Anda di halaman 1dari 15

SPESIFIKASI TEKNIS

A. PENJELASAN UMUM

I. URAIAN UMUM PEKERJAAN


a. Pekerjaan ini adalah Renovasi Kantor Pos Kedungjati
b. Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang, buruh dan lainnya), bahan
bangunan dan peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan termaksud.
c. Pekerjaan harus dilaksanakan dan diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, Gambar-gambar Rencana,
Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan serta Addenda yang disampaikan selama pelaksanaan.

BATASAN/PERATURAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada :

a. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
c. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada
Bangunan Umum dan Lingkungan
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
f. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan
Kebakaran di Perkotaan
g. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung.
h. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
i. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
j. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
k. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
l. Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
m. SKSNI T-15-1991-03
n. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
o. Algemenee Voorwarden (AV)

C. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

C.1 PEKERJAAN ATAP

1. PEMASANGAN PENUTUP ATAP

ALAT KERJA :

1) Penyedia jasa harus menyediakan seluruh peralatan yang diperlukan untuk fabrikasi komponen dan juga
perlengkapan kerja untuk keperluan pekerja pelaksananya.
2) Selain peralatan penyedia jasa juga harus menyediakan semua sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini terutama yang dipergunakan untuk menjalankan peralatan kerjanya.

a. PERSIAPAN :

C.2 PENUTUP dan RANGKA ATAP

1. UMUM :
Lingkup Pekerjaan :

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan material penutup atap menggunakan bahan Metal Sheet Zincalume (Plat
baja lapis seng aluminium) berwarna yang diprofil secara roll dingin membentuk lembar seng gelombang sesuai gambar
perencana. Produksi Joly, Montana
2. MATERIAL :

a. Baja mutu tinggi lapis paduan Seng dan Aluminium, dengan komposisi minimal aluminium sebesar 55% dan 43%
Zinc. Tebal 0.5 mm.
b. Berat bahan material bila dihitung tiap m2 bidang atap 4,7 kg/m2.
c. Kuat Tarik material 500-550 Mpa
d. Density material 7400 kg/m3

1. Lingkup Pekerjaaan

a. Pekerjaaan meliputi desain kuda – kuda, pembuatan kuda – kuda ( fabrikasi ) di workshop,
pengangkutan ( delivery ) kuda – kuda dan kebutuhan bahan lapangan, dan pemasangan seluruh
rangka kuda – kuda sampai siap dipasangi bahan penutup atap sesuai dengan Surat Kontrak Kerja
dimana kondisi ring balk sudah waterpass, serta pemasangan pengaku yang terdiri dari :
1) Bottom chord bracing
2) Top chord bracing
3) Ikatan angin
4) Lateral Tie ( sesuai kebutuhan )
b. Pembuatan / fabrikasi kuda – kuda dilakukan di workshop in door permanen
menggunakan mesin JIG
c. Pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan meliputi, struktur rangka kuda – kuda
( truss ), balok tembok ( top plate / murplat ), dan angkur ke ring balok berupa dynabolt, connector
antara kuda – kuda dengan top plate, pekerjaaan struktur pengaku ( bracing ) dan pekerjaaan
reng sesuai kebutuhan jenis penutup atap.

2. Persyaratan Bahan

a. Bahan baja yang digunakan untuk rangka kuda – kuda, struktur pengaku dan reng adalah baja high
tensile strength, dengan mechanical properties seperti Tabel 1.

STEEL GRADE G 550


Minimum Yield Strength 550 MPa
Ultimate Tensile Strength 550 Mpa
Modulus of elasticity 200 000 MPa
Shear Modulus 80 000 MPa
Tabel 1. Spesifikasi Teknis Baja Mutu G 550

b. Lapisan anti karat baja ringan ( coating ) berupa Galvalume, dengan spesifikasi teknis pada
table 2 di bawah ini.

