Anda di halaman 1dari 11

https://journal.unesa.ac.id/index.

php/jpls/index

Vol ... Tahun


Hal 1- JurnalPendidikan Untuk Semua 2019

HUBUNGAN ANTARA MINAT WARGA BELAJAR DENGAN PERSEPSI DIRI


TENTANG KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS DI CAMP MAHESA PUTRI
KAMPUNG INGGRIS PARE KEDIRI

Puput Agustina
Wiwin Yulianingsih

Universitas Negeri Surabaya


E-mail: puputagustina1@mhs.unesa.ac.id
Info Artikel Abstrak
________________ ______________________________________________________________
SejarahArtikel: Minat warga belajar terhadap berbahasa inggris adalah suatu kondisi yang menunjukkan
Diterimabln/thn adanya ketertarikan warga belajar terhadap program English camp yang berjalan dan
Disetujuibln/thn kemudian mendorong dirinya untuk mempelajari dan menekuni pembelajaran tersebut.
Dipublikasikanbln/thn Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
________________ korelasional. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik angket, observasi dan
Keywords: dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi product moment, sebelum
Interest in learning Citizens, menguji korelasi, data yang di dapat di uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk
English Ability mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian memiliki distribusi normal. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara minat warga belajar dengan
kemampuan berbahasa Inggris. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil hitung SPSS
diketahui bahwa nilai korelasi antara kedua variabel penelitian sebesar 0,632 dengan nilai r
hitung yang lebih besar daripada r tabel sebesar 0,235 maka (0,632 > 0,235) dan dilihat dari
pedoman interpretasi koefisien korelasi nilai r hitung 0,632 berada di interval koefisien
korelasi antara (0,60-0,799) yang menyatakan bahwa kedua variabel tersebut memiliki
tingkat korelasi yang tinggi.

Abstract
_______________________________________________________________

The interest of learning citizens towards English is a condition that shows the interest of learning citizens
towards the English camp program that runs and then encourages them to learn and pursue the
learning. This research method uses a quantitative approach to the type of correlational research. Data
was collected using questionnaire techniques, observation and documentation. Data analysis techniques
use the product moment correlation formula, before testing the correlation, the data can be tested for
normality. The normality test is conducted to find out whether the data used in the study has a normal
distribution. The results of the study indicate that there is a relationship between the interest of learning
citizens with English language skills. This is evidenced based on the SPSS calculation results. It is
known that the correlation value between the two research variables is 0.632 with a calculated r value
greater than r table of 0.235 then (0.632> 0.235) and seen from the guidelines for the correlation
coefficient 0.632 r count in the coefficient interval correlation between (0.60-0.799) which states that the
two variables have a high level of correlation.

AlamatPenyuntingdan Tata Usaha:


LaboratoriumPendidikanLuarSekolah E- ISSN 2580-8060
FakultasIlmuPendidikan
Gedung O-1 Lantai 2 JalanLidahWetan Sby KodePos 60213
Telp. 031-7532160 Fax. 031-7532112
E-mail: jpus@unesa.ac.id

1
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...

Perkembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kemampuan berbahasa


teknologi yang semakin bergerak kearah Inggrisnya.
kemajuan mengharuskan setiap manusia untuk
memiliki kemampuan. Salah satu upaya yang Camp yang akan dilakukan penelitian oleh
dapat dilakukan untuk memiliki bekal peneliti adalah camp Mahesa putri, yang mana
kemampuan sebagai masa depan adalah warga belajar diharuskan untuk berbahasa
melalui pendidikan. Pendidikan merupakan Inggris dalam aktivitas sehari-hari.
salah satu upaya pemerintah untuk Berdasarkan hasil wawancara oleh tutor
menanggulangi kebodohan dan kemiskinan. pendamping camp, dengan adanya aktivitas
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang belajar yang mengharuskan berbahasa Inggris
hayat. Setiap manusia membutuhkan dalam area camp sangat membantu warga
pendidikan. Artinya, tanpa pendidikan belajar dalam menambah kemampuan
manusia akan kesulitan dalam berkembang dan berbahasa Inggris, 60% dari warga belajar
bahkan akan terbelakang. Oleh sebab itu, mengalami peningkatan 75% dari awal
pendidikan harus diarahkan untuk kedatangan yang kebanyakan tidak memiliki
menghasilkan manusia yang berkualitas, kemampuan berbahasa Inggris. Hal itu
mampu berdaya saing serta memiliki menitikberatkan pada peningkatan minat
kemampuan. warga belajar yang berpengaruh besar terhadap
kemampuan berbahasa inggris.
Pendidikan sejatinya dapat dilakukan kapan
saja dan dimana saja, hampir seluruh pendidik Seiring dengan pesatnya perkembangan
sadar akan pentingnya pendidikan. Di era yang perekonomian Indonesia, diperkirakan tahun
semakin maju ini sangat diperlukan untuk kita 2030 Indonesia membutuhkan 113 juta tenaga
sebagai Warga Negara Indonesia mengerti, kerja yang mahir berbahasa Inggris. Hal ini
memahami, bahkan bisa mengaplikasikan jelas menunjukkan bahwa kemampuan
bahasa Inggris dalam aktivitas keseharian. berbahasa dibutuhkan untuk kemajuan Negara.
Seperti kita ketahui dengan mulai Hasil penelitian menyatakan bahwa profesional
diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi yang berkemampuan berbahasa Inggris dengan
Asean) pada akhir 2015. Persaingan antar baik bisa meraih pendapatan 30-50% lebih
Negara ASEAN akan semakin dinamis dan tinggi dibandingkan mereka yang tidak bisa
kompetitif, tidak hanya dibidang ekonomi saja, berbahasa Inggris. Tahun ini, Indonesia
akan tetapi era pasar bebas menuntut kita menduduki peringkat ke-51 dari 88 negara di
untuk belajar di berbagai bidang; bahasa dunia, dengan penurunan skor dari 52,14
utamanya. Untuk menjawab tantangan menjadi 51,58 pada tahun lalu. Skor ini
tersebut Pare yang merupakan salah satu menempatkan Indonesia pada posisi ke-13 dari
kecamatan di kabupaten Kediri, Jawa Timur 21 negara di Asia dan berada di bawah nilai
memiliki berbagai jenis lembaga kursus bahasa rata-rata kecakapan Bahasa Inggris kawasan
ditawarkannya, terutama di Desa Tulungrejo Asia sendiri (53,94). Peringkat lndonesia
bermunculan berbagai jenis kursus yang bertahan di tingkat kecakapan rendah sejak
mayoritas kursus bahasa Inggris. Lebih dari 2017 dan masih berada di bawah peringkat
100 dari lembaga kursus di Pare mayoritas negara ASEAN lainnya, seperti Singapura
menyediakan tempat tinggal berupa camp. dengan (68,63) pada tingkat Kecakapan Sangat
Banyak dari warga belajar memilih camp Tinggi, Filipina (61,84) dan Malaysia (58,32) di
dengan alasan adanya aktivitas belajar yang Tingkat Kecakapan Tinggi. Bahkan Indonesia,
mengharuskan berbicara bahasa Inggris ketika berada di bawah Vietnam (53,12) yang berada
berada didalam area camp sehingga di Tingkat Kecakapan Menengah. Gagne
memungkinkan warga belajar memiliki berpendapat bahwa “belajar dipengaruhi oleh
pertumbuhan dan lingkungan, namun yang
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...

paling besar pengaruhnya adalah lingkungan kegiatan pendidikan yang dirancang dan
individu seseorang”, dapat dikatakan bahwa diorganisasikan secara sistematis untuk
speak english in areas camp sangat membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
mengembangkan kemampuan bahasa Inggris sikap peserta didik dan diselenggarakan di luar
dalam penerapan keseharian. sistem persekolahan”. Menurut Sudjana (2004:
74) menyatakan bahwa peranan pendidikan
Dalam penyelenggaraan pembelajaran di nonformal yang dapat ditampilkan dalam
camp, warga belajar memiliki kesempatan yang pemecahan masalah pendidikan formal adalah
seluas-luasnya untuk mengaplikasikan sebagai pelengkap, penambah dan pengganti
minatnya terhadap berbahasa Inggris. pendidikan formal.
Kemampuan berbahasa Inggris yang dimiliki,
akan memudahkan warga belajar dalam Manusia adalah makhluk berpikir (homo
mengakses dan memperoleh informasi karena sapiens), memiliki keinginan untuk
zaman yang semakin modern ini mayoritas memperoleh sesuatu yang dapat memuaskan
informasi yang diberikan menggunakan bahasa dirinya. Untuk memperoleh sesuatu hal
Inggris. Hal ini terjadi karena bahasa Inggris tersebut, manusia mengarahkan pikirannya dan
berfungsi sebagai bahasa ilmu pengetahuan, melakukan aktivitas yang mendukung untuk
teknologi dan perdagangan. Sehingga memperoleh keinginan tersebut. Sardiman
kemampuan berbahasa Inggris juga harus A.M (2006:40) menyatakan bahwa seseorang
diasah dalam kehidupan keseharian, hal itu akan berhasil dalam dirinya jika ada dorongan
akan memberikan banyak keuntungan. dan keinginan untuk belajar. Dorongan dan
Keberhasilan dari minat warga belajar dalam keinginan tersebut adalah minat untuk belajar.
berbahasa Inggris akan membawa dampak Menurut Soejanto Sandjaja (2008: 2-3) secara
positif pada lembaga pendidikan nonformal umum minat dapat diartikan sebagai suatu
menuju proses kemajuan, dengan memberikan kecenderungan yang menyebabkan seseorang
kontribusi bagi pencapaian tujuan. Warga berusaha untuk mencari ataupun mencoba
belajar melaksanakan bermacam-macam berbagai aktivitas dalam bidang tertentu. Minat
kegiatan untuk mengaplikasikan ketertarikan juga diartikan sebagai sikap positif anak
terhadap pengetahuan atau pengalaman terhadap aspek-aspek lingkungan. Ada juga
belajar. Terkait dengan uraian diatas, peneliti yang mengartikan minat sebagai
mengambil penelitian yang berjudul: kecenderungan yang tetap untuk
“Hubungan Antara Minat Warga Belajar Dengan memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas
Persepsi Diri Tentang Kemampuan Berbahasa disertai dengan rasa senang.
Inggris Di Camp Mahesa Putri Kampung Inggris
Pare Kediri”. Skinner (dalam Ratnawati, 2003:12)
mengemukakan bahwa minat merupakan motif
Pendidikan nonformal merupakan kegiatan di yang menunjukkan arah perhatian individu
luar sub sistem pendidikan formal, yang kepada objek yang menarik. Objek yang
bertujuan membantu masyarakat untuk belajar menarik adalah objek yang menyenangkan.
tentang pengetahuan maupun vokasional yang Sardiman (2011) mengemukakan bahwa minat
akan dibutuhkan untuk mengaktualisasi diri merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila
dan meningkatkan kesejahteraan kehidupan. seseorang melihat sesuatu ciri atau arti yang
Pendidikan nonformal mempunyai keleluasaan memiliki hubungan dengan keinginan-
jauh lebih besar daripada pendidikan sekolah keinginan atau kebutuhannya sendiri. Oleh
dan secara cepat dapat disesuaikan dengan karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah
kebutuhan masyarakat yang senantiasa tentu akan membangkitkan minatnya sejauh
berubah. Zulkarnain (2016:2) mengatakan apa yang dilihat itu mempunyai hubungan
bahwa “pendidikan luar sekolah merupakan dengan kepentingannya sendiri.
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...

Hal ini menunjukkan, bahwa minat merupakan keluarga, teman pergaulan, lingkungan, cita-
kecenderungan jiwa se seorang kepada cita dan, bakat.
seseorang (biasanya disertai dengan perasaan
senang), karena merasa ada kepentingan Teori persepsi menurut Slameto (2010)
dengan sesuatu itu. Dalam konteks ini, minat mengemukakan bahwa persepsi merupakan
erat kaitannya dengan perasaan senang atau suatu proses yang menyangkut masuknya
terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. pesan atau informasi ke dalam otak manusia.
Orang yang berminat kepada sesuatu berarti Melalui persepsi manusia terus-menerus
orang tersebut bersikap senang kepada sesuatu. mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
Minat bukanlah pembawaan, namun minat Hubungan dilakukan yaitu dengan inderanya,
bisa diusahakan, dipelajari, dan yaitu indera pengelihatan, pendengaran,
dikembangkan. Dapat disimpulkan bahwa peraba, dan penciuman. Dengan persepsi
minat warga belajar terhadap berbahasa inggris individu dapat mengerti tentang keadaan
adalah suatu kondisi yang menunjukkan lingkungan yang ada disekitarnya maupun
adanya ketertarikan warga belajar terhadap tentang hal yang ada dalam diri individu yang
program English camp yang berjalan dan bersangkutan (Sunaryo, 2004) Dari penjelasan
kemudian mendorong warga belajar untuk di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi
mempelajari dan menekuni pembelajaran adalah suatu proses di mana seseorang
tersebut. menyimpulkan suatu pesan atau informasi
yang berupa peristiwa atau pengalamanya.
Dengan penjelasan ini, apabila seorang tutor Penerimaan pesan ini dilakukan dengan panca
ingin berhasil dalam melakukan kegiatan indera yang dimilikinya.
belajar mengajar harus dapat memberikan
rangsangan kepada warga belajar agar ia Menurut Hasan Alwi (2002: 707-708)
berminat dalam mengikuti proses belajar kemampuan berasal dari kata mampu yang
mengajar tersebut dan ketika warga belajar berarti yang pertama kuasa (bisa, sanggup)
sudah merasa berminat mengikuti pelajaran, melakukan sesuatu dan kedua berada.
maka ia akan dapat mengerti dengan mudah Kemampuan sendiri mempunyai arti
melakukan proses pembelajaran begitu juga kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan.
sebaliknya. Menurut Slameto (2010: 180) Sedangkan kemampuan menurut bahasa
beberapa indikator minat belajar yaitu: berarti kemampuan seseorang menggunakan
perasaan senang, ketertarikan, penerimaan, bahasa yang memadai dilihat dari sistem
dan keterlibatan siswa. Dari beberapa definisi bahasa, antara lain mencakup sopan santun,
yang dikemukakan mengenai indikator minat memahami giliran dalam bercakap-cakap.
belajar tersebut diatas, dalam penelitian ini Bahasa adalah sistem dari komunikasi, dimana
menggunakan indikator minat yaitu; perasaan kata-kata dan berbagai bentuk kombinasi
senang, keterlibatan siswa, ketertarikan dan simbol tertulis lainnya, yang teratur sehingga
perhatian siswa. Minat belajar seseorang menghasilkan sejumlah pesan (Parke, 1999).
tidaklah selalu stabil, melainkan selalu Bahasa merupakan sarana komunikasi, maka
berubah. Oleh karena itu perlu diarahkan dan segala yang berkaitan dengan komunikasi tidak
dikembangkan kepada sesuatu pilihan yang lepas dari bahasa, seperti berpikir sistematis
telah ditentukan, menurut Syah (2003: 132) dalam menggapai ilmu pengeahuan. Dengan
membedakannya menjadi 3 macam, yaitu: kata lain, tanpa memiliki kemampuan
faktor internal; fisiologis, psikologis, faktor berbahasa, seseorang tidak dapat melakukan
eksternal; lingkungan sosial dan lingkungan kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur
nonsosial, faktor pendekatan belajar; motivasi, (Setiawan, 2007).
belajar, bahan pelajaran dan sikap tutor,
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...

