p. Pencemaran Nama Baik Pemasar wajib menyerahkan Polis atau dokumen dari
Perusahaan Asuransi Syariah kepada Peserta serta
Tenaga Pemasar dilarang mencemarkan nama baik dan mendapatkan tanda terima. Selanjutnya Tenaga
reputasi Perusahaan Asuransi Syariah dan lembaga Pemasar wajib menyerahkan tanda terima dokumen
asuransi lainnya. tersebut kepada Perusahaan Asuransi Syariah. Tenaga
Pemasar wajib segera memberitahukan kepada
q. Pelaporan Pelanggaran Perusahaan Asuransi Syariah apabila ia gagal
mengirimkan dokumen-dokumen tersebut kepada
Tenaga Pemasar wajib melaporkan kepada Perusahaan Peserta beserta alasannya dan segera mengembalikan
Asuransi Syariah jika ia mengetahui adanya Agen lain dokumen-dokumen tersebut kepada Perusahaan
atau Tenaga Pemasar Non-Agen lain yang melakukan Asuransi Syariah.
pelanggaran atas Kode Etik Tenaga Pemasar ini dan atau
peraturan perasuransian yang berlaku. f. Pendanaan dan Pembayaran Atas Kontribusi

5. Kewajiban Tenaga Pemasar Kepada Peserta Tenaga Pemasar dilarang untuk melakukan pendanaan
kewajiban pembayaran Kontribusi Calon Peserta
a. Penggantian dengan Churning dan/atau Peserta terhadap Perusahaan Asuransi Syariah
Tenaga Pemasar dilarang melakukan Churning dan dengan dananya sendiri, baik hal yang merupakan
segala variasi dari Churning. pembayaran dimuka (Kontribusi pertama) atau
pembayaran Kontribusi lanjutan kecuali Tenaga Pemasar
b. Penggantian dengan Twisting tersebut memiliki hubungan suami istri atau keluarga
Tenaga Pemasar dilarang melakukan Twisting dan segala sedarah dalam satu garis ke atas dan ke bawah dengan
variasi dari Twisting. Calon Peserta dan/atau Peserta.

c. Pengisian Formulir g. Diskon, Rebate dan Inducement


Tenaga Pemasar dilarang untuk:
i. Tenaga Pemasar dilarang baik secara langsung
i. Meminta atau membiarkan Calon Peserta maupun tidak langsung menawarkan dan/atau
dan/atau Peserta untuk menandatangani SPAJS menjanjikan dan/atau memberikan
kosong atau formulir asuransi kosong lainnya. potongan/diskon bagi Calon Peserta atau Peserta
ii. Menandatangani atau membubuhkan paraf pada sehubungan dengan pembayaran Kontribusi
tempat yang memerlukan tanda-tangan atau paraf sehingga jumlah Kontribusi yang dibayar untuk
Calon Peserta dan/atau Peserta untuk dan atas suatu Polis lebih rendah dari jumlah Kontribusi
nama Calon Peserta dan/atau Peserta, walaupun yang tertera dalam Polis atau menawarkan
Calon Peserta dan/atau Peserta tersebut meminta potongan komisi kepada Peserta atau Calon
Tenaga Pemasar untuk melakukan hal tersebut. Peserta sebagai alat untuk membujuk/mendorong
iii. Tenaga Pemasar dilarang membuat laporan agar Calon Peserta atau Peserta membeli Polis dari
Tenaga Pemasar apabila Agen atau Tenaga Tenaga Pemasar.
Pemasar Non-Agen tidak bertemu/berhadapan ii. Tenaga Pemasar dilarang baik secara langsung
langsung dengan Calon Peserta dan/atau Peserta maupun tidak langsung menjanjikan untuk
dan menyaksikan sendiri Calon Peserta dan/atau memberikan dan/atau memberikan benda lain
Peserta mengisi dan menandatangani SPAJS dan yang berharga yang dimaksudkan untuk
formulir asuransi lainnya. memberikan potongan Kontribusi kepada Calon
Peserta atau Peserta.
d. Penyalahgunaan Dana Calon Peserta dan/atau Peserta iii. Tenaga Pemasar dilarang baik secara langsung
(Misappropriation of Funds) maupun tidak langsung meminta atau menerima
hadiah, manfaat atau pemberian dari Peserta
Tenaga Pemasar dilarang untuk mengambil atau sebagai balasan untuk setiap jasa yang dilakukan
menggunakan pembayaran Kontribusi yang diterima Tenaga Pemasar.
dari Calon Peserta dan/atau Peserta. Penundaan
penyetoran Kontribusi yang diterima dari Calon Peserta h. Penerima Manfaat
dan/atau Peserta kepada Perusahaan Asuransi Syariah
dalam batas waktu yang telah ditetapkan oleh Tenaga Pemasar dilarang menjadi penerima manfaat dari
Perusahaan Asuransi Syariah termasuk juga dalam Peserta, kecuali terdapat hubungan insurable interest
kategori penyalahgunaan dana. antara Peserta dan Tenaga Pemasar tersebut.

