Anda di halaman 1dari 42

PERHITUNGAN

RUAS JALAN

Desi Widianty – Ruas Jalan


CONTOH 1: ANALISA OPERASIONAL JALAN
DUA-LAJUR DUA-ARAH

Geometri:
Lebar jalur lalu-lintas efektif 6,0m
Lebar bahu efektif pada kedua sisi 1,0 m (rata
dengan jalan)

Lalu-Iintas:
Pemisahan arah 70-30
Arus jam puncak diperkirakan
QLV = 610
QHV = 80
QMC = 1.200

Lingkungan:
Ukuran kota 700.000 penduduk
Banyak angkutan kota
Banyak pejalan kaki
Beberapa kendaraan menggunakan akses sisi jalan

Pertanyaan:
1. Berapa kapasitas segmen jalan?
2. Arus maksimum lalulintas (smp/j)yang dapat
dilalui pada kecepatan 30 km/j?

Penyelesaian:
Dengan menggunakan Formulir UR-1, UR-2 & UR-3,
jawabannya adalah:
1. Kapasitas segmen 1795 kend/j
2. Arus maksimum pada kecepatan 30 km/j = 556
Desi Widianty – Ruas Jalan
smp/j
Penyelesaian:

Data arus Lalu-Iintas:

Arah 1 : 70
Arah 2 : 30
Arah 1 + 2
QLV = 610 kend/j = 610x1 = 610 smp/j
QHV = 80 kend/j = 80x1,2 = 96 smp/j
QMC = 1.200 kend/j = 1200x0.35 = 420 smp/j
Arus Total (Q) = 1890 kend/j = 1126 smp/j

Kecepatan arus bebas kendaraan ringan :

dengan :
FV0 (Tabel B-1:1) = 44
FVW (Tabel B-2:1)= -3
FFVSF (Tabel B-3:1,2)= 0,86 (SFC tinggi, bahu 1m)
FFVCS (Tabel B-4:1) = 0,95

Maka
FV = (44 - 3) X 0,86 X 0,95 = 33,5 km/j

Desi Widianty – Ruas Jalan


Kapasitas :
C=C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
dengan :
Co (Tabel C-1:1) = 2900 smp/j
FCW (Tabel C-2:1) = 0,87
FCSP (Tabel C-3:1) = 0,88
FCSF (Tabel C-4:1,2) = 0,86
FCCS (Tabel C-5:1) = 0,94
Maka
C = 2900 x 0,87 x 0,88 x 0,86 x 0,94 = 1795 smp/j

Derajat Kejenuhan (DS) pada kecepatan 30 km/j dan


FV 33,5 km/j (Gambar D-2:1,2) = 0,31

Maka Arus maksimum lalulintas (smp/j)yang dapat


dilalui pada kecepatan 30 km/j = DS x C = 0,31 x
1795 = 556 smp/j

Desi Widianty – Ruas Jalan


30

0,31

Desi Widianty – Ruas Jalan


Desi Widianty – Ruas Jalan
Desi Widianty – Ruas Jalan
Desi Widianty – Ruas Jalan
CONTOH 2: ANALISA OPERASIONAL JALAN
DUA-LAJUR DUA-ARAH

Geometri:
Lebar jalur lalu-lintas efektif 6,0m
Lebar bahu efektif pada kedua sisi 1,0 m (rata
dengan jalan)

Lalu-Iintas:
Pemisahan arah 70-30
Arus jam puncak diperkirakan
QLV = 610
QHV = 80
QMC = 1.200

Lingkungan:
Ukuran kota 700.000 penduduk
Banyak angkutan kota
Banyak pejalan kaki
Beberapa kendaraan menggunakan akses sisi jalan

Pertanyaan:
1. Berapa kecepatan jam puncak jalan tersebut akan
beroperasi?
2. Berapa derajat kejenuhan?

