Anda di halaman 1dari 40

Menumbuhkan

Kecakapan Literasi Keuangan


pada Anak Usia Dini
Panduan Bagi Guru,
Pendamping, dan Orang Tua

1
Kata Pengantar

P endidikan mengenai keuangan perlu


diajarkan oleh guru maupun orang
tua kepada siswa didik mulai dari jenjang
Berbeda dengan buku seri literasi keuangan
lainnya, buku ini menggunakan bahasa dan
konsep penyampaian materi yang sesuai
pendidikan paling awal. Pemahaman keuangan dengan usia anak. Literasi keuangan dasar yang
merupakan bekal yang sangat penting untuk kami sampaikan melalui buku ini dimaksudkan
mereka miliki ketika memasuki usia produktif agar siswa PAUD dapat mengenal fungsi uang,
pada masa mendatang (essential life skills). mendorong belajar hidup hemat dan menabung,
Pengenalan menabung penting sekali diajarkan membedakan antara kebutuhan dan keinginan,
kepada siswa didik sedini mungkin. Menabung serta konsep berbagi dengan sesama. Hal
merupakan kebiasaan baik, dan jika berhasil tersebut merupakan nilai-nilai (values) yang
diresapi, kebiasaan ini akan menjadi budaya ingin ditanamkan kepada siswa didik sejak dini
yang membentuk karakter hemat dan gemar sehingga mereka tidak hanya cerdas keuangan
menabung. dan terampil mengelola keuangan tetapi juga
cerdas secara emosional.
Nilai-nilai inilah yang akan kami tanamkan
kepada generasi muda. Harapan kami, ketika Harapan kami, ilmu mengenai literasi
memasuki usia produktif, mereka pandai keuangan ini tidak hanya diajarkan pada bangku
mengelola keuangan dan mampu mengakses sekolah saja, tetapi juga dapat diaplikasikan
produk keuangan sesuai dengan kebutuhan, dalam kehidupan sehari-hari khususnya terkait
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan penggunaan keuangan secara bijak. Lebih dari itu,
kualitas hidup mereka. dukungan guru dan orang tua dalam membangun
budaya menabung dan menciptakan multiplier
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan effect dibutuhkan dalam proses pembelajaran
(Kemendikbud) merupakan mitra strategis anak.
kami dalam menanamkan literasi keuangan
sejak dini melalui pendidikan formal di sekolah. Akhir kata, semoga buku ini dapat
Tanggung jawab melatih generasi muda yang memberikan manfaat dan membekali siswa didik
cerdas keuangan merupakan peran bersama tingkat PAUD menjadi generasi muda yang cerdas
dalam rangka mencapai keuangan yang inklusif keuangan.
sehingga kemandirian ekonomi bangsa dapat
terwujud. Selamat membaca dan menikmati cerita.

Saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah Jakarta,


memiliki buku seri literasi keuangan mulai tingkat Tirta Segara
SD sampai dengan Perguruan Tinggi. Untuk Anggota Dewan Komisioner Bidang
melengkapi khazanah literasi keuangan pada Edukasi dan Perlindungan Konsumen
pendidikan formal, pada tahun ini OJK menyusun Otoritas Jasa Keuangan
buku literasi keuangan tingkat Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD).

2
Daftar isi

Bab I Pendahuluan 3

Bab II Tahapan Perkembangan Anak Usia Dini 6

Bab III Literasi Anak Usia Dini 9

Bab IV Buku Cerita Anak Bergambar 14

Bab V Membacakan Buku untuk Anak Usia Dini 16

Bab VI Menumbuhkan Literasi Keuangan Melalui Cerita Bergambar 21

• Memperkenalkan Konsep Uang bersama Yena 21


Yena dan Uang Hijau

• Memperkenalkan Kegunaan Uang Bersama Rama 25


Penghapus Rama

• Menumbuhkan Budaya Menabung Bersama Olin 29


Olin Menabung

• Menumbuhkan Budaya Berbagi Bersama Lilo 33


Ketika Lilo Piknik

Bab VII Penutup 37


Bab I Pendahuluan

S emua orang tua dan guru tentu


ingin membesarkan dan mendidik
anak-anak dan siswanya dengan baik.
Pengasuhan anak yang baik tak sekadar
mencukupi kebutuhan jasmani seperti
kesehatan, pangan, sandang, dan
papan, tetapi juga membekali siswa dan
anak dengan kecakapan hidup yang
Apakah Literasi Finansial?
memampukan mereka untuk hidup
Banyak pilihan hidup yang harus
mandiri dan menata kehidupan mereka
diambil oleh orang dewasa. Banyak di
dengan baik.
antara keputusan itu terkait dengan
pengelolaan keuangan. Kecakapan literasi
Salah satu kecakapan hidup yang
finansial merupakan kecakapan untuk
penting adalah kemampuan seseorang
mengambil keputusan terkait pengelolaan
untuk menata dan mengelola sumber
keuangan. Keputusan yang bijak perlu
daya yang dimiliki, agar dia mampu
diambil mengingat uang merupakan
mengambil keputusan-keputusan yang
sumber daya yang terbatas.
bijak dalam kehidupannya. Salah satu
sumber daya yang penting dikelola adalah
Kecakapan literasi finansial
uang. Kemampuan mengelola keuangan
mencakup pengelolaan pendapatan untuk
merupakan kecakapan hidup yang
disimpan (ditabung atau diinvestasikan),
penting untuk menghindarkan seseorang
dibelanjakan dengan bijaksana, dan dibagi
dari keputusan hidup yang salah, yang
kepada orang lain yang membutuhkan.
berpengaruh tidak baik terhadap tatanan
Kecakapan ini memotivasi seseorang
kehidupannya. Oleh karena itu, kecakapan
untuk bertindak secara bertanggungjawab
literasi finansial tidak hanya penting bagi
dan bijaksana, sekaligus mendorong
kita, orang dewasa. Kecakapan ini perlu
kepedulian sosial. Nilai-nilai karakter ini
ditumbuhkan sejak dini.
sangat relevan dengan pendidikan anak,
khususnya anak usia dini.

3
Bagaimana Menumbuhkan Literasi ditumbuhkan pada diri siswa dan anak
mencakup hal-hal sebagai berikut:
Finansial Sejak Dini?
1. Pengetahuan tentang konsep uang
Kemampuan untuk mengambil
dan keterampilan untuk mengenali
keputusan dengan bijak merupakan
ragam jenis uang.
kecakapan hidup yang penting.
Sejak lahir, bahkan sebelum mampu Sejak dini anak perlu mengenali dan
berkomunikasi secara verbal, anak telah memahami bentuk dan warna uang
mampu membuat keputusan tentang hal yang beragam. Ajaklah siswa dan
sederhana, misalnya terkait makanan dan anak untuk mengenali dan mengamati
minuman yang diinginkannya. Semakin gambar beserta warna pada uang.
dewasa, keputusan hidup yang diambil Kemudian, ajak siswa dan anak untuk
seseorang semakin sulit, kompleks, dan mengenali bahwa ragam bentuk dan
memiliki dampak yang signifikan tidak warna uang tersebut mencerminkan
hanya terhadap dirinya, tetapi juga orang nilai uang yang berbeda-beda.
lain di sekitarnya.
2. Pengetahuan tentang kegunaan uang
Untuk itu, kemampuan membuat dalam kehidupan sehari-hari dan
keputusan bijak perlu ditumbuhkan dan keterampilan untuk membedakan
dilatih. Sejak dini, siswa dan anak perlu kebutuhan serta keinginan.
diberi kesempatan seluas mungkin untuk Ajaklah siswa dan anak untuk mengenali
memilih, membuat keputusan, serta bahwa uang dapat digunakan untuk
mempertimbangkan konsekuensi dari mendapatkan benda atau jasa yang
keputusannya. dibutuhkan. Anak perlu diajak belajar
untuk menggunakan uang dengan
Terkait kecakapan literasi keuangan, bijaksana. Karenanya, anak usia dini
keputusan yang diambil anak usia dini perlu dibiasakan untuk mengenali
dapat berupa hal-hal yang relevan dan membedakan kebutuhan dan
dengan minat, kemampuannya berpikir, keinginannya.
dan pengalaman kesehariannya.
Kecakapan literasi finansial yang dapat

4
3. Pengetahuan dan keterampilan untuk Literasi Finansial dan Penumbuhan
menyisakan uang guna disimpan dan
digunakan di kemudian hari.
Karakter Baik
Sejak dini, kenalkan siswa dan
anak kepada kegiatan menabung.
Tunjukkan aneka celengan dengan
bentuk-bentuk lucu yang disukainya.
Ajak mereka memasukkan uang ke
dalam celengan tersebut baik di
sekolah maupun di rumah. Tanyakan
benda apa yang sangat diinginkannya.
Orang tua dapat menunjukkan kepada
Prinsip utama menumbuhkan
mereka bahwa sebagian pendapatan
kecakapan literasi finansial adalah
sengaja disisihkan setiap hari untuk
mengembangkan karakter baik pada
mendapatkan sesuatu yang diinginkan
anak usia dini, misalnya tanggung jawab,
dan dibutuhkan oleh keluarga.
kesederhanaan, dan kepedulian.

4. Kesadaran untuk berbagi kepada


Meski demikian, pendidikan karakter
orang lain atau teman yang lebih
bagi anak usia dini tidak efektif apabila
membutuhkan.
dilakukan secara verbal semata.
Berbagi kepada teman dan orang lain Sebagai guru dan orang tua, Anda
merupakan kemampuan yang perlu perlu memberikan keteladanan dalam
dilatih pada anak usia dini. Biasakan kehidupan sehari-hari dan melibatkan
siswa dan anak untuk memperhatikan siswa dan anak dalam praktik baik
orang-orang di sekitar mereka yang pengelolaan keuangan di sekolah
membutuhkan bantuan. Ajaklah siswa dan di rumah. Apabila anak tumbuh
dan anak untuk memikirkan cara untuk menyaksikan praktik hidup sederhana,
membantu mereka. hemat, dan bijak dalam berbelanja dalam
kehidupan mereka sehari-hari, mereka
akan membawa kebiasaan ini hingga
dewasa.

5
Bab II Tahapan Perkembangan Anak Usia 5 - 6 Tahun

P erkembangan anak ditentukan


oleh peran guru dan orang tua.
Oleh karena itu, guru dan orang tua perlu
Perkembangan Motorik Kasar
dapat dilihat jika siswa dan anak mulai
aktif bergerak dan mampu melakukan
memahami tahapan perkembangan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk
anak usia dini, terutama sebelum mereka melatih kelenturan, keseimbangan, dan
memasuki dunia sekolah formal pada kelincahannya. Pada tahap ini, mereka
usia 6 tahun. Terdapat empat aspek mulai mampu melakukan koordinasi
perkembangan anak usia dini pada antara mata-kaki-tangan-kepal dalam
rentang 5-6 tahun yang harus tumbuh sebuah gerakan.
dan berkembang secara berdampingan.
Perkembangan Motorik Halus
1. Tahap Perkembangan Fisik Motorik adalah kemampuan yang berhubungan
dengan keterampilan fisik yang
Kemampuan siswa dan anak untuk melibatkan otot kecil dan koordinasi
mengekplorasi dan berinteraksi dengan mata-tangan. Menggambar sesuai
lingkungan sekitarnya harus didukung keinginan, memegang krayon, menyusun
dengan perkembangan fisik yang optimal. balok, menempel pola, adalah contoh-
Perkembangan fisik anak dimulai dengan contoh gerakan yang sudah dapat
gerakan yang terkoordinasi. Seiring dilakukan oleh anak dengan koordinasi
dengan pertumbuhan fisiknya, aktivitas motorik halus yang baik.
kegiatan fisiknya pun akan berubah.
Pola asuh, cara mendidik, jenis mainan, Kegiatan yang sudah dapat
dan lingkungan sekitar memberikan dilakukan anak pada rentang usia ini
banyak pengaruh pada perkembangan adalah permainan meniru gerakan
keterampilan fisik anak. hewan (melompat seperti kelinci, berlari
seperti kijang), menendang, melempar
bola, mengikuti irama lagu, menggambar
dengan pensil, krayon, dan pensil warna.

6
2. Tahapan Perkembangan Kognitif dan mengenal lambang huruf sebagai
simbol bunyi.
Perkembangan kemampuan kognitif
siswa dan anak sangat berperan pada Kegiatan yang dapat membantu
kemampuannya mempelajari sesuatu. perkembangan kognitif anak pada usia
Pada usia ini mereka perlu mendapatkan ini antara lain memilih baju yang dipakai,
stimulasi untuk memproses informasi, memilih kudapan, menyebutkan anggota
belajar mengevaluasi, menganalisis, keluarga, dan lain-lain.
mengingat, membandingkan, dan
memahami hubungan sebab akibat. 3. Tahapan Perkembangan Bahasa
Stimulasi kognitif yang dapat diberikan
kepada anak di usia ini antara lain: Pada usia 5-6 tahun, siswa dan anak
sudah bisa berbicara dengan baik dan
• Belajar memecahkan masalah dapat mengucapkan kata-kata dengan
sederhana terutama terkait baik seperti orang dewasa. Ia juga
penerimaannya di lingkungan baru, sudah dapat merangkai beberapa kata
juga menerapkan pengetahuan dan dalam satu kalimat, menyusun kalimat
pengalaman dalam konteks yang sederhana dan mengenal simbol-simbol
baru. huruf untuk persiapan membaca, menulis,
berhitung.
• Berpikir logis, mengenali perbedaan
ukuran, menyusun kegiatan yang • Memahami bahasa. Perkembangan
dilakukan bersama, mengklasifikasi bahasa anak pada usia ini sudah
benda sesuai jenis dan kegunaannya, sangat kompleks. Ia sudah bisa
dan menceritakan hubungan sebab memahami bahwa bahasa bukan
akibat sederhana (misalnya terlambat sekadar ucapan, tetapi mengandung
ke sekolah karena bangun kesiangan). makna yang lebih luas. Melalui bahasa,
anak dapat menyatakan pendapatnya;
• B e r p i k i r simbolik, seperti mengekspresikan keinginan,
mengenal lambang bilangan dan penolakan, dan kekagumannya;
menggunakannya untuk menghitung berinteraksi dengan teman-teman

7
sebayanya, dan berimajinasi, lingkungannya, menunjukkan sikap
termasuk memahami konsep-konsep waspada, hati-hati, dan malu apabila
dalam cerita. berada di lingkungan baru. Tahap
ini adalah tahap kesadaran diri. Ciri
• Mengungkapkan bahasa. Anak sudah perkembangan tahapan ini tidak selalu
bisa menjawab pertanyaan yang sama pada tiap anak. Ada anak yang saat
kompleks, misalnya menyebutkan kesal akan melempar-lempar barang
kelompok gambar, berkomunikasi atau bahkan memukul, sedangkan anak
secara lisan dengan perbendaharaan yang lain menangis atau hanya diam
kata yang makin banyak, dan sudah saja.
bisa mengekspresikan perasaan dan
pendapat dengan menggunakan kata Perilaku prososial yang ditunjukkan
sifat. pada usia 5-6 tahun ditunjukkan melalui
kemampuan menjalin pertemanan
Kegiatan yang dapat membantu dan berbagi dengan teman sebaya,
perkembangan bahasa anak antara menyimak dan menghargai pendapat
lain berbincang tentang pengalaman teman, menyelesaikan masalah dengan
dan kegiatan sehari-hari. Anda cara yang diterima secara sosial,
juga dapat membacakan buku dan menunjukkan sikap toleran terhadap
mendongengkannya kepada mereka, teman, serta menunjukkan sikap
serta menggunakan simbol bahasa santun ketika mengekspresikan emosi,
dan angka sebanyak mungkin dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang
berkomunikasi secara tertulis dan dihadapi.
bermain setiap hari.
Kegiatan yang dapat membantu
4. Tahapan Pencapaian perkembangan sosial emosional
Perkembangan Sosial Emosional pada usia ini antara lain melatih anak
mengatasi konflik, serta mengajarkan
etika berinteraksi melalui dongeng yang
Pada usia 5-6 tahun, anak sudah
mereka simak atau saksikan, juga melalui
mulai bisa mengungkapkan emosinya
buku-buku yang dibacakan kepada
secara verbal. Mereka sudah dapat
mereka.
menyesuaikan diri dengan situasi

8
Bab III Literasi Usia Dini

Bagaimana Memberikan Stimulasi


kepada Anak Usia Dini?

Stimulasi yang diberikan kepada anak


akan disimpan dalam otaknya sebagai
informasi baru. Karenanya, semakin
banyak stimulasi yang didapatkan oleh
otak, semakin pesat perkembangannya.
"Masa yang paling penting dalam
hidup seseorang bukan masa kuliah, Stimulasi otak anak dapat
tetapi masa awal kehidupannya, dilakukan dengan cara sederhana,
usia 0 hingga 6 tahun." misalnya memberinya pelukan hangat,
(Maria Montessori) bahkan sekadar senyuman. Stimulasi
sederhana yang lain bisa diberikan,

P ada lima tahun pertama misalnya sapaan yang ramah, sentuhan,


kehidupannya, seorang anak nyanyian, membacakan buku atau
tumbuh dengan sangat pesat. Pada masa cerita, menggambar dan memecahkan
ini, otaknya yang berkembang sejak di masalah, juga merangkai benda-benda.
dalam rahim tumbuh dengan cepat. Pada Semua ini adalah kegiatan literasi yang
usia 2 tahun, otak seorang anak beratnya dapat dilakukan di rumah bersama anak .
mencapai 80% otak orang dewasa. Sinaps
pada otak, yaitu sambungan antarneuron, Literasi adalah kemampuan untuk
terbentuk dengan aktif sehingga sinyal/ mengidentifikasi, memahami, memaknai,
pesan yang diteruskan ke neuron (sel mencipta, berkomunikasi menggunakan
otak) pun sangat banyak. Pembentukan materi cetak dan tertulis dalam beragam
sinaps ini bergantung kepada stimulasi konteks (UNESCO).
yang didapatkan oleh seorang anak pada
masa awal kehidupannya. Salah satu kegiatan penumbuhan
budaya literasi adalah membiasakan

9
membacakan buku di rumah. Agar dari budaya kelisanan dan interaksi
kegiatan ini menyenangkan dan terus keluarga di rumah. Kegiatan ini perlu
diingat oleh anak hingga dewasa, Anda berlangsung secara menyenangkan
perlu memilih buku bergambar yang sehingga menumbuhkan minat anak
sesuai dengan minat dan kebutuhannya, untuk mengeksplorasi kreativitasnya.
serta menghidupkan buku melalui
kegiatan mendongeng dan bercerita. Literasi dini menyiapkan minat dan
Kegiatan bercerita, baik tanpa buku kemampuan siswa dan anak untuk belajar
maupun melalui buku, dapat memancing membaca, dan kemudian, membaca
rasa ingin tahu anak dan membantunya untuk belajar. Sebelum itu, tentunya
memusatkan perhatian. mereka perlu terpajan (terpapar)
dengan kegiatan berbicara, mengenal
Membudayakan Literasi Sejak Dini cerita (dalam bentuk lisan dan tulis),
mengeksplorasi buku, serta materi cetak
lainnya.
Menurut Clay (2001) literasi usia dini
adalah kemampuan untuk menyimak,
memahami bahasa lisan, dan Mengapa Literasi Dini Penting?
berkomunikasi melalui gambar dan lisan
yang dibentuk oleh pengalamannya • Literasi dini menyiapkan anak
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya memasuki jenjang sekolah formal,
di rumah. Pengalaman anak dalam yaitu Sekolah Dasar (SD). Saat ini,
berkomunikasi dengan bahasa ibu banyak anak memasuki SD tanpa
menjadi fondasi perkembangan literasi keterampilan keaksaraan awal yang
dasar. memadai.
• Literasi dini, khususnya keterampilan
Kegiatan literasi dini umumnya keaksaraan dasar, memungkinkan
berfokus pada upaya untuk anak untuk menjadi pembaca yang
memperkenalkan anak kepada aksara lebih baik.
dan angka, sebagai simbol bahasa tulis, • Kegiatan literasi dini memaksimalkan
melalui aktivitas bermain sesuai dengan perkembangan otak pada lima tahun
tahapan perkembangannya. Kegiatan pertama kehidupan seorang anak.
literasi dini tidak dapat dipisahkan

10
Bagaimana Membangun
Kecakapan Literasi Dini?

Sederhana saja. Anda hanya perlu


membangun kosakatanya melalui
kegiatan berbicara dan bercerita. Menurut
Trelease (2013):

• Jika siswa dan anak kita tidak pernah


mendengar sebuah kata diucapkan,
ia akan mengalami kesulitan untuk
mengucapkannya.

• Bila siswa dan anak kita sulit


mengucapkannya, ia akan sulit
pula untuk membacanya, apalagi
menuliskannya.

Membaca Nyaring
Membangun Kosakata
Bagaimana mungkin anak bisa
mengucapkan, membaca, atau
menuliskan suatu kata jika dia tak
pernah mendengar kata itu?

11
Secara spesifik, Stewart et.al. (2014) 3. Kesadaran terhadap materi cetak,
menjelaskan bahwa kecakapan literasi yaitu kesadaran anak bahwa
dini mencakup: materi cetak memiliki makna dan
menyampaikan pesan tentang
1. Kesadaran fonologis, yaitu kecakapan
sesuatu; kesadaran bahwa materi
untuk mengenali bahwa alfabet
cetak dapat memuat cerita yang
mewakili bunyi, melalui kegiatan
menarik, berisi materi/aksara yang
menyimak dan bermain. Kecakapan
mewakili bunyi, dapat dieksplorasi,
mengenali satuan bunyi ini penting
dipegang, serta memiliki sampul dan
pada saat anak belajar merangkainya
isi dalam halaman-halaman yang
menjadi kata saat mereka belajar
berurutan. Kesadaran akan materi
membaca.
cetak dapat Anda bangun dengan
2. Minat terhadap materi cetak, membacakan cerita kepada siswa
mencakup minat terhadap buku di dan anak sambil menunjukkan huruf
sekitarnya.

12
pada buku ketika membacakan dan Anak yang sering diajak berbicara,
mendiskusikannya. Materi cetak lain berdiskusi, dan dilibatkan dalam
seperti papan nama, label, dan merek kegiatan tanya jawab di sekolah
juga dapat menjadi media kegiatan maupun di rumah, akan memiliki
literasi di sekolah dan di rumah. pengetahuan latar yang baik.

4. Pengetahuan tentang huruf, men- 7. Kemampuan bercerita, mencakup


cakup kecakapan anak untuk kecakapan menceritakan kembali
mengenali huruf dengan nama, apa yang didengarnya dengan runtut
bentuk, dan bunyi yang berbeda. dan mengungkapkan perasaan dan
Kecakapan ini dapat dibangun pemikirannya dengan bahasanya
dengan memberikan gambar huruf- sendiri.
huruf abjad dalam permainan.
Kecakapan literasi dini tersebut
5. P e r b e n d a h a r a a n kata, yaitu
merupakan fondasi penting bagi
pemahaman anak tentang nama-
kemampuan anak untuk belajar dan
nama benda dan nama yang mewakili
berkomunikasi saat ia beranjak dewasa.
konsep sederhana di sekitar mereka
Kemampuan akademik seorang anak juga
(pagi, sedih, senang, mau, dan lain-
beriringan dengan perkembangan kognisi
lain). Apabila siswa dan anak telah
dan keterampilan memecahkan masalah
mengenal berbagai ragam kosakata,
yang diperoleh saat anak mengakrabi
semakin mudah ia mengenali kata
kegiatan literasi dini. Oleh karena itu,
tersebut dalam format tulis. Kosakata
kegiatan literasi dini merupakan stimulasi
dapat dikembangkan dengan
penting yang perlu Anda berikan sejak
mengajak anak berbicara, juga
siswa dan anak telah dapat merespons
membantu anak membuat koneksi
dan mencoba berkomunikasi baik secara
antara nama benda yang didengar
verbal maupun nonverbal.
dan dilihat.

6. Pengetahuan latar yang akan


membantu anak untuk memahami
dunia di sekitarnya dan menyajikan
pemahamannya tersebut secara lisan.

13
Bab IV Buku Cerita Bergambar Bagi Anak Usia Dini

mendukung cerita. Panel gambar ini


Apakah Buku Cerita Bergambar? dapat merentang sepanjang dua

B
halaman.
uku merupakan media penting
dalam menumbuhkan budaya
membaca di sekolah dan di rumah.
Anak usia dini perlu mendapatkan buku-
buku yang sesuai dengan minat dan
kemampuan berpikir mereka. Pemilihan
buku yang sesuai dengan tahapan
perkembangan siswa dan anak sangat
penting agar nilai-nilai yang ingin
disampaikan melalui buku tersebut dapat
mereka pahami.

Buku bergambar merupakan salah


2. Buku bergambar memiliki proporsi
satu format buku yang tersedia untuk anak.
gambar yang lebih dominan daripada
Format buku bergambar yang dikenal
teks. Teks untuk anak usia dini dapat
masyarakat dan yang tersedia di toko
terdiri atas satu hingga dua kalimat yang
buku, perpustakaan, dan sekolah banyak
strukturnya mudah dipahami apabila
ragamnya. Namun tak semua buku tersebut
dibacakan kepada anak usia dini.
sesuai untuk anak usia dini. Komik dan

sebagian buku bergambar—dari aspek
materi maupun ilustrasi—ditujukan untuk
remaja dan dewasa.

Buku bergambar untuk anak usia


dini memiliki ciri sebagai berikut:
3. Buku bergambar untuk anak usia dini
1. Buku bergambar memiliki satu panel memiliki komposisi dan penataan warna
gambar pada setiap halaman untuk yang menarik bagi anak usia dini.

14
• Pilihlah buku yang proporsi gambarnya

lebih banyak daripada teks seperti telah
disampaikan pada penjelasan di atas.

• Pilihlah buku dengan tokoh binatang


kesukaan siswa dan anak, atau tokoh anak
yang bersikap, berpikir, dan berbicara
4. Buku bergambar dapat menampilkan sebagaimana lazimnya anak usia dini.
cerita nonfiksi yang menampilkan Tokoh binatang atau manusia pada
konsep dan bentuk benda yang dikenali buku juga perlu memiliki sifat yang
oleh anak usia dini, maupun cerita fiksi menyenangkan dan menggambarkan
yang menampilkan tokoh anak ataupun anak usia dini.
binatang yang mengalami kejadian • Pilihlah buku dengan alur cerita sederhana
unik dan menggambarkan pengalaman sehingga mudah dipahami oleh anak
serta kegiatan anak usia dini. usia dini. Buku-buku dengan cerita rakyat
seperti legenda, mitos, dan asal-usul
terjadinya suatu tempat (biasa disebut
folklore) umumnya memiliki alur yang
kompleks sehingga kurang sesuai untuk
anak usia dini. Namun demikian, cerita
rakyat bergenre fabel biasanya cukup
menarik dan dapat dinikmati oleh anak
Bagaimana Memilih Buku Cerita usia dini.
Bergambar bagi Anak Usia Dini?
• Pilihlah buku dengan nilai moral yang
disampaikan dengan cara yang tidak
Dengan beragam buku bergambar yang
menggurui. Guru dan orang tua perlu
tersedia di toko buku dan perpustakaan,
mengingat bahwa tujuan memilihkan
bagaimana Anda menentukan buku yang
dan membacakan buku kepada anak
tepat dan diminati oleh siswa dan anak?
usia dini adalah untuk menumbuhkan
Ketika memilih buku cerita bergambar,
minatnya kepada buku, bukan menggurui
Anda dapat mempertimbangkan beberapa
atau menjejalkan nilai moral kepada
hal berikut:
mereka.

15
Bab V Membacakan Buku untuk Anak Usia Dini

Mengapa Membaca Nyaring?

Kegiatan membaca nyaring memiliki


manfaat yang sangat besar bagi anak.
Beberapa fakta di bawah ini menjelaskan
manfaat tersebut.

Fakta-1: Manusia menyukai hal-hal yang


menyenangkan.

Sifat alamiah manusia adalah melakukan


sesuatu yang disenanginya. Sama halnya,
motivasi membaca akan tumbuh apabila
seseorang mendapatkan kesenangan
dari kegiatan membaca. Anak akan
mendapatkan pesan ke otaknya tentang
kegiatan membaca yang menyenangkan

K egiatan membacakan buku


(read aloud) adalah aktivitas
menumbuhkan budaya literasi yang
apabila kepadanya dibacakan buku yang
menarik hatinya.

Fakta-2: Membaca adalah keterampilan


penting dilakukan. Apabila guru, orang
yang harus dilatih terus-menerus.
tua, pengasuh, atau anggota keluarga
lain di rumah membacakan buku di Seperti belajar naik sepeda, seorang
sekolah dan di rumah, anak dapat anak perlu melatih keterampilan
menangkap kasih sayang dan perhatian. membaca. Mendengarkan cerita yang
Hasilnya, ikatan emosional pun terjalin dibacakan merupakan latihan awal untuk
dan anak akan merasa nyaman. Kegiatan meningkatkan keterampilan membaca
membaca nyaring menciptakan suasana karena anak melatih otaknya untuk
yang menyenangkan di sekolah dan di memahami kosakata, gambar, dan alur
rumah. cerita. Anak juga menghubungkan

16
cerita dengan pengalamannya sehingga 1. Mempersiapkan Membaca Nyaring
pengetahuan latarnya pun teraktivasi. • Rencanakan tujuan membacakan
nyaring, sehingga Anda dapat
Apakah Membacakan Nyaring? memilih bacaan yang tepat, waktu
membaca, dan pertanyaan yang
Secara sederhana, membacakan akan didiskusikan dengan anak.
buku dengan nyaring adalah komitmen
• Kenali kemampuan membaca anak
untuk meluangkan waktu memilihkan
dan sesuaikan buku pilihan dengan
buku atau cerita untuk dibacakan kepada
rentang perhatian dan minat
anak. Aktivitas ini dilakukan setiap hari
mereka.
sehingga anak terbiasa mendengar,
kemudian mau membaca, dan akhirnya • Pelajari buku yang akan dibacakan
bisa membaca. agar Anda:

99 memahami alur cerita


Dalam proses membacakan buku
99 mengenali letak tanda baca agar
dengan nyaring, kita mengenalkan
Anda membacakan buku dengan
gambar, suara, aneka kosakata dengan
intonasi dan tempo membaca
beragam bentuk dan makna. Saat bejana
yang tepat
otaknya terisi dengan stimulasi ini,
anak akan menirukan dan menanggapi 99 memperkirakan pertanyaan anak
bacaan secara lisan. Hal ini menjelaskan yang muncul dan jawabannya
bagaimana kegiatan menyimak dapat 99 menyiapkan pertanyaan untuk
meningkatkan kemampuan anak memantik diskusi
berbicara, membaca, kemudian menulis.
99 menghubungkan cerita dengan
hal-hal yang dekat dengan
Bagaimana Membacakan
keseharian anak
Nyaring?

Agar dapat membacakan sebuah 2. Memulai Membaca Nyaring


buku dengan baik dan menarik, • Hadapkan buku atau bahan bacaan
sebagai guru dan orang tua, Anda perlu kepada siswa dan anak agar
mencermati beberapa langkah sebagai mereka dapat melihatnya dengan
berikut. baik.

17
• Tunjukkan sampul buku/bacaan 4. Setelah Membaca Nyaring
yang akan dibacakan, sebutkan Diskusikan beberapa pertanyaan,
judul buku, nama penulis dan misalnya :
ilustrator agar anak mengenali
• Apa pendapatmu tentang ... (tokoh
profesi kreator buku.
cerita)?
• Ajak anak memperhatikan judul
• Apakah kamu suka/tidak suka tokoh
buku, minta anak menebak isi cerita
itu? Mengapa? Apa yang kamu
berdasarkan judul dan gambar
suka/tidak suka dari tokoh itu?
yang dilihatnya pada sampul buku.
• Kira-kira, bagaimana perasaanmu
• Tanyakan apa yang mereka ketahui
kalau kamu menjadi ... (tokoh
tentang judul dan gambar sampul
cerita)?
buku.
• Pernahkah kamu mengalami
3. Saat Membaca Nyaring kejadian yang dialami tokoh cerita?

• Baca dengan volume suara, • Kamu ingat bagian ... (satu segmen
intonasi, dan tempo yang baik tertentu dalam cerita)? Apa yang
untuk membantu anak memahami terjadi tadi? Coba ceritakan
dan fokus kepada cerita. kembali.

• Tunjuk kata-kata atau ilustrasi • Setelah selesai membacakan dan


dengan menggunakan jari Anda berdiskusi dengan anak, letakkan
agar anak menghubungkan bunyi buku atau materi bacaan ditempat
kata yang mereka dengar dengan yang mudah dijangkau anak agar
bentuk tulisannya. anak dapat mengambilnya kembali
setiap saat ia menginginkannya.
• Berhentilah pada adegan yang
menarik atau memerlukan Kegiatan membaca nyaring
penjelasan. merupakan kegiatan sederhana yang
• Bertanyalah kepada anak dan memiliki manfaat yang sangat besar,
meminta anak menanggapi cerita. antara lain:
• Tetaplah berinteraksi dengan anak. • A n d a m e n j a d i m o d e l c a r a
membaca dengan ekspresi dan
intonasi yang baik.

18
• Anda melatih daya konsentrasi • Meningkatkan kedekatan emosional
anak yang merupakan fondasi dengan anak.
bagi kesiapan belajarnya di sekolah • Menampilkan guru dan orang tua
formal, di jenjang yang lebih tinggi sebagai panutan atau teladan
di kemudian hari. membaca.
• Membangun pengetahuan latar
anak melalui beragam topik cerita Membaca buku dengan nyaring juga
yang dibacakan kepadanya. dapat dilakukan kepada bayi, bahkan janin
Pengetahuan ini membekalinya Anda. Sejak trimester ketiga, janin sudah
dengan kemampuan untuk dapat mendengar suara ayah bundanya.
memecahkan masalah. Suara orang yang menyayanginya dan
cerita yang dibacakan kepadanya akan
• M e n i n g k a t k a n p e n g e t a h u a n
membuatnya tenang dan nyaman.
kosakata, baik kosakata tulis
Membaca buku dengan nyaring baik
maupun kosakata bahasa lisan.
sekali dilakukan pada tiga tahun pertama
• Membangun wawasan tentang seorang anak secara rutin. Kegiatan
bahasa dan tata bahasa melalui ini menyiapkannya dengan kegiatan
bahasa yang ditulis dengan struktur membaca di sekolah formal.
dan ejaan yang baik.

• Meningkatkan keterampilan untuk


memahami bacaan melalui Membacakan Nyaring dan
berbagai strategi misalnya berpikir Mendongeng: Samakah?
nyaring (thinking aloud) tentang
Membacakan nyaring dan
tokoh cerita, membuat prediksi
mendongeng sama-sama kegiatan
tentang alur, dan situasi yang
bercerita. Keduanya mempererat
dihadapi oleh tokoh cerita.
ikatan antara anak dan orang dewasa
• M e m b i a s a k a n anak untuk melalui kegiatan yang menghibur
berdiskusi mengenai beragam topik dan menyenangkan. Namun, terdapat
dalam kehidupannya dan melatih perbedaan yang mendasar di antara
imajinasinya. keduanya.

19
• Mendongengkan cerita adalah Cara Sederhana untuk Menjadikan
menuturkan cerita secara lisan Seseorang Pemelajar Sepanjang Hayat
dengan atau tanpa alat peraga
(misalnya boneka). Cerita atau “Orang-orang akan mengantre
dongeng biasanya sudah dihafalkan selama berhari-hari dan membayar
oleh pendongeng. ratusan dolar jika ada pil yang
• Membacakan nyaring menggunakan bisa melakukan segalanya seperti
media buku bacaan. Kedekatan yang yang dilakukan ketika membacakan
terjalin tidak hanya di antara orang nyaring. Kegiatan ini membangun
dewasa dan anak yang mendengarkan minat mereka pada buku, kosakata,
cerita, tetapi juga antara anak dan pemahaman, tata bahasa, dan
buku yang dibacakan. Kegiatan ini rentang perhatian. Membaca nyaring
lebih efektif menumbuhkan minat adalah vaksin gratis untuk literasi”
baca dalam diri anak. (Trelease, 2013).

Suasana menyenangkan yang tercipta


saat Anda membacakan nyaring akan
tertanam dalam benak anak. Saat
membacakan buku, hindari mengomel,
memerintah, atau melarang. Nada dan
intonasi yang menyenangkan akan
membuat anak nyaman. Anak yang
tumbuh menyenangi membaca akan
tumbuh menjadi seorang pemelajar
sepanjang hayat.

20
Bab VI Menumbuhkan Literasi Keuangan Melalui Buku Cerita Bergambar

B uku cerita bergambar


merupakan media yang tepat
untuk memperkenalkan pengetahuan
uang (dengan nilai tertentu) dalam
transaksi jual-beli sederhana. Ketika
anak usia dini melihat uang dan
dan kecakapan literasi finansial dengan pemanfaatannya dalam kehidupan
cara yang menyenangkan dan sesuai sehari-hari, sebaiknya ia perlu memahami
dengan tahapan perkembangan anak bahwa uang memiliki ragam jenis, bentuk,
usia dini. Sebelum membacakan buku- dan warna. Buku ini memperlihatkan uang
buku cerita yang memperkenalkan kertas dan uang koin kepada anak usia
konsep literasi finansial kepada siswa dini dan memperkenalkan bahwa warna
dan anak, pastikan Anda memahami uang kertas menunjukkan nilainya.
cerita dan konsep literasi finansial yang
terkandung dalam buku tersebut.

Pertama-tama, mari kita berkenalan


dengan tokoh-tokoh pada keempat buku
ini, yaitu Yena, Rama, Olin, dan Lilo. Mari
kita kenali kisah yang mereka alami
sebelum membacakannya kepada siswa
dan anak.

1. Memperkenalkan Konsep Uang


bersama Yena

Anak usia dini tentunya melihat dan


mengamati orang dewasa menggunakan
uang untuk berbagai keperluan. Pada
usia dini, mungkin anak telah mengenali Judul: Yena dan Uang Hijau
bahwa uang dapat ditukar dengan Penulis: Eva Y. Nukman
benda-benda. Beberapa anak juga Ilustrator: Eugenia Gina
mungkin telah terbiasa menggunakan

21
Sinopsis: Kosakata:
Yena menyukai warna hijau. 99 Pasar kaget: Pasar sesaat yang
Karenanya, ia lebih suka uang berwarna diadakan saat ada keramaian atau
hijau daripada yang berwarna lain. perayaan
Suatu hari, Yena dan Kak Ranti pergi ke 99 Aksesori: Perhiasan, benda pelengkap
pasar kaget. Mereka boleh mengambil untuk hiasan
uang yang disediakan Ibu di meja. Yena 99 K e m b a l i a n : S i s a u a n g y a n g
ingin membeli dua jepit rambut warna dikembalikan dari pembelian
hijau. Namun, ia tidak mau membayar 99 Es buah: Minuman yang terdiri atas
dengan uang hijaunya karena tidak mau buah potong dicampur susu dan gula
uang hijaunya berkurang. Bagaimana
akhirnya? Apa yang dilakukan Yena
selanjutnya?

Pertanyaan Pemantik Sebelum dan Selama Membacakan Buku

Kegiatan Halaman Pertanyaan Pemantik

Kira-kira buku ini akan bercerita


Sebelum Sampul
tentang apa?
Membaca
Mana uang hijau pada sampul ini?
Pernahkah kamu melihat uang hijau?
Di mana?

Selama Ilustrasi Ada berapa lembar uang yang ada


Membaca hal 5 di sini? Uang berwarna apa saja yang
kamu lihat?
Coba lihat. Berapa saja nilai uang itu?

Ilustrasi Yuk, kita hitung uang yang ada di


hal 7 gambar ini. Ada berapa, ya?

22
Yena dan Kak Ranti pergi ke pasar kaget.
Selama Ilustrasi
Coba kita lihat. Barang apa saja yang
Membaca hal 8-9
dijual di sini?

Ilustrasi Wah, banyak sekali aksesori yang dijual.


hal 10-11 Apa saja warnanya? Ada berapa ya?
Yuk, kita hitung!

Ilustrasi Coba lihat, ada label harga di sini.


hal 12 Untuk apa, ya? Apakah kamu tahu?

Ilustrasi Di sini Yena melihat pembeli lain


hal 16-17 membayar dengan uang cokelat.
Menurutmu, mengapa Yena terlihat
bingung?

Ilustrasi Di sini, ada ibu pembeli lain yang


hal 18-19 menerima uang kembalian. Kalau kita
membeli sesuatu, kita bisa menerima
uang kembalian.

Ilustrasi Kata Kak Ranti, Yena juga bisa membayar


hal 20-21 pakai uang cokelat. Kamu mengerti?

Ilustrasi Mengapa, ya, Yena dapat uang abu-abu


hal 22 dan uang koin?

Ilustrasi Ibu itu menawarkan untuk menukar


hal 24 uang. Apakah kamu mengerti?

Ilustrasi Kak Ranti mengusulkan untuk membeli


hal 26 es buah. Apakah kamu pernah melihat
atau minum es buah?

23
Pertanyaan Pemantik Setelah
Membacakan Buku:

Memahami informasi dan mengambil


simpulan dari cerita pada buku:

99 Ada siapa saja dalam cerita tadi?


99 Apa warna-warna uang Yena pada
buku itu?
99 Berapa nilai uang yang dibawa oleh
Yena dan Kak Ranti?
99 Aksesori apa yang disukai Yena?
99 Uang apa yang bisa digunakan untuk
membeli aksesori itu? 1. Yena punya 1 uang cokelat, 1 uang biru,
dan 1 uang hijau.
Mengaitkan cerita dengan pengalaman
pribadi: a. K a l a u Yena hanya mau
membelanjakan satu uang
99 Adakah pasar kaget atau pasar
cokelat, apa saja benda yang bisa
malam di dekat rumahmu?
dibelinya?
99 Pernahkah kamu ke pasar kaget atau
b. Jika Yena ingin membeli dua kue
pasar malam?
untuknya dan Kak Ranti, apakah
99 Benda-benda apa saja yang bisa
dia masih bisa membeli jepit
dibeli di pasar kaget?
rambut?
99 Bagaimana cara menyimpan uang
agar tidak kusut?

Kegiatan Tambahan Setelah Membaca:

Yena pergi ke pasar bersama Kak Ranti.


Ia ingin membeli aksesori kesukaannya.
Mana yang bisa dibeli Yena dengan
uang yang dibawanya? Bantu Yena
memutuskan, ya.

24
2. Yena ingin membeli sirkam itu. Uang
mana yang harus ia gunakan untuk
membelinya?

a b c

Judul: Penghapus Rama


2. Memperkenalkan Kegunaan Penulis: Evi Indriani
Uang Bersama Rama Ilustrator: Fanny Santoso
Pada usia dini, anak mungkin telah
memahami bahwa uang dapat ditukar Sinopsis:
dengan barang. Meskipun demikian, anak Rama ingin memberikan hadiah
perlu memahami bahwa keberadaan kejutan pada hari ulang tahun kakaknya,
uang sangat terbatas. Orang dewasa Kak Tisa. Kak Tisa sangat menyukai
perlu bekerja untuk mendapatkan uang. kucing. Namun, pada saat membuat
Oleh karena itu, uang perlu dihemat kartu ulang tahun, ia membuat
dan dipergunakan untuk barang yang kesalahan dan penghapusnya sudah
dibutuhkan saja. Sejak dini, anak perlu tidak dapat digunakan. Rama harus
diajarkan untuk memilah barang yang membeli penghapus baru. Saat pergi ke
dibutuhkan dari barang yang mungkin minimarket, Rama tergoda oleh es krim
diinginkannya. anggur kesukaannya. Akankah Rama
tergoda untuk membelinya? Bagaimana
dengan hadiah untuk Kak Tisa?

25
Kosakata:
99 Minimarket: Pasar swalayan berukuran yang digunakan untuk menulis dan
kecil yang menjual kebutuhan sehari- menggambar
hari 99 Kartu ucapan: Kartu yang ditulisi
99 Alat tulis: Pensil, pewarna, dan alat lain kalimat ucapan kepada seseorang

Pertanyaan Pemantik Sebelum dan Selama Membacakan Buku

Kegiatan Halaman Pertanyaan Pemantik

Kira-kira buku ini akan bercerita


Sebelum Sampul
tentang apa?
Membaca
Siapa yang pernah melihat beruang?
Di mana?

Selama Ilustrasi Kira-kira, siapa yang bersama Rama di


Membaca hal 3 gambar ini?
Mengapa Rama menyembunyikan
sesuatu di punggungnya?

Ilustrasi Apa yang dilihat Rama di televisi?


hal 6-7 Lihat, apa yang terjadi selama Rama
melihat ke televisi? Apa yang terjadi
dengan kartu di depannya?

Ilustrasi Apa yang dipegang Rama?


hal 8 Apa yang terjadi?

Ilustrasi Pernahkah kamu ke minimarket? Apa


hal 11 yang bisa kamu beli di minimarket?

26
Ilustrasi Benda apa saja yang kamu lihat di
Selama
hal 15 bagian alat tulis ini?
Membaca

Ilustrasi Apa kira-kira yang dipikirkan Rama di


hal 16-17 gambar ini?

Ilustrasi Bagaimana kira-kira perasaan Rama di


hal 18 sini?

Ilustrasi Apa kamu melihat ada yang mengintip


hal 21 di luar minimarket? Siapa, ya, dia?

Ilustrasi Akhirnya ... selesai!


hal 23 Apa yang sudah diselesaikan Rama?

Ilustrasi Kejutan apa yang diberikan Kak Tisa


hal 24-25 untuk Rama?
Menurutmu, bagaimana perasaan Rama
ketika menerima pemberian Kak Tisa itu?

Ilustrasi Apa yang Kak Tisa dan Rama lakukan di


hal 26 sini?
Menurutmu, bagaimana perasaan
mereka?

Pertanyaan Pemantik Setelah


Membacakan Buku:
99 Mengapa tadi Rama terlihat bingung
99 Memahami informasi dan mengambil
di minimarket?
simpulan dari cerita pada buku:
99 Menurutmu, apakah Rama baik?
99 Ada siapa saja dalam cerita tadi?
Mengapa?

27
Mengaitkan cerita dengan pengalaman 2. Sudah lama Kak Tisa menabung untuk
pribadi: membeli sandal bulu yang lucu. Ketika
99 Pernahkah kamu melihat es krim? uang tabungannya sudah terkumpul,
99 Es krim apa yang kamu sukai? ternyata sepatu sekolah Kak Tisa
99 Di mana kamu biasa membeli es krim? berlubang. Akibatnya, Kak Tisa batal
99 Bolehkah kamu minum es krim terlalu membeli sandal bulu karena ia harus
banyak? Mengapa? membeli sepatu sekolah dulu. Ayo
tunjukkan jalan ke arah toko sepatu
Kegiatan Tambahan Setelah Membaca: sekolah langganan Kak Tisa.

1. Rama suka berolahraga. Besok ia akan


berenang, tetapi kacamata renangnya
retak. Rama pergi ke toko perlengkapan
olahraga. Wah, peralatan olahraga di
sana bagus-bagus. Ayo, bantu Rama
memilih barang yang perlu dibeli.

28
3. Menumbuhkan Budaya
Menabung Bersama Olin

Setelah belajar untuk bijak


menggunakan uang, anak usia dini
perlu diperkenalkan pada kebiasaan
menabung. Kebiasaan menabung
perlu dilatih dengan menanamkan
pemahaman bahwa anak perlu
merencanakan barang yang dibeli, lalu
menyisihkan uang secara berkala dan
menyimpannya di tabungan. Dengan
demikian, anak akan tumbuh memahami
bahwa pembiasaan menabung
merupakan bagian dari perencanaan
Judul: Olin Menabung
keuangan.
Penulis: Evi Indriani
Ilustrator: Nabila Adjani

Sinopsis:
Olin adalah seekor trenggiling yang
bekerja mengantar binatang-binatang ke
berbagai tempat. Untuk itu, ia menerima
upah atas jerih payahnya. Sayang, Olin
sering membeli barang-barang yang
tidak dibutuhkannya, sehingga ketika
ia menginginkan ayunan, ia tak punya
cukup uang untuk membelinya. Apa
yang kemudian dilakukan Olin? Apakah
akhirnya ia dapat membeli ayunan yang
diinginkannya?

29
Kosakata:
99 Daftar belanja: Daftar yang memuat 99 Menabung: Menyimpan uang di
nama-nama barang yang akan dibeli celengan atau di bank
99 Menyisihkan/sisihkan: Memisahkan 99 Besok lusa: Sehari setelah besok
sebagian

Kegiatan Halaman Pertanyaan Pemantik

Kegiatan Halaman Pertanyaan Pemantik

Kira-kira buku ini akan bercerita tentang


Sebelum Sampul
apa?
Membaca
Ini adalah binatang trenggiling.
Pernahkah kamu melihatnya?

Selama Ilustrasi Menurutmu, ini ada di mana?


Membaca hal 4-5

Ilustrasi Lihat, apa yang diberikan teman-teman


hal 6 Olin kepada Olin? Mengapa?

Ilustrasi Ada apa di rumah Olin?


hal 8-9 Apa saja yang disimpan Olin di rumahnya?

Ilustrasi Ada di mana ini kira-kira?


hal 10-11 Pernahkah kamu di tempat bermain
seperti ini?
Ada alat permainan apa saja di sini?

30
Selama Ilustrasi Apa yang harus dilakukan Olin agar dia
Membaca hal 12 bisa membeli ayunan?

Ilustrasi Olin memegang daftar belanja. Apa itu?


hal 13 Mengapa daftar belanja itu penting?

Ilustrasi Sisihkan, simpan.


hal 14-15 Apakah kamu mengerti?

Ilustrasi Ada berapa uang Olin sekarang?


hal 18 Yuk, kita hitung bersama-sama.

Ilustrasi Apa yang terjadi di sini?


hal 20-21

Ilustrasi Mengapa Olin menabung lagi?


hal 22

Pertanyaan Pemantik Setelah


Membacakan Buku:

Memahami informasi dan mengambil Mengaitkan cerita dengan pengalaman


simpulan dari cerita pada buku: pribadi:

99 Ada siapa saja dalam cerita tadi? 99 Pernahkah kamu menabung?


99 Apa yang tadi dilakukan Olin agar bisa 99 Apakah kamu punya tabungan di
membeli ayunan? rumah?
99 Menurutmu, apakah Olin baik? 99 Pernahkah kamu pergi ke bank?
Mengapa? 99 Maukah kamu menabung?
99 Apa yang ingin kamu beli dengan
uang tabunganmu nanti?

31
Kegiatan Tambahan Setelah Membaca:

1. Tupi selalu menyisihkan beberapa


kenari untuk disimpan. Namun, Luli
selalu memakan semua kenari yang
didapatnya. Saat musim hujan tiba
keduanya tak bisa lagi mencari kenari.
Lalu, apa yang dilakukan Tupi dan Luli?
Menurutmu, mana sarang Tupi dan
mana sarang Luli? Ayo, beri bintang
untuk sarang Tupi.

2. Giga bekerja sebagai pemetik apel.


Setiap hari ia dibayar 12 buah apel.
Giga ingin membuat bolu apel
raksasa. Ia perlu 20 buah apel. Ia
lalu menyimpan 5 buah apel setiap
hari. Ayo bantu Giga berhitung. Untuk
mendapat 20 butir apel, berapa hari ia
harus menyimpan apelnya?

32
4. Menumbuhkan Budaya Berbagi Sinopsis:
Bersama Lilo Lilo sangat pintar membuat kue
wortel. Ia akan membawa kue wortelnya
Tahapan usia dini adalah masa
yang enak ke pesta panen di Desa Karoten.
ketika anak mengembangkan sifat posesif
Semua kelinci saling berbagi, tetapi
terhadap barang miliknya. Oleh karena
Lilo enggan membagi kuenya itu. Tiba-
itu, mengajarkan dan membiasakan anak
tiba, ada kejadian yang mengejutkan.
usia dini untuk berbagi merupakan hal
Makanan yang dibawa Keli, teman Lilo,
penting. Dengan berbagi, anak belajar
tumpah. Semua kelinci menawarkan
untuk memperhatikan kebutuhan,
makanannya kepada Keli. Bagaimana
kesenangan, dan kebahagiaan orang lain.
dengan Lilo? Apakah akhirnya ia mau
Anak juga perlu belajar untuk merelakan
berbagi makanan yang dibawanya?
dan berbagi benda yang mereka sukai.

Kosakata:
99 Panen: Pemetikan hasil pertanian atau
tanaman yang sudah matang
99 Buku resep: Buku yang mencatat resep
atau cara membuat makanan
99 Piknik: Bepergian ke suatu tempat
untuk bersenang-senang sambil
membawa makanan
99 Lapangan desa: Tempat luar ruangan
yang luas di desa untuk tempat
berkumpul

Judul: Ketika Lilo Piknik


Penulis: Irawati Subrata
Ilustrator: Evi Shelvia

33
Kegiatan Halaman Pertanyaan Pemantik

Kegiatan Halaman Pertanyaan Pemantik

Kira-kira buku ini akan bercerita tentang


Sebelum Sampul
apa?
Membaca
Siapa yang pernah melihat kelinci
makan wortel? Di mana?

Selama Ilustrasi Lihat, apa yang dilakukan kelinci-kelinci


Membaca hal 4-5 ini di ladang?
Siapa yang sudah pernah ke ladang?
Pernahkah kamu melihat tanaman
wortel?

Ilustrasi Apakah kalian pernah makan wortel?


hal 6-7 Apakah kalian suka wortel?

Ilustrasi Menurutmu, ada di mana kelinci-kelinci


hal 8-9 ini?
Apa yang dilakukan kelinci yang
berbicara ini?

Ilustrasi Ini buku resep. Pernahkah kalian melihat


hal 10 buku seperti ini? Ada apa di dalamnya?

Ilustrasi Kue apa saja yang kamu tahu di gambar


hal 11 ini? Apakah kamu pernah memakannya?
Bagaimana rasanya?

34
Selama Ilustrasi Lilo sedang memasak kue. Apa yang
Membaca hal 12 dilakukannya pada gambar ini?

Ilustrasi Mengapa Lilo duduk sendiri di sini?


hal 15

Ilustrasi Pada gambar ini, mengapa menurutmu


hal 18-19 Lilo menolak makanan dari teman-
temannya?

Ilustrasi Mengapa kelinci yang baru datang ini


hal 20-21 terlihat sedih?

Ilustrasi Sekarang, apakah semua kelinci terlihat


hal 22-23 senang? Mengapa?

Ilustrasi Bagaimana dengan ini? Apakah Lilo


hal 24 sekarang juga senang? Mengapa?

Pertanyaan Pemantik Setelah Mengaitkan cerita dengan pengalaman


Membacakan Buku: pribadi:
99 Pernahkah makanan yang kamu bawa
Memahami informasi dan mengambil
jatuh? Bagaimana perasaanmu saat
simpulan dari cerita pada buku:
itu?
99 Ada siapa saja dalam cerita tadi?
99 Pernahkah kamu melihat makanan
99 Mengapa tadi Keli sedih?
temanmu jatuh?
99 Menurutmu, apakah Lilo kelinci yang
99 Apa yang waktu itu kamu lakukan
baik? Mengapa?
untuk menolongnya?
99 Apa makanan kesukaanmu?
99 Di mana kamu biasa mendapatkannya?

35
Kegiatan Tambahan Setelah Membaca:

1. Lilo ingin mengirim makanan enak 2. Lilo akan piknik bersama teman-
untuk Bun. Makanan itu terbuat dari temannya. Ia akan membawa
wortel. Namun, Lilo lupa jalan mana makanan dan minuman kesukaannya.
yang harus ditempuh menuju rumah Saat piknik, Lilo dan teman-temannya
Bun. Coba kamu tunjukkan jalan mana akan saling berbagi makanan. Ayo,
yang harus Lilo pilih! kita pilih makanan dan minuman
yang akan dibawa Lilo saat piknik
tersebut. Beri tanda () untuk pilihan
yang tepat. Dengarkan guru dan orang
tuamu membacakan daftar makanan
ini, ya.

36
Bab VII Penutup

K unci keberhasilan berkegiatan


bersama anak usia dini adalah
terciptanya kehangatan dan terjalinnya
tepat dan bervariasi tentu lebih baik
daripada melibatkan anak dalam sebuah
kegiatan dengan target pencapaian
ikatan emosional antara orang tua dan terlalu tinggi.
guru dengan anak. Karenanya, penting
bahwa guru, orang tua, dan anak usia Akhirnya, tidak ada anak yang
dini menikmati kegiatan literasi yang dilahirkan dengan kemampuan yang
dilakukan bersama. sama. Setiap anak memiliki tahapan
dan ciri perkembangan yang unik.
Sebelum mengajak anak usia Pemahaman terhadap potensi, minat, dan
dini beraktivitas, tentunya Anda perlu kebutuhan anak akan membantu guru
mengetahui minat dan rentang perhatian dan orang tua untuk memilihkan kegiatan
anak atau siswa. Pilihlah waktu yang literasi yang tepat baginya. Stimulasi
tepat untuk beraktivitas. Pagi hari setelah yang tepat akan mengoptimalkan proses
sarapan adalah saat yang tepat untuk tumbuhkembangnya dan membantunya
mengajaknya berkegiatan bersama. untuk tumbuh menjadi warga masyarakat
Selain itu, orang tua tentunya dapat yang bertanggung jawab dan mampu
memanfaatkan saat-saat sebelum tidur mengambil pilihan yang tepat untuk
malam hari untuk membacakan buku kehidupannya.
kepada anak.

Hal lain yang perlu diperhatikan


adalah kebugaran fisik dan minat anak.
Keduanya akan berpengaruh pada
konsentrasi dan rentang perhatiannya.
Apabila siswa atau anak tampak
lelah, berikan waktu jeda berkegiatan.
Melakukan kegiatan dengan durasi yang

37
Daftar Pustaka

Clay, M. M. (2001). Change Over Time in Children’s Literacy Development. Portsmouth,


NH: Heinemann.

Dewayani. S., & Setiawan, R. (2018). Saatnya Bercerita: Mengenalkan Literasi Sejak Dini.
Yogyakarta: Kanisius.

Stewart, R.A., Bailey-White, S., Shaw, S., Compton, E., & Ghoting, S. (2014). Enhanced
Storytimes: Effects on Parent/Caregiver Knowledge, Motivation, Behaviors.
Children and Libraries. Summer Edition. Diambil dari https://journals.ala.org

Trelease, Jim. 2013. The Read Aloud Handout. New York: Penguin Books.

38
K ecakapan literasi keuangan adalah keterampilan
hidup yang penting saat ini. Kecakapan ini dapat
ditumbuhkan pada anak usia dini. Apakah literasi
keuangan? Mengapa kecakapan ini penting dilatih sejak
dini? Bagaimana memperkenalkan dan menumbuhkan
budaya literasi keuangan di rumah dan di sekolah
dengan cara yang sesuai tahapan tumbuh kembang
anak usia dini? Bagaimana mengembangkan kegiatan
yang menyenangkan menggunakan buku yang sesuai
bagi anak usia dini? Mari mengenali literasi keuangan
bersama Yena, Rama, Olin, dan
Lilo, tokoh-tokoh buku cerita
bergambar yang tentu akan
disukai oleh putra-putri dan
siswa-siswa Anda!

Didukung oleh

39

Anda mungkin juga menyukai