Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA SEBAGAI ASAS

DEMOKRASI DI INDONESIA
Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh

042194314
Nadira Yunira Putri
DAFTAR ISI

1.1 LATAR BELAKANG


BAB I PENDAHULUAN

1.2 TIPE - TIPE DEMOKRASI

2.1 DEMOKRASI PANCASILA


BAB II PEMBAHASAN

2.2 PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA


2.3 ASAS-ASAS DEMOKRASI PANCASILA
2.4 CIRI-CIRI DEMOKRASI PANCASILA
2.5 NORMA - NORMA DALAM DEMOKRASI PANCASILA
2.6 CARA - CARA PENGAMALAN DEMOKRASI PANCASILA

3.1 KESIMPULAN
BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk monopluralis yang dari segi sifat kodrat memiliki sifat individual dan
sosial. Ribuan tahun sejak ide - ide awal tentang pemerintahan dan kehidupan sosial muncul di
masa Yunani Kuno dan Mesir Kuno, manusia telah memiliki satu konsep pemerintahan yang
dapat dibilang sesuai dengan hakikat dan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Konsep
tersebut dinamakan Demokrasi yang kini banyak dianut oleh berbagai negara di dunia. Predikat
ini tentu patut untuk dibanggakan oleh setiap warga negara mengingat demokrasi dengan
berbagai macam keunggulannya adalah sistem politik yang tidak mudah dijalankan. Sebagai
warga negara Indonesia, sudah menjadi keharusan untuk mengetahui seluk-beluk pelaksanaan
sistem politik tetbesar di dunia ini.
Masalah Negara republik Indonesia menganut asas demokrasi yang bersumber kepada nilai -
nilai kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa Indonesia. Perwujudan asas demokrasi itu
diartikan sebagai paham kedaulatan rakyat, yang bersumber kepada nilai kebersamaan,
kekeluargaan dan kegotongroyongan. Demokrasi pancasila yang dianut oleh bangsa Indonesia
juga memberikan penghargaan yang tinggi kepada nilai musyawarah yang mencerminkan
kesungguhan dan tekad dari bangsa Indonesia untuk berdiri diatas kebenaran untuk
berpartisipasi dalam pemerintahan serta turut menentukan haluan Negara. Namun, kebebasan
tersebut disertai pula dengan tanggung jawab yang bukan hanya di tujukan kepada manusia,
melainkan juga kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kata lain, kita harus peduli pada keadaan
dan masa depan bangsa. Namun, kepedulian itu hendaknya diwujudkan melalui cara yang benar,
konstitusional dan bertanggung jawab.

1.2 Tipe - Tipe Demokrasi

Demokrasi memiliki makna yang variatif, karena bersifat interpretatif. Setiap penguasa negara
berhak mengklaim negaranya sebagai demokratis meskipun nilai yang dianut atau praktik politik
kekuasaannya amat jauh dari prinsip-prinsip dasar demokrasi. Karena sifatnya yang interpretatif
itu, dikenal berbagai tipologi demokrasi, yaitu: Demokrasi Langsung, Demokrasi Konstitusional,
Demokrasi Borjuis, Demokrasi Rakyat (Proletar), Demokrasi Perwakilan Liberal.

1. Demokrasi Langsung.
Demokrasi langsung adalah suatu kondisi ketika keseluruhan warga negara dengan nyata ikut
serta dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum atau undang-undang,
seperti yang dilaksanakan di zaman Yunani kuno. Demokrasi tidak langsung dilaksanakan
dengan sistem perwakilan. Tipe demokrasi ideal diwujudkan dalam derajat yang berbeda-beda
melalui konstitusi yang berbeda-beda pula.
Demokrasi langsung adalah demokrasi dengan derajat relatif paling tinggi. Demokrasi langsung
ditandai dengan fakta pembuatan Undang-Undang (UU), dan juga fungsi eksekutif dan yudikatif
yang utama, dijalankan oleh rakyat di dalam pertemuan akbar atau rapat umum.
Pengorganisasian semacam ini hanya dapat dilakukan dalam masyarakat-4masyarakat kecil dan
di bawah kondisi-kondisi sosial yang sederhana.
Di dalam demokrasi langsung, seperti pada suku-suku bangsa Jerman dan Romawi Kuno, prinsip
demokrasi sangat terbatas. Tidak semua warga masyarakat mempunyai hak untuk turut serta
dalam pembahasan dan keputusan-keputusan dari majelis rakyat. Anak - anak, kaum wanita, dan
budak (apabila ada perbudakan) tidak memiliki hak politis. Saat ini hanya konstitusi-konstitusi
dari sejumlah daerah bagian Swiss yang kecil-kecil yang memiliki karakter demokrasi langsung.

2. Demokrasi Konstitusional.
Demokrasi konstitusional merupakan demokrasi yang terbatasi oleh aturan atau konstitusi.
Pemerintah yang demokratis adalah pemerintah yang terbatasi kekuasaannya dan tidak
dibenarkan untuk bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Konstitusi
memberikan batasan-batasan terhadap posisi dan peran atau wewenang pemerintah. Oleh
karenanya, sering dinamakan pula sebagai “pemerintahan yang berdasarkan konstitusi”.
Kewibawaan demokrasi konstitusional tergantung pada bagaimana konstitusi dihormati,
terutama oleh pemerintah dan lembaga-lembaga pemerintahan (eksekutif, legislatif, dan
yudikatif). Jika pemerintahan tak mematuhi hukum, demokrasi akan dilanggar dan terancam
akan dilecehkan oleh masyarakat karena pemerintah tak mampu memberi contoh. Ketika
konstitusi tidak ditegakkan oleh pemerintah, masyarakat juga tidak patuh pada aturan hukum
sehingga demokrasi ditegakkan tanpa aturan di kalangan rakyat dengan cara menyalurkan
tuntutan melalui tindakan - tindakan anarkis.
Hal ini menguatkan pandangan politik legalistis bahwa pusat dari bersatunya umat manusia
dalam bentuk suatu negara adalah karena negara diatur oleh hukum yang memiliki daya ikat
untuk menjadi rambu-rambu bersama. Demokrasi konstitusional akan menjadi masalah ketika
berubah menjadi demokrasi yang bersifat liberal. Karena peran pemerintah dalam politik
terbatas, hal ini memungkinkan kekuatan masyarakat sipil menguat.
3. Demokrasi Borjuis.
Demokrasi Borjuis sebagaimana demokrasi rakyat merupakan5bentuk demokrasi yang memuat
cara pandang kelas. Demokrasi borjuis didasarkan pada kepemilikan pribadi atas alat-alat
produksi, yang terkonsentrasi di tangan sedikit orang saja. Sehingga terjadi ketimpangan sosial
di masyarakat.Demokrasi model ini menyelubungi karakter kelas masyarakat kapitalis. Artinya
secara formal, semua orang diakui mempunyai hak yang sama, sedangkan rakyat secara nyata
tidak memiliki. Dampaknya, krisis sosial pun makin tajam dan demokrasi borjuis dikecam.
Kekuasaan kapital monopoli sangat kuat dan selalu tegar menghadapi tuntutan kelas buruh.
Bahkan, hak-hak yang telah diperjuangkan dengan susah payah (misalnya, kenaikan upah
minimum) malah diinjak-injak lagi. Dari situasi seperti ini melahirkan sistem kediktatoran
(fasis). Namun, hal ini tidak terjadi di negara - negara penganut demokrasi borjuis, karena kelas
pekerja dapat mengorganisasi serta mewakili kepentingan (interest) mereka.

4. Demokrasi Rakyat (Proletar).


Demokrasi rakyat ini disebut juga demokrasi proletar, marxis-komunis, atau demokrasi Soviet.
Tokoh aliran ini adalah Karl Marx. Masyarakat yang dicita-citakan adalah komunis, masyarakat
yang tidak memiliki kelas sosial. Manusia dibebaskan dari keterikatan kepada kepemilikan
pribadi. Negara dalam hal ini bukanlah lembaga di atas masyarakat yang mengatur masyarakat
tanpa pamrih, melainkan alat dalam tangan kelas-kelas atas untuk mengamankan kekuasaan
mereka.Untuk mencapai masyarakat itu, perlu jalan paksaan dari jalan kekuasaan.
Menurut Kranenburg yang dikutip Miriam Budiardjo,dalam demokrasi Soviet ini terdapat
perilaku mendewa-dewakan pimpinan. Komunis tidak hanya merupakan sistem politik, tetapi
juga mencerminkan gaya hidup yang berdasarkan nilai-nilai tertentu, seperti gagasan monoisme
menolak adanya golongan-golongan, gagasan persatuan berakibat adanya kesadaran mau
dipaksa dan oposisi ditindas, gagasan5menjadikan negara sebagai alat untuk mencapai
komunisme, kekerasan dipandang sebagai alat yang sah.Akan tetapi, ada perbedaan antara
demokrasi sosialis dan demokrasi komunis. Kaum sosialis (sosialisme demokrasi) tidak
menginginkan demokrasi satu partai seperti kaum komunis. Namun, kesamaannya adalah bahwa
kaum sosialis juga menegaskan pentingnya demokrasi ekonomi, ketika alat - alat produksi dan
sumber-sumber ekonomi tak boleh dikuasai sedikit orang. Dan negara juga harus berperan dalam
mengatur ekonomi rakyatnya, mengontrol, dan membatasi peran swasta (kapitalis) dalam
perekonomian.
Jadi, dalam demokrasi sosialistik, alat-alat produksi merupakan milik bersama. Sedangkan,
dalam demokrasi komunis, dalam rangka memperkuat dukungan massa untuk menghancurkan
pengisap lama, pimpinan partai marxis-leninis atau marxis - maois yang sadar kelas membentuk
diktator proletariat. Demokrasi komunis dianggap sebagai demokrasi untuk mencapai tingkatan
yang tertinggi. Demokrasi ini dibentuk berdasarkan undang-undang, yang mengawali
tercapainya masyarakat tanpa kelas. Seluruh kegiatan sosial dan keharmonisan masyarakat
merupakan realitas sosial. Dengan kata lain, dalam demokrasi realis, semua rakyat diajak, baik
dalam proses perencanaan, pengaturan, maupun pelaksanaan – yang bertujuan agar kepribadian
rakyat dapat berkembang optimal.

5. Demokrasi Perwakilan Liberal.


Ciri demokrasi tidak langsung atau perwakilan adalah suatu demokrasi ketika fungsi legislatif
dijalankan oleh sebuah parlemen yang dipilih oleh rakyat, dan fungsi eksekutif dan yudikatif
dijalankan oleh pejabat-pejabat yang juga dipilih melalui pemilihan umum (pemilu). Banyak

Kebebasan para wakil dari pemilihnya ini adalah 6ciri khas demokrasi modern.
konstitusi demokratis secara tegas menetapkan kebebasan para wakil dan para pemilihnya.

6
Dari kelima tipologi demokrasi tadi, negara Indonesia lebih mengadopsi demokrasi tidak
langsung atau perwakilan. Tetapi model demokrasi yang digunakan lebih didasarkan kepada
kultur dan budaya masyarakat Indonesia yang bergantung pada ideologi Pancasila, sehingga
demokrasi yang dikenal adalah Demokrasi Pancasila.6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Demokrasi Pancasila

Demokrasi sebagai suatu sistem telah menjadikan alternatif dalam berbagai tatanan aktivitas
bermasyarakat dan bernegara di beberapa negara. Alasan menjadikan demokrasi sebagai sistem
bermasyarakat dan bernegara dikarenakan hampir semua negara di dunia ini telah menjadikan
demokrasi sebagai asas fundamental. Selain demokrasi dijadikan sebagai asas kenegaraan,
secara esensial telah memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan negara
pada warga masyarakat tentang demokrasi. 7
sebagai organisasi tertingginya, sehingga diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar

Demokrasi dalam arti formal yaitu demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan atau sistem
politik dimana kedaulatan rakyat tidak dilaksanakan sendiri oleh rakyat, tetapi melalui wakil-
wakil yang dipilihnya di lembaga perwakilan. Sedangkan demokrasi dalam arti material dapat
disebut sebagai demokrasi sebagai asas, yang dipengaruhi oleh kultur, historis suatu bangsa,
sehingga dikenal demokrasi konstitusional, demokrasi rakyat dan demokrasi Pancasila.7
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong yang
ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur berkesadaran religius,
berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan
berkesinambungan.( Menurut Hatta,”Indonesia Merdeka” dalam karya lengkap Bung Hatta.Buku
I: Kebangsaan dan Kerakyatan, 1998).
Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat sendiri atau
dengan persetujuan rakyat.( Pikiran dan Gagasan Adnan Buyung Nasution,Demokrasi
Konstitusional, Kompas,Jakarta,2010)
Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus diselaraskan
dengan tanggung jawab sosial.7(Yudilatif,Negara Paripurna. Historisitas,Rasionalitas dan
aktualitasi PANCASILA,Gramedia,Jakarta, 2011)
Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi berdasarkan paham kekeluargaan dan
gotongroyong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat.Dasar demokrasi pancasila adalah
kedaulatan rakyat seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pelaksanaannya diatur
dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang berbunyi kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Makna demokrasi pancasila pada dasarnya
adalah perluasan keikutsertaan rakyat dalam berbagai kehidupan bermasyarakat dan kehidupan
bernegara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal ini berarti, keinginan-keinginan rakyat tersebut dapat disalurkan,baik melalui lembaga -
lembaga Negara maupun melalui organisasi politik, organisasi massa, dan media politik lainnya.
Demokrasi pancasila tidak hanya meliputi demokrasi di bidang pemerintahan atau politik, tetapi
juga telah berkembang menjadi demokrasi dalam arti yang luas. Demokrasi dalam arti luas
meliputi berbagai sistem dalam masyarakat, seperti sistem politik, ekonomi, sosial dan
sebagainya.
Pengertian Demokrasi Pancasila Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami mengenai sistem demokrasi ini, maka kita dapat merujuk pada pendapat
para ahli berikut:
1. Drs. C.S.T. Kansil, SH.
Menurut Drs. C.S.T. Kansil, SH., pengertian demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, yang merupakan
sila keempat dari dasar Negara Pancasila seperti yang tercantum dalam alinea ke 4 Pembukaan

2. Prof. R.M. Sukamto Notonagoro


UUD 1945.

Menurut Prof. R.M. Sukamto Notonagoro, pengertian demokrasi Pancasila adalah kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan yang ber -
Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan

3. Prof. Dardji Darmo Diharjo


Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.8

Menurut Prof. Dardji Darmo Diharjo, pengertian demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi
yang bersumber dari kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya

4. Garis Besar Haluan Negara (GBHN)


seperti dalam ketentuan-ketentuan Pembukaan UUD 1945.

Berdasarkan GBHN tahun 1978 dan tahun 1983, demokrasi Pancasila adalah tujuan dari
pembangunan politik di Indonesia dimana dalam pelaksanaannya diperlukan pemantapan
kehidupan konstitusional kehidupan demokrasi dan tegaknya hukum.

2.2 Prinsip Demokrasi Pancasila


Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila :

a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia


Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia dimaksudkan bahwa hak dan kewajiban yang dimiliki
oleh rakyat Indonesia sama dan sejajar. Persamaan hak dan kewajiban tersebut tidak hanya
dalam bidang politik saja melainkan bidang hukum, ekonomi dan sosial. Maka dari itu
Demokrasi Pancasila tidak hanya mencakup Demokrasi Politik saja, melainkan Demokrasi
Sosial dan Demokrasi Ekonomi juga. Persamaan ini diharapkan mampu memberikan keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
Prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban memberikan pengertian bahwa warga negara

dimiliki. 9
dalam menerima hak yang dimilikinya namun juga harus diseimbangkan dengan kewajiban yang

c. Memastikan adanya perlindungan HAM.


d. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah.
e. Adanya badan peradilan independen yang bebas dari intervensi pemerintah atau kekuasaan
lainnya.
f. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik sebagai media untuk menyalurkan aspirasi
rakyat.9
g. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain
Demokrasi Pancasila memberikan kebebasan kepada setiap individu namun dengan batasan yang
bertanggung jawab. Yang dimaksud dengan kebebasan ini ialah kebebasan yang harus
memperhatikan hak dan kewajiban dari orang lain dan diri sendiri bahkan, harus dapat
dipertanggung jawabkan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
h. Mewujudkan rasa keadilan sosial
Demokrasi memiliki tujuan dalam mewujudkan rasa keadilan sosial untuk semua warga
negaranya. Keadilan sosial melingkupi sila dalam Pancasila terutama sila kelima. Maka dari itu
prinsip dalam demokrasi Pancasila ingin mewujudkan rasa keadilan sosial dalam setiap
masyarakat.
i. Pengambilan keputusan dengan musyawarah
Landasan gotong royong dan kebersamaan merupakan dasar dari pengambilan keputusan
dengan musyawarah. Dalam pengambilan keputusan ini mengilhami rasa keadilan bagi semua.
Dimana tidak hanya mementingkan kaum mayoritas saja, namun juga dapat memperhatikan
kaum minoritas.
j. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan

Negara Republik Indonesia, 9memunculkan persatuan nasional dalam setiap masyarakat.


Prinsip persatuan nasional terilhami dari sila ketiga dari Pancasila. Rasa kekeluargaan dalam

Persatuan nasional juga sangat penting dalam pertahanan negara


agar negara dapat kuat saat ada gangguan baik dari dalam maupun
dari luar.
k. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
Tujuan dan cita-cita nasional Negara Indonesia tertuang dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. Diungkapkan bahwa Indonesia
menyatakan kemerdekaannya dan kemudian membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.10

2.3 Asas-Asas Demokrasi Pancasila


Ada dua asas yang terkandung di dalam sistem demokrasi Pancasila.
Adapun asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:

1. Asas Kerakyatan
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memiliki kesadaran dasar rasa cinta dan padu
dengan rakyat, sehingga dapat mewujudkan cita-citanya yang satu.

2. Asas Musyawarah
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memperhatikan aspirasi dan kehendak
seluruh rakyat melalui permusyawaratan untuk mencapai kesepakatan bersama.Dalam hal ini,
musyawarah menjadi media untuk mempersatukan pendapat dengan memberikan pengorbanan
dan kasih sayang untuk kebahagiaan rakyat Indonesia.

2.4 Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila

Pada dasarnya sistem demokrasi ini memiliki kesamaan dengan demokrasi universal, namun
terdapat perbedaan di dalamnya. Adapun ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan pemerintahan berjalan sesuai dengan konstitusi.
b. Dilakukan kegiatan Pemilihan Umum (PEMILU) secara berkesinambungan.
c.Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan melindungi hak masyarakat minoritas.
d. Proses demokrasi dapat menjadi ajang kompetisi berbagai ide dan cara menyelesaikan
masalah.
e. Ide-ide yang paling baik bagi Indonesia akan diterima, dan bukan berdasarkan suara
terbanyak10
2.5 Norma-Norma dalam Demokrasi Pancasila

Dalam demokrasi pancasila ada beberapa norma-norma penting yang harus diperhatikan ,yaitu:

a. KeterbukaanYang berarti adanya saling keterbukaan antara penguasa Negara dengan warga
Negara , antargolongan dan antarwarga Negara.
b. KeadilanDalam menyelengarakan keadilan perlu diperhitungkan adanya kesamaan dan
perbedaanantarmanusia. Prinsip keadilan ini membatasi kekuasaan manusia terhadap manusia,
mencegahtindakan sewenang-wenang dan menciptakan ketertiban dan perdamaian.11
c. Kebenaran,Kebenaran adalah kesamaan antara gagasan dan peernyataan dalam kata dan
perbuatan, antarakepribadian dan pengakuannya. Norma keadilan akan lebih berarti bagi
manusia apabiladibarengi dengan norma kebenaran.

2.6 Cara-Cara Pengamalan Demokrasi Pancasila

a. Bidang politik
- Menghargai kebebasan berpendapat, berorganisasi baik organisasi kemasyarakatan atau agama,
sosial dan politik.
- Melaksanakan hak pilih dan hak dipilih dalam pemilu.
- Menghormati kebebasan berpolitik antar sesama warga.

b. Bidang agama
- Kerukunan hidup umat beragama.
- Menghormati kebebasan ibadah beragama.
- Kebebasan dalam mengamalkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

c. Bidang ekonomi
- Mewujudkan perekonomian rakyat berdasarkan asas kekeluargaan dalam bentuk koperasi.
- Mewujudkan kerja sama antara pengusa kecil dan penguasa besar sebagai mitra usaha.
- Melaksanakan kerja sama yang baik antara pengusaha bank dan pinjaman awal.

d. Bidang keamanan
- Melaksanakan piket siskamling.
- Mendamaikan tetangga yang bertikai.
- Mengadakan musyawarah untuk menghindari pencurian dan penyalahgunaan narkoba.

e.Bidang sosial budaya


- Memberikan pertolongan kepada masyarakatyang mendapat musibah bencana alam, dan
sebagainya.
-Menumbuhkan rasa solidaritas, kesetiakawanan dan kepedulian sosial bersama pemerintah
dalam memberantas dan mengentaskan kemiskinan.
- Melaksanakan hidup gotong royong musyawarah dalam berbagai kegiatan yang tumbuh
dimasyarakat misalnya perkawinan, khitanan.Membuat rumah, memperingati Hari Ulang Tahun
Kemerdekaan RI.12

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan
Demokrasi yang terlahir dari adanya kedaulatan rakyat secara mutlak, ternyata mengalami
metamorfose dan perubahan. Terutama pada saat berakulturasi dengan budaya masyarakat
setempat yang ditempatinya. Tipologi demokrasi yang bervariatif menunjukkan adanya pola
baru yang dihasilkan dari teori dasar demokrasi. Termasuk dalam hal ini Indonesia. Indonesia
dengan kedaulatan rakyatnya kemudian menyerap kebudayaan aslinya untuk kemudian
menjelma menjadi demokrasi tersendiri bernama demokrasi pancasila.
Menyelesaikan pertikaian secara damai dan sukarela dengan membela prinsip-prinsip
humanisme, menegakan keadilan di tengah keanekaragaman masyarakat, kolektivisme dan
penggunaan paksaan sesedikit mungkin menjadikan contoh aktualisasi nyata demokrasi
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Demokrasi Pancasila ini pun,
mengalami banyak hambatan dan tantangan. Sebagian berupaya menerapkan dan sebagian lain
menolak. Tetapi apa pun realita yang terjadi patut disadari, demokrasi pancasila merupakan jalan
belakang suku dan budaya masyarakat Indonesia. 13
tengah yang harus disikapi secara bijak. Ia merupakan alternatif pemersatu antara beragama latar

Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi berdasarkan paham kekeluargaan dan


gotongroyong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat.Dasar demokrasi pancasila adalah
kedaulatan rakyat seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pelaksanaannya diatur
dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang berbunyi kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Pengertian demokrasi juga banyak di
kemukakan oleh beberapa para ahli. Adapun ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah

Umum (PEMILU) secara berkesinambungan. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM)
Penyelenggaraan pemerintahan berjalan sesuai dengan konstitusi.Dilakukan kegiatan Pemilihan

dan melindungi hak masyarakat minoritas.


Adapun beberapa prinsip sistem demokrasi ini adalah sebagai berikut:Memastikan adanya
perlindungan HAM. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah.Adanya badan peradilan
independen yang bebas dari intervensi pemerintah atau kekuasaan lainnya.Adanya partai politik
dan organisasi sosial politik sebagai media untuk menyalurkan aspirasi rakyat.
Ada dua asas yang terkandung di dalam sistem demokrasi Pancasila yaitu asas kerakyatan dan
musyawarah.Dalam demokrasi pancasila ada beberapa norma-norma penting yang harus
diperhatikan yaitu keterbukaan,keadilan dan kebenaran. Bentuk-bentuk demokrasi yaitu,
Demokrasi Liberal,Komunis, dan Pancasila di setiap demokrasi pasti memiliki sistem
pemerintahan yang berbeda. Ditinjau dari hukum, agama, ekonomi, ketatanegaraan, dan
penguasa. Cara pengamalan demokrasi pancasila dapat diberbagai bidang yaitu bidak

13
politik,bidak ekonomi,bidang agama,dan bidang sosial.
DAFTAR PUSTAKA

https://files.osf.io/v1/resources/hgfjn/providers/osfstorage/5de20f9ce1e62f000c2fcfb1?
action=download&direct&version=1
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/SOSIO-FITK/article/download/2815/pdf
https://eprints.uny.ac.id/26628/4/4.%20BAB%20II.pdf
Lasiyo, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan.Edisi 2. Universitas Terbuka: 2020

Anda mungkin juga menyukai