6 [Teks Anekdot]
Disusun Oleh:
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. (Kompetensi
Sikap Spiritual)
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia. (Kompetensi Sikap Sosial)
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model project based learning peserta didik
mampu merancang, mengembangkan rancangan, dan menciptakan teks anekdot dengan
memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis dengan menjunjung nilai kerja
sama, tanggung jawab, percaya diri, cermat, proaktif, kritis, dan kreatif.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Faktual
Teks anekdot berjudul “Inspeksi Mendadak Walikota”
2. Materi Konseptual
a. Teks anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang digunakan untuk
menyampaikan kritik melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut
orang banyak atau perilaku tokoh penting.
b. Struktur teks anekdot
a) abtraksi,
b) orientasi
c) krisis
d) reaksi
e) koda.
c. Kaidah kebahasaan teks anekdot antara lain:
a) menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu;
b) menggunakan konjungsi waktu;
c) menggunakan kalimat retoris;
d) menggunakan kalimat interogatif;
e) menggunakan kata seru.
f) Menggunakan kalimat imperatif;
g) menggunakan kata kerja aksi
3. Materi Prosedural
Langkah-langkah menulis teks anekdot
4. Materi Metakognitif
Pemanfaatan teks anekdot dalam kegiatan menyampaikan kritikan di kehidupan
sehari-hari
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintifik – TPACK
b. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan penugasan
c. Model :
1) Pertemuan pertama menggunakan Problem based learning
2) Pertemuan kedua menggunakan Project based learning
G. Sumber Belajar
“Juliari Batubara Minta Penderitaannya Diakhiri, Komika Marshel Widianto Bereaksi”.
Seleb.tempo.co. 11 Agustus 2021. 2 Oktober 2021.
https://seleb.tempo.co/read/1493396/juliari-batubara-minta-penderitaannya-
diakhiri-komika-marshel-widianto-bereaksi/full&view=ok
Kosasih, Engkos. 2016. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya
“Minta Penderitaannya Diakhiri, Juliari Batubara: Bebaskan Saya dari Segala Dakwaan” .
Pikiran Rakyat.com. 10 agustus 2021. 2 Oktober 2021. https://www.pikiran-
rakyat.com/nasional/pr-012367506/minta-penderitaannya-diakhiri-juliari-
batubara-bebaskan-saya-dari-segala-dakwaan
Saragih, Elza Leyli Lisnora dan Beslina Afriani Siagian. Pembelajaran Menulis Teks
Anekdot Berbasis Kurikulum 2013. JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN.
Volume-2, Edisi-1, Maret 2015
Suherli, dkk.2016. Buku Pegangan Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi 2016.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Suherli, dkk. 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2016.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Tribunnews. 2021, 9 Agustus. Ingin Dibebaskan dari Dakwaan Kasus Korupsi Bansos, Juliari:
Akhiri Penderitaan Kami. https://www.youtube.com/watch?v=bQio1b2ovjA
Wulandari, Rini. 2020. “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Peserta Didik
Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) 2 SMK N 7 Purworejo Tahun
Pelajaran 2020/2021”. Jurnal PBI UNES
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I : (2 x 30 menit)
Alokasi
Kegiatan Unsur Inovatif Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan PPK: Religius, 1. Peserta didik menjawab salam pembuka, 5 menit
percaya diri dalam menyuarakan “jargon” bertujuan
menjawab menumbuhkan motivasi belajar dan bangga
pertanyaan. terhadap almamater, berdoa untuk memulai
pembelajaran, dicek kehadirannya oleh
pendidik, dan mengondisikan diri untuk siap
belajar.
2. Peserta didik melakukan permainan “Pesan
Berantai.” Permainan ini dilakukan untuk
memberikan kritikan terhadap seseorang
yang sering menebar “Hoaks” dengan cara
menambahkan atau mengurangi informasi
yang ada.
3. Peserta didik bersama pendidik mengaitkan
materi yang akan dipelajari dengan
pengalaman peserta didik saat memelajari
ulasan sebelumnya.
4. Peserta didik memahami kompetensi dasar
dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
dalam pembelajaran.
5. Peserta didik termotivasi memahami hakikat
Alokasi
Kegiatan Unsur Inovatif Deskripsi Kegiatan
Waktu
dan fungsi teks anekdot, serta kaitannya
dalam kehidupan kehidupan sehari-hari.
Alokasi
Kegiatan Unsur Inovatif Deskripsi Kegiatan
Waktu
Communication lain
I. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap
1. Teknik : Nontes
2. Bentuk : Lembar Observasi
3. Instrumen Penilaian : Terlampir
2. Penilaian Pengetahuan
1. Teknik : Tes Tertulis
2. Bentuk : Uraian
3. Instrumen Penilaian : Terlampir
3. Penilaian Keterampilan
1. Teknik : Proyek
2. Bentuk : Produk Teks Anekdot
3. Instrumen Penilaian : Terlampir
4. Remedial
Pembelajaran remedial diberikan kepada peserta didik jika hasil capaian KD-nya
belum tuntas dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Jika lebih dari 50% peserta didik tidak tuntas, maka remedial dilakukan dengan
cara pembelajaran ulang tentang materi yang tidak tuntas, setelah itu diberikan
soal remedial
b. Jika kurang dari 50% peserta didik yang tidak tuntas, maka remedial dilakukan
dengan pembelajaran tutor sebaya, setelah itu diberikan soal remedial.
c. Peserta didik hanya dapat melakukan remedial sebanyak dua kali, jika setelah dua
kali dilakukan remedial tetapi peserta didik masih belum tuntas, maka pendidik
memberikan tugas kepada peserta didik disesuaikan dengan materi.
5. Pengayaan
Pengayaan dilakukan jika peserta didik yang capaian KD-nya sudah tuntas dengan
ketentuan sebagai berikut.
a. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran.
b. Peserta didik yang memiliki nilai maksimum diberikan materi melebihi cakupan
KD sebagai materi tambahan.
BAHAN AJAR
Disusun Oleh:
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Teks Anekdot
Kalimat imperatif adalah kalimat yang terdiri atas kalimat perintah, permohonan,
ajakan, larangan, dan pembiaran.
e. Menggunakan Konjungsi Waktu
Konjungsi waktu adalah konjungsi yang menyatakan keterangan waktu.
Konjungsi ini berfungsi menjelaskan waktu kejadian dalam anekdot. Konjungsi
yang digunakan, antara lain sejak, semenjak, sedari, sewaktu, ketika, tatkala,
selagi, seusai, setelah, sesudah, sebelum, hingga,dan sampai.
a. Contoh pola penyajian dalam bentuk dialog (percakapan dua orang atau lebih)
dapat dilihat pada anekdot berikut:
b. Contoh pola penyajian dalam bentuk narasi dapat dilihat pada teks anekdot
berikut:
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.
“Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah
mau berdiri,” kata Tono kepada Udin. Seulas senyum tercipta di bibir Udin. Udin
beranggapan, Tono menanyakan sesuatu yang tidak penting. Dan bagi Udin, itu terasa
sangat konyol.
“Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Kata-kata itu terlontar begitu saja dari
mulut Udin. Dia seolah-olah tak peduli.
“Ya, Udin tahu sebabnya.” Wajah Tono seketika berubah, dia terlihat sangat
serius dengan pertanyaannya. Mendapati hal itu, Udin pun akhirnya menjawab
dengan hati-hati.
“Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri Ton.”
“ Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.” Ungkap Tono.
“Loh, apa hubungannya?” Udin merasa aneh dengan jawaban Tono yang
seperti itu.
“Ya. Kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Jawab Tono yang
langsung berdiri dan kemudian berlalu pergi meninggalkan Udin yang masih terlihat
kebingungan.
Disusun Oleh:
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model project based learning peserta didik
mampu merancang, mengembangkan rancangan, dan menciptakan teks anekdot dengan
memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis dengan menjunjung nilai kerja
sama, tanggung jawab, percaya diri, cermat, proaktif, kritis, dan kreatif.
Nama Anggota Kelompok:
1. ........................
2. ........................
3. ........................
4. ........................
5. ........................
6. ........................
7. ........................
Kelas :
Petunjuk Belajar :
1. Simaklah video pembelajaran yang sudah disediakan!
(coba buka tautan berikut https://www.youtube.com/watch?v=bQio1b2ovjA)
2. Bacalah dengan saksama informasi pendukung yang sudah disediakan!
Kerjakan dengan cermat dan runtut!
3. Jika ada kesulitan dalam memahami soal-soal yang sudah disediakan, tanyakan kepada
pendidik !
INFORMASI 1
Minta Penderitaannya Diakhiri
Juliari Batubara: Bebaskan Saya dari Segala Dakwaan
PIKIRAN RAKYAT - Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara mengajukan permohonan saat
melakukan sidang pembacaan pledoi secara daring pada Senin, 9 Agustus 2021.
Dalam sidang tersebut, Juliari meminta agar majelis hakim mau membebaskan dia dari
segala dakwaan karena selama ini keluarganya sudah banyak menderita.
"Oleh karena itu, permohonan saya, permohonan istri saya, permohonan kedua anak saya
yang masih kecil-kecil, serta permohonan keluarga besar saya kepada majelis hakim yang
mulia, akhirilah penderitaan kami ini dengan membebaskan saya dari segala dakwaan,"
kata Juliari Batubara di gedung KPK, Senin, 9 Agustus 2021, yang dikutip dari Antara.
Pasalnya menurut Juliari, sejak terlibat dalam kasus korupsi Bansos, dia dan keluarganya
menderita lahir batin karena cacian dan hinaan yang datang dari publik.
"Tidak hanya dipermalukan tapi juga dihujat untuk sesuatu yang mereka tidak mengerti.
Badai kebencian dan hujatan akan berakhir tergantung dengan putusan dari majelis hakim,"
ujar Juliari Batubara.
Juliari Batubara menuturkan bahwa vonis yang dijatuhkan majelis hakim akan sangat
berdampak bagi keluarganya, terutama bagi anak-anaknya yang masih membutuhkan figur
seorang ayah.
"Putusan majelis yang mulia akan teramat besar dampaknya bagi keluarga saya, terutama
anak-anak saya yang masih di bawah umur dan masih sangat membutuhkan peran saya
sebagai ayah mereka," tutur Juliari Batubara.
STIMULUS
Instrumen Penilaian
Disusun Oleh:
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
INSTRUMEN PENILAIAN
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
4.6 Menciptakan kembali teks 4.6.1 Merancang teks anekdot dengan
anekdot dengan memerhatikan struktur dan
memerhatikan struktur, dan kebahasaan secara tertulis.
kebahasaan baik lisan 4.6.2 Mengembangkan rancangan teks
maupun tulis anekdot dengan memerhatikan struktur
dan kebahasaan secara tertulis.
4.6.3 Menciptakan teks anekdot dengan
memerhatikan struktur dan kebahasaan
secara tertulis.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model project based learning peserta didik
mampu merancang, mengembangkan rancangan, dan menciptakan teks anekdot dengan
memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis dengan menjunjung nilai kerja
sama, tanggung jawab, percaya diri, cermat, proaktif, kritis, dan kreatif.
1. Penilaian Sikap
1. Teknik : Nontes
2. Bentuk : Lembar Observasi
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Teks Anekdot
No. Nama Disiplin Tanggung Kerja Cermat Kreatif Percaya Total
Siswa Jawab sama Diri
1
2
3
4
5
Kolom aspek penilaian sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut:
4 : Sangat baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
2. Penilaian Keterampilan
1. Teknik : Proyek
2. Bentuk : Produk Teks Anekdot
3. Kisi-kisi :
Kompetensi IPK Materi Indikator Bentuk Nomor
Dasar Soal Soal
4.6 4.6.1 Merancang Langkah- Disajikan Uraian 1-2
Menciptakan teks anekdot langkah informasi
kembali teks dengan menulis aktual, peserta
anekdot memerhatikan teks didik
dengan struktur, dan anekdot menemukan
memerhatik kebahasaan sebuah tema,
an struktur, baik lisan kemudia
dan maupun tulis. dikembangkan
kebahasaan 4.6.2 Mengembangk menjadi teks
baik lisan an rancangan anekdot
maupun teks anekdot
tulis dengan
memerhatikan
struktur, dan
kebahasaan
baik lisan
maupun tulis.
4.6.3 Menciptakan
teks anekdot
dengan
memerhatikan
struktur, dan
kebahasaan
baik lisan
maupun tulis.
4. Instrumen Penilaian
INFORMASI 1
Minta Penderitaannya Diakhiri, Juliari Batubara: Bebaskan Saya dari Segala Dakwaan
PIKIRAN RAKYAT - Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara mengajukan permohonan saat melakukan sidang
pembacaan pledoi secara daring pada Senin, 9 Agustus 2021.
Dalam sidang tersebut, Juliari meminta agar majelis hakim mau membebaskan dia dari segala dakwaan karena
selama ini keluarganya sudah banyak menderita.
"Oleh karena itu, permohonan saya, permohonan istri saya, permohonan kedua anak saya yang masih kecil-kecil,
serta permohonan keluarga besar saya kepada majelis hakim yang mulia, akhirilah penderitaan kami ini dengan
membebaskan saya dari segala dakwaan," kata Juliari Batubara di gedung KPK, Senin, 9 Agustus 2021, yang dikutip
dari Antara.
Pasalnya menurut Juliari, sejak terlibat dalam kasus korupsi Bansos, dia dan keluarganya menderita lahir batin
karena cacian dan hinaan yang datang dari publik.
"Tidak hanya dipermalukan tapi juga dihujat untuk sesuatu yang mereka tidak mengerti. Badai kebencian dan
hujatan akan berakhir tergantung dengan putusan dari majelis hakim," ujar Juliari Batubara.
Juliari Batubara menuturkan bahwa vonis yang dijatuhkan majelis hakim akan sangat berdampak bagi keluarganya,
terutama bagi anak-anaknya yang masih membutuhkan figur seorang ayah.
"Putusan majelis yang mulia akan teramat besar dampaknya bagi keluarga saya, terutama anak-anak saya yang masih
di bawah umur dan masih sangat membutuhkan peran saya sebagai ayah mereka," tutur Juliari Batubara.
INFORMASI 2
Juliari Batubara Minta Penderitaannya Diakhiri, Komika Marshel Widianto Bereaksi
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara meminta majelis hakim untuk mengakhiri
penderitaannya dari dakwaan kasus korupsi bansos Covid-19. Hal ini membuat komika Marshel Widianto ikut
bereaksi.
Marshel Widianto menanggapi pemberitaan mengenai Juliari Batubara yang berhadap bebas dari perkara korupsi
bansos ini. Ia menyampaikan pesan kepada Juliari Batubara untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga
korban masyarakat penerima bansos.
"Mohon maaf yang menderita bukan cuma bapak, rakyat juga. Cuma bedanya bapak menderita karena di dalam,
kita menderita karena dipotong ceban (Rp 10 ribu)," kata Marshel dalam video yang diunggah di Instagram pada
Selasa, 10 Agustus 2021.
Juliardi Batubara ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK pada Desember 2020 lalu dan menjadi
tersangka korupsi bansos Covid-19. Juliardi diduga menarik fee sebanyak Rp 10 ribu dari setiap paket bansos yang
disalurkan ke masyarakat di Jabodetabek.
"Emang sih cuma ceban tapi kalau dikumpulin dari ceban pertama ternyata nyampe loh pak jadi Rp 17 M, M-nya
itu miliar loh pak bukan monyet," kata Marshel. "Rp 17 M kalau misalkan kita pakai buat beli paket bansos wuuuu
kucing liar di jalanan juga dapat."
Marshel menyindir soal sarden yang biasanya didapatkan dari bansos yang menolak untuk dimasak. "Gara-gara
dipotong ceban, sarden saya jadi ngelawan pak. Sarden saya pas waktu masuk ke dalam minyak wiiih dia
bukannya mateng tapi malah berenang, berenangnya gaya bebas lagi pak," katanya. "Tapi ingat pak yang bebas
sarden bukan bapak."
Tanggapan Marshel Widianto terhadap pernyataan Juliari Batubara ini mengundang banyak reaksi dari netizen.
Sebagian dari mereka setuju dengan seluruh kalimat yang diutarakan Marshel. Namun tidak sedikit juga yang
khawatir dengan Marshel karena membuat video ini. "Ngeri ngeri sedap..kritis kaya gini," tulis @abatashaja. "Fix
kalau besok gak bkin snap lu mesti di cari sel," tulis @agum_gumadhe27. "Kawal marshel, jangan sampe tiba -tiba
hilang," tulis @tikawidtika.
2. Kembangkan kerangka teks anekdot yang sudah kalian buat dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan
teks anekdot!
5. Kunci Jawaban
(Jawaban melihat dan menyesuaikan kreativitas peserta didik)
6. Kriteria Penilaian
Aspek Kriteria Skor
Kualitas Isi a. Sangat baik : menguasai topik, tepat memilih kritik, 5
kreatif membangun kelucuan
b. Cukup-Baik : menguasai topik, tepat memilih kritik, 4
kurang kreatif membangun kelucuan
c. Sedang-Cukup: menguasai topik, kurang tepat 3
memilih kritik, kurang kreatif membangun kelucuan
d. Sangat kurang: kurang menguasai topik, kurang
tepat memilih kritik, kurang kreatif membangun 2
kelucuan
Perolehan Skor
Nilai = -------------------- X Skor ideal = NA
Skor Maksimal
MEDIA PEMBELAJARAN