Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk Barang Keperluan Litbang
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk Barang Keperluan Litbang
BUKU PANDUAN PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI ATAS IMPOR BARANG UNTUK
KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan merupakan sarana yang vital bagi kemajuan peradaban suatu bangsa.
Sejak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, pihak Pemerintah, swasta, dan
perorangan telah berupaya untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan dalam rangka
meningkatkan kecerdasan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam Undang Undang Dasar 1945, disebutkan bahwa salah satu tujuan Nasional Bangsa
Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Bentuk atas upaya untuk mencapai
tujuan nasional tersebut adalah dengan didirikannya berbagai perguruan tinggi, lembaga,
dan badan yang bergerak di bidang pendidikan dan peneitian, yang menyelenggarakan
kegiatan pendidikan dan pengajaran guna mengembangkan ilmu pengetahuan.
Mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan merupakan tanggung jawab bersama
antara Pemerintah, pihak lembaga pendidikan dan pengajaran, masyarakat, lingkungan,
sampai keluarga. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai bagian dari Pemerintah memiliki
misi yang mendukung dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu tujuan
nasional. Dalam menjalankan perannya, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memiliki tiga misi
yang disebutkan dalam Keputusan Direktur .Jenderal Bea dan Cukai nomor 105/BC/2014
tentang Visi, Misi, dan Fungsi Utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, ketiga misi tersebut
yaitu (1) memfasilitasi perdagangan dan industri (2) menjaga perbatasan dan melindungi
masyarakat Indonesia dari penyelundupan dan perdagangan ilegal (3) mengoptimalkan
penerimaan negara dari sektor kepabeanan dan cukai.
Sebagai bagian dari Pemerintah Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
mendukung pemerintah dalam mencapai tujuan nasional mencerdaskan kehidupan bangsa
dalam koridor kepabeanan yang tertuang dalam misi pertama yaitu memfasilitasi
perdagangan dan industri.
Dalam melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan, perguruan tinggi, kementerian,
lembaga, dan badan tersebut perlu melaksanakan penelitian baik penelitian mandiri, kerja
sama dalam negeri, maupun kerja sama lintas negara, sehingga akan memerlukan barang-
barang yang berasal dari luar negeri sebagai sarana untuk penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean
Indonesia diperlakukan sebagai barang impor dan terutang bea masuk, sehingga timbul
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 1
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 2
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
1. Dasar Hukum
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 200/PMK.04/2019 tentang Pembebasan Bea
Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan
Ilmu Pengetahuan (PMK-200/2019);
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 231/KMK.03/2001 tentang Perlakuan Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, atas Impor Barang Kena
Pajak Yang Dibebaskan dari Pungutan Bea Masuk, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 137/PMK.010/2018;
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.010/2017 tentang Pemungutan Pajak
Penghasilan Pasal 22 Sehubungan Dengan Pembayaran Atas Penyerahan Barang Dan
Kegiatan Di Bidang Impor Atau Kegiatan Usaha Di Bidang Lain, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 110/PMK.010/2018;
Berdasarkan ketentuan di atas, fasilitas fiskal yang diberikan meliputi :
- pembebasan bea masuk dan cukai,
- tidak dipungut PPN atau PPN dan PPnBM, serta
- dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22 Impor.
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 3
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
- barang impor sudah diproduksi di dalam negeri namun jumlahnya belum mencukupi
kebutuhaan
pembuktian dari persyaratan tersebut harus dituangkan dalam surat rekomendasi dari
Kementerian/Lembaga yang membina Badan Usaha terkait.
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 4
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
- Gift certificate atau surat perjanjian kerjasama, dalam hal barang untuk litbang
berasal dari hibah.
- Fotokopi dokumen pembelian, dalam hal barang untuk litbang berasal dari
pembelian.
f. Dalam hal barang merupakan pembelian/pengadaan yang menggunakan APBN/APBD,
dokumen pembelian harus dilengkapi dengan:
- fotokopi DIPA, dan
- fotokopi surat perjanjian atau kontrak pengadaan barang yang menyebutkan
bahwa harga dalam perjanjian atau kontrak pengadaan barang tidak meliputi
pembayaran bea masuk, cukai, dan/atau pajak dalam rangka impor, dalam hal
diimpor oleh pihak ketiga.
g. Atas permohonan pembebasan bea masuk dan cukai yang diajukan, Kepala KPUBC /
Kepala KPPBC atas nama Menteri Keuangan memberikan persetujuan atau penolakan.
h. Dalam hal permohonan disetujui, atas nama Menteri Keuangan, Kepala KPUBC /
Kepala KPPBC menerbitkan keputusan pembebasan bea masuk dan cukai, yang
sekaligus meliputi pemberian fasilitas tidak dipungut PPN atau PPN dan PPnBM, serta
dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22, yang di dalamnya memuat rincian
jumlah, jenis, dan perkiraan nilai pabean barang yang diberikan pembebasan bea
masuk, serta penunjukkan pelabuhan tempat pembongkarannya.
i. Dalam hal permohonan tidak disetujui, Menteri Keuangan, melalui Kepala KPUBC /
Kepala KPPBC menerbitkan:
1) surat pemberitahuan penolakan dengan menyebutkan alasan penolakan, dalam
hal permohonan tidak sesuai dengan ketentuan; atau
2) surat pengembalian berkas permohonan, dalam hal masih terdapat kekurangan
dokumen dan/atau kesalahan data dalam permohonan.
j. Kepala KPUBC / Kepala KPPBC menerbitkan keputusan berupa persetujuan atau
penolakan tersebut dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelah permohonan
diterima secara lengkap dan benar.
k. Proses permohonan pembebasan bea masuk, cukai, dan PDRI ini tidak dipungut biaya
oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 5
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Berikut tabel perbedaan penandatangan surat permohonan pembebasan bea masuk dan
surat rekomendasi pemeritan fasilitas fiskal:
Subjek Penerima Fasilitas Penandatanganan Surat Penandatanganan
Fiskal (Pemohon) Permohonan Rekomendasi Pemberian
Fasilitas
Perguruan Tinggi Negeri Pimpinan Perguruan Tinggi (Rektor)
atau minimal pejabat eselon II yang
ditunjuk oleh Pimpinan Perguruan
Pejabat paling rendah Tinggi (Rektor)
Perguruan Tinggi Kedinasan setingkat Dekan Minimal Pejabat Eselon II atau
Pimpinan tinggi pratama dari K/L yang
membina
Perguruan Tinggi Swasta Kepala Lembaga Layanan Pendidikan
Tinggi (LLDIKTI)
Kementerian/Lembaga Pejabat paling rendah
setingkat eselon II atau Tidak dipersyaratkan surat
rekomendasi
pimpinan tinggi pratama
Badan Usaha Pimpinan Badan Usaha Pejabat Eselon II atau Pimpinan tinggi
pratama dari kementerian urusan
perindustrian atau K/L yang membina
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 6
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
5. Asal Barang
a. Barang-barang yang dapat diberikan pembebasan bea masuk dan cukai dapat berasal
dari bebebapa tempat atau lokasi yaitu:
1) Impor langsung dari luar negeri;
2) Impor barang melalui tempat penimbunan berikat, kawasan ekonomi khusus, atau
Kawasan Bebas;
Tempat penimbunan berikat di sini meliputi kawasan berikat, gudang berikat, pusat
logistik berikat, atau tempat penimbunan berikat lainnya
3) Pemindahtanganan barang impor yang telah mendapatkan pembebasan bea masuk
dari penerima pembebasan bea masuk lain;
b. Proses permohonan pembebasan bea masuk yang diajukan oleh Perguruan Tinggi,
Kementerian/Lembaga, atau Badan Usaha untuk barang-barang yang berasal dari
tempat-tempat tersebut di atas, mengikuti prosedur tersebut pada angka 4 (Prosedur
Pemberian Fasilitas Fiskal).
c. Yang membedakan adalah pada saat penyerahan barang dari tempat-tempat tersebut
pada angka 5.a.2) atau 5.a.3) yaitu dengan mengikuti prosedur pengeluaran barang
dari masing-masing tempat tersebut sebagai berikut:
1) untuk pengeluaran barang dari Tempat Penimbunan Berikat (TPB), Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK), atau Kawasan Bebas mengikuti ketentuan perundang-
undangan masing-masing lokasi (TPB, KEK, atau Kawasan Bebas);
2) untuk pemindahtangan barang dari penerima fasilitas pembebasan bea masuk
lainnya, maka terlebih dulu pemilik barang harus mengajukan ijin pindahtangan dari
pemilik lama sesuai ketentuan fasilitas pembebasan bea masuk terkait. Misalnya
Perguruan Tinggi mendapatkan hibah dari barang eks kerjasama teknik Badan
Internasional di Indonesia, maka Badan Internasional tersebut harus mengajukan
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 7
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
ijin pindahtangan barang eks fasilitas pembebasan bea masuk. Kemudian Perguruan
Tinggi mengajukan permohonan pembebasan bea masuk untuk dapat menerima
hibah barang untuk keperluan litbang tanpa harus membayar bea masuk dan pajak
dalam rangka impor.
c. Dalam hal nilai kontrak dalam pengadaan barang dengan pihak ketiga tidak terdapat
klausul perpajakan yang menyatakan harga kontrak tidak termasuk pembayaran bea
masuk, cukai, dan/atau pajak dalam rangka impor. Apakah bisa mendapatkan
pembebasan bea masuk, cukai, dan pajak dalam rangka impor?
Jawab:
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 8
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
d. Dalam hal nilai kontrak dalam pengadaan barang dengan pihak ketiga hanya
terdapat klausul perpajakan yang menyatakan harga kontrak tidak termasuk
pembayaran bea masuk dan cukai, apakah dapat diberikan pembebasan bea masuk,
cukai, dan pajak dalam rangka impor?
