2.1.1 Galaksi
Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas
satu atau lebih benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-
benda angkasa lainnya sebagai anggotanya yang bergerak mengelilinginya secara
teratur. Di dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang
terdiri atas bintang-bintang, gas, dan debu yang amat luas, di mana anggotanya
memiliki gaya tarik menarik (gravitasi). Suatu galaksi pada umumnya terdiri atas
miliaran bintang yang memiliki ukuran, warna, dan karakteristik yang sangat
beraneka ragam.
Sistem tata surya kita berada pada sebuah galaksi yang dinamakan Galaksi
Bima Sakti (The Milky Way). Matahari dalam sistem tata surya kita adalah satu
dari 200 miliar buah bintang anggota Bimasakti. Bintang-bintang anggota
Bimasakti ini tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar 4
sampai 10 tahun cahaya. Semakin ke arah pusat galaksi, jarak antarbintang
semakin dekat atau dengan kata lain kerapatan galaksi ke arah pusat semakin
besar. Galaksi bima sakti merupakan galaksi yang sangat besar, dengan diameter
sekitar 80.000 tahun cahaya (satu tahun cahaya = 9,46.1012 km). Galaksi bima
sakti merupakan system kumpulan bintang-bintang yang sekarang dikenal sebagai
tipe utama struktur alam semesta. Galaksi bima sakti berputar berlawanan arah
dengan jarum jam.
Galaksi bima sakti tersusun oleh atom-atom dan bintang-bintang, dengan
bintang terdekatnya adalah Alpha Centauri yang berada pada jarak sekitar 4,3
tahun cahaya. Dalam galaksi bima sakti terdapat sekelompok kecil galaksi yang
dikenal dengan nama kelompok lokal. Kelompok lokal ini Nampak bergerak
dengan arah gerakan yang acak.
a. Sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan
cahaya pantulan;
b. Antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan tahun
cahaya;
c. Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar Galaksi Bimasakti;
d. Galaksi punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk elips,
dan bentuk tidak beraturan.
Dalam jagat raya ini, terdapat begitu banyak galaksi. Ada beberapa galaksi di
antaranya telah dikenal dengan baik, misalnya galaksi Andromeda, galaksi
Magellan, galaksi Ursa Mayor, galaksi jauh, galaksi Black Eye dan galaksi kita
yitu galaksi Bimasakti.
a. Galaksi Bimasakti
Galaksi Bimasakti ditemukan pada 18 Juli 1783, oleh seorang astronom
Inggris William Hershel. Galaksi Bimasakti terdiri dari 400 milyar bintang,
dengan garis tengah sekitar 130.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya sama
dengan 9.500 milyar kilometer). Galaksi Bimasakti merupakan rumah bagi
matahari kita beserta planet-planet yang mengelilinginya.
b. Galaksi Magellamn
Galaksi Magellan adalah galaksi yang paling dekat dengan galaksi Bimasakti.
Jaraknya kurang lebih 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit
selatan. Galaksi ini memiliki bentuk tak beraturan.
c. Galaksi Ursa Mayor
Galaksi Ursa Mayor berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi
Bimasakti. Galaksi ini mempunyai bentuk elips dan rapat.
d. Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda dikategorikan sebagai galaksi raksasa karena memiliki
diameter sekitar 200 ribu tahun cahaya atau dua kali lebih besar dari galaksi
Bimasakti. Andromeda memiliki massa 300 sampai 400 biliun kali masa
matahari. Bentuknya yang bulat khas dan ukurannya yang besar membuat
galaksi ini mudah diamati dengan menggunakan teleskop sederhana. Galaksi
Andromeda berjarak 2,5 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti.
e. Galaksi Jau
Galaksi ini terletak lebi dari 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti,
dan termasuk galaksi jauh. Contoh galaksi jauh lainnya yaitu galaksi Silvery,
Triangulum, dan Whipool.
f. Galaksi Black Eye
Pada tahun 1781 seorang astronom Prancis, Charles Messier menemukan
sebuah galaksi dengan sifat yang aneh yaitu memiliki cincin kabut dan
berwarna gelap. Cincin kabut tersebut mengelilingi intinya yang terang
benerang, karena tampak seperti mata manusia, Messier memberi nama
galaksi tersebut Black Eye. Galaksi ini termasuk galaksi spiral dengan
lengannya seperti belalai yang menujulur dari inti yang terang. Jarak galaksi
Black Eye dari Bimasakti sekitar 17 juta tahun cahaya.
Gambar 2.1 Balon karet yang ditiup. Titik A, B, dan C pada permukaan balon
karet apabila ditiup akan saling menjauh.
c. Teori Osilasi
Teori osilasi hampir sama dengan teori keadaan tunak. Menurut teori osilasi,
alam semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya. Menurut teori osilasi,
sekarang alam semesta tidak konstan, melainkan berekspansi dimulai dengan
adanya dentuman besar (big bang). Alam semesta mungkin telah memulai dalam
sebuah dentuman besar atau mungkin berada dalam keadaan tetap dalam keadaan
berosilasi.