Anda di halaman 1dari 18

1|Page

Ketentuan dan Metode Pekerjaan


COVER ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................. 2

BAB I PERSIAPAN PEKERJAAN ................................................................ 3

1.1. PERSIAPAN AREA KERJA .................................................................. 3


1.1.1. Pembuatan Pagar Pembatas Proyek ........................................................ 3
1.1.2. Pembuatan Direksi Keet ......................................................................... 3
1.1.3. Pembuatan Safety Deck ........................................................................ 4

1.2. PERSIAPAN ALAT BANTU KERJA ...................................................... 4


1.2.1. Pemasangan Gondola ............................................................................ 4
1.2.2. Pemasangan Scaffolding / Steger ........................................................... 5

BAB II METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA .............................. 7

2.1. PEKERJAAN PARTISI GYPSUM BOARD ............................................. 7


2.1.1. Pekerjaan Bongkar Dinding Partisi Gypsum Eksisting ............................... 7
2.1.2. Pekerjaan Pemasangan Dinding Partisi Gypsum 2 Sisi .............................. 7

2.2. PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM ....................................................... 8


2.2.1. Pekerjaan Bongkar Plafond Gypsum Eksisting .......................................... 8
2.2.2. Pekerjaan Pemasangan Plafond Gypsum ................................................. 8

2.3. PEKERJAAN PENGECATAN ................................................................ 9


2.3.1. Pekerjaan Pengecatan ........................................................................... 10

2.4. PEKERJAAN WATER PROOFING ....................................................... 10


2.4.1. Pekerjaan Waterproofing Lantai Atap ..................................................... 10
2.4.2. Pekerjaan Waterproofing Balkon Lantai 16 (Kecil) .................................... 11
2.4.3. Pekerjaan Waterproofing Balkon Lantai 15 (Besar) .................................. 11

2.5. PEKERJAAN KACA ............................................................................. 14


2.5.1. Pembongkaran Kaca ............................................................................. 15
2.5.2. Pembongkaran Sealent Lama dan Pemasangan Sealent Baru ................... 16
2.5.3. Pekerjaan Pemasangan Kaca ................................................................. 16
2.5.4. Pekerjaan Cleaning Kaca ....................................................................... 16

2.5. PEKERJAAN ACP ................................................................................ 14


2.5.1. Pembongkaran Sealent Lama dan Pemasangan Sealent Baru ................... 15
2.5.2. Pembongkaran ACP .............................................................................. 16
2.5.3. Pekerjaan Pemasangan ACP .................................................................. 16
2.5.4. Pekerjaan Cleaning ACP ........................................................................ 16

2|Page
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
BAB I
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1 PERSIAPAN AREA KERJA

1.1.1 Pembuatan Pagar Pembatas Proyek

a. Pembersihan area kerja yang akan dipagar sesuai lokasi yang ditentukan.
b. Pengukuran atau marking area yang akan dipagar.
c. Persiapan material, antara lain :
 Tools kerja (bor kecil, gerinda, kabel roll, bor beton, dll)
 Baja ringan canal C
 Pagar seng
 Banner proyek
 Asesoris (skrup roofing, dynabolt, kawat, dll).
d. Pemasangan pagar proyek dan pemasangan banner proyek.
 Pemasangan tiang vertikal, dengan perkuatan dynabolt 10cm kedalam
tanah dan penambahan skur.
 Pemasangan ambang horizontal, dengan perkutan skrup roofing
terhadap tiang.
 Pemasangan seng dengan paku roofing dan kawat 3mm, serta
pemasangan rambu atau banner.

1.1.2 Pembuatan Direksi Keet

a. Persiapan lokasi yang telah disepakati sebagai tempat untuk direksi keet.
b. Marking lokasi untuk pembuatan direksi kit dan gudang sementara.
c. Persiapan material, antara lain :
 Tools kerja (bor kecil, gerinda, kabel roll, bor beton, cangkul, dll)
 Baja ringan
 Triplek MDF 12mm
 Seng
 AC ( Air Conditioner )
 Material kelistrikan
 Peralatan kantor ( meja, kursi, white board, keranjang sampah )

d. Pelaksanaan pekerjaan pembuatan direksi keet dan gudang.


 Penggalian tanah untuk tiang podasi, dengan ukuran 20cm x 20cm x 6
titik.
 Pemasangan angkur untuk tiang utama.
 Pekerjaan pengecoran kolom pondasi.
 Pemasangan ambang sebagai balok.
 Pemasangan rangka atap.
 Pemasangan atap dengan seng.
 Pembuatan lantai / floor.

3|Page
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
 Pemasangan dinding direksi keet dengan triplek 12mm, pintu, dan
jendela.
 Instalasi listrik dan AC.

1.1.3 Pembuatan Safety Deck

a. Menentukan area untuk titik pemasangan safety deck (lobby enterance gedung
dll) sesuai area yang di tetapkan oleh management gedung
b. Pemasangan police line untuk area pekerjaan
c. Persiapan material, antara lain :
 Tools kerja (bor kecil, gerinda, kabel roll, bor beton, dll)
 Triplek 12mm
 Police line / safety net
 Lampu selang / LED strip
 Baja ringan canal C
 Kabel listrik
 Asesoris (Skrup roofing, dynabolt 10 cm, kawat, dll)
d. Pelaksanaan
 Pemasangan tiang vertikal, dengan perkuatan dynabolt 10cm kedalam
tanah dan penambahan skur.
 Pemasangan ambang horizontal, dengan perkutan skrup roofing
terhadap tiang.
 Pemasangan triplek pada bagian atas (safety deck) dengan paku
roofing dan kawat 3mm, serta pemasangan rambu atau banner.
 Pemasangan police line atau safety net dan lampu selang pada sisi
kanan kiri akses masuk.

1.2 PERSIAPAN ALAT BANTU KERJA

1.2.1 Pemasangan Gondola

a. Persiapan pekerjaan gondola :


 Motor Hoist
 Nylon rope 16mm
 Safety body harnest
 Auto stop
 Wire rope
 Panel, kabel power
 Socket
 Keranjang
 Penggantung
 Counter Weight
 T Jack depan
 T Jack belakang
 Arm

4|Page
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
 Plat 10mm 20 x 20
 Spanscrew
 David socket
 Parapet klem
 Baut - baut
b. Tentukan area yang akan kerjakan untuk pemasangan gondola
c. Pastikan persiapan pekerjaan yang dibutuhkan sudah siap dan lengkap
d. Instalasi mekanis gondola
e. Instalasi keranjang, beban penahan, dan penggantung gondola
f. Instalasi bagian – bagian yang ada pada keranjang terhadap beban dan
struktur gondola di atas
g. Pengecekan tegangan dan instalasi power dari gedung ke sistem gondola
h. Test penggunan gondola untuk memastikan kelistrikan dan daya tahan beban
gondola sudah siap digunakan
i. Prosedur keamanan pemakaian. Oleh sebab itu operator gondola atau
pekerja yang menggunakan gondola harus memiliki SIO (Surat Izin
Operasional)
j. Pengecekan beban dan kelistrikan serta kelayakan gondola secara rutin.
k. Jangan gunakan gondola saat cuaca hujan atau angin terlalu kencang.

1.2.2 Pemasangan Scaffolding / Steger

a. Persiapan steger / scaffolding


 Mainframe
 Jackbase
 Crossbase
 Joinpint
 Cat walk
 Tangga
 Clamp
 Pipa sapot 2 meter
 Pipa sapot 3 meter
 Pipa sapot 6 meter
 Roda
 Kawat
b. Tentukan area yang akan kerjakan untuk pemasangan steger. Untuk
pemasangan didalam ruangan jackbase harus di beri alas triplek agar keramik
eksisting tidak rusak. Untuk steger yang akan digunakan untuk pekerjaan
plafond, ME, partisi, sebaiknya kaki steger menggunakan roda agar lebih
mudah saat pemindahannya. Jika yang digunakan untuk pekerjaan berat,
sebaiknya kaki steger menggunakan jackbase agar setegr dapat menahan
beban pekerjaa dan beban pekerjaan dengan baik.
c. Jika steger di pasang di atas roof atap / tanah, pasang balok atau H beam
sebagai alas penahan supaya steger dapat berdiri seimbang dan kokoh.
d. Hubungkan steger dengan steger lainnya (horizontal) dengan sapot 6 meter
menerus, agar seteger tergabung dalam satu kesatuan.

5|Page
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
e. Setiap 2 trap seteger (2 lantai mainframe) pasang sapot 2meter atau 3 meter
ke dinding dan seteger untuk mengunci steger dengan bantuan struktur
gedung.
f. Pasang sapot 6 meter kebawah (vertikal) ke tanah, untuk menahan seteger
dari getaran.
g. Safety prosedur, pasang safety net di sekeliling seteger.

6|Page
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
BAB II
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA

2.1 PEKERJAAN PARTISI GYPSUM BOARD

2.1.1 Pekerjaan Bongkar Dinding Partisi Gypsum Eksisting

a. Matikan power listrik eksisting yang masih teraliri arus listrik.


b. Pelaksaaan pekerjaan pembongkaran gypsum.
c. Pembersihan bongkaran gypsum.

2.1.2 Pekerjaan Pemasangan Dinding Partisi Gypsum 2 Sisi

a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding partisi


gypsum 2 sisi.
b. Pengajuan approval / persetujuan material yang akan digunakan.
c. Persiapan lahan kerja.
d. Persiapan lahan kerja, antara lain :
 Gypsum board Ex. Jaya Board 12mm
 Rangka hollow Galvanis 40mm x 40mm x 1.2mm
 Textile tape
 Screw gypsum 3/4
 Compound Merk. Aplus, air
 Siku perforated galvanis
 3M atau single tape
 Fisher S8
 Dulux Cat Dasar Alkali Resisting Interior
 Material Finishing Ex. Cat Dulux Pentalite Brilliant White 2290
e. Persiapan peralatan kerja, antara lain :
 Waterpass, selang waterpass, benang lot
 Steiger / scaffolding
 Meteran
 Gerinda
 Gergaji
 Bor tangan / bor skrup
 Bor beton
 Scrub dan kape
 Amplas
 Cutter

7|Page
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
f. Pengukuran
 Marking area yang akan dibuat partisinya. Ukuran gambar dan ukuran
lapangan harus disesuaikan agar pemasangan partisi sesuai.
 Pasang 3M atau single tape pada area lantai yang sudah di
marking. Berfungsi untuk melekatkan antara lantai dengan
hollow yang akan di pasang.
g. Pemasangan rangka hollow dan gypsum
 Pengoboran untuk pemasangan perkuatan rangka pada lantai
(horizontal) di sesuaikan dengan nat lantai agar tidak merusak
lantai eksisting.
 Pemasangan rangka vertikal dengan jarak antar tiang 60cm.
 Pastikan kelurusan horizontal dan vertikal dengan waterpass, selang,
dan benang lot.
 Pekerjaan pemasangan gypsum pada rangka hollow yang dikuatkan
dengan screw.
 Sebelum pemasangan partisi sisi lainnya, periksa gambar dan pastikan
apakah ada jalur listriknya atau tidak.
 Jika ada jalur listrik, pasang terlebih dahulu jalur tersebut sesuai titik
pada gambar dan lapangan.
 Berikutnya adalah pemasangan gypsum pada sisi lainnya (2 sisi).
 Aplikasikan compound dasar (tipis) untuk merekatkan sambungan
antar gypsum.
 Pasang textile tape pada sambungan antar gypsum yang telah di
compound dasar. Textile tape ini berfungsi agar sambungan antar
gypsum tidak retak atau pecah.
 Compound finish untuk meratakan permukaan gypsum.
 Pemasangan siku perforated pada sudut ujung partisi gypsum,
untuk melindungi partisi gypsum dari benturan benda keras,
dan melindungi sambungan antar gypsum agar tidak retak.
 Finishing gypsum dengan material finishing yang telah di approve.

2.2 PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM

2.2.1 Pekerjaan Bongkar Plafond Gypsum Eksisting

a. Matikan power listrik eksisting yang masih teraliri arus listrik.


b. Pelaksaaan pekerjaan pembongkaran gypsum.
c. Pastikan rangka hollow eksisting tidak rusak.
d. Pembersihan bongkaran gypsum.

2.2.2 Pekerjaan Pemasangan Plafond Gypsum

a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond gypsum,


dan levelling fininsh plafond.
b. Pengajuan approval / persetujuan material yang akan digunakan.

8|Page
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
c. Persiapan lahan kerja.
d. Persiapan lahan kerja, antara lain :
 Gypsum board Ex. Jaya Board 12mm
 Rangka hollow Galvanis 40mm x 40mm x 1.2mm
 Screw gypsum ¾ Steinless steel
 Compound Merk. Aplus, air
 Dulux Cat Dasar Alkali Resisting Interior
 Material Finsihing Ex. Cat Dulux Pentalite Brilliant White 2290
e. Persiapan peralatan kerja, antara lain :
 Waterpass, selang waterpass, benang lot
 Steiger / scaffolding
 Meteran
 Gerinda
 Gergaji
 Bor tangan / bor skrup
 Scrub dan kape
 Amplas
 Cutter
f. Pengukuran
 Marking area yang akan dibuat plafondnya. Ukuran gambar dan ukuran
lapangan harus disesuaikan agar pemasangan plafond sesuai.
g. Pemasangan rangka hollow dan gypsum
 Pemasangan rangka horizontal dengan jarak antar tiang 60cm.
 Pastikan kelurusan horizontal dan vertikal dengan waterpass, selang,
dan benang lot.
 Pekerjaan pemasangan gypsum pada rangka hollow yang dikuatkan
dengan screw.
 Sebelum pemasangan partisi sisi lainnya, periksa gambar dan pastikan
apakah ada jalur listriknya atau tidak.
 Jika ada jalur listrik, pasang terlebih dahulu jalur tersebut sesuai titik
pada gambar dan lapangan.
 Pasang textile tape pada sambungan antar gypsum yang telah di
compound dasar. Textile tape ini berfungsi agar sambungan antar
gypsum tidak retak atau pecah.
 Compound finish untuk meratakan permukaan gypsum.
 Pemasangan siku perforated pada sudut ujung partisi gypsum,
untuk melindungi partisi gypsum dari benturan benda keras,
dan melindungi sambungan antar gypsum agar tidak retak.
 Finishing gypsum dengan material finishing yang telah di approve.