Jawab:
Apabila kontrak pengadaan tidak dapat dilakukan amandement yang menyatakan
bahwa harga kontrak tidak termasuk pembayaran bea masuk, cukai, dan/atau pajak
dalam rangka impor, maka atas permohonan tersebut hanya dapat diberikan
pembebasan bea masuk dan cukai, terhadap pajak dalam rangka impor masih tetap
dipungut. Karena secara hukum dapat ditafsirkan bahwa nilai pajak dalam rangka
impor sudah diperhitungkan dalam penetapan harga kontrak, sehingga pajak tersebut
harus dibayarkan pada saat importasi barang.
e. Sebagai peneliti fungsional pada perguruan tinggi, saya mendapatkan dana penelitian
untuk saya gunakan dalam riset saya. Sebagian akan saya gunakan untuk membeli
peralatan langsung dari luar negeri. Apakah saya dapat mendapatkan fasilitas
pembebasan bea masuk?
Jawab:
Untuk mudahnya, untuk mendapatkan pembebasan bea masuk berdasarkan PMK-
200/2019 dapat dilihat dari syarat dan ketentuan atas subjek, objek, dan persyaratan
dokumen.
Dari sisi Subjek: sebagai peneliti (pribadi) belum diakomodasi dalam PMK-200/2019
untuk diberikan fasilitas fiskal (pembebasan bea masuk dan cukai). Fasilitas fiskal baru
dapat diberikan jika barang diimpor atas nama perguruan tinggi. Untuk itu apabila
peneliti melakukan pembelian barang dari luar negeri secara mandiri, maka tidak akan
memenuhi syarat untuk diberikan fasilitas jika dikirim (diimpor) atas nama pribadi.
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 9
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 10
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
proses hibah dalam negeri lainnya (barang sudah dilunasi/dibayar bea masuk dan
pajak-pajaknya).
h. Bila kita membawa barang hibah hand carry, apakah tetap diperlukan surat pembebasan bea
masuk dan cukai atau cukup dengan menunjukan surat dari pihak donor pada saat
pengeluaran barang?
Jawab:
Terdapat dua skema yang dapat dimanfaatkan atas barang hibah hand carry tersebut.
Skema pertama adalah fasilitas pembebasan bea masuk barang pribadi penumpang.
Fasilitas fiskal yang diberikan terhadap barang dengan nilai maksimal sebesar FOB
USD500 per orang, apabila barang tersebut melebihi USD 500, maka atas
kelebihannya tersebut dipungut bea masuk dan pajak dalam rangka impor. Terhadap
skema tersebut tidak perlu mengajukan permohonan pembebasan terlebih dahulu.
Skema kedua adalah fasilitas pembebasan bea masuk dan cukai barang keperluan
litbang. Skema ini dapat digunakan apabila terhadap barang hand carry tersebut
melebihi FOB USD500. Untuk mendapatkan fasilitas fiskal ini, sebelum pembawa
barang tiba ke Indonesia, agar pihak penerima hibah mengajukan permohonan
pembebasan bea masuk dan cukai barang keperluan litbang ke kantor bea dan cukai
tempat pemasukan barang dengan menyebutkan identitas pembawa barang.
Kemudian setelah surat keputusan pembebasan bea masuk dan cukai terbit, dapat
digunakan untuk proses pengeluaran barang di bandar udara pada saat pembawa
barang tiba ke Indonesia.
7. Studi Kasus
1) Barang Hibah dari Luar Negeri
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Negeri BC menerima barang hibah
untuk penelitian dari First Institute of Oceanography, China dalam rangka Penelitian
Pergerakan Gelombang Air Laut. Barang akan dikirim melalui pelabuhan laut Tanjung
Priok.
Untuk mendapatkan pembebasan bea masuk, langkah yang harus ditempuh oleh Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri BC adalah:
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 11
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
a. Setelah ada kesepakatan hibah, pertama perlu dipersiapkan dokumen hibah dari
donatur. Dokumen hibah ini dapat berupa MoU antara donatur dengan Universitas
Negeri BC.
b. Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mengajukan permohonan rekomendasi
pembebasan bea masuk dan cukai kepada Rektor atau pejabat minimal pejabat
setingkat eselon II yang ditunjuk oleh Rektor Universitas Negeri BC.
c. Setelah mendapat rekomendasi, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
mengajukan permohonan pembebasan bea masuk kepada Kepala KPU BC / Kepala
KPPBC tempat pemasukan barang.
Berikut ini contoh format surat permohonan pembebasan bea masuk dan cukai yang
diajukan oleh Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan:
Nomor : 321/FPIK/UNBC/20xx Tanggal 12 Februari 20xx
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Permohonan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor
Barang untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk dapat diberikan pembebasan bea masuk dan
cukai, tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, serta dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor barang yang
ditujukan untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, dengan data sebagai
berikut:
Dengan ini kami menyatakan bersedia untuk memenuhi segala ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 200/PMK.04/2019 tentang Pembebasan Bea
Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan,
serta peraturatan perundang-undangan dibidang perpajakan terkait.
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 12
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
2. Surat Rektor Universitas Negeri BC nomor 01/S/UNBC/2020 tanggal 11 Februari 20xx perihal
Rekomendasi untuk dapat diberikan pembebasan bea masuk dan cukai;
3. Memorandum of understanding antara Universitas Negeri BC dengan First Institute of Oceanography,
China tanggal 02 Januari 2020.
Demikian permohonan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipertimbangkan.