5
i. Pemasaran dan Presentasi memberitahukan kepada Calon Peserta atau Peserta hal-
hal yang dimiliki oleh Tenaga Pemasar yang memiliki
Tenaga Pemasar melakukan penjualan produk asuransi benturan kepentingan dengan kepentingan kebutuhan
syariah berdasarkan kebutuhan Calon Peserta atau Calon Peserta atau Peserta dan/atau dapat
Peserta. Dengan demikian Tenaga Pemasar wajib: mempengaruhi obyektivitas dan independensi Tenaga
Pemasar dalam memberikan nasihat keuangan kepada
i. Memperlihatkan sertifikasi keagenannya kepada Calon Peserta atau Peserta. Tenaga Pemasar juga tidak
calon Peserta atau Peserta sebelum memulai dapat memberikan nasihat keuangan di luar kapasitas
proses pemasaran dan penjualan. dan pengetahuannya selaku pemasar Produk Asuransi
ii. Mengenali kebutuhan Calon Peserta atau Peserta. Syariah.
iii. Pada saat wawancara pertama dengan Calon
Peserta atau Peserta, Tenaga Pemasar wajib k. Misrepresentasi
meluangkan cukup waktu untuk membicarakan i. Ilustrasi
konsep asuransi, rencana keuangan dan
melakukan analisa kebutuhan Calon Peserta atau Tenaga Pemasar wajib menyediakan/menyampaikan
Peserta akan produk asuransi syariah. informasi mengenai produk asuransi syariah secara
iv. Mengaplikasikan prinsip/aturan “KENALI PESERTA benar, tepat, lengkap dan dalam bahasa yang
ANDA” sebagaimana diatur dalam peraturan yang sederhana dengan mengacu pada ketentuan dari
berlaku. Perusahaan Asuransi Syariah melalui materi atau alat
v. Mengajukan pertanyaan yang tepat untuk yang telah disediakan oleh Perusahaan Asuransi
menentukan jika satu produk cocok untuk Calon Syariah yang diwakili. Tenaga Pemasar dilarang
Peserta atau Peserta. Tenaga Pemasar wajib membuat perubahan terhadap ilustrasi yang
mendengarkan tujuan dan kebutuhan Calon disediakan Perusahaan Asuransi Syariah tanpa seijin
Peserta atau Peserta yang diungkapkan untuk dari Perusahaan Asuransi Syariah.
dapat menilai produk asuransi syariah yang cocok
untuk Calon Peserta atau Peserta. ii. Pernyataan yang menyesatkan
vi. Menilai secara tepat apakah satu produk asuransi
syariah yang disarankan cocok untuk Calon Peserta Tenaga Pemasar dilarang membuat pernyataan yang
atau Peserta, informasi atas pertanyaan berikut menyesatkan dalam proses kegiatan penjualan atau
dapat dijadikan sebagai acuan untuk diajukan, pemasaran mereka. Informasi yang penting sebagai
antara lain: dasar pengambilan keputusan harus secara penuh dan
akurat diungkapkan sebelum penjualan dilakukan.
1. Apa pekerjaan, usaha dan posisi dari Calon
Peserta atau Peserta? iii. Perbandingan yang tidak lengkap
2. Berapa usia Calon Peserta atau Peserta?
3. Dimana dia tinggal? Apakah lingkungan Tenaga Pemasar dilarang memberikan perbandingan
tempat tinggalnya di kalangan atas? yang tidak lengkap atau tidak benar dari setiap polis
4. Apakah sudah menikah, siapa suami/istri dari dari suatu Perusahaan Asuransi Syariah dengan yang
Calon Peserta atau Peserta dan bagaimana lainnya dengan niat untuk meyakinkan Peserta dalam
status pernikahannya? membeli produk asuransi, atau untuk mengakhiri atau
5. Apa hobi Calon Peserta atau Peserta? Apakah menebus Polis.
hobi tersebut umum?
6. Berapa penghasilan Calon Peserta atau l. Pelayanan
Peserta?
7. Siapa saja dan berapa banyak jumlah Tenaga Pemasar wajib memberikan pelayanan secara
tanggungannya? profesional, menyeluruh, efisien, konsisten dan
berkelanjutan kepada Peserta dan Perusahaan Asuransi
vii. Menjelaskan secara lengkap mengenai produk Syariah. Untuk itu, Tenaga Pemasar wajib memiliki
asuransi yang akan dipasarkan termasuk pengetahuan yang memadai tentang produk asuransi
mengenai: syariah dari Perusahaan Asuransi Syariah dan prinsip
Dasar Tenaga Pemasar.
1. Fitur produk asuransi syariah.
2. Manfaat produk asuransi syariah. BAB III
3. Persyaratan-persyaratan yang berkaitan PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN
dengan produk asuransi syariah.
1. Pengawasan pelaksanaan Kode Etik Tenaga Pemasar
j. Benturan Kepentingan Asuransi Syariah dilakukan oleh semua Anggota AASI
2. Untuk memeriksa, mengadili, dan mengambil suatu
Tenaga Pemasar tidak boleh merugikan kepentingan penetapan terkait dengan penyimpangan pelaksanaan Kode
Calon Peserta atau Peserta atau Perusahaan Asuransi Etik Tenaga Pemasar Asuransi Syariah akan dilakukan oleh
Syariah untuk suatu tujuan untuk mendapatkan Dewan Standar Praktik dan Kode Etik Tenaga Pemasar
keuntungan pribadi. Tenaga Pemasar wajib Asuransi Syariah AASI yang merupakan tim Ad Hoc yang

6
ditunjuk oleh Dewan Pengurus Harian AASI berdasarkan 6. Penerapan sanksi Kode Etik Tenaga Pemasar Asuransi Syariah
Surat Keputusan. dilakukan oleh AASI.
3. Penanganan pelanggaran standar kode etik diselesaikan
paling lambat dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari kerja BAB IV
sejak terbentuknya Dewan Standar Praktik dan Kode Etik SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK
Tenaga Pemasar Perusahaan Asuransi Syariah AASI.
