Anda di halaman 1dari 2

TUGAS REVIEW JURNAL ANALISIS SWOT

Nama : M.Ramadhan Deswandana

Kelas : Reguler E Manajemen Malam Banjarmasin

Npm : 2003010556

JUDUL JURNAL : PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

HASIL ANALISIS SWOT

 Kekuatan (Strength)
Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peran penting dalam perekonomian
Indonesia. Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Bank Konvensional yaitu
bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang mana dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran berdasarkan prosedur dan ketentuan yang
telah ditetapkan. Universitas Djuanda 7 Sedangkan menurut para ahli bank konvensioal
adalah tempat untuk menyalurkan modal dari orang-orang yang tidak dapat menggunakan
uang secara menguntungkan kepada mereka yang dapat membuat uang lebih produktif
untuk menguntungkan masyarakat (Dr. B.N. Ajuha). Adapun menurut Pierson Bank
konvensional adalah entitas bisnis yang menerima kredit tetapi tidak memberikan kredit.
Dalam hal ini, Bank Operasional hanya pasif, hanya menerima uang yang disetorkan.
Sedangkan Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank
syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Unit Usaha
Syariah yang selanjutnya disebut UUS adalah unit kerja dari kantor pusat bank umum
konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atu unit yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank
yang berkedudukan di luar negeri yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang
pembantu syariah atau unit syariah. Selanjutnya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah
bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
 Kelemahan (Weaknesses)
Dalam beberapa hal, bank konvensional dan bank syariah memiliki persamaan, terutama
dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang
digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal,
laporan keuangan, dan sebagainya. Namun tentu saja terdapat banyak perbedaan di antara
keduanya. Perbedaan tersebut menyangkut beberapa aspek :
- Lembaga Penyelesai Sengketa
-Sistem Operasional
- Cara Mengelola Dana
- Cara Membagi Keuntungan
- Lingkungan Kerja dan Corporate Culture

 Peluang (Opportunities)
Pada tanggal 3 November 1991, dalam acara silaturahmi Presiden di Istana Bogor, dapat
dipenuhi dengan total komitmen modal disetor awal sebesar Rp106.126.382.000,00. Dengan
modal awal tersebut, pada tanggal 1 Mei 1992, Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi.
Hingga September 1999, Bank Muamalat Indonesia telah memiliki lebih 45 outlet yang
tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, dan Makassaar
 Ancaman ( Threats )
Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah menenggelamkan bank-bank
konvensional dan banyak yang dilikuidasi karena kegagalan system bunganya. Sementara
perbankan yang menerapkan system syariah dapat tetap eksis dan mamapu bertahan. Tidak
hanya itu, di tengah-tengah krisis keuangan global yang melanda dunia pada penghujung
akhr tahun 2008, lembaga keuangan syariah kembali membuktikan daya tahannya dari
terpaan kkrisis.

Anda mungkin juga menyukai