Chomsky (dalam Hidayat, 2004) menyatakan belajar ini merupakan prinsip yang
bahwa kemampuan berbahasa pada diri menggambarkan suatu keadaan warga belajar
manusia bukanlah produk (setting) alam, cenderung akan mendapatkan kepuasan atau
melainkan lebih merupakan potensi bawaan dapat juga ketidakpuasan. Minat warga belajar
manusia sejak lahir. Teori ini sebagai hasil dari dalam proses pembelajaran akan menyebabkan
penelitian yang ia lakukan terhadap interaksi yang tinggi tutor dengan warga
perkembangan berbahasa seorang warga belajar. Hal ini akan mengakibatkan suasana
belajar. Seorang warga belajar dapat pembelajaran menjadi segar dan kondusif,
menguasai bahasa ibunya dengan mudah dan masing-masing warga belajar dapat melibatkan
cepat, bahkan pengetahuan itu juga diikuti oleh kemampuannya semaksimal mungkin. Minat
sense of language dari bahasa itu, yang lebih yang timbul dari siswa akan mengakibatkan
mengarah pada keterampilan dalam tata pula terbentuknya pengetahuan dan
bahasa. Hal itu ia yakini sebagai kemampuan keterampilan yang akan mengarah pada
naluriah yang diberikan oleh Tuhan kepada peningkatan prestasi maupun kemampuannya.
manusia, sehingga apabila kemampuan itu Di dalam camp sebuah pembelajaran
dianggap sebagai hasil pembelajaran dari alam disesuaikan dengan rencana yang akan dapat
atau dari kedua orang tua (Hidayat, 2004). membantu warga belajar dalam mencapai
Hornby, AS (1983:48) dan Alexander, LG tujuannya. Para pembelajar mengalami
(1984:72) Kemampuan bahasa Inggris meliputi kemajuan dalam suatu bidang pembelajaran
beberapa komponen yaitu pronounciation, hanya sepanjang mereka membutuhkannya
intonation, sentence stress, grammar dan vocabulary. guna mencapai tujuan-tujuan mereka (Wayne,
Agar dapat meningkatkan kemampuan, perlu 2008: 213). Jika dalam camp diterapkan
di kembangkan kelima komponen tersebut. kemampuan berbahasa Inggris, warga belajar
akan semakin faham dan mengerti akan arti
Chomsky (dalam Hidayat, 2004) tidak dari bahasa yang diucapkan dan sangat
menolak teori behaviouris secara total, ia membantu warga belajar dalam menjalani
mengakui peran serta alam dalam membentuk kehidupan yang semakin bergerak ke arah
potensi bawaan ini. Bila bayi yang dilahirkan kemajuan.
di Jepang dibawa dan dibesarkan di Indonesia,
ia akan menguasai bahasa serta tata bahasa Sebagaimana Carter (1973: 247) menyatakan
Indonesia, dan begitu juga dengan bayi-bayi bahwa kebiasaan adalah suatu tindakan
lainnya. Oleh karena itu, Chomsky (dalam dipraktikkan terus menerus hingga menjadi
Hidayat, 2004) meyakini bahasa potensial yang perilaku yang terpola, dan itu biasanya
ada pada setiap manusia sebagai bahasa dilakukan tanpa dipastikan tidak sadar karena
universal. Teori linguistic Chomsky (dalam latihan telah menjadi akrab dan mudah. Otak
Hidayat, 2004) lebih humanis daripada teori kita membutuhkan olahraga seperti otot. Jika
behaviouris. Aliran behaviourisme menganggap kita sering menggunakannya dan dengan cara
manusia sebagai patung yang diukir oleh sang yang benar, kita akan menjadi lebih terampil
arsitek bernama lingkungan, atau bagaikan dalam berfikir dan meningkatnya kemampuan
robot yang sudah diatur sedemikian rupa oleh kita. Untuk menjawab masalah yang
ilmuwan penciptanya. (Hidayat, 2004). dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut: Ha: Adanya
Menurut Thorndike, belajar akan berlangsung hubungan antara minat warga belajar dengan
pada diri siswa jika siswa berada dalam tiga persepsi diri tentang kemampuan berbahasa
macam hukum belajar, yaitu : 1) The Law of Inggris di camp mahesa pare Kediri. Ho: Tidak
Readiness (hukum kesiapan belajar), 2) The Law adanya hubungan antara minat warga belajar
of Exercise (hukum latihan), dan 3) The Law of dengan persepsi diri tentang kemampuan
Effect (hukum pengaruh). Hukum kesiapan berbahasa Inggris di camp Mahesa Pare Kediri.
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...

METODE PENELITIAN Tabel


Kriteria Reliabilitas Instrumen
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan 0,80 – 1,00 Derajat keterandalannya
di awal, peneliti menggunakan pendekatan sangat tinggi
penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian
0,60 – 0,799 Derajat keterandalannya
korelasional. Penelitian korelasional/penelitian
tinggi
korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh
peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan 0,40 – 0,599 Derajat keterandalannya
antara dua variabel atau lebih, tanpa sedang
melakukan perubahan, tambahan atau
manipulasi terhadap data yang memang sudah 0,20 - 0,399 Derajat keterandalannya
ada (Arikunto, 2006: 4). rendah

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di camp 0,00 – 0,199 Derajat keterandalannya


Mahesa putri yang terletak di kampung Inggris, sangat rendah
Pare, Kediri. Dengan sampel sebanyak 67 Sumber : Riduan (2006: 138)
responden dianalisis dengan menggunakan
teknik simple random sampling. Untuk
Teknik analisis data dalam penelitian ini
variabel bebas (minat) dan variabel terikat
(kemampuan berbahasa inggris). Teknik adalah Uji Normalitas data yang
pengumpulan data yang digunakan peneliti menggunakan bantuan SPSS dengan
adalah sumber data primer dan sumber data menggunakan teknik Kolmogrov – Smirnov
sekunder dengan metode pengumpulan data Goodness of Fit Test, Uji Linearitas dan Uji
meliputi angket, observasi dan dokumentasi. Korelasi Product Moment yang menggunakan
rumus yang ditemukan oleh karl pearson.
Instrumen dalam penelitian ini berisi item-
item pertanyaan untuk disebar kepada HASIL
responden dan diukur menggunakan teknik Data yang diperoleh dari angket adalah data
pengukuran rating scale. Untuk memperoleh program yang ada dalam camp Mahesa putri
data sebagai bahan menguji validitas kampung Inggris Pare Kediri. Sebelum
instrumen, peneliti menyebarkan angket menyebarkan angket penelitian, angket
kepada 26 responden warga belajar di camp terlebih dahulu di uji validitas dan
Azizah putri. yang memiliki karakteristik yang reliabilitasnya. Uji validitas menggunakan
sama dengan warga belajar yang ada di camp responden sebanyak 26 warga belajar dari
Mahesa putri. Selanjutnya data tersebut camp Azizah putri Pare Kediri. Sedangkan
dijadikan bahan menguji validitas instrumen untuk uji reliabilitasnya peneliti menggunakan
dengan menggunakan rumus korelasi dari karl camp Mahesa putri Pare Kediri sebagai fokus
parson yang terkenal dengan korelasi product penelitian dengan menggunakan SPSS versi 16
moment dengan angka kasar. Sedangkan untuk for windows. Sebelumnya data telah diolah
metode pengujian reliabilitas instrumen dalam menggunakan bantuan Microsoft Excel.
penelitian ini menggunakan metode Alpha Penyebaran angket dilakukan kepada 26
Cronbach. responden warga belajar camp azizah yang
Sebagai tolak ukur koefisiennya menggunakan terletak di Jl. Anyelir, Pare, Kediri untuk
kriteria sebagai berikut : mendapatkan instrumen angket yang valid dan
reliabel dengan memberikan jawaban terhadap
98 pernyataan. Pernyataan tersebut terdiri dari
48 pernyataan untuk minat warga belajar
(variabel X), 33 pernyataan untuk persepsi diri
tentang kemampuan berbahasa inggris
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...

(variabel Y). Selanjutnya data tersebut didapatkan t tabel sebesar 1,668. Hasil
dijadikan bahan untuk menguji validitas perbandingan menunjukkan harga t hitung
instrumen dengan rumus korelasi product 6,57 lebih besar dari t tabel, sehingga Ho
moment dengan angka kasar. Kemudian ditolak dan Ha diterima.
didapatkan hasil perhitungan yang valid untuk
variabel X sebanyak 33 pernyataan, sedangkan Grafik nilai skala minat warga belajar
untuk variabel Y sebanyak 23 pernyataan.
Item yang tidak valid dianggap gugur dan
tidak digunakan lagi dalam penelitian. Jadi 85
hasil pernyataan dari angket keseluruhan
80
setelah dilakukan uji validitas sebanyak 56
pernyataan. 75
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, 70
angket variabel x yang berjumlah 48 menjadi
33 dan variabel y yang berjumlah 33 menjadi 65
22 item pernyataan. Instrumen yang valid
adalah nilai hasil spss yang lebih dari 0,388
sedangkan instrumen yang reliabel karena
hasil perhitungan spss mendekati 1 dan lebih
dari 0,6.
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, Pada variabel minat warga belajar terdapat 4
angket yang sudah valid kemudian disebarkan indikator, indikator yang memiliki nilai
kepada 67 responden. Hasil angket dari kedua
tertinggi yaitu Ketertarikan dengan skor 3,52,
variabel, yaitu data angket minat dan
sedangkan indikator yang memiliki nilai
kemampuan berbahasa Inggris dalam
terendah yaitu Perasaan senang dengan skor
penelitian ini adalah sebagai berikut:
3,31, yang mana didalam indikator tersebut
Uji normalitas data menggunakan SPSS
terdapat 2 sub indikator yaitu membaca dan
Kolmogrov-Smirnov Test menghasilkan nilai sig
memperhatikan pekerjaan orang lain.
atau p pada variabel minat sebanyak 0,755 dan
untuk variabel kemampuan berbahasa sebesar
Ketertarikan seseorang berhubungan dengan
0,959. Jadi nilai sig atau nilai p dari kedua
daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada
angket lebih besar daripada 0,05 sehingga data
sesuatu benda, orang kegiatan atau bias berupa
yang diperoleh dari kedua angket tersebut
pengalaman afektif yang dirangsang oleh
berdistribusi normal. Uji linieritas
kegiatan itu sendiri. Apabila warga belajar
menggunakan SPSS sebesar 0,000 dan Uji
memiliki perasaan senang terhadap
korelasi product moment menggunakan SPSS
pembelajaran tertentu maka mereka akan
korelasi product moment yang menghasilkan
mengerjakan dengan perasaan senang, tidak
nilai korelasi hitung sebesar 0,632 dan untuk
akan menunda ataupun terpaksa untuk belajar
n= 67 dengan taraf signifikan 5% maka harga
dan ketika warga belajar menunda apa yang
r-tabel diketahui samadengan 0,632.
akan dilakukan dalam pembelajaran maka
Setelah diketahui nilai korelasi product
perlu diarahkan dan dikembangkan kepada
momentnya yaitu r sebesar 0,632. Langkah
sesuatu pilihan yang telah ditentukan, menurut
selanjutnya adalah menghitung harga t untuk
Syah (2003: 132) membedakannya menjadi 3
mengetahui tingkat signifikansinya. Nilai t
macam, yaitu : faktor internal, faktor eksternal
hitung sebesar 6,57 kemudian dibandingkan
dan faktor pendekatan belajar.
dengan nilai t tabel. Nilai t tabel yang
digunakan mempertimbangkan α = 0,05 uji
dua pihak dan df = n - 2=65, sehingga
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...

Grafik nilai skala persepsi diri tentang menggugat postulat John Locke (tokoh
kemampuan berbahasa Inggris empirisme) yang menyatakan segala
pengetahuan yang dimiliki manusia berasal
dari rangsangan luar (pengalaman) yang
90 85.26
83.58 ditangkap oleh indera-indera manusia,
85 81.52 79.6 sehingga meniadakan pengetahuan apriori
78.85 78.26
76.99
80
73.13 73.5 (pengetahuan yang langsung tertanam pada
75 diri manusia).
70
65 PEMBAHASAN
Ejaan (spelling)
Tekanan

Orthopografi

Pengucapan
Bunyi

Arti atau Makna


Etimologi
Intonasi

Sintaks

Data variabel minat warga belajar diperoleh


melalui angket yang terdiri dari 33 item
pernyataan dengan jumlah responden 67
warga belajar dan variabel persepsi diri
tentang kemampuan berbahasa inggris terdiri
dari 23 item pernyataan dengan jumlah
Pada variabel persepsi diri tentang kemampuan
responden yang sama yakni 67 responden.
berbahasa Inggris dengan 3 indikator, indikator
Ada 4 alternatif jawaban dimana skor tertinggi
yang memiliki nilai tertinggi yaitu Grammar
4 dan skor terendah 1.
dengan skor 3,44, sedangkan indikator yang
Hasil dari angket tersebut menghasilkan
memiliki nilai terendah yaitu Vocabulary
rekapitulasi data angket untuk variabel x
dengan skor 3,29, yang mana didalam
tentang minat warga belajar yang menyatakan
indikator tersebut terdapat 3 sub indikator yaitu
bahwa terdapat rata-rata skor tiap indikator,
Ejaan (spelling), Arti atau makna (meaning),
yakni perasaan senang memiliki rata-rata skor
Pengucapan/pelafalan (pronouncation).
sebanyak 3,31, keterlibatan siswa memiliki
rata-rata skor sebanyak 3,43, ketertarikan
Menampung kosa kata sebanyak mungkin
memiliki rata-rata skor sebanyak 3,52 dan
adalah langkah terakhir. Hal ini dapat
perhatian siswa memiliki rata-rata skor
dilakukan dengan banyak membaca buku
sebanyak 3,32 dari hasil berbagai indikator
bahasa Inggris dan menggunakan bantuan
yang sudah disebar dan dihitung rata-rata skor
kamus unuk mendukung proses pembelajaran
tiap indikator, ketertarikan pada variabel x
tersebut. Demikian beberapa komponen yang
memiliki rata-rata skor tertinggi daripada
harus diperhatikan guna meningkatkan
lainnya. Jawaban responden tersebut berarti
kemampuan berbicara bahasa Inggris. Akan
warga belajar pada camp mahesa putri
tetapi kebanyakan dari warga belajar sulit
kampung inggris pare kediri sangat sesuai
untuk melakukan hal ini. Leonard Bloomfield
dengan indikator ketertarikan.
(dalam Hidayat, 2004) mengatakan bahwa
Sedangkan untuk rekapitulasi data angket
kemampuan berbahasa manusia adalah
untuk variabel persepsi diri tentang
bentukan dari alam, dimana manusia itu
kemampuan berbahasa inggris meliputi
dibesarkan, seperti kertas kosong, alam mengisi
beberapa komponen yaitu pronouncation,
dan membentuk kemampuan manusia. grammar dan vocabulary yang menyatakan
bahwa terdapat rata-rata skor tiap indikator,
Konsep Bloomfield ini dikenal dengan teori yakni pronouncation memiliki rata-rata skor
tabula rasa. Teori ini tidak bertahan lama sebanyak 3,37, grammar memiliki rata-rata
karena popularitasnya tersaingi oleh konsep skor sebanyak 3,44 dan vocabulary memiliki
linguistik generative dari Noam Chomsky. rata-rata skor sebanyak 3,29 dari hasil berbagai
Hipotesis Noam Chomsky (dalam Hidayat, indikator yang sudah disebar dan dihitung
2004) mengenai proses kemampuan berbahasa
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...

rata-rata skor tiap indikator, grammar memiliki kemampuan berbahasa inggris di camp
rata-rata skor tertinggi daripada lainnya. mahesa putri kampung inggris pare kediri.
Jawaban responden tersebut berarti warga
belajar pada camp mahesa putri kampung
inggris pare kediri sangat sesuai dengan PENUTUP
indikator grammar. Simpulan
Untuk uji statistik yang telah dilakukan, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
diketahui bahwa minat warga belajar memiliki yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
hubungan yang positif dengan persepsi diri dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
tentang kemampuan berbahasa inggris di 1. Pada variabel minat warga belajar dengan
camp mahesa putri kampung inggris pare 4 indikator, indikator yang memiliki nilai
kediri yang ditunjukkan dengan r hitung yang
tertinggi yaitu ketertarikan dengan skor
lebih besar dari r tabel (0,632 ≥ 0,235). Di
3,52, sedangkan indikator yang memiliki
dalam tabel pada coloum sig. (2-tailed) nilai terendah yaitu perasaan senang
menunjukkan angka signifikansi 0,000 lebih dengan skor 3,31, yang mana didalam
kecil dari ρ 0,05, dapat disimpulkan bahwa indikator tersebut terdapat 2 sub indikator
hubungan kedua variabel signifikan. yaitu membaca dan memperhatikan
Sedangkan arah korelasi dapat dilihat dari pekerjaan orang lain. Rata-rata skor tiap
angka koefisien korelasi hasilnya positif atau indikator, yakni perasaan senang memiliki
negative. Pada coloum pearson correlation rata-rata skor sebanyak 3,31, keterlibatan
hasilnya menunjukkan positif yaitu 0,632 siswa memiliki rata-rata skor sebanyak
maka korelasi kedua variable bersifat searah. 3,43, ketertarikan memiliki rata-rata skor
Maksudnya hubungan positif adalah jika nilai sebanyak 3,52 dan perhatian siswa
minat warga belajar tinggi, maka nilai persepsi memiliki rata-rata skor sebanyak 3,32 dari
diri tentang kemampuan berbahasa inggris hasil berbagai indikator yang sudah disebar
juga tinggi. Sebaliknya jika nilai minat warga dan dihitung rata-rata skor tiap indikator,
belajar rendah, maka nilai persepsi diri tentang ketertarikan pada variabel x memiliki rata-
kemampuan berbahasa inggris juga rendah. rata skor tertinggi daripada lainnya.
Dari tabel pedoman untuk Pada variabel kemampuan berbahasa
menginterpretasikan koefisien korelasi dapat inggris dengan 3 indikator, indikator yang
dilihat bahwa minat warga belajar dengan memiliki nilai tertinggi yaitu grammar
persepsi diri tentang kemampuan berbahasa dengan skor 3,44, sedangkan indikator
inggris memiliki hubungan yang tinggi yakni yang memiliki nilai terendah yaitu
0,60 – 0,799. Hal ini berarti ho di tolak yang vocabulary dengan skor 3,29, yang mana
menyatakan bahwa tidak adanya hubungan didalam indikator tersebut terdapat 3 sub
antara minat warga belajar dengan persepsi indikator yaitu ejaan (spelling), arti atau
diri tentang kemampuan berbahasa inggris di makna (meaning), pengucapan/pelafalan
camp Mahesa putri kampung inggris pare (pronouncation). Rata-rata skor tiap
Kediri, dan Ha diterima yang menyatakan indikator, yakni pronouncation memiliki
bahwa adanya hubungan antara minat warga rata-rata skor sebanyak 3,37, grammar
belajar dengan persepsi diri tentang memiliki rata-rata skor sebanyak 3,44 dan
kemampuan berbahasa inggris di camp vocabulary memiliki rata-rata skor sebanyak
Mahesa putri kampung Inggris Pare Kediri. 3,29 dari hasil berbagai indikator yang
Hasil uji signifikansi juga menunjukkan bahwa sudah disebar dan dihitung rata-rata skor
t hitung lebih besar daripada t tabel (6,57 ≥ tiap indikator, grammar memiliki rata-rata
1,668) yang berarti terdapat hubungan yang skor tertinggi daripada lainnya.
positif, signifikan, dan searah antara minat Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
warga belajar dengan persepsi diri tentang dapat disimpulkan bahwa hasil
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...

perhitungan statistic product moment, warga belajar untuk mengikuti diskusi,


menunjukkan harga r hitung lebih besar dari r seminar, serta kegiatan-kegiatan lainnya
tabel yaitu (0,632 ≥ 0,235). Sehingga ha yang yang dapat meningkatkan perasaan senang
berbunyi “adanya hubungan antara minat warga belajar. Dan program vocabulary
warga belajar dengan persepsi diri tentang yang diselenggarakan dapat dioptimalkan
kemampuan berbahasa inggris di camp lagi agar kemampuan berbahasa inggris
mahesa putri kampung inggris pare kediri” warga belajar di camp semakin meningkat.
dapat diterima. Hal ini menunjukkan 3. Bagi peneliti yang akan datang, disarankan
terdapat hubungan yang signifikan antara untuk memfokuskan pengetahuan serta
minat warga belajar (variabel x) dengan pengembangan pada item-item penelitian
persepsi diri tentang kemampuan seperti objek penelitian, untuk penelitian
berbahasa inggris (variabel y), artinya selanjutnya disarankan menggunakan
terdapat korelasi positif antara variabel x objek penelitian yang lebih familiar atau
dan variable y, yaitu sebesar 0,632. lebih dikenal secara mendalam oleh
Berdasarkan pedoman interprestasi kalangan masyarakat. Selain itu,
terhadap koefisien korelasi, maka besarnya diharapkan menggunakan variael-variabel
nilai koefisien korelasi menunjukkan lain yang telah diteliti pada penelitian ini
hubungan antara kedua variabel tersebut agar memperoleh hasil yang variatif.
tinggi, yang besarnya nilai diantara interval Sehingga diharapkan hasil penelitian yang
koefisien sebesar 0,600 – 0,799 yang akan datang lebih baik dari penelitian ini.
menyatakan bahwa kedua variabel tersebut
memiliki tingkat korelasi yang tinggi. DAFTAR PUSTAKA
Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah Agustin, Y. 2011. Kedudukan Bahasa Inggris
dilakukan dapat diketahui bahwa minat warga Sebagai Bahasa Pengantar dalam Dunia
belajar berhubungan positif dengan persepsi Pendidikan. Deiksis, 3 (04). 354-364.
diri tentang kemampuan berbahasa inggris di
camp mahesa putri kampung inggris pare Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian.
kediri. Oleh karena itu, untuk Rineka Cipta. Jakarta 1998.
mengoptimalkan hal yang dapat dilakukan
Bashir, M., Azeem, M., & Dogar, A. H.
adalah :
(2011). Factor effecting students’ English
1. Bagi pembaca, diharapkan bagi para speaking skills. British journal of arts
pembaca yang sudah memahami penelitian and social sciences, 2(1), 34-50.
ini, supaya menjadi peneliti yang dapat
menjadikan bahan penelitiannya lebih Fortune, A. E., McCarthy, M., & Abramson, J.
baik, dapat mengedukasi pembaca agar S. (2001). Student learning processes
dapat mebembangkan penelitian yang in field education: Relationship of
bermanfaat lebih unggul dan kompeten. learning activities to quality of field
Pembaca lebih diharapkan mengetahui instruction, satisfaction, and
performance among MSW
fungsi dalam belajar dan pembelajaran students. Journal of Social Work
lebih rinci dan tentunya bagi warga belajar, Education, 37(1), 111-124.
harus terus meningkatkan kualitas diri dan
menjaga hubungan baik dengan tutor Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar.
pendamping camp sehingga dapat tercipta Jakarta: PT Bumi Aksara,
kenyamanan dan keselarasan yang baik
antar keduanya. Handayani, S. (2016). Pentingnya
2. Bagi lembaga, hal yang terpenting yang Kemampuan Berbahasa Inggris
tidak boleh dilupakan adalah memberikan Sebagai Dalam Menyongsong
ASEAN COMMUNITY
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...

2015. Dalam Litera Jurnal Ikatan


Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
Jawa Tengah, 3, 102-106.

Joesoef, Soelaiman. 1991. Konsep Dasar


Pendidikan Luar Skeolah. Jakarta:
Bumi Aksara.

Kiswoyowati, A. (2011). Pengaruh Motivasi


Belajar dan Kegiatan Belajar Siswa
Terhadap Kecakapan Hidup
Siswa. Portal Jurnal Universitas
Pendidikan Indonesia, 2(1), 12-16.

Marzuki, Saleh. 2012. Pendidikan Nonformal.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 1997. Berbagai Pendekatan dalam


Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
PT. Bumi Aksara

Palupi, R. (2014). Hubungan Antara Motivasi


Belajar Dan Persepsi Siswa Terhadap
Kinerja Guru Dalam Mengelola
Kegiatan Belajar Dengan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas VIII Di
SMPN N 1 Pacitan. Jurnal
Teknologi Pendidikan dan
Pembelajaran, 2(2).

Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang


mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan


Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.

UU SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional)


UU R.I No. 20 Th.2003 dilengkapi PP
R.I No. 48 dan 47 Th.2008
Permendiknas No. 49,19,15,13 Th.2007.
2014. Jakarta: Sinar Grafika.

Anda mungkin juga menyukai