Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SURAT EDARAN
NOMOR: SE-21/BC/2023

TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
KEPATUHAN PENGUSAHA BARANG KENA CUKAI

Yth.: 1. Para Pejabat Eselon II di Lingkungan Kantor Pusat DJBC


2. Para Kepala Kantor Wilayah DJBC
3. Para Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai
4. Para Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

A. Umum
Pemeriksaan Kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai dilakukan dalam
rangka untuk membina dan mempertahankan kualitas pelaksanaan ketentuan di bidang
cukai oleh Pengusaha Barang Kena Cukai sesuai dengan dikeluarkannya ketentuan-
ketentuan di bidang Cukai. Kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai sendiri
merupakan suatu sistem kepatuhan yang berperan penting dalam mengawal kebijakan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di bidang Cukai dalam rangka penerimaan Cukai
dan pengendaliannya.
Panduan ini diharapkan menjadi pedoman untuk membantu dalam pelaksanaan
tugas dalam rangka kegiatan Pemeriksaan Kepatuhan Pengusaha Barang kena Cukai
yang dilaksanakan oleh Petugas Bea dan Cukai sesuai dengan kewenangannya.
Pedoman ini agar dapat digunakan dengan seharusnya, dalam hal terdapat
hal-hal yang harus dilaksanakan dan belum diatur dalam pedoman ini maka petugas
bea dan cukai yang sedang melaksanakan kegiatan Pemeriksaan Kepatuhan
Pengusaha Barang Kena Cukai dapat melaksanakan kewenangannya sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

B. Maksud dan Tujuan


Surat edaran ini mempunyai maksud dan tujuan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai
sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Nomor PER-10/BC/2023
tentang Tata Laksana Pemeriksaan Kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup surat edaran ini meliputi:
1. Ketentuan Umum;
2. Penentuan Objek Pemeriksaan Kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai;
3. Pelaksanaan Pemeriksaan Administrasi;
4. Pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan;
5. Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai;
6. Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai;

D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.
3. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 tentang Kementerian Keuangan.
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183/PMK.01/2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor Nomor 188/PMK.01/2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai.
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.01/2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan.
6. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-10/BC/2023 tentang Tata
Laksana Pemeriksaan Kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai.

E. Ketentuan Umum
1. Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai adalah kegiatan dalam
rangka menguji kepatuhan pengusaha barang kena cukai dan pengguna fasilitas
cukai terhadap ketentuan yang berlaku di bidang cukai.
2. Kepala Satuan Kerja merupakan Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai, Kepala Kantor
Wilayah DJBC, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai, dan Kepala Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.
3. Pemeriksaan administrasi adalah pemeriksaan terhadap dokumen cukai, dokumen
pelengkap cukai, dan/atau dokumen perusahaan lainnya.
4. Pemeriksaan lapangan adalah pemeriksaan terhadap tempat usaha pengusaha
barang kena cukai, pengguna fasilitas cukai, dan/atau tempat lain yang terkait
dengan pengusaha barang kena cukai, termasuk barang, orang, dan sarana
pengangkut yang berada di dalamnya.
5. Pemeriksaan terbuka adalah pemeriksaan dengan surat tugas untuk melakukan
pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai dengan pemberitahuan
terlebih dahulu ke pengusaha barang kena cukai.
6. Pemeriksaan tertutup adalah pemeriksaan dengan surat tugas untuk melakukan
pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu ke pengusaha barang kena cukai.

F. Penentuan Objek Pemeriksaan Kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai


1. Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai dapat dilaksanakan secara
rutin maupun sewaktu-waktu.
2. Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai secara rutin dilakukan
secara periodik dengan perencanaan dalam 1 (satu) tahun kalender.
3. Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai sewaktu-waktu dilakukan
dalam hal terdapat informasi, temuan, rekomendasi, dan/atau pertimbangan Kepala
Satuan Kerja.
4. Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai secara rutin dilakukan oleh:
a. Bidang Kepabeanan dan Cukai pada Kantor Wilayah DJBC;
b. Bidang Kepabeanan dan Cukai pada Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai;
c. Unit yang ditunjuk oleh Kepala Kantor pada Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai.
5. Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai sewaktu-waktu dilakukan
oleh:
a. Subdirektorat Potensi Cukai dan Kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai
pada Direktorat Teknis dan Fasilitas Cukai;
b. Bidang Kepabeanan dan Cukai pada Kantor Wilayah DJBC;
c. Bidang Kepabeanan dan Cukai pada Kantor Pelayanan Utama;
d. Unit yang ditunjuk oleh Kepala Kantor pada Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai.
6. Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai dapat dilakukan secara
terbuka dan/atau tertutup.
7. Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai terdiri atas pemeriksaan
administrasi dan pemeriksaan lapangan.
8. Sebelum melakukan Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai,
terlebih dahulu dilakukan penentuan objek pemeriksaan kepatuhan oleh:
a. Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai;
b. Kepala Kantor Wilayah DJBC;
c. Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai;
d. Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.
9. Penentuan jumlah dan objek Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena
cukai secara rutin berdasarkan manajemen risiko dengan mempertimbangkan :
a. Pengusaha barang kena cukai yang belum pernah dilakukan pemeriksaan
kepatuhan sebelumnya;
b. Beban kerja dan jumlah pegawai;
c. Profil risiko pengusaha barang kena cukai;
d. Informasi lainnya.
10. Penentuan objek Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai sewaktu-
waktu, dapat dilakukan dalam hal terdapat :
a. Informasi adanya indikasi ketidakpatuhan pengusaha barang kena cukai;
b. Temuan Aparat Pengawas Fungsional;
c. Rekomendasi dari unit lain; dan/atau
d. Pertimbangan Kepala Kantor/ Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai.
11. Jumlah dan objek Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai secara
rutin, disampaikan dalam bentuk Nota Dinas dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai menyampaikan Nota Dinas
kepada Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai paling lambat tanggal 31 Maret
pada tahun berjalan.
b. Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai menyampaikan
Nota Dinas kepada Kepala Kantor Wilayah dengan tembusan Direktur Teknis
dan Fasilitas Cukai paling lambat tanggal 31 Maret pada tahun berjalan.
c. Kepala Kantor Wilayah DJBC menyampaikan Nota Dinas kepada Direktur
Teknis dan Fasilitas Cukai paling lambat tanggal 30 April pada tahun berjalan.
12. Sebelum kegiatan Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai
dilaksanakan, Kepala Satuan Kerja menerbitkan surat tugas kepada pejabat bea
dan cukai sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk melaksanakan kegiatan
Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai.
13. Surat tugas Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai ditembuskan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kepala Kantor Wilayah DJBC menyampaikan tembusan kepada Direktur
Teknis dan Fasilitas Cukai
b. Kepala Kantor Pelayanan Utama menyampaikan tembusan kepada Direktur
Teknis dan Fasilitas Cukai.
c. Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai menyampaikan
tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah DJBC dan Direktur Teknis dan
Fasilitas Cukai.

G. Pelaksanaan Pemeriksaan Administrasi


1. Pemeriksaan administrasi dilakukan melalui kegiatan yang terdiri atas:
a. pengumpulan, pengklasifikasian, pemeriksaan, dan/atau penelitian
administrasi terkait dokumen cukai, dokumen pelengkap cukai, dan/atau
dokumen perusahaan lainnya atas kegiatan pengusaha barang kena cukai
dan/atau pengguna fasilitas cukai.
b. pemeriksaan terhadap pemenuhan ketentuan perizinan di bidang cukai sesuai
dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-14/BC/2023
tentang Petunjuk Teknis dalam Rangka Pemberian, Pembekuan, dan
Pencabutan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai; dan/atau
c. pemeriksaan terhadap pelaksanaan dan pemenuhan kewajiban atas
penggunaan fasilitas di bidang cukai.
2. Kegiatan pemeriksaan administrasi sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a
dan c menitikberatkan pada perbandingan antara dokumen atau data yang terkait
dengan aktivitas produksi dan/atau pemasukan barang kena cukai dengan
dokumen atau data yang terkait dengan pengeluaran barang kena cukai.

H. Pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan


Pemeriksaan lapangan dilaksanakan melalui kegiatan yang terdiri atas:
1. pemeriksaan terhadap pemenuhan ketentuan perizinan di bidang cukai sesuai
dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor PER-14/BC/2023
tentang Petunjuk Teknis dalam Rangka Pemberian, Pembekuan, dan Pencabutan
Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai;
2. pemeriksaan terhadap pelaksanaan dan pemenuhan kewajiban atas penggunaan
fasilitas di bidang cukai;
3. pencacahan atas sediaan barang kena cukai dan/atau pita cukai;
4. pemeriksaan atas barang kena cukai;
5. pemeriksaan atas barang hasil akhir yang bukan merupakan barang kena cukai
dengan fasilitas pembebasan cukai;
6. pemeriksaan barang lain yang terkait dengan barang kena cukai;
7. pemeriksaan terhadap sarana pengangkut yang berada di dalam lokasi usaha
pengusaha barang kena cukai;
8. pemeriksaan fisik terhadap ruang kantor, ruang usaha, tempat produksi, gudang,
tempat penimbunan, dan tempat lain yang terkait dengan pengguna fasilitas cukai;
dan/atau
9. permintaan keterangan terhadap orang yang terkait kepatuhan pengusaha barang
kena cukai yang berada di lokasi pengusaha barang kena cukai pada saat
Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai.

I. Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai


1. Setelah pelaksanaan Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai,
dilakukan kegiatan berupa:
a. analisis atas hasil pemeriksaan dengan peraturan perundang-undangan di
bidang cukai;
b. analisis terhadap terjadinya dugaan ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang- undangan di bidang cukai; dan/atau
c. analisis terhadap pelaksanaaan peraturan perundang-undangan di bidang
cukai.
2. Dalam hal terdapat temuan berdasarkan kegiatan Pemeriksaan kepatuhan
pengusaha barang kena cukai, ditindaklanjuti dengan pemberian rekomendasi
yang terdiri atas:
a. pemenuhan ketentuan di bidang cukai oleh pengusaha barang kena cukai
dalam hal terdapat ketentuan yang belum dipenuhi;
b. penerbitan tagihan cukai dalam hal terdapat potensi kekurangan pembayaran
cukai;
c. pencabutan pemberian fasilitas di bidang cukai;
d. sanksi administrasi dalam hal ditemukan adanya pelanggaran di bidang cukai;
e. pembekuan izin pengusaha barang kena cukai;
f. pencabutan izin pengusaha barang kena cukai;
g. penindakan dalam hal timbul dugaan terjadinya pelanggaran administrasi
dan/atau tindak pidana di bidang cukai;
h. perubahan kebijakan di bidang cukai;
i. pemutakhiran profil risiko pengusaha barang kena cukai; dan/atau
j. tindakan lainnya terkait pemenuhan kepatuhan pengusaha barang kena cukai.
3. Terhadap kegiatan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan 2 diterbitkan laporan
pelaksanaan tugas Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. dalam hal Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai dilaksanakan
oleh Subdirektorat Potensi Cukai dan Kepatuhan Pengusaha Barang Kena
Cukai, laporan disampaikan kepada Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai;
b. dalam hal Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai dilaksanakan
oleh Bidang Kepabeanan dan Cukai pada Kantor Wilayah DJBC, laporan
disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah DJBC dan ditembuskan kepada
Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai.
c. dalam hal Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai dilaksanakan
oleh Bidang Kepabeanan dan Cukai pada Kantor Pelayanan Utama Bea dan
Cukai, laporan disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan
Cukai dan ditembuskan kepada Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai; dan
d. dalam hal Pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai dilaksanakan
oleh unit yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai, laporan disampaikan kepada Kepala Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai dan ditembuskan kepada Kepala Kanwil DJBC dan
Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai.
4. Ketentuan mengenai contoh format laporan pelaksanaan tugas Pemeriksaan
kepatuhan pengusaha barang kena cukai sebagaimana dimaksud pada angka 3
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Surat Edaran ini.

Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Desember 2023
Direktur Jenderal Bea dan Cukai

Ditandatangani secara elektronik


Askolani
Lampiran :
Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan
Cukai Nomor SE-21/BC/2023 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan
Kepatuhan Pengusaha Barang Kena
Cukai

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
………………………………………….……………………………………….
……………………………………….(1)……………………………………….
………………………………………….……………………………………….

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS


PEMERIKSAAN KEPATUHAN PENGUSAHA BARANG KENA CUKAI
PADA ……(2)……

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
a. Dalam rangka melaksanakan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor: 10/BC/2023 tentang Tata Laksana Pemeriksaan Kepatuhan
Pengusaha Barang Kena Cukai.
b. Dalam rangka ………………………………….(3)..…………………………………
2. Maksud dan Tujuan
…………………………………………………...…………………………………………..
……………………………………………(4)……………………………………………….
…………………………………………………...…………………………………………..
3. Dasar
Surat Tugas Nomor: ………………………………….(5)..………………………………
4. Tim Pelaksana Tugas
Kegiatan Pemeriksaan kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai pada:
Nama Perusahaan : ………………………………(2)..………………………………
NPPBKC : ………………………………(6)..………………………………
Jenis Perusahaan : ………………………………(7)..………………………………
Alamat : ………………………………(8)..………………………………
Jenis Pemeriksaan : ………………………………(9)..………………………………

Dengan susunan tim pelaksana sebagai berikut :


No Nama Pangkat/Gol. Jabatan
1
2
dst

B. URAIAN PELAKSANAAN TUGAS


Rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan Administrasi
…………………………………………………...…………………………………………..
…………………………………………..(10)………………………………………………
…………………………………………………...…………………………………………..
Berdasarkan kegiatan pemeriksaan administrasi dapat disampaikan informasi
sebagai berikut:
…………………………………………………...…………………………………………..
…………………………………………..(11)………………………………………………
…………………………………………………...…………………………………………..
2. Pemeriksaan Lapangan
…………………………………………………...…………………………………………..
…………………………………………..(12)………………………………………………
…………………………………………………...…………………………………………..
Berdasarkan kegiatan pemeriksaan lapangan dapat disampaikan informasi sebagai
berikut:
…………………………………………………...…………………………………………..
…………………………………………..(13)………………………………………………
…………………………………………………...…………………………………………..

C. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


1. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan pemeriksaan administrasi, pemeriksaan lapangan, serta
kegiatan :
a. analisis atas hasil pemeriksaan dengan peraturan perundang-undangan di
bidang cukai;
b. analisis terhadap terjadinya dugaan ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang- undangan di bidang cukai; dan/atau
c. analisis terhadap pelaksanaaan peraturan perundang-undangan di bidang
cukai oleh pengusaha barang kena cukai.
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
…………………………………………………...…………………………………………..
…………………………………………..(14)………………………………………………
…………………………………………………...………………………………………….
Lampiran bukti terkait:
…………………………………………………...…………………………………………..
…………………………………………..(15)………………………………………………
…………………………………………………...…………………………………………..

2. Rekomendasi

Berdasarkan kegiatan pemeriksaan kepatuhan pengusaha barang kena cukai, kami


merekomendasikan:

…………………………………………………...…………………………………………..
…………………………………………..(16)………………………………………………
…………………………………………………...…………………………………………..

Rekomendasi sebagaimana tersebut atas akan segera disampaikan kepada pihak


terkait untuk dapat ditindaklanjuti.

Demikian disampaikan sebagai laporan.

……(17)…… , ……(18)……
Tim Pelaksana Tugas

TTD TTD

…………(19)………… …………(19)……….
Tata Cara Pengisian Laporan Pelaksanaan Tugas Pemeriksaan Kepatuhan

Nomor Diisi Dengan


(1) Kop Surat
(2) Nama Pengusaha Barang Kena Cukai
(3) Norma pada SE mengenai dasar pemilihan obyek sesuai huruf F angka 2 dan
angka 3
(4) Tahun Dokumen Target Kepatuhan Cukai yang menjadi dasar kegiatan
(5) Nomor Surat Tugas Pemeriksaan Kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai
(6) Nomor NPPBKC yang menjadi objek pemeriksaan kepatuhan
(7) Jenis pengusaha barang kena cukai yang dilakukan pemeriksaan kepatuhan
(8) Alamat perusahaan yang dilakukan pemeriksaan kepatuhan
(9) Jenis pemeriksaan rutin atau sewaktu-waktu
(10) Norma pada SE yang menyebutkan jenis kegiatan apa saja dari huruf G angka
1 a s.d c, sesuai yang dilaksanakan
(11) Informasi dan data yang diperoleh pada saat melakukan kegiatan pemeriksaan
administrasi
(12) Norma pada SE yang menyebutkan jenis kegiatan apa saja dari huruf H angka
1 s.d 9, sesuai yang dilaksanakan
(13) Informasi dan data yang diperoleh pada saat melakukan kegiatan pemeriksaan
lapangan
(14) Informasi mengenai ada atau tidaknya indikasi ketidakpatuhan pengusaha
barang kena cukai yang diperiksa
(15) bukti, dokumentasi dan bukti lainnya
(16) Rekomendasi sesuai dengan norma pada SE huruf I angka 2 a s.d j
(17) Kota/kabupaten
(18) Tanggal laporan pelaksanaan tugas
(19) Nama pegawai yang melaksanakan pemeriksaan kepatuhan pengusaha
barang kena cukai

Direktur Jenderal Bea dan Cukai

Ditandatangani secara elektronik


Askolani

Anda mungkin juga menyukai