4. Tata caranya penanganan dugaan adanya pelanggar Kode 1. Perusahaan Asuransi Syariah dapat mengenakan sanksi
Etik Tenaga Pemasar Asuransi Syariah: kepada setiap Tenaga Pemasar yang melakukan pelanggaran
a. Dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja, sejak atas ketentuan dalam Kode Etik Tenaga Pemasar, antara lain,
terbentuknya Dewan Standar Praktik dan Kode Etik berupa :
Tenaga Pemasar Perusahaan Asuransi Syariah AASI
mengundang para Pihak untuk diminta penjelasan atau a. Peringatan tertulis;
pembelaannya. b. Pelaporan pelanggaran Tenaga Pemasar kepada AASI
b. Apabila dalam waktu tersebut salah satu atau para pihak untuk dimasukkan ke dalam Daftar Tenaga Pemasar
tidak hadir, maka Dewan Standar Praktik dan Kode Etik Bermasalah dan/atau untuk dilakukan pencabutan
Tenaga Pemasar Perusahaan Asuransi Syariah AASI sertifikasi keagenan;
mengirim undangan ke-2 dalam waktu 7 (tujuh) hari c. Penonaktifan Tenaga Pemasar sementara (skorsing);
kerja. dan/atau
c. Apabila dalam waktu tersebut salah satu atau para pihak d. Pengakhiran Perjanjian Keagenan
juga tidak hadir, maka Dewan Standar Praktik dan Kode
Etik Tenaga Pemasar Perusahaan Asuransi Syariah AASI Pengenaan sanksi dapat dilakukan secara sekaligus
mengirim undangan ke-3 dan terakhir dalam waktu 7 bergantung kepada jenis pelanggaran ketentuan Kode Etik
(tujuh) hari kerja. Tenaga Pemasar.
d. Dalam hal panggilan ke-3 pihak yang dilaporkan tidak
memenuhi panggilan maka yang bersangkutab dianggap 2. AASI dapat mengenakan sanksi kepada setiap Tenaga
telah melepaskan hak pembelaannya dan Dewan Pemasar yang melakukan pelanggaran Kode Etik Tenaga
Standar Praktik dan Kode Etik Tenaga Pemasar Pemasar berdasarkan pelaporan tertulis dari Perusahaan
Perusahaan Asuransi Syariah AASI akan bersidang untuk Asuransi Syariah yang antara lain berupa:
menetapkan putusannya. a. Pencabutan sertifikasi keagenan; dan/atau
e. Dalam hal panggilan ke-3 pihak yang melaporkan tidak b. Pencantuman pada Daftar Tenaga Pemasar Bermasalah
memenuhi panggilan maka yang bersangkutan dianggap
telah mencabut laporannya dan Dewan Standar Praktik 3. Pencabutan sertifikasi keagenan dan/atau pencantuman
dan Kode Etik Tenaga Pemasar Perusahaan Asuransi dalam Daftar Tenaga Pemasar Bermasalah dapat dilakukan
Syariah AASI dinyatakan selesai tugasnya dan oleh AASI dalam hal Tenaga Pemasar terbukti:
dibubarkan. a. Melakukan kegiatan pemasaran Produk Asuransi Syariah
f. Dalam keputusan tersebut harus dicantumkan tanpa memiliki sertifikasi yang sah dan masih berlaku
pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar dan dari AASI;
menunjuk para pasal-pasal standar kode etik yang b. Melakukan tindak pidana yang terkait dengan usaha
dilanggar. perasuransian;
g. Keputusan Dewan Standar Praktik dan Kode Etik Tenaga c. Membantu dan/atau memfasilitasi tindak pidana
Pemasar Perusahaan Asuransi Syariah AASI bersifat final pencucian uang;
dan mengikat (final and binding). d. Melakukan Twisting, Churning, Pooling; atau
h. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk e. Melakukan pelanggaran berat lainnya
memperoleh mufakat, apabila tidak tercapat mufakat,
akan diputuskan berdasarkan suara terbanyak Anggota 4. Sanksi pencabutan sertifikasi Tenaga Pemasar dan sanksi
Dewan Standar Praktik dan Kode Etik Tenaga Pemasar pencantuman dalam Daftar Tenaga Pemasar Bermasalah
Perusahaan Asuransi Syariah AASI. berlaku untuk jangka waktu paling sedikit 5 (lima) tahun.
i. Sekretaris Dewan Standar Praktik dan Kode Etik Tenaga
Pemasar Perusahaan Asuransi Syariah AASI mencatat
seluruh diskusi sidang dalam suatu berita acara rapat
(notulen). Keputusan ditandatangani oleh semua
Anggota Dewan Standar Praktik dan Kode Etik Tenaga
Pemasar Perusahaan Asuransi Syariah AASI. Dalam hal
salah satu Anggota Dewan Standar Praktik dan Kode Etik
Tenaga Pemasar Perusahaan Asuransi Syariah AASI
berhalangan untuk menandatangani keputusan, hal
tersebut harus disebut dalam keputusan bersangkutan.

5. Keputusan Dewan Standar Praktik dan Kode Etik Tenaga


Pemasar Asuransi Syariah AASI disampaikan kepada Dewan
Pengurus Harian AASI.

7
STANDAR PRAKTIK DAN KODE ETIK
TENAGA PEMASAR ASURANSI JIWA

BABI AAJI memiliki komitmen untuk selalu menjaga standar


KETENTUAN UMUM profesionalitas dan etika yang tinggi dalam kegiatan pemasaran dan
penjualan produk-produk asuransi jiwa di Indonesia. Kode Etik
Merupakan Lampiran dari SE No. 066/MJl/12 Tanggal 16 Agustus Tenaga Pemasar ini disusun oleh AAJI untuk menjadi dasar, aturan
2012 Perihal Standar Praktik dan Kode Etik Perusahaan Asuransi tingkah laku, dan etika bagi setiap pelaku kegiatan pemasaran
Jiwa dan Standar Praktik dan Kode Etik Tenaga Pemasar Asuransi dan/atau penjualan produk-produk asuransi jiwa di Indonesia.
Jiwa.
Kode Etik Tenaga Pemasar ini telah disahkan oleh perusahan
1. Definisi asuransi jiwa anggota AAJI berdasarkan ketentuan dalam Anggaran
Dasar AAJI. Setiap Tenaga Pemasar wajib memahami dan
Dalam kode Etik Tenaga Pemasar ini, yang dimaksud dengan memberlakukan ketentuan-ketentuan dalam Kode Etik Tenaga
a. "AAJI" adalah Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Pemasar ini. Kode Etik Tenaga Pemasar ini juga berlaku bagi
b. "Agen" adalah seseorang atau badan hukum yang Tenaga Pemasar Non Agen, kecuali ditetapkan lain dalam Kode Etik
kegiatannya memberikan jasa pemasaran produk asuransi Tenaga Pemasar.
jiwa untuk dan atas nama Perusahaan Asuransi Jiwa. Apabila terdapat ketentuan dalam Kode Etik Tenaga Pemasar
c. "Kode Etik Tenaga Pemasar" adalah Standar Praktik dan ini yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku, maka
Kode Etik Tenaga Pemasar Asuransi Jiwa. ketentuan dalam Kode Etik Tenaga Pemasar yang
d. "Churning" adalah tindakan membujuk dan mempengaruhi bertentangan tersebut menjadi tidak berlaku.
pemegang polis untuk merubah spesifikasi polis yang ada
atau mengganti polis yang ada dengan polis yang baru pada BABII
Perusahaan Asuransi Jiwa yang sama, dan/atau membeli KEWAJIBAN TENAGA PEMASAR
polis baru dengan menggunakan dana yang berasal dari
polis yang masih aktif dari Perusahaan Asuransi Jiwa yang 1. Kepatuhan Terhadap Peraturan Yang Berlaku
sama tanpa penjelasan terlebih dahulu kepada pemegang Tenaga Pemasar wajib mematuhi dan tunduk pada ketentuan
polis mengenai kerugian yang dapat diderita oleh peraturan yang berlaku, Kode Etik Tenaga Pemasar, peraturan
pemegang polis akibat perubahan/penggantian tersebut. AAJI dan peraturan Perusahaan Asuransi Jiwa yang diwakili,
e. "Nasabah" adalah pemegang polis, tertanggung dan/atau termasuk segala perubahannya.
penerima manfaat polis asuransi jiwa. 2. Kepatuhan Terhadap Perjanjian Keagenan
f. "Perusahaan Asuransi Jiwa" adalah perusahaan yang Agen wajib mematuhi dan tunduk pada ketentuan sebagaimana
memberikan jasa dalam penanggulangan resiko yang diatur dalam Perjanjian Keagenan termasuk dalam
dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang
melaksanakan seluruh hak dan kewajibannya.
dipertanggungkan.
3. Kewajiban terhadap Profesi
g. "Perjanjian Keagenan" adalah perjanjian untuk
a. Perjanjian Keagenan
memasarkan produk asuransi jiwa untuk dan atas nama
Perusahaan Asuransi Jiwa yang dibuat dan ditandatangani Agen wajib memiliki dan menandatangani Perjanjian
oleh dan antara Agen dan Perusahaan Asuransi Jiwa. Keagenan hanya dengan satu Perusahaan Asuransi Jiwa,
h. "Tenaga Pemasar" adalah Agen dan Tenaga Pemasar Non kecuali ditentukan lain oleh peraturan perasuransian yang
Agen. berlaku. Ketentuan ini tidak berlaku bagi Tenaga Pemasar
i. "Tenaga Pemasar Non Agen" adalah seseorang selain Non agen.
Agen yang bekerja untuk suatu pihak yang memiliki b. Sertifikasi Keagenan
kerjasama pemasaran produk asuransi jiwa dan bertugas Tenaga Pemasar wajib memiliki sertifikasi keagenan yang
untuk memasarkan produk asuransi jiwa. dikeluarkan oleh AAJI sebelum melakukan pemasaran
j. "Twisting" adalah tindakan Tenaga pemasar yang dan/atau penjualan produk asuransi jiwa.
membujuk dan/atau mempengaruhi pemegang polis untuk c. Pelatihan dan Pengembangan
merubah spesifikasi polis yang ada atau mengganti polis Tenaga Pemasar wajib mengikuti pelatihan dan
yang ada dengan polis yang baru pada Perusahaan pengembangan dasar lanjutan untuk meningkatkan
Asuransi Jiwa lainnya, dan/atau membeli polis yang masih profesionalisme pekerjaannya sebagaimana diisyaratkan
aktif pada suatu Perusahaan Asuransi Jiwa lainnya dalam oleh peraturan perundang-undangan, peraturan AAJI
waktu 6 (enam) bulan sebelum dan sesudah tanggal polis dan Perusahaaan Asuransi Jiwa.
baru di Perusahaan Asuransi Jiwa lain diterbitkan. 4. Kewajiban Terhadap Perusahaan Asuransi Jiwa
a. Dokumen Pemasaran
2. LATAR BELAKANG
Tenaga Pemasar wajib menggunakan dokumen pemasaran
resmi dan terkini yang dikeluarkan oleh Perusahaan
Setiap kegiatan pemasaran dan/atau penjualan produk-produk
asuransi jiwa harus di lakukan secara jujur dan adil dengan Asuransi Jiwa yang diwakilinya.
integritas dan profesionalisme tinggi untuk menjaga kepercayaan b. Kegiatan Pemasaran
masyarakat terhadap Perusahaan Asuransi Jiwa, Tenaga Pemasar Tenaga Pemasar wajib melakukan kegiatan pemasaran
dan industri asuransi jiwa pada umumnya. sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan
Asuransi Jiwa yang diwakilinya,

5
atau Nasabah hingga pada saat calon Nasabah atau
c. Premi
Nasabah melakukan penandatanganan SPAJ tersebut.
1) Tenaga Pemasar wajib memberitahukan jumlah premi Tenaga Pemasar wajib menolak namanya dicantumkan
yang telah dibayarkan oleh calon Nasabah atau dalam dokumen SPAJ apabila dirinya tidak melakukan
Nasabah sesuai dengan yang ditetapkan oleh prospek atau penjualan produk asuransi jiwa kepada calon
Perusahaan Asuransi Jiwa. Nasabah atau Nasabah
2) Tenaga pemasar wajib segera menyetor premi kepada j. Rekrutmen Agen
Perusahaan Asuransi Jiwa, dalam hal Tenaga Pemasar
Dengan tetap mengindahkan peraturan dan perundang
diberikan kewenangan oleh Perusahaan Asuransi Jiwa undangan yang berlaku, setiap agen yang melakukan
yang diwakilinya untuk menerima titipan pembayaran perekrutan Agen bagi Perusahaan Asuransi Jiwa wajib
premi dari Nasabah. memastikan bahwa Agen yang akan direkrut menyerahkan.
3. Tenaga Pemasar wajib menjelaskan ketentuan dari tanda 1) Salinan surat pengunduran diri Agen dari Perusahaan
terima/kuitansi sementara kepada calon Nasabah atau Asuransi Jiwa terdahulu (Apabila pengakhiran Perjanjian
Nasabah sebelum menerima titipan premi dari calon Keagenan terjadi karena Agen mengundurkan diri) dan
Nasabah atau Nasabah. salinan surat persetujuan Perusahaan Asuransi Jiwa
d. Hak Milik lntelektual atas pengunduran diri Agen tersebut. Salinan surat
Tenaga Pemasar wajib mendapatkan persetujuan dari persetujuan Perusahaan Asuransi Jiwa atas
Perusahaan Asuransi Jiwa yang diwakilinya dalam hal pengunduran diri Agen tidak diperlukan apabila
Tenaga Pemasar bermaksud menggunakan karya cipta, Perusahaaan Asuransi Jiwa terdahulu tidak
paten, merk dan/atau logo, termasuk namun tidak terbatas mengeluarkan surat persetujuan dalam jangka waktu 30
pada piranti lunak komputer (software) dari Perusahaan (tiga puluh) hari sejak surat pengunduran diri tersebut
Asuransi Jiwa yang diwakilinya. diterima oleh perusahaan Asuransi Jiwa terdahulu; atau
e. Kepemilikan dan Kerahasiaan Atas Data nasabah salinan surat pengakhiran Perjanjian Keagenan (apabila
Setiap data Nasabah adalah milik dari Perusahaan Asuransi pengakhiran Perjanjian Keagenan terjadi karena
Jiwa. Tenaga Pemasar dilarang untuk memberitahukan pemutusan perjanjian oleh perusahaan Asuransi Jiwa
kepada pihak ketiga dan/atau menggunakan data Nasabah terdahulu).
dan lnformasi lainnya yang didapatkan dalam rangka 2) Salinan surat pernyataan Agen yang berpindah dari
menjalankan kewajibannya sebagai Tenaga Pemasar suatu Perusahaan Asuransi Jiwa ke Perusahaan
termasuk informasi mengenai Perusahaan Asuransi Jiwa, Asuransi Jiwa lainnya untuk tidak melakuakn Twisting.
kecuali: k. Kepindahan Tenaga Pemasar
1. Setelah mendapat persetujuan dari Perusahaan 1) Perpindahan Agen
Asuransi Jiwa dalam hal informasi yang berkaitan Apabila Agen bermaksud untuk pindah dari suatu
dengan Perusahaan Asuransi Jiwa, atau dari Perusahaan Asuransi Jiwa ke Perusahaan Asuransi
Perusahaan Asuransi Jiwa, dan Nasabah dalam hal Jiwa lainnya, maka Agen wajib melakukan perpindahan
berkaitan dengan Nasabah, atau sesuai dengan ketentuan dalam perundang-undangan
2. Untuk melaksanakan perintah dari pejabat pemerintah yang berlaku dan wajib menyerahkan kepada
dan AAJI berdasarkan peraturan yang berlaku. Perusahaan Asuransi Jiwa terdahulu
f. Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) dan a. Asli surat pengunduran diri.
Kelengkapannya b. Asli surat pernyataan Agen yang berpindah untuk
Tenaga Pemasar wajib selalu memastikan bahwa Nasabah tidak melakukan Twisting.
memberikan informasi yang jelas, benar dan lengkap dalam Dan selanjutnya wajib menyerahkan kepada
pengisian SPAJ maupun semua dokumen kelengkapan Perusahaan Asuransi Jiwa yang baru:
lainnya. Tenaga Pemasar dilarang memanipulasi dan a. Salinan surat pengunduran diri (apabila Perjanjian
merubah data yang diberikan oleh Nasabah (kecuali dengan Keagenan terjadi karena Agen mengundurkan diri)
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Nasabah dan dan salinan surat persetujuan Perusahaan Asuransi
Perusahaan Asuransi Jiwa dalam hal polis yang diterbitkan). Jiwa atas pengunduran diri Agen tersebut tidak
g. Laporan Tenaga Pemasar diperlukan apabila Perusahaan Asuransi Jiwa
Dalam setiap permohonan asurans1 J1wa dari calon terdahulu tidak mengeluarkan surat persetujuan
Nasabah, Tenaga Pemasar wajib senantiasa memberikan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak surat
informasi yang jelas, benar dan lengkap tentang Nasabah pengunduran diri tersebut diterima oleh Perusahaan
dalam laporan Tenaga Pemasar sebagaimana ditetapkan Asuransi Jiwa terdahulu; atau salinan surat
oleh Perusahaan Asuransi Jiwa. pengakhiran Perjanjian Keagenan (apabila
h. Tindak Pidana Pencucian Uang (Anti Money pengakhiran Perjanjian Keagenan terjadi karena
pemutusan perjanjian oleh Perusahaan Asuransi
Laundering)
Jiwa terdahulu).