XXXXXXXXXXXX
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 13
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Lampiran Surat
Nomor : 321/FPIK/UNBC/20xx
Tanggal : 12 Februari 20xx
XXXXXXXXXXXX
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 14
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Contoh format rekomendasi pembebasan bea masuk dari Rektor Universitas Negeri BC:
Nomor : 123/ABC/20xx 02 Februari 20xx
Hal : Rekomendasi Pembebasan Bea Masuk dan Cukai
atas Impor barang untuk Litbang
Kepada:
Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tanjung Priok
Di Jakarta
Sehubungan dengan surat Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan, Universitas Negeri ABC Nomor
…. Tanggal ….. hal Permohonan Rekomendasi, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
200/PMK.04/2019 tentang Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan Penelitan
dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan, bersama ini kami memberikan rekomendasi agar impor barang oleh
Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan, Universitas Negeri ABC dapat diberikan pembebasan bea masuk dan
cukai, serta tidak dipungut PPN / PPN dan PPnBM, serta dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22 impor,
dengan data sebagai berikut:
Nama Instansi : Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan, Universitas Negeri ABC
Uraian Barang : 2 (dua) unit Surface Buoy System, negara asal: China, perkiraaan harga:
USD400.000,-, pelabuhan pemasukan: Tanjung Priok
Nama Kegiatan/Proyek : Penelitian pergerakan gelombang air laut di laut Jawa
Manfaat kegiatan litbang : Penelitian tersebut bermanfaat untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya
arus laut, jenis-jenis arus laut, dan mendalami metode pengukuran arus laut.
Hasil penelitian lebih lanjut akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu
oceanografi serta aplikasinya di dunia nyata dalam pelayaran, perikanan, dan
lain-lain
Demikian rekomendasi ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima
kasih.
Rektor,
Cap/
Stempel
xxxxxxxx
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 15
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Dengan permohonan tersebut, DJBC akan menerbitkan Surat Keputusan Pembebasan Bea
Masuk, Cukai, dan Pajak Dalam Rangka Impor, dengan contoh format sebagai berikut:
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 234/KPU.xx/20xx
TENTANG
PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI, TIDAK DIPUNGUT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH,
SERTA DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22
ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN KEPADA UNIVERSITAS NEGERI BC
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan hasil penelitian terhadap surat permohonan Dekan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Negeri BC Nomor
321/FPIK/UNBC/20xx tanggal 12 Februari 20xx, diperoleh kesimpulan
bahwa permohonan pembebasan bea masuk atas impor barang untuk
keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan telah
memenuhi syarat untuk dapat diberikan persetujuan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Pembebasan Bea
Masuk dan Cukai, Tidak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai Atau Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, Serta
Dikecualikan dari Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Atas Impor
Barang Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Kepada Universitas Negeri BC;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4661);
2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 231/KMK.03/2001 tentang
Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah Atas Impor Barang Kena Pajak Yang Dibebaskan Dari Pungutan
Bea Masuk sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 137/PMK.010/2018;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.10/2017 tentang
Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Sehubungan dengan Pembayaran
atas Penyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiatan
Usaha di Bidang Lain sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
keuangan Nomor 110/PMK.010/2018;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 200/PMK.04/2019 tentang
Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan
Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI, TIDAK DIPUNGUT PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK
PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH, SERTA DIKECUALIKAN DARI
PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS IMPOR BARANG UNTUK
KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN KEPADA
UNIVERSITAS NEGERI BC
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 16
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
PERTAMA : Memberikan pembebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut Pajak
Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, serta dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22
atas impor barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan, yang diimpor oleh:
a. Nama : Universitas Negeri BC
b. NPWP : 12.345.678.9-01x.xxx
c. Alamat : Jalan Ahmad Yani, No 1, Jakarta
dengan rincian jumlah barang, jenis barang, harga, negara asal, dan pelabuhan
tempat pemasukan tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KEDUA : Pelaksanaan pengimporan barang sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA harus memenuhi ketentuan di bidang impor.
KETIGA : Pembebasan bea masuk dan cukai sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. barang impor sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA akan
digunakan untuk penelitian pergerakan gelombang air laut di Laut Jawa
serta tidak untuk dipindahtangankan dan/atau diperjualbelikan;
b. perubahan tujuan penggunaan atau pemindahtanganan barang
sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA tidak dapat dilakukan
sebelum mendapat izin dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
c. apabila syarat tersebut pada huruf a dan huruf b tidak dipenuhi atau
terdapat penyalahgunaan dari barang sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA, pemberian pembebasan bea masuk dan cukai dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi; dan
d. terhadap barang yang disalahgunakan dikenakan bea masuk dan cukai
serta pajak dalam rangka impor serta sanksi administrasi berupa denda
sesuai perundang-undangan.
KEEMPAT : Menunjuk pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan pemasukan serta Kantor
Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok sebagai kantor pabean
tempat penyelesaian kewajiban pabean atas barang impor sebagaimana dimaksud
dalam Diktum PERTAMA.
KELIMA : Pemberian pembebasan bea masuk dan cukai sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA, sewaktu-waktu dapat dilakukan pemeriksaan oleh Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai.
KEENAM : Pemberian pembebasan bea masuk dan cukai diberikan untuk jangka waktu
pengimporan selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.
KETUJUH : Dalam hal barang impor sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA
dilaksanakan pemindahtanganan, berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 200/PMK.04/2019 tentang Pembebasan Bea
Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan Penelitian dan
Pengembangan Ilmu Pengetahuan.
KEDELAPAN : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Februari 20xx
ttd
XXXXXXXXX
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 17
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Importir:
a. Nama : Universitas Negeri BC
b. NPWP : 12.345.678.9-01x.xxx
c. Alamat : Jalan Ahmad Yani, No 1, Jakarta
ttd
XXXXXXXXX
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 18
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Berikut ini contoh format surat permohonan pembebasan bea masuk dan cukai yang
diajukan oleh Fakultas Kedokteran, Universitas Swasta ABC:
Nomor : 123/FK.ABC/20xx Tanggal 12 Februari 20xx
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Permohonan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor
Barang untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk dapat diberikan pembebasan bea masuk dan
cukai, tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, serta dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor barang yang
ditujukan untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, dengan data sebagai
berikut:
Dengan ini kami menyatakan bersedia untuk memenuhi segala ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 200/PMK.04/2019 tentang Pembebasan Bea
Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan,
serta peraturatan perundang-undangan dibidang perpajakan terkait.
Demikian permohonan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipertimbangkan.
XXXXXXXXXXXX
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 19
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Disclaimer: Format contoh di atas hanya untuk ilustrasi. Kesamaan data dan informasi hanya
untuk keperluan edukasi.
Tulisan yang berwarna merah agar disesuaikan sesuai kebutuhan.
Lampiran Surat Permohonan
Lampiran Surat
Nomor : 123/FK.ABC/20xx
Tanggal : 12 Februari 20xx
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 20
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kepada:
Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Soekarno Hatta
Di Tangerang, Banten
Sehubungan dengan surat Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Swasta ABC Nomor …. Tanggal …..
hal Permohonan Rekomendasi, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 200/PMK.04/2019 tentang
Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan Penelitan dan Pengembangan Ilmu
Pengetahuan, bersama ini kami memberikan rekomendasi agar impor barang oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu
Keluatan, Universitas Negeri ABC dapat diberikan pembebasan bea masuk dan cukai, serta tidak dipungut PPN /
PPN dan PPnBM, serta dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22 impor, dengan data sebagai berikut:
Nama Instansi : Fakultas Kedokteran, Universitas Swasta ABC
Uraian Barang : a. 100 ml Tollens reagent, @50ml, perkiraan harga: JPY.50.000, dan
b. 100 ml Collins Reagent @50ml, perkiraan harga: JPY.50.000,
negara asal: Jepang, pelabuhan pemasukan: Bandar Udara Soekarno Hatta.
Nama Kegiatan/Proyek : Penelitian penyebaran virus XYZ di daerah CGF
Manfaat kegiatan litbang : Penelitian tersebut bermanfaat untuk mengetahui faktor penyebaran virus XYZ
di daerah CGF, sehingga diperoleh metode untuk mengatasi penyebaran dan
penularan virus di suatu daerah. Sehingga akan sangat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu kedokteran.
Demikian rekomendasi ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima
kasih.
Kepala,
Cap/
Stempel
xxxxxxxx
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 21
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Dengan permohonan tersebut, DJBC akan menerbitkan Surat Keputusan Pembebasan Bea
Masuk, Cukai, dan Pajak Dalam Rangka Impor, dengan contoh format sebagai berikut:
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 123/KPU.xx/20xx
TENTANG
PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI, TIDAK DIPUNGUT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH,
SERTA DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22
ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN KEPADA UNIVERSITAS SWASTA ABC
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan hasil penelitian terhadap surat permohonan Dekan
Fakultas Kedokteran, Universitas Swasta ABC Nomor 123/FK.ABC/20xx
tanggal 12 Februari 20xx, diperoleh kesimpulan bahwa permohonan
pembebasan bea masuk dan cukai atas impor barang untuk keperluan
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan telah memenuhi syarat
untuk dapat diberikan persetujuan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Pembebasan Bea
Masuk dan Cukai, Tidak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai Atau Pajak
Pertambahan Nilai Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, Serta
Dikecualikan dari Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Atas Impor
Barang Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Kepada Universitas Swasta ABC;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4661);
2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 231/KMK.03/2001 tentang
Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah Atas Impor Barang Kena Pajak Yang Dibebaskan Dari Pungutan
Bea Masuk sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 137/PMK.010/2018;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.10/2017 tentang
Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Sehubungan dengan Pembayaran
atas Penyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiatan
Usaha di Bidang Lain sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
keuangan Nomor 110/PMK.010/2018;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 200/PMK.04/2019 tentang
Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan
Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan;
Memperhatikan : Surat dari Kepala LLDIKTI nomor 01/S/KLLDIKTI/2020 tanggal 11 Februari 20xx
perihal Rekomendasi untuk dapat diberikan pembebasan bea masuk dan cukai;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI, TIDAK DIPUNGUT PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK
PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH, SERTA DIKECUALIKAN DARI
PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS IMPOR BARANG UNTUK
KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN KEPADA
UNIVERSITAS SWASTA ABC
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 22
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
PERTAMA : Memberikan pembebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut Pajak
Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, serta dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22
atas impor barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan, yang diimpor oleh:
d. Nama : Universitas Swasta ABC
e. NPWP : 99.999.999.9-99x.xxx
f. Alamat : Jalan Kebon Jeruk No. 32, Jakarta
dengan rincian jumlah barang, jenis barang, harga, negara asal, dan bandar
udara tempat pemasukan tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KEDUA : Pelaksanaan pengimporan barang sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA harus memenuhi ketentuan di bidang impor.
