Anda di halaman 1dari 5

Bintang

2.2.1 Pengertian Bintang

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan
bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi
memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang
menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang
menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata). Oleh sebab itu, bintang katai putih dan bintang
netron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang
terdekat dengan bumi adalah matahari pada jarak sekitar 149.680.000 kilometer, diikuti oleh
proxima dan centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar 4 tahun cahaya. Bintang
terbentuk di dalam awan molekul, yaitu sebuah daerah medium antar bintang yang luas dengan
kerapatan yang tinggi (meskipun masih kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah acuum
chamber yang ada di bumi). Awan ini kebanyakan terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23-28%
helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi awan dalam awan ini tidak banyak berubah
sejak peristiwa nukleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta. gravitasi mengambil
peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai
dengan ketidakstabilan gravitasi dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali
matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau
tumbukan antara dua galaksi. Sekali sebuah wilayah mencapai kerapatan materi yang cukup
memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya
gravitasi sendiri.
Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang terbentuk dalam kelompok dari keruntuhan
di awan molekul besar menjadi konglomerasi individual, yang disebut Globula Bok. Runtuhnya
globula meningkatkan kerapatan dan mengubah energi gravitasi menjadi energi panas,
meningkatkan temperatur. Ketika mencapai kesetimbangan hidrostatik, protobintang terbentuk di
intinya. Proses ini memakan waktu puluhan juta tahun. Saat mencapai suhu sekitar 10 juta
kelvin, hidrogen di inti protobintang mengalami reaksi termonuklir, menyuplai energi untuk
mempertahankan tekanan pusat, dan proses pengerutan berhenti. Protobintang kini menjadi
bintang deret utama.
Bintang menghasilkan energi melalui reaksi fusi nuklir, memancarkannya sebagai radiasi
elektromagnetik dan partikel. Radiasi partikel termasuk angin bintang dan neutrino dari inti
bintang. Informasi tentang bintang, terutama yang lebih jauh dari Matahari, diperoleh dari
pengamatan radiasi elektromagnetik di berbagai panjang gelombang. Atmosfer Bumi hanya
menerima gelombang radio dan cahaya, menciptakan 'jendela radio' dan 'jendela optik', sehingga
teleskop luar angkasa digunakan untuk mengamati bintang pada panjang gelombang lainnya.
Luas permukaan, suhu, dan komposisi kimia fotosfer memengaruhi radiasi elektromagnetik yang
dipancarkan, membantu dalam menduga kondisi di dalam bintang.
Bintang yang paling dekat dengan kita di jagad raya ini adalah matahari yang berjarak
sekitar 150 juta kilometer dari bumi, sedangkan bintang-bintang lain yang jaraknya sangat jauh
biasanya dihitungdalam satuan * Tahun Cahaya* sehingga apabila kita lihat dari bumi terlihat
sangat kecil. Bintang memiliki kurang lebih 88 rasi bintang antara lain :
1) Aries
Aries adalah salah satu dari rasi bintang zodiak, yang berarti sang adomba. Rasi ini
berada antara Pisces di sebelah barat dan Taurus di timur. Rasi ini memiliki kependekan “ Ari”
dan memilki genitive “ Arietis”. Rasi bintang yang berbatasan dengan rasi bintang ini antara lain:
Perseus, Triangulum, Pisces, Taurus, Cetus.
2) Cancer
Cancer adalah salah satu dari rasi bintang zodiac yang berarti kepiting. Cancer berukuran
kecil dan redup, dan banyak orang menganggap rasi ini tidak menyerupai kepiting. Rasi ini
berada di antara Gemini di sebelah barat dan Leo di sebelah timur, Lynx di sebelah Canis Minor
dan Hydra di sebelah selatan. Rasi bintang yang berbatasan dengan rasi bintang ini antara lain:
Lynx, Gemini, Canis Minor, Hydra, Leo.
3) Capricornus
Capricornus adalah salah satu dari rasi bintang zodiak yang berarti kambing atau
kambing laut. Biasanya dikenal sebagai Capricorn, khususnya dalam astrologi. Rasi ini memiliki
kependekan Cap dan genitif Capricorni kemudian melambangkan kambing bertanduk, sekalipun
kadang banyak yang menyebutnya kambing laut. Rasi bintang yang berbatasan dengan rasi
bintang ini antara lain: Aquarius, Sagitarius, Aquila, Microscopium, Piscis Austrinus.
4) Gemini
Gemini adalah salah satu rasi bintang zodiak yang berarti kembar, memiliki kependekan
Gem dan genetif Geminorum. Rasi ini adalah bagian dari langit musim dingin, berada antara
Taurus disebelah barat dan Cancer yang redup disebelah timur dengan Auliga dan Lynx yang
hamper tak kelihatan di sebelah utara, serta Monoceros dan Canis Minor di sebelah selatan. Rasi
bintang yang berbatasan dengan rasi bintang ini antara lain: Auliga, Orion, Taurus, Lynx,
Monoceros, Canis Minor.
5) Libra
Libra adalah salah satu rasi bintang zodiak yang berarti timbangan, memiliki kependekan
Lib dan genetif Librae serta bersifat redup. Rasi ini berada di antara Virgo di sebelah barat dan
Scurpius di sebelah timur. Rasi bintang yang berbatasan dengan rasi bintang ini antara lain:
Serpens Caput, Virgo, Hydra, Lupus, Scorpius, Ophiuchus.
6) Orion
Orion adalah salah satu rasi bintang yang terkenal dan mudah dikenali diangkasa. Rasi ini
sering disebut-sebut sebagai Sang Pemburu. Bintang-bintang terangnya terlihat pada equator
langit dan terlihat di seluruh dunia sehingga membuat rasi ini dikenal di seluruh dunia.
7) Pisces
Pisces adalah salah satu rasi bintang yang berarti ikan, berada antara Aquarius di sebelah
barat dan Aries di sebelah timur. Rasi memiliki kependekan Psc dan genetif Piscium. Rasi ini
merupakan lambing astrologi ke-12 dalam sebuah zodiak. Rasi bintang yang berbatasan dengan
rasi bintang ini antara lain: Triangulum, Andromeda, Pegasus, Cetus, Aries
8) Sagitari
Sagittari adalah salah sat rasi bi tang zodiac yang berarti pemanah, memili i kependekan Sgr
dan geneti sagitrarii Rasi ini berada antara Scorpi s di sebelah barat dan Capriconus di sebelah
timur. Rasi bintang yang berbatasan dengan rasi ini antara lain: Aquila, Scutum, Scorpius,
Corona Australis, Telescopium, Microspium, Corona Australis, Telescopium, Microscopium,
Capriornus.
9) Scorpius
Scorpius adalah salah satu rasi bintang zodiak yang berarti kalajengking. Rasi ini berada diantara
Libra di sebelah barat dan Sagittarius di sebelah timur. Rasi ini memiliki kependekan Sco dan
geneti Scorpii. Rasi ini merupakan rasi besar yang terletak di belahan selatan dekat pusat Bima
Sakti. Rasi bintang yang berbatasan dengan rasi ini antara lain: Sagittarius, Ophiuchus, Libra,
Lupus, Norma, Ara, Corona Australis.
10) Leo
Leo adalah salah satu rasi bintang zodiak yang berarti singa. Rasi ini memiliki kependekan Leo
dan geneti Leonis. Leo berada di antara Cancer di sebelah barat dan Virgo di sebelah Timur. Rasi
bintang yang berbatasan dengan rasi bintang ini antara lain: Ursa Major, Leo Minor, Cancer,
Hydra, Sextans, Crater, Virgo, Coma Berenices.
11) Aquarius
Aquarius adalah salah satu rasi bintang zodiak yang berarti pembawa air. Rasi ini memiliki
kependekan “Aqr” dan genetif “Aquarii”. Rasi bintang yang berbatasan dengan rasi ini antara
lain adalah: Pisces, Pegasus, Equuleus, Delphinus, Aquila, Capricornus, Piscis Austrinus,
Sculptor, Cetus.

2.2.2 Pengamatan Bintang

Bintang berkelip saat diamati, baik dengan mata maupun dengan teleskop, karena cahaya
dari bintang yang sangat jauh terganggu oleh debu di atmosfer Bumi. Hal ini membuat cahaya
bintang terhalang secara periodik saat debu melintasi lintasan cahaya, menyebabkan bintang
tampak berkelip. Bintang-bintang terang membentuk rasi di langit, yang dihubungkan dengan
dewa-dewa oleh orang Yunani kuno dan bangsa lainnya, termasuk Indonesia. Ada 88 rasi
bintang, sebagian besar mengambil nama dari budaya Yunani kuno, sebagai penghormatan atas
kontribusi mereka dalam astronomi. Meskipun bintang dalam satu rasi tampak mengelompok,
sebenarnya tidak ada hubungan fisik antara mereka; namun, pengenalan rasi membantu
mengidentifikasi posisi benda langit, misalnya, dengan mencari rasi Scorpius untuk menemukan
bintang Antares.
Pengamatan dengan teleskop tidak akan membuat bintang menjadi lebih besar. Dengan
teleskop kita akan melihat lebih banyak bintang karena teleskop mampu mengumpulkan cahaya
sehingga bintang-bintang redup menjadi terlihat lebih terang. Teleskop juga tidak akan membuat
komet, nebula, gugus bola dan galaksi menjadi tampak berwarna. Gambar yang sering kita lihat
merupakan hasil pemotretan dan telah dilakukan serangkaian teknik untuk memperindah gambar
tersebut. Ketika diamati diamati dengan teleskop semua nebula akan tampak berwarna putih.
Terdapat tiga cabang teknik yang mempelajari perubahan bintang yaitu:
a) Fotometri
Fotometri pada prinsipnya mempelajari perubahan intensitas cahaya bintang. Perubahan
cahaya bintang umumnya terjadi secara periodic namun beberapa terjadi secara sporadic.
Perubahan yang terjadi secara periodic memiliki banyak penjelasan antara lainkarena terjadi
gerhana oleh bintang pasangan, kontraksi bintang, okultasi planet dan lainnya. Perubahan yang
terjadi secara sporadik dan tiba-tiba terjadi pada kasus nova, supernova dan lainnya. Untuk
mengamati fotometri diperlukan pencatatan cerlang bintanguntuk waktu- waktu yang berbeda.
b) Astrometri
Astrometri berhubungan dengan pengukuran lokasi bintang . bintang mengalami
perubahan posisi di langit. Hal ini terjadi karena pada dasarnya bintang bergerak dengan laju
yang berbeda-beda untuk setiap bintang. Pergerakan ini di ukur dengan membandingkan posisi
bintang terhadap sistem koordinat yang telah kita tentukan.
c) Spekstrokopi
Spektroskopi adalah metode untuk memahami perubahan spektrum bintang, yang
merupakan kombinasi dari berbagai panjang gelombang cahaya. Bintang dapat mengalami
perubahan spektrum, dan untuk melakukan spektroskopi diperlukan spektograf yang
dipasangkan dengan teleskop. Salah satu teleskop yang sering digunakan adalah teleskop Galileo
Galilei, yang memungkinkan pengamatan yang lebih detail terhadap benda langit. Galileo
menggunakan teleskop refraktor untuk mengamati berbagai fenomena, seperti perubahan
penampakan Venus yang disebabkan oleh posisi relatifnya terhadap Matahari. Teleskop Galileo
terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens, yang menemukan satelit Titan
di sekitar Saturnus.
2.2.3 Jarak Bintang

Sebagai perbandingan, bintng terdekat setelah Matahari adalah bintng proxima centauri,
yang memiliki jaraj sekitar 40 triluan km dari bumi. Jarak bintang merupakan angka-angka yang
sangat besar, sehingga para ahli astronomi tidak lagi menggunakan satuan kilometer untuk
menyatakan jarak bintang, seperti halnya kita tidak lagi menyatakan jarak antar kota dengan
satuan milimeter. Oleh karena itu, para astronom menggunakan satuan yang lain, yaitu satuan
Tahun Cahaya (TC). Tahun Cahaya didefenisikan sebagai jarak tempuh cahaya dalam periode
satu Tahun.
1 Tahun Cahaya = 1 Tahun Þbesar kecepatan cahaya
5
= (365 Þ24 Þ 60 Þ60) detik Þ 3 ∔ 10 km/ detik

12
= 9,46 . 10 Mi

2.2.4 Gerak Bintang

Dalam pergerakan bintang diketahui ada dua garis besar pada bintang, yaitu gerak sejati
bintang ( disebabkan oleh pergerakan dari bintang itu sendiri) dan gerak semu bintang ( bintang
terlihat bergerak disebabkan oleh pergerakan bumi, yaitu rotasi dan revolusi bumi).
Bila diamati, bintang selalu bergerak di langit malam, baik itu tiap jam maupun tiap hari
akibat pergerakan Bumi relatif terhadap bintang (rotasi dan revolusi Bumi). Walaupun begitu,
bintang sebenarnya benar-benar bergerak, sebagian besar karena mengitari pusat galaksi, namun
pergerakannya itu sangat kecil sehingga hanya dapapt dilihat dalam pengamatan selama berabad-
abad. Gerak semacam ini yang disebut gerak sejati bintang. Gerak sejati bintang dibedakan
menjadi dua berdasarkan arah geraknya yaitu:

a. Kecepatan radikal : kecepatan bintang menjauhi atau mendekati pengamat (sejajar


garis pandang)

b. Kecepatang tangensial : kecepatan bintang bergerak di bola langit (pada bintang


pandang)

c. Kecepatan total : kecepatan gerak bintang yang sebenarnya (semua komponen )

Anda mungkin juga menyukai