Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL

A. Pendahuluan
Era ekonomi global memerlukan ketahanan bangsa yang kuat. Salah satu faktor
penentu ketahanan tersebut adalah tingkat literasi masyarakatnya. Masyarakat
LITERASI FINANSIAL Indonesia harus menguasai literasi yang dibutuhkan untuk dijadikan bekal
mencapai dan menjalani kehidupan yang berkualitas, baik masa kini maupun
WARGA MULTIKEAKSARAAN MELALUI masa yang akan datang. Agar mampu bertahan pada era abad ke-21, masyarakat
PEMBELAJARAN MANAJEMEN harus menguasai enam literasi dasar, salah satunya adalah literasi finansial.
KEUANGAN PERSONAL Tidak hanya tuntutan kemampuan strategis yang berkaitan dengan persaingan
saja, tetapi juga kemampuan dalam pengelolaan keuangan, pemilihan sumber
Oleh : Tri Widayati pendanaan dan pemilihan tempat mengalokasilkan dana untuk investasi juga
perlu ditingkatkan.
Literasi finansial merupakan kebutuhan dasar agar terhindar dari permasalahan
ABSTRAK keuangan.
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan keuangan pada warga
Pola hidup konsumtif yang tidak proporsional yang tidak sesuai dengan
multikeaksaraan, yaitu pola hidup konsumtif yang tidak proporsional yang tidak sesuai dengan
kemampuan pendapatan dan kondisi keuangan akan menyebabkan masalah
kemampuan pendapatan. Oleh sebab itu pengetahuan mengenai literasi finansial menjadi
keuangan. Kecerdasan finansial mutlak diperlukan agar seseorang dapat terus
keharusan sehari-hari, sehingga menjadi life skill yang perlu dimiliki oleh setiap individu.
menikmati kesejahteraan. Semakin cepat memiliki kecerdasan finansial yang
Pendidikan keuangan pribadi (personal finance) masih jarang dilakukan. Manajemen
tinggi, semakin sejahteran hidup seseorang. Bila terlambat, tentu akan mengalami
keuangan personal merupakan bagian dari pengetahuan keuangan dasar sangat diperlukan
kesengsaraan dalam hidupnya (Fauzi, 2006).
oleh warga multikeaksaraan. Pembelajaran manajemen keuangan personal menggunakan
prinsip-prinsip pembelajaran dalam pendidikan multikeaksaraan. Pembelajaran lebih Seorang individu membutuhkan pengetahuan dasar keuangan. Pelaksanaan
difokuskan pada pengenalan pengelolaan keuangan secara bijak dan mampu mengontrol edukasi dalam meningkatkan pemahaman tentang keuangan di masyarakat
keuangan serta dapat membedakan kebutuhan dan keinginan. Kegiatan dalam sangat diperlukan. Edukasi finansial merupakan proses panjang yang memacu
manajemen keuangan personal meliputi perencanaan, implementasi dan evaluasi keuangan. individu untuk memiliki rencana keuangan di masa depan. Survei nasional
Pengetahuan dan keterampilan terkait dalam tiga kegiatan tersebut menjadi materi pokok literasi keuangan yang dilakukan oleh otoritas jasa keuangan (OJK) tahun 2013
dalam pembelajaran manajemen keuangan personal bagi warga multikeaksaraa, yaitu (1) memberikan potret kondisi literasi keuangan yang ada di Indonesia. Indeks
pencatatan aset/harta yang dimiliki; (2) pencatatan semua pemasukan dan pengeluaran; (3) literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya sekitar 21.8%, yang berarti dari
identifikasi pengeluaran rutin bulanan dan tahunan; (4) menyusun rencana pengeluaran; 100 penduduk hanya sekitar 22 orang yang termasuk well literate (OJK, 2017).
(5) menabung secara periodik; dan (6) perencanaan program untuk masa depan. Indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia mengalami peningkatan dari
21.8% di tahun 2013 menjadi 29.7% di tahun 2016. Menurut OJK, tingkat
Kata kunci : Literasi Finansial, Multikeaksaraan, Manajemen keuangan personal
literasi keuangan penduduk Indonesia dibagi menjadi empat, yaitu 1) well
literate; 2) sufficient literate; 3) less literate; dan 4) not literate.

28 Jurnal AKRAB! Volume VI Edisi 2/Oktober/2018 29


Pengetahuan masyarakat mengenai literasi keuangan menjadi keharusan sehari- B. Kajian Teori
hari, sehingga menjadi life skill yang perlu dimiliki oleh setiap individu. Di 1. Literasi Finansial
Indonesia, pendidikan keuangan pribadi (personal finance) masih jarang dilakukan. Literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis. Literasi adalah kemampuan
Penelitian yang dilakukan Cole, Sampson dan Zia tahun 2009 menemukan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam
bahwa tingkat literasi finansial di keluarga-keluarga di India dan Indonesia hidupnya. Dengan pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan
rendah (Akmal dan Saputra, 2016). Manajemen keuangan pribadi merupakan membaca kata dan membaca dunia. UNESCO mengartikan literasi atau
salah satu dimensi literasi keuangan, yaitu merupakan proses perencanaan dan keaksaraan sebagai rangkaian kesatuan dari kemampuan menggunakan
pengendalian keuangan dari unit individu atau keluarga. kecakapan membaca, menulis, dan berhitung sesuai dengan konteks yang
Warga keaksaraan merupakan bagian masyarakat yang juga harus “melek” diperoleh dan dikembangkan melalui proses pembelajaran dan penerapan di
keuangan. Warga keaksaraan merupakan warga belajar kelompok keaksaraan sekolah, keluarga, masyarakat, dan situasi lainnya yang relevan untuk remaja
yang diharapkan memiliki kemampuan minimal yang terkait dengan keperluan dan orang dewasa. Dalam tiga dekade terakhir, pemahaman tentang cakupan
diri sendiri, keperluan membantu anak-anaknya, keperluan aktualisasi, keperluan literasi telah berkembang, yang meliputi (a) literasi sebagai suatu rangkaian
pekerjaan, keperluan sosial kemasyarakatan, pendidikan, dan pengelolaan kecakapan membaca, menulis, dan berbicara; kecakapan berhitung; dan
kelompok belajar. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan sangat perlu dimiliki kecakapan dalam mengakses dan menggunakan informasi; (b) literasi sebagai
warga keaksaraan sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam pengambilan praktik sosial yang penerapannya dipengaruhi oleh konteks; (c) literasi
keputusan keuangan. Keputusan keuangan warga keaksaraan yang tepat akan sebagai proses pembelajaran dengan kegiatan membaca dan menulis menjadi
meningkatkan kesejahteraannya. medium untuk merenungkan, menyelidik, menanyakan, dan mengkritisi
ilmu dan gagasan yang dipelajari; (d) literasi sebagai teks yang bervariasi
Keaksaraan diarahkan untuk mengembangkan kemampuan menggunakan
menurut subjek, genre, dan tingkat kompleksitas Bahasa.
aksara dan angka dalam bentuk bahasa tulis, lisan, dan penguasaan informasi
dan teknologi komunikasi pada tingkat yang diperlukan untuk berfungsi Globalisasi telah mengubah cara pandang dan pola pikir masyarakat yang
ditempat kerja, berusaha mandiri, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam menuntut adanya percepatan dan efisiensi. Menurut Toffler (1990), dalam
masyarakat modern, kemampuan keaksaraan seperti itu dibutuhkan untuk era informasi ini, sesorang dituntut untuk literasi dalam enam aspek. Yaitu
menentukan pengambilan keputusan, pengembangan pribadi, keterlibatan aktif melek fungsional (functional literacy), melek ilmiah (scientific literacy), melek
dan pasif baik di tingkat lokal, nasional maupun masyarakat global. Di samping teknologi (technological literacy), melek informasi (information literacy),
itu, pendidikan keaksaraan itu juga memiliki berbagai manfaat terutama dalam melek budaya (cultural literacy), dan kesadaran global (global awareness).
rangka penanggulangan masalah lingkungan dan kemiskinan yang ditentukan Dalam konteks kekinian, literasi tidak lagi hanya sekadar kemampuan baca,
oleh perbedaan latar kebudayaan. Demikian pula pendidikan keaksaraan tulis, dan berhitung, tetapi juga melek ilmu pengetahuan dan teknologi,
dapat menjadi wahana untuk mengembangkan masyarakat demokratis melalui keuangan, budaya dan kewargaan, kekritisan pikiran, dan kepekaan terhadap
penerapan strategi pembelajaran yang mampu mengembangkan kesadaran lingkungan sekitar. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus menguasai
sebagai warga negara yang bertanggung jawab. literasi yang dibutuhkan untuk dijadikan bekal mencapai dan menjalani
kehidupan yang berkualitas, baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Berdasarkan latar belakang di atas, kajian ini memfokuskan pada masalah sebagai
berikut; (1) Mengapa literasi finansial warga keaksaraan dilakukan melalui Literasi finansial (keuangan) dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan,
pembelajaran manajemen keuangan personal? dan (2) Bagaimanakah tahapan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan (Lusardi & Mitchell, 2006).
pembelajaran manajemen keuangan personal bagi warga keaksaraan? Pemahaman yang baik mengenai pengelolaan keuangan menjadi jalan keluar

30 Jurnal AKRAB! Volume VI Edisi 2/Oktober/2018 31


dari beragam masalah, termasuk mengurangi angka kemiskinan. Semakin aset yang secara sosio-ekonomi mampu berpartisipasi aktif dan produktif
tinggi literasi keuangan akan memberikan dampak kesejahteraan. Literasi dalam proses pembangunan bangsa (Direktorat pendidikan keaksaraan dan
keuangan sangat terkait dengan perilaku, kebiasaan dan pengaruh dari kesetaraan, 2017).
faktor eksternal. Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk Pembelajaran dalam pendidikan multikeaksaraan diharapkan pendidikan
mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan multikeaksaraan menghasilkan perubahan sikap, pengetahuan dan
agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk keterampilan warga belajarnya. Pendidikan multikeaksaraan dilaksanakan
meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dengan menggunakan pendekatan berbasis karya/produk sebagai bentuk
dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat (Kemendikbud, 2017) aktualisasi dari fungsionalisasi hasil belajar yang sebaiknya dilakukan secara
Literasi keuangan merupakan merupakan faktor yang fundamental berkelompok, serta menekankan pembelajaran pada kegiatan pemecahan
untuk pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan (OECD INFE, masalah sehingga peserta didik mempunyai nilai dan sikap baru yang
2012). Dari sudut pandang konsumen, literasi keuangan yang baik akan dibutuhkan untuk memperoleh solusi dari persoalan atau dinamika yang
memunculkan keputusan pembelanjaan yang mengedepankan kualitas dan sedang terjadi pada kehidupan peserta didik.
bisa meminimalkan terjadinya keputusan yang salah terhadap isu ekonomi Lulusan pendidikan multikeaksaraan diharapkan memiliki kualifikasi
dan keuangan yang muncul. Dari sudut pandang penyedia jasa keuangan, kemampuan sebagai berikut: (1) Sikap; memiliki perilaku dan etika yang
literasi keuangan yang baik akan memberikan informasi yang memadai mencerminkan sikap orang beriman dan bertanggung jawab menjalankan
mengenai produk serta pemahaman resiko. Sedangkan dari sudut pandang peran dan fungsi dalam kemandirian berkarya di masyarakat untuk
pemerintah, dengan adanya literasi yang baik pada masyarakat maka meningkatkan kualitas hidup; (2) Pengetahuan; menguasai pengetahuan
pemerinah dapat memperoleh pemasukan pajak dengan maksimal untuk faktual, konseptual, dan prosedural tentang pengembangan peran dan fungsi
pengembangan infrastruktur dan fasilitas pelayanan publik. dalam kehidupan di masyarakat dengan memperkuat cara berkomunikasi
2. Multikeaksaraan dalam bahasa Indonesia dan berhitung untuk meningkatkan kualitas
Pendidikan multikeaksaraan merupakan pendidikan keaksaraan lanjutan hidup; dan (3) Keterampilan; mampu menggunakan bahasa Indonesia dan
yang menekankan pada peningkatan keberagaman dalam keberaksaraan keterampilan berhitung secara efektif dalam melakukan pengembangan peran
dalam segala aspek kehidupan. Dalam panduan penyelenggaraan dan dan fungsi untuk kemandirian berkarya di masyarakat serta meningkatkan
pembelajaran pendidikan multikeaksaraan disebutkan bahwa tujuan kualitas hidup. Keterkaitan dengan literasi finansial, kompetensi dasar
pendidikan multikeaksaraan adalah (1) Memberikan kesempatan kepada pendidikan multikeaksaraan pada dimensi pengetahuan adalah mengenal
lulusan program keaksaraan dasar untuk meningkatkan dan mengembangkan penggunaan operasi bilangan tentang produk teknologi, kesehatan dan
kompetensi membaca, menulis, dan berhitung dalam bahasa Indonesia, olah raga, seni, budaya, jasa, dan uang yang disesuaikan dengan kebutuhan.
sehingga mampu menjadi warga masyarakat yang sepenuhnya melek Sedangkan pencapaian kompetensi dasar pada dimensi keterampilan adalah
aksara fungsional (2) Memfasilitasi peserta didik untuk mendapatkan menggunakan uang atau jenis transaksi lainnya dalam kehidupan sehari-hari
akses pada informasi baru untuk memperbaiki kualitas kehidupannya (3) (Direktorat pendidikan keaksaraan dan kesetaraan, 2017).
Mengembangkan sikap rasional dan ilmiah pada diri peserta didik, sehingga 3. Manajemen Keuangan Personal
tumbuh kesadaran kritis tentang peristiwa mutakhir yang terjadi dilingkungan Manajemen keuangan personal sangat terkait dengan literasi finansial.
sekitar kehidupannya; dan (4) Mengorientasikan peserta didik pada nilai Literasi finansial dibagi menjadi empat aspek yang terdiri dari pengetahuan
dan sikap baru yang dibutuhkan dalam pembangunan, sehingga memiliki keuangan dasar (basic financial knowledge), simpanan dan pinjaman (saving

32 Jurnal AKRAB! Volume VI Edisi 2/Oktober/2018 33


and borrowing), proteksi (insurance) dan investasi (Chen & Volpe, 1998). akan datang. Setiap kegiatan hendaknya direncanakan dengan baik, agar
Manajemen keuangan personal merupakan bagian dari pengetahuan keuangan sesuatu yang tidak dikehendaki atau yang tidak sesuai dengan tujuan dapat
dasar. Pengetahuan keuangan dasar mencakup pengeluaran, pendapatan, diminimalisis. Perencanaan dalam pengelolaan keuangan meliputi lima hal,
asset, hutang, ekuitas dan resiko (Zahriyan, 2018). Pengetahuan keuangan antara lain funding, spending, borrowing, saving dan investing. Kegunaan
dasar mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dalam melakukan utama dari pembuatan anggaran keuangan keluarga adalah membantu
investasi atau pembiayaan yang bisa mempengaruhi perilaku seseorang dalam anggota keluarga untuk mempertimbangkan kembali rencana penggunaan
mengelola uang yang dimiliki. uangnya. Terdapat empat langkah yang dilakukan dalam penetapan
Manajemen keuangan personal adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya anggaran keuangan atau budget, yaitu memperkirakan dana (uang) yang
(uang) dari unit individual atau rumah tangga (Gitman dalam Yushita, 2017). tersedia, memperkirakan besar pengeluaran, memperbandingkan dana dan
Menurut Warsono (2010), pengelolaan keuangan pribadi dapat dilihat dari pengeluaran, serta mengevaluasi dan menilai anggaran.
empat ranah, yaitu penggunaan dana, penentuan sumber dana, manajemen Kompleksitas dari manajemen akan meningkat jika sekelompok orang
resiko dan perencanaan masa depan. Sedangkan Senduk (2004) menyatakan (keluarga) bekerja sama untuk mewujudkan suatu rencana bersama. Proses
bahwa manajemen keuangan pribadi meliputi keputusan tentang (1) membeli implementasi dalam manajemen keuangan terdiri dari beberapa proses,
dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif; (2) mengatur pengeluaran; diantaranya facilitating (memfasilitasi), coordinating (mengkoordinasi),
(3) berhati-hati dengan hutang; (4) menyisihkan untuk masa depan; dan (5) checking (memeriksa), dan adjusting (menyesuaikan), dan dalam setiap proses
memiliki proteksi. implementasi akan terjadi proses pengambilan keputusan. Proses akhir
Manajemen keuangan personal mencakup tiga kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, adalah evaluasi yang menilai terhadap efektifitas strategi yang
implementasi dan evaluasi keuangan. Manajemen pendapatan atau digunakan dalam upaya mencapai suatu tujuan. Evaluasi keuangan berarti
manajemen keuangan adalah kegiatan merencanakan, mengatur, mengawasi proses penilaian terhadap pencapaian tujuan-tujuan perencanaan keuangan
dan mengevaluasi penggunaan pendapatan (Nickell dan Dorsey dalam Fadillah sebuah keluarga. Daftar evaluasi penggunaan keuangan meliputi kondisi
dkk.(2013). Menurut Olson dan Beard (1985), perencanaan merupakan anggaran, kebutuhan utama, tabungan, kejadian tidak terduga, barang yang
bagian dari sistem manajerial yang diwujudkan dengan membutuhkan dibeli, dan hutang (Noer, 2009).
pengambilan keputusan mengenai bagaimana merubah permintaan dan C. Pembahasan
bagaimana meningkatkan sumberdaya atau menggunakannya dengan Pendidikan literasi finansial bagi warga multikeaksaraan lebih difokuskan pada
berbeda untuk menghasilkan tujuan yang optimal. Langkah perencanaan pengenalan pengelolaan keuangan secara bijak dan mampu mengontrol keuangan
meliputi penetapan tujuan dan pembuatan anggaran. Kunci dari pembuatan serta dapat membedakan kebutuhan dan keinginan. Permasalahan keuangan
rencana keuangan yang baik adalah mengidentifikasi tujuan jangka panjang bukan hanya disebabkan oleh rendahnya pendapatan, tapi dapat juga muncul jika
dan pendek. Tujuan jangka panjang merupakan tujuan umum yang ingin terjadi kesalahan dalam pengelolaannya. Adanya pengetahuan dan keterampilan
dicapai dengan menggunakan sumberdaya uang pada periode satu tahun yang keuangan akan membantu individu dalam mengatur perencanaan keuangan
akan datang atau lebih, sedangkan tujuan jangka pendek adalah kebutuhan- pribadi, sehingga dapat memaksimalkan nilai uang, waktu dan keuntungan yang
kebutuhan dan keinginan-keinginan yang memerlukan sumberdaya untuk diperoleh menjadi lebih besar.
memenuhinya selama waktu kurang dari satu tahun. (Guhardja et al., 1992).
Pembuatan anggaran adalah perencanaan penggunaan uang di masa yang Howell dalam Zahroh (2014) menyatakan bahwa pengelolaan keuangan pribadi
merupakan salah satu kompetensi yang paling mendasar yang dibutuhkan

34 Jurnal AKRAB! Volume VI Edisi 2/Oktober/2018 35


oleh masyarakat modern. Pengelolaan keuangan pribadi sering dianggap tidak kebutuhan rutin dan Insidental. Kebutuhan rutin merupakan jenis kebutuhan
penting sehingga orang enggan untuk mempelajarinya. Nickell dan Dorsey yang relatif direncanakan dan harus dipenuhi secara teratur serta jumlah uang
membagi kegiatan dalam manajemen keuangan personal menjadi perencanaan, yang dikeluarkan dapat diperhitungkan. Kebutuhan rutin tersebut meliputi
implementasi dan evaluasi keuangan. Pengetahuan dan keterampilan terkait kebutuhan harian, mingguan dan bulanan. Kebutuhan insidental yaitu
dalam tiga kegiatan tersebut menjadi materi pokok dalam pembelajaran kebutuhan yang tidak tentu waktu pemenuhannya dan jumlahnya seperti
manajemen keuangan personal bagi warga multikeaksaraan. kebutuhan pendidikan atau rumah sakit.
Perencanaan merupakan bagian dari sistem manajerial yang menerima tujuan Sumber dana merupakan suatu acuan dalam pengelolaan keuangan. Sumber ini
dan permintaan lainnya, berfungsi mengumpulkan informasi mengenai menentukan perolehan keuangan untuk mengelola keuangan itu dari mana saja.
karakteristik alternatif baik kualitatif maupun kuantitatif yang berpotensial. Sumber dana warga multikeaksaraan pada umumnya diperoleh dari gaji/upah,
Perencanaan diwujudkan dengan membutuhkan pengambilan keputusan hasil usaha atau panen dan hutang/pinjaman. Perolehan merupakan minimal
mengenai bagaimana merubah permintaan dan bagaimana meningkatkan angka atau uang yang diterima oleh warga multikeaksaraan dari sumber yang
sumber daya atau menggunakannya dengan berbeda untuk menghasilkan tujuan diperolehnya. Pengeluaran merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan
yang optimal. Langkah-langkah perencanaan keuangan meliputi penetapan dengan pendapatan atau perolehan. Pengeluaran perlu disesuaikan dengan
tujuan dan pembuatan anggaran. perolehan dalam pengelolaan keuangan sehingga tidak terjadi defisit. Pengeluaran
Langkah awal dari pembuatan rencana keuangan yang baik adalah mengidentifikasi keuangan pribadi mahasiswa dalam memenuhi kebutuhannya perlu disesuaikan
tujuan jangka panjang dan pendek. Tujuan jangka panjang merupakan tujuan dengan memperhatikan dana yang diperoleh, kegiatan yang memerlukan dana,
umum yang ingin dicapai dengan menggunakan sumberdaya uang pada periode kemampuan dan waktu serta dana yang tidak terduga.
satu tahun yang akan datang atau lebih, sedangkan tujuan jangka pendek adalah Teknis pelaksanaan dalam pembelajaran manajemen keuangan personal bagi
kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan yang memerlukan sumber daya warga multikeaksaraan mengikuti prinsip-prinsip pendidikan multikeaksaraan.
untuk memenuhinya selama waktu kurang dari satu tahun. Pembuatan anggaran Pembelajaran pendidikan multikeaksaraan harus dilaksanakan dengan
adalah perencanaan penggunaan uang di masa yang akan datang. Kegunaan menggunakan pendekatan berbasis karya/produk sebagai bentuk aktualisasi dari
utama dari pembuatan anggaran keuangan keluarga adalah membantu anggota fungsionalisasi hasil belajar yang sebaiknya dilakukan secara berkelompok, serta
keluarga untuk mempertimbangkan kembali rencana penggunaan uangnya. menekankan pembelajaran pada kegiatan pemecahan masalah sehingga peserta
Terdapat empat langkah yang dilakukan dalam penetapan anggaran keuangan didik mempunyai nilai dan sikap baru yang dibutuhkan untuk memperoleh
, yaitu memperkirakan uang yang tersedia, memperkirakan besar pengeluaran, solusi dari persoalan atau dinamika yang sedang terjadi pada kehidupan peserta
memperbandingkan dana dan pengeluaran, serta mengevaluasi dan menilai didik. Pembelajaran manajemen keuangan personal dilakukan dengan membuat
anggaran. karya berupa rencana penyusunan anggaran pribadi dan pengeluaran keuangan
Aspek - aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan keuangan pribadi pribadi.
warga multikeaksaraan adalah kebutuhan pribadi, sumber dana pribadi dan Tema, materi, dan bahan/media belajar pendidikan multikeaksaraan harus
pengeluaran pribadi. Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang sesuai dan relevan dengan realitas sosial budaya masyarakat, serta lingkungan
menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar tempat peserta didik berdomisili, supaya tema dan materi belajar dapat
untuk berusaha. Kebutuhan manusia atau mahasiswa di bagi menjadi dua, berkesan dan bermakna. Sub tema manajemen keuangan personal sangat terkait

36 Jurnal AKRAB! Volume VI Edisi 2/Oktober/2018 37


dengan kehidupan sehari-hari warga multikeaksaraan. Seringkali warga kurang

manajemen
Sumber
Belajar

keuangan
personal
memahami tentang pengelolaan keuangan, sehingga tidak adanya keseimbangan

belajar
Bahan
antara pendapatan dan pengeluaran.

(@90 menit)
dengan metode ceramah, hasil karya pertemuan
Penilaian Alokasi
Waktu
Pembelajaran pendidikan multikeaksaraan harus dikelola secara interaktif,
partisipatif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan dapat memotivasi peserta

Penilaian 5
didik dalam membentuk sikap rasional dan ilmiah, sehingga tumbuh kesadaran
kritis tentang peristiwa mutakhir yang terjadi di lingkungan sekitar kehidupannya.

implementasi dan evaluasi


Dalam apersepsi, tutor menyadarkan akan pentingnya manajemen keuangan

sederhana sehari-hari yang berkaitan 3. Metode diskusi digunakan

pembelajarannya berbasis
bagi warga belajar sangat
sub materi (perencanaan,

implementasi keuangan.
Metode ini sangat sesuai
Kegiatan Pembelajaran

menjadi bagian penting


1. Pembelajaran dilakukan

sepanjang pertemuan.

orang dewasa. Diskusi


keuangan). Apersepsi

warga belajar sebagai


personal bagi mereka. Pembelajaran pendidikan multikeaksaraan harus dikelola

mengantarkan setiap

dalam pembelajaran

karya. Warga belajar


dengan karakteristik

praktek manajemen
diskusi dan praktek.

keuangan personal,
evaluasi keuangan.

dengan menyusun
digunakan karena

perencanaan dan
digunakan untuk
2. Metode ceramah
secara kooperatif dan kolaboratif dengan cara menghimpun peserta didik dalam

4. Metode praktek
kelompok kecil untuk bekerja sama dan lebih mengutamakan penghargaan

diperlukan.
pada kerja kelompok. Perencanaan keuangan dikerjakan secara berkelompok
walaupun warga menyusun rencana keuangan personal mereka.
Pada setiap penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran

sederhana penggunaan uang atau jenis


lian, dan pembagian dari dua bilangan

penggunaan uang atau jenis transaksi

jenis transaksi lainnya dalam kehidupan


atau ketepatan penggunaan uang atau
pecahan sederhana tentang produk/

lainnya dalam kehidupan sehari-hari


2.4.1 Mampu menghitung hasil operasi

dengan operasi bilangan cacah dan

dan uang yang disesuaikan dengan

3.6.3 Mampu menyimpulkan efektivitas


yang berhubungan dengan bidang

penjumlahan, pengurangan, perka-

2.4.2 Mampu menyelesaikan masalah


1.3.2 Bekerja keras dalam melakukan
pendidikan multikeaksaraan, perlu memadukan kompetensi sikap, pengetahuan,

layanan teknologi, kesehatan dan

transaksi lainnya dalam kehidupan


3.6.1 Mampu membuat perencanaan
olahraga, seni, budaya atau jasa,
aktivitas sesuai bidang masing-
melakukan aktivitas sehari-hari

cacah dan pecahan sederhana


dan keterampilan secara menyeluruh melalui unjuk kerja yang utuh. Penyusunan

3.6.2 Mampu membuat catatan


1.3.1 Bersikap disiplin dalam
rancangan pembelajaran dimulai dengan menyusun silabus dan rencana

Indikator
pelaksanaan pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik pembelajaran

masing-masing
keaksaraan, yaitu menggunakan pendekatan tematik, terpadu dan fungsional

kebutuhan
melalui pembelajaran yang memperhatikan perkembangan manusia, pembelajaran

sehari-hari

sehari-hari
masing
orang dewasa, dan belajar mandiri. Silabus pembelajaran manajemen keuangan
personal dapat dilihat dibawah ini.

perencanaan program
Tabel 1. Silabus Pembelajaran Pendidikan Multikeaksaraan

2. Implementasi keuangan

resiko dan mengelola


keuangan (mengatur
1.3 Menunjukkan komit- 1. Perencanaan keuangan

rencana
harta yang dimiliki

rutin bulanan dan


pencatatan asset/

a. Kesesuaian dengan

b. Kesesuaian dengan
untuk masa depan
(Tema: Literasi keuangan, Sub Tema: Manajemen Keuangan Personal)

pemasukan dan

3. Evaluasi keuangan
Materi Pokok

c. seni mengelola
pengeluaran

pengeluaran

perencanaan
pengeluaran
menabung
identifikasi

menyusun

a. pencatatan

b. pencatatan
a. Pengertian

kebutuhan
tahunan
Kompetensi Inti Sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama dan kepercayaan yang

c. Tahapan

hutang)
dianutnya sehingga dapat berperilaku dan memiliki etika sebagai warga

b. Tujuan
masyarakat yang baik
Kompetensi Inti : Menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang
Pengetahuan cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat
dengan memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas

un kebersamaan dalam

kehidupan sehari-hari
men untuk membang-

3.6 Menggunakan uang


membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia

penggunaan operasi

disesuaikan dengan
Kompetensi Dasar

jasa, dan uang yang


kesehatan dan olah
dalam kehidupan di

atau jenis transaksi


raga, seni, budaya,
produk teknologi,
Kompetensi Inti : Mengolah, menalar, dan menyaji pengetahuan yang diperoleh dalam

bilangan tentang
mengembangkan
peran dan fungsi
Keterampilan praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan

lainnya dalam
fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan

2.4 Mengenal

kebutuhan
masyarakat
berhitung dalam bahasa Indonesia

Kegiata
38 Jurnal AKRAB! Volume VI Edisi 2/Oktober/2018 39
Materi pokok pembelajaran manajemen personal bagi warga multikeaksaraan telah masuk dan yang dikeluarkan. Hal tersebut menjadi pertimbangan
mengacu pada modul pengelolaan keuangan yang dikeluarkan Bank Indonesia. bagi warga untuk mengontrol pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu.
Dalam modul tersebut menyatakan pengertian pengelolaan keuangan adalah Pencatatan pemasukan dan pengeluaran juga membantu untuk mengetahui
sebuah tindakan untuk mencapai tujuan keuangan di masa yang akan datang. frekuensi pemasukan dan pengeluaran untuk suatu pos tertentu, sehingga
Pengelolaan keuangan meliputi pengelolaan keuangan pribadi, pengelolaan dapat membedakan pengeluaran mana yang termasuk kebutuhan dan mana
keuangan keluarga, dan pengelolaan keuangan perusahaan. Pengelolaan yang termasuk keinginan.
keuangan merupakan bagian penting dalam mengatasi masalah ekonomi, Dalam catatan pengeluaran, warga dapat mengidentifikasi pengeluaran
baik masalah ekonomi individu, keluarga maupun perusahaan. menyebutkan rutin dan frekuensinya. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat pemetaan
bahwa secara umum, tujuan dari pengelolaan keuangan meliputi (1) pengeluaran, apakah pengeluaran tersebut sifatnya rutin bulanan atau
mencapai target dana tertentu di masa yang akan datang; (2) melindungi dan tahunan, hal tersebut akan berguna sebagai bahan dalam membuat
meningkatkan kekayaan yang dimiliki; (3) mengatur arus kas (pemasukan perencanaan keuangan. Dalam menyusun rencana pengeluaran, hal-hal yang
dan pengeluaran uang); (4) melakukan manajemen risiko dan mengatur perlu diperhatikan, diantaranya sebagai berikut (1) membedakan kebutuhan
risiko dengan baik; dan (5) mengelola utang piutang. Setelah mengetahui dan keinginan; (2) memilih prioritas pengeluaran; dan (3) melaksanakan
tentang pengertian dan tujuan pengelolaan keuangan, yang harus diketahui penghematan.
adalah mengenai tahapan yang harus dilakukan dalam pengelolaan keuangan
yang meliputi (1) pencatatan aset/harta yang dimiliki; (2) pencatatan semua Kebutuhan adalah sesuatu yang sifatnya mendasar dan harus dipenuhi
pemasukan dan pengeluaran; (3) identifikasi pengeluaran rutin bulanan dan karena akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, sedangkan
tahunan; (4) menyusun rencana pengeluaran; (5) menabung secara periodik; keinginan adalah kebutuhan yang sudah dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
dan (6) perencanaan program untuk masa depan. pendidikan, selera, dan faktor lainnya dan tidak harus dipenuhi. Kebutuhan
sesungguhnya bersifat relatif terbatas, sedangkan keinginan bersifat tidak
Pencatatan aset/harta meliputi aset/harta produktif dan konsumtif. Harta terbatas. Dalam membuat perencanaan keuangan, seseorang harus cermat
produktif adalah harta yang memberikan penghasilan rutin atau keuntungan dalam memilah kebutuhan dan keinginan, sehingga tidak terjadi kesalahan
pada saat harta tersebut dijual kembali. Contohya tabungan (yang tidak pengalokasian anggaran, sehingga kebutuhan-kebutuhan mendasar dapat
dipakai untuk belanja atau keperluan konsumtif ), deposito, reksadana, terpenuhi. Kebutuhan harus menjadi prioritas dibanding keinginan. Dalam
rumah (yang dikontrakkan bukan yang ditempati). Adapun harta konsumtif menentukan prioritas pengeluaran, seseorang dapat membagi pos-pos
merupakan harta yang tidak memberikan penghasilan, baik penghasilan pengeluaran kedalam dua kelompok: biaya hidup dan cicilan utang. Biaya
secara rutin maupun keuntungan ketika dijual kembali. Contohnya hidup adalah semua pos pengeluaran yang biasa dilakukan seseorang agar
perlengkapan dan peralatan rumah tangga (televisi, meja makan, sofa, dan dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Contohnya membeli sembako,
lain-lain), perhiasan yang dipakai, mobil, dan motor. membayar telepon, listrik, air, biaya sekolah anak dan lain-lain. Adapun
Setelah mencatat semua aset/harta, akan diperoleh posisi keuangan. Hal cicilan utang adalah semua pos pembayaran utang yang biasa dilakukan setiap
tersebut sangat berguna dalam melakukan langkah selanjutnya, yaitu mencatat bulan. Seperti pembayaran cicilan rumah, cicilan kendaraan, cicilan kartu
semua pemasukan dan pengeluaran. Kegiatan mencatat semua pemasukan kredit dan cicilan-cicilan lainnya. Cara yang terbaik dalam mengeluarkan uang
dan pengeluaran akan memberikan informasi tentang banyaknya uang yang untuk setiap pos pengeluaran adalah dengan melakukan penghematan. Hemat

40 Jurnal AKRAB! Volume VI Edisi 2/Oktober/2018 41


adalah mencari cara agar dapat mengeluarkan uang yang lebih sedikit untuk Pembelajaran lebih difokuskan pada pengenalan pengelolaan keuangan
mencapai tujuan yang sama. Contohnya jika jarak ke pasar tidak terlalu jauh, secara bijak dan mampu mengontrol keuangan serta dapat membedakan
akan lebih baik ditempuh dengan jalan kaki daripada naik kendaraan umum. kebutuhan dan keingina. Kegiatan dalam manajemen keuangan personal
Naik kendaraan umum akan memerlukan biaya transportasi. meliputi perencanaan, implementasi dan evaluasi keuangan. Pengetahuan dan
keterampilan terkait dalam tiga kegiatan tersebut menjadi materi pokok dalam
Membiasakan menabung bagi warga multikeaksaraan akan memberikan pembelajaran manajemen keuangan personal bagi warga multikeaksaraan. Yaitu
manfaat yang besar. Tabungan adalah simpanan uang di lembaga keuangan (1) pencatatan aset/harta yang dimiliki; (2) pencatatan semua pemasukan
yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai ketentuan. Umumnya dan pengeluaran; (3) identifikasi pengeluaran rutin bulanan dan tahunan;
lembaga keuangan akan memberikan buku tabungan yang berisi informasi (4) menyusun rencana pengeluaran; (5) menabung secara periodik; dan (6)
seluruh transaksi yang dilakukan. Selain buku tabungan, penabung dapat perencanaan program untuk masa depan.
pula diberikan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) lengkap dengan
Personal Identification Number (PIN). Tabungan merupakan salah satu
jenis simpanan di lembaga keuangan yang paling banyak disukai, karena DAFTAR PUSTAKA
penarikan uang dapat dilakukan dengan menggunakan buku tabungan atau Akmal,H dan Saputra,YE. (2016). Analisis tingkat literasi keuangan. Jurnal ekonomi dan bisnis
Islam Vo. 1 No. 2. https://journal.febi.uinib.ac.id/index.php/jebi/article/view/37/pdf Diakses
menggunakan kartu ATM. Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan tanggal 29 Oktober 2018
menabung di lembaga keuangan, diantaranya adalah aman, terjamin, dan Bank Indonesia. (2014). Pengelolaan keuangan modul pelatihan. https://www.bi.go.id/id/
praktis. Warga multikeaksaraan juga perlu berlatih merencanakan keperluan perbankan/keuanganinklusif/edukasi/Pages/Materi-Pengelolaan-Keuangan.aspx;Diakses
tanggal 6 november 2018
atau rencana khusus untuk masa depan. Memperkirakan target periode
Chen, Haiyang and Ronal P. Volpe. 1998. An Analysis of Personal Financial Literacy Among College
pencapaian dan dana yang dibutuhkan. Setelah itu menentukan target dana Students, Financial Services Review, 7 (2): 107-128.
yang harus disisihkan perhari atau perbulan. Direktorat pendidikan keaksaraan dan kesetaraan (2017). Panduan penyelenggaraan dan pembelajaran
pendidikan multikeaksaraan. Jakarta: Kementerian pendidikan dan kebudayaan RI
D. Simpulan Direktorat pendidikan keaksaraan dan kesetaraan (2017). Silabus pendidikan multikeaksaraan.
Jakarta: Kementerian pendidikan dan kebudayaan RI
Pengelolaan keuangan pribadi merupakan salah satu kompetensi yang paling
mendasar yang dibutuhkan oleh masyarakat modern. Pembelajaran manajemen Fadillah dkk. (2013). Penerapan hasil belajar manajemen sumber daya keluarga pada pengelolaan
keuangan mahasiswa pendidikan tata boga. Media pendidikan, gizi dan kuliner Vol.2 No. 1. http://
keuangan personal bagi warga multikeaksaraan merupakan bagian dari upaya ejournal.upi.edu/index.php/Boga/article/view/6417/4383 Diakses tanggal 28 Oktober 2018
literasi finansial. Teknis pembelajaran manajemen keuangan personal disesuaikan Fauzi, DA. 2006. Cerdas finansial, sekarang!. Jakarta: Edsa Mahkota.
dengan prinsip pembelajaran dalam pendidikan multikeaksaraan. Pembelajaran Guhardja dkk. (1992). Diktat Manajemen Sumber Daya Keluarga. [Diktat]. Bogor: Pusat Antar
manajemen keuangan personal dilakukan dengan membuat karya berupa Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.
rencana penyusunan anggaran pribadi dan pengeluaran keuangan pribadi. Kemdikbud (2017). Materi pendukung literasi finansial. http://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-
content/uploads/2017/10/literasi-FINANSIAL.pdf Diakses tanggal 28 Oktober 2018
Sub tema manajemen keuangan personal sangat terkait dengan kehidupan
Lusardi, A. dan Mitchell,OS. (2006). Baby boomer retirement security: The roles of planning, financial
sehari-hari warga multikeaksaraan. Dalam apersepsi, tutor menyadarkan akan literacy, and housing wealth. National Bureau of Economic Research 1050 Massachusetts avenue.
pentingnya manajemen keuangan personal bagi mereka. Seringkali warga kurang Cambridge MA.02138. www.nber.org/papers/w12585.pdf Diakses tanggal 05 November 2018
memahami tentang pengelolaan keuangan sehingga tidak adanya keseimbangan Noer, M. (2009). Mengevaluasi Keuangan Keluarga Akhir Tahun. https://www.muhammadnoer.com/
evaluasi-keuangan-keluarga-akhir-tahun/ Diakses tanggal 28 Oktober 2018
antara pendapatan dan pengeluaran. Perencanaan keuangan dikerjakan secara
OECD INFE. (2012). PISA 2012 Literacy assessment framework. [Report Paper]. https://www.oecd.org/
berkelompok walaupun warga menyusun rencana keuangan personal mereka. pisa/pisaproducts/46962580.pdf Diakses tanggal 30 Oktober 2018

42 Jurnal AKRAB! Volume VI Edisi 2/Oktober/2018 43


Olson, G.I, &Beard D.M. (1985). Assessing Managerial Behaviour. Journal of Family and Economic
Issues.
Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Strategi nasional literasi keuangan Indonesia (Revisi 2017). www.
ojk.go.id Diakses tanggal 03 November 2018
Yushita, AN. (2017). Pentingnya literasi keuangan bagi pengelolaan keuangan pribadi. Jurnal
Nominal Vol. VI No.1. https://media.neliti.com/media/publications/192095-ID-pentingnya-
literasi-keuangan-bagi-pengel.pdf. Diakses tanggal 28 Oktober 2018.
Zahriyan, MZ.(2016). Pengaruh Literasi Keuangan dan Sikap terhadap Uang Pada Perilaku
Pengelolaan Keuangan Keluarga. http://eprints.perbanas.ac.id/312/4/BAB%20II.pdf. Diakses
tanggal 29 Oktober 2018
Senduk. (2004). Siapa bilang jadi karyawan nggak bisa kaya; lima kiat praktis mengelola gaji agar
bisa kaya. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Suharsimi Arikunto. 2003. Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara.
Toffler, A. (1990). Powershift: Knowledge, Wealth and Violence at the Edge of the 21st Century. Bantam Books.
Warsono (2010). Prinsip-prinsip dan praktik keuangan pribadi”. Journal of Science, volume 13 Nomor
2 Juli-Desember 2010
Zahroh, F (2014). Menguji Tingkat Pengetahuan keuangan, Sikap Keuangan Pribadi, dan Perilaku
Keuangan Pribadi Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Semester 3 dan
Semester 7. Skripsi. FEB Undip. http://eprints.undip.ac.id/45371/1/04_ZAHROH.pdf Diakses
tanggal 30 Oktober 2018.

44 Jurnal AKRAB! Volume VI Edisi 2/Oktober/2018

Anda mungkin juga menyukai