1
Kata Pengantar
2
Daftar isi
Bab I Pendahuluan 3
3
Bagaimana Menumbuhkan Literasi ditumbuhkan pada diri siswa dan anak
mencakup hal-hal sebagai berikut:
Finansial Sejak Dini?
1. Pengetahuan tentang konsep uang
Kemampuan untuk mengambil
dan keterampilan untuk mengenali
keputusan dengan bijak merupakan
ragam jenis uang.
kecakapan hidup yang penting.
Sejak lahir, bahkan sebelum mampu Sejak dini anak perlu mengenali dan
berkomunikasi secara verbal, anak telah memahami bentuk dan warna uang
mampu membuat keputusan tentang hal yang beragam. Ajaklah siswa dan
sederhana, misalnya terkait makanan dan anak untuk mengenali dan mengamati
minuman yang diinginkannya. Semakin gambar beserta warna pada uang.
dewasa, keputusan hidup yang diambil Kemudian, ajak siswa dan anak untuk
seseorang semakin sulit, kompleks, dan mengenali bahwa ragam bentuk dan
memiliki dampak yang signifikan tidak warna uang tersebut mencerminkan
hanya terhadap dirinya, tetapi juga orang nilai uang yang berbeda-beda.
lain di sekitarnya.
2. Pengetahuan tentang kegunaan uang
Untuk itu, kemampuan membuat dalam kehidupan sehari-hari dan
keputusan bijak perlu ditumbuhkan dan keterampilan untuk membedakan
dilatih. Sejak dini, siswa dan anak perlu kebutuhan serta keinginan.
diberi kesempatan seluas mungkin untuk Ajaklah siswa dan anak untuk mengenali
memilih, membuat keputusan, serta bahwa uang dapat digunakan untuk
mempertimbangkan konsekuensi dari mendapatkan benda atau jasa yang
keputusannya. dibutuhkan. Anak perlu diajak belajar
untuk menggunakan uang dengan
Terkait kecakapan literasi keuangan, bijaksana. Karenanya, anak usia dini
keputusan yang diambil anak usia dini perlu dibiasakan untuk mengenali
dapat berupa hal-hal yang relevan dan membedakan kebutuhan dan
dengan minat, kemampuannya berpikir, keinginannya.
dan pengalaman kesehariannya.
Kecakapan literasi finansial yang dapat
4
3. Pengetahuan dan keterampilan untuk Literasi Finansial dan Penumbuhan
menyisakan uang guna disimpan dan
digunakan di kemudian hari.
Karakter Baik
Sejak dini, kenalkan siswa dan
anak kepada kegiatan menabung.
Tunjukkan aneka celengan dengan
bentuk-bentuk lucu yang disukainya.
Ajak mereka memasukkan uang ke
dalam celengan tersebut baik di
sekolah maupun di rumah. Tanyakan
benda apa yang sangat diinginkannya.
Orang tua dapat menunjukkan kepada
Prinsip utama menumbuhkan
mereka bahwa sebagian pendapatan
kecakapan literasi finansial adalah
sengaja disisihkan setiap hari untuk
mengembangkan karakter baik pada
mendapatkan sesuatu yang diinginkan
anak usia dini, misalnya tanggung jawab,
dan dibutuhkan oleh keluarga.
kesederhanaan, dan kepedulian.
5
Bab II Tahapan Perkembangan Anak Usia 5 - 6 Tahun
6
2. Tahapan Perkembangan Kognitif dan mengenal lambang huruf sebagai
simbol bunyi.
Perkembangan kemampuan kognitif
siswa dan anak sangat berperan pada Kegiatan yang dapat membantu
kemampuannya mempelajari sesuatu. perkembangan kognitif anak pada usia
Pada usia ini mereka perlu mendapatkan ini antara lain memilih baju yang dipakai,
stimulasi untuk memproses informasi, memilih kudapan, menyebutkan anggota
belajar mengevaluasi, menganalisis, keluarga, dan lain-lain.
mengingat, membandingkan, dan
memahami hubungan sebab akibat. 3. Tahapan Perkembangan Bahasa
Stimulasi kognitif yang dapat diberikan
kepada anak di usia ini antara lain: Pada usia 5-6 tahun, siswa dan anak
sudah bisa berbicara dengan baik dan
• Belajar memecahkan masalah dapat mengucapkan kata-kata dengan
sederhana terutama terkait baik seperti orang dewasa. Ia juga
penerimaannya di lingkungan baru, sudah dapat merangkai beberapa kata
juga menerapkan pengetahuan dan dalam satu kalimat, menyusun kalimat
pengalaman dalam konteks yang sederhana dan mengenal simbol-simbol
baru. huruf untuk persiapan membaca, menulis,
berhitung.
• Berpikir logis, mengenali perbedaan
ukuran, menyusun kegiatan yang • Memahami bahasa. Perkembangan
dilakukan bersama, mengklasifikasi bahasa anak pada usia ini sudah
benda sesuai jenis dan kegunaannya, sangat kompleks. Ia sudah bisa
dan menceritakan hubungan sebab memahami bahwa bahasa bukan
akibat sederhana (misalnya terlambat sekadar ucapan, tetapi mengandung
ke sekolah karena bangun kesiangan). makna yang lebih luas. Melalui bahasa,
anak dapat menyatakan pendapatnya;
• B e r p i k i r simbolik, seperti mengekspresikan keinginan,
mengenal lambang bilangan dan penolakan, dan kekagumannya;
menggunakannya untuk menghitung berinteraksi dengan teman-teman
7
sebayanya, dan berimajinasi, lingkungannya, menunjukkan sikap
termasuk memahami konsep-konsep waspada, hati-hati, dan malu apabila
dalam cerita. berada di lingkungan baru. Tahap
ini adalah tahap kesadaran diri. Ciri
• Mengungkapkan bahasa. Anak sudah perkembangan tahapan ini tidak selalu
bisa menjawab pertanyaan yang sama pada tiap anak. Ada anak yang saat
kompleks, misalnya menyebutkan kesal akan melempar-lempar barang
kelompok gambar, berkomunikasi atau bahkan memukul, sedangkan anak
secara lisan dengan perbendaharaan yang lain menangis atau hanya diam
kata yang makin banyak, dan sudah saja.
bisa mengekspresikan perasaan dan
pendapat dengan menggunakan kata Perilaku prososial yang ditunjukkan
sifat. pada usia 5-6 tahun ditunjukkan melalui
kemampuan menjalin pertemanan
Kegiatan yang dapat membantu dan berbagi dengan teman sebaya,
perkembangan bahasa anak antara menyimak dan menghargai pendapat
lain berbincang tentang pengalaman teman, menyelesaikan masalah dengan
dan kegiatan sehari-hari. Anda cara yang diterima secara sosial,
juga dapat membacakan buku dan menunjukkan sikap toleran terhadap
mendongengkannya kepada mereka, teman, serta menunjukkan sikap
serta menggunakan simbol bahasa santun ketika mengekspresikan emosi,
dan angka sebanyak mungkin dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang
berkomunikasi secara tertulis dan dihadapi.
bermain setiap hari.
Kegiatan yang dapat membantu
4. Tahapan Pencapaian perkembangan sosial emosional
Perkembangan Sosial Emosional pada usia ini antara lain melatih anak
mengatasi konflik, serta mengajarkan
etika berinteraksi melalui dongeng yang
Pada usia 5-6 tahun, anak sudah
mereka simak atau saksikan, juga melalui
mulai bisa mengungkapkan emosinya
buku-buku yang dibacakan kepada
secara verbal. Mereka sudah dapat
mereka.
menyesuaikan diri dengan situasi
8
Bab III Literasi Usia Dini
9
membacakan buku di rumah. Agar dari budaya kelisanan dan interaksi
kegiatan ini menyenangkan dan terus keluarga di rumah. Kegiatan ini perlu
diingat oleh anak hingga dewasa, Anda berlangsung secara menyenangkan
perlu memilih buku bergambar yang sehingga menumbuhkan minat anak
sesuai dengan minat dan kebutuhannya, untuk mengeksplorasi kreativitasnya.
serta menghidupkan buku melalui
kegiatan mendongeng dan bercerita. Literasi dini menyiapkan minat dan
Kegiatan bercerita, baik tanpa buku kemampuan siswa dan anak untuk belajar
maupun melalui buku, dapat memancing membaca, dan kemudian, membaca
rasa ingin tahu anak dan membantunya untuk belajar. Sebelum itu, tentunya
memusatkan perhatian. mereka perlu terpajan (terpapar)
dengan kegiatan berbicara, mengenal
Membudayakan Literasi Sejak Dini cerita (dalam bentuk lisan dan tulis),
mengeksplorasi buku, serta materi cetak
lainnya.
Menurut Clay (2001) literasi usia dini
adalah kemampuan untuk menyimak,
memahami bahasa lisan, dan Mengapa Literasi Dini Penting?
berkomunikasi melalui gambar dan lisan
yang dibentuk oleh pengalamannya • Literasi dini menyiapkan anak
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya memasuki jenjang sekolah formal,
di rumah. Pengalaman anak dalam yaitu Sekolah Dasar (SD). Saat ini,
berkomunikasi dengan bahasa ibu banyak anak memasuki SD tanpa
menjadi fondasi perkembangan literasi keterampilan keaksaraan awal yang
dasar. memadai.
• Literasi dini, khususnya keterampilan
Kegiatan literasi dini umumnya keaksaraan dasar, memungkinkan
berfokus pada upaya untuk anak untuk menjadi pembaca yang
memperkenalkan anak kepada aksara lebih baik.
dan angka, sebagai simbol bahasa tulis, • Kegiatan literasi dini memaksimalkan
melalui aktivitas bermain sesuai dengan perkembangan otak pada lima tahun
tahapan perkembangannya. Kegiatan pertama kehidupan seorang anak.
literasi dini tidak dapat dipisahkan
10
Bagaimana Membangun
Kecakapan Literasi Dini?
Membaca Nyaring
Membangun Kosakata
Bagaimana mungkin anak bisa
mengucapkan, membaca, atau
menuliskan suatu kata jika dia tak
pernah mendengar kata itu?
11
Secara spesifik, Stewart et.al. (2014) 3. Kesadaran terhadap materi cetak,
menjelaskan bahwa kecakapan literasi yaitu kesadaran anak bahwa
dini mencakup: materi cetak memiliki makna dan
menyampaikan pesan tentang
1. Kesadaran fonologis, yaitu kecakapan
sesuatu; kesadaran bahwa materi
untuk mengenali bahwa alfabet
cetak dapat memuat cerita yang
mewakili bunyi, melalui kegiatan
menarik, berisi materi/aksara yang
menyimak dan bermain. Kecakapan
mewakili bunyi, dapat dieksplorasi,
mengenali satuan bunyi ini penting
dipegang, serta memiliki sampul dan
pada saat anak belajar merangkainya
isi dalam halaman-halaman yang
menjadi kata saat mereka belajar
berurutan. Kesadaran akan materi
membaca.
cetak dapat Anda bangun dengan
2. Minat terhadap materi cetak, membacakan cerita kepada siswa
mencakup minat terhadap buku di dan anak sambil menunjukkan huruf
sekitarnya.
12
pada buku ketika membacakan dan Anak yang sering diajak berbicara,
mendiskusikannya. Materi cetak lain berdiskusi, dan dilibatkan dalam
seperti papan nama, label, dan merek kegiatan tanya jawab di sekolah
juga dapat menjadi media kegiatan maupun di rumah, akan memiliki
literasi di sekolah dan di rumah. pengetahuan latar yang baik.
13
Bab IV Buku Cerita Bergambar Bagi Anak Usia Dini
B
halaman.
uku merupakan media penting
dalam menumbuhkan budaya
membaca di sekolah dan di rumah.
Anak usia dini perlu mendapatkan buku-
buku yang sesuai dengan minat dan
kemampuan berpikir mereka. Pemilihan
buku yang sesuai dengan tahapan
perkembangan siswa dan anak sangat
penting agar nilai-nilai yang ingin
disampaikan melalui buku tersebut dapat
mereka pahami.
