Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi untuk melihat respon masyarakat terhadap penggunaan bahada
asing sebagai pengembangan bahasa inggris . Penelitian ini bertujuan untuk melihat
gambaran tentang berbagai perspektif masing-masing orang mengenai respon tentang
pembangunan tersebut. Penelitian ini dianalisis menggunakan statistik deskriptif kuantitatif.
Sampel dalam penelitian ini adalah 44 mahasiswa, 3 pelajar, dan 8 masyarakat umum, dengan
total keseluruhan yaitu 55 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dibuatnya kuis ini
dapat membantu seseorang dalam evektifitas dalam penggunaan bahasa asing. Implikasi dari
hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai studi kebutuhan bagi kita semua dalam membuat
program dan penggunaan bahasa asing dalam masyarakat.
Abstract
The background of this research is to see the community's response to the use of foreign
languages as the development of English. This study aims to see an overview of the various
perspectives of each person regarding the response to this development. This research was
analyzed using quantitative descriptive statistics. The sample in this study were 44 university
students, 3 students, and 8 general public, with a total of 55 people. The results of this study
indicate that making this quiz can help someone in effectiveness in using a foreign language. The
implications of the results of this research can be used as a study of the needs for all of us in
making programs and the use of foreign languages in society.
Keywords: Effectiveness, community response, use of foreign languages.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
METODE
Berisi bagaimana data dikumpulkan, sumber data dan cara analisis data. Kegiatan penelitian
ini dilakukan dengan cara membagikan kuis tentang respon masyarakat terhadap Efektivitas
Penggunaan Bahasa Asing dalam Pengembangan Bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan
usaha sadar dan sistematis untuk memberikan jawaban terhadap suatu masalah atau
mendapatkan informasi lebih mendalam dan luas terhadap suatu fenomena dengan
menggunakan tahap-tahap penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Data respondensasi para mahasiswa, pelajar, dan masyarakat dianalisis dan dideskripsikan
dengan menggunakan rumus persentase.
Pada gambar kedua, berapa Bahasa asing yang bisa anda kuasai?, dan respon masyarakat
terhadap berapa Bahasa asing yang bisa dikuasai cenderung lebih banyak pada respon 1
bahasa asing sebesar 51,9 %, 2 bahasa asing sebesar 36,5%, 3,4 dan 5 bahasa asing sebesar
3,8%
Pada gambar ketiga, Bahasa asing apa yang sering anda gunakan dalam kehidupan sehari
hari?, dan respon masyarakat terhadap Bahasa asing yang sering digunakan sahari hari
cenderung lebih banyak pada Bahasa inggris sebesar 98,1% dan Bahasa jepang sebesar 1,9%
Pada gambar keempat, apakah anda pernah mengikuti tes TOEFL?, dan respon masyarakat
terhadap mengikuti tes TOEFL lebih banyak pada respon ya sebesar 70,4% dan pada respon
tidak yaitu sebesar 29,6%.
Pada gambar kelima, dari mana anda mengetahui tes TOEFL/IELTS?, dan respon masyarakat
terhadap mengetahui tes TOEFL/IELTS cenderung lebih banyak pada respon media sosial
sebesar 50,3% dan para respon kerabat, keluarga yaitu sebesar 20,4%.
Pada gambar keenam, jika pernah mengikuti tes TOEFL, berapakah score terakhir yang anda
dapatkan?, dan respon masyarakat terhadap score akhir yang didapatkan cenderung lebih
banyak pada respon <500 sebesar 57,4% daripada >500 yaitu sebesar 42,6%.
Pada gambar ketujuh, Seberapa sering anda menggunakan Bahasa inggris alam suatu
pekerjaan atau kehidupan sehari hari?, dan respon masyarakat terhadap penggunaan Bahasa
inggris dalam suatu pekerjaan atau kehidupan sehari hari lebih banyak pada respon kadang-
kadang sebesar 51,9%, sering sekali yaitu sebesar 35,2% dan kurang sebesar 13%
Pada gambar kedelapan,jika tidak pernah mengikuti test TOEFL, apakah anda mengikuti tes
tersebut?, dan respon masyarakat terhadap tertarik atau tidak untuk mengikuti tes TOEFL lebih
banyak pada respon ya sebesar 75,9% dan mungkin yaitu sebesar 20,4%.
Pada gambar kesembilan, apakah perusahaan/ tempat kerja anda selalu menekankan anda
untuk membuatkan surat atau dokumen dalam Bahasa inggris?, dan respon masyarakat
terhadap membuat surat atau dokumen dalam Bahasa inggris cenderung lebih banyak pada
respon kadang-kadang sebesar 44,4%, jarang yaitu sebesar 38,9% dan sering sekali yaitu
sebesar 16,7%
.
Pada gambar kesepuluh, menurut anda apakah melakukan program pelatihan Bahasa inggris
atau asing untuk para karyawan dapat meningkatkan kemampuan dalam berbahasa asing?,
dan respon masyarakat terhadap program pelatihan Bahasa asing cenderung lebih banyak
pada respon dapat menigkatkan sebesar 77,8% dan mungkin meningkatkan yaitu sebesar
20,4%.
Pada gambar keduabelas, seberapa percaya dirikah anda dalam menggunakan Bahasa inggris
dalam kehidupan bermasyarakat?, dan respon masyarakat terhadap seberapa percaya diri lebih
banyak pada respon 3 sebesar 46,3%, 4 yaitu sebesar 35,2% dan 5 yaitu sebesar 14,8%
Pembahasan
Hasil analisis menunjukkan bahwa respon masyarakat terhadap Efektivitas penggunaan
Bahasa asing dalam pengembangan Bahasa inggris, menurut pendapat penilaian dari
mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum secara keseluruhan berada pada kategori tinggi
(T) dengan presentase mahasiswa sebesar 80,00%, pelajar sebesar 5,45%, dan masyarakat
umun sebesar 14,55%. Hal ini merupakan tahap pertama atau merupakan suatu perspektif
masing-masing orang akan ketertarikanya terhadap pembangunan kereta cepat ini. Pengisian
kuis ini dapat menjadi jawaban serta acuan yang sangat berpengaruh bagi kalangan
masyarakat dalam menumbuhkan sikap siap menerima dan berkontribusi akan adanya kereta
cepat ini.
Secara umum pengertian dari kereta cepat adalah transportasi massal dengan mengunakan rel
dengan kecepatan diatas 200 km/jam (125 mil/jam). Biasanya kereta kecepatan tinggi berjalan
dengan kecepatan antara 250 km/jam (150 mil/jam ) sampai 300 km/jam (180 mil/jam).
Simpulan
Pembangunan pada sektor infrastruktur memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi di
suatu negara. Infrastruktur yang memadai akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan
ekonomi yang cukup signifikan. Oleh karena itu beberapa negara berusaha untuk fokus
membangun sektor infrastruktur agar berdampak positif bagi pertumbuhan ekonominya.
Indonesia juga merupakan negara yang sedang berfokus membangun berbagai infrastruktur
baru. Salah satu proyek pembangunan yang menarik perhatian publik adalah pembangunan
kereta cepat Jakarta-Bandung. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang direncanakan akan
menjadi pionir kereta cepat di Asia Tenggara ini diperebutkan oleh dua raksasa Asia, yaitu Cina
dan Jepang. Cina dan Jepang berusaha menawarkan proposal terbaik dalam upaya
memenangkan tender kereta cepat Jakarta-Bandung. Indonesia sendiri secara terbuka telah
mengatakan bahwa Indonesia mewajibkan proyek ini digarap dengan skema business to
business dan juga Indonesia menginginkan adanya program transfer teknologi. Dari kedua
negara yang memperebutkan posisi pemegang tender tersebut, hanya Cina yang dapat
menyanggupi apa yang diminta oleh pemerintah Indonesia. Hal ini sudah pasti menjadi alasan
bagi Indonesia sebagai aktor yang rasional memilih Cina sebagai pemegang tender dalam
proyek ini.
Daftar Pustaka
https://setkab.go.id/kereta-cepat-jakarta-bandung-upaya-meningkatkan-kinerja-transportasi-
massal-di-indonesia/
http://repository.upnjatim.ac.id/1973/5/Bab%204.pdf