Anda di halaman 1dari 9

Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Bangunan Gudang
Struktur Light Steel Framing

LOKASI PROYEK:
PT. ICA, Dusun Piasak, Kecamatan Tayan Hilir,
Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat

DISUSUN OLEH:

PT. PRIMA UNGGUL PERSADA


PREFAB BUILDING SPECIALIST

TAHUN 2021
1. DOKUMEN UMUM
A. LEGALITAS DOKUMEN

B. SPESIFIKASI TEKNIS
I. MATERIAL STEEL STRUCTURE
Perencanaan pembangunan struktur light steel (baja ringan) menggunakan system Pre-Fabrication
dengan menggunakan material utama Baja Canai Dingin pada struktur utama dinding dan struktur rangka atap.

Baja Canai Dingin yang digunakan adalah Baja Canai Dingin sesuai standar SNI 7971:2013 dengan
mutu G550 dan ketebalan yang digunakan adalah 0.7 mm untuk struktur utama dan rangka atap.

a. Profil Baja Canai Dingin steel structure - Struktur Utama

Steel Structure PrimaFab

Profil C with Lips:


a. Ketebalan coil: 0.7 mm
b. Tensile Strength: G550
c. Berat : 5.8 kg/m2
Dimension:
a. Lebar : 90 mm
b. Tebal : 35 – 45 mm
c. Lebar lips : 7.5 - 8 mm

b. Profil Baja Canai Dingin steel structure - Rangka Atap

Steel Structure

Profil C with Lips:


a. Ketebalan coil: 0.7 mm
b. Tensile Strength: G550
c. Berat : 5.8 kg/m2
Dimension:
a. Lebar : 90 mm
b. Tebal : 35 – 45 mm
c. Lebar lips : 7.5 - 8 mm
II. ALAT PENYAMBUNG
Pada system Pre-Fabrication Steel Framing, alat penyambung yang digunakan menggunakan system
skrup (Self Drilling Screw) dan pada rangka atap juga digunakan material yang sama yaitu Self Drilling Screw.

a. Self Drilling Screw Struktur Utama

Steel Structure

Self Drilling Screw:


a. Surface treatment : Envirocoat
b. Coating Thickness : Min. 30 um
Dimension:
c. Tipe : SDP – WAF
d. TPI* 16
e. Length : 10 mm

*TPI : Thread per Inch (Ulir per inch)

b. Self Drilling Screw Rangka Kuda-kuda

Rangka Kuda-kuda

Self Drilling Screw:


a. Surface treatment : Envirocoat
b. Coating Thickness : Min. 30 um
Dimension:
c. Tipe : SDR - HWF
d. TPI* 16
e. Length : 20 mm

*TPI : Thread per Inch (Ulir per inch)


III. METODE KERJA

1. PEKERJAAAN MERAKITAN WALL FRAMING


Setelah material hasil produksi sampai di lapangan dan pondasi slab nya sudah selesai
dikerjakan , kita mulai untuk merakit steel framing nya .Merakit wall framing nya harus
dilaksanakan secara benar dan cermat ( sesuai dengan gambar kerja nya ), agar rangka
wall framing nya terpasang sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis diantaranya
adalah:
• Wall framing terakit sesuai dengan gambar kerjanya ( tidak ada material yang tertukar )
• Semua wall framing tersambung dengan screw dan tidak ada yang tertinggal tanpa screw
• Titik screw pada setiap batang harus di screw pada setiap lobang sesuai dengan hasil
pabrikasi mesin sehingga hasil rakitan panel nya benar benar presisi.
• Pada saat perakitan semua batang sudah terpasang sesuai dengan gambar kerja dan tidak ada
batang material yang tertinggal .
• Wall framing yang sudah di rakit di susun sesuai dengan urutan yang panel mana nantinya
yang pertama akan mulai di erection untuk memudahkan pengambilan panel yang akan di
erection terlrbih dahulu.
a. Proses perakitan wall framing
b. Wall framing yang sudah di rakit di susun sesuai dengan urutan pelaksanaan start erection.
2. PEKERJAAAN ERECTION WALL FRAMING, KOLOM , RAFTER & GORDING
Sebelum Pemasangan wall framing di lakukan terlebih dahulu di pasang baseplat untuk
dudukan kolom framing nya yang mana kolom dan rafter menjadi satu kesatuan panel.
Base plate di pasang pada pondasi dan angkur yang sudah di kerjakan sebelum nya
bersamaan dengan pekerjaan pondasi.Untuk wall framing langsung di pasang di atas
slabfloor nya dan sebagai pengikat nya di gunakan dynabold .Pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan secara benar dan cermat ( elevasi nya sudah sesuai ) baik wall framing nya
maupun base plate kolom nya , agar rangka wall framing dan kolom nya terpasang sesuai
dengan persyaratannya. Persyaratan teknis diantaranya adalah:
• Wall framing terpasang kuat dan stabil
• Semua wall framing dan kolom tegak lurus terhadap pondasi nya
• Ketinggian wall framing dan kolomnya untuk pemasangan di atas pondasi nya rata (
leveling )
• Setelah wall framing dan kolom nya terpasang di lakukan pemeriksaan kembali terhadap
leveling dan verticality struktur bangunanan nya.
a. Proses pemasangan base plate
b. Proses Erection Wall Framing , Kolom , Rafter ,Balok & Gording
Pekerjaan di lakukan dengan mempersiap kan terlebih dahulu perancah scapolding sesuai
dengan posisi yang di inginkan dan di pasikan perancah tersebut benar benar kuat.
• Pekerjaan di lakukan dengan mempersiap kan terlebih dahulu perancah scapolding sesuai
dengan posisi yang di inginkan dan di pasikan perancah tersebut benar benar kuat.
• Persiapkan tali tambang untuk mengikat sementara wall framing sebelum seluruh struktur
nya tersambung oleh screw
• Setelah wall framing berdiri , pasang lah dynabold nya sebagai pengikat wall framing ke
pondasi slabfloor nya . Begitu juga kolom di erection pada base plate nya dan di sambung
menggunagan secrew .
• Pekerjaan erection menggunakan peralatan manual tanpa alat berat, dengan
dibantu menggunakan scaffolding seperti gambar terlampir (jika memungkinkan).
• Mengangkat panel kolom dan rafter secara hati – hati, agar tidak mengakibatkan
kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit.
• Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri dapat
ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat , dengan arah profil C nya
dapat dilihat oleh pekerja.
• Mengontrol posisi berdirinya panel kolom dan rafter agar tegak lurus dengan
ringbalk menggunakan benang dan lot (unting-unting)
• Mengencangkan kuda-kuda dengan plat U (U Bracket) dengan menggunakan 4
buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
• Mengencangkan plat L dengan ring balk menggunakan dynabolt, dan menambah
balok penopang sementara, agar posisi kolom , rafter & balok tidak berubah.
• Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-5 untuk mendirikan semua framing , sesuai
dengan posisinya dalam gambar kerja.
• Memeriksa dan memastikan ulang jarak antar kolom , dari as ke as sesuai dengan gambar
c. Memasang rangka Gording Atap
• Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak rafter , dan memastikan garis nok
memiliki ketinggian yang sama (datar)
• Sebelum gording di pasang , terlebih dahulu pasang bracket pada posisi atas rafter dan di
pasang sesuai dengan jarak gording nantinya.
• Setelah bracket nya sudah terpasang , pasang gording pada posisi bracket tadi dengan
sambungan menggunakan screw
• Setelah gording terpasang , pasang ikat angin ( bracing ) secara menyilang antar rafter

Demikian metode kerja nya kami sampaikan dan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai