php/jpls/index
Puput Agustina
Wiwin Yulianingsih
Abstract
_______________________________________________________________
The interest of learning citizens towards English is a condition that shows the interest of learning citizens
towards the English camp program that runs and then encourages them to learn and pursue the
learning. This research method uses a quantitative approach to the type of correlational research. Data
was collected using questionnaire techniques, observation and documentation. Data analysis techniques
use the product moment correlation formula, before testing the correlation, the data can be tested for
normality. The normality test is conducted to find out whether the data used in the study has a normal
distribution. The results of the study indicate that there is a relationship between the interest of learning
citizens with English language skills. This is evidenced based on the SPSS calculation results. It is
known that the correlation value between the two research variables is 0.632 with a calculated r value
greater than r table of 0.235 then (0.632> 0.235) and seen from the guidelines for the correlation
coefficient 0.632 r count in the coefficient interval correlation between (0.60-0.799) which states that the
two variables have a high level of correlation.
1
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...
paling besar pengaruhnya adalah lingkungan kegiatan pendidikan yang dirancang dan
individu seseorang”, dapat dikatakan bahwa diorganisasikan secara sistematis untuk
speak english in areas camp sangat membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
mengembangkan kemampuan bahasa Inggris sikap peserta didik dan diselenggarakan di luar
dalam penerapan keseharian. sistem persekolahan”. Menurut Sudjana (2004:
74) menyatakan bahwa peranan pendidikan
Dalam penyelenggaraan pembelajaran di nonformal yang dapat ditampilkan dalam
camp, warga belajar memiliki kesempatan yang pemecahan masalah pendidikan formal adalah
seluas-luasnya untuk mengaplikasikan sebagai pelengkap, penambah dan pengganti
minatnya terhadap berbahasa Inggris. pendidikan formal.
Kemampuan berbahasa Inggris yang dimiliki,
akan memudahkan warga belajar dalam Manusia adalah makhluk berpikir (homo
mengakses dan memperoleh informasi karena sapiens), memiliki keinginan untuk
zaman yang semakin modern ini mayoritas memperoleh sesuatu yang dapat memuaskan
informasi yang diberikan menggunakan bahasa dirinya. Untuk memperoleh sesuatu hal
Inggris. Hal ini terjadi karena bahasa Inggris tersebut, manusia mengarahkan pikirannya dan
berfungsi sebagai bahasa ilmu pengetahuan, melakukan aktivitas yang mendukung untuk
teknologi dan perdagangan. Sehingga memperoleh keinginan tersebut. Sardiman
kemampuan berbahasa Inggris juga harus A.M (2006:40) menyatakan bahwa seseorang
diasah dalam kehidupan keseharian, hal itu akan berhasil dalam dirinya jika ada dorongan
akan memberikan banyak keuntungan. dan keinginan untuk belajar. Dorongan dan
Keberhasilan dari minat warga belajar dalam keinginan tersebut adalah minat untuk belajar.
berbahasa Inggris akan membawa dampak Menurut Soejanto Sandjaja (2008: 2-3) secara
positif pada lembaga pendidikan nonformal umum minat dapat diartikan sebagai suatu
menuju proses kemajuan, dengan memberikan kecenderungan yang menyebabkan seseorang
kontribusi bagi pencapaian tujuan. Warga berusaha untuk mencari ataupun mencoba
belajar melaksanakan bermacam-macam berbagai aktivitas dalam bidang tertentu. Minat
kegiatan untuk mengaplikasikan ketertarikan juga diartikan sebagai sikap positif anak
terhadap pengetahuan atau pengalaman terhadap aspek-aspek lingkungan. Ada juga
belajar. Terkait dengan uraian diatas, peneliti yang mengartikan minat sebagai
mengambil penelitian yang berjudul: kecenderungan yang tetap untuk
“Hubungan Antara Minat Warga Belajar Dengan memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas
Persepsi Diri Tentang Kemampuan Berbahasa disertai dengan rasa senang.
Inggris Di Camp Mahesa Putri Kampung Inggris
Pare Kediri”. Skinner (dalam Ratnawati, 2003:12)
mengemukakan bahwa minat merupakan motif
Pendidikan nonformal merupakan kegiatan di yang menunjukkan arah perhatian individu
luar sub sistem pendidikan formal, yang kepada objek yang menarik. Objek yang
bertujuan membantu masyarakat untuk belajar menarik adalah objek yang menyenangkan.
tentang pengetahuan maupun vokasional yang Sardiman (2011) mengemukakan bahwa minat
akan dibutuhkan untuk mengaktualisasi diri merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila
dan meningkatkan kesejahteraan kehidupan. seseorang melihat sesuatu ciri atau arti yang
Pendidikan nonformal mempunyai keleluasaan memiliki hubungan dengan keinginan-
jauh lebih besar daripada pendidikan sekolah keinginan atau kebutuhannya sendiri. Oleh
dan secara cepat dapat disesuaikan dengan karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah
kebutuhan masyarakat yang senantiasa tentu akan membangkitkan minatnya sejauh
berubah. Zulkarnain (2016:2) mengatakan apa yang dilihat itu mempunyai hubungan
bahwa “pendidikan luar sekolah merupakan dengan kepentingannya sendiri.
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...
Hal ini menunjukkan, bahwa minat merupakan keluarga, teman pergaulan, lingkungan, cita-
kecenderungan jiwa se seorang kepada cita dan, bakat.
seseorang (biasanya disertai dengan perasaan
senang), karena merasa ada kepentingan Teori persepsi menurut Slameto (2010)
dengan sesuatu itu. Dalam konteks ini, minat mengemukakan bahwa persepsi merupakan
erat kaitannya dengan perasaan senang atau suatu proses yang menyangkut masuknya
terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. pesan atau informasi ke dalam otak manusia.
Orang yang berminat kepada sesuatu berarti Melalui persepsi manusia terus-menerus
orang tersebut bersikap senang kepada sesuatu. mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
Minat bukanlah pembawaan, namun minat Hubungan dilakukan yaitu dengan inderanya,
bisa diusahakan, dipelajari, dan yaitu indera pengelihatan, pendengaran,
dikembangkan. Dapat disimpulkan bahwa peraba, dan penciuman. Dengan persepsi
minat warga belajar terhadap berbahasa inggris individu dapat mengerti tentang keadaan
adalah suatu kondisi yang menunjukkan lingkungan yang ada disekitarnya maupun
adanya ketertarikan warga belajar terhadap tentang hal yang ada dalam diri individu yang
program English camp yang berjalan dan bersangkutan (Sunaryo, 2004) Dari penjelasan
kemudian mendorong warga belajar untuk di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi
mempelajari dan menekuni pembelajaran adalah suatu proses di mana seseorang
tersebut. menyimpulkan suatu pesan atau informasi
yang berupa peristiwa atau pengalamanya.
Dengan penjelasan ini, apabila seorang tutor Penerimaan pesan ini dilakukan dengan panca
ingin berhasil dalam melakukan kegiatan indera yang dimilikinya.
belajar mengajar harus dapat memberikan
rangsangan kepada warga belajar agar ia Menurut Hasan Alwi (2002: 707-708)
berminat dalam mengikuti proses belajar kemampuan berasal dari kata mampu yang
mengajar tersebut dan ketika warga belajar berarti yang pertama kuasa (bisa, sanggup)
sudah merasa berminat mengikuti pelajaran, melakukan sesuatu dan kedua berada.
maka ia akan dapat mengerti dengan mudah Kemampuan sendiri mempunyai arti
melakukan proses pembelajaran begitu juga kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan.
sebaliknya. Menurut Slameto (2010: 180) Sedangkan kemampuan menurut bahasa
beberapa indikator minat belajar yaitu: berarti kemampuan seseorang menggunakan
perasaan senang, ketertarikan, penerimaan, bahasa yang memadai dilihat dari sistem
dan keterlibatan siswa. Dari beberapa definisi bahasa, antara lain mencakup sopan santun,
yang dikemukakan mengenai indikator minat memahami giliran dalam bercakap-cakap.
belajar tersebut diatas, dalam penelitian ini Bahasa adalah sistem dari komunikasi, dimana
menggunakan indikator minat yaitu; perasaan kata-kata dan berbagai bentuk kombinasi
senang, keterlibatan siswa, ketertarikan dan simbol tertulis lainnya, yang teratur sehingga
perhatian siswa. Minat belajar seseorang menghasilkan sejumlah pesan (Parke, 1999).
tidaklah selalu stabil, melainkan selalu Bahasa merupakan sarana komunikasi, maka
berubah. Oleh karena itu perlu diarahkan dan segala yang berkaitan dengan komunikasi tidak
dikembangkan kepada sesuatu pilihan yang lepas dari bahasa, seperti berpikir sistematis
telah ditentukan, menurut Syah (2003: 132) dalam menggapai ilmu pengeahuan. Dengan
membedakannya menjadi 3 macam, yaitu: kata lain, tanpa memiliki kemampuan
faktor internal; fisiologis, psikologis, faktor berbahasa, seseorang tidak dapat melakukan
eksternal; lingkungan sosial dan lingkungan kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur
nonsosial, faktor pendekatan belajar; motivasi, (Setiawan, 2007).
belajar, bahan pelajaran dan sikap tutor,
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...
Chomsky (dalam Hidayat, 2004) menyatakan belajar ini merupakan prinsip yang
bahwa kemampuan berbahasa pada diri menggambarkan suatu keadaan warga belajar
manusia bukanlah produk (setting) alam, cenderung akan mendapatkan kepuasan atau
melainkan lebih merupakan potensi bawaan dapat juga ketidakpuasan. Minat warga belajar
manusia sejak lahir. Teori ini sebagai hasil dari dalam proses pembelajaran akan menyebabkan
penelitian yang ia lakukan terhadap interaksi yang tinggi tutor dengan warga
perkembangan berbahasa seorang warga belajar. Hal ini akan mengakibatkan suasana
belajar. Seorang warga belajar dapat pembelajaran menjadi segar dan kondusif,
menguasai bahasa ibunya dengan mudah dan masing-masing warga belajar dapat melibatkan
cepat, bahkan pengetahuan itu juga diikuti oleh kemampuannya semaksimal mungkin. Minat
sense of language dari bahasa itu, yang lebih yang timbul dari siswa akan mengakibatkan
mengarah pada keterampilan dalam tata pula terbentuknya pengetahuan dan
bahasa. Hal itu ia yakini sebagai kemampuan keterampilan yang akan mengarah pada
naluriah yang diberikan oleh Tuhan kepada peningkatan prestasi maupun kemampuannya.
manusia, sehingga apabila kemampuan itu Di dalam camp sebuah pembelajaran
dianggap sebagai hasil pembelajaran dari alam disesuaikan dengan rencana yang akan dapat
atau dari kedua orang tua (Hidayat, 2004). membantu warga belajar dalam mencapai
Hornby, AS (1983:48) dan Alexander, LG tujuannya. Para pembelajar mengalami
(1984:72) Kemampuan bahasa Inggris meliputi kemajuan dalam suatu bidang pembelajaran
beberapa komponen yaitu pronounciation, hanya sepanjang mereka membutuhkannya
intonation, sentence stress, grammar dan vocabulary. guna mencapai tujuan-tujuan mereka (Wayne,
Agar dapat meningkatkan kemampuan, perlu 2008: 213). Jika dalam camp diterapkan
di kembangkan kelima komponen tersebut. kemampuan berbahasa Inggris, warga belajar
akan semakin faham dan mengerti akan arti
Chomsky (dalam Hidayat, 2004) tidak dari bahasa yang diucapkan dan sangat
menolak teori behaviouris secara total, ia membantu warga belajar dalam menjalani
mengakui peran serta alam dalam membentuk kehidupan yang semakin bergerak ke arah
potensi bawaan ini. Bila bayi yang dilahirkan kemajuan.
di Jepang dibawa dan dibesarkan di Indonesia,
ia akan menguasai bahasa serta tata bahasa Sebagaimana Carter (1973: 247) menyatakan
Indonesia, dan begitu juga dengan bayi-bayi bahwa kebiasaan adalah suatu tindakan
lainnya. Oleh karena itu, Chomsky (dalam dipraktikkan terus menerus hingga menjadi
Hidayat, 2004) meyakini bahasa potensial yang perilaku yang terpola, dan itu biasanya
ada pada setiap manusia sebagai bahasa dilakukan tanpa dipastikan tidak sadar karena
universal. Teori linguistic Chomsky (dalam latihan telah menjadi akrab dan mudah. Otak
Hidayat, 2004) lebih humanis daripada teori kita membutuhkan olahraga seperti otot. Jika
behaviouris. Aliran behaviourisme menganggap kita sering menggunakannya dan dengan cara
manusia sebagai patung yang diukir oleh sang yang benar, kita akan menjadi lebih terampil
arsitek bernama lingkungan, atau bagaikan dalam berfikir dan meningkatnya kemampuan
robot yang sudah diatur sedemikian rupa oleh kita. Untuk menjawab masalah yang
ilmuwan penciptanya. (Hidayat, 2004). dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut: Ha: Adanya
Menurut Thorndike, belajar akan berlangsung hubungan antara minat warga belajar dengan
pada diri siswa jika siswa berada dalam tiga persepsi diri tentang kemampuan berbahasa
macam hukum belajar, yaitu : 1) The Law of Inggris di camp mahesa pare Kediri. Ho: Tidak
Readiness (hukum kesiapan belajar), 2) The Law adanya hubungan antara minat warga belajar
of Exercise (hukum latihan), dan 3) The Law of dengan persepsi diri tentang kemampuan
Effect (hukum pengaruh). Hukum kesiapan berbahasa Inggris di camp Mahesa Pare Kediri.
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...
(variabel Y). Selanjutnya data tersebut didapatkan t tabel sebesar 1,668. Hasil
dijadikan bahan untuk menguji validitas perbandingan menunjukkan harga t hitung
instrumen dengan rumus korelasi product 6,57 lebih besar dari t tabel, sehingga Ho
moment dengan angka kasar. Kemudian ditolak dan Ha diterima.
didapatkan hasil perhitungan yang valid untuk
variabel X sebanyak 33 pernyataan, sedangkan Grafik nilai skala minat warga belajar
untuk variabel Y sebanyak 23 pernyataan.
Item yang tidak valid dianggap gugur dan
tidak digunakan lagi dalam penelitian. Jadi 85
hasil pernyataan dari angket keseluruhan
80
setelah dilakukan uji validitas sebanyak 56
pernyataan. 75
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, 70
angket variabel x yang berjumlah 48 menjadi
33 dan variabel y yang berjumlah 33 menjadi 65
22 item pernyataan. Instrumen yang valid
adalah nilai hasil spss yang lebih dari 0,388
sedangkan instrumen yang reliabel karena
hasil perhitungan spss mendekati 1 dan lebih
dari 0,6.
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, Pada variabel minat warga belajar terdapat 4
angket yang sudah valid kemudian disebarkan indikator, indikator yang memiliki nilai
kepada 67 responden. Hasil angket dari kedua
tertinggi yaitu Ketertarikan dengan skor 3,52,
variabel, yaitu data angket minat dan
sedangkan indikator yang memiliki nilai
kemampuan berbahasa Inggris dalam
terendah yaitu Perasaan senang dengan skor
penelitian ini adalah sebagai berikut:
3,31, yang mana didalam indikator tersebut
Uji normalitas data menggunakan SPSS
terdapat 2 sub indikator yaitu membaca dan
Kolmogrov-Smirnov Test menghasilkan nilai sig
memperhatikan pekerjaan orang lain.
atau p pada variabel minat sebanyak 0,755 dan
untuk variabel kemampuan berbahasa sebesar
Ketertarikan seseorang berhubungan dengan
0,959. Jadi nilai sig atau nilai p dari kedua
daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada
angket lebih besar daripada 0,05 sehingga data
sesuatu benda, orang kegiatan atau bias berupa
yang diperoleh dari kedua angket tersebut
pengalaman afektif yang dirangsang oleh
berdistribusi normal. Uji linieritas
kegiatan itu sendiri. Apabila warga belajar
menggunakan SPSS sebesar 0,000 dan Uji
memiliki perasaan senang terhadap
korelasi product moment menggunakan SPSS
pembelajaran tertentu maka mereka akan
korelasi product moment yang menghasilkan
mengerjakan dengan perasaan senang, tidak
nilai korelasi hitung sebesar 0,632 dan untuk
akan menunda ataupun terpaksa untuk belajar
n= 67 dengan taraf signifikan 5% maka harga
dan ketika warga belajar menunda apa yang
r-tabel diketahui samadengan 0,632.
akan dilakukan dalam pembelajaran maka
Setelah diketahui nilai korelasi product
perlu diarahkan dan dikembangkan kepada
momentnya yaitu r sebesar 0,632. Langkah
sesuatu pilihan yang telah ditentukan, menurut
selanjutnya adalah menghitung harga t untuk
Syah (2003: 132) membedakannya menjadi 3
mengetahui tingkat signifikansinya. Nilai t
macam, yaitu : faktor internal, faktor eksternal
hitung sebesar 6,57 kemudian dibandingkan
dan faktor pendekatan belajar.
dengan nilai t tabel. Nilai t tabel yang
digunakan mempertimbangkan α = 0,05 uji
dua pihak dan df = n - 2=65, sehingga
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...
Grafik nilai skala persepsi diri tentang menggugat postulat John Locke (tokoh
kemampuan berbahasa Inggris empirisme) yang menyatakan segala
pengetahuan yang dimiliki manusia berasal
dari rangsangan luar (pengalaman) yang
90 85.26
83.58 ditangkap oleh indera-indera manusia,
85 81.52 79.6 sehingga meniadakan pengetahuan apriori
78.85 78.26
76.99
80
73.13 73.5 (pengetahuan yang langsung tertanam pada
75 diri manusia).
70
65 PEMBAHASAN
Ejaan (spelling)
Tekanan
Orthopografi
Pengucapan
Bunyi
Sintaks
rata-rata skor tiap indikator, grammar memiliki kemampuan berbahasa inggris di camp
rata-rata skor tertinggi daripada lainnya. mahesa putri kampung inggris pare kediri.
Jawaban responden tersebut berarti warga
belajar pada camp mahesa putri kampung
inggris pare kediri sangat sesuai dengan PENUTUP
indikator grammar. Simpulan
Untuk uji statistik yang telah dilakukan, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
diketahui bahwa minat warga belajar memiliki yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
hubungan yang positif dengan persepsi diri dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
tentang kemampuan berbahasa inggris di 1. Pada variabel minat warga belajar dengan
camp mahesa putri kampung inggris pare 4 indikator, indikator yang memiliki nilai
kediri yang ditunjukkan dengan r hitung yang
tertinggi yaitu ketertarikan dengan skor
lebih besar dari r tabel (0,632 ≥ 0,235). Di
3,52, sedangkan indikator yang memiliki
dalam tabel pada coloum sig. (2-tailed) nilai terendah yaitu perasaan senang
menunjukkan angka signifikansi 0,000 lebih dengan skor 3,31, yang mana didalam
kecil dari ρ 0,05, dapat disimpulkan bahwa indikator tersebut terdapat 2 sub indikator
hubungan kedua variabel signifikan. yaitu membaca dan memperhatikan
Sedangkan arah korelasi dapat dilihat dari pekerjaan orang lain. Rata-rata skor tiap
angka koefisien korelasi hasilnya positif atau indikator, yakni perasaan senang memiliki
negative. Pada coloum pearson correlation rata-rata skor sebanyak 3,31, keterlibatan
hasilnya menunjukkan positif yaitu 0,632 siswa memiliki rata-rata skor sebanyak
maka korelasi kedua variable bersifat searah. 3,43, ketertarikan memiliki rata-rata skor
Maksudnya hubungan positif adalah jika nilai sebanyak 3,52 dan perhatian siswa
minat warga belajar tinggi, maka nilai persepsi memiliki rata-rata skor sebanyak 3,32 dari
diri tentang kemampuan berbahasa inggris hasil berbagai indikator yang sudah disebar
juga tinggi. Sebaliknya jika nilai minat warga dan dihitung rata-rata skor tiap indikator,
belajar rendah, maka nilai persepsi diri tentang ketertarikan pada variabel x memiliki rata-
kemampuan berbahasa inggris juga rendah. rata skor tertinggi daripada lainnya.
Dari tabel pedoman untuk Pada variabel kemampuan berbahasa
menginterpretasikan koefisien korelasi dapat inggris dengan 3 indikator, indikator yang
dilihat bahwa minat warga belajar dengan memiliki nilai tertinggi yaitu grammar
persepsi diri tentang kemampuan berbahasa dengan skor 3,44, sedangkan indikator
inggris memiliki hubungan yang tinggi yakni yang memiliki nilai terendah yaitu
0,60 – 0,799. Hal ini berarti ho di tolak yang vocabulary dengan skor 3,29, yang mana
menyatakan bahwa tidak adanya hubungan didalam indikator tersebut terdapat 3 sub
antara minat warga belajar dengan persepsi indikator yaitu ejaan (spelling), arti atau
diri tentang kemampuan berbahasa inggris di makna (meaning), pengucapan/pelafalan
camp Mahesa putri kampung inggris pare (pronouncation). Rata-rata skor tiap
Kediri, dan Ha diterima yang menyatakan indikator, yakni pronouncation memiliki
bahwa adanya hubungan antara minat warga rata-rata skor sebanyak 3,37, grammar
belajar dengan persepsi diri tentang memiliki rata-rata skor sebanyak 3,44 dan
kemampuan berbahasa inggris di camp vocabulary memiliki rata-rata skor sebanyak
Mahesa putri kampung Inggris Pare Kediri. 3,29 dari hasil berbagai indikator yang
Hasil uji signifikansi juga menunjukkan bahwa sudah disebar dan dihitung rata-rata skor
t hitung lebih besar daripada t tabel (6,57 ≥ tiap indikator, grammar memiliki rata-rata
1,668) yang berarti terdapat hubungan yang skor tertinggi daripada lainnya.
positif, signifikan, dan searah antara minat Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
warga belajar dengan persepsi diri tentang dapat disimpulkan bahwa hasil
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol...,Nomer ..., Tahun ...