Anda di halaman 1dari 42

PERANGKAT PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA
SEKOLAH MENENGAH ATAS

RENC A NA PEL A K SANA AN PEMB EL A JA RAN

M A TE RI P E M B E LAJ ARAN

M E D I A P E M B E LAJARAN

L E M BAR K ERJA P E SERTA D IDIK

I N S TRU MEN P E N I LAIAN

PE ND IDIKAN PRO F ESI G URU


D A LAM JA BATA N K A TEGORI 2
U N I V E R S IT A S I S L A M S U M A T E R A U T A R A ( U I S U )
2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA

OLEH

E MI PURWATI, S. Pd
SMA NEGERI 1 AEK KUASAN
NO. UKG 201800335660

P E N D IDIK AN P R O F ESI G U R U
DALAM JAB ATAN KAT EGORI 2
U N I V E R S IT A S I S L A M S U M A T E R A U T A R A ( U I S U )
2 0 22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 1 Aek Kuasan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester: X / Ganjil
Materi Pokok : Teks Anekdot
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
• KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
• KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional”.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
• KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kurikulum

NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KURIKULUM


3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek 3.5.1 Menganalisis teks anekdot dari aspek makna
makna tersirat. tersirat.
3.5.2 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna
tersirat.
4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam 4.5.1 Menafsirkan makna tersirat dalam sebuah teks
sebuah teks anekdot baik lisan maupun anekdot baik lisan maupun tulis.
tulis.
4.5.2 Menyusun makna tersirat dalam sebuah
teks anekdot baik lisan maupun tulis.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan dan menggali informasi melalui model pembelajaran berbasis
masalah dengan metode diskusi, serta menggunakan media pembelajaran berupa gambar,
peserta didik dapat mengevaluasi dan mengonstruksi makna tersirat dalam teks anekdot baik
lisan maupun tulis dengan tepat, percaya diri, disiplin, dan bertanggungjawab.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT


D. Materi Pembelajaran
Faktual : Makna tersirat pada teks anekdot
Konseptual : Pengertian, ciri-ciri, dan makna tersirat teks anekdot.
Prosedural : Langkah-langkah mengonstruksi teks anekdot berdasarkan
makna tersirat.
Metakognitif : Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot
baik lisan maupun tulis.

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


➢ Pendekatan : Saintifik
➢ Model Pembelajaran : Pembelajaran Berbasis Masalah
➢ Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan

F. Media, Alat dan Bahan


Media :
➢ Cetak: buku dan gambar.
➢ Lembar Penilaian
➢ Lembar Kerja Peserta Didik

Alat dan Bahan:


➢ Laptop, infocus, dan pelantang suara.
➢ Video Youtube https://www.youtube.com/watch?v=XmRhX1KgJdY
➢ https://www.youtube.com/watch?v=KVnjqZhzY4s

Sumber Belajar
Aulia, Fadilah Tri dan Selvi Indra Gumilar.2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.

Octaviani, Putri dan Laili Etikah Rahmawati. 2019. Keakuratan Materi Teks Anekdot dalam
Buku Teks Bahasa Indonesia SMA Kelas X PBSI Vol.7 No.2. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Suherli, dkk. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta:


Kemendikbud.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT


G. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
Pembukaan 1. Mengucapkan salam dan meminta seorang peserta 10 menit
didik untuk memimpin doa. (Religius)
2. Guru dan peserta didik mengecek kebersihan ruang
kelas. (peduli terhadap lingkungan)
3. Mengecek daftar hadir peserta didik. (Disiplin)
4. Menyanyikan Lagu Kebangsaan “Maju tak Gentar”.
(Nasionalisme)
5. Memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari.
7. Menjelaskan kompetensi dasar, indikator pencapaian
kompetensi, dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
Kegiatan Inti 1. Orientasi peserta didik pada masalah 70 menit
a. Peserta didik menonton video pembelajaran tentang
anekdot dan contoh anekdot berbentuk video, teks,
dan melalui gambar yang ditampilkan. (Mengamati dan
literasi)
b. Peserta didik dibimbing guru bertanya jawab seputar
topik yang sudah ditayangkan. (Menanya)

2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar


c. Peserta didik membentuk kelompok yang heterogen,
satu kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang. (Kolaborasi)
d. Peserta didik menerima LKPD dari guru.
e. Peserta didik menentukan tugas untuk masing-masing
anggota kelompok.

3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok


f. Peserta didik berdiskusi bersama kelompok untuk
mengerjakan LKPD dengan mengumpukan data-data
dari sumber yang relevan melalui buku paket ataupun
internet untuk mengonstruksi makna tersirat teks
anekdot. (Mengumpulkan data, mengasosiasi,
kolaborasi)
g. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya dan berdiskusi terkait materi yang tidak
dipahami dalam menafsirkan dan menyusun makna
tersirat dalam teks anekdot.
h. Peserta didik menafsirkan makna tersirat yang terdapat
dalam teks. (Kritis)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT


4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
i. Peserta didik dalam kelompok, berdiskusi menafsirkan
dan menyusun makna tersirat dalam sebuah teks
anekdot. (Menalar, kolaborasi, berpikir kritis)
j. Peserta didik berdiskusi menyusun teks anekdot dari
gambar dengan memerhatikan makna tersirat. (Kreatif)

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah
k. Peserta didik menyajikan hasil diskusi kelompok.
(Mengomunikasikan)
l. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanggapi
hasil presentasi kelompok lain. (Kritis)
m. Guru memberikan penguatan dan apresiasi terhadap
hasil diskusi peserta didik.
n. Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran mengonstruksi teks anekdot berdasarkan
makna tersirat.

