Anda di halaman 1dari 12

PENENTUAN TITIK EVAKUASI DAN ARAHAN JALUR EVAKUASI DESA-DESA

DI SEPANJANG PESISIR KABUPATEN JEMBER


Indah Cahyaning Sari, I Nyoman Suluh Wijaya, Fadly Usman
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 -Telp (0341)567886
Email: cahayaindah360@gmail.com

ABSTRAK

Kabupaten Jember merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang masuk dalam zona rawan bencana
tsunami. Permukiman yang berada di kawasan pesisir pantai memiliki risiko terdampak bencana tsunami. Letak
permukiman masyarakat yang dekat dengan pantai terdapat di pesisir Kecamatan Kencong, Gumukmas, Puger
dan Ambulu. Kepadatan permukiman yang tinggi dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan menelan korban
jiwa apabila terjadi bencana tsunami. Belum terdapatnya jalur evakuasi dan rencana penanggulangan bencana
tsunami juga menjadi urgensi akan kebutuhan masyarakat desa pesisir Kabupaten Jember. Penentuan lokasi
titik evakuasi sementara (TES) dilakukan untuk menyusun arahan jalur evakuasi bencana tsunami di desa pesisir
Kabupaten Jember yang memiliki risiko tinggi. Penentuan TES dilakukan dengan teknik skoring dan
pembobotan. Selain itu, service area analysis dilakukan untuk mengetahui jangkauan pelayanan dari TES.
Analisis tingkat kelayakan jalan juga dilakukan untuk mengetahui jalan yang layak digunakan sebagai jalur
evakuasi. Jalur evakuasi dianalisis menggunakan network analysis (Arc GIS 10.5) dengan mempertimbangkan
jarak terdekat menuju TES. Hasil analisis jalur evakuasi menghasilkan peta dan arahan jalur evakuasi bencana
tsunami di 6 desa pesisir Kabupaten Jember yang berisiko tinggi.

Kata Kunci : Tsunami, Jalur-Evakuasi, Network-Analysis.

ABSTRACT

Jember Regency is one of Regencies in East Java that is classified as tsunami prone zone. Settlements that
located in coastal areas have risk of being affected by tsunami. The location of community settlements which is
close to the coast was located in District of Kencong, Gumukmas, Puger and Ambulu. High density of
settlements can cause economic losses and mortality when tsunami disaster strikes. Availability of evacuation
routes and tsunami disaster management plans is also an urgency for the needs of coastal villages community
in Jember Regency. Determination of temporary shelter point (TES) and evacuation route analysis was used for
coastal villages which had high risk. Determination of TES is done by scoring and weighting techniques. In
addition, service area analysis is carried out to determine the range of coverage from TES. Level of
roadworthiness analysis is also carried out to find out which roads are suitable for use as evacuation routes.
Evacuation routes was analyzed using network analysis (Arc GIS 10.5) considering closest distance to TES. The
results of evacuation route analysis produce maps and directions for tsunami evacuation in 6 coastal villages in
Jember Regency that have high risk.

Keywords: Tsunami, Evacuation-Route, Network-Analysis.

Bencana [RENAS PB] Tahun 2015-2019).


PENDAHULUAN Kabupaten Jember memiliki enam kecamatan
Berdasarkan Badan Meteorologi yang termasuk dalam kawasan rawan bencana
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates, tsunami yakni Kecamatan Kencong, Puger,
Malang, delapan kabupaten di wilayah selatan Gumukmas, Wuluhan, Ambulu, dan Tempurejo
Jawa Timur rawan terjadi tsunami karena masuk (Rencana Tata Ruang Wilayah [RTRW]
zona I (tinggi) rawan gempa bumi salah satunya Kabupaten Jember Tahun 2015-2035.
Kabupaten Jember yang memiliki luas wilayah Letak permukiman masyarakat yang dekat
mencapai 3.092,34 Km2. Kabupaten Jember dengan pantai menyebabkan kerentanan yang
merupakan kota di Indonesia yang menduduki tinggi apabila terjadi bencana tsunami, sehingga
peringkat ke-10 sebagai kota dengan kelas risiko dapat menelan korban jiwa serta kerugian harta
bencana tinggi dengan skor indeks risiko bernilai benda yang dapat mempengaruhi perekonomian
219,2 (Rencana Nasional Penanggulangan masyarakat sekitar. Sebaran pusat gempa bumi

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 121
PENENTUAN TITIK EVAKUASI DAN ARAHAN JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DESA-DESA DI SEPANJANG PESISIR KABUPATEN
JEMBER

dengan kedalaman dangkal yang berlokasi di dokumentasi. Observasi didefinisikan sebagai


dasar laut sekitar pantai adalah penyebab suatu proses mengamati dan mencermati objek
kerawanan Pantai Pesisir Kabupaten Jember secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu
terhadap bencana tsunami (Maemunah, atau suatu kegiatan mencari data yang dapat
Sulaeman & Robiana, 2011). digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan
Arahan evakuasi bencana tsunami hanya atau diagnosis (Herdiansyah, 2015). Observasi
terdapat di Kecamatan Puger lebih tepatnya di lapangan dilakukan secara langsung di wilayah
Desa Puger Kulon, sedangkan masih terdapat penelitian yaitu desa-desa di sepanjang pesisir
lima kecamatan lainnya yang belum memiliki Kabupaten Jember terkait dengan variabel
arahan evakuasi (BPBD Kabupaten Jember, amatan terutama penentuan lokasi TES.
2018). Oleh karena itu, perlunya arahan evakuasi
Tabel 2. Data kegiatan observasi
berupa TES dan jalur evakuasi sebagai upaya Sumber Data Data yang diperlukan
penyelamatan diri di Kabupaten Jember • Pengamatan Titik Evakuasi
merupakan dasar tujuan dari penelitian ini. secara langsung di • Guna lahan (fungsi bangunan)
Lapangan • Luas bangunan
• Sinkronisasi • Jumlah lantai bangunan
METODE PENELITIAN dengan data yang • Kapasitas bangunan
berasal dari SIG • Ketinggian wilayah
Penelitian ini menggunakan metode (Sistem Informasi • Jarak dari bibir pantai
kuantitatif. Teknik analisis kuantitatif yang Geografis) • Lokasi dari jalan
digunakan adalah teknik skoring dan • Risiko bencana tsunami
Jalur Evakuasi
pembobotan untuk penentuan TES, dan analisis • Hierarki jalan
tingkat kelayakan jalan. Teknik analisis spasial • Kondisi jalan
juga dilakukan dengan menggunakan Arc GIS • Perkerasan jalan
• Waktu tempuh
10.5 untuk membuat peta persebaran TES, • Standar lebar jalan
mengetahui jangkauan pelayanan TES dengan • Jarak terhadap titik evakuasi
service area serta network analysis yang (jangkauan pelayanan)

digunakan untuk membuat peta jalur evakuasi. Teknik pengumpulan data sekunder
Variabel Penelitian Data sekunder pada umumnya digunakan
Arahan evakuasi bencana tsunami disusun oleh peneliti untuk memeberikan gambaran
mengikuti pedoman SNI 7766 (2012) tentang tambahan dan gambaran pelengkap untuk
jalur evakuasi tsunami. Variabel dan sub variabel diproses lebih lanjut (Sugiarto, 2003). Teknik
dalam penelitian ini terdapat dalam Tabel 1. pengumpulan data sekunder dilakukan untuk
memperoleh data dari instansi terkait.
Tabel 1. Variabel penelitian
Variabel Sub Variabel Sumber Tabel 3. Data sekunder instansi pemerintah
Titik • Guna lahan (fungsi • Sea Defence Consultans Sumber Data Jenis Data
Evakuasi bangunan) (2007) BAPPEDA • RTRW Kabupaten Jember Tahun 2015-
• Luas bangunan • Suharyanto, Kabupaten 2035
• Jumlah lantai Pujiraharjo, Usman, Jember • Data shapefile Kabupaten Jember (data
bangunan Murakami, & Deguchi mentah penyusunan peta)
• Kapasitas bangunan (2012) BPBD • Data terkait rencana penanggulangan
• Ketinggian wilayah • Dito & Pamungkas Kabupaten bencana dan rencana mitigasi
• Jarak dari bibir pantai (2015) Jember • Dokumen Kajian Risiko Bencana Tsunami
• Lokasi dari jalan Kabupaten Jember Tahun 2017-2021
• Zona aman dari bahaya Dinas • Peta jaringan jalan
tsunami Perhubungan
Jalur • Jaringan jalan (kelas • Sea Defence Consultans
Evakuasi jalan dan kondisi jalan) (2007) Metode Analisis
• Waktu tempuh • SNI 7766 (2012)
• Standar lebar jalan • Ashar, Amaratunga, & Analisis titik evakuasi sementara
Haigh (2014)
• Dito & Pamungkas Analisis titik evakuasi sementara (TES)
(2015) dilakukan melalui teknik analisis skoring untuk
Metode Pengumpulan Data menentukan TES yang paling sesuai di wilayah
penelitian. Penentuan TES diukur dengan
Teknik pengumpulan data primer beberapa indikator diantaranya fungsi
Teknik pengumpulan data primer yang bangunan, luas bangunan, jumlah lantai
dilakukan dengan cara observasi, dan bangunan, kapasitas bangunan, ketinggian
wilayah, jarak dari bibir pantai, lokasi dari jalan

122 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020
Indah Cahyaning Sari, I Nyoman Suluh Wijaya, Fadly Usman

serta risiko bencana tsunami. Berdasarkan jalan, kondisi jalan dan panjang jalan/jarak
Suharyanto et al (2012) berikut merupakan jaringan jalan tersebut menuju lokasi evakuasi.
skoring dari indikator penentuan titik evakuasi.
Tabel 5. Standar penilaian kelayakan jalan
Tabel 4. Nilai skoring indikator titik evakuasi sebagai jalur evakuasi
Kondisi Nilai Variabel Kriteria Nilai Sumber
Kriteria
Bangunan Skoring <4 m 1 Sea Defence Consultants
Perumahan Masyarakat 1 Lebar Jalan (2007), Dito &
Fungsi 4m 2
Fasilitas Kesehatan 2 Pamungkas (2015)
Bangunan >4 m 3
Kantor Pemerintahan atau Swasta 3
(Guna Lahan) buruk 1 Trisakti, Carolita, Nur.
Sekolah, Masjid 4
Kondisi jalan sedang 2 2007), Dito &
Satu Lantai 1
baik 3 Pamungkas (2015)
Jumlah Lantai Dua Lantai 2
Jarak menuju > 1 km 1 Sea Defence Consultants
Bangunan Tiga Lantai 3
lokasi 1 km 2 (2007), Dito &
>Tiga Lantai 4
evakuasi < 1 km 3 Pamungkas (2015)
100 Orang 1
Kapasitas 100 – 500 Orang 2
Bangunan 500 – 1000 Orang 3 Perhitungan kelayakan jalan didasarkan
>1000 Orang 4
Pinggir Jalan 1 Rumus 1, dan diklasifikasikan menjadi tiga kelas
Lokasi dari Persimpangan Jalan Lokal 2 yaitu jalan yang layak, sedang dan kurang layak
jalan Sisi Jalan Utama 3
Persimpangan Jalan Utama 4
sebagai jalur evakuasi. Nilai range untuk
Sumber : Suharyanto (2012) mengetahui layak, sedang dan kurang layak jalan
tersebut adalah sebagai berikut :
Untuk indikator lainnya yaitu luas
• Range 3-4 masuk kedalam kategori Kurang
bangunan, ketinggian wilayah, dan jarak dari Layak (KL)
bibir pantai, nilai skoring ditentukan dengan • Range 5-7 masuk kedalam kategori Sedang
menggunakan rumus sturges dengan pembagian (S)/ Cukup Layak (CL)
kategori menjadi 4 kelas. Rumus Sturges • Range 8-9 masuk kedalam kategori Layak (L)
digunakan untuk menentukan banyaknya selang
kelas atau kategori, dan lebar kelas. Sturges Analisis jangkauan pelayanan titik evakuasi
dalam Wibisono (2009) mengenalkan rumusan Area pelayanan bertujuan untuk
tentang Perhitungan lebar kelas menggunakan mengetahui area minimal masyarakat dapat
rumus : mencapai TES yang terdekat dari tempat tinggal
𝑿𝒏−𝑿𝒊
𝒄= ........................................................(1) dengan berjalan kaki dalam jangkauan tertentu.
𝒌
Data yang dibutuhkan untuk analisis service area
Ket : c = perkiraan besarnya kelas meliputi persebaran titik evakuasi sementara,
k = banyaknya kelas data jaringan jalan, dan persebaran
Xn = nilai pengamatan tertinggi permukiman. Standar jangkauan pelayanan yang
Xi = nilai pengamatan terendah digunakan dalam penelitian ini adalah 1350 m
Penentuan kelas dalam penelitian ini atau setara dengan waktu tempuh 21 menit.
nantinya akan menunjukkan tingkat dari variabel Berdasarkan Usman, Murakami,
di wilayah studi, nilai k yang melambangkan Wicaksono, & Setiawan. (2017) dalam
kategori dalam penelitian ini ditentukan menjadi Application of Agent-Based Model Simulation for
empat kelas/nilai. Untuk penentuan nilai skoring Tsunami Evacuation in Pacitan, Indonesia,
pada indikator risiko bencana tsunami dibagi diketahui bahwa travel time tsunami adalah 21
menjadi 3 kelas sesuai dengan peta risiko menit. Penentuan travel time tsunami
bencana tsunami, yaitu nilai 1 untuk titik didasarkan pada Teori Shallow-Water, dan data
evakuasi yang terletak di risiko bencana tinggi, sejarah tsunami beberapa tahun terakhir berupa
nilai 2 untuk risiko bencana sedang dan nilai 3 magnitude maksimal gempa bumi, lokasi seismik
untuk titik evakuasi yang terletak di risiko pusat gempa, cakupan wilayah terdampak dan
bencana rendah. Hasil total skoring dari lain-lain. Berdasarkan Suharyato, Pujiraharjo, &
keseluruhan indikator akan menunjukkan TES Yudono, (2014), Kabupaten Pacitan memiliki
yang paling sesuai untuk desa-desa di sepanjang karakteristik pesisir yang sama dengan
pesisir Kabupaten Jember. Kabupaten Jember yaitu daerah dengan kondisi
Analisis tingkat kelayakan jalan topografi datar, menghadap langsung kearah
laut dan dihuni oleh kepadatan populasi tinggi
Tingkat kelayakan jalur evakuasi dianalisis sehingga berpotensi tergenang tsunami. Atas
dengan metode skoring, dengan indikator lebar dasar karakteristik wilayah pesisir yang sama,

