Anda di halaman 1dari 21

PENERAPAN KESELAMATAN

KERJA
PADA PROYEK INFRASTRUKTUR
JALAN DAN JEMBATAN
Karakteristik Kegiatan Proyek Konstruksi

⚫ Bersifat sangat kompleks, multi disiplin


ilmu dan gaya seni arsitektur;

⚫ Melibatkan banyak tenaga kerja kasar


dan berpendidikan relatif rendah;

⚫ Masa kerja terbatas;

⚫ Intensitas kerja yang tinggi;

⚫ Menggunakan peralatan kerja


beragam dan berpotensi
bahaya
TAHAPAN K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI

STUDI KELAYAKAN /
FEASIBILITY STUDY

TAHAP PERENCANAAN / DETAIL


ENGINEERING DESIGN

TAHAP PEMBANGUNAN FISIK / ACTUAL


CONSTRUCTION

TAHAP PEMBONGKARAN / DEMOLITION

4/6/2018
KECELAKAAN KONSTRUKSI TAHUN 2017 - 2018

Dikerjakan antara Dikerjakan antara Tidak


pukul 18.00 – pukul 06.00 – dalam
06.00 18.00 pengerjaan
konstruksi
Jumat, 4 Agustus 2017 Pukul 00.44 WIB Proyek LRT, P
Jumat, 22 September 2017 Pukul 18.00 WIB
Proyek Jembatan Tol Bocimi, Bogor
Selasa, 17 Oktober 2017 Pukul 01.00 WIB
Proyek LRT, Kelapa Gading Jakarta
Minggu, 29 Oktober 2017 Pukul 16.30 WIB
Proyek Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo
A2K4-
INDONESIA
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN
TENAGA IDENTIFIKASI
NO KEGIATAN PERALATAN PENGENDALIAN BAHAYA
KERJA BAHAYA
B PEKERJAAN STRUKTUR
5 Bor PIle
Urutan : Mesin Bor Operator a. Tertimpa Crane Penempatan Petugas lalu lintas (Flagman)
Pengeboran Buldozer ( Crne terguling, Cek seling Crane sebelum kerja.
Penulangan dan Crane Mandor Seling putus). Pastikan Operator Crane memiliki SIO
Pengecoran DT Pekerja Buat landasan Crane yg kuat.
Penyempurnaan Genset b. Lalu lintas slip Untuk pekerjaan malam hari perlu penerangan,
Kepala Tiang. Tuck Air (Limbah penge- lampu peringatan lalu lintas, Baterey warna
boran membuat untuk petugas.
licin) Buat galian tepi , arahkan air keluar kesamping
c. Kejatuhan Buat kolam air untuk mencuci ban mobil keluar
(Rangkaian besi Lokasi pekerjaan di pagar
tulang t.pancng). Memakai helm waktu bekerja
Memberi ikatan pada besi kolom yang akan dipa
6 Pembesian sang.
( beberapa struktur Genset Operator a Tangan lecet Pekerja besi memakai sarung tangan dan helm
berada pada ketinggian) Mesin Las Driver Pasang Rambu ada pekerjaan
a.l : Alat Tukang Mandor b Kejatuhan Memberi ikatan pada besi kolom yang akan dipa
pembesianb kolom/pier Linggis Pekerja sang.
pembesian box girder Truck c Terjatuh dsri Memakai sabuk pengaman untuk bekerja di
Water pump ketinggian. ketinggian.
Pasang tangga untuk naik, plat form jangan
sampai basah/kena oli dan memakai sepatu.
7 Pembuatan Bekisting
beberapa type : Crane Operator a. Kena Paku Membersihkan paku yang tercecer secara rutine.
v Pier/Kolom, tegak di Mesin las Driver b. Kena Gergaji. Memakai sepatu.safety
ketinggian. DT Mandor Memilh pekerja yang terampil untuk Tk Kayu,
v Box Girder, mendartar Genset Pekerja c. Terjatuh Buat platform yang kuat.
diatas bentang Tuck Air Gunakan Sabuk pengaman.
jembatan
(Ketinggian ) set Peralatan d Kejatuhan Sisa material selalu dibersihkan.
v dll. Tk. Kayu. (Rangkaian besi Lokasi pekerjaan di pagar
set Scafolding. tulang t.pancng).
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIANNYA.

TENAGA IDENTIFIKASI
NO KEGIATAN PERALATAN PENGENDALIAN BAHAYA
KERJA BAHAYA

ERECTION I - GIRDER LANGSUNG DIATAS ABUTMEN DAN PILAR


URUTAN :
1. Girder L = 35 dan 40 m Crane 75 t Operator Crane terguling a Pastikan Safety Device berjalan baik
yang terdiri dari bbrp Alat Stresing Rigger b Pastikan Crane mampu mengangkat I - Girder
segmen di rangkai di Lori Crew stres c Pastikan kemiringan boom msh mampu angkat
stockpile area dan di Rel Kreta Api Helper d Landasan crane diatas jembatan stabil
pre-stressing sesuai Labrang Pekerja e Pastikan operator berpengalaman
spesifikasi Sling Foreman
2. Diangkat diatas lori Sachel Tk Listrik Terhantam Girder a Penerangan cukup & tdk menyilaukan Operator
yang berada diatas rel Hydraulic Jack b Rigger melabrang dan mengendalikan I - Girder
memakai 2 bh Crane Genset c Pekerja jangan berada di swing area pada saat
masing-2 cap. 75 ton mengangkat Girder
3. Ditransport ke atas d Patuh pada Formen Erection Girder
jembatan lama, kmdn
diangkat dengan 2 bh Dinding jembatan a Sepanjang Dinding jembatan dilapisi ban bekas
Crane tsb ke lokasi lama terbentur b Sepanjang dinding dipasang pagar kayu
Abutman & Pilar Jem- I - Girder c Dipasang lampu-lampu
batan baru
4. Proses ini dipimpin Setlh terpasang a I - Girder diikatkan dengan Abutmen dan Pilar
oleh Foreman Erection I - Beam terguling dengan cara :
Girder i. Masing-2 Ujung I - Girder dipasang stek yang
diikatkan dengan stek yang ada di Abutmen &
Pilar, dikencangkan dng span skrup.

