Anda di halaman 1dari 11

1.

BINTANG
Bintang adalah benda langit yang memiliki ukuranbesar dan memancarkan cahaya sebagai
sumber cahaya. Bintangyang terdekat dengan bumi adalah matahari. Matahari dikelilingi planet-
planet anggota tata surya seperti bumi, merkurius,venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus
dan jupiter

1.1 Klasifikasi Bintang


1.1.1 Jenis-jenis Bintang :

a. Bintang Biner

Bintang biner adalah sebuah sistem bintang yang terdiri dari dua bintang yang terikat secara
gravitasi satu sama lain di dalam sebuah orbit mengelilingi sebuah titik pusat massa bersama.
Penelitian astronomi mendapati bahwa sebagian besar bintang setidaknya berada dalam sebuah
sistem yang terdiri dari dua bintang. Sistem bintang biner memainkan peranan sangat penting di
dalam astrofisika, sebab dari pengamatan orbitnya, astronom dapat menentukan massanya. Massa
bintang tunggal kemudian ditentukan melalui hubungan massa-luminositas yang diturunkan dari
pengamatan bintang biner.

b. . Bintang Neutron

Bintang Neutron adalah jenis bintang yang sangat padat yang bisa dihasilkan dari
keruntuhan gravitasi sebuah bintang yang berukuran besar setelah terjadi supernova.
Bintang Neutron diketahui sebagai bintang dengan ukuran paling kecil namun
dengan kepadatan terbesar dibandingkan semua jenis bintang yang telah dipelajari di
alam semesta; dengan diameter kurang lebih 20 km, bintang neutron dapat memiliki
massa sampai1-3kalilebihbesardarimassamatahari.Diameter bintang yang hanya
puluhan kilometer membuat bintang ini hanya seukuran kota Metropolitan atau
Jakarta.
c. Bintang Hipercepat

Bintang hipercepat (Inggris: hypervelocity star atau HVS) adalah bintang yang
bergerak dengan kecepatan ekstrem (lebih dari 1000 km/detik). Bintang-bintang ini
dihasilkan oleh sebuah perjumpaan (encounter) dinamik antara bintang ganda dekat
dengan lubang hitam di Pusat Galaksi kita. Keberadaan bintang hipercepat ini
pertama kali diformulasikan oleh Jack Hills (1988) sebagai sebuah simulasi teoritik.

d. Bintang Katai Putih

e. Bintang Katai putih, juga disebut katai degenerasi, adalah bintang kecil yang sudah
tidak lagi bersinar. Katai putih adalah tahap evolusi terakhir bintang bermassa kecil
dan menengah (sekitar 0,07 M☉ sampai 10 M☉ ; M☉ = Massa matahari). Katai
putih sangat padat dimana massanya sama dengan matahari tetapi volumenya hanya
sebesar bumi, katai putih terdiri dari materi terdegenerasi. Katai putih tidak lagi
memiliki bahan bakar berupa hidrogen untuk melakukan fusi, bintang melakukan fusi
dan menghasilkan energi serta tekanan yang menuju keluar inti, hal ini
diseimbangkan oleh energi gravitasi yang menuju kedalam, akan tetapi katai putih
tidak lagi melakukan fusi sehingga semua materinya tertarik menuju inti sehingga
katai putih menjadi sangat padat.
Katai putih tidak mempunyai sumber energi sehingga lama kelamaan katai putih akan
mendingin sampai tidak memiliki cahaya lagi untuk dipancarkan tetapi itu sangat
lama karena katai putih berumur sampai 10 milyar lebih lama dari alam semesta ini ,
katai putih berubah menjadi katai hitam. Waktu yang diperlukan untuk menjadi katai
hitam diperkirakan lebih lama dari usia alam semesta saat ini (13,8 milyar tahun),
karena itulah ilmuwan percaya belum ada katai hitam yang tercipta. Matahari kita
akan menjadi Katai putihinisekitar6miliartahunmendatang.
f. . Bintang Katai Hitam

Sebuah katai hitam adalah bangkai bintang teoretis yang terbentuk ketika sebuah
katai putih menjadi cukup dingin untuk tidak lagi mengeluarkan energi panas atau
cahaya. waktu yang dibutuhkan katai putih menjadi katai hitam lebih lama dari usia
alam semesta yaitu 13,7 miliar tahun, tidak ada katai hitam yang diperkirakan
tercipta di alam semesta saat ini.

g. Bintang Katai Coklat

Katai coklat adalah objek astronomis yang memiliki massa di antara planet gas
raksasa dengan bintang, bermassa sekitar 13 - 80 massa jupiter (MJ). Tidak seperti
bintang di deret utama, katai coklat tidak memiliki cukup massa untuk melakukan
fusi hidrogen menjadi helium di intinya. Karena itulah objek ini dapat disebut
bintang yang gagal. Tetapi objek ini dapat melakukan fusi deuterium dan litium.
Katai coklat tidaklah berwarna coklat tapi magenta, selain itu katai coklat terlihat
redup pada cahaya tampak. Katai coklat terdekat dengan bumi adalah

h. Pulsar

Pulsar adalah bintang neutron yang berotasi dengan cepat, yang merupakan sisa yang
tertinggal dari kematian sebuah bintang masif. para astronom telah mengkatalogkan
sekitar 1.800 pulsar. Kebanyakan diataranya memancarkan denyut dalam gelombang
radio namun ada juga yang melepaskan energi dalam bentuk lain seperti cahaya
kasatmata dan sinar-x.

i. Magnetar

Magnetar adalah sebuah tipe bintang neutron dengan medan magnet yang sangat
kuat. Peluruhan medan magnet mempengaruhi emisi energi-tinggi radiasi
elektromagnetik, terutama sinar-X dan sinar gamma. Teori tentang objek ini
diusulkan oleh Robert Duncan dan Christopher Thompson pada tahun 1992, tetapi
semburan sinar gamma yang pertama kali tercatat berasal dari sebuah magnetar telah
terdeteksi pada 5 Maret 1979. Selama dekade berikutnya, hipotesis magnetar
diterima secara luas sebagai penjelasan yang mungkin untuk pengulangan gamma
lembut (SGRs) dan anomali pulsar sinar-X (AXPs).
1.2 Konstelasi Bintang

Meskipun istilah rasi (konstelasi) lebih sering digunakan untuk


mendefinisikan pola bintang yang terlihat di langit malam, definisi teknis
istilah ini mengacu pada ‘suatu area di luar angkasa’. Dalam penggunaan
sehari-hari, rasi tetap mengacu pada istilah untuk menggambarkan pola-pola
menarik yang diciptakan oleh berbagai benda langit, khusunya bintang-
bintang.

Menurut astronomi modern, saat ini terdapat 88 rasi bintang yang telah diakui
oleh International Astronomical Union (IAU) pada tahun 1992.

Berikut adalah daftar 88 rasi bintang tersebut:

1. 1. Andromeda 45. Lacerta


46. Leo
2. Antlia 47. Leo Minor
3. Apus 48. Lepus
4. Aquarius 49. Libra
5. Aquila 50. Lupus
6. Ara 51. Lynx
7. Aries 52. Lyra
8. Auriga 53. Mensa
9. Boötes 54. Microscopium
10. Caelum 55. Monoceros
11. Camelopardalis 56. Musca
12. Cancer 57. Norma
13. Canes Venatici 58. Octans
14. Canis Mayor 59. Ophiuchus
15. Canis Minor 60. Orion
16. Capricornus 61. Pavo
17. Carina 62. Pegasus
18. Cassiopeia 63. Perseus
19. Centaurus 64. Phoenix
20. Cepheus 65. Pictor
21. Cetus 66. Pisces
22. Chamaeleon 67. Piscis Austrinus
23. Circinus 68. Puppis
24. Columba 69. Pyxis
25. Coma Berenices 70. Reticulum
26. Corona Australis 71. Sagitta
27. Corona Borealis 72. Sagittarius
28. Corvus 73. Scorpius
29. Crater 74. Sculptor
30. Crux 75. Scutum
31. Cygnus 76. Serpens
32. Delphinus 77. Sextans
33. Dorado 78. Taurus
34. Draco 79. Telescopium
35. Equuleus 80. Triangulum
36. Eridanus 81. Triangulum
37. Fornax Australe
38. Gemini 82. Tucana
39. Grus 83. Ursa Major
40. Hercules 84. Ursa Minor
41. Horologium 85. Vela
42. Hydra 86. Virgo
43. Hydrus 87. Volans
44. Indus 88. Vulpecula

1.3Evolusi Bintang

Evolusi bintang adalah rangkaian perubahan radikal yang dialami bintang selama masa hidupnya
(masa di mana ia memancarkan cahaya dan panas). Bergantung pada ukurannya, masa ini terentang
dari ratusan ribu tahun untuk bintang super masif hingga ratusan miliar tahun untuk bintang-bintang
katai coklat.
Evolusi bintang tidak dipelajari dengan cara mengamati sebuah bintang dari lahir hingga kematiannya.
Umur manusia terlalu singkat untuk melakukan hal tersebut. Evolusi bintang dipelajari melalui analisis
hasil pengamatan ribuan bintang dengan usia yang berbeda-beda. Tugas astronom adalah memilah-
milah dan mengurutkan mana bintang yang muda dan mana yang tua sesuai dengan karakteristik
fisisnya. Pemodelan kemudian dilakukan untuk memperkirakan struktur bagian dalam bintang dalam
berbagai usia tersebut. Kini, dengan berkembangnya teknologi komputasi, evolusi bintang dapat
disimulasikan dengan pemodelan komputer.

2. GALAKSI

3.

Galaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang terdiri atas bintang Kata galaksi
berasal dari bahasa Yunanigalaxias (γαλαξίας), yang berarti "seperti susu," yang merujuk pada galaksi
Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way [jalan susu]). Galaksi yang ada berkisar dari galaksi katai
dengan hanya sepuluh juta (10 ) bintang hingga galaksi raksasa dengan seratus triliun (10 ) bintang,
7 [3] 14 [4]

yang semuanya mengorbit pada pusat massa galaksi masing-masing. Matahari adalah salah satu
bintang dalam galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit
Matahari.

2.1 Klasifikasi Galaksi


2.1.1 jenis galaksi
Jenis-jenis galaksi berdasarkan sistem klasifikasi Hubble. E merupakan tipe galaksi eliptis, S merupakan galaksi spiral, dan
SB merupakan galaksi spiral berbatang. [note 1]

Galaksi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis utama: eliptis, spiral dan tak beraturan. Gambaran yang
lebih lengkap mengenai jenis galaksi berdasarkan bentuknya bisa didapatkan dalam sistem klasifikasi
Hubble. Karena sistem klasifikasi Hubble hanya berdasarkan pada pengamatan visual, klasifikasi ini
mungkin melewatkan beberapa karakteristik penting dari galaksi, seperti laju pembentukan bintang (di
galaksi starburst) dan aktivitas inti galaksi (di galaksi aktif). [7]

a. Eliptis
Sistem klasifikasi Hubble membedakan galaksi eliptis berdasarkan tingkat keelipsannya, dari E0
yang hampir berupa lingkaran, hingga E7 yang sangat lonjong. Galaksi dalam kategori ini
memiliki bentuk dasar elipsoid, sehingga tampak elips dari berbagai sudut pandang. Galaksi tipe
ini tampak memiliki sedikit struktur dan sedikit materi antarbintang, sehingga galaksi demikian
memiliki sedikit gugus terbuka dan laju pembentukan bintang yang lambat. Galaksi tipe ini
didominasi oleh bintang tua yang beredar mengelilingi pusat gravitasi dengan arah yang acak.
Bintang-bintang dalam galaksi ini memiliki sedikit unsur-unsur berat karena pembentukan bintang
sudah berhenti setelah lonjakan awalnya. Dalam hal tersebut, galaksi tipe ini mirip dengan gugus
bola. [48]

Galaksi-galaksi terbesar di alam semesta berbentuk galaksi eliptis raksasa. Kebanyakan galaksi
eliptis dipercayai terbentuk akibat interaksi antar galaksi yang menyebabkan tabrakan atau
penggabungan. Galaksi starburst merupakan akibat dari tabrakan yang demikian dan dapat
[49]

menyebabkan pembentukan galaksi eliptis.

b. Spiral

Galaksi Pusaran (kiri), sebuah galaksi spiral tanpa batang.

Galaksi spiral terdiri dari sebuah piringan bintang-bintang yang berotasi, materi antarbintang, serta
sebuah tonjolan pusat yang terdiri dari bintang-bintang tua. Selain itu, terdapat lengan-lengan
spiral terang yang menjulur dari tonjolan pusat. Dalam sistem klasifikasi Hubble, galaksi spiral
digolongkan sebagai tipe S, diikuti sebuah huruf (a, b, atau c) yang menunjukkan tingkat
kerapatan dari lengan spiral dan ukuran dari tonjolan pusat. Galaksi Sa memiliki lengan spiral
yang samar dan bergulung rapat, serta tonjolan pusat yang relatif besar. Sedangkan galaksi Sc
memiliki lengan spiral yang jelas dan melebar serta tonjolan pusat yang relatif kecil. Galaksi
[50]

spiral dengan lengan yang tidak jelas terkadang disebut galaksi spiral flocculent. Sedang galaksi
dengan lengan yang jelas dan menonjol disebut galaksi spiral grand design.

NGC 1300, contoh galaksi spiral berbatang.

Sebagian besar galaksi spiral memiliki kumpulan bintang berbentuk batang lurus yang memanjang
keluar dari sisi daerah inti dan kemudian bergabung dengan struktur lengan spiral. Dalam sistem
[53]

klasifikasi Hubble, galaksi ini dikategorikan sebagai SB, dan diikuti huruf (a, b atau c) yang
mengindikasikan bentuk lengan spiralnya (serupa dengan penggolongan galaksi spiral biasa).
2.1.2 Bentuk Galaksi

Objek Hoag, merupakan galaksi cincin.

a. Galaksi ganjil (peculiar galaxy) merupakan galaksi yang memiliki sifat-sifat yang tidak biasa
karena interaksi pasang surut dengan galaksi lain. Contohnya adalah galaksi cincin, yang memiliki
struktur mirip cincin berisi bintang dan materi antarbintang yang mengelilingi inti kosong. Galaksi
cincin diperkirakan terbentuk saat galaksi kecil melewati inti galaksi yang lebih besar. Kejadian
[59]

tersebut mungkin pernah dialami galaksi Andromeda yang memiliki beberapa struktur mirip
cincin jika diamati pada spektrum inframerah. [60]
NGC 5866, merupakan galaksi lentikular. NASA/ESA

b. Galaksi lentikular merupakan bentuk pertengahan yang memiliki sifat baik dari galaksi eliptis
maupun galaksi spiral, dan dikategorikan sebagai tipe S0 dan memiliki lengan spiral yang samar-
samar serta halo berisi bintang yang berbentuk eliptis. (Galaksi lentikular berbatang masuk
[61]

dalam klasifikasi Hubble SB0).


Selain yang disebutkan dalam klasifikasi di atas, terdapat beberapa galaksi yang tidak dapat
langsung digolongkan ke dalam bentuk eliptis atau spiral. Kelompok ini digolongkan sebagai
galaksi iregular. Galaksi iregular tipe Irr-I memiliki semacam struktur, namun tidak jelas masuk
dalam salah satu klasifikasi Hubble. Galaksi iregular tipe Irr-II tidak memiliki struktur apapun
yang mirip klasifikasi Hubble, dan kemungkinan pernah terganggu oleh galaksi lain. Contoh [62]

terdekat galaksi (katai) iregular adalah Awan Magellan.

c. Starburst[

M82, contoh utama galaksi starburst, mengalami peningkatan 10 kali lipat [69]
dalam laju pembentukan bintang
dibandingkan dengan galaksi yang "normal".

Galaksi starburst lebih sering dijumpai dalam masa-masa awal alam semesta, dan saat ini masih [70]

menyumbang sebesar sekitar 15% dari total laju pembentukan bintang. [71]

Galaksi starburst ditandai oleh adanya konsentrasi gas penuh debu dan kemunculan bintang-bintang
yang baru dibentuk, termasuk bintang-bintang masif yang mengionisasi awan-awan molekul di
sekitarnya dan membentuk wilayah-wilayah H II. Bintang-bintang masif ini menghasilkan
[72]

ledakan supernova, yang mengakibatkan menyebarnya sisa-sisa supernova dan berinteraksi


dengan kuat dengan gas-gas di sekitarnya. Hal ini memicu reaksi berantai pembentukan bintang
yang menyebar ke seluruh wilayah galaksi yang berisi gas. Hanya ketika gas yang tersedia sudah
hampir habis atau menyebar, maka aktivitas pembentukan bintang berhenti. [70]

Galaksi starburst sering diasosiasikan dengan galaksi-galaksi yang sedang bergabung atau
berinteraksi. Contoh dasar dari interaksi yang menghasilkan galaksi starburst adalah M82, yang
tadinya berpapasan dengan galaksi M81 yang lebih besar. Galaksi tak beraturan sering kali
memiliki titik-titik aktivitas pembentukan bintang yang tersebar.
[73]

Anda mungkin juga menyukai