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 123
PENENTUAN TITIK EVAKUASI DAN ARAHAN JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DESA-DESA DI SEPANJANG PESISIR KABUPATEN
JEMBER

standar travel time tsunami di wilayah studi rawan bencana tsunami merupakan suatu
menggunakan 21 menit, sehingga waktu bentuk konsistensi pemerintah termasuk BPBD
tersebut merupakan waktu tempuh maksimal untuk mengimplementasikan kebijakan ataupun
masyarakat permukiman untuk menyelamatkan peraturan terkait bencana tsunami di wilayah
diri. Kecepatan berjalan ketika melakukan pesisir Kabupaten Jember.
evakuasi bencana tsunami dalam penelitian ini
Dokumen Kajian Risiko Bencana Kabupaten
menggunakan standar kecepatan satu orang
Jember Tahun 2017-2021
berjalan yaitu rata-rata kecepatan 1,07 m/detik.
Waktu tempuh 21 menit pejalan kaki hanya Berdasarkan Dokumen Kajian Risiko
dapat mencapai jarak sejauh 1,3 km, sehingga Bencana Kabupaten Jember Tahun 2017-2021,
dalam proses evakuasi diperlukan ketepatan Luasan wilayah yang terdampak bencana
pemilihan jalur menuju tempat evakuasi. tsunami di sepanjang pesisir Kabupaten Jember
adalah 5.196 Ha.
Analisis jalur evakuasi
Tabel 6. Penduduk terpapar dan luas bahaya
Analisis jalur evakuasi dilakukan secara
tsunami di sepanjang pesisir Kabupaten Jember
spasial menggunakan network analysis. Network Total
Penduduk Luas
analysis merupakan suatu alat analisis yang Kecamatan Desa Terpapar
Penduduk
Bahaya
Terpapar
digunakan untuk mengolah data jaringan, yaitu (Jiwa)
(Jiwa)
(Ha
data yang membentuk system atau pola Ambulu
Sumberejo 2.023
2.076 899
Andongsari 53
tertentu. Network analysis diaplikasikan
Kepanjen 3496
menggunakan Arc GIS 10.5. Pada penelitian ini Gumukmas 6.963 1.693
Mayangan 3467
pola yang dibentuk adalah jalur evakuasi dengan Kencong Paseban 1.536 1.536 680
Mojomulyo 6.514
mempertimbangkan jarak terdekat. Mojosari 7.634
Puger 14.813 1.243
Puger Kulon 3.406
HASIL DAN PEMBAHASAN Puger Wetan 3.773
Andongrejo 9
Tempurejo 21 476
Kebijakan Terkait Bencana Tsunami di Curahnongko 12
Wuluhan Lojejer - - 205
Kabupaten Jember Total 25.409 5.196
Sumber: Kajian Risiko Bencana Kabupaten Jember Tahun 2017-
RTRW Kabupaten Jember Tahun 2015-2035 2021
Kabupaten Jember memiliki beberapa Potensi bahaya tsunami tersebar merata di
bencana alam geologi salah satunya adalah enam kecamatan sepanjang pesisir Kabupaten
bencana tsunami. Upaya penanggulangan Jember. Dua kecamatan yang memiliki luasan
bencana alam tsunami menerangkan arahan dampak paling besar adalah Kecamatan
pengelolaan kawasan rawan tsunami yang Gumukmas dan Kecamatan Puger, hal ini
meliputi: dikarenakan dua kecamatan ini memiliki rata-
a. Reklamasi pantai rata ketinggian wilayah yang rendah yaitu
b. Pengembangan sistem alur evakuasi dibawah 10 mdpl. Kecamatan dengan potensi
dengan sarana dan prasarana penduduk terpapar tertinggi adalah Kecamatan
c. Pembangunan pemecah dan penahan Puger yaitu 14813 jiwa. Secara keseluruhan,
ombak potensi penduduk terpapar bencana di
d. Penataan bangunan di sekitar pantai Kabupaten Jember, yaitu 25.409 jiwa.
e. Pengembangan kawasan hutan bakau
dan Perencanaan Evakuasi Bencana Tsunami Desa
f. Perlengkapan sistem peringatan dini. Pesisir Kabupaten Jember
Berdasarkan kondisi eksisting, beberapa
Analisis titik evakuasi bencana tsunami
program arahan kawasan rawan bencana
tsunami telah diimplementasikan, diantaranya Penentuan titik evakuasi di desa-desa di
adalah pembangunan pemecah dan penahan sepanjang pesisir Kabupaten Jember
ombak di Pantai Pancer, pengembangan mempertimbangkan beberapa indikator
kawasan hutan bakau di pesisir Desa diantaranya fungsi bangunan (guna lahan) (A),
Mojomulyo, pengembangan sistem alur evakuasi luas bangunan (B), jumlah lantai bangunan (C),
yang diterapkan di Desa Puger Kulon dan Desa kapasitas bangunan (D), ketinggian wilayah
Puger Wetan di Kecamatan Puger. Upaya (mdpl) (E), jarak dari bibir pantai (F), lokasi dari
penanggulangan dan pengelolaan kawasan jalan (G) dan risiko bencana tsunami (H). Guna