Tangan terjepit Sebelum kerja lakukan safety morning talk


Pakai kaos tangan
Kerjasama yang rapi
Patuh pada aba-aba Foreman Erection Girder
PENGENDALIAN OPERASI K3 JEMBATAN
PENGANGKATAN GIRDER
QUALIFICATION & COMPETENCY OF LIFTING OPERATION PERSONNEL

a. Manager
b. Site Lifting Coordinator
c. Operator Crane Pedestal
d. Operator Crane Mobile
e. Operator Crane
Overhead / Gantry
f. Operator Forklift
g. Rigger (Juru Ikat)
h. Dogger / Banksman /
Signalman (Juru Aba-aba)
FAKTOR LAIN YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
DALAM PENGANGKATAN GIRDER
PENGENDALIAN OPERASI K3 JEMBATAN DALAM PENGANGKATAN GIRDER

LIFTING STUDY

SEBUAH RENCANA PENGANGKATAN YANG KOMPREHENSIP MULAI DARI


PROSEDUR, GAMBAR DAN SPESIFIKASI ALAT & PERALATAN ANGKAT
YANG DIPERLUKAN UNTUK MENILAI SECARA AKURAT SEMUA FAKTOR
BEBAN DAN FAKTOR-FAKTOR PENTING YANG BERKAITAN DENGAN
PROSES PENGANGKATAN.
PENGENDALIAN OPERASI K3 JEMBATAN DALAM PENGANGKATAN GIRDER

LIFTING STUDY

Lifting study diperlukan


apabila proses
pekerjaan pengangkatan
merupakan jenis risiko:
Medium risk
High risk
Critical & Extrime risk
PENGENDALIAN OPERASI K3 JEMBATAN DALAM PENGANGKATAN GIRDER

LIFTING STUDY
Medium risk
Pengangkatan dibawah 75% dari kapasitas Crane
High risk
 Pengangkatan melebihi atau sama dengan 75% dari
kapasitas crane sesuai loadchart
 Pengangkatan dengan berat beban 20 ton atau lebih.
 Pengangkatan dimana crane mengangkat ke atau dari air
(seperti di pelabuhan).
 Pengangkatan beban yang mengan-dung cairan lebih dari
1000 liter.
 Pengangkatan dimana beban sulit untuk diikatkan ke
lifting gear.
PENGENDALIAN OPERASI K3 JALAN dan JEMBATAN
DALAM PENGANGKATAN GIRDER

LIFTING STUDY
Critical & Extrime risk
 Pengangkatan lebih dari 90% dari kapasitas crane
sesuai load chart
 Pengangkatan lebih dari satu crane
 Pengangkatan dimana crane ditempatkan diatas LCT
/Tongkang
 Pengangkatan dilakukan diatas landasan gantung
(Jembatan)
PENGENDALIAN OPERASI K3 JEMBATAN DALAM PENGANGKATAN GIRDER

LIFTING PLAN
 dimensi dan berat beban yang akan diangkat
 jenis dan kapasitas crane yang akan digunakan
load chart dari crane yang akan digunakan untuk mengetahui kapasitas angkat crane
optimum pada derajat boom,panjang boom yang akan digunakan (working radius),
panjang outrigger dan jarak as ke as antar crane dan beban yang akan diangkat).
 alat bantu angkat (lifting gear) apa saja yang akan digunakan
hasil inspeksi crane dan lifting gear (untuk crane dapat dilakukan inspeksi visual,load test
(untuk testing ada nya kebocoran pada hydraulic system atau tidak, ada keretakan atau
kerusakan pada hook dan wire sling atau tidak, dll) untuk mengetahui ada cacat atau
keretakan atau tidak.
 Lokasi pengangkatan (area yang lapang atau kah ada existing facility di area
tersebut)
 total beban dari lifting gear yang akan digunakan
 panjang webbing / wire sling yang akan digunakan
PENEGENDALIAN AREA TERBATAS
 Dilakukan penilaian risiko lingkungan kerja untuk
mengetahui daerah-daerah yang memerlukan
pembatasan izin masuk.
 Ada pengendalian atas daerah/tempat dengan
pembatasan izin masuk.
 Disediakan fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai
dengan standar dan pedoman teknis.
 Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan
standar dan pedoman
Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan
persyaratanperaturanperundang-undangan dan/atau
standar yang relevan.
KESIMPULAN

Pekerjaan Konstruksi harus menerapkan kaidah –


kaidah Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang tertuang
dalam :
1. Undang – Undang No 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
2. Undang – Undang No 2 tahun 2017 Tentang jasa Konstruksi
3. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan SMK3
4. Permen PU No 05 Tahun 2014 Tentang SMK3 Bidang PU
5. Peraturan menteri lain nya terkait dengan K3
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai