Halaman
Beranda
Minggu, 03 Juni 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Di satu sisi pengetahuan tentang hukum sendiri mencakup suatu perantaraan yang
luas dan bisa dikatakan tidak mempunyai tepi.Hanya masuk menghujam tajam ke wilayah
dicoba untuk menulis tentang dasar-dasar ilmu hukum dapat tanpa dibarengi dengan
kesadaran adanya wilayah yang begitu sangat luas dari cakupan hukum,maka bisa dikatakan
ini kiranya masih dalam kerangka mengorganisir dan memanage agar sang mahasiswa bisa
mengerti dan paham tentang dengan hukum sebagai ilmu kenyataan.Namun makalah ini
adalah mengenai bagian-bagian yang esensial saja yang harus dipahami dan yang harus
Namun perlu diingatkan bahwa makalah ini bukan merupakan kunci utama untuk bisa
masuk ke dalam dunia hukum.Makalah ini hanyalah suatu kunci yang dapat dipergunakan
PERMASALAHAN
2) Apa yang menjadi kajian ataupun sub bagian dalam Ilmu Hukum Sebagai Ilmu
Kenyataan?
BAB III
PEMBAHASAN
Ilmu hukum sebagai ilmu kenyataan membahas hukum dari sisi sikap tindak atau
perilaku.Artinya hukum akan dilihat dari segi penerapannya yang diwujudkan dalam bentuk
tingkah laku atau sikap tindak (das sein). Di dunia ini manusia terikat oleh peraturan hidup
yang disebut norma, tanpa atau disertai sanksi.Bilamana seseorang melanggar seseatu
norma, maka orang itu akan mengalami sanksi yang berbagai-bagai sifat dan beratnya.
3.2 Kajian atau sub bagian dalam Ilmu Hukum Sebagai Ilmu Kenyataan
1) Sosiologi Hukum
Sosiologi hukum adalah adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara empiris dan
analitis mempelajari hubungan timbal balik antara hukum sebagai sosial dengan gejala-gejala
sosial lainnya.Studi yang demikian ini memiliki beberapa karakteristik. Ciri-cirinya adalah :
hukum, praktek peradilan dan pembuatan undang-undang. Menurut Marx Weber cara
konvesional. Sosiologi hukum tidak hanya menerima tingkah laku yang tampak dari
luar saja, melainkan ingin memperoleh pula penjelasan yang bersifat internal, yaitu
antara isi kaidah dan dalam kenyataanya, baik dengan data empiris maupun data non
empiris.
Ciri-ciri khas di atas menurut Satjipto Rahardjo, dalam bukunya “Ilmu Hukum” (1982)
sekaligus merupakan kunci bagi orang yang berminat untuk melakukan penyeidikan
dalam bidang sosiologi hukum. Dengan cara-cara menyelidiki hukum yang demikian
Sosiologi hukum juga memiliki ciri-ciri khas yang sedemikian rupa sehingga ia mengemban
tugas yang khas pula, bagi amalan hukum dan masyarakat, terutama masyarakat yang
tersebut.
Adapun objek yang disoroti sosiologi hukum antara lain :
“Sosiologi Hukum adalah ilmu pengetahuan yang secara teoritis, analitis dan empiris,
2) Antropologi Hukum
Antropologi hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan, yang mempelajari pola-
pendekatan antropologi hukum menurut Euber: “Suatu segi yang menonjol dari ilmu
antropologi tidak mempunyai hak eksklusif untuk menggunakan istilah ini. Seniman seperti
penari atau pelukis.juga memakai istilah ini, atau diasosiasikan dengan istilah ini, bahkan
pemerintah juga mempunyai departemen untuk ini. Konsep ini, memang sangat sering
digunakan oleh antropolog dan telah tersebar ke masyarakat luas, bahwa antropologi bekerja
dan meneliti apa yang sering disebut dengan kebudayaan. Seringnya istilah ini digunakan
oleh antropolog dalam pekerjaannya, bukan berarti para ahli antropolog mempunyai
manusia dan masyarakatnya dan menemukan bahwa melalui manifestasinya sendiri yang
Kalangan ahli antropologi memberi kontribusi yang sangat penting dan bermakna
dalam pengembangan konsep hukum yang secara nyata berlaku dan dioperasikan dalam
kehidupan masyarakat. Hukum dalam perspektif antropologi dipelajari sebagai produk dari
interaksi sosial yang dipengaruhi oleh, aspek-aspek kebudayaan yang lain, seperti politik,
ekonomi, ideologi, religi, dan lain-lain. (Pospisil, 1971) atau hukum dipelajari sebagai proses
sosial yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat ( Moore, 1978 ). Karena itu, hukum
yang diciptakan oleh Negara atau State Law, tetapi juga hukum dalam wujudnya sebagai
masyarakat ( self regulation ) yang juga berfungsi sebagai sarana pengendalian sosial
yang berfungsi sebagai sarana pengendalian sosial, atau sebagai alat untuk menjaga
keteraturan sosial dalam masyarakat. Karena itu, hukum dipelajari sebagai bagian yang
integral dari kebudayaan secara keseluruhan, bukan sebagai institusi otonom yang terpisah
dari segi-segi kebudayaan yang lain. ( Pospisil, 1971). Jadi, untuk memahami tempat hukum,
dalam struktur masyarakat, maka harus dipahami terlebih dahulu kehidupan sosial dan
hukum menjadi salah satu produk kebudayaan yang tak terpisahkan dengan segi-segi
kebudayaan yang lain, seperti politik, ekonomi, struktur, dan organisasi sosial, ideologi, religi
dan lain-lain. Sebagai suatu cabang ilmu sejarah , sejarah hukum terus berkembang dari
zaman ke zaman.
3) Psikologi Hukum
Psikologi hukum adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
hukum sebagai suatu perwujudan jiwa manusia. Psikologi hukum mengkaji persepsi-persepsi
seseorang tentang berbagai fenomena hukum:contoh pro kontra pidana mati, pro kontra
kriminalisasi pornografi.
Ada kemiripan objek antara ilmu hukum dan psikologi. Baik hukum maupun psikologi,
4) Sejarah Hukum
Sejarah hukum adalah suatu bidang study hukum yang mempelajari perkembangan
dan asal-usul sistem hukum dalam suatu masyarakat tertentu dan memperbandingkan
dengan hukum yang berbeda karena dibatasi oleh perbedaan waktu. Dalam sejarah hukum
juga ditekankan bahwa , hukum suatu bangsa adalah ekspresi jiwa bangsa yang
3. Mengetahui makan hukum positif bagi para akademisi maupun praktisi hukum
4. Sejarah hukum mengungkap atau setidaknya memberi suatu indikasi dari mana
perkembangannya.
Artinya , dalam keadaan yang bagaimana suatu lembaga hukum dapat efektif
menyelesaikan persoalan hukum dan dalam keadaan yang bagaiman pila lembaga
tersebut gagal. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan yang ada dalam sejarah hukum
Jhon Gilison dan menambahkan beberapa fungsi dari sejarah hukum yaitu sebagai
berikut.
1. Hukum tidak hanya berubah menurut dimensi ruang dan letak tetapi juga berubah
hukum.
3. Pengetahuan hukum tentang sejarah hukum penting bagi ahli hukum pemula untuk
pelanggaran HAM, seperti dalam sejarah hukum masa lampau, bukan zamannya lagi
5) Perbandingan Hukum
perbedaan sistem hukum antara negara yang satu dengan yang lain. Atau membanding-
bandingkan sistem hukum positif dari bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Dilihat dari
posisi yang demikian itu, orang akan mengatakan ; bahwa studi perbandingan hukum adalah
tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang bahan hukum tertentu.
Selanjutnya dikatakan bahwa perbandingan hukum bukanlah satu perangkat peraturan dan
asas-asas hukum, bukan suatu cabang hukum, melainkan suatu cara menggarap unsur
Hukum sebagai kenyataannya hidup di dalam pergaulan hidup manusia dan tercermin
dalam sikap tindak masyarakat untuk mengatur hidup manusia antara manusia yang lain
Penerapan Ilmu Hukum sebagai Ilmu Kenyataan di Indonesia dapat kita lihat dimana
hubungan sosial dalam masyarakat dan Indonesia juga menganut sistem negara hukum
(Rechtstaat) dan juga terdapat Undang-undang yang mengatur negara tersebut sehingga
PENUTUP
KESIMPULAN
v Ilmu hukum sebagai kenyataan ialah dimana hukum tersebut dapat diterapkan dalam
v Ilmu hukum sebagai kenyataan juga mengajak masyarakat untuk menilai dan berfikir
Pustaka Jakarta,1983
▼ Juni (11)
Keabadian
Harry Potter Ulang tahun
Topeng Pelangi II
Topeng Pelangi 1
Ron Weasley
Harry Potter
Daftar karakter dalam seri Harry Potter
Alur waktu dalam seri Harry Potter
Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore
Hukum Sebagai Ilmu Kenyataan
25 Minutes
► Mei (2)
Mengenai Saya
Juwanda Ginting
Lihat profil lengkapku
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.