2.3 PEKERJAAN PENGECATAN

2.3.1 Pekerjaan Pengecatan

9|Page
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
a. Amplas bidang yang akan di cat supaya rata.
b. Pastikan bidang yang akan dicat, bersih, rata, dan kelembabannya tidak
melebihi 40%.
c. Berikan proteksi pada lantai area – area disekitarnya.
d. Aplikasikan cat primer atau cat dasar ex. Dulux Cat Dasar Alkali Resisting
Interior.
e. Setelah minimal tingkat kekeringan cat mencapai 2 jam, kemudian aplikasikan
cat finish layer pertama dan tunggu minimal selama 2 jam Finsihing Ex. Cat
Dulux Pentalite Brilliant White 2290.
f. Lanjutkan cat sampai layer ke 3.

2.4 PEKERJAAN WATER PROOFING

2.4.1 Pekerjaan Waterproofing Lantai Atap

a. Waterproofing Lantai

a. Pembersihan area kerja dari material eksisting yang tidak terpakai.


b. Proteksi area kerja agar tidak dilalui orang lain selain pekerja waterproofing
c. Treatment lantai yang rusak
d. Grinding lantai yang rusak
e. Cleaning sisa grinding lantai
f. Persiapan material pekerjaan, antara lain :
 Silika
 Coating primer (Petens T007)
 Coating finishing Polyuretan (Petens T200H)
g. Treatment lantai dengan silika untuk perataan lantai
h. Pastikan lantai dan elevasinya sudah sesuai menuju roof drain
i. Aplikasikan coating primer sebanyak 2 layer, tunggu layer pertama lalu
aplikasin layer kedua dan tunggu hingga penngeringan layer kedua.
j. Selanjutnya proses aplikasi coating finshing dengan Polyuretan (Petens T200H)
2 layer. Tunggu hingga layer pertama kering, lalu dilanjutkan pengeringan
layer kedua.

b. Waterproofing Pedestal (Arm Gondola), Pondasi Equipment

a. Pembersihan area kerja dari material eksisting yang tidak terpakai.


b. Proteksi area kerja agar tidak dilalui orang lain selain pekerja waterproofing.
c. Bobok plester pedestal lama.
d. Pembersihan sisa bobokan, dan pembersihan pedestal dari debu.
e. Persiapan material pekerjaan, antara lain :
 Semen
 Pasir
 Kawat ayam
 Kalbon

10 | P a g e
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
 Coating primer
 Coating finishing Polyuretan (Petens T200H Expose)
f. Aplikasikan kalbon untuk merekatkan pedestal lama dengan plesteran baru.
g. Pekerjaan plesteran pedestal sesuai dengan dimensi ketebalan plester 3cm.
h. Aplikasikan coating primer sebanyak 2 layer, tunggu layer pertama lalu
aplikasin layer kedua dan tunggu hingga penngeringan layer kedua.
i. Selanjutnya proses aplikasi coating finshing dengan Polyuretan (Petens T200H)
2 layer. Tunggu hingga layer pertama kering, lalu dilanjutkan pengeringan
layer kedua.
j. Pastikan plester pedestal dengan baseplate sudah menyatu levelling nya
dengan waterproofing.

2.4.2 Pekerjaan Waterproofing Balkon Lantai 16 ( Kecil )

a. Proteksi area pekerjaan


b. Pembongkaran kaca pada level lantai balkon
c. Grinding lantai
d. Aplikasi kalbon pada sisi bekas kaca untuk pembuatan tanggulan
e. Pembuatan tanggulan untuk pembatas antara lantai luar dengan
lantai dalam setinggi 10cm dan lebar 10cm.
f. Pembersihan area kerja
g. Persiapan material, antara lain :
 Semen
 Pasir
 Kawat ayam
 Kalbon
 Coating primer
 Coating finishing Polyuretan (Petens T200H Expose)
h. Pastikan lantai elevasinya sudah menuju roof drain.
i. Aplikasikan coating primer sebanyak 2 layer, tunggu layer pertama lalu
aplikasin layer kedua dan tunggu hingga penngeringan layer kedua.
j. Selanjutnya proses aplikasi coating finshing dengan Polyuretan (Petens T200H)
2 layer. Tunggu hingga layer pertama kering, lalu dilanjutkan pengeringan
layer kedua.
k. Pastikan plester pedestal dengan baseplate sudah menyatu levelling nya
dengan waterproofing.

2.4.3 Pekerjaan Waterproofing Balkon Lantai 15 ( Besar )

a. Proteksi area kerja dari akses jalan selain pekerja water proofing
b. Proteksi kaca dengan triplek untuk menghindari dari puing bobokan lantai
c. Pembongkaran kaca pada level lantai balkon untuk pembuatan tanggulan
d. Pembobokan lantai sampai bertemu dengan slab
e. Bersihkan puing – puing bekas bobokan dengan karung, dan langsung di
pindahkan ke area sampah.