KETIGA : Pembebasan bea masuk dan cukai sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. barang impor sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA akan
digunakan untuk penelitian penyebaran virus XYZ di daerah CGF serta tidak
untuk dipindahtangankan dan/atau diperjualbelikan;
b. perubahan tujuan penggunaan atau pemindahtanganan barang
sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA tidak dapat dilakukan
sebelum mendapat izin dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
c. apabila syarat tersebut pada huruf a dan huruf b tidak dipenuhi atau
terdapat penyalahgunaan dari barang sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA, pemberian pembebasan bea masuk dan cukai dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi; dan
d. terhadap barang yang disalahgunakan dikenakan bea masuk dan cukai
serta pajak dalam rangka impor serta sanksi administrasi berupa denda
sesuai perundang-undangan.
KEEMPAT : Menunjuk bandar udara Soekarno Hatta sebagai pelabuhan pemasukan serta
Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno Hatta sebagai kantor
pabean tempat penyelesaian kewajiban pabean atas barang impor sebagaimana
dimaksud dalam Diktum PERTAMA.
KELIMA : Pemberian pembebasan bea masuk dan cukai sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA, sewaktu-waktu dapat dilakukan pemeriksaan oleh Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai.
KEENAM : Pemberian pembebasan bea masuk dan cukai diberikan untuk jangka waktu
pengimporan selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.
KETUJUH : Dalam hal barang impor sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA
dilaksanakan pemindahtanganan, berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 200/PMK.04/2019 tentang Pembebasan Bea
Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan Penelitian dan
Pengembangan Ilmu Pengetahuan.
KEDELAPAN : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Februari 20xx
ttd
XXXXXXXXX
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 23
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Importir:
a. Nama : Universitas Swasta ABC
b. NPWP : 99.999.999.9-99x.xxx
c. Alamat : Jalan Kebon Jeruk No. 32, Jakarta
ttd
XXXXXXXXX
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 24
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk dapat diberikan pembebasan bea masuk dan
cukai, tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, serta dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor barang yang
ditujukan untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, dengan data sebagai
berikut:
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 25
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Dengan ini kami menyatakan bersedia untuk memenuhi segala ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 200/PMK.04/2019 tentang Pembebasan Bea
Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan,
serta peraturatan perundang-undangan dibidang perpajakan terkait.
Sebagai kelengkapan permohonan, bersama ini kami lampirkan:
1. Rincian barang yang ditujukan untuk kepentingan umum yang dimintakan pembebasan bea masuk;
2. fotokopi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 20xx Nomor xxxxx;
3. Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa antara Badan Penelitian DEF dengan PT. XYZ Nomor xxxx tanggal
xxxxx;
4. Invoice Nomor xxxx tanggal xxxx; Packing List Nomor xxxx tanggal xxxx
Demikian permohonan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipertimbangkan.
XXXXXXXXXXXX
Disclaimer: Format contoh di atas hanya untuk ilustrasi. Kesamaan data dan informasi hanya
untuk keperluan edukasi.
Tulisan yang berwarna merah agar disesuaikan sesuai kebutuhan.
Lampiran Surat Permohonan
Lampiran Surat
Nomor : 123/BP. DEF/20xx
Tanggal : 12 Februari 20xx
XXXXXXXXXXXX
Contoh format Surat Keputusan Pembebasan Bea Masuk, Cukai, dan Pajak Dalam Rangka
Impor atas contoh permohonan tersebut diatas:
TENTANG
PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI, TIDAK DIPUNGUT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH,
SERTA DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22
ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN KEPADA BADAN PENELITIAN DEF
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI, TIDAK DIPUNGUT PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK
PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH, SERTA DIKECUALIKAN DARI
PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS IMPOR BARANG
UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN KEPADA BADAN PENELITIAN DEF.
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 27
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
PERTAMA : Memberikan pembebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut Pajak
Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, serta dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal
22 atas impor barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan, yang diimpor oleh:
a. Nama : PT XYZ
b. NPWP : 44.555.666.7-00x.xxx
c. Alamat : Jalan Manggis V, Surabaya
dengan rincian jumlah barang, jenis barang, harga, negara asal, dan
pelabuhan tempat pemasukan tercantum dalam lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KEDUA : Pelaksanaan pengimporan barang sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA harus memenuhi ketentuan di bidang impor.
KETIGA : Pembebasan bea masuk dan cukai sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. barang impor sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA akan
digunakan untuk penelitian penerapan sistem analisis senyawa serta
tidak untuk dipindahtangankan dan/atau diperjualbelikan;
b. perubahan tujuan penggunaan atau pemindahtanganan barang
sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA tidak dapat dilakukan
sebelum mendapat izin dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
c. apabila syarat tersebut pada huruf a dan huruf b tidak dipenuhi atau
terdapat penyalahgunaan dari barang sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA, pemberian pembebasan bea masuk dan cukai
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi; dan
d. terhadap barang yang disalahgunakan dikenakan bea masuk dan cukai
serta pajak dalam rangka impor serta sanksi administrasi berupa denda
sesuai perundang-undangan.
KEEMPAT : Menunjuk pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan pemasukan serta
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean
Tanjung Perak sebagai kantor pabean tempat penyelesaian kewajiban pabean
atas barang impor sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA.
KELIMA : Pemberian pembebasan bea masuk dan cukai sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA, sewaktu-waktu dapat dilakukan pemeriksaan oleh
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
KEENAM : Pemberian pembebasan bea masuk dan cukai diberikan untuk jangka waktu
pengimporan selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.
KETUJUH : Dalam hal barang impor sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA
dilaksanakan pemindahtanganan, berlaku ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 200/PMK.04/2019 tentang
Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan
Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan.
KEDELAPAN : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 14 Februari 20xx
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 28
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
ttd
XXXXXXXXX
Importir:
a. Nama : PT XYZ
b. NPWP : 44.555.666.7-00x.xxx
c. Alamat : Jalan Manggis V, Surabaya
ttd
XXXXXXXXX
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 29
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Bagan fasilitas fiskal Impor Barang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 30
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
8. Prosedur Impor
Secara umum proses importasi atas barang-barang untuk keperluan litbang dapat dibagi
dalam tiga tahapan:
1. Sebelum barang tiba di pelabuhan;
2. Setelah barang tiba di pelabuhan sampai dengan barang keluar dari pelabuhan;
3. Setelah barang keluar dari pelabuhan
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 31
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
semakin besar. Sebagai catatan bahwa biaya ini bukan merupakan pungutan oleh Bea dan
Cukai, sehingga tidak terkait dengan pembebasan bea masuk. Untuk itu pengaturan
jadwal (time line) menjadi sangat penting untuk menghindari demurrage ini.
Dalam tahap ini dapat mulai diputuskan apakah dalam proses pengeluaran barang akan
dilakukan sendiri atau akan menunjuk perusahaan pengurusan jasa kepabeanan (PPJK)
untuk membantu pengeluaran barang.
Biasanya untuk barang yang dikirim melalui jasa titipan (kargo), proses importasi akan
dibantu langsung oleh perusahaan jasa titipan dimaksud, sehingga pihak penerima barang
harus sudah mempersiapkan dokumen pembebasan bea masuk terlebih dulu.
Pencarian ketentuan lartas dapat dilakukan berdasarkan key words uraian jenis barang
atau HS Code. Sebagai contoh kita pilih menu Indonesia NTR -> Lartas Information,
kemudian kita pilih PARAMETER: Lartas Impor Description, dan kita isi uraian barang
dalam KEY WORD. Misalnya kita isi barang berupa baja. Maka akan kita temukan:
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 32
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Dari hasil pencarian tersebut kita pilih HS CODE yang sesuai dengan barang yang akan
diimpor, maka akan diperoleh informasi persyaratan lartas apa saja yang harus dipenuhi.
Contohnya sebagai berikut:
Dalam hal atas barang yang akan diimpor terkena ketentuan lartas, khususnya yang
masuk kategori “Pengawasan Border” maka sebelum PIB di-submit sebaiknya telah diurus
lebih dulu melalui kementerian / lembaga terkait. Apabila ketentuan lartas belum
dipenuhi maka PIB yang di-submit akan mendapat respon untuk pemenuhan lartas lebih
dulu.
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 33
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Apabila ketentuan lartas masuk kategoti “Post Border” maka pemenuhannya dilakukan
setelah barang selesai diimpor.
2. Setelah barang tiba di pelabuhan sampai dengan barang keluar dari pelabuhan
Proses ini dimulai saat barang tiba di pelabuhan laut atau bandara tempat pembongkaran
barang. Penerima barang sebagai consigne akan diberitahukan oleh pihak pengangkut
bahwa barang telah sampai di pelabuhan. Selanjutnya penerima barang harus
mempersiapkan dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB), surat keputusan
pembebasan bea masuk, dokumen impor lainnya (Bill of Lading / Airway Bill, Invoice,
packing List), dan dokumen terkait larangan/pembatasan jika ada.
Proses pengeluaran barang (clearance) dapat dilakukan sendiri atau menggunakan jasa
PPJK. Dalam hal importir / penerima barang belum memiliki akses kepabeanan maka
perlu mengajukan surat permohonan impor tanpa NIK kepada Kepala Kantor Bea dan
Cukai di pelabuhan pembongkarang.
Dalam hal importir bukan merupakan importir yang rutin melakukan importasi, saat
pengajuan PIB kemungkinan besar akan mendapatkan jalur merah, yang artinya atas
barang impor akan dilkukan pemeriksaan fisik oleh Bea dan Cukai.
Importir akan diberitahu dengan Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM). Setelah
menerima SPJM, importir harus memberikan respon kepada Bea dan Cukai mengenai
kesiapan barang untuk diperiksa fisik. Importir harus bekerjasama dengan pemilik gudang
tempat penimbunan barang untuk pelaksanaan pemeriksaan fisik barang. Proses
pemeriksaan fisik ini akan timbul biaya yang harus disiapkan oleh importir yaitu biaya
untuk pemindahan barang, pembongkaran barang, biaya buruh, dan lainnya. Biaya ini di
luar kewenangan Bea dan Cukai dan bukan merupakan beban/pungutan dari Bea dan
Cukai.
Dalam pemeriksaan fisik, sebaiknya importir atau pemilik barang dapat ikut serta dalam
pemeriksaan mulai dari pembongkaran sampai pengemasan kembali barang. Hal ini
bertujuan untuk memastikan penanganan barang dapat dilakukan dengan baik, terutama
terkait barang-barang yang bersifat sensitive atau memiliki karakteristik khusus dalam
penanganannya sehingga dapat dihindari kerusakan atau risiko keselamatan atau
timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik barang impor, apabila kedapatan barang sesuai
dengan yang diberitahuan, maka akan terbit Surat Pemberitahuan Pengeluaran Barang
(SPPB). Dengan SPPB ini maka barang bisa dikeluarkan dari pelabuhan.
Apabila dalam pemeriksaan fisik kedapatan barang yang tidak sesuai, maka akan
dilakukan penindakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sesuai peratuan perundang-
undangan tentang kepabeanan.
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 34
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
berkaitan dan tidak dapat membebaskan dari biaya-biaya yang timbul dalam proses
pengeluaran barang. Penerima barang harus dapat mengantisipasi hal ini dengan
melakukan konfirmasi kepada pihak pengangkut dan customs broker (PPJK) yang
ditunjuk.
Vooruitslag / Penundaan Pembayaran Bea Masuk Dalam Rangka Pengeluaran Barang Impor
Untuk Dipakai Dengan Jaminan
Vooruitslah dapat dikatakan merupakan prosedur darurat yang dapat ditempuh dalam hal barang
impor sudah tiba di pelabuhan, sementara proses pembebasan bea masuk belum selesai, dan
barang impor sudah sangat mendesak dibutuhkan untuk dipakai. Sedapat mungkin pengeluaran
barang dengan vooruitslag ini jangan sampai dlakukan, apabila perencanaan pengiriman barang
dapat diatur sedemikian rupa sehingga saat barang tiba di pelabuhan, seluruh dokumen yang
dibutuhkan telah tersedia, khususnya surat keputusan pembebasan bea masuk sudah diselesaikan
pengurusannya.
Mekanisme permohonan pengeluaran barang dengan jaminan secara vooruitslag diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan nomor 167/PMK.04/2015 tentang Penundaan Pembayaran Bea
Masuk Dalam Rangka Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai Dengan Jaminan.
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 35
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
b. Menyerahkan Surat keputusan Pembebasan Bea Masuk kepada Kantor Bea dan
Cukai pemasukan barang dalam hal permohonan pembebasan bea masuk disetujui.
Atau menyerahkan surat penolakan permohonan pembebasan bea masuk dalam
hal permohonan pembebasan bea masuk ditolak;
c. Dalam hal permohonan pembebasan bea masuk ditolak, maka jaminan akan
dicairkan untuk pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor. Apabila
jaminan yang diserahkan berupa jaminan tertulis maka akan diterbitkan surat
tagihan pembayaran bea masuk dan PDRI.
Untuk merangkum proses impor barang dengan pembebasan bea masuk, dapat ditinjau dari
tabel lini masa sebagai berikut:
Sebelum barang tiba Setelah barang tiba Setelah barang keluar
Tanpa Pengurusan: - Pengajuan - Administrasi dokumen
Vooruitslag - Dokumen Rekomendasi Pemberitahuan Impor pembebasan bea masuk
- Dokumen larangan dan Barang - Izin kepada DJBC apabila
pembatasan - Proses pemeriksaan fisik barang akan
- Dokumen kelengkapan (jika jalur Merah) dipindahtangankan
pabean (Invoice,
Packling List)
Dengan - - Permohonan - Penyelesaian
Vooruitslag Pembebasan Bea Masuk permohonan
- Permohonan pembebasan bea masuk
Vooruistlag - Penyerahan skep
- Penyerahan jaminan bea pembebasan bea
masuk dan PDRI masuk, atau surat
- Pengurusan persyaratan penolakan
larangan dan - Penarikan jaminan bea
pembatasan masuk dan PDRI, atau
- Pengajuan PIB pencairan jaminan (jika
ditolak)
--oo00oo--
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 36
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Tim Penyusun
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Barang Oleh Pemerintah Pusat Atau
Pemerintah Daerah Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan ini
disusun oleh:
1. Direktur Fasilitas Kepabeanan
2. Kepala Subdirektorat Pembebasan
3. Kepala Seksi Pembebasan Kepentingan Pemerintah
4. Staff Subdirektorat Pembebasan
5. Staff Subdirektorat Impor
Editor:
1. Fuad Muftie - Kepala Seksi Pembebasan Kepentingan Pemerintah
2. Abdul Malik Fajar – Pelaksana Pemeriksa pada Seksi Pembebasan Kepentingan
Pemerintah
Buku Panduan Pembebasan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Barang 37
Untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan