Anda di halaman 1dari 12

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pelaksanaan Bangunan

Dosen pengampu
Dr. Muntiyono, MM,MT

Disusun oleh,

Valian Panca Ihdina 1831109

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MANDALA

BANDUNG

2020
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
 
PENUTUP ATAP
Yaitu bahan material yang berfungsi sebagai finishing akhir dari rangkaian konstruksi atap,
bahan-bahan yang digunakan juga beraneka ragam, misal:

Tanah, kaca beton, keramik, fiber semen, plastic/fiber, seng, almunium, baja.

1. Pekerjaan atap genteng :

Genteng ini sebetulnya serupa dengan batu bata serta keramik yang dibuat secara
tradisional dari bahan tanah liat. Dalam prosesnya, genteng yang telah dicetak kemudian
dibakar pada tungku tradisional hingga kering, kuat, dan rapi. Selain digunakan pada
konstruksi atap tradisional, kombinasi baja ringan genteng tanah liat juga sering ditemukan
karena hasilnya lebih kokoh dan memuaskan. Anda bisa menemukan genteng ini dalam
beragam bentuk dan ukuran yang tersedia dalam dua jenis finishing, yaitu natural dan glazur
transparan.

Kelebihan atap genteng :

Genteng tanah liat masih bertahan dan tetap digunakan hingga saat ini karena memiliki
banyak sekali kelebihan. Beberapa kelebihan utama dari genteng tanah liat di antaranya:

a. Harganya relatif lebih murah


b. Bobotnya cukup ringan
c. Daya tekan sangat kuat
d. Dapat menyerap panas
e. Tak bising saat terkena hujan
f. Kokoh dan teruji
g. Tahan lama

Kekurangan atap genteng :

Beberapa kekurangan dari genteng tanah liat di antaranya:


a. Rawan bocor bila tak dirawat dengan hati-hati
b. Mudah berlumut dan berjamur
c. Proses pemasangan agak rumit
d. Warnanya cepat pudar

Contoh genteng tanah liat Contoh genteng tanah liat

2. Pekerjaan atap Asbes :

Perbedaan antara atap asbes dan genteng adalah: Asbes terbuat dari bahan serat yang
tidak mampu untuk memantulkan sinar matahari, namun sebaliknya, asbes menyerap sinar
matahari. Sedangkan genteng, jenisnya lebih banyak. Ada yang terbuat dari beton, tanah liat,
keramik, metal juga fiber. Meski begitu, asbes tetap banyak digunakan masyarakat sebagai
material untuk atap karena ternyata atap asbes juga memiliki kelebihannya tersendiri.

Kelebihan atap asbes :

a. Lebih mudah dipasang


b. Ringan
c. Harga lebih murah

Kekurangan atap asbes :

a. Menyerap panas
b. Lebih ringkih
c. Efek negatif jangka panjang
d. Desain yang tidak inovatif
Cara menambal atap asbes yang bocor :

Kebocoran adalah satu hal lumrah yang dialami, baik oleh genteng ataupun asbes. Jika
kebocoran terjadi pada atap asbes Anda, ada dua cara untuk menyiasatinya.

a. Menggunakan Dempul Body Mobil

 Bersihkan sekitar lokasi retak atau bocor asbes dari debu


 Lalu oleskan dempul body mobil di bagian yang retak
 Segera lapisi dengan kain perca. Lakukan hal ini ketika dempul body mobil belum
mengering
 Oleskan lagi dempul body mobil di atas kain perca tersebut
 Biarkan mengering

b. Menggunakan Styrofoam

 Siapkan styrofoam, sebuah wadah, sedikit bensin


 Potong-potong styrofoam, masukkan ke dalam wadah
 Tuang bensin ke dalam wadah
 Aduk hingga rata dan styrofoam larut
 Bersihkan area asbes yang bocor
 Tempel adonan styrofoam dan bensin ke area yang bocor
 Biarkan mengering

Contoh atap asbes Contoh atap asbes


3. Pekerjaan atap kayu / sirap

Atap sirap atau genteng sirap merupakan jenis atap yang populer untuk desain seni yang
tinggi. Genteng atap sirap memiliki nilai artistik tersendiri bagi para pecinta rumah unik.
Atap sirap atau juga disebut atap kayu ulin adalah salah satu jenis bahan pembuat atap yang
paling populer dan memiliki kualitas yang bagus. Genteng atap sirap ini di masyarakat atau di
kalangan pembangun dan desainer rumah sering disebut juga dengan sebutan atap kayu ulin
atau atap kayu besi (karena terbuat dari kayu ulin atau kayu besi), ada pula yang menyebut
dengan atap kayu bulian. Jenis kayu ini banyak terdapat di Pulau Kalimantan dan merupakan
jenis kayu andalan karena kayu tersebut memiliki kualitas yang tinggi. Kayu ulin memiliki
ketahanan yang sangat baik terhadap perubahan suhu, perubahan cuaca, kelembaban, dan
memiliki ketahanan dari serangga. Jenis-jenis atap sirap sangat bervariasi. Biasanya atap
sirap ini berbentuk panjang kerucut. Selain itu ada pula atap sirap atau atap kayu ulin yang
berbentuk persegi panjang. Warnanya juga bervariasi, namun genteng sirap yang paling
populer adalah yang berwarna cokelat tua dan abu-abu tua. Meskipun demikian sebenarnya
ada juga pilihan lain yaitu yang berwarna merah atau cokelat kekuningan.

Kelebihan atap sirap :

 Atap sirap memiliki kelebihan dari sisi bentuk fisik. Setiap lembar sirap memiliki
warna, lebar, ketebalan dan potongan yang unik sehingga terlihat alami.
 Atap Sirap juga membuat rumah terasa sejuk karena sifatnya yang alami.
 Atap sirap yang berbahan kayu ulin cenderung awet.
 Atap sirap kokoh namun tetap ringan.

Kekurangan atap sirap :

 Bahan genteng atap sirap susah didaptkan.


 harga genteng atap sirap cenderung lebih mahal.
 pemasangannya lebih susah bila dibanding jenis genteng keramik atau genteng beton
 perawatan genteng atap sirap harus teratur
Contoh atap sirap Contoh atap sirap

4. Pemasangan atap

A. Persiapan kerja
a. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
b. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan
memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melaksanakan pekerjaan di atas
ketinggian (lihat belahan keselamatan kerja).
c. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor
dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin
pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.
B. Leveling dan Marking
a. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku,
dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
b. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua belahan bangunan
dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
c. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana
atap. Mengukur jarak antar kuda-kuda.
C. Pengangkatan dan pemasangan kuda – kuda
a. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, biar tidak mengakibatkan kerusakan pada
rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit .
b. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan
kiri kuda-kuda sanggup ditentukan dengan teladan posisi dikala pekerja melihat
kuda-kuda, dengan lisan web sanggup dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri
pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya ialah sisi
kanan.
c. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda biar tegak lurus dengan ringbalok
menggunakan benang dan lot (unting-unting)
d. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah
screw 12 – 14 x 20 HEX.
e. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan
menambahkan balok penopang sementara, biar posisi kuda-kuda tidak berubah.
f. Mengulangi langkah ke-1 hingga ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai
dengan posisinya dalam gambar kerja.
g. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).
h. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan
garis nok mempunyai ketinggian yang sama (datar)
i. Memasang balok nok.
j. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, bila bekerja beban angin. Bracing
dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
k. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss,
jurai dan rafter.
l. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis epilog atap yang
digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat menggunakan screw
ukuran 10-16×16 sebanyak 2 (dua) buah.
m. Memasang outrigger (gording embel-embel sehabis kuda-kuda terakhir yang
menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger sanggup dipasang sebagai
overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda- kuda terluar.
D. Pemasangan penutup atap

a. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok


maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar .
b. Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas
jurai dan rafter,
c. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, lalu
dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 – 16 x 16 HEX.
d. Memasang satu jalur penutup atap terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan
penutup atap harus lurus dan rapi biar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok –
belok

Tenaga kerja yang di butuhkan :

- Tukang Atap
- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
Alat yang digunakan :
- Palu
- Water pass
- Meteran
- Bor
- dan alat bantu lainnya
Gambar sket penutup atap :
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Truss#:~:text=Rangka%20atap%20memiliki%20fungsi
%20menyalurkan,diberikan%20dari%20atap%20itu%20sendiri. (diambil tanggal 06-06-
2020 pukul 09.27)

https://www.beritakonstruksi.com/2019/02/teknis-kerja-pemasangan-baja-ringan.html
(diambil tanggal 06-06-2020 pukul 09.31)

https://civilstruktur.blogspot.com/2019/07/metode-pelaksanaan-pekerjaan-rangka.html
(diambil tanggal 06-06-2020 pukul 09.37)

https://jayawan.com/bahan-konstruksi-rangka-atap/ (diambil tanggal 06-06-2020 pukul


09.49)
https://www.civiltekno.id/2017/12/metode-pekerjaan-instlasi-elektrikal.html (diambil
tanggal 06-06-2020 pukul 10.22)

https://eminterior.com/talang-hujan/ (diambil tanggal 06-06-2020 pukul 10.44)

https://www.arsitur.com/2019/03/pengertian-dan-jenis-lisplang-bangunan.html (diambil
tanggal 06-06-2020 pukul 10.49)

Anda mungkin juga menyukai