Penyelesaian:
Dengan menggunakan Formulir UR-1, UR-2 & UR-3,
jawabannya adalah:
1. Kecepatan jam puncak 26,4 km/jam
2. Derajat kejenuhan 0,63
Desi Widianty – Ruas Jalan
Penyelesaian:

Data arus Lalu-Iintas:

Arah 1 : 70
Arah 2 : 30
Arah 1 + 2
QLV = 610 kend/j = 610x1 = 610 smp/j
QHV = 80 kend/j = 80x1,2 = 96 smp/j
QMC = 1.200 kend/j = 1200x0.35 = 420 smp/j
Arus Total (Q) = 1890 kend/j = 1126 smp/j

Kecepatan arus bebas kendaraan ringan :


FV = (FV0 + FVW ) X FFVSF X FFVCS

dengan :
FV0 (Tabel B-1:1) = 44
FVW (Tabel B-2:1)= -3
FFVSF (Tabel B-3:1,2)= 0,86 (SFC tinggi, bahu 1m)
FFVCS (Tabel B-4:1) = 0,95

Maka
FV = (44 - 3) X 0,86 X 0,95 = 33,5 km/j

Desi Widianty – Ruas Jalan


Kapasitas :
C=C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
dengan :
Co (Tabel C-1:1) = 2900 smp/j
FCW (Tabel C-2:1) = 0,87
FCSP (Tabel C-3:1) = 0,88
FCSF (Tabel C-4:1,2) = 0,86
FCCS (Tabel C-5:1) = 0,94
Maka
C=2900 x 0,87 x 0,88 x 0,86 x 0,94 = 1795 smp/j

Derajat Kejenuhan (DS) = Q/C = 1126/1795 = 0,63

Kecepatan kendaraan ringan (Gambar D-2:1,2) : 26,4


km/j (DS = 0,63 dan FVLV = 33,5)

Desi Widianty – Ruas Jalan


26,4 33,5

0,63

Desi Widianty – Ruas Jalan


Desi Widianty – Ruas Jalan
Desi Widianty – Ruas Jalan
Desi Widianty – Ruas Jalan
CONTOH 3: ANALISA OPERASIONAL JALAN
DUA-LAJUR DUA-ARAH

Geometri:
Lebar jalur lalu-lintas efektif 6,0m
Lebar bahu efektif pada kedua sisi 1,0 m (rata
dengan jalan)

Lalu-Iintas:
Pemisahan arah 70-30
Pertokoan baru yang besar dan pengembangan
perkantoran sedang dibangun didekatnya.
Jika pembangunan selesai, arus jam puncak
diperkirakan
QLV = 1000
QHV = 100
QMC = 1.500

Lingkungan:
Ukuran kota 700.000 penduduk
Banyak angkutan kota
Banyak pejalan kaki
Beberapa kendaraan menggunakan akses sisi jalan

Pertanyaan:
1. Berapa kecepatan jam puncak jalan tersebut akan
beroperasi?
2. Berapa derajat kejenuhan?
3. Tindakan apakah yang akan anda lakukan?

Desi Widianty – Ruas Jalan


Penyelesaian:

Data arus Lalu-Iintas:

Arah 1 : 70
Arah 2 : 30
Arah 1 + 2
QLV = 1000 kend/j = 1000x1 = 1000 smp/j
QHV = 100 kend/j = 100x1,2 = 120 smp/j
QMC = 1.500 kend/j = 1500x0.35 = 525 smp/j
Arus Total (Q) = 2600 kend/j = 1645 smp/j

Kecepatan arus bebas kendaraan ringan :


FV = (FV0 + FVW ) X FFVSF X FFVCS
dengan :
FV0 (Tabel B-1:1) = 44
FVW (Tabel B-2:1)= -3
FFVSF (Tabel B-3:1,2)= 0,86 (SFC tinggi, bahu 1m)
FFVCS (Tabel B-4:1) = 0,95

Maka
FV = (44 - 3) X 0,86 X 0,95 = 33,5 km/j

Desi Widianty – Ruas Jalan


Kapasitas :
C=C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
dengan :
Co (Tabel C-1:1) = 2900 smp/j
FCW (Tabel C-2:1) = 0,87
FCSP (Tabel C-3:1) = 0,88
FCSF (Tabel C-4:1,2) = 0,86
FCCS (Tabel C-5:1) = 0,94
Maka
C=2900 x 0,87 x 0,88 x 0,86 x 0,94 = 1795 smp/j

b. Derajat Kejenuhan (DS) = Q/C = 1645/1795 = 0,92

a. Kecepatan kendaraan ringan (Gambar D-2:1,2) :


21,9 km/j (DS = 0,92 dan FVLV = 33,5)

c. Tindakan yang dilakukan


1). Jika bahu diperlebar menjadi 2,0 m
2). Jika lebar jalur diperlebar menjadi 7,0 m
3). Jika hambatan samping dipindahkan (rendah)
4). Jika lalu-lintas menjadi satu-arah(tetap spt awal
cuman bahu 2m)

Desi Widianty – Ruas Jalan


33,5
21,9

0,63

Desi Widianty – Ruas Jalan


1). Jika bahu diperlebar menjadi 2,0 m
FV = (FV0 + FVW ) X FFVSF X FFVCS
FV0 (Tabel B-1:1) = 44
FVW (Tabel B-2:1) = -3
FFVSF (Tabel B-3:1,2)= 0,95 (SFC tinggi, bahu 2m)
FFVCS (Tabel B-4:1) = 0,95
Maka
FV = (44 - 3) X 0,95 X 0,95 = 37,0 km/j
C=C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
dengan :
Co (Tabel C-1:1) = 2900 smp/j
FCW (Tabel C-2:1) = 0,87
FCSP (Tabel C-3:1) = 0,88
FCSF (Tabel C-4:1,2) = 0,95
FCCS (Tabel C-5:1) = 0,94
Maka
C=2900 x 0,87 x 0,88 x 0,95 x 0,94 = 1983 smp/j
Sehingga :
b. Derajat Kejenuhan (DS) = Q/C = 1645/1983 = 0,83

a. Kecepatan kendaraan ringan (Gambar D-2:1,2) :


26,6 km/j (DS = 0,83 dan FVLV = 37,0)

Desi Widianty – Ruas Jalan


26,6 37,0

0,63

Desi Widianty – Ruas Jalan


2). Jika lebar jalur diperlebar menjadi 7,0 m
FV = (FV0 + FVW ) X FFVSF X FFVCS
FV0 (Tabel B-1:1) = 44
FVW (Tabel B-2:1) = 0 (lebar jalur 7)
FFVSF (Tabel B-3:1,2)= 0,86 (SFC tinggi, bahu 1m)
FFVCS (Tabel B-4:1) = 0,95
Maka
FV = (44 - 0) X 0,86 X 0,95 = 35,9 km/j
C=C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
dengan :
Co (Tabel C-1:1) = 2900 smp/j
FCW (Tabel C-2:1) = 1,0
FCSP (Tabel C-3:1) = 0,88
FCSF (Tabel C-4:1,2) = 0,86
FCCS (Tabel C-5:1) = 0,94
Maka
C=2900 x 1,0 x 0,88 x 0,86 x 0,94 = 2063 smp/j
Sehingga :
b. Derajat Kejenuhan (DS) = Q/C = 1645/2063 = 0,80

a. Kecepatan kendaraan ringan (Gambar D-2:1,2) :


26,2 km/j (DS = 0,80 dan FVLV = 35,9)

Desi Widianty – Ruas Jalan


26,2 35,9

0,80

Desi Widianty – Ruas Jalan


3). Jika hambatan samping dipindahkan (rendah)
FV = (FV0 + FVW ) X FFVSF X FFVCS
FV0 (Tabel B-1:1) = 44
FVW (Tabel B-2:1) = -3 (lebar jalur 6)
FFVSF (Tabel B-3:1,2)= 0,98 (SFC rendah, bahu 1m)
FFVCS (Tabel B-4:1) = 0,95
Maka
FV = (44 - 3) X 0,98 X 0,95 = 38,2 km/j
C=C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
dengan :
Co (Tabel C-1:1) = 2900 smp/j
FCW (Tabel C-2:1) = 0,87
FCSP (Tabel C-3:1) = 0,88
FCSF (Tabel C-4:1,2) = 0,94
FCCS (Tabel C-5:1) = 0,94
Maka
C=2900 x 0,87 x 0,88 x 0,94 x 0,94 = 1962 smp/j
Sehingga :
b. Derajat Kejenuhan (DS) = Q/C = 1645/1962 = 0,84

a. Kecepatan kendaraan ringan (Gambar D-2:1,2) :


27,3 km/j (DS = 0,84 dan FVLV = 38,2)

Desi Widianty – Ruas Jalan


27,3 38,2

0,84

Desi Widianty – Ruas Jalan


4). Jika lalu-lintas menjadi satu-arah(tetap spt awal
cuman bahu 2m)
QLV = 1000 kend/j = 1000x1 = 1000 smp/j
QHV = 100 kend/j = 100x1,2 = 120 smp/j
QMC = 1.500 kend/j = 1500x0.25 = 375 smp/j (emp
MC untuk jalan 1 arah 0,25)
Arus Total (Q) = 1495 kend/j = 1495 smp/j
FV = (FV0 + FVW ) X FFVSF X FFVCS
FV0 (Tabel B-1:1) = 57 (1 arah)
FVW (Tabel B-2:1) = -4 (lebar lajur 3)
FFVSF (Tabel B-3:1,2)= 0,95 (SFC tinggi, bahu 2m)
FFVCS (Tabel B-4:1) = 0,95
Maka
FV = (57 - 4) X 0,95 X 0,95 = 47,8 km/j
C=C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
dengan :
Co (Tabel C-1:1) = 1650x2= 3300 smp/j (1 arah)
FCW (Tabel C-2:1) = 0,92 (1 arah)
FCSP (Tabel C-3:1) = 1,0 (1 arah)
FCSF (Tabel C-4:1,2) = 0,95 (SFC tinggi, bahu 2m)
FCCS (Tabel C-5:1) = 0,94
Maka
C=3300 x 0,92 x 1,0 x 0,95 x 0,94 = 2711 smp/j
Sehingga :
b. Derajat Kejenuhan (DS) = Q/C = 1495/2711 = 0,55

a. Kecepatan kendaraan ringan (Gambar D-2:2) : 43,0


km/j (DS = 0,55 dan FVLV = 47,8)

Desi Widianty – Ruas Jalan


43,0
47,8

47,8

0,55

0,55

Desi Widianty – Ruas Jalan


Penyelesaian:
Dengan menggunakan Formulir UR-1, UR-2 & UR-3,
jawabannya adalah:
1. Kecepatan jam puncak 21,9 km/jam
2. Derajat kejenuhan 0,92
3. Jika bahu diperlebar menjadi 2,0 m
• Kecepatan jam puncak 26,6 km/jam
• Derajat kejenuhan 0,83
4. Jika lebar jalur diperlebar menjadi 7,0 m
• Kecepatan jam puncak 26,2 km/jam
• Derajat kejenuhan 0,80
5. Jika hambatan samping dipindahkan (rendah)
• Arus jam puncak 27,3 km/jam
• Derajat kejenuhan 0,84
6. Jika lalu-lintas menjadi satu-arah(tetap spt awal
cuman bahu 2m)
• Kecepatan jam puncak 43,0 km/jam
• Derajat kejenuhan 0,55

Desi Widianty – Ruas Jalan


Desi Widianty – Ruas Jalan
Desi Widianty – Ruas Jalan
Desi Widianty – Ruas Jalan
Desi Widianty – Ruas Jalan
Desi Widianty – Ruas Jalan
CONTOH 4: ANALISA OPERASIONAL JALAN EMPAT-
LAJUR DUA-ARAH
Geometri:
Lebar jalur lalu-lintas efektif 12,5 m
Lebar bahu efektif pada kedua sisi 2,0 m (rata dengan jalan)
Lebar median efektif 0,5 m

Lalu-Iintas:
QLV = 3.000; termasuk 400 angkutan kota, kebanyakan
berhenti pada segmen jalan (Asumsi nilai emp
angkutan kota =1,0)
QHV = 300
QMC = 1.300

Lingkungan:
Ukuran kota 900.000 penduduk
Banyak angkutan kota
Beberapa pejalan kaki
Beberapa kendaraan menggunakan akses sisi jalan.
Warung-warung penjual buah-buahan terdapat sepanjang
kedua sisi jalan, sampai ke tepi jalur lalu-lintas.

Pertanyaan:
1. Berapa kecepatan dan derajat kejenuhan jalan tersebut
beroperasi?
2. (a). Jika:- Warung-warung dipindahkan
- Angkutan kota dipindahkan ke rute lain yang
sejajar didekatnya
- Jalur lalu-lintas diperlehar menjadi 14,0m
Berapa kecepatan dan derajat kejenuhan untuk
masing-masing tindakan tersebut di atas ?
(b). Berapa kecepatan dan derajat kejenuhan jika semua
tindakan di atas dilakukan bersamaan ?

Desi Widianty – Ruas Jalan


Penyelesaian:

Lebar jalur total 12,5 m


Lebar jalur rata rata 6,25 m

Data arus Lalu-Iintas: (jalan 4 lajur 2 arah : emp LV = 1 ;


HV = 1,2 ; MC = 0,25)
Arah 1 : 50
Arah 2 : 50
Arah 1 + 2
QLV = 3000 kend/j = 1000x1 = 3000 smp/j
QHV = 300 kend/j = 300x1,2 = 120 smp/j
QMC = 1.300 kend/j = 1300x0.25 = 325 smp/j
Arus Total (Q) = 4600 kend/j = 3685 smp/j

Kecepatan arus bebas kendaraan ringan :


FV = (FV0 + FVW) X FFVSF X FFVCS
dengan : (4 lajur terbagi)
FV0 (Tabel B-1:1) = 57
FVW (Tabel B-2:1) = -3 (lebar lajur 3,125)
FFVSF (Tabel B-3:1,2)= 0,96 (SFC sgt tinggi, bahu 2m)
FFVCS (Tabel B-4:1) = 0,95

Maka
FV = (57 - 3) X 0,96 X 0,95 = 49,2 km/j

Desi Widianty – Ruas Jalan


Kapasitas :
C=C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
dengan :
Co (Tabel C-1:1) = 6600 smp/j
FCW (Tabel C-2:1) = 0,94
FCSP (Tabel C-3:1) = 1,0
FCSF (Tabel C-4:1,2) = 0,96
FCCS (Tabel C-5:1) = 0,94
Maka
C=6600 x 0,94 x 1,0 x 0,96 x 0,94 = 5598,5 smp/j

b. Derajat Kejenuhan (DS) = Q/C = 3685/5598,5 = 0,66

a. Kecepatan kendaraan ringan (Gambar D-2:1,2) :


41,0 km/j (DS = 0,66 dan FVLV = 49,2)

41,0 49,2

0,66

Desi Widianty – Ruas Jalan


2). (a1). Jika:- Warung-warung dipindahkan
FV = (FV0 + FVW) X FFVSF X FFVCS
FV0 (Tabel B-1:1) = 57
FVW (Tabel B-2:1) = -3 (lebar lajur 3,125)
FFVSF (Tabel B-3:1,2)= 1,02 (SFC sedang, bahu 2m)
FFVCS (Tabel B-4:1) = 0,95
Maka
FV = (57 - 3) X 1,02 X 0,95 = 52,3 km/j
C=C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
Co (Tabel C-1:1) = 6600 smp/j
FCW (Tabel C-2:1) = 0,94
FCSP (Tabel C-3:1) = 1,0
FCSF (Tabel C-4:1,2) = 1,0 (SFC sedang, bahu 2m)
FCCS (Tabel C-5:1) = 0,94
C=6600 x 0,94 x 1,0 x 1,0 x 0,94 = 5831,8 smp/j
Sehingga :
b. Derajat Kejenuhan (DS) = Q/C = 3685/5831,8 = 0,63
a. Kecepatan kendaraan ringan (Gambar D-2:1,2) :
45,7 km/j (DS = 0,63 dan FVLV = 52,3)

45,7 52,3

0,63
Desi Widianty – Ruas Jalan
2). (a2). Jika:- Angkutan kota dipindahkan ke rute lain yang
sejajar didekatnya
QLV = 3000 – 400 kend/j = 2600x1 = 2600 smp/j
QHV = 300 kend/j = 300x1,2 = 360 smp/j
QMC = 1.300 kend/j = 1300x0.25 = 325 smp/j
Arus Total (Q) = 4200 kend/j = 3285 smp/j

FV = (FV0 + FVW) X FFVSF X FFVCS


FV0 (Tabel B-1:1) = 57
FVW (Tabel B-2:1) = -3 (lebar lajur 3,125)
FFVSF (Tabel B-3:1,2)= 0,96 (SFC sgt tinggi, bahu 2m)
FFVCS (Tabel B-4:1) = 0,95
FV = (57 - 3) X 0,96 X 0,95 = 49,2 km/j
C=C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
Co (Tabel C-1:1) = 6600 smp/j
FCW (Tabel C-2:1) = 0,94
FCSP (Tabel C-3:1) = 1,0
FCSF (Tabel C-4:1,2) = 0,96 (SFC sgt tinggi, bahu 2m)
FCCS (Tabel C-5:1) = 0,94
C=6600 x 0,94 x 1,0 x 0,96 x 0,94 = 5598,5 smp/j
Sehingga :
b. Derajat Kejenuhan (DS) = Q/C = 3285/5598,5 = 0,59
a. Kecepatan kendaraan ringan (Gambar D-2:1,2) : 42,4 km/j
(DS = 0,59 dan FVLV = 49,2)

42,4 49,2

0,59
Desi Widianty – Ruas Jalan
2). (a3). Jika:- Jalur lalu-lintas diperlebar menjadi 14,0m
FV = (FV0 + FVW) X FFVSF X FFVCS
FV0 (Tabel B-1:1) = 57
FVW (Tabel B-2:1) = 0 (lebar lajur 3,5 diperlebar)
FFVSF (Tabel B-3:1,2)= 0,84 (SFC sgt tinggi, bahu ≤ 0,5m)
FFVCS (Tabel B-4:1) = 0,95
FV = (57 - 0) X 0,84 X 0,95 = 45,5 km/j
C=C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
Co (Tabel C-1:1) = 6600 smp/j
FCW (Tabel C-2:1) = 1,0
FCSP (Tabel C-3:1) = 1,0
FCSF (Tabel C-4:1,2) = 0,84 (SFC sgt tinggi, bahu ≤ 0,5m)
FCCS (Tabel C-5:1) = 0,94
C=6600 x 1 x 1,0 x 0,84 x 0,94 = 5211 smp/j
Sehingga :
b. Derajat Kejenuhan (DS) = Q/C = 3685/5211 = 0,71
a. Kecepatan kendaraan ringan (Gambar D-2:1,2) : 38,0 km/j
(DS = 0,71 dan FVLV = 45,5)

38,0 45,5

0,71

Desi Widianty – Ruas Jalan


2). (b). Jika:- Warung-warung dipindahkan
- Angkutan kota dipindahkan ke rute lain yang sejajar
didekatnya
- Jalur lalu-lintas diperlebar menjadi 14,0m
Berapa kecepatan dan derajat kejenuhan untuk masing-
masing tindakan tersebut di atas ?
QLV = 3000 – 400 kend/j = 2600x1 = 2600 smp/j
QHV = 300 kend/j = 300x1,2 = 360 smp/j
QMC = 1.300 kend/j = 1300x0.25 = 325 smp/j
Arus Total (Q) = 4200 kend/j = 3285 smp/j
Q total =
FV = (FV0 + FVW) X FFVSF X FFVCS
FV0 (Tabel B-1:1) = 57
FVW (Tabel B-2:1) = 0 (lebar lajur 3,5 diperlebar)
FFVSF (Tabel B-3:1,2)= 0,94 (SFC rendah, bahu ≤ 0,5m)
FFVCS (Tabel B-4:1) = 0,95
Maka
FV = (57 - 0) X 0,94 X 0,95 = 50,9 km/j
C=C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
dengan :
Co (Tabel C-1:1) = 6600 smp/j
FCW (Tabel C-2:1) = 1,0
FCSP (Tabel C-3:1) = 1,0
FCSF (Tabel C-4:1,2) = 0,94
FCCS (Tabel C-5:1) = 0,94
Maka
C=6600 x 1,0 x 1,0 x 0,94 x 0,94 = 5831,8 smp/j
Sehingga :
b. Derajat Kejenuhan (DS) = Q/C = 3285/5831,8 = 0,56

a. Kecepatan kendaraan ringan (Gambar D-2:1,2) : 46


km/j (DS = 0,56 dan FVLV = 50,9)
Desi Widianty – Ruas Jalan
45,7 50,9

0,56

Desi Widianty – Ruas Jalan


Penyelesaian:
Dengan menggunakan Formulir UR-1, UR-2 & UR-3,
jawabannya adalah:
1. Kecepatan jam puncak 41,0 km/jam
2. Derajat kejenuhan 0,66
3. Jika Warung-warung dipindahkan
• Kecepatan jam puncak 45,7 km/jam
• Derajat kejenuhan 0,63
4. Jika Angkutan kota dipindahkan ke rute lain yang
sejajar didekatnya
• Kecepatan jam puncak 42,4,2 km/jam
• Derajat kejenuhan 0,59
5. Jika Jalur lalu-lintas diperlebar menjadi 14,0m
• Arus jam puncak 38,0 km/jam
• Derajat kejenuhan 0,71
6. Jika semua tindakan dilakukan bersamaan
• Kecepatan jam puncak 46,0 km/jam
• Derajat kejenuhan 0,56

Desi Widianty – Ruas Jalan

Anda mungkin juga menyukai