. 1. Prof. Posner bukan orang pertama yang melahirkan ide tentang economy analysis of law. Teori ini sebetulnya sudah muncul dan dikembangkan oleh kalangan utilitarianisme seperti Jeremy Bentham dan John Stuarth Mill. Teori utilitas ini mengutamakan asas kebergunaan sesuatu/tool. Jadi sesuatu/esse harus memberikan manfaat/nilai utilities bagi esse yang lain (social welfare).Dalam perkembangannya, setelah direanalysis oleh Ronald Coasei (1960) dan Posner sendiri, ide analisis ekonomi dalam hukum berkembang mencakup transaction cost of economy, economy institution, dan public choice. Transaction cost of economy berkaitan dengan efisiensi peraturan hukum yang sebagian besar berkenaan dengan hukum privat. Economy Institution berkaitan dengan tindakan manusia termasuk peraturan hukum formal, kebiasaan informal, tradisi dan aturan sosial. Dan Public Choice berkaitan dengan proses memutuskan secara demokratis dengan mempertimbangkan metode microeconomy dan perdagangannya.Melalui prinsip ekonomi, Posner berharap dapat meningkatkan efisiensi hukum termasuk efesiensi dalam mingkatkan kesejahteraan sosial. 2. Interpretasi hukum merupakan aktifitas sehai-hari dari para ahli hukum, para aktifis, penegak hukum maupun para legal drafer. Hal ini disebabkan hukum baik yang tetulis aupun tidak tertulis berifat interpretativ sangat bergantug pada banyak faktor, kapasitas waktu dan tmpat. Hal ini dimaksaudkan bahwa makna darihukum tersebut tidak bersifat absolut dan mutlak. Karena bahasa hukum bersifat interpreatative sehingga memerlukan interpreatation dan reasoning sebagai usaha untuk memberikan makna dari apa yang ada di aturan hukum. Kedua aktivitas interpretasi dan penalaran hukum erupakan satu kesatuan aktifitas yang tidak dapat dipisahkan sehingga dalam ilmu hukum menjadi kesatuan aktifitas. Kahoresi dalam interpreatasi huum merupakan sebuah konndisi untuk menciptkan keselasan, keterkaitan, dan keterhubungan antara kasusu hukum yang terjadi dengan realitas hukum yang memungkinkan hakim dan ahli hukum untuk mmenginterpretasikan hukum atau eraturan perundang-undangan secara benar. Kahrsi daat membantu para hakim dan ahli hukum untuk memeberlakukan suatu interpreatasi dan pealaran hukum yang sama untuk erbagai kasus yang serupa seperti halnya berlakunya doctrine of precedence dan analogy. 3. Metodologi Ilmu Hukum merpukan salah satu ilmu pengetahuan yag mengkaji perkembangan ilmu hukum dan menghasilkan suau sistematika ilmu hukum diihat dari berbagai sudut pandang. Perkembangan metodologi ilmu hukum tidak terlepas dari kontroversi yang mmenyatakan apakah ilmu hukum sebaggai ilmu yang memerlukan todologi tertentu ataukah hanya sebuah keputusan politik sehingga tidak memerlukan suatu metodologi tertentu. Penerapan Metodologi Ilmu Hukum Secara Ringkas yaitu : Penerapan Metodologi di bidang Ilmu Hukum sangatlah Penting. Karena Metodologi bersifat menyelesaikan masalah dengan Solusi yang Benar. Maka Hasilnya Juga Benar. Penerapan Ini Juga Berkaitan Dengan Hukum diantaranya untuk penyelesaian sebuah Masalah Pada Kasus Konflik,Mengamati Masalah tentang Politik, dan Kasus Kasus Penelitian Lebih Lanjut dalam Ilmu Hukum.