14
• Pilihlah buku yang proporsi gambarnya
lebih banyak daripada teks seperti telah
disampaikan pada penjelasan di atas.
15
Bab V Membacakan Buku untuk Anak Usia Dini
16
cerita dengan pengalamannya sehingga 1. Mempersiapkan Membaca Nyaring
pengetahuan latarnya pun teraktivasi. • Rencanakan tujuan membacakan
nyaring, sehingga Anda dapat
Apakah Membacakan Nyaring? memilih bacaan yang tepat, waktu
membaca, dan pertanyaan yang
Secara sederhana, membacakan akan didiskusikan dengan anak.
buku dengan nyaring adalah komitmen
• Kenali kemampuan membaca anak
untuk meluangkan waktu memilihkan
dan sesuaikan buku pilihan dengan
buku atau cerita untuk dibacakan kepada
rentang perhatian dan minat
anak. Aktivitas ini dilakukan setiap hari
mereka.
sehingga anak terbiasa mendengar,
kemudian mau membaca, dan akhirnya • Pelajari buku yang akan dibacakan
bisa membaca. agar Anda:
17
• Tunjukkan sampul buku/bacaan 4. Setelah Membaca Nyaring
yang akan dibacakan, sebutkan Diskusikan beberapa pertanyaan,
judul buku, nama penulis dan misalnya :
ilustrator agar anak mengenali
• Apa pendapatmu tentang ... (tokoh
profesi kreator buku.
cerita)?
• Ajak anak memperhatikan judul
• Apakah kamu suka/tidak suka tokoh
buku, minta anak menebak isi cerita
itu? Mengapa? Apa yang kamu
berdasarkan judul dan gambar
suka/tidak suka dari tokoh itu?
yang dilihatnya pada sampul buku.
• Kira-kira, bagaimana perasaanmu
• Tanyakan apa yang mereka ketahui
kalau kamu menjadi ... (tokoh
tentang judul dan gambar sampul
cerita)?
buku.
• Pernahkah kamu mengalami
3. Saat Membaca Nyaring kejadian yang dialami tokoh cerita?
• Baca dengan volume suara, • Kamu ingat bagian ... (satu segmen
intonasi, dan tempo yang baik tertentu dalam cerita)? Apa yang
untuk membantu anak memahami terjadi tadi? Coba ceritakan
dan fokus kepada cerita. kembali.
18
• Anda melatih daya konsentrasi • Meningkatkan kedekatan emosional
anak yang merupakan fondasi dengan anak.
bagi kesiapan belajarnya di sekolah • Menampilkan guru dan orang tua
formal, di jenjang yang lebih tinggi sebagai panutan atau teladan
di kemudian hari. membaca.
• Membangun pengetahuan latar
anak melalui beragam topik cerita Membaca buku dengan nyaring juga
yang dibacakan kepadanya. dapat dilakukan kepada bayi, bahkan janin
Pengetahuan ini membekalinya Anda. Sejak trimester ketiga, janin sudah
dengan kemampuan untuk dapat mendengar suara ayah bundanya.
memecahkan masalah. Suara orang yang menyayanginya dan
cerita yang dibacakan kepadanya akan
• M e n i n g k a t k a n p e n g e t a h u a n
membuatnya tenang dan nyaman.
kosakata, baik kosakata tulis
Membaca buku dengan nyaring baik
maupun kosakata bahasa lisan.
sekali dilakukan pada tiga tahun pertama
• Membangun wawasan tentang seorang anak secara rutin. Kegiatan
bahasa dan tata bahasa melalui ini menyiapkannya dengan kegiatan
bahasa yang ditulis dengan struktur membaca di sekolah formal.
dan ejaan yang baik.
19
• Mendongengkan cerita adalah Cara Sederhana untuk Menjadikan
menuturkan cerita secara lisan Seseorang Pemelajar Sepanjang Hayat
dengan atau tanpa alat peraga
(misalnya boneka). Cerita atau “Orang-orang akan mengantre
dongeng biasanya sudah dihafalkan selama berhari-hari dan membayar
oleh pendongeng. ratusan dolar jika ada pil yang
• Membacakan nyaring menggunakan bisa melakukan segalanya seperti
media buku bacaan. Kedekatan yang yang dilakukan ketika membacakan
terjalin tidak hanya di antara orang nyaring. Kegiatan ini membangun
dewasa dan anak yang mendengarkan minat mereka pada buku, kosakata,
cerita, tetapi juga antara anak dan pemahaman, tata bahasa, dan
buku yang dibacakan. Kegiatan ini rentang perhatian. Membaca nyaring
lebih efektif menumbuhkan minat adalah vaksin gratis untuk literasi”
baca dalam diri anak. (Trelease, 2013).
20
Bab VI Menumbuhkan Literasi Keuangan Melalui Buku Cerita Bergambar
21
Sinopsis: Kosakata:
Yena menyukai warna hijau. 99 Pasar kaget: Pasar sesaat yang
Karenanya, ia lebih suka uang berwarna diadakan saat ada keramaian atau
hijau daripada yang berwarna lain. perayaan
Suatu hari, Yena dan Kak Ranti pergi ke 99 Aksesori: Perhiasan, benda pelengkap
pasar kaget. Mereka boleh mengambil untuk hiasan
uang yang disediakan Ibu di meja. Yena 99 K e m b a l i a n : S i s a u a n g y a n g
ingin membeli dua jepit rambut warna dikembalikan dari pembelian
hijau. Namun, ia tidak mau membayar 99 Es buah: Minuman yang terdiri atas
dengan uang hijaunya karena tidak mau buah potong dicampur susu dan gula
uang hijaunya berkurang. Bagaimana
akhirnya? Apa yang dilakukan Yena
selanjutnya?
22
Yena dan Kak Ranti pergi ke pasar kaget.
Selama Ilustrasi
Coba kita lihat. Barang apa saja yang
Membaca hal 8-9
dijual di sini?
23
Pertanyaan Pemantik Setelah
Membacakan Buku:
24
2. Yena ingin membeli sirkam itu. Uang
mana yang harus ia gunakan untuk
membelinya?
a b c
25
Kosakata:
99 Minimarket: Pasar swalayan berukuran yang digunakan untuk menulis dan
kecil yang menjual kebutuhan sehari- menggambar
hari 99 Kartu ucapan: Kartu yang ditulisi
99 Alat tulis: Pensil, pewarna, dan alat lain kalimat ucapan kepada seseorang
26
Ilustrasi Benda apa saja yang kamu lihat di
Selama
hal 15 bagian alat tulis ini?
Membaca
27
Mengaitkan cerita dengan pengalaman 2. Sudah lama Kak Tisa menabung untuk
pribadi: membeli sandal bulu yang lucu. Ketika
99 Pernahkah kamu melihat es krim? uang tabungannya sudah terkumpul,
99 Es krim apa yang kamu sukai? ternyata sepatu sekolah Kak Tisa
99 Di mana kamu biasa membeli es krim? berlubang. Akibatnya, Kak Tisa batal
99 Bolehkah kamu minum es krim terlalu membeli sandal bulu karena ia harus
banyak? Mengapa? membeli sepatu sekolah dulu. Ayo
tunjukkan jalan ke arah toko sepatu
Kegiatan Tambahan Setelah Membaca: sekolah langganan Kak Tisa.
28
3. Menumbuhkan Budaya
Menabung Bersama Olin
Sinopsis:
Olin adalah seekor trenggiling yang
bekerja mengantar binatang-binatang ke
berbagai tempat. Untuk itu, ia menerima
upah atas jerih payahnya. Sayang, Olin
sering membeli barang-barang yang
tidak dibutuhkannya, sehingga ketika
ia menginginkan ayunan, ia tak punya
cukup uang untuk membelinya. Apa
yang kemudian dilakukan Olin? Apakah
akhirnya ia dapat membeli ayunan yang
diinginkannya?
29
Kosakata:
99 Daftar belanja: Daftar yang memuat 99 Menabung: Menyimpan uang di
nama-nama barang yang akan dibeli celengan atau di bank
99 Menyisihkan/sisihkan: Memisahkan 99 Besok lusa: Sehari setelah besok
sebagian
30
Selama Ilustrasi Apa yang harus dilakukan Olin agar dia
Membaca hal 12 bisa membeli ayunan?
31
Kegiatan Tambahan Setelah Membaca:
32
4. Menumbuhkan Budaya Berbagi Sinopsis:
Bersama Lilo Lilo sangat pintar membuat kue
wortel. Ia akan membawa kue wortelnya
Tahapan usia dini adalah masa
yang enak ke pesta panen di Desa Karoten.
ketika anak mengembangkan sifat posesif
Semua kelinci saling berbagi, tetapi
terhadap barang miliknya. Oleh karena
Lilo enggan membagi kuenya itu. Tiba-
itu, mengajarkan dan membiasakan anak
tiba, ada kejadian yang mengejutkan.
usia dini untuk berbagi merupakan hal
Makanan yang dibawa Keli, teman Lilo,
penting. Dengan berbagi, anak belajar
tumpah. Semua kelinci menawarkan
untuk memperhatikan kebutuhan,
makanannya kepada Keli. Bagaimana
kesenangan, dan kebahagiaan orang lain.
dengan Lilo? Apakah akhirnya ia mau
Anak juga perlu belajar untuk merelakan
berbagi makanan yang dibawanya?
dan berbagi benda yang mereka sukai.
Kosakata:
99 Panen: Pemetikan hasil pertanian atau
tanaman yang sudah matang
99 Buku resep: Buku yang mencatat resep
atau cara membuat makanan
99 Piknik: Bepergian ke suatu tempat
untuk bersenang-senang sambil
membawa makanan
99 Lapangan desa: Tempat luar ruangan
yang luas di desa untuk tempat
berkumpul
33
Kegiatan Halaman Pertanyaan Pemantik
34
Selama Ilustrasi Lilo sedang memasak kue. Apa yang
Membaca hal 12 dilakukannya pada gambar ini?
35
Kegiatan Tambahan Setelah Membaca:
1. Lilo ingin mengirim makanan enak 2. Lilo akan piknik bersama teman-
untuk Bun. Makanan itu terbuat dari temannya. Ia akan membawa
wortel. Namun, Lilo lupa jalan mana makanan dan minuman kesukaannya.
yang harus ditempuh menuju rumah Saat piknik, Lilo dan teman-temannya
Bun. Coba kamu tunjukkan jalan mana akan saling berbagi makanan. Ayo,
yang harus Lilo pilih! kita pilih makanan dan minuman
yang akan dibawa Lilo saat piknik
tersebut. Beri tanda () untuk pilihan
yang tepat. Dengarkan guru dan orang
tuamu membacakan daftar makanan
ini, ya.
36
Bab VII Penutup
37
Daftar Pustaka
Dewayani. S., & Setiawan, R. (2018). Saatnya Bercerita: Mengenalkan Literasi Sejak Dini.
Yogyakarta: Kanisius.
Stewart, R.A., Bailey-White, S., Shaw, S., Compton, E., & Ghoting, S. (2014). Enhanced
Storytimes: Effects on Parent/Caregiver Knowledge, Motivation, Behaviors.
Children and Libraries. Summer Edition. Diambil dari https://journals.ala.org
Trelease, Jim. 2013. The Read Aloud Handout. New York: Penguin Books.
38
K ecakapan literasi keuangan adalah keterampilan
hidup yang penting saat ini. Kecakapan ini dapat
ditumbuhkan pada anak usia dini. Apakah literasi
keuangan? Mengapa kecakapan ini penting dilatih sejak
dini? Bagaimana memperkenalkan dan menumbuhkan
budaya literasi keuangan di rumah dan di sekolah
dengan cara yang sesuai tahapan tumbuh kembang
anak usia dini? Bagaimana mengembangkan kegiatan
yang menyenangkan menggunakan buku yang sesuai
bagi anak usia dini? Mari mengenali literasi keuangan
bersama Yena, Rama, Olin, dan
Lilo, tokoh-tokoh buku cerita
bergambar yang tentu akan
disukai oleh putra-putri dan
siswa-siswa Anda!
Didukung oleh
39