11 | P a g e
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
f. Pembersihan area slab dari debu
g. Persiapan material, antara lain :
 Membran bakar Ex. Fosroc
 Semen, Pasir
 Kawat ayam
 Hebel
 Lem perekat membran bakar
h. Pekerjaan pembutan tanggulan untuk pembatas dinding dalam dan dinding
luar serta untuk tes rendam.
i. Aplikasi membran bakar layer pertama.
j. Tes rendam, standart tes rendam selama 2 x 24 jam. Level air boleh berkurang
dan ditentukan titik pengukuran level air. Pemasangan signed ‘jangan
mengambil air, sedang dalam tes waterproofing’.
k. Untuk memastikan tidak bocor, cek lantai dibawahnya.
l. Setelah tes rendam selesai, pastikan tidak ada kebocoran dan lakukan
pengurasan air tersebut.
m. Aplikasikan screed setebal 2cm
n. Setelah kering aplikasikan membran bakar layer kedua.
o. Pengulangan poin j s/d poin l.
p. Pada pemasangan screed layer kedua, disertai dengan pemasangan kawat
ayam untuk menghindari keretakan pada saat aplikasi material finishing.
q. Finishing material pattern concrete atau yang telah disepakati.

2.5 PEKERJAAN KACA

2.5.1 Pembongkaran Kaca

a. Penentuan / marking titik – titik kaca yang sudah disetujui.


b. Pemasangan alat bantu kerja. Jika pekerjaan tidak memungkinkan
menggunakan steger / scaffolding, maka dibutuhkan pemasangan gondola
sebagai alat bantu kerja ketinggian.
c. Operator atau pekerja yang menggunakan gondola harus memiliki
SIO untuk pekerjaan ketinggian.
d. Pembuatan pagar proteksi dan safety net pada area yang akan dikerjakan agar
tidak ada aktivitas di bawah saat ada pekerjaan di atas.
e. Pembongkaran kaca harus dilakukan dengan teliti agar kaca yang masih baik
dapat dilepas dengan sempurna. Apabila kaca tersebut dalam keadaan retak,
saat dibongkar harus dengan sangat hati – hati.
f. Pekerjaan ini dilakukan pada 2 sisi bersamaan antara sisi luar dan sisi dalam.
g. Pasang kop kaca pada bagian dalam (interior) dan luar (eksterior) berguna
sebagai alat bantu memegang kaca.
h. Kupas sealent kaca bagian luar dengan cutter. Pekerja yang di dalam harus
memengang / menahan saat proses pembongkaran.
i. Lepas tutup cupping transome dan mullion jika ada.

12 | P a g e
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
j. Tahap selanjutnya kupas sealent kaca pada bagian dalam. Pekerja yang di luar
harus menahan kaca saat pekerja dalam sedang mengupas lapisan sealent.
k. Angkat kaca perlahan secara bersamaan antara pekerja di luar dan pekerja di
dalam. Angkat kaca searah diagonal ke arah luar agar kaca dapat ditarik ke
dalam ruangan.
l. Setelah kaca lepas, bawa kaca ke tempat yang sudah disiapkan sebagai storage
sementara. Alasi dengan balok dan alasi sandaran kaca dengan karet.
m. Bersihkan rangka mullion dan transome dari sisa – sisa sealent, karet block,
dan single tape.

2.5.2 Pembongkaran Sealent Lama dan Pemasangan Sealent Baru

a. Pemasangan alat bantu kerja. Jika pekerjaan tidak memungkinkan


menggunakan steger / scaffolding, maka dibutuhkan pemasangan gondola
sebagai alat bantu kerja ketinggian.
b. Operator atau pekerja yang menggunakan gondola harus memiliki
SIO untuk pekerjaan ketinggian.
c. Pembuatan pagar proteksi dan safety net pada area yang akan dikerjakan agar
tidak ada aktivitas di bawah saat ada pekerjaan di atas.
d. Pekerjaan ini dilakukan pada 2 sisi bersamaan antara sisi luar dan sisi dalam.
e. Pasang kop kaca pada bagian dalam (interior) dan luar (eksterior) berguna
sebagai alat bantu memegang kaca.
f. Kupas sealent kaca bagian luar dengan cutter. Pekerja yang di dalam harus
memengang / menahan saat proses pembongkaran.
g. Sebelum pengupasan sealent bagian dalam. Harus terlebih dahulu pasang
sealent baru pada bagian luar.
h. Bersihkan pinggiran kaca dari sisa sealent lama, agar sealent baru dapat
melekat sempurna pada bidang kaca.
i. Aplikasikan masking tape / lakban kertas pada setiap sisi kaca agar
pada saat proses sealent, sealent dapat dipasang lurus terhadap nat
kaca.
j. Aplikasikan sealent dengan satu tarikan agar tidak ada efek sambungan saat
sealent kering. Untuk sealent kaca digunakan GE Ultra Glaze SSG4000, atau
sesuai material yang telah disetujui.
k. Rapihkan sealent dengan alat perapi sealent.
l. Buka masking tape agar tidak menimbulkan flek lem pada kaca.
m. Sealent kering dalam keadaan normal +- 4hari.
n. Setelah sealent luar kering, kupas sealent area dalam dan aplikasikan sealent
baru.
o. Mengulangi proses poin o s/d l.