Tenaga Pemasar wajib senantiasa mematuhi segala aturan b. Salinan surat pernyataan Agen yang akan
dan ketentuan tentang tindak pidana pencucian uang dan berpindah untuk tidak melakukan Twisting.
mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai anti pencucian 2. Perpindahan Tenaga Pemasar Non- Agen
uang yang diselenggarakan oleh Perusahaan Asuransi Jiwa Tenaga Pemasar Non-Agen yang pindah dari suatu
sebagaimana ditetapkan oleh perundang-undangan dan perusahaan yang memiliki kerjasama pemasaran produk
aturan pemerintah yang berlaku. asuransi dengan suatu Perusahaan Asuransi Jiwa ke
i. Pooling perusahaan lainnya yang memiliki kerjasama pemasaran
Tenaga Pemasar dilarang untuk mengalihkan penjualan produk asuransi dengan suatu Perusahaan Asuransi
produk yang dilakukannya kepada Tenaga Pemasar Jiwa wajib memberitahukan kepada AAJI mengenai
lainnya. Tenaga Pemasar yang tercatat dalam dokumen perpindahan tersebut dalam jangka waktu selambat-
SPAJ merupakan Tenaga Pemasar yang melakukan lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah perpindahan
prospek, presentasi dan penjualan kepada calon Nasabah terjadi.

6
2) Menandatangani atau membubuhkan paraf pada tempat
I. Keterbukaan
yang memerlukan tandatangan atau paraf calon
Tenaga Pemasar wajib setiap saat memberikan informasi
yang jelas, benar dan lengkap kepada Perusahaan Nasabah dan/atau Nasabah untuk dan atas nama calon
Asuransi Jiwa yang diwakili, calon Nasabah, dan Nasabah. Nasabah dan/atau Nasabah walaupun calon Nasabah
Tenaga Pemasar dilarang menyampaikan informasi yang dan/atau Nasabah tersebut meminta Tenaga Pemasar
bersifat keliru dan menyesatkan kepada Perusahaan untuk melakukan hal tersebut.
Asuransi Jiwa yang diwakili, calon Nasabah dan Nasabah. 3) Tenaga Pemasar dilarang membuat laporan Tenaga
m. Bantuan lnvestigasi, Pemeriksaan dan Audit Pemasar apabila Agen atau Tenaga Pemasar Non-Agen
Tenaga Pemasar wajib senantiasa memberikan bantuan tidak bertemu/berhadapan langsung dengan calon
yang wajar kepada Perusahaan Asuransi Jiwa yang diwakili Nasabah dan/atau Nasabah dan menyaksikan sendiri
dalam hal terjadi investigasi atau pemeriksaan terkait usaha calon Nasabah dan/atau Nasabah mengisi dan
perasuransian, baik dari tim pemeriksa Perusahaan menandatangani SPAJ dan formulir asuransi lainnya.
Asuransi Jiwa sendiri, pihak ketiga maupun dari pihak yang d. Penyalahgunaan Dana Nasabah (Misappropriatiaon of
berwenang dari pemerintah. Bantuan tersebut termasuk tapi Funds)
tidak terbatas pada memberikan kesempatan, akses Tenaga Pemasar dilarang untuk mengambil atau
terhadap data-data terkait yang ada pada Tenaga Pemasar. menggunakan pembayaran premi, uang atau harta benda
n. Presentasi Penjualan lain milik Perusahaan Asuransi Jiwa yang diterima oleh
Tenaga Pemasar dalam melakukan pemasaran dan/atau calon Nasabah dan/atau Nasabah. Penundaan penyetoran
penjualan wajib memastikan, termasuk tapi tidak terbatas premi yang diterima dari calon Nasabah dan/atau Nasabah
atas hal-hal sebagai berikut kepada Perusahaan Asuransi Jiwa dalam batas waktu yang
1) Calon Nasabah atau Nasabah telah memahami produk telah ditetapkan oleh Perusahaan Asuransi Jiwa termasuk
asuransi yang hendak dibeli termasuk dan tidak terbatas juga dalam kategori penyalahgunaan dana.
pada ketentuan mengenai risiko, premi dan manfaat e. Penyerahan Dokumen Kepada Nasabah
asuransi. Perusahaan Asuransi Jiwa dapat sewaktu-waktu
2) Tenaga Pemasar wajib meminta calon Nasabah atau mempercayakan dokumen-dokumen Nasabah seperti polis
Nasabah untuk mengisi formulir SPAJ sendiri. Jika calon
atau dokumen lainnya kepada Tenaga Pemasar untuk
Nasabah tidak dapat melakukannya, Tenaga Pemasar
diserahkan dengan segera kepada Nasabah. Tenaga
wajib menjelaskan formulir SPAJ tersebut kepada calon
Pemasar wajib menyerahkan polis atau dokumen dari
Nasabah atau Nasabah dan membacakan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab calon Nasabah Perusahaan Asuransi Jiwa kepada Nasabah serta
sehingga calon Nasabah atau Nasabah mengerti dan mendapatkan tanda terima. Selanjutnya Tenaga Pemasar
bisa mendiktekan jawaban-jawabannya. wajib menyerahkan tanda terima dokumen kepada
3) Calon Nasabah atau Nasabah telah memahami bahwa Perusahaan Asuransi Jiwa. Tenaga Pemasar wajib segera
calon Nasabah atau Nasabah wajib mengungkapkan memberitahukan kepada Perusahaan Asuransi Jiwa apabila
dengan jujur segala informasi yang berkaitan dengan ia gagal mengirimkan dokumen-dokumen tersebut kepada
riwayat kesehatan, usia, pekerjaan dan hal-hal lain yang Nasabah beserta alasannya dan segera mengembalikan
dapat mempengaruhi keputusan Perusahaan Asuransi dokumen-dokumen tersebut kepada Perusahaan Asuransi
Jiwa dalam hal penjualan produk asuransi atau Jiwa.
besarnya premi kepada calon Nasabah atau Nasabah . f. Pendanaan dan Pembayaran Atas Premi
o. Manipulasi Penjualan Tenaga Pemasar dilarang untuk melakukan pendanaan
Tenaga Pemasar dilarang untuk memanipulasi penjualan kewajiban pembayaran premi Nasabah terhadap
untuk tujuan mendapatkan insentif atau memenangkan Perusahaan Asuransi Jiwa dengan dananya sendiri, baik hal
kontes atau award. Termasuk contoh dalam kegiatan yang merupakan pembayaran dimuka (premi pertama) atau
memanipulasi penjualan adalah melakukan bujukan untuk pembayaran premi lanjutan kecuali Tenaga Pemasar
mengakhiri polis segera setelah mendapat insentif atau tersebut memiliki hubungan suami istri atau keluarga
memenangkan polis atau award. sedarah dalam satu garis ke atas dan ke bawah dengan
p. Pencemaran Nama Baik Nasabah.
Tenaga Pemasar dilarang mencemarkan nama baik dan g. Diskon, Rebate, dan Inducement
reputasi Perusahaan Asuransi Jiwa dan lembaga asuransi 1) Tenaga Pemasar dilarang baik secara langsung maupun
lainnya. tidak langsung menawarkan dan/atau menjanjikan
q. Pelaporan Pelanggaran dan/atau memberikan potongan/diskon bagi calon
Tenaga Pemasar wajib melaporkan kepada Perusahaan Nasabah atau Nasabah sehubungan dengan
Asuransi Jiwa jika ia mengetahui adanya Agen lain atau
pembayaran premi sehingga jumlah premi yang dibayar
Tenaga Pemasar Non Agen lain yang melakukan
untuk suatu polis lebih rendah dari jumlah premi yang
pelanggaran atas Kode Etik Tenaga Pemasar ini atau
tertera dalam polis atau menawarkan potongan komisi
peraturan perasuransian yang berlaku.
5. Kewajiban Tenaga Pemasar Kepada Nasabah kepada Nasabah atau calon Nasabah sebagai alat untuk
membujuk/mendorong agar calon Nasabah atau
a. Penggantian dengan Churning
Tenaga Pemasar dilarang melakukan Churning dan segala Nasabah membeli polis dari Tenaga Pemasar.
variasi dari Churning. 2) Tenaga Pemasar dilarang baik secara langsung maupun
b. Penggantian dengan Twisting tidak langsung menjanjikan untuk memberikan dan/atau
Tenaga Pemasar dilarang melakukan Twisting dan segala memberikan benda lain yang berharga yang
wariasi dan Twisting. dimaksudkan untuk memberikan potongan premi
c. Pengisian Formulir kepada calon Nasabah atau Nasabah.
Tenaga Pemasar dilarang untuk 3. Tenaga Pemasar dilarang baik secara langsung maupun
1) Meminta atau membiarkan calon Nasabah dan/atau tidak langsung meminta atau menerima hadiah, manfaat
Nasabah untuk menandatangani SPAJ kosong atau atau pemberian dari Nasabah sebagai balasan untuk
formulir asuransi kosong lainnya. setiap jasa yang dilakukan Tenaga Pemasar.

Syariah/RFS/KL/005/2020 7
h. Penerima Manfaat lengkap dan dalam bahasa yang sederhana dengan
Tenaga Pemasar dilarang menjadi penerima manfaat dari mengacu pada ketentuan Perusahaan Asuransi Jiwa
tertanggung, kecuali terdapat hubungan insurable interest melalui materi atau alat yang telah disediakan oleh
antara tertanggung dan Tenaga Pemasar. Perusahaan Asuransi Jiwa yang diwakili. Tenaga
i. Pemasaran dan Presentasi Pemasar dilarang membuat perubahan terhadap
Tenaga Pemasar melakukan penjualan produk asuransi ilustrasi yang di sediakan Perusahaan Asuransi Jiwa
berdasarkan kebutuhan calon Nasabah atau Nasabah. tanpa seijin dari Perusahaan Asuransi Jiwa.
Dengan demikian Tenaga Pemasar wajib : 2) Pernyataan yang menyesatkan
1 ). Memperlihatkan sertifikasi keagenannya kepada caIon Tenaga Pemasar dilarang membuat pernyataan yang
Nasabah atau Nasabah sebelum memulai proses
menyesatkan dalam proses kegiatan penjualan atau
pemasaran dan penjualan.
2). Mengenali kebutuhan calon Nasabah atau Nasabah. 3). pemasaran mereka. lnformasi yang penting sebagai
Pada saat wawancara pertama dengan calon Nasabah dasar pengambilan keputusan harus secara penuh dan
atau Nasabah Tenaga Pemasar wajib meluangkan akurat diungkapkan sebelum penjualan dilakukan.
cukup waktu untuk membicarakan konsep asuransi, 3) Perbandingan yang tidak lengkap
rencana keuangan dan melakukan analisa kebutuhan Tenaga Pemasar dilarang memberikan perbandingan
calon Nasabah atau Nasabah akan produk Asuransi. yang tidak lengkap atau tidak benar dan setiap polis dari
4). Mengaplikasikan prinsip/aturan "KENALI NASABAH suatu Perusahaan Asuransi Jiwa dengan yang lainnya
ANDA' sebagaimana diatur dalam peraturan yang dengan niat untuk menyakinkan Nasabah dalam
berlaku. membeli produk asuransi, atau mengakhiri atau
5) Mengajukan pertanyaan yang tepat untuk menentukan menebus polis .
jika satu produk cocok untuk calon Nasabah atau I. Pelayanan
Nasabah. Tenaga Pemasar wajib mendengarkan tujuan Tenaga Pemasar wajib memberikan pelayanan secara
dan kebutuhan calon Nasabah atau Nasabah yang profesional, menyeluruh, efisien, konsisten dan berkelanjutan
diungkapkan untuk dapat melihat produk asuransi yang kepada Nasabah dan Perusahaan Asuransi Jiwa. Untuk
cocok untuk Nasabah atau calon Nasabah. itu, Tenaga Pemasar wajib memiliki pengetahuan yang
6) Menilai secara tepat apakah satu produk asuransi yang
memadai tentang produk asuransi Perusahaan Asuransi
disarankan cocok untuk calon Nasabah atau Nasabah,
informasi atas pertanyaan berikut dapat diajukan acuan, Jiwa dan prinsip-prinsip asuransi.
antara lain:
a. Apakah pekerjaan, usaha dan posisi dari calon BAB Ill
Nasabah atau Nasabah? SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK
b. Berapa usia calon Nasabah atau Nasabah?
c. Di mana dia tinggal? Apakah lingkungan tempat 1. Perusahaan Asuransi Jiwa dapat mengenakan sanksi kepada
tinggalnya di kalangan atas? setiap Tenaga Pemasar yang melakukan pelanggaran atas
d. Apakah menikah, siapa suami/istri dari calon ketentuan dalam Kode Etik Tenaga Pemasar, antara lain
Nasabah atau Nasabah dan bagaimana status berupa:
pernikahannya? a. Peringatan tertulis ;
e. Apa hobi calon Nasabah atau Nasabah? Apakah b. Pelaporan pelanggaran Tenaga Pemaasar kepada AAJI
hobi tersebut umum? untuk dimasukan ke dalam Daftar Tenaga Pemasar
Berapa penghasilan calon Nasabah atau Nasabah? Bermasalah dan/atau untuk dilakukan pencabutan sertifikasi
g. Siapa saja dan berapa banyak jumlah keagenan;
tanggungannya? c. Penonaktifan Tenaga Pemasar sementara (skorsing);
7) Menjelaskan secara lengkap mengenai produk asuransi dan/atau
yang akan dipasarkan termasuk mengenai d. Pengakhiran Perjanjian Keagenan.
a. Fitur produk asuransi Pengenaan sanksi dapat dilakukan secara sekaligus
b. Manfaat produk asuransi bergantung kepada jenis pelanggaran ketentuan Kode Etik
c. Persyaratan-persyaratan yang berkaitan dengan Tenaga Pemasar.
produk asuransi. 2. AAJI dapat mengenakan sanksi kepada setiap Tenaga
j. Benturan Kepentingan Pemasar yang melakukan pelanggaran Kode Etik Tenaga
Tenaga Pemasar tidak boleh merugikan kepentingan calon Pemasar berdasarkan pelaporan tertulis dari Perusahaan
Nasabah atau Nasabah atau Perusahaan Asuransi Jiwa Asuransi Jiwa yang antara lain berupa:
untuk suatu tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. a. Pencabutan sertifikasi keagenan; dan/atau
Tenaga Pemasar wajib memberitahukan kepada calon b. Pencabutan pada Daftar Tenaga Pemasar Bermasalah
Nasabah atau Nasabah hal-hal yang dimiliki oleh Tenaga 3. Pencabutan sertifikasi keagenan dan/atau pencantuman dalam
Pemasar yang memiliki benturan kepentingan dengan Daftar Tenaga Pemasar Bermasalah dapat dilakukan oleh AAJI
kepentingan kebutuhan calon Nasabah atau Nasabah dalam hal Tenaga Pemasar terbukti:
dan/atau dapat mempengaruhi obyektivitas dan a. Melakukan kegiatan pemasaran produk asuransi jiwa tanpa
independensi Tenaga Pemasar dalam memberikan nasihat memiliki sertifikasi yang sah dan masih berlaku dari AAJI;
keuangan kepada calon Nasab_ah atau Nasabah. Tenaga b. Melakukan tindak pidana yang terkait dengan usaha
Pemasar juga tidak dapat memberikan nasihat keuangan di perasuransian;
luar kapasitas dan pengetahuannya selaku pemasar produk c. Membantu dan/atau memfasilitasi tindak pidana pencucian
a_suransi jiwa. uang;
k. Misrepresentasi
d. Melakukan Twisting, dan
1) llustrasi
e. Melakukan pelanggaran berat lainnya.
Tenaga Pemasar wajib menyediakan/menyampaikan
4. Sanksi pencabutan sertifikasi Tenaga Pemasar dan sanksi
informasi mengenai produk secara benar, tepat,
pencantuman dalam Daftar Tenaga Pemasar Bermasalah
berlaku untuk jangka waktu paling sedikit 5 (lima) tahun.

Anda mungkin juga menyukai