Penutup 1. Peserta didik bersama guru merefleksi dan 10 menit


menyimpulkan materi menafsirkan dan mengonstruksi
makna tersirat dalam teks anekdot pada hasil
pembelajaran.
2. Peserta didik menerima informasi tentang kegiatan
yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
3. Guru melakukan penilaian evaluasi secara individu
terhadap peserta didik. (Kritis, cermat, dan tanggung
jawab)
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
tetap rajin belajar dan selalu menjaga kesehatan.
5. Peserta didik bersama guru menutup kegiatan
pembelajaran dengan doa bersama dan salam.
(Religius)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT


H. Penilaian

No Penilaian Sikap Pengetahuan Keterampilan


1 Teknik Pengamatan Tertulis Tertulis

2 Bentuk Lembar Pengamatan Uraian Uraian/produk

3 Instrumen Terlampir Terlampir Terlampir

Aek Kuasan, Oktober 2022

Mengetahui:
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Aek Kuasan Guru Bahasa Indonesia

MAZLI, S.Pd EMI PURWATI, S.Pd


NIP. 19740917 200604 1 002 NIP. 19911007 201903 2 014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT


BAHAN AJAR
BAHASA INDONESIA

OLEH

E MI PURWATI, S. Pd
SMA NEGERI 1 AEK KUASAN
NO. UKG 201800335660

P E N D IDIK AN P R O F ESI G U R U
DALAM JAB ATAN KAT EGORI 2
U N I V E R S IT A S I S L A M S U M A T E R A U T A R A ( U I S U )
2 0 22
PENDAHULUAN

1. DESKRIPSI
Pembelajaran bahasa Indonesia adalah mata pelajaran wajib di tingkat SMA dengan
jumlah jam perminggu adalah 4 jam pelajaran. Di dalam pelajaran Bahasa Indonesia terdapat
dua kemampuan yang harus dikuasai peserta didik yaitu pengetahuan dan keterampilan.
Materi pada modul ini tentang anekdot. Materi teks anekdot pada kelas X semester 1 diberikan
agar peserta didik lebih memahami dengan baik terhadap anekdot secara umum, tujuan, jenis
anekdot, serta menyusun anekdot. Anekdot merupakan cerita singkat dan lucu yang digunakan
untuk menyampaikan kritik melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut orang
banyak. Di balik humor atau kelucuan yang ditampilkan, anekdot memiliki pesan yang
diharapkan dapat memberikan pelajaran kepada khalayak. Pembelajaran menyajikan kembali
teks anekdot ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu diharapkan peserta
didik dapat memahami dengan baik. Pada modul ini akan disajikan pembahasan mengenai
anekdot.

2. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar
4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis.

3. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Indikator Kompetensi Pencapaian

4.5.1 Menafsirkan makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis.

4.5.2 Menyusun makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis.

4. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah melaksanakan dan menggali informasi melalui model pembelajaran


berbasis masalah dengan metode diskusi, serta menggunakan media pembelajaran berupa
gambar, peserta didik dapat mengevaluasi dan menyusun makna tersirat dalam teks
anekdot baik lisan maupun tulis dengan tepat, percaya diri, disiplin, dan bertanggungjawab.

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X


5. Petunjuk Belajar
Untuk Guru
➢ Memberi salam dan mengajak siswa berdoa
➢ Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa serta berdoa
➢ Mengkomunikasikan tujuan belajar, kompetensi, materi, manfaat, langkah
pembelajaran, dan hasil belajar yang akan dilaksanakan.
➢ Melakukan apersepsi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada
peserta didik tentang pengetahuan awal.
➢ Membagi kelompok untuk peserta didik sebelum melaksanakan pembelajaran.
➢ Menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh (pengamatan dan
demonstrasi disertai tanya jawab, latihan individu dilanjutkan kelompok,
pembahasan latihan secara klasikal, pembahasan secara klasikal)

Untuk Siswa
➢ Mengamati contoh anekdot dalam bentuk tayangan video, teks dan gambar
lucu.
➢ Secara berkelompok peserta didik mengamati contoh anekdot yang disajikan,
peserta didik menyusun dan mengonstruksi makna tersirat pada teks anekdot
berdasarkan gambar yang diberikan guru.
➢ Siswa mempresentasikan hasil mengonstruksi makna tersirat anekdot
berdasarkan gambar yang disajikan.
➢ Siswa lainnya memberikan tanggapan atau pendapat atas hasil presentasi
mengonstruksi makna tersirat pada teks anekdot.

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X


KEGIATAN INTI

1. Materi Pembelajaran

A. Pengertian Anekdot

Teks anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik
melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak. Di balik humor atau
kelucuan yang ditampilkan, anekdot memiliki pesan yang diharapkan dapat memberikan
pelajaran kepada khalayak.

Anekdot dapat berupa teks tertulis, audio, audio visual, maupun grafik. Anekdot dalam
bentuk audio visual dapat diungkapkan melalui lawakan tunggal/ video lucu. Sedangkan
anekdot dalam bentuk grafik, dapat diungkapkan melalui komik.

B. Ciri-Ciri Teks Anekdot

Berikut beberapa ciri anekdot:


1. Karakternya merupakan binatang atau manusia
2. Gaya bahasa dan penceritaan yang humoris.
3. Berisi sindiran
4. Ditujukan untuk tokoh penting, misalnya politikus
5. Cerita yang disampaikan merupakan realitas atau kejadian yang sedang terjadi di
sekitar
6. Hampir seperti dongeng
7. Bisa berbentuk narasi, dialog, drama, ataupun gambar.

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X


C. Struktur Anekdot

1. Orientasi

Orientasi adalah bagian anekdot yang berisi pengenalan kondisi atau karakter tokoh,
penggambaran hal-hal terkait dengan apa, kapan, di mana, siapa, mengapa, bagaimana, dan
gambaran tentang masalah yang akan dihadapi tokoh.

Contoh:

Perkenalkan, saya Didi. Di sini ada kuli bangunan? Wah, berarti saya satu-satunya ya di sini.
Ngomong-ngomong soal liburan, buat kebanyakan orang, liburan itu obat stres, tapi buat saya
malah bikin stres. Datang liburan orang-orang sibuk nyiapin rencana mau liburan ke mana. Saya
malah sibuk nyari alasan.

2. Komplikasi

Komplikasi berisi masalah yang dihadapi tokoh. Pada bagian ini, penulis menyampaikan
puncak cerita yang mengundang tawa sekaligus kritikan terhadap topik yang diangkat. Bagian
ini disebut juga dengan krisis dan reaksi. Krisis atau komplikasi merupakan bagian yang berisi
kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. Tanggapan atau respons atas krisis yang
dinyatakan sebelumnya disebut sebagai reaksi. Reaksi dapat berupa sikap mencela atau
menertawakan.

Contoh:
Anak saya minta liburan, “Pak, ingin ke Dufan.”
“Nak, Jakarta banjir.”
“Ya udah Pak, ke Tangkuban Perahu.”
“Nak, perahunya bocor.”
“Ah bilang aja, Bapak gak punya uang.”
“Cerdas!”
3. Evaluasi

Evaluasi berisi komentar terhadap isi atau pesan dari fenomena yang telah diceritakan.
Bagian ini disebut juga sebagai koda. Namun, bagian ini bersifat pilihan; dapat ada ataupun
tidak ada.

Contoh:

Anak saya itu memang jarang liburan.

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X


C. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT

1. Pertanyaan Retoris

Pertanyaan retoris bisa dijawab oleh penanya itu sendiri. Pertanyaan ini diberikan
untuk menyindir, memberi nasihat, dukungan, atau pesan terhadap orang lain secara halus.

Contoh:

Siapa yang tidak ingin bahagia?


Menurutmu, kamu tak pernah berdosa?
Apakah setiap orang berhak berbuat baik?

2. Majas Sindiran
Majas sindiran merupakan kelompok majas yang mengungkapkan maksud atau
gagasan dengan cara menyindir. Tujuannya adalah meningkatkan kesan dan makna kata
terhadap pembaca. Majas sindiran terdiri tiga macam, yaitu ironi, sinisme, dan sarkasme.

a. Ironi
Ironi adalah gaya bahasa yang melukiskan suatu maksud dengan mengatakan kebalikan
dari keadaan yang sebenarnya dengan maksud menyindir.
Contoh:
Harga kedelai murah sekali sampai pabrik tahu dan tempe tutup karenanya.

b. Sinisme
Sinisme adalah gaya bahasa berupa ejekan atau sindiran meng- gunakan kata-kata
kasar yang disampaikan secara langsung dengan setulus hati.
Contoh:
Untuk apa punya banyak uang jika makan saja harus diatur timbangannya.
Biar sewa, yang penting keren.

c. Sarkasme
Majas sarkasme merupakan gaya sindiran yang paling keras di antara tiga majas
sindiran yang ada. Majas ini secara terang-terangan menyinggung, menyindir, atau menyerang
seseorang atau sesuatu secara langsung, bahkan menggunakan kata-kata yang kasar.
Contoh:
Sudah tahu tidak punya uang, masih saja ingin pergi liburan. Jangan mimpi!

Dari ketiga majas sindiran di atas, majas ironi dan sinisme lebih diterima untuk
digunakan dalam teks anekdot. Hal tersebut terjadi karena kritik sosial yang disampaikan dalam
teks anekdot bersifat santun.

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X


3. Kata Kerja Material
Teks anekdot banyak menggunakan kata kerja material, yakni kata yang menunjukkan
suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan Tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk
rangkaian peristiwa ataupun kegiatan.
Contoh:
Tatkala melintasi jembatan kecil itu, tiba-tiba sekelompok orang melihat seekor ikan lele di
selokan. Karena kaget, mereka langsung berteriak, “Itu!!!”
Seorang anak langsung melompat ke dalam kolam bekas orang mencari ikan tersebut.

D. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot


Mengonstruksi berasal dari kata dasar konstruksi yang menurut KBBI salah satunya
bermakna susunan. Maka apabila sama-sama mendapat awalan meng- maka menjadi
menyusun. Pada penjelasan sebelumnya diungkapkan bahwa teks anekdot merupakan cerita
yang singkat dan lucu. Namun demikian, dibalik kelucuannya muncul makna tersirat di
antaranya untuk menyindir atau merupakan sarana untuk mengkritik persoalan yang biasanya
terdapat dalam dunia politik. Ekspresi, gestur tubuh, dan perilaku tokoh dalam teks anekdot
pun dijadikan sebagai daya tarik tersendiri untuk menyampaikan pesan. Hal ini disebabkan
karena pesan merupakan hal yang paling penting dalam teks anekdot. Pesan tersebut
disampaikan secara tersirat sehingga pembaca harus memahami terlebih dahulu isi anekdot
itu. Oleh karena itu, pembaca harus cermat dan cerdas ketika membaca teks anekdot agar
dapat memahami pesan yang sebenarnya yang dinginkan oleh penulis teks anekdot tersebut.
Menemukan makna tersirat dilakukan dengan memahami isi anekdot, menghubungkan makna
dengan fakta, dan nilai-nilai kehidupan, mengonstruksi makna tersirat bertujuan membantu
memahami masalah yang dikritik dalam anekdot.
Dalam menyusun atau mengonstruksi kita harus melakukan beberapa hal di bawah ini,
yaitu:
a. Menentukan topik
b. Menentukan sasaran yang akan disindir
c. Tentukan unsur kelucuan dalam anekdot
d. Menyimpulkan makna dan pesan tersirat di dalamnya.

Makna tersirat dianalisis dan diuraikan berdasarkan fakta-fakta yang berhubungan


dengan topik yang terdapat dalam teks anekdot. Makna tersebut dihubungkan dengan nilai -
nilai kehidupan sehingga pembaca dapat mendalami dan merenungkan isi teks anekdot
tersebut.

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X


PENUTUP

Kesimpulan
Teks anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik
melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak. Di balik humor atau
kelucuan yang ditampilkan, anekdot memiliki pesan yang diharapkan dapat memberikan
pelajaran kepada khalayak.

Struktur teks anekdot secara umum yaitu orientasi, komplikasi (krisis dan reaksi), dan
evaluasi (koda). Sedangkan kaidah kebahasaan teks anekdot yaitu kalimat retoris, majas
sindiran, dan kata kerja material.

Langkah-langkah menyusun teks anekdot adalah menentukan topik, mencari referensi,


menentukan pesan/sindiran, menentukan unsur lucu, menentukan alur cerita,
mengembangkan teks sesuai unsur dan kaidah kebahasaan teks anekdot.

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X


DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Fadilah Tri dan Selvi Indra Gumilar.2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.

Octaviani, Putri dan Laili Etikah Rahmawati. 2019. Keakuratan Materi Teks Anekdot dalam
Buku Teks Bahasa Indonesia SMA Kelas X PBSI Vol.7 No.2. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Suherli, dkk. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta:


Kemendikbud.

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X


LATIHAN SOAL

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang kalian anggap benar!

1. Aspek yang harus ada dalam struktur teks anekdot, yaitu ….


A. Orientasi-reaksi-koda
B. orientasi-krisis-koda
C. komplikasi-krisis-koda
D. orientasi-krisis-reaksi
E. orientasi-komplikasi-evaluasi

2. Cermati kutipan berikut!


Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai.
“Seandainya keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”.Tetapi kemudian
badai ganas menghadang hingga kapalnya oleng hampir tenggelam. Kapalnya selamat setelah
dia membuang semua muatannya dengan bersusah payah. Kejadiaan tersebut mengingatkan
padanya kalau dia seorang ‘pelaut ulung’. Badailah yang membuatnya ulung. Pikirannya
kembali kepada keluarganya.“Bagaimana kalau istri dan anakku yang kubuang? Apakah saya
akan memperoleh
ketenangan dan merasakan kebahagiaan?” ujar si pelaut. Si pelaut tersenyum-senyum
memikirkan istri dan anaknya.
Kalimat yang menunjukkan orientasi adalah…
A. Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai
B. “Seandainya keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”
C. Tetapi kemudian badai ganas menghadang hingga kapalnya oleng hampir tenggelam.
D. Badailah yang membuatnya ulung, Pikirannya kembali kepada keluarganya
E. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya.

3. Cermati teks berikut!


Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas. “Biopori itu bisa dijadikan
sebagai salah satu usaha menghindari banjir”jelasnya. “Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian
untuk membuat biopori di sekitar rumah, lalu kalian foto. Fotonya nanti ditempel di buku tugas
dan berikan deskripsi”. Tiba-tiba seorang anak berkomentar.”Syukurlah Bu, jalan menuju

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X


rumah saya sudah banyak bioporinya, tapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi banjir,
melainkan biopori akibat sering banjir”. Mendengar itu semua anak dan bu guru tertawa.
Kalimat yang menunjukkan krisis adalah…
A. Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas.
B. “Biopori itu bisa dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir”jelasnya.
C. Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk membuat biopori di sekitar rumah
D. ”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya, “
E. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa.

4. Cermati kalimat-kalimat berikut!


(1) Bu guru pun tersenyum
(2) Siapa yang bisa membuat perumpamaan bagi penegakan hukum di negeri kita? Tanya Bu
guru di depan kelas.
(3) Bu guru bertanya kenapa disebut hukum kantong kresek
(4) Tidak lama kemudian seorang anak menjawab dengan lantang
(5) Hukum kantong kresek Bu, kata anak itu.
(6) Hanya bisa menyelesaikan kasus kecil Bu, kalau kasus besar tidak pernah muat.
Susunlah anekdot berikut ini sesuai dengan strukturnya!
A. (1) – (2) – (3) – (4) – (5) – (6)
B. (1) – (2) – (4) – (5) – (3) – (6)
C. (2) – (4) – (5) – (3) – (6) – (1)
D. (2) – (4) – (5) – (6) – (3) – (1)
E. (3) – (2) – (1) – (4) – (5) – (6)

5. Cermati teks anekdot berikut!


Seorang ayah mengajari anaknya berenang.
“Aku tidak mau malu karena tidak bisa berenang ayah”, kata sang anak.
“Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak”, jawab ayahnya.
Sang anak gembira.
Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang ayah tampak bersedih sementara sang anak
tampak gembira. “Terimakasih, Yah, akhirnya Ayah dapat mengajari gaya berenang yang paling
aku kuasai, tapi kenapa ayah bersedih?” tanyanya.

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X


“Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak!”
Kalimat manakah yang menunjukkan orientasi?
A. Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak
B. Seorang ayah mengajari anaknya berenang
C. Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak
D. Aku tidak mau malu karena tidak bisa berenang ayah”, kata sang anak.
E. Terimakasih, Yah, akhirnya Ayah dapat mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai
6. Cermati kalimat-kalimat berikut!

6. Sebelum memilih jurusan, setiap peserta didik diwawancarai untuk menjaring data.
wawancara berlangsung selama 10 menit.
Guru : Aini!
Aini : ya, Pak
Guru : Silakan duduk. Bapakmu buruh, ya?
Aini : kok tahu, Pak
Guru : Pipimu berstempel tikar
Aini : Maksud Bapak apa, ya?
Guru : Tersenyum sambal menunjuk tanda bangun tidur di pipi Aini.
Unsur yang tidak terdapat dalam teks tersebut adalah ….
A. lucu
B. bermakna
C. menyindir
D. menggurui
E. berstruktur

7. Cermati kutipan berikut untuk menjawab soal no. 7 s.d. 10!


Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi.“Apakah
benar,”
teriak Jaksa, “Bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?”
Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.“Bukankah benar
bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara.
Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa!”

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X


“Oh, maaf!”Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan
Anda.”
Kalimat yang menggunakan keterangan waktu pada teks anekdot tersebut adalah ….
A. Hakim berkata agar saksi menjawab pertanyaan Jaksa.
B. Saksi terkejut karena ia mengira jaksa tidak bicara kepadanya.
C. Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.
D. Bahwa ia menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini.
E. Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi.

8. Kalimat yang menunjukkan kalimat seru adalah ….


A. “Apakah benar,” teriak Jaksa,
B. “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.
C. “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.”
D. “Oh, maaf! ”Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim.
E. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar?”

9. Kalimat yang menujukkan kalimat imperatif?


A. “Apakah benar,” teriak Jaksa,
B. “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa!”
C. “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.”
D. “Oh, maaf! ”Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim.
E. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar?”

10. Kalimat yang menujukkan kata kerja mental adalah ….


A. terkejut
B. berteriak
C. berbicara
D. menyerang
E. mendengar

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X


KUNCI JAWABAN

NO KUNCI JAWABAN
1 D

2 A

3 C

4 C

5 D

6 D

7 E

8 D

9 B

10 A

Aek Kuasan, Oktober 2022

Mengetahui:
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Aek Kuasan Guru Bahasa Indonesia

MAZLI, S.Pd EMI PURWATI, S.Pd


NIP. 19740917 200604 1 002 NIP. 19911007 201903 2 014

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X


MEDIA PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA

OLEH

E MI PURWATI, S. Pd
SMA NEGERI 1 AEK KUASAN
NO. UKG 201800335660

P E N D IDIK AN P R O F ESI G U R U
DALAM JAB ATAN KAT EGORI 2
U N I V E R S IT A S I S L A M S U M A T E R A U T A R A ( U I S U )
2 0 22
MEDIA PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 1 Aek Kuasan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Isi Teks Anekdot

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kurikulum

NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KURIKULUM

3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek 3.5.1 Menganalisis teks anekdot dari aspek makna
makna tersirat. tersirat.

3.5.2 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna


tersirat.

4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam 4.5.1 Menafsirkan makna tersirat dalam sebuah teks
sebuah teks anekdot baik lisan maupun
anekdot baik lisan maupun tulis.
tulis.
4.5.2 Menyusun makna tersirat dalam sebuah

teks anekdot baik lisan maupun tulis.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan dan menggali informasi melalui model pembelajaran berbasis
masalah dengan metode diskusi, serta menggunakan media pembelajaran berupa gambar,
peserta didik dapat mengevaluasi dan mengonstruksi makna tersirat dalam teks anekdot baik
lisan maupun tulis dengan tepat, percaya diri, disiplin, dan bertanggungjawab.
Media 1

Media 2
Media 3

Media 4

Aek Kuasan, Oktober 2022

Mengetahui:
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Aek Kuasan Guru Bahasa Indonesia

MAZLI, S.Pd EMI PURWATI, S.Pd


NIP. 19740917200604 1 002 NIP. 199110072019 2 014
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
BAHASA INDONESIA

OLEH

E MI PURWATI, S. Pd
SMA NEGERI 1 AEK KUASAN
NO. UKG 201800335660

P E N D IDIK AN P R O F ESI G U R U
DALAM JAB ATAN KAT EGORI 2
U N I V E R S IT A S I S L A M S U M A T E R A U T A R A ( U I S U )
2 0 22
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah : SMA Negeri 1 Aek Kuasan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Isi Teks Anekdot

1. Kompetensi Isi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KURIKULUM

3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek 3.5.1 Menganalisis teks anekdot dari aspek makna
makna tersirat. tersirat.

3.5.2 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna


tersirat.

4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam 4.5.1 Menafsirkan makna tersirat dalam sebuah teks
sebuah teks anekdot baik lisan maupun
anekdot baik lisan maupun tulis.
tulis.
4.5.2 Menyusun makna tersirat dalam sebuah

teks anekdot baik lisan maupun tulis.

2. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan dan menggali informasi melalui model pembelajaran berbasis
masalah dengan metode diskusi, serta menggunakan media pembelajaran berupa gambar,
peserta didik dapat mengevaluasi dan menyusun makna tersirat dalam teks anekdot baik lisan
maupun tulis dengan tepat, percaya diri, disiplin, dan bertanggungjawab.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

1. Bacalah teks di bawah ini! Menurut kalian, apakah teks “Korupsi Kecil” termasuk jenis teks
anekdot? Kemukakan alasanmu!

2. Analisislah teks di atas berdasarkan makna tersirat yang terkandung di dalamnya!


_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
___________________________________________________________
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Kelompok :

Nama Anggota Kelompok:

1. ………………………………………………………………

2. ………………………………………………………………

3. ………………………………………………………………

4. ………………………………………………………………

5. ………………………………………………………………

6. ……………………………………………………..

1. Cermatilah gambar berikut! Tafsirkanlah makna tersirat yang terkandung pada gambar di
bawah ini!
2. Susunlah teks anekdot berdasarkan unsur dan makna tersirat yang terkandung pada
gambar!
a. Sule dan Raditya Dika
b. Panji dan Cak Lontong

c. Nunung dan Komeng


JAWABAN:
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
PENYELESAIAN

1. Ya, teks “Korupsi Kecil” di atas termasuk teks anekdot. Alasan saya adalah karena di
dalamnya terdapat ciri-ciri dari teks anekdot, yaitu ada unsur lucu, mengkritik, dan untuk
kepentingan khalayak.

2. Makna tersirat yang terkandung pada teks anekdot di atas adalah kita tidak boleh
melakukan korupsi walaupun hanya korupsi kecil berupa gorengan.

3. a. Makna tersirat pada gambar adalah janganlah menganggap remeh gurumu. Karena
guru sudah bersusah payah dalam menjalankan tugas. Terutama di zaman sekarang ini,
begitu banyak tantangan bagi guru agar bisa membentuk karakter peserta didik yang
positif.
b. Makna tersiratnya adalah agar belajar sungguh-sungguh dan tidak mengharapkan
contekan ataupun bocoran soal.
c. Siswa yang merasa terbebani akibat terlalu banyak tugas yang diberikan guru. Sehingga
pada akhirnya mereka tidak melakukan apapun.

4. a. Saat pembelajaran berlangsung. Murid tiba-tiba maju menghampiri Pak Guru dan
mengajaknya bersalaman. Lalu murid itu berkata dengan bangganya “Engkaulah pahlawan
yang sebenarnya Pak Guru, semakin menderita, semakin berjasa.” Pak Guru masygul
mendengar kalimat muridnya itu.
b. Dua orang sahabat bernama Maman dan Mimin sedang berbincang.
Mimin: Ujian tadi lumayan gampang ya, Man.
Maman: Apaan, susah banget ujiannya, aku ga bisa mengerjakan
Mimin: Kamu sih…keras kepala, sudah tahu mau ujian, malah ga ada usaha buat belajar
Maman: Ya, kan aku sudah berusaha, usaha cari bocoran, malah ga dapet, jadinya nyesel
deh ga bisa mengerjakan
Mimin: Huuu dasar, makanya belajar

c. Seorang guru tersenyum senang dengan deretan soal-soal yang baru saja ia buat. Ia
merasa anak-anak pasti sangat terbantu dengan soal yang diberikan.

“Semakin banyak tugas, maka otak mereka akan banyak berpikir dan mereka pun akan
semakin pintar.” Niat tulus guru tersebut sangat membuat hati menjadi nyaman saat
melihatnya.

Niat tulus ini juga direncanakan oleh guru-guru yang lain. Terhitung ada sekitar 12 mapel
pelajaran di sekolah, berarti ada 12 guru yang mengajar. Setiap guru membuat tugas-tugas
untuk anak didiknya kerjakan di rumah.

Mendapati ketulusan guru-guru itu, para anak didik pun seketika menjadi pintar.
Kepintaran mereka benar-benar di luar batas. Mungkin sudah masuk ke tahap genius.

“Gampang banget soalnya,” ucap seorang murid yang menulis di atas kertas memakai
pisang.
RUBRIK PENILAIAN

1. Soal nomor 1

No Kriteria Jawaban Skor


1 Menuliskan tiga unsur jawaban 20
2 Menuliskan dua unsur jawaban 15
3 Menuliskan satu unsur jawaban 10

2. Soal nomor 2

No Kriteria Jawaban Skor


1 Menuliskan jawaban benar disertai penjelasan 20
2 Menuliskan jawaban benar tanpa penjelasan 15
3 Menuliskan jawaban salah 1

3. Soal nomor 3

No Kriteria Jawaban Skor


1 Menuliskan jawaban benar disertai penjelasan 30
2 Menuliskan jawaban benar tanpa penjelasan 15
3 Menuliskan jawaban salah 0

4. Soal nomor 4

No Kriteria Jawaban Skor


1 Menuliskan cerita sesuai dengan unsur yang disusun 30
2 Menuliskan cerita kurang sesuai dengan unsur yang disusun 20
3 Menuliskan cerita tidak sesuai dengan unsur yang disusun 15

Nilai = (skor peserta didik : skor maksimal) x 100


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 8
KISI-KISI, INSTRUMEN,
DAN RUBRIK PENILAIAN
BAHASA INDONESIA

OLEH

E MI PURWATI, S. Pd
SMA NEGERI 1 AEK KUASAN
NO. UKG 201800335660

P E N D IDIK AN P R O F ESI G U R U
DALAM JAB ATAN KAT EGORI 2
U N I V E R S IT A S I S L A M S U M A T E R A U T A R A ( U I S U )
2 0 22
KISI-KISI, INSTRUMEN, DAN PENILAIAN

Sekolah : SMA Negeri 1 Aek Kuasan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Isi Teks Anekdot

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KURIKULUM

3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek 3.5.1 Menganalisis teks anekdot dari aspek makna
makna tersirat. tersirat.

3.5.2 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna


tersirat.

4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam 4.5.1 Menafsirkan makna tersirat dalam sebuah teks
sebuah teks anekdot baik lisan maupun
anekdot baik lisan maupun tulis.
tulis.
4.5.2 Menyusun makna tersirat dalam sebuah

teks anekdot baik lisan maupun tulis.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah melaksanakan dan menggali informasi melalui model pembelajaran berbasis


masalah dengan metode diskusi, serta menggunakan media pembelajaran berupa gambar,
peserta didik dapat mengevaluasi dan mengonstruksi makna tersirat dalam teks anekdot baik
lisan maupun tulis dengan percaya diri, disiplin, dan bertanggungjawab.
KISI-KISI
KISI-KISI PENGETAHUAN

No. KD IPK Jenis Indikator Soal Bentuk Soal Tingkat No.


Penilaian Penilaian kognitif soal
1. Menganalisis teks Tes Disajikan teks Uraian Terlampir di C4 1
anekdot dari aspek tertulis anekdot, peserta didik LKPD
makna tersirat. mampu menganalisis
makna tersirat dari
teks anekdot.

3.5
2. Mengevaluasi teks Tes Disajikan teks Uraian Terlampir di C5 2
anekdot dari aspek tertulis anekdot, peserta didik LKPD
makna tersirat. mampu evaluasi teks
anekdot dari aspek
makna tersirat.

KISI-KISI KETERAMPILAN

No. KD IPK Jenis Indikator soal Bentuk Soal Tingkat No.


Penilaian penilaian kognitif soal
1. Menafsirkan makna Tes tertulis Disajikan sebuah Produk Terlampir C6 3
tersirat dalam gambar, peserta di LKPD
sebuah teks didik menafsirkan
anekdot baik lisan makna tersirat dari
maupun tulis. gambar tersebut.

2. 4.5 Menyusun makna Tes tertulis Disajikan makna Produk Terlampir C6 4


tersirat dalam tersirat anekdot, di LKPD
sebuah teks peserta didik
anekdot baik lisan menyusun makna
maupun tulis. tersirat dalam
sebuah teks anekdot.

SIKAP
No. Aspek yang Dinilai Jenis Bentuk
1. TANGGUNG JAWAB
2. JUJUR PENGAMATAN LEMBAR OBSERVASI
3. KERJASAMA
4. DISIPLIN
INSTRUMEN
1. Soal nomor 1

No Kriteria Jawaban Skor


1 Menuliskan tiga unsur jawaban 20
2 Menuliskan dua unsur jawaban 15
3 Menuliskan satu unsur jawaban 10

2. Soal nomor 2

No Kriteria Jawaban Skor


1 Menuliskan jawaban benar disertai penjelasan 20
2 Menuliskan jawaban benar tanpa penjelasan 15
3 Menuliskan jawaban salah 1

3. Soal nomor 3

No Kriteria Jawaban Skor


1 Menuliskan jawaban benar disertai penjelasan 30
2 Menuliskan jawaban benar tanpa penjelasan 15
3 Menuliskan jawaban salah 0

4. Soal nomor 4

No Kriteria Jawaban Skor


1 Menuliskan cerita sesuai dengan unsur yang disusun 30
2 Menuliskan cerita kurang sesuai dengan unsur yang disusun 20
3 Menuliskan cerita tidak sesuai dengan unsur yang disusun 15

Nilai = (skor peserta didik : skor maksimal) x 100


RUBRIK PENILAIAN

PENGETAHUAN
Skor
No. Aspek yang dinilai Pedoman Skor
maksimal
1. Isi pokok Peserta didik menulis sangat tepat dan detail 30 30
Peserta didik menulis dengan tepat 20
Peserta didik menulis dengan kurang tepat 10
Peserta didik tidak menulis apa-apa. 0
2 Unsur humor Peserta didik menulis sangat tepat dan detail 20 20
Peserta didik menulis dengan tepat 10
Peserta didik menulis dengan kurang tepat 5
Peserta didik tidak menulis apa-apa. 0
3 Bersifat Peserta didik menulis sangat tepat dan detail 20 20
umum/khalayak Peserta didik menulis dengan tepat 10
Peserta didik menulis dengan kurang tepat 5
Peserta didik tidak menulis apa-apa. 0
4 Makna Tersirat Peserta didik menulis sangat tepat dan detail 30 30
Peserta didik menulis dengan tepat 20
Peserta didik menulis dengan kurang tepat 10
Peserta didik tidak menulis apa-apa. 0

Skor maksimum 100

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
KETERAMPILAN
Skor
No. Aspek yang dinilai Pedoman Skor
maksimal
1 Menuliskan makna Peserta didik menuliskan lebih dari 3 kalimat makna 25 25
tersirat cerita tersirat cerita.
Peserta didik menuliskan 2-3 kalimat makna tersirat 17
cerita.
Peserta didik menuliskan 1-2 kalimat makna tersirat 9
cerita.
Peserta didik tidak menuliskan makna tersirat cerita. 0
2 Membuat cerita Peserta didik menuliskan lebih dari 5 kalimat dengan 25 25
berdasarkan gambar sangat tepat dan sangat sesuai gambar.
Peserta didik menuliskan 3-4 kalimat dengan tepat dan 17
sesuai gambar.
Peserta didik menuliskan 1-2 kalimat dengan tepat dan 9
sesuai gambar.
Peserta didik tidak menuliskan kalimat dengan tepat 0
dan sesuai gambar.
3 Unsur-unsur anekdot Peserta didik menuliskan 3 unsur anekdot dengan 25 25
a. Kelucuan lengkap dan tepat.
b. Tokoh Peserta didik menuliskan 2 unsur anekdot dengan tepat. 17
c. Mengkritik
Peserta didik menuliskan 1 unsur anekdot dengan tepat. 9
Peserta didik tidak menuliskan unsur anekdot dengan 0
tepat.
4 Mekanika/EBI Peserta didik menulis sesuai EYD secara keseluruhan 25 25
a. Tanda baca
Peserta didik menulis 1-4 kesalahan EYD. 17
b. Huruf kapital
Peserta didik menulis 5-8 kesalahan EYD. 9
Peserta didik menulis lebih dari 8 kesalahan EYD. 2

Skor maksimum 100

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
SIKAP

Teknik penilaian : Tulis


Penilaian Sikap : Pengamatan
Bentuk Penilaian : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Tanggung
Kejujuran Kerjasama Disiplin
No. Nama Peserta Didik Jawab Total Nilai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.

2.
3.
4.

5.
6.
7.

8.
9.

10.
11.
12.

13.
14.
15.

16.
17.
18.

19.
20.
21.

22.
23.
24.

25.
26.
27.
28.
29.
30.

31.
32.
33.

34.
35.
36.

Keterangan :

Skor Keterangan
4 SANGAT BAIK
3 BAIK
2 CUKUP
1 KURANG

Aek Kuasan, Oktober 2022

Mengetahui:
Kepala SMA Negeri 1 Aek Kuasan Guru Bahasa Indonesia

MAZLI, S.Pd EMI PURWATI, S.Pd


NIP. 19740917 200604 1 002 NIP. 19911007 201903 2 014

Anda mungkin juga menyukai