124 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020
Indah Cahyaning Sari, I Nyoman Suluh Wijaya, Fadly Usman

lahan yang digunakan sebagai titik evakuasi pengungsi diperoleh dari luas bangunan dibagi
diutamakan berupa fasilitas publik. Luas dengan kebutuhan ruang minimal per orang 1,64
bangunan digunakan untuk memperkirakan m2.
kapasitas atau daya tampung, kebutuhan ruang
Tabel 7. Skoring bangunan evakuasi bencana tsunami Desa Paseban, Kecamatan Kencong
Skoring Total
Kode Nama Klasifikasi
A B C D E F G H Skoring
A1 Masjid Baitussalam 4 1 1 2 2 1 2 2 15 Kurang Sesuai
D1 Rumah Masyarakat 1 1 2 2 2 1 2 2 13 Kurang Sesuai
B1 Balai Desa Paseban 3 4 1 3 3 2 3 2 21 Cukup Sesuai
A2 Masjid Al Mubarokah 4 1 1 2 1 1 2 2 14 Kurang Sesuai
D2 Rumah Pasar Baru Kencong 1 1 2 2 2 2 1 2 13 Kurang Sesuai
A3 Masjid Baitul Amin Paseban 4 1 1 2 2 2 2 2 16 Kurang Sesuai
A9 Masjid Baitul Amin 4 4 1 3 4 4 4 3 27 Sangat Sesuai
A4 Masjid Nur Islam 4 1 1 2 2 2 2 2 16 Kurang Sesuai
A5 Masjid At Taqwa 4 4 1 3 3 2 2 2 21 Cukup Sesuai
A6 Masjid Jami’ Al Huda 4 1 1 2 3 3 4 3 21 Cukup Sesuai
B2 Balai Desa Cakru 3 4 1 3 4 4 4 3 26 Sangat Sesuai
E1 Puskesmas Cakru 2 1 1 2 2 4 1 3 16 Kurang Sesuai
A7 Masjid Baiturrohman Cakru 4 1 1 1 2 4 1 3 17 Kurang Sesuai
A8 Masjid Al Mujahidin 4 2 1 2 4 3 4 3 23 Cukup Sesuai

Tabel 8. Skoring bangunan evakuasi bencana tsunami Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas
Skoring Total
Kode Nama Klasifikasi
A B C D E F G H Skoring
A1 Masjid Baitul Mukhlashin Panggulmlati 4 1 1 2 1 1 2 1 13 Kurang Sesuai
A2 Masjid Darul Barokah 4 1 1 2 1 1 2 1 13 Kurang Sesuai
B1 Kantor Desa Kepanjen 3 4 1 3 2 1 2 1 17 Cukup Sesuai
A3 Masjid Baitur Rohman 4 2 2 3 3 2 3 2 21 Sangat Sesuai
A4 Masjid Miftahul Anwar 4 3 1 2 3 1 2 2 18 Cukup Sesuai
A5 Masjid Baitur Rohim 4 2 1 2 3 3 1 2 18 Cukup Sesuai
A6 Masjid Raudlatul Athfal 4 3 2 3 2 1 2 2 19 Cukup Sesuai
A7 Masjid Baithus Sholichin 4 3 1 2 3 3 2 2 20 Cukup Sesuai
A8 Masjid Al Mubarokah Panggulmlati 4 1 1 2 1 1 1 1 12 Kurang Sesuai
A9 Masjid Al Jauhari 4 1 1 2 1 1 1 1 12 Kurang Sesuai
A10 Masjid Miftahul Huda 4 3 1 2 4 4 4 3 25 Sangat Sesuai
A11 Masjid Nurus Sa’adah 4 3 1 2 4 4 3 3 24 Sangat Sesuai

Tabel 9. Skoring bangunan evakuasi bencana tsunami Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas
Skoring Total
Kode Nama Klasifikasi
A B C D E F G H Skoring
A1 Masjid Al-Qonna’ah 4 1 2 3 1 1 1 1 14 Kurang Sesuai
A2 Masjid Darul Muhtadin 4 1 1 2 1 1 1 1 12 Kurang Sesuai
B1 Kantor Desa Mayangan 3 3 1 4 3 3 3 1 21 Cukup Sesuai
A13 Masjid Baitul Rahman 4 3 2 4 3 4 3 3 26 Sangat Sesuai
A4 Masjid Jami’ Baitul Rahman 4 1 1 2 1 2 1 1 13 Kurang Sesuai
A5 Masjid Jami’ Baitun Najjah 4 1 1 2 2 1 1 1 13 Kurang Sesuai
A6 Masjid Hidayatul Munawaroh 4 1 1 2 3 3 3 1 18 Cukup Sesuai
A7 Masjid Jami’ Roudlotul Hasan 4 1 1 2 4 4 1 3 20 Cukup Sesuai
A8 Masjid Nurut Taqwa Sumberan 4 1 1 2 4 4 2 3 21 Cukup Sesuai
A9 Masjid Darul Huda Pulorejo 4 1 1 2 4 4 3 3 22 Sangat Sesuai
A10 Masjid Al-Islah Baiturrohman 4 1 1 2 4 4 3 3 22 Sangat Sesuai
A11 Masjid Darussalam 4 1 1 2 4 4 2 3 21 Cukup Sesuai
A12 Masjid Nur Yasin 4 1 1 2 4 4 3 3 22 Sangat Sesuai

Tabel 10. Skoring bangunan evakuasi bencana tsunami Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger
Skoring Total
Kode Nama Klasifikasi
A B C D E F G H Skoring
A1 Masjid Darussalam 4 2 2 3 4 3 3 3 24 Sangat Sesuai
D1 Koperasi Serba Usaha “Mustika Tani” 1 1 2 2 3 3 3 2 17 Kurang Sesuai
B1 Kantor Desa Mojomulyo 3 4 1 4 4 3 3 2 24 Sangat Sesuai
A10 Masjid Ar Rahman 4 4 1 4 4 4 2 3 26 Sangat Sesuai
A2 Masjid Jami’ Darul Muttaqin 4 2 2 3 2 2 2 2 19 Cukup Sesuai
A3 Masjid Al Ishlah Kalimalang 4 1 1 2 2 2 1 2 15 Kurang Sesuai
A4 Masjid Baitunnaim Alkosimin 4 1 1 2 1 1 1 1 12 Kurang Sesuai
A5 Masjid Al Kautsar 4 1 1 2 1 1 1 1 12 Kurang Sesuai
A6 Masjid Plindungan Darul Muttaqin 4 2 1 3 3 4 3 2 22 Sangat Sesuai
C3 MTS Ibnu Kholdun 4 3 1 3 2 2 1 2 18 Cukup Sesuai
A7 Masjid Darul Muttaqin 4 2 1 2 3 4 3 3 22 Sangat Sesuai
A8 Masjid Jami’ Menampu 4 1 1 2 3 4 1 2 18 Cukup Sesuai
A9 Masjid Baitul Muhtadin 4 1 1 2 2 4 1 2 17 Kurang Sesuai

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 125
PENENTUAN TITIK EVAKUASI DAN ARAHAN JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DESA-DESA DI SEPANJANG PESISIR KABUPATEN
JEMBER

Tabel 11. Skoring bangunan evakuasi bencana tsunami Desa Mojosari, Kecamatan Puger
Skoring Total
Kode Nama Klasifikasi
A B C D E F G H Skoring
A1 Masjid Jami’ Daarul Mutaqqin 4 1 2 4 4 4 3 3 25 Sangat Sesuai
A2 Masjid Al-Ihsan 4 1 2 3 4 4 3 3 24 Sangat Sesuai
A3 Masjid Nurul Yaqin 4 1 2 4 2 3 4 3 23 Sangat Sesuai
A4 Masjid Baitul Hidayah 4 1 1 2 3 1 2 2 16 Kurang Sesuai
A5 Masjid Jami’ At Taqwa 4 1 1 2 2 3 2 3 18 Cukup Sesuai
B1 Kantor Desa Mojosari 3 2 1 4 2 4 4 3 23 Sangat Sesuai
A6 Masjid Al Muhajirin 4 1 1 2 1 4 1 3 17 Kurang Sesuai
D1 Lapangan Desa Mojosari 3 4 1 4 2 4 1 3 22 Sangat Sesuai
A7 Masjid Nurul Huda 4 1 1 2 1 1 1 2 13 Kurang Sesuai

Tabel 12. Skoring bangunan evakuasi bencana tsunami Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu
Skoring Total
Kode Nama Klasifikasi
A B C D E F G H Skoring
A1 Masjid Nurul Huda 4 1 1 2 1 1 2 1 13 Kurang Sesuai
A2 Masjid Al Huda 4 1 2 3 3 3 4 3 23 Sangat Sesuai
A3 Masjid Al-Islah 4 1 2 3 4 4 4 3 25 Sangat Sesuai
C2 SMK Astranawa PPMH 4 1 1 2 2 4 1 3 18 Kurang Sesuai
C1 PP Nahdlatul Arifin 4 2 1 3 1 1 1 2 15 Kurang Sesuai
A4 Masjid Hidayatullah 4 1 2 3 3 4 3 3 23 Sangat Sesuai
B1 Lapangan Desa Sumberejo 3 4 1 4 2 3 1 3 21 Cukup Sesuai
B2 Balai Desa Sumberejo 3 1 1 3 2 3 3 3 19 Cukup Sesuai
A5 Masjid Al Amir 4 1 1 2 1 1 1 1 12 Kurang Sesuai
A6 Masjid Al Hidayah 4 1 1 2 4 4 3 3 22 Sangat Sesuai
A7 Masjid Sananil Huda 4 1 1 2 1 2 1 3 15 Kurang Sesuai
A8 Masjid Barokalloh 4 1 1 2 1 1 2 2 14 Kurang Sesuai
A9 Masjid Assasul Huda 4 1 2 3 4 3 4 3 24 Sangat Sesuai
A10 Masjid Baiturrohman 4 1 1 2 1 3 3 3 18 Kurang Sesuai

6 lokasi TES yang terpilih antara lain Balai


Desa Paseban
Desa Paseban, Masjid At-Taqwa, Masjid Jami’ Al
Berdasarkan Tabel 7, dari 14 titik evakuasi Huda, Masjid Al-Mujahidin, Masjid Baitul Amin
potensial di Desa Paseban Kecamatan Kencong dan Balai Desa Cakru. Total daya tampung dari 6
diperoleh 2 lokasi TES yang sangat sesuai, 4 TES yang terpilih di Desa Paseban Kecamatan
lokasi TES cukup sesuai sehingga diperoleh 6 Kencong adalah 3811 jiwa sedangkan jumlah
lokasi TES yang digunakan sebagai alternatif titik masyarakat yang berpotensial terdampak adalah
evakuasi. 1536 jiwa sehingga titik evakuasi yang tersedia
bisa menampung jumlah masyarakat terdampak.
Desa Kepanjen
Berdasarkan Tabel 8, dari 12 titik evakuasi
potensial di Desa Kepanjen Kecamatan
Gumukmas diperoleh 3 lokasi TES yang sangat
sesuai, 5 lokasi TES cukup sesuai dan 4 lokasi TES
kurang sesuai. 7 TES terpilih ini tersebar di Desa
Kepanjen Kecamatan Gumukmas dan Desa
Kraton Kecamatan Kencong. 7 lokasi TES yang
Gambar 1. Peta Persebaran TES Bencana sangat sesuai dan cukup sesuai adalah Masjid
Tsunami Desa Paseban Baitur Rohman, Masjid Miftahul Anwar, Masjid
Berdasarkan hasil skoring indikator Baitur Rohim, Masjid Raudlatul Athfal, Masjid
penentuan TES, 4 dari 6 lokasi TES yang terpilih Baithus Sholichin, Masjid Miftahul Huda, dan
berada di luar Desa Paseban, yaitu berada di Masjid Nurus Sa’adah. Total daya tampung dari 7
Desa Cakru yang merupakan batas utara Desa TES yang terpilih di Desa Kepanjen Kecamatan
Paseban Kecamatan Kencong. Hal ini Gumukmas adalah 3597 jiwa, sedangkan jumlah
dikarenakan beberapa titik evakuasi potensial di masyarakat yang berpotensial terdampak adalah
Desa Paseban tidak memenuhi standar indikator 3596 jiwa sehingga titik evakuasi yang tersedia
dari titik evakuasi bencana tsunami sehingga sudah bisa menampung jumlah masyarakat
tidak disarankan untuk digunakan sebagai TES. terdampak bencana tsunami.

126 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020
Indah Cahyaning Sari, I Nyoman Suluh Wijaya, Fadly Usman

Gambar 2. Peta Persebaran TES Bencana Gambar 3. Peta Persebaran TES Bencana
Tsunami Desa Kepanjen Tsunami Desa Mayangan
Desa Mayangan Desa Mojosari
Desa Mayangan Kecamatan Gumukmas Berdasarkan Tabel 11, dari 9 titik evakuasi
memiliki 13 lokasi titik evakuasi potensial yang potensial di Desa Mojosari diperoleh 5 lokasi titik
tersebar di Desa Mayangan dan Desa Menampu evakuasi yang sangat sesuai, 1 lokasi titik
(batas utara). Berdasarkan Tabel 9, dari 13 titik evakuasi cukup sesuai dan 3 lokasi titik evakuasi
evakuasi potensial di Desa Mayangan Kecamatan kurang sesuai. 6 lokasi TES yang termasuk
Gumukmas diperoleh 4 lokasi titik evakuasi yang klasifikasi sangat sesuai dan cukup sesuai antara
sangat sesuai, 5 lokasi titik evakuasi cukup sesuai lain Masjid Jami’ Daarul Muttaqin, Masjid Al-
dan 4 lokasi titik evakuasi kurang sesuai. 7 lokasi Ihsan, Masjid Nurul Yaqin, Masjid Jami’ At-
TES yang sangat sesuai dan cukup sesuai adalah Taqwa, Kantor Desa Mojosari dan Lapangan
Masjid Baitul Rahman, Masjid Jami’ Roudlotul Desa Mojosari.
Hasan, Masjid Nurut Taqwa Sumberan, Masjid
Darul Huda Pulorejo, Masjid Al-Islah
Baiturrohman, Masjid Darussalam dan Masjid
Nur Yasin. Semua lokasi TES yang terpilih
merupakan titik evakuasi potensial yang berada
di luar Desa Mayangan, hal ini karena Desa
Mayangan memiliki klasifikasi risiko tinggi
bencana tsunami di seluruh wilayahnya. Total
daya tampung dari 7 TES yang terpilih di Desa
Mayangan Kecamatan Gumukmas adalah 3382
jiwa sedangkan jumlah masyarakat yang
berpotensial terdampak adalah 3367 jiwa Gambar 4. Peta Persebaran TES Bencana
sehingga titik evakuasi yang tersedia sudah bisa Tsunami Desa Mojosari
menampung jumlah masyarakat terdampak.

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 127
PENENTUAN TITIK EVAKUASI DAN ARAHAN JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DESA-DESA DI SEPANJANG PESISIR KABUPATEN
JEMBER

Berdasarkan pertimbangan daya tampung, evakuasi kurang sesuai. 5 lokasi yang digunakan
TES terpilih memiliki daya tampung 7661 jiwa sebagai alternatif TES. 5 lokasi TES terpilih
sedangkan jumlah masyarakat yang berpotensial antara lain Masjid Al-Huda, Masjid Al-Islah,
terdampak adalah 7634 jiwa sehingga TES Masjid Hidayatullah, Masjid Al Hidayah, dan
terpilih sudah bisa memenuhi kebutuhan ruang Masjid Assasul Huda. Total daya tampung dari 5
jumlah masyarakat terdampak. TES yang terpilih di Desa Sumberejo Kecamatan
Ambulu adalah 2423 jiwa sedangkan jumlah
Desa Mojomulyo
masyarakat yang berpotensial terdampak adalah
Berdasarkan Tabel 10, dari 13 titik 2023 jiwa sehingga titik evakuasi yang tersedia
evakuasi potensial di Desa Mojomulyo bisa menampung jumlah masyarakat terdampak.
Kecamatan Puger diperoleh 5 lokasi titik
evakuasi yang sangat sesuai, 3 lokasi titik
evakuasi cukup sesuai dan 5 lokasi titik evakuasi
kurang sesuai. Total daya tampung dari 6 TES
yang terpilih di Desa Mojomulyo Kecamatan
Puger adalah 6572 jiwa sedangkan jumlah
masyarakat yang berpotensial terdampak adalah
6514 jiwa sehingga titik evakuasi yang tersedia
sudah bisa menampung jumlah masyarakat
terdampak.

Gambar 6. Peta Persebaran TES Bencana


Tsunami Desa Sumberejo
Analisis jangkauan pelayanan (shelter area)
Area pelayanan bertujuan untuk
mengetahui area minimal masyarakat dapat
mencapai TES yang terdekat dari tempat tinggal
dengan berjalan kaki dalam jangkauan tertentu.
Data yang dibutuhkan untuk analisis service area
meliputi persebaran TES, data jaringan jalan, dan
Gambar 5. Peta Persebaran TES Bencana persebaran permukiman Desa Pesisir Kabupaten
Tsunami Desa Mojomulyo Jember.
𝑆
Desa Sumberejo 𝑉 (𝑟) = → 𝑆 = 𝑉(𝑟)𝑥 𝑡
𝑡
Dari 14 titik evakuasi potensial (Tabel 12) S = 1,07 m/detik x 1260 detik = 1350 m
di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu diperoleh
5 lokasi titik evakuasi yang sangat sesuai, 2 lokasi Jangkauan area pelayanan titik evakuasi
titik evakuasi cukup sesuai dan 7 lokasi titik sementara (shelter area) yang digunakan dalam

128 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020
Indah Cahyaning Sari, I Nyoman Suluh Wijaya, Fadly Usman

penelitian ini adalah 1350 meter, dimana bencana tsunami kawasan pesisir Kabupaten
standar waktu tempuh (Travel Time Tsunami Jember. Desa Paseban memiliki luas wilayah 844
Standart) yang digunakan adalah 21 menit Ha, panjang garis pantai 5,01 km dengan total
(Usman, Murakami, Wicaksono, & Setiawan. jumlah penduduk terpapar 1536 jiwa.
(2017)). Jalur evakuasi di Desa Paseban Kecamatan
Kencong direncanakan pada jalan lingkungan
Tabel 13. Luas jangkauan pelayanan TES
Coverage Non Coverage primer maupun sekunder yang memiliki lebar 4 -
Desa Luas Persentase Luas Persentase 5 meter dengan perkerasan baik aspal maupun
(Ha) (%) (Ha) (%) paving. Berdasarkan penentuan TES, analisis
Paseban 243,14 92,8 18,86 7,2
Kepanjen 383,76 95,7 17,24 4,3 jangkauan pelayanan titik evakuasi dan analisis
Mayangan 92,72 90,9 9,28 9,1 tingkat kelayakan jalan, diperoleh 9 arahan jalur
Mojomulyo 258,15 93,6 17,65 6,4 evakuasi yang tersebar di wilayah permukiman
Mojosari 262,40 100 0,00 0,0
Sumberejo 518,73 84,1 98,07 15,9 Desa Paseban Kecamatan Kencong.

Analisis tingkat kelayakan jalan sebagai jalur


evakuasi
Berdasarkan RTRW Kabupaten Jember
Tahun 2015-2035, struktur jaringan jalan di
Kawasan Pesisir Kabupaten Jember berdasarkan
pada fungsi jalan adalah Jalan Kolektor, Jalan
Lokal, Jalan Lingkungan dan Jalan Sirip Selatan.
Berdasarkan fungsi jaringan jalan tersebut maka
dapat diketahui lebar jalan yang ada di Desa
Pesisir Kabupaten Jember, disertai observasi
lapang untuk mendapatkan data yang lebih
detail dan aktual. Data lebar jalan, kondisi jalan,
dan jarak terhadap titik evakuasi digunakan
dalam analisis tingkat kelayakan jalan. Output
dari analisis ini adalah klasifikasi kelayakan dari
jaringan jalan di Desa Pesisir Kabupaten Jember.
Hasil skoring tingkat kelayakan jaringan
jalan di Desa Pesisir Kabupaten Jember, dari 223
ruas jalan terdapat 38 jaringan jalan memiliki
klasifikasi layak, 101 ruas jalan cukup layak dan
84 ruas jalan kurang layak. Jaringan jalan ini
tersebar di enam desa pesisir yang memiliki
tingkat risiko bencana tinggi yaitu Desa Paseban,
Kepanjen, Mayangan, Mojomulyo, Mojosari, dan
Desa Sumberejo.
Gambar 7. Jalur Evakuasi Bencana Tsunami Desa
Analisis jalur evakuasi bencana tsunami Paseban
Analisis jalur evakuasi sepanjang pesisir Desa Kepanjen
Kabupaten Jember dilakukan melalui analisis
Desa Kepanjen merupakan desa yang
jangkauan pelayanan TES, dan analisis kelayakan
memiliki tingkat risiko tinggi dan sedang
jaringan jalan sebagai input penentuan jalur
terhadap bencana tsunami kawasan pesisir
evakuasi. Analisis jalur evakuasi dilakukan
Kabupaten Jember. Desa Kepanjen memiliki luas
melalui network analysis menggunakan aplikasi
wilayah 1478 Ha, panjang garis pantai 5,21 km
sistem informasi geografis yaitu Arc GIS.
dengan total jumlah penduduk terpapar 3596
Desa Paseban jiwa. Pesisir Pantai Desa Kepanjen Kecamatan
Berdasarkan hasil analisis risiko bencana, Gumukmas memiliki fisik geologi berbentuk
lurus dan lebar dengan litologi pasir halus hingga
Desa Paseban merupakan desa yang memiliki
tingkat risiko tinggi dan sedang terhadap

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 129
PENENTUAN TITIK EVAKUASI DAN ARAHAN JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DESA-DESA DI SEPANJANG PESISIR KABUPATEN
JEMBER

kasar. Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas


memiliki 9 arahan jalur evakuasi.

Gambar 9. Jalur Evakuasi Bencana Tsunami Desa


Mayangan
Gambar 8. Jalur Evakuasi Bencana Tsunami Desa
Desa Mojomulyo
Kepanjen
Desa Mojomulyo merupakan desa yang
Desa Mayangan
memiliki tingkat risiko rendah, sedang dan tinggi
Desa Mayangan merupakan desa yang terhadap bencana tsunami kawasan pesisir
memiliki tingkat risiko tinggi terhadap bencana Kabupaten Jember. Desa Mojomulyo memiliki
tsunami. Desa Mayangan memiliki luas wilayah luas wilayah 744 Ha, panjang garis pantai 2,97
1466 Ha, panjang garis pantai 6,84 km dengan km dengan total jumlah penduduk terpapar
total jumlah penduduk terpapar 3367 jiwa. 6514 jiwa. Desa Mojomulyo memiliki 11 arahan
Pesisir pantai Desa Mayangan ini tidak memiliki jalur evakuasi. Arahan jalur evakuasi dilakukan
area perbukitan dan pepohonan (greenbelt) dari hirarki jalan paling rendah yaitu jalan
yang bisa dijadikan barier alami penahan lingkungan menuju jalan lokal kemudian jalan
gelombang tsunami. Ketinggian pesisir pantai kolektor. Selain itu, terdapat tiga lokasi titik
Desa Mayangan ini juga terbilang rendah dengan evakuasi yang berada di jalan kolektor yaitu
ketinggian 1 sampai 4 mdpl. Jalur evakuasi di Kantor Desa Mojomulyo, Masjid Darussalam dan
Desa Mayangan direncanakan pada jalan Masjid Darul Muttaqin yang berada di Jl. Ketut
lingkungan primer dan sekunder yang memiliki Sanyoto (Puger-Gumukmas). Bencana tsunami
lebar 4 - 5 meter. Wilayah pesisir Pantai Desa Kabupaten Jember pernah terjadi pada Tahun
Mayangan memiliki tanah daratan dengan 2006 dan berpusat di perairan pantai Kabupaten
kandungan air tinggi sehingga di desa ini banyak Banyuwangi. Desa Mojomulyo Kecamatan Puger
terdapat rawa. Sebagian masyarakat pesisir menjadi salah satu desa yang terdampak
memanfaatkan struktur tanah di Desa Mayangan gelombang tsunami sehingga mengakibatkan
ini sebagai tambak ikan. Desa Mayangan korban jiwa dan kerusakan rumah maupun
memiliki 7 arahan jalur evakuasi yang tersebar di kapal. Oleh karena itu, jalur evakuasi yang aman
wilayah permukiman. dibutuhkan untuk meminimalisir korban
bencana tsunami.

130 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020
Indah Cahyaning Sari, I Nyoman Suluh Wijaya, Fadly Usman

Kecamatan Puger memiliki 11 arahan jalur


evakuasi yang tersebar di wilayah permukiman.
Desa Sumberejo
Desa Sumberejo merupakan desa yang
memiliki tingkat risiko tinggi, sedang dan rendah
terhadap bencana tsunami kawasan pesisir
Kabupaten Jember. Desa Sumberejo memiliki
luas wilayah 2228 Ha, panjang garis pantai 6,20
km dengan total jumlah penduduk terpapar
2023 jiwa. Pesisir Pantai Payangan yang terletak
di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu termasuk
dalam pantai berteluk yang sempit dengan
litologi pasir halus hingga kasar.

Gambar 10. Jalur Evakuasi Bencana Tsunami


Desa Mojomulyo
Desa Mojosari
Desa Mojosari merupakan desa yang
memiliki tingkat risiko tinggi, sedang dan rendah
terhadap bencana tsunami kawasan pesisir
Kabupaten Jember. Desa Mojosari memiliki luas
wilayah 872 Ha, panjang garis pantai 3,41 km
dengan total jumlah penduduk terpapar 7634
jiwa.

Gambar 12. Jalur Evakuasi Bencana Tsunami


Desa Sumberejo
Permukiman masyarakat pesisir Pantai
Payangan memiliki jarak kurang dari 100 meter
dari air laut, selain itu Pantai Payangan menjadi
salah satu destinasi wisata di Kabupaten Jember.
Oleh karena itu, arahan jalur evakuasi adalah
Gambar 11. Jalur Evakuasi Bencana Tsunami kebutuhan bagi masyarakat sekitar dan
Desa Mojosari wisatawan yang berkunjung. Desa Sumberejo
Semua wilayah di Desa Mojosari memiliki 12 arahan jalur evakuasi, 6 jalur
terjangkau oleh area pelayanan TES sehingga diantaranya memiliki jarak tempuh lebih dari
tidak ada jalur evakuasi yang memiliki jarak 1350 meter, sedangkan 6 jalur yang lain memiliki
tempuh lebih dari 21 menit. Desa Mojosari jarak tempuh kurang dari 1350 meter.

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 131
PENENTUAN TITIK EVAKUASI DAN ARAHAN JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DESA-DESA DI SEPANJANG PESISIR KABUPATEN
JEMBER

KESIMPULAN Risiko Bencana Kabupaten Jember Tahun


2017-2021. Jember.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini antara
Dito dan Pamungkas. 2015. Penentuan Variabel
lain:
dalam Optimasi Jalur Evakuasi Bencana
1) Titik Evakuasi Desa Pesisir Kabupaten Tsunami di Kecamatan Puger, Kabupaten
Jember ditentukan melalui teknik analisis Jember. Jurnal Teknik ITS Volume 4
skoring pada 6 (enam) desa berklasifikasi Nomor 2. ISSN: 2337-3539 Halaman 161-
risiko tinggi. Desa Paseban memiliki 6 164
lokasi yang digunakan sebagai TES, 7 Herdiansyah, Haris. 2015. Wawancara,
lokasi TES di Desa Kepanjen, 7 TES di Desa Observasi, dan Focus Groups (Sebagai
Mayangan, 6 lokasi TES di Desa Instumen Penggalian Data Kualitatif).
Mojomulyo, 6 lokasi TES di Desa Mojosari Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
dan 5 lokasi TES di Desa Sumberejo. Maemunah, Sulaeman & Robiana. 2011. Jurnal
2) Berdasarkan analisis jangkauan Lingkungan dan Bencana Geologi.
pelayanan titik evakuasi di enam Desa Identifikasi Potensi Kerawanan Tsunami
Pesisir Kabupaten Jember, rata-rata 93% di wilayah Kabupaten Jember, Jawa
permukiman masyarakat disetiap desa Timur. Vol. 2 No. 2 Hal 141 – 152.
telah terlayani oleh titik evakuasi Pemerintah Daerah Kabupaten Jember. 2015.
sementara. Peraturan Daerah Kabupaten Jember
3) Berdasarkan hasil skoring tingkat Nomor 1 Tahun 2015 tentang Rencana
kelayakan jaringan jalan di Desa Pesisir Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jember
Kabupaten Jember, dari 223 ruas jalan Tahun 2015 – 2035
terdapat 38 jaringan jalan memiliki Sea Defence Consultants. 2007. Usulan Rambu
klasifikasi layak, 101 ruas jalan cukup Evakuasi Tsunami SDC-R-70025. Aceh dan
layak dan 84 ruas jalan kurang layak. Nias: Sea Defence Consultants
Jaringan jalan ini tersebar di enam desa Standar Nasional Indonesia (SNI 7766: 2012)
pesisir yang memiliki tingkat risiko tentang Jalur Evakuasi Tsunami
bencana tinggi. Sugiarto, DS, Sunaryanto, LT., & Oetomo, DS.
4) Jalur evakuasi di Desa Pesisir Kabupaten 2003. Teknik Sampling. Jakarta: PT
Jember direncanakan pada jalan Gramedia Pustaka Utama.
lingkungan, lokal dan kolektor. Desa Suharyanto, A., Pujiraharjo, A., Usman, F.,
Paseban memiliki 9 arahan jalur evakuasi Murakami, K., & Deguchi, C.. 2012.
yang tersebar di wilayah permukiman, Predicting Tsunami Inundated Area and
Desa Kepanjen memiliki 9 arahan jalur Evacuation Road Based On Local Condition
evakuasi, Desa Mayangan memiliki 7 Using GIS IOSR Journal of Environmental
arahan jalur evakuasi, Desa Mojomulyo Science, Toxicology and Food Technology
memiliki 11 arahan jalur evakuasi, Desa (IOSR-JESTFT) ISSN: 2319-2402, ISBN:
Mojosari memiliki 11 arahan jalur 2319-2399. Volume 1, Issue 4
evakuasi dan 12 arahan jalur evakuasi Suharyato, A., Pujiraharjo, A., & Yudono, A.
yang tersebar di wilayah permukiman 2014. Predicting of Tsunami Hazard Area
Desa Sumberejo. Using Satellite Remote Sensing Data and
GIS. Journal of Environmental Engineering
DAFTAR PUSTAKA & Sustainable Technology Volume 01 No.
Ashar, Amaratunga, Haigh. 2014. The Analysis of 01. P-ISSN : 2356-3109
Tsunami Vertical Shelter in Padang City. Usman, F., Murakami, K., Wicaksono, A. D., &
Procedia Economics and Finance 18 (2014) Setiawan. E. 2017. Application of Agent-
916 – 923. Science Direct Journal. Based Model Simulation for Tsunami
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2015. Evacuation in Pacitan, Indonesia. Jurnal
Rencana Nasional Penanggulangan MATEC Web of Conferences 97. DOI:
Bencana (RENAS PB) Tahun 2015-2019. 10.1051/matecconf/20179701064
Jakarta. Wibisono, Yusuf. 2009. Metode Statistik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Yogyakarta : Gadjah Mada University
Kabupaten Jember. Dokumen Kajian Press

132 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai