DEMOKRASI DI INDONESIA
Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun oleh
042194314
Nadira Yunira Putri
DAFTAR ISI
3.1 KESIMPULAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk monopluralis yang dari segi sifat kodrat memiliki sifat individual dan
sosial. Ribuan tahun sejak ide - ide awal tentang pemerintahan dan kehidupan sosial muncul di
masa Yunani Kuno dan Mesir Kuno, manusia telah memiliki satu konsep pemerintahan yang
dapat dibilang sesuai dengan hakikat dan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Konsep
tersebut dinamakan Demokrasi yang kini banyak dianut oleh berbagai negara di dunia. Predikat
ini tentu patut untuk dibanggakan oleh setiap warga negara mengingat demokrasi dengan
berbagai macam keunggulannya adalah sistem politik yang tidak mudah dijalankan. Sebagai
warga negara Indonesia, sudah menjadi keharusan untuk mengetahui seluk-beluk pelaksanaan
sistem politik tetbesar di dunia ini.
Masalah Negara republik Indonesia menganut asas demokrasi yang bersumber kepada nilai -
nilai kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa Indonesia. Perwujudan asas demokrasi itu
diartikan sebagai paham kedaulatan rakyat, yang bersumber kepada nilai kebersamaan,
kekeluargaan dan kegotongroyongan. Demokrasi pancasila yang dianut oleh bangsa Indonesia
juga memberikan penghargaan yang tinggi kepada nilai musyawarah yang mencerminkan
kesungguhan dan tekad dari bangsa Indonesia untuk berdiri diatas kebenaran untuk
berpartisipasi dalam pemerintahan serta turut menentukan haluan Negara. Namun, kebebasan
tersebut disertai pula dengan tanggung jawab yang bukan hanya di tujukan kepada manusia,
melainkan juga kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kata lain, kita harus peduli pada keadaan
dan masa depan bangsa. Namun, kepedulian itu hendaknya diwujudkan melalui cara yang benar,
konstitusional dan bertanggung jawab.
Demokrasi memiliki makna yang variatif, karena bersifat interpretatif. Setiap penguasa negara
berhak mengklaim negaranya sebagai demokratis meskipun nilai yang dianut atau praktik politik
kekuasaannya amat jauh dari prinsip-prinsip dasar demokrasi. Karena sifatnya yang interpretatif
itu, dikenal berbagai tipologi demokrasi, yaitu: Demokrasi Langsung, Demokrasi Konstitusional,
Demokrasi Borjuis, Demokrasi Rakyat (Proletar), Demokrasi Perwakilan Liberal.
1. Demokrasi Langsung.
Demokrasi langsung adalah suatu kondisi ketika keseluruhan warga negara dengan nyata ikut
serta dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum atau undang-undang,
seperti yang dilaksanakan di zaman Yunani kuno. Demokrasi tidak langsung dilaksanakan
dengan sistem perwakilan. Tipe demokrasi ideal diwujudkan dalam derajat yang berbeda-beda
melalui konstitusi yang berbeda-beda pula.
Demokrasi langsung adalah demokrasi dengan derajat relatif paling tinggi. Demokrasi langsung
ditandai dengan fakta pembuatan Undang-Undang (UU), dan juga fungsi eksekutif dan yudikatif
yang utama, dijalankan oleh rakyat di dalam pertemuan akbar atau rapat umum.
Pengorganisasian semacam ini hanya dapat dilakukan dalam masyarakat-4masyarakat kecil dan
di bawah kondisi-kondisi sosial yang sederhana.
Di dalam demokrasi langsung, seperti pada suku-suku bangsa Jerman dan Romawi Kuno, prinsip
demokrasi sangat terbatas. Tidak semua warga masyarakat mempunyai hak untuk turut serta
dalam pembahasan dan keputusan-keputusan dari majelis rakyat. Anak - anak, kaum wanita, dan
budak (apabila ada perbudakan) tidak memiliki hak politis. Saat ini hanya konstitusi-konstitusi
dari sejumlah daerah bagian Swiss yang kecil-kecil yang memiliki karakter demokrasi langsung.
2. Demokrasi Konstitusional.
Demokrasi konstitusional merupakan demokrasi yang terbatasi oleh aturan atau konstitusi.
Pemerintah yang demokratis adalah pemerintah yang terbatasi kekuasaannya dan tidak
dibenarkan untuk bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Konstitusi
memberikan batasan-batasan terhadap posisi dan peran atau wewenang pemerintah. Oleh
karenanya, sering dinamakan pula sebagai “pemerintahan yang berdasarkan konstitusi”.
Kewibawaan demokrasi konstitusional tergantung pada bagaimana konstitusi dihormati,
terutama oleh pemerintah dan lembaga-lembaga pemerintahan (eksekutif, legislatif, dan
yudikatif). Jika pemerintahan tak mematuhi hukum, demokrasi akan dilanggar dan terancam
akan dilecehkan oleh masyarakat karena pemerintah tak mampu memberi contoh. Ketika
konstitusi tidak ditegakkan oleh pemerintah, masyarakat juga tidak patuh pada aturan hukum
sehingga demokrasi ditegakkan tanpa aturan di kalangan rakyat dengan cara menyalurkan
tuntutan melalui tindakan - tindakan anarkis.
Hal ini menguatkan pandangan politik legalistis bahwa pusat dari bersatunya umat manusia
dalam bentuk suatu negara adalah karena negara diatur oleh hukum yang memiliki daya ikat
untuk menjadi rambu-rambu bersama. Demokrasi konstitusional akan menjadi masalah ketika
berubah menjadi demokrasi yang bersifat liberal. Karena peran pemerintah dalam politik
terbatas, hal ini memungkinkan kekuatan masyarakat sipil menguat.
3. Demokrasi Borjuis.
Demokrasi Borjuis sebagaimana demokrasi rakyat merupakan5bentuk demokrasi yang memuat
cara pandang kelas. Demokrasi borjuis didasarkan pada kepemilikan pribadi atas alat-alat
produksi, yang terkonsentrasi di tangan sedikit orang saja. Sehingga terjadi ketimpangan sosial
di masyarakat.Demokrasi model ini menyelubungi karakter kelas masyarakat kapitalis. Artinya
secara formal, semua orang diakui mempunyai hak yang sama, sedangkan rakyat secara nyata
tidak memiliki. Dampaknya, krisis sosial pun makin tajam dan demokrasi borjuis dikecam.
Kekuasaan kapital monopoli sangat kuat dan selalu tegar menghadapi tuntutan kelas buruh.
Bahkan, hak-hak yang telah diperjuangkan dengan susah payah (misalnya, kenaikan upah
minimum) malah diinjak-injak lagi. Dari situasi seperti ini melahirkan sistem kediktatoran
(fasis). Namun, hal ini tidak terjadi di negara - negara penganut demokrasi borjuis, karena kelas
pekerja dapat mengorganisasi serta mewakili kepentingan (interest) mereka.
Kebebasan para wakil dari pemilihnya ini adalah 6ciri khas demokrasi modern.
konstitusi demokratis secara tegas menetapkan kebebasan para wakil dan para pemilihnya.
6
Dari kelima tipologi demokrasi tadi, negara Indonesia lebih mengadopsi demokrasi tidak
langsung atau perwakilan. Tetapi model demokrasi yang digunakan lebih didasarkan kepada
kultur dan budaya masyarakat Indonesia yang bergantung pada ideologi Pancasila, sehingga
demokrasi yang dikenal adalah Demokrasi Pancasila.6
BAB II PEMBAHASAN
Demokrasi sebagai suatu sistem telah menjadikan alternatif dalam berbagai tatanan aktivitas
bermasyarakat dan bernegara di beberapa negara. Alasan menjadikan demokrasi sebagai sistem
bermasyarakat dan bernegara dikarenakan hampir semua negara di dunia ini telah menjadikan
demokrasi sebagai asas fundamental. Selain demokrasi dijadikan sebagai asas kenegaraan,
secara esensial telah memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan negara
pada warga masyarakat tentang demokrasi. 7
sebagai organisasi tertingginya, sehingga diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar
Demokrasi dalam arti formal yaitu demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan atau sistem
politik dimana kedaulatan rakyat tidak dilaksanakan sendiri oleh rakyat, tetapi melalui wakil-
wakil yang dipilihnya di lembaga perwakilan. Sedangkan demokrasi dalam arti material dapat
disebut sebagai demokrasi sebagai asas, yang dipengaruhi oleh kultur, historis suatu bangsa,
sehingga dikenal demokrasi konstitusional, demokrasi rakyat dan demokrasi Pancasila.7
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong yang
ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur berkesadaran religius,
berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan
berkesinambungan.( Menurut Hatta,”Indonesia Merdeka” dalam karya lengkap Bung Hatta.Buku
I: Kebangsaan dan Kerakyatan, 1998).
Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat sendiri atau
dengan persetujuan rakyat.( Pikiran dan Gagasan Adnan Buyung Nasution,Demokrasi
Konstitusional, Kompas,Jakarta,2010)
Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus diselaraskan
dengan tanggung jawab sosial.7(Yudilatif,Negara Paripurna. Historisitas,Rasionalitas dan
aktualitasi PANCASILA,Gramedia,Jakarta, 2011)
Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi berdasarkan paham kekeluargaan dan
gotongroyong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat.Dasar demokrasi pancasila adalah
kedaulatan rakyat seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pelaksanaannya diatur
dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang berbunyi kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Makna demokrasi pancasila pada dasarnya
adalah perluasan keikutsertaan rakyat dalam berbagai kehidupan bermasyarakat dan kehidupan
bernegara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal ini berarti, keinginan-keinginan rakyat tersebut dapat disalurkan,baik melalui lembaga -
lembaga Negara maupun melalui organisasi politik, organisasi massa, dan media politik lainnya.
Demokrasi pancasila tidak hanya meliputi demokrasi di bidang pemerintahan atau politik, tetapi
juga telah berkembang menjadi demokrasi dalam arti yang luas. Demokrasi dalam arti luas
meliputi berbagai sistem dalam masyarakat, seperti sistem politik, ekonomi, sosial dan
sebagainya.
Pengertian Demokrasi Pancasila Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami mengenai sistem demokrasi ini, maka kita dapat merujuk pada pendapat
para ahli berikut:
1. Drs. C.S.T. Kansil, SH.
Menurut Drs. C.S.T. Kansil, SH., pengertian demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, yang merupakan
sila keempat dari dasar Negara Pancasila seperti yang tercantum dalam alinea ke 4 Pembukaan
Menurut Prof. R.M. Sukamto Notonagoro, pengertian demokrasi Pancasila adalah kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan yang ber -
Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan
Menurut Prof. Dardji Darmo Diharjo, pengertian demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi
yang bersumber dari kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya
Berdasarkan GBHN tahun 1978 dan tahun 1983, demokrasi Pancasila adalah tujuan dari
pembangunan politik di Indonesia dimana dalam pelaksanaannya diperlukan pemantapan
kehidupan konstitusional kehidupan demokrasi dan tegaknya hukum.
dimiliki. 9
dalam menerima hak yang dimilikinya namun juga harus diseimbangkan dengan kewajiban yang
1. Asas Kerakyatan
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memiliki kesadaran dasar rasa cinta dan padu
dengan rakyat, sehingga dapat mewujudkan cita-citanya yang satu.
2. Asas Musyawarah
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memperhatikan aspirasi dan kehendak
seluruh rakyat melalui permusyawaratan untuk mencapai kesepakatan bersama.Dalam hal ini,
musyawarah menjadi media untuk mempersatukan pendapat dengan memberikan pengorbanan
dan kasih sayang untuk kebahagiaan rakyat Indonesia.
Pada dasarnya sistem demokrasi ini memiliki kesamaan dengan demokrasi universal, namun
terdapat perbedaan di dalamnya. Adapun ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan pemerintahan berjalan sesuai dengan konstitusi.
b. Dilakukan kegiatan Pemilihan Umum (PEMILU) secara berkesinambungan.
c.Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan melindungi hak masyarakat minoritas.
d. Proses demokrasi dapat menjadi ajang kompetisi berbagai ide dan cara menyelesaikan
masalah.
e. Ide-ide yang paling baik bagi Indonesia akan diterima, dan bukan berdasarkan suara
terbanyak10
2.5 Norma-Norma dalam Demokrasi Pancasila
Dalam demokrasi pancasila ada beberapa norma-norma penting yang harus diperhatikan ,yaitu:
a. KeterbukaanYang berarti adanya saling keterbukaan antara penguasa Negara dengan warga
Negara , antargolongan dan antarwarga Negara.
b. KeadilanDalam menyelengarakan keadilan perlu diperhitungkan adanya kesamaan dan
perbedaanantarmanusia. Prinsip keadilan ini membatasi kekuasaan manusia terhadap manusia,
mencegahtindakan sewenang-wenang dan menciptakan ketertiban dan perdamaian.11
c. Kebenaran,Kebenaran adalah kesamaan antara gagasan dan peernyataan dalam kata dan
perbuatan, antarakepribadian dan pengakuannya. Norma keadilan akan lebih berarti bagi
manusia apabiladibarengi dengan norma kebenaran.
a. Bidang politik
- Menghargai kebebasan berpendapat, berorganisasi baik organisasi kemasyarakatan atau agama,
sosial dan politik.
- Melaksanakan hak pilih dan hak dipilih dalam pemilu.
- Menghormati kebebasan berpolitik antar sesama warga.
b. Bidang agama
- Kerukunan hidup umat beragama.
- Menghormati kebebasan ibadah beragama.
- Kebebasan dalam mengamalkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Bidang ekonomi
- Mewujudkan perekonomian rakyat berdasarkan asas kekeluargaan dalam bentuk koperasi.
- Mewujudkan kerja sama antara pengusa kecil dan penguasa besar sebagai mitra usaha.
- Melaksanakan kerja sama yang baik antara pengusaha bank dan pinjaman awal.
d. Bidang keamanan
- Melaksanakan piket siskamling.
- Mendamaikan tetangga yang bertikai.
- Mengadakan musyawarah untuk menghindari pencurian dan penyalahgunaan narkoba.
3.1 Simpulan
Demokrasi yang terlahir dari adanya kedaulatan rakyat secara mutlak, ternyata mengalami
metamorfose dan perubahan. Terutama pada saat berakulturasi dengan budaya masyarakat
setempat yang ditempatinya. Tipologi demokrasi yang bervariatif menunjukkan adanya pola
baru yang dihasilkan dari teori dasar demokrasi. Termasuk dalam hal ini Indonesia. Indonesia
dengan kedaulatan rakyatnya kemudian menyerap kebudayaan aslinya untuk kemudian
menjelma menjadi demokrasi tersendiri bernama demokrasi pancasila.
Menyelesaikan pertikaian secara damai dan sukarela dengan membela prinsip-prinsip
humanisme, menegakan keadilan di tengah keanekaragaman masyarakat, kolektivisme dan
penggunaan paksaan sesedikit mungkin menjadikan contoh aktualisasi nyata demokrasi
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Demokrasi Pancasila ini pun,
mengalami banyak hambatan dan tantangan. Sebagian berupaya menerapkan dan sebagian lain
menolak. Tetapi apa pun realita yang terjadi patut disadari, demokrasi pancasila merupakan jalan
belakang suku dan budaya masyarakat Indonesia. 13
tengah yang harus disikapi secara bijak. Ia merupakan alternatif pemersatu antara beragama latar
Umum (PEMILU) secara berkesinambungan. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM)
Penyelenggaraan pemerintahan berjalan sesuai dengan konstitusi.Dilakukan kegiatan Pemilihan
13
politik,bidak ekonomi,bidang agama,dan bidang sosial.
DAFTAR PUSTAKA
https://files.osf.io/v1/resources/hgfjn/providers/osfstorage/5de20f9ce1e62f000c2fcfb1?
action=download&direct&version=1
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/SOSIO-FITK/article/download/2815/pdf
https://eprints.uny.ac.id/26628/4/4.%20BAB%20II.pdf
Lasiyo, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan.Edisi 2. Universitas Terbuka: 2020