COATING CLASS AZ 100


Minimum coating mass 100 gr / m
Tripple spot test ( both surface ) 100 gr / m
Komposisi 5% Al dan 95% Zn
Tabel 2. Spesifikasi Teknis Lapisan Anti Karat
c. Bentuk dan ukuran profil dapat dilihat pada table di bawah ini

PROFIL NAMA PROFIL

a. Z 95/0,75

Top Chrod dan Bottom Chord menggunakan:


a. Z95 /075 profil Z tinggi 95 mm & tebal 0.75mm b.
Z75/075 profil Z tinggi 75 mm & tebal 0.75 mm

b. Z 75/0,75

Profil yang digunakan untuk reng adalah : B32/045


profil B tinggi 320 mm dengan tebal
0,45 mm
b. CN 75/0,75

Rangka pengisi ( Web ) menggunakan :


a.CN 75/075 profil tinggi 75 mm & tebal 0.75 mm b.CN
65/075 profil tinggi 65 mm & tebal 0.75 mm
a. CN 65/0,75

Konektor antara kuda – kuda baja ringan dengan


murplat ( top plate ) berfungsi untuk menahan gaya
lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut :
• Galvabond : Z275
• Yield Strength : 250 Mpa
• Design Tensile Strength : 150 Mpa
d. Brace System ( Bracing )

i. Bottom Chord Bracing ( BC Bracing )


Pengaku pada batang bawah kuda – kuda. Pengaku ini dipasang untuk
mencegah terjadinya puntiran pada batang bawah dikarenakan beban dukungan
plafond yang biasanya dikaitkan pada batang bawah tersebut. ( Catatan : pada
pemasangan pengait plafond tidak diperbolehkan melakukan pelubangan pada profil
baja ringan )
ii. Diagonal Web Bracing ( IKATAN ANGIN )
Pengaku ini dipasang untuk menahan beban angin yang terajadi pada
system struktur rangka atap.
iii. Top Chord Bracing ( TC Bracing )
Top Chord Bracing berupa reng/batten ( yang merupakan dudukan penutup atap
) dan berupa reng / batten yang mengikat kuda – kuda pada bagian top chord.
iv. Lateral Tie Bracing
Pengaku / bracing antara web pada kuda – kuda baja ringan, sekaligus
berfungsi untuk mengurangi tekuk local ( buckling ) pada batang tekan ( web ), standart
teknis mengacu pada desain struktur kuda – kuda tersebut.
e. Talang Jurai Dalam ( Valley Gutter )
Pertemuan dua bidang atap yang membentuk sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam
harus menggunakan talang dalam ( Valeey Gutter ) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan
material jurai dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti gambar dibawah.

f. Alat Sambung ( Screw )

Baut menakik sendiri ( Self drilling screw ) digunakan sebagai alat sambung
antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai
berikut :

Kelas ketahanan Korosi Mininum Kelas 2


Panjang ( Termasuk kepala baut ) 16 mm
Kepadatan Alur 16 alur / inci
Diameter Bahan
Dengan alur 4,80 mm
Tanpa Alur 3,80 mm
Kekuatan Mekanikal
Gaya geser satu baut 5,10 KN
Gaya aksial 8,60 KN
Gaya Torsi 6,90 KN
3. Persyaratan Pra-Konstruksi
a. Kontraktor wajib melampirkan
i. Surat dukungan ASLI dari produsen baja ringan. ii.
Brosur ASLI
iii. Hasil uji Sifat Mekanis dan Lapisan dari Lab.Uji Balai Bahan dan Barang
Teknik Jakarta.
iv. Surat keterangan Verifikasi Software dari Laboratorium Rekayasa struktur Fakultas
teknik Sipildan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung atau dari intitusi yang secara
resmi diakui pemerintah.
v. Laporan Hasil Pengujian Full Scale Test dari Laboratorium Pengujian Pusat Litbang
Pemukiman Bidang Struktur dan Konstruksi Bangunan, Departemen Pekerjaan
Umun.
b. Pihak kontraktor bersedia menyiapkan semua struktur ring balok penopang kuda – kuda dengan
kondisi rata air ( waterpass level )
c. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan pemasangan rangka
atap baja ringan, sesuai dengan RKS ( Rencana Kerja dan Syarat ) seperti pada pasal di atas.
Produk yang dipaparkan sesuai degan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan pada
dokumen tender.
d. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap beserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran – ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Dalam
hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat sambung pada
setiap titik buhul.
e. Perubahan bahan / detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan Pengawas,
Konsultan Perencana dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis.

4. Persyaratan Konstruksi

i. Pembuatan dan pemasangan bahan baja yang digunakan untuk rangka kuda – kuda dan
bahan lain yang terkait harus dilaksanakan sesuai gambar desain yang telah dihitung
dengan computer munggunakan software khusus TRUSS SYSTEM sesuai peraturan dan
( Code ) rujukan yang berlaku
ii. Perakitan kuda – kuda dilakukan di workshop in door permanen dengan mesin perakit /
mesin jig yang menjamin keakurasian hasil perakitan ( prefabrikasi ), dengan alat
sambung self drilling screw.
iii. Penanganan, penyimpangan pengiriman dan pemasangan kuda – kuda harus
dilakukan dengan cara tertentu untuk menghindari kerusakan kuda – kuda.
iv. Penanganan dan pemasangan kuda – kuda harus sesuai dengan gambar Layout
kuda – kuda, gambar detail bracing, serta gambar detail pelaksanaan.
v. Penambahan kuda – kuda ke top plate / murplat menggunakan alat sambung gigagrip
untuk menahan gaya vertical dan horizontal. Top plate / murplate harus diangkur ke
struktur ring balok tumpuan kuda – kuda dengan dynabolt.
vi. Pemasangan bracing rangka atap harus dipasang secara benar sesuai design
sehingga system rangka atap dapat bekerja secara bersama – sama ( as an
integral structure )
vii. Semua detail sambungan harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
viii. Pemasangan reng harus sesuai jenis penutup atap yang dipakai sesuai dengan
Surat Kontrak Kerja
ix. Perakitan kuda – kuda dilakukan oleh tenaga pemasang yang terlatih dan mampu
memahami gambar desain dan memiliki surat ijin memasang dari pabrikan.
x. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai
untuk tumpuan kuda – kuda. Berkenaan dengan hal tersebut, pihak konsultan perencana
struktur berhak untuk menerima informasi mengenai reaksi peletakan kuda – kuda baja
ringan.

5. Jaminan Struktural dan Laporan Kerja

a. Jaminan yang dimaksud adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan maupun
keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap baja ringan, meliputi : kuda – kuda, pengaku,
dan reng
b. Program perencanaan dan perhitungan rangka baja ringan telah di desain untuk menahan beban
sesuai dengan standart peraturan di Iandonesia dan Australia.
a). Peraturan Muatan Indonesia 1970 b).
Peraturan Bangunan Nasional 1984 c). AS
/ NZS 4600-2005-S
d). BS 5950-5-1998-S
c. Peraturan atau design code mengacu pada :
1. Pembebanan sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia 1981
2. Mengacu pada persyaratan – persyaratan seperti yang tercantum pada “ Cold formed
Structural steel “ ( Australian Standart / New Zealand Standart 4600:2005 )
3. Desain kekuatan structural maengacu pada “ Dead and Live loads and load
Combinations” ( Australian Standart 1170.1Part 1)
4. “ Wind Loads “ ( Australian Standart 1170.2 Part 2 ) sesuai dengan peraturan
Pembebanan angin.
5. Menggunakan screw berdasarkan ketentuan “ Screw-Self Drilling for the Building
And construction industries ( Australian Standart 3566 )
d . Pada akhir proyek, kontraktor harus dapat melaporkan Teknical Report yang
menunjukkan semua pembebanan system rangka atap yaitu termasuk di dalamnya
:
i. Pembebanan Joint
ii. Bending moment Diagram
iii. Shear Force Diagram
iv. Normal Force Diagram
f. Pada akhir proyek, harus diserahkan surat garansi yang dikeluarkan oleh pihak
pemberi dukungan dalam hal baja ringan yang berlaku selama 10 ( sepuluh ) tahun.
C.3 DINDING

1. DINDING BATA MERAH

a. UMUM :

1) Lingkup Pekerjaan :
a) Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material, peralatan, dan alat
bantu lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b) Meliputi pemasangan bagian dinding ruang pemotongan hwa, administrasi dan KM/WC.
2) Pekerjaan lain yang berhubungan :
a) Pekerjaan Bagian Struktur
b) Pekerjaan Plesteran

b. MATERIAL :

1) Batu bata ex local ukuran 10cmL x 20cmP x 5cmT


2) Mempunyai kuat tekan yang tinggi, dan sebagai isolasi panas dan suara yang baik.
3) Material tahan terhadap api.

c. ALAT KERJA :

1) Penyedia Jasa harus menyediakan seluruh peralatan dan juga perlengkapan kerja untuk keperluan
pekerja pelaksananya.
2) Selain peralatan Penyedia Jasa juga harus menyediakan semua sarana yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini.

d. PERSIAPAN :

1) Adukan perekat (spesi) campuran untuk pasangan pada umumnya campuran semen dan pasir
perbandingan 1:4
2) Kontraktor harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan yang akan digunakan.
3) Sebelum dipasang batu bata ringan harus direndam air hingga kenyang.
4) Setiap bukaan / lubang pada dinding harus diberi pengaku berupa balok dan kolom praktis.
5) Stek-stek untuk pasangan harus sudah disiapkan pada saat pembuatan kolom dan balok.

e. PELAKSANAAN :

a) Pasangan Dinding Bata Pada Umumnya :

1) Seluruh pekerjaan pasangan harus dibuat lurus baik secara vertikal maupun secara horisontal,
sehingga menghasilkan bidang-bidang yang betul-betul rata.
2) Setiap luas pasangan dinding ½ bata termasuk pasangan trasraamnya mencapai 12 m² sudah
harus dipasang frame-frame yang berupa kolom-kolom beton praktis dan balok-balok beton
praktis dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4Ø10 dan beugel Ø6-20.
3) Setiap bukaan / lubang pada dinding harus diberi pengaku berupa balok dan kolom praktis.
4) Tinggi pasangan untuk setiap hari pelaksanaan tidak boleh melebihi 1m.

C.5 FINISHING
1. PEKERJAAN LANTAI (KERAMIK/FLOWCRETE)
a. UMUM :

1) Lingkup Pekerjaan :

a) Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material, peralatan, dan alat
bantu lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

b) Meliputi pemasangan ubin keramik pada lantai bangunan yang dinyatakan dalam gambar
sebagai lantai keramik, kecuali dinyatakan lain dalam gambar berita acara.

c) Melapisi lantai beton dengan pelapis lantai tanpa sambungan dan anti bakteri sesuai spesifikasi
konsultan. Khusus pada bagian processing ternak mulai penyembelihan hingga menjadi
produk siap jual (ruang produksi)..
b. MATERIAL :

1) Ubin Keramik tipe homogenous atau jenis lain sesuai persetujuan Badan Pengawas proyek. Ukuran
40 x 40 cm sesuai gambar rencana. eks. Mulia, Asia, Diamond.
2) Bin keramik dinding, ukuran, tipe dan warna seuai rencana. eks. Roman, Asia, Diamond.
3) Semen Portland jenis I.
4) Pasir pasang.
5) Grout pengisi Nat Keramik berwarna eks AM, Jatimra, MU.
6) Pelapis lantai type Flowfresh RT ex Flowcrete (UK) atau merk lain yang disetujui konsultan (bila
ada), warna ditenntukan dalam rapat lapangan.

c. ALAT KERJA :

1) Kontraktor pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan dan juga perlengkapan kerja untuk
keperluan pekerja pelaksananya.
2) Selain peralatan kontraktor pelaksana juga harus menyediakan semua sarana yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

d. PERSIAPAN :

1) CONTOH BAHAN :
Guna persetujuan Pengawas proyek, Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh
semuai bahan yang akan dipakai ; ubin keramik, bahan-bahan addtive untuk adukan,
dan bahan untuk tile grouts.
2) MOCK UP :
Sebelum memulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan yang
memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, metoda pelekatan pada struktur, dan
warna groutingnya.
Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard minimal untuk pemasangan keramik juga
pelapis lantai jenis lainnya.

3) BROSUR :
Untuk keperluan Pengawas proyek, Kontraktor harus menyediakan brosur bahan guna
pemilihan jenis bahan yang dipakai.
4) Kontraktor pelaksana wajib meneliti gambar-gambar dan kesesuaian kondisi lapangan sebelum
memulai pelaksanaan pekerjaan. Apabila terjadi ketidak sesuaian ukuran, elevasi, ukuran lebar, dan
posisi terhadap keseluruhan disain, maka Kontraktor Pelaksana wajib menuangkannya dalam shop
drawing dan melaporkannya kepada Pengawas proyek.
5) Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus masih dalam kemasan pabrik.
6) Penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan diberi perlindungan yang memadai untuk
melindungi material dari perubahan bentuk ataupun dari kerusakan.
7) Tile yang masuk ke tapak harus diseleksi, agar berkesesuaian dengan ukuran, bentuk dan warna
yang ditentukan.
8) Kontraktor pelaksana harus menyerahkan kepada Pengawas proyek untuk kemudian diteruskan
kepada pemberi tugas minimal 5 doos tiap jenis dan motif ubin keramik yang dipakai. Ubin keramik
dalam doos-doos tersebut harus dalam keadaan baru dan mencantumkan dengan jelas identitas
ubin keramik yang ada didalamnya. Ubin-ubin keramik ini akan dipakai sebagai cadangan untuk
perawatan oleh pemberi tugas.

e. PELAKSANAAN :

1) Bagian-bagian lantai yang terpaksa harus menggunakan lempeng ubin yang tidak penuh,
pemotongannya harus menggunakan mesin potong dan harus menghasilkan tepian potongan yang
lurus dan halus.
2) Spesi perekat terhadap lantai strukturnya menggunakan mortar campuran 1PC: 3Ps, kecuali untuk
daerah basah digunakan campuran 1PC : 2Ps.
3) Sebelum pemasangan dimulai ubin harus dibasahi. Pakai benang untuk menentukan lay out ubin
yang telah ditentukan dan pasang sebaris ubin guna jadi patokan untuk pemasangan selanjutnya.
4) Pelaksanaan pemasangan harus sedemikian rupa hingga :
a) Seluruh bagian di bawah ubin terisi penuh dengan mortar spesi hingga tidak terdapat rongga
udara terjebak di bawah ubin.
b) Menghasilkan bidang lantai yang benar-benar datar dan rata air, kecuali untuk bagian-bagian
lantai pada daerah basah yang dikehendaki miring harus menghasilkan bidang miring
sempurna yang dapat mengalirkan air hingga kering ke lubang-lubang lantai ( avour ).
c) Nat antar ubin adalah 3 mm dan menghasilkan garis nat yang lurus sejajar garis dinding yang
melingkupinya.
5) Setelah spesi pasangan mengering, siar antara (nat) harus diisi penuh dengan adukan Grout
pengisi Nat dan dikeruk halus hingga menghasilkan permukaan nat yang sama dengan garis tepian
ubin.
6) Noda adukan Grout pengisi Nat yang mengenai permukaan ubin harus segera dibersihkan dengan
lap basah dan dikeringkan seketika dengan lap kering.
7) Badan pengawas berhak memerintahkan pembongkaran dan pembenahan kembali tanpa biaya
tambah bila persyaratan pada butir 3, 4, dan 5 di atas tidak dapat dipenuhi.
8) Pada pemasangan di area yang luas, harus dilaksanakan secara kontinu. Dan harus disediakan
guide line course pada interval 2,0 m – 2,5 m. pemasangan tile lainnya berpedoman pada quide line
ini.
9) Elevasi lantai ruang-ruang dalam toilet cubicle harus dibuat 2cm lebih rendah daripada lantai area
toilet di sekitar ruang toilet cubicle.
10) Expansion Joint untuk area lantai yang luas (tiap 5,7 x 5,7 m² atau 6 x 6 m²).
11) Pelapis lantai ruang produksi harus dilaksanakan sesuai syarat-syarat yang ditentukan pabrik
shingga didapat hasil seperti yang diharapkan. Karena sifatnya yang khusus, kontraktor
bertanggung jawab penuh atas perlindungan terhadap pelapis lantai ruang produksi, sampai
pekerjaan itu diseahterimakan kepada pengguna jasa.

f. PERLINDUNGAN DAN PEMBERSIHAN

1) Perlindungan.

a) Kontraktor harus melindungi ubin yang telah terpasang maupun harus mengganti, atas biaya
sendiri setiap kerusakan yang terjadi. Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih.
b) Setelah pemasangan, kontraktor harus melindungi tile lantai yang telah terpasang. Jika
mungkin dengan mengunci area tersebut. Batasi lalu lintas diatasnya hanya untuk yang
penting saja.
2) Pembersihan

Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat, kain lap,
dan sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak dibersihkan dengan air, pembersihan
memakai campuran air dengan hydrochloric acid (HCL), perbandingan 30 : 1. Sebelum
pembersihan dengan asam ini, lindungi semua bagian yang memungkinkan akan
berkarat atau rusak oleh asam.
Setelah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air biasa, sehingga
tidak ada campuran asam yang tersisa.

2. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
LANGIT-LANGIT KALSI BOARD & GYPSUMBOARD

a. UMUM :

1) Lingkup Pekerjaan :

Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material peralatan, dan
alat bantu lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

2) Meliputi pemasangan langit-langit dengan menggunakan rangka metal furing pada ruang-ruang
yang dinyatakan dalam gambar menggunakan langit-langit Kalsiboard. .

b. MATERIAL :

1) Kalsium silikat board tebal 4.5 mm dan gypsum board tebal 9mm, dengan spesifikasi tahan
terhadap air, api, dan tidak mengandung bahan asbes.
2) Rangka hollow 40 40 modul 60x120cm
3) Sekrup phospat hitam 25 mm .
4) Adhesive tape dan acessoris pemasangan lainnya sesuai rekomendasi produsen kalsium silikat
board.

c. ALAT KERJA :

Kontraktor pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan dan juga perlengkapan kerja untuk keperluan
pekerja pelaksananya.
Selain peralatan kontraktor pelaksana juga harus menyediakan semua sarana yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini.

d. PERSIAPAN :

1) CONTOH BAHAN :

Guna persetujuan Pengawas proyek, Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh semuai bahan
yang akan dipakai ; papan kalsium silikat board, bahan-bahan untuk rangka, dan assesorisnya.

2) MOCK UP :

Sebelum memulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan dalam skala 1 : 1,
yang memperlihatkan dengan jelas sistem pemasangan.

Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard minimal untuk pemasangan.

Kontraktor pelaksana wajib meneliti gambar-gambar dan kesesuaian kondisi lapangan sebelum
memulai pelaksanaan pekerjaan. Apabila terjadi ketidak sesuaian ukuran, elevasi, ukuran lebar, dan
posisi terhadap keseluruhan disain, maka Kontraktor Pelaksana wajib menuangkannya dalam shop
drawing dan melaporkannya kepada Pengawas proyek.

Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus masih dalam kemasan pabrik.

Penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan diberi perlindungan yang memadai untuk
melindungi material dari perubahan bentuk ataupun dari kerusakan.

e. PELAKSANAAN :

1) Rangka induk dipasang berjarak maximum 120 cm sesuai gambar rancangan, sedangkan untuk
rangka pembagi berjarak maksimum 60 cm sesuai petunjuk pemasangan dari produsen dan gambar
rancangan pelaksanaan.
2) Pemasangan sekerup self tapping screw harus diberi jarak 10 mm (minimal) dan maksimal 16 mm
dari pinggir kalsium silikat board. Pada sambungan antar kalsium silikat board metoda pemasangan
screw harus berbiku-biku.
3) Jarak antara paku atau sekerup pada bagian tepi kalsium silikat board berjarak 20 cm sedangkan
pada bagian tengah kalsium silikat board jarak antara paku atau sekerup adalah 30 cm.
4) Sambungan pada pemasangan kalsium silikat board antara satu dengan lainnya adalah serapat
mungkin tanpa jarak yang pemasangannya dilakukan secara zig-zag.
5) Untuk mendapatkan hasil permukaan yang benar-benar rata pada setiap sambungan harus dilapisi
dengan base bond dan paper tape dari perusahaan yang sama dengan pembuat papan kalsium
silikat boardnya.

3. PEKERJAAN PENGECATAN
a. UMUM :

1) Lingkup Pekerjaan :

a) Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material, peralatan, dan alat
bantu lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b) Meliputi pengecatan seluruh bagian bangunan yang dinyatakan dalam gambar menggunakan
finishing cat.
c) Pelapisan dengan waterproofing pada area kamar mandi / wc pada lantai-lantai kamar mandi /
wc atau toilet dan tempat cuci di lantai-lantai selain lantai 1.
2) Pada prinsipnya pekerjaan pengecatan harus dilaksanakan dengan hati-hati. Apabila dalam
pelaksanaannya terjadi kecerobohan sehingga pengecatan mengotori pekerjaan yang sebenarnya
tidak harus terkena cat, maka menjadi kewajiban Kontraktor untuk membersihkannya, atau bahkan
menggantinya apabila ternyata tidak dapat dibersihkan.

b. MATERIAL :

1) Cat emulsi setara Catylac, Mowilex, atau Vinilex, untuk pengecatan bagian dinding dan plafond
ruang di dalam bangunan.
2) Nippont Paint NCS 0585Y60R atau Dulux Fireworks 55YR 24/666Cat synthetic enamel setara
Catylac, Emco, atau Mowilex, untuk pengecatan kayu dan atau besi yang dinyatakan dalam gambar
menggunakan cat kayu/besi.
3) Cat Zinc Chromate, untuk cat dasar bagian baja.

c. ALAT KERJA :

1) Kontraktor pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan dan juga perlengkapan kerja untuk
keperluan pekerja pelaksananya.
2) Selain peralatan kontraktor pelaksana juga harus menyediakan semua sarana yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

d. PERSIAPAN :

1) CONTOH BAHAN :

a) Kontraktor Pelaksana harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada
bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar
s/d lapisan akhir).
b) Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Pengawas proyek. Jika contoh-
contoh tersebut telah disetujui secara tertulis dan Pengawas proyek, Kontraktor Pelaksana
melanjutkan dengan pembuatan mock- up.
c) Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan kepada Pengawas proyek untuk kemudian akan
diteruskan kepada pemberi tugas minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai.
Kaleng - kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan dengan jelas identitas cat yang ada
didalam nya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh pemberi tugas.
2) MOCK UP (Standard Pengerjaan) :

a) Sebelum pengecatan yang dimulai, Kontraktor Pelaksana harus melakukan Pengecatan pada
satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan, Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, texture material, dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang
akan dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh Pengawas proyek.
b) Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pengawas proyek dan Perencana,
bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
3) BROSUR :
Untuk keperluan Pengawas proyek, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan brosur
bahan guna pemilihan jenis dan warna bahan yang akan dipakai.
4) Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus masih dalam kemasan pabrik.
5) Penyimpanan bahan material ditempat yang aman dan diberi perlindungan yang memadai untuk
melindungi material dari kerusakan.

e. PELAKSANAAN :

1) Pengecatan Cat Emulsi.

a) Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan dinding dan plafond yang
terletak di dalam gedung (interior), pengecatan dilakukan tanpa plamuur khususnya pada
pengecatan dinding luar..
b) Pengecatan dilakukan setelah plesteran dinding benar-benar telah kering atau telah berusia
lebih dari 28 hari.
c) Sebelum pengecatan, terlebih dahulu bidang-bidang yang akan di cat dibersihkan dari kotoran
yang melekat serta dibuat rata dengan cara menggosok dengan menggunakan kertas gosok.
d) Setelah seluruh permukaan telah benar-benar bersih, dilanjutkan dengan memberi lapisan
primer menggunakan alkali resisting primer produk yang sama dengan cat yang dipakai
sebanyak 1 kali lapis atau sesuai petunjuk pemakaiannnya.
e) Setelah kering dilakukan pengecatan sebanyak 2-3 lapis atau sampai benar-benar pekat dan
rata sesuai standard pelaksanaan (mock-up) yang telah dibuat.
f) Pengecatan setiap lapisnya, baru boleh dilakukan setelah lapis sebelumnya telah mengering.
2) Pengecatan Cat Emulsi Acrylic.

a) Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan dinding dan plafond yang
terletak di luar gedung (exterior).
b) Pengecatan dilakukan setelah plesteran dinding benar-benar telah kering atau telah berusia
lebih dari 28 hari.
c) Sebelum pengecatan, terlebih dahulu bidang-bidang yang akan di cat dibersihkan dari kotoran
yang melekat serta dibuat rata dengan cara menggosok dengan menggunakan kertas gosok.
d) Setelah seluruh permukaan telah benar-benar bersih, dilanjutkan dengan memberi lapisan
primer menggunakan alkali resisting primer produk yang sama dengan cat yang dipakai
sebanyak 1 kali lapis atau sesuai petunjuk pemakaiannnya.
e) Setelah kering dilakukan pengecatan sebanyak 2-3 lapis atau sampai benar-benar pekat dan
rata sesuai standard pelaksanaan (mock-up) yang telah dibuat.
f) Pengecatan setiap lapisnya, baru boleh dilakukan setelah lapis sebelumnya telah mengering.
3) Pengecatan Cat Synthetic Enamel.

a) Pekerjaan ini dilaksanakan pada seluruh bagian pipa besi pagar dan lain-lain yang dinyatakan
di cat menggunakan cat besi.
b) Seluruh permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dahulu dari segala kotoran dan karat
yang melekat dengan menggosok menggunakan kertas gosok hingga benar-benar bersih.
c) Pengecatan besi dilakukan setelah permukaan besi bersih dari segala macam kotoran dan
debu akibat pembersihan permukaan besi. Pengecatan dilakukan sebanyak 3 lapis atau
sampai benar-benar pekat dan rata.
d) Untuk mencapai hasil yang sempurna, setiap lapis pengecatan baru boleh dilaksanakan
setelah lapisan sebelumnya benar-benar kering.
e) Termasuk dalam pekerjaan ini pengecatan untuk talang tegak dan rangka atap terekspose.
4) Pengecatan Cat Besi Zinc Chromate

a) Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan konstruksi dan kolom-kolom
besi.
b) Sebelum pekerjaan pengecatan konstruksi rangka baja dengan menie Zink Cromate seluruh
permukaan harus dibersihkan dari karat, minyak dan noda-noda lainnya.
c) Pengecatan dengan Zinc Chromate pada prinsipnya harus dilaksanakan di bawah sebelum
konstruksi rangka terpasang.
d) Pengecatan dengan Zinc Chromate minimal 80 mikron.
e) Perbaikan pada bagian-bagian cat yang cacat akibat erection harus dilakukan kembali hingga
seluruh permukaan konstruksi tertutup cat.

TABEL MATRIAL

NO JENIS BAHAN MERK

1 Bata Merah Ex Lokal

2 Baja ringan full system Giga Steel

3 Usuk reng baja ringan Well trust, taso

4 Genteng metal Joly, Montana

5 Kalsiboard 4mm, gyosumboard 9mm Jayaboard, Link, Elephant

6 Cat Catylac, vinilex

7 Keramik 40x40 dan 30x30 Mulia, Asis Tile, Diamond

Anda mungkin juga menyukai