Anda di halaman 1dari 8

KEKERASAN PEREMPUAN DAN

ANAK

KASUS
PEMBUNUHAN
ADE SARA
Prischa Anastasya Putri Supriadi (40720031)
Jadwal Hari Ini

Topik Sorotan
kronologi kasus
publikasi
Terminasi Kasus
pandangan subjektif
PUKUL 18.30
MINGGU, 2/3/2014 PUKUL SENIN, 3/3/2014 Bukannya pergi ke tempat les seperti
17.00 Senin sore korban berpamitan tujuan awalnya, Sara justru menemui
Ade Sara Angelina Suroto pergi menonton kepada keluarganya untuk pergi Assyifa Ramadhani (19) di Stasiun
acara Java Jazz Festival di JIExpo, les Bahasa Jerman di Goethe Gondangdia. Keduanya janjian ketemuan.
Kemayoran, Jakarta Pusat. Berdasarkan Institute, Jl Sam Ratulangi, Jakarta Teman kursus Sara sempat menelepon
akun twitternya @Adesaraa, Sara pergi
Pusat. Les biasa dilakukan pada Sara mengapa dia tak muncul di tempat
menonton konser musik tersebut pukul
pukul 18.00 hingga pukul 21.00 kursus. Sara menjawab bahwa dia sedang
17.00 WIB. Kepada ibunya dia hanya pamit
WIB. Ia meninggalkan rumahnya di menunggu pacar dari mantan kekasihnya.
pergi dengan teman-temannya. Di event
inilah Ade Sara diduga mendapatkan Kelurahan Jati, Pulo gadung, Sifa kemudian datang. Diduga tanpa
gelang karet merah bertuliskan Java Jazz. Jakarta Timur, sebelum pukul 18.00 diketahui Sara, rupanya di lokasi juga
WIB. sudah ada tersangka lainnya yang juga
mantan pacar Sara, Ahmad Imam Al
Hafitd Aso (19) alias Hafitd. Sara kemudian
diajak naik mobil dan berakhir dengan
pembunuhan terhadapnya.

KRONOLOGI KASUS
SELASA, 4/3/2014 RABU, 5/3/2014
SENIN MALAM Keluarga dan teman-teman Sara
Rabu pagi mayat Sara ditemukan di
Keluarga Sara kebingungan karena pinggir Tol Bintara KM 49, arah Cikunir,
meminta bantuan operator seluler Bekasi. Sara ditemukan dengan kondisi
putrinya tidak kunjung pulang. Mereka
Telkomsel untuk melacak wajah membiru dan tidak dikenali oleh
kehilangan jejak Sara.
keberadaan handphone Sara. petugas derek Jasa Marga sekitar pukul
Teman Sara yang bernama Kevin 06.30 WIB.
menyatakan handphone Sara Sara mengenakan gelang karet warna
terdeteksi di lokasi yang merah bertuliskan 'Java Jazz Festival'. Tak
berpindah-pindah yaitu di Jakarta ditemukan adanya luka senjata tajam di
tubuh Sara. Hasil autopsi sementara, Sara
Selatan, lalu di Jakarta Utara, lalu di
tewas karena tenggorokannya disumpal
Jakarta Pusat.
dengan kertas. Selanjutnya jenazah
korban dibawa ke RSCM. Berdasar sidik
jari di e-KTP, polisi mengetahui identitas
jenazah yang memiliki alamat di Jl Layur,
Rawamangun, Jakarta Timur. Polisi
kemudian meminta keterangan keluarga
Sara dan teman-temannya.

KRONOLOGI KASUS
JUMAT, 7/3/2014
KAMIS, 6/3/2014 Jenazah Sara diberangkatkan dari
Identitas Sara diberitakan oleh media. Sifa
RSCM pukul 11.00 WIB untuk
dan Hafitd lewat media sosial
dimakamkan di TPU Pondok
menyampaikan belasungkawa. Namun
Kelapa.
berdasar penyelidikan polisi, Sifa dan
Hafitd adalah pelaku pembunuhan keji itu.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-
Keduanya ditangkap petugas kepolisian
saat melayat Sara di rumah duka RSCM, 2518568/ini-kronologi-pembunuhan-sara-
Jakarta Pusat. Namun versi lainnya oleh-mantan-pacar-dan-kekasihnya
menyebut Hafitd diciduk di rumah duka
RSCM, sedang Sifa di kampusnya, Kalbis
Institute, Pulomas. Kini keduanya masih
diperiksa di Polres Kota Bekasi. Keduanya
sudah mengakui sebagai pembunuh Sara.

KRONOLOGI KASUS
Publikasi

SUMBER :
SUMBER : HTTPS://NEWS.DETIK.COM/BERITA/D- HTTPS://MEGAPOLITAN.KOMPAS.COM/READ/2021/
2518568/INI-KRONOLOGI-PEMBUNUHAN-SARA- 03/06/06330091/ISI-PLEIDOI-PEMBUNUH-ADE-
OLEH-MANTAN-PACAR-DAN-KEKASIHNYA SARA-ASSYIFA-MOHON-PUTUSAN-RINGAN-AGAR-
SAYA-BISA?PAGE=3
Setelah sekitar empat bulan sidang berlangsung,
Hafitd dan Assyifa pun dijatuhkan vonis oleh majelis
hakim pada sidang putusan, Selasa (9/12/2014).
Majelis hakim menjatuhkan hukuman selama 20
tahun bagi sejoli pembunuhan Ade Sara ini.
"Menyatakan terdakwa Assyifa Ramadhani telah
terbukti secara sah dan meyakinkan telah
melakukan pembunuhan berencana dan
menjatuhkan pidana selama 20 tahun," ujar Ketua
Majelis Hakim Absoro di PN Jakarta Pusat. Vonis
tersebut bahkan diperberat menjadi seumur
hidup setelah Mahkamah Agung mengabulkan
kasasi dari jaksa penuntut umum Aji Susanto.

Terminasi
Permohonan kasasi terhadap tervonis Hafitd
dikabulkan pada 9 Juli 2015 dengan nomor register
793 K/PID/2015. Sementara itu, permohonan kasasi

kasus terhadap Assyifa selaku tervonis dikabulkan pada 9


Juli 2015 dengan nomor register 791 K/PID/2015.
Kisah ini menunjukkan bahwa hubungan yang kita
sangka baik-baik saja ternyata dapat membawa
malapetaka kepada diri kita sendiri. Tidak salah
untuk mewaspadai hal-hal di sekitar kita, bukan
dengan cara selalu berfikiran negatif, namun
memikirkan apakah bisa terjadi hal-hal buruk dan
mempersiapkannya sedini mungkin.

pandangan
subjektif

Anda mungkin juga menyukai