2.5.3 Pekerjaan Pemasangan Kaca

a. Persiapan gambar shop drawing dan pengajuan shop drawing untuk disetujui.
b. Persiapan peralatan kerja, antara lain :

13 | P a g e
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
 Alat bantu kerja ( steger / gondola )
 Bor tangan (driver)
 Kop kaca
 Bor beton
 Gerinda / cutting wheel
 Alat pemotong kaca
 Waterpass, selang air, dan benang lot
 Penggaris siku
c. Persiapan area kerja :
 Pembersihan area kerja
 Pemasangan safety net dan pagar pembatas / police line
 Pemasangan seteger atau gondola
 Marking lokasi untuk posisi perkuatan dan rangka kaca
 Pasang benang lot untuk kelurusan perkuatan bracket dan rangka
vertikal (mullion)
d. Persiapan material kerja sesuai approval material
 Kaca Panasap Tinted ketebalan 8mm Ex. Asahimas / sesuai persetujuan
 Mullion 40mm x 100mm powder coating ex. Alexindo / sesuai
persetujuan
 Transome 50mm x 50mm powder coating ex. Alexindo / sesuai
persetujuan
 Screw overseng/flat Fh8 x ¾, Fh8 x ½, Dynabolt 10x77, Boltnut 10x77
(Stainless steel)
 Asesoris (set block karet, single tape 3M, penjepit kaca)
 Masking tape / lakban kertas
 Sealent Struktur Ex. GE Ultra Glaze SSG4000
 Siku besi 50mm x 50mm x 2mm (full)
 Shock hollo (untuk joint antar mullion atas dan bawah)
 Cat zinchromat
e. Pabrikasi bracket siku besi untuk perkuatan curtain wall. Bracket dibentuk
pistolan atau penjepit agar kokoh. Cat semua bracket siku besi dengan
zincrhomate agar terhindar dari karat.
f. Pabrikasi shock hollo dengan panjang 50cm untuk menghubungkan material
mullion atas dan bawah.
g. Pasang bracing siku dengan posisi pada setiat perkuatan balok lantai / jarak
minimal vertikal per 3 meter, jarak horizontal mengikuti lebar modul kaca /
mullion sesuai gambar. Biasanya jarak curtain wall lebar adalah 500cm, 600cm,
800cm, 1000cm, 1200, dan 1500cm. Posisi ini tergantung dari modul gambar
yang disetujui.
h. Setelah mullion terpasang sempurna. Pasang rangka transome dengan lebar
mengikuti jarak mullion dan vertikalnya mengikuti tinggi pada gambar.
Biasanya jarak tinngi curtain wall adalah 600cm, 900cm, 1000cm, 1200,
1500cm, 2000cm, dan 2400cm. Posisi ini juga tergantung dari modul gambar
yang disetujui.

14 | P a g e
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
i. Setelah rangka terpasang, cek kerataan dengan waterpass dan selang air. Dan
cek sudut siku transome x mullion dengan penggaris siku.
j. Potong/pabrikasi kaca sesuai opening mullion dan transome. Space/spare
potongan kaca untuk mullion dan transome gundul (tidak ada cupping) adalah
4mm setiap sisinya. Pada mullion dan transome gondrong (ada cupping pada
tansome) adalah 6-8mm setiap sisinya. Space ini bertujuan untuk memberi
rongga atau jarak antara kaca dengan rangkanya, unntuk pemuaian dan
penyusutan.
k. Setelah kaca di produksi sesuai ukuran yang ditentukan, pasang
seeting block karet pada sisi transome dan single tape pada sisi /
badan mullion. Sebagai pelindung kaca terhadap rangka untuk
menahan kaca dari benturan yang akan menyebabkan pecah atau
retak.
l. Pasang kaca pada rangka yang telah disiapkan tadi sesuai dengan ukuran yang
telah ditentukan dengan bantuan kop kaca.
m. Setelah kaca terpasang dengan sempurna, sebelum memulai proses sealent
kaca harus di jepit terlebih dahulu dengan penjepit kaca yang telah disiapkan
dengan jarak antar penjepit per 20cm. Setelah penjepit kaca dipasang dengan
sempurna dan dapat menahan beban kaca, aplikasikan masking tape / lakban
kertas untuk acuan garis sealent agar rapi dan lurus.
n. Selanjutnya adalah proses penyilenan bagian luar. Lepas masking tape, agar
tidak membuat kaca kotor. Dan Jangan lepas penjepit sampai sealent kering
sempurna.
o. Setelah sealent bagian luar, lanjutkan penyilenan bagian dalam dengan proses
yang sama hanya bagian dalam tidak perlu dijepit.
p. Sealent akan kering sempurna dalam kurun waktu 5-7 hari tegantung dengan
cuaca cerah. Setelah sealent kering bagian luar dan dalam nya, lepas semua
penjepit yang dipasang. Dan tutup lubang bekas jepitan tersebut dengan
sealent.
q. Terakhir adalah pembersihan / cleaning kaca dari debu.

2.5.4 Pekerjaan Cleaning Kaca

a. Pemasangan alat bantu kerja. Jika pekerjaan tidak memungkinkan


menggunakan steger / scaffolding, maka dibutuhkan pemasangan gondola
sebagai alat bantu kerja ketinggian.
b. Operator atau pekerja yang menggunakan gondola harus memiliki
SIO untuk pekerjaan ketinggian.
c. Pembuatan pagar proteksi dan safety net pada area yang akan dikerjakan agar
tidak ada aktivitas di bawah saat ada pekerjaan di atas.
d. Pekerjaan ini dilakukan pada 2 sisi bersamaan antara sisi luar dan sisi dalam.
e. Siapkan air dan cairan pembersih kaca Merk. Cling / sesuai yang ditentukan.
f. Semprot kan atau basahi kaca dengan campuran cairaan tadi, dan harus
langsung di bilas dan di lap agar tidak menimbulkan flek pada kaca.
g. Ulangi step tersebut pada setiap per bidang kaca agar hasil cleaning maksimal.

15 | P a g e
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
2.6 PEKERJAAN ACP

2.6.1 Pembongkaran Sealent Lama dan Pemasangan Sealent Baru

a. Pemasangan alat bantu kerja. Jika pekerjaan tidak memungkinkan


menggunakan steger / scaffolding, maka dibutuhkan pemasangan gondola
sebagai alat bantu kerja ketinggian.
b. Operator atau pekerja yang menggunakan gondola harus memiliki
SIO untuk pekerjaan ketinggian.
c. Pembuatan pagar proteksi dan safety net pada area yang akan dikerjakan agar
tidak ada aktivitas di bawah saat ada pekerjaan di atas.
d. Kupas sealent ACP dengan cutter.
e. Lepas backup / karet penahan lama yang ada setelah sealent.
f. Bersihkan pinggiran ACP dari sisa sealent lama, agar sealent baru dapat
melekat sempurna pada bidang ACP.
g. Aplikasikan masking tape / lakban kertas pada setiap sisi ACP agar pada saat
proses sealent, sealent dapat dipasang lurus terhadap nat kaca.
h. Pasang backup / karet penahan pada nat / antara ACP dengan ACP, agar saat
proses sealent, sealent tersebut tidak terdorong ke dalam dan dapat
menghasilkan sealent yang padat.
i. Aplikasikan sealent dengan satu tarikan agar tidak ada efek sambungan saat
sealent kering. Untuk sealent ACP digunakan Marks Neutral, atau sesuai
material yang telah disetujui.
j. Rapihkan sealent dengan alat perapi sealent.
k. Buka masking tape agar tidak menimbulkan flek lem pada ACP.
l. Sealent kering dalam keadaan normal +- 4hari.

2.6.2 Pembongkaran ACP

a. Penentuan / marking titik – titik ACP yang sudah disetujui.


b. Pemasangan alat bantu kerja. Jika pekerjaan tidak memungkinkan
menggunakan steger / scaffolding, maka dibutuhkan pemasangan gondola
sebagai alat bantu kerja ketinggian.
c. Operator atau pekerja yang menggunakan gondola harus memiliki
SIO untuk pekerjaan ketinggian.
d. Pembuatan pagar proteksi dan safety net pada area yang akan dikerjakan agar
tidak ada aktivitas di bawah saat ada pekerjaan di atas.
e. Kupas sealent ACP bagian dengan cutter. Dan lepas backup nya.
f. Buka screw penguat ACP terhadap rangka hollow.
g. Setelah ACP lepas, bawa ACP ke tempat yang sudah disiapkan sebagai storage
sementara.
h. Rangka ACP lama sebaiknya tidak digunakan kembali. Untuk pemasangan ACP
baru di kemudian hari, sebaiknya pakai rangka baru dan perkuatan baru. Agar
beban pada rangka dan ACP lama yang tidak di bongkar tidak membebani
rangka dan ACP baru.

16 | P a g e
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
2.6.3 Pekerjaan Pemasangan ACP

a. Persiapan gambar shop drawing dan pengajuan shop drawing untuk disetujui.
b. Persiapan peralatan kerja, antara lain :
 Alat bantu kerja ( steger / gondola )
 Bor tangan (driver), bor beton
 Gerinda / cutting wheel, mesin grooving
 Waterpass, selang air, dan benang lot
 Penggaris siku
c. Persiapan area kerja :
 Pembersihan area kerja
 Pemasangan safety net dan pagar pembatas / police line
 Pemasangan seteger atau gondola
 Marking lokasi untuk posisi perkuatan dan rangka ACP
 Pasang benang lot untuk kelurusan perkuatan bracket dan rangka
hollow vertikal
d. Persiapan material kerja sesuai approval material
 ACP 0.5 PVDF ALLOY 5005 Std Ex. Seven / sesuai persetujuan
 Hollow Aluminium 40mm x 40mm x 1.2mm anodized / sesuai
persetujuan
 Hollow Aluminium 40mm x 20mm x 1.2mm anodized / sesuai
persetujuan
 Stffiner
 Hollow Aluminium 20mm x 20mm x 1.2mm (Ringforce)
 Screw Ph8 x ¾, Ph8 x ½, Dynabolt 80x77, Boltnut 80x77 (steinlees
steel).
 Karet backup
 Masking tape / lakban kertas
 Sealent ACP Ex. Marks
 Siku besi 40mm x 40mm x 2mm (full)
 Cat zinchromat
e. Pabrikasi bracket siku besi untuk perkuatan hollow. Bracket dibentuk pistolan
atau penjepit agar kokoh. Cat semua bracket siku besi dengan zincrhomate
agar terhindar dari karat.
f. Pasang bracing siku dengan posisi pada setiat perkuatan balok lantai / jarak
minimal vertikal per 3 meter, jarak horizontal mengikuti lebar modul ACP /
hollow sesuai gambar. Biasanya jarak lebar ACP lebar adalah 500cm, 600cm,
800cm, 1000cm, 1200, dan 1500cm. Posisi ini tergantung dari modul gambar
yang disetujui.
g. Setelah hollow tiang 40x40x1.2mm terpasang sempurna. Pasang rangka
ambang 40x20x1.2mm dengan lebar mengikuti jarak tianggnya dan vertikalnya
mengikuti tinggi pada gambar. Biasanya jarak tinggi ACP adalah 600cm,
900cm, 1000cm, 1200, 1500cm, 2000cm, dan 2400cm. Posisi ini juga
tergantung dari modul gambar yang disetujui.

17 | P a g e
Ketentuan dan Metode Pekerjaan
h. Setelah rangka hollow aluminium terpasang, cek kerataan dengan waterpass
dan selang air. Dan cek sudut siku hollow dengan penggaris siku.
i. Potong/pabrikasi ACP sesuai opening rangka. Buat bendingan / garis tekuk
untuk pemasangan stifiner. Ini adalah untuk penyambung antara ACP dengan
rangka. Jarak garis bendingan dari sisi luar ACP ke bendingan yang dianjurkan
adalah 20mm atau dengan kata lain tekukan yang dianjurkan untuk ACP adalah
20mm.
j. Jangan langsung memasang screw ACP ke hollow tanpa bendingan
atau stiffiner atau siku alumiminium. Ini akan mengakibatkan ACP
retak, sobek, bocor, dan tidak kokoh.
k. Setelah ACP di grooving atau bending, pasang stiffiner sesuai panjang ACP
tersebut berikan perkuatan dengan memasang screw 8 x ½ dengan jarak
antar screw minimal 20 - 30cm.
l. Jika ukuran modul ACP di atas 1200 x 1200, di anjurkan untuk
memasang hollow 20x20x1.2mm pada bagian tengah dalam ACP
sesuai lebar ACP agar ACP tetap kokoh walupun berukuran besar.
m. Pasang ACP pada rangka yang telah disiapkan tadi sesuai dengan ukuran yang
telah ditentukan. Kuatkan dengan memasang screw 8 x ¾ antara stffiner
dengan hollow rangka.
n. Setelah ACP terpasang dengan sempurna, sebelum memulai proses sealent
ACP, aplikasikan masking tape / lakban kertas untuk acuan garis sealent agar
rapi dan lurus. Lalu pasang block backup di antara nat tersebut sesuai nat ACP
dan tebal ACP.
o. Selanjutnya adalah proses penyilenan. Lepas masking tape, agar tidak
membuat ACP kotor.
p. Sealent akan kering sempurna dalam kurun waktu 3-5 hari tegantung dengan
cuaca cerah.
q. Lepas proteksi / sticker ACP dan terakhir adalah pembersihan / cleaning ACP
dari debu.

2.6.4 Pekerjaan Cleaning ACP

a. Pemasangan alat bantu kerja. Jika pekerjaan tidak memungkinkan


menggunakan steger / scaffolding, maka dibutuhkan pemasangan gondola
sebagai alat bantu kerja ketinggian.
b. Operator atau pekerja yang menggunakan gondola harus memiliki
SIO untuk pekerjaan ketinggian.
c. Pembuatan pagar proteksi dan safety net pada area yang akan dikerjakan agar
tidak ada aktivitas di bawah saat ada pekerjaan di atas.
d. Pekerjaan ini dilakukan pada 2 sisi bersamaan antara sisi luar dan sisi dalam.
e. Siapkan air dan cairan pembersih ACP dari Seven / Chemical khusus cleaning
ACP.
f. Semprot kan atau basahi ACP dengan campuran cairaan tadi, dan harus
langsung di bilas dan di lap agar tidak menimbulkan flek pada ACP.
g. Ulangi step tersebut pada setiap per bidang ACP agar hasil cleaning maksimal.

18 | P a g e
Ketentuan dan Metode Pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai