MANUAL ACARA
KONFERCAB KE-XLI PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
CABANG KOTA BANDUNG
WAKTU AGENDA
- Persiapan Lokasi Acara
- Pembukaan dan Temu Alumni
- ISHOMA
Sidang Pleno I
2x 60 menit
Pembahasan Jadwal dan Tatib Persidangan
4x60 menit Sidang Pleno II; Laporan Pertanggungjawaban dan Pandangan Umum
Sidang Pleno III
6x60 menit
Sidang Pleno Komisi-Komisi
Siding Pleno IV
1x 60 menit
Pembahasan Tata Tertib Pemilihan Ketua PMII, Ketua Kopri dan Formatur
Sidang Pleno V
2x60 menit
Pemilihan Ketua Umum PMII, Ketua Kopri dan Formatur
1x60 menit Penutupan dan Mushafahah
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan KONFERCAB KE-XLI Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. KONFERCAB KE-XLI merupakan forum musyawarah tertinggi di tingkatan Cabang.
2. KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung diselenggarakan oleh Pengurus Cabang PMII pada
tanggal 20 Agustus 2022 sampai dengan Selesai , bertempat di Kantor PCNU Kota Bandung Jl.
Sancang 008, Lengkong, Kota Bandung.
3. KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung diikuti oleh utusan Pengurus Komisariat dan utusan
Pengurus Rayon sebagaimana diatur dalam Bab XIV pasal 41 Anggaran Rumah Tangga (ART)
PMII.
4. KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang kurangnya
setengah lebih satu dari jumlah komisariat dan rayon yang sah.
5. KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung dianggap sah apabila dihadiri oleh 2/3 peserta atau
suara yang sah.
BAB II
PIMPINAN, TUGAS DAN WEWENANG KONFERCAB KE-XLI PMII
Pasal 2
Pimpinan dan Kepanitiaan KONFERCAB KE-XLI :
1. Penanggung Jawab KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung adalah Ketua, Sekretaris, dan
Bendahara Pengurus Cabang PMII Kota Bandung Masa Khidmat 2021-2022.
2. Penanggung Jawab KONFERCAB KE-XLI PMII bertanggung jawab penuh atas terselenggaranya
KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung.
3. Penanggung Jawab KONFERCAB KE-XLI Kota Bandung membentuk panitia yang terdiri dari
Panitia Pengarah/SC dan Panitia Pelaksana/OC.
4. Panitia Pengarah adalah unsur dalam panitia KONFERCAB KE-XLI yang berfungsi merancang
materi, mengarahkan pelaksanaan KONFERCAB KE-XLII, mengkaji informasi dan aspirasi yang
berkembang dalam dinamika KONFERCAB KE-XLI, dan membantu Penanggung Jawab
KONFERCAB KE-XLI dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang dipandang perlu demi lancar,
tertib, sukses dan berkualitasnya penyelenggaraan KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung.
5. Panitia Pelaksana adalah unsur panitia KONFERCAB KE-XLI yang berfungsi menyiapkan
pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung.
6. Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana bertanggung jawab kepada Penanggung Jawab
KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung.
Pasal 3
KONFERCAB KE-XLI memiliki kewenangan :
1. Menilai Laporan Pertannggung jawaban pengurus PC PMII dan PC KOPRI
2. Menetapkan/merubah Garis Besar Haluan Program (GBHP)
3. Menetapkan/merubah Tata Kerja Organisasi (TKO)
4. Menetapkan/merubah Pokok-pokok Pikiran dan Rekomendasi;
5. Memilih dan Menetapkan Ketua Cabang, Ketua KOPRI Cabang dan Tim Formatur PC PMII
Kota Bandung.
Draf Konfercab Ke-XLI | 4
BAB III
PESERTA
Pasal 4
Peserta KONFERCAB KE-XLI terdiri dari :
1. Pengurus Cabang yang terdiri dari Pengurus Harian, Pengurus Badan Semi Otonom, Pengurus
Lembaga dan Biro di tingkat Pengurus Cabang PMII Kota Bandung;
2. Utusan Pengurus Komisariat (PK) yang masing-masing berjumlah maksimal 3 orang dan Utusan
Pengurus Rayon (PR) PMII yang masing-masing berjumlah maksimal 3 orang dan Untuk
komisariat atau rayon persiapan mengutus satu delegasi sebagai peserta peninjau.
3. Utusan-utusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatas terdiri dari:
a. Peserta Penuh; adalah dua orang peserta dari unsur Pengurus Komisariat dan dua orang
dari Pengurus Rayon.
b. Peserta penuh, sebagimana poin (a) diatas, diwajibkan mengikut sertakan satu dari unsur
KOPRI dan atau kader putri.
c. Peserta Peninjau; adalah satu orang dari utusan Pengurus Komisariat, dan satu orang dari
utusan Pengurus Rayon
Pasal 5
1. Setiap peserta diberikan Tanda Pengenal KONFERCAB KE-XLI dan wajib dipakai selama
sidang-sidang KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung.
2. Panitia dan atau petugas keamanan yang ditunjuk oleh Panitia berhak mencegah kehadiran
peserta, dan atau orang per orang yang masuk dalam persidangan manakala tidak memakai
tanda pengenal KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung.
Pasal 6
Hak dan kewajiban peserta adalah sebagai berikut :
1. Berkewajiban mentaati Tata Tertib KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung.
2. Berkewajiban menjaga ketertiban, kelancaran dan kualitas sidang-sidang selama
penyelenggaraan KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung.
3. Setiap peserta memiliki hak bicara dan hak suara.
a. Peserta penuh memiliki hak bicara dan suara
b. Peserta peninjau memiliki hak bicara
4. Peserta dapat berbicara lewat Pimpinan Sidang.
5. Apabila ada peserta yang melanggar isi ketentuan pasal ini, maka Pimpinan Sidang berhak
menenangkan peserta yang bersangkutan.
6. Apabila peserta telah melanggar isi ketentuan pasal ini sebanyak 3 kali maka pimpinan sidang
berhak mengeluarkan peserta sidang.
BAB IV
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 7
Musyawarah dan rapat-rapat KONFERCAB KE-XLI terdiri dari :
1. Sidang Pleno, merupakan persidangan yang dihadiri oleh seluruh peserta KONFERCAB KE-XLI
PMII Kota Bandung, dan dibagi dalam 5 (lima) tahap persidangan, yaitu :
Draf Konfercab Ke-XLI | 5
a) Sidang Pleno I, pembacaan dan penetapan Tata Tertib KONFERCAB KE-XLI PMII Kota
Bandung;
b) Sidang Pleno II, penyampaian Laporan Pertanggung jawaban PC PMII Kota Bandung Masa
Khidmad 2021-2022 dan dilanjutkan penilaian dari utusan Pengurus Komisariat dan
Pengurus Rayon serta menyampaikan penilaian asesmen secara umum dan khusus;
c) Sidang Pleno III, mengesahkan hasil-hasil sidang Komisi;
d) Sidang Pleno IV, membahas dan mengesahkan Tata Tertib Pemilihan Ketua Umum, Ketua
KOPRI dan Formatur PC PMII Kota Bandung.
e) Sidang Pleno V, pemilihan Ketua Umum, Ketua KOPRI dan Formatur PC PMII Kota
Bandung.
2. Sidang Komisi, dihadiri oleh anggota komisi yang terdiri dari peserta KONFERCAB KE-XLI dan
dibagi kedalam 3 (Tiga) komisi, yaitu :
a. Komisi I, Garis Besar Haluan Program (GBHP);
b. Komisi II, Tata Kerja Organisasi (TKO);
c. Komisi III, Pokok-pokok Pikiran dan Rekomendasi;
3. Apabila diperlukan, Komisi dapat membuat Sub Komisi sesuai dengan kesepakatan anggota
Komisi.
BAB V
PIMPINAN SIDANG
Pasal 8
1. Pimpinan Sidang Pleno I dipimpin oleh Steering Committee KONFERCAB KE-XLI.
2. Pimpinan Sidang Pleno II dan IV dipimpin oleh Peserta Sidang KONFERCAB KE-XLI
3. Pimpinan Sidang Pleno III, terdiri dari seorang ketua, dan seorang sekretaris yang berasal dari
unsur Peserta KONFERCAB KE-XLI.
4. Pimpinan Sidang Pleno V oleh Steering Committee KONFERCAB KE-XLI atau dari unsur
MABINCAB PC PMII Kota Bandung.
5. Pimpinan Sidang Komisi terdiri dari seorang ketua, wakil ketua dan seorang sekretaris yang dipilih
oleh Komisi yang bersangkutan dan didampingi oleh SC yang sudah ditentukan oleh pimpinan
SC.
6. Dalam kondisi dibutuhkan sidang Sub Komisi, maka pimpinan sidang Sub Komisi terdiri dari
seorang ketua dan seorang sekretaris yang yang dipilih dari dan oleh Sub Komisi yang
bersangkutan.
Pasal 9
Tugas dan Hak Pimpinan Sidang:
1. Memimpin jalannya sidang agar tetap dalam kebersamaan dalam kerangka permusyawaratan
untuk mencapai mufakat.
2. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan pembicaraan, dan
mendudukkan persoalaan yang sebenarnya serta mengembalikan jalannya sidang pada pokok
pembicaraan.
3. Hak dan kewajiban pimpinan sidang:
a. Mengatur urutan pembicaraan
b. Mengatur dan menertibkan pembicaraan.
c. Menetapkan waktu bagi pembicara
d. Menyimpulkan pembicaraan-pembicaraan.
e. Mengumumkan putusan yang diambil.
Draf Konfercab Ke-XLI | 6
Pasal 10
Apabila oleh karena satu dan lain hal Ketua sidang memandang perlu untuk membicarakan masalah–
masalah yang perlu dirundingkan (lobby) atau harus berkonsultasi dengan Penanggung Jawab
KONFERCAB KE-XLI dan atau panitia pengarah KONFERCAB KE-XLI , maka sidang dapat di
scorsing dengan waktu yang di sesuaikan.
BAB VI
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 11
1. Setiap sidang pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh paling sedikit setengah lebih satu dari
jumlah perserta yang terdaftar.
2. Sidang komisi dianggap sah apabila dihadiri oleh paling sedikit setengah lebih satu dari anggota
komisi.
3. Apabila point (1) dan (2) tidak tercapai, maka sidang diskors selama 2x15 menit dan sidang
dibuka kembali tanpa memperhatikan Quorum.
Pasal 12
1. Semua keputusan diusahakan secara aklamasi dan melalui musyawarah mufakat.
2. Jika oleh karena sesuatu dan lain hal keputusan tidak dapat diambil secara aklamasi atau
musyawarah mufakat, maka dilakukan lobby selama 2 x15 menit.
3. Dan jika oleh karena sesuatu dan lain hal keputusan tidak dapat dengan cara lobby, maka
keputusan diambil melalui pemungutan suara.
4. Keputusan yang didasarkan pada pemungutan suara ini dianggap sah apabila disetujui oleh
suara terbanyak.
5. Apabila hasil pemungutan suara berimbang atau sama selama 3x pemungutan, maka keputusan
diambil dengan cara qur’ah (diundi).
6. Pemungutan suara dilakukan secara bebas dan terbuka.
BAB VII
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 14
1. Hal–hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan oleh Pimpinan KONFERCAB KE-
XLI dan atau pimpinan sidang berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Tata tertib ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan KONFERCAB KE-XLI Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan KONFERCAB KE-XLI Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Arif Hakim sebagai pimpinan presidium sidang pleno II,III, dan IV
2. Hurfatul Jannah sebagai sekertaris presidium sidang pleno II,III dan
IV
3. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat
kekeliruan
4. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan KONFERCAB KE-XLI Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
A. Dasar Pemikiran
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi kaderisasi yang senantiasa
mendampingi para anggota dan kader untuk tetap memiliki kesadaran, pengetahuan, serta
kemampuan dalam mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu ditumbuhkembangkan sikap dewasa dan
bertanggung jawab, tanggap terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi disekelilingnya,
serta memiliki kemauan dan kemampuan untuk membekali diri dalam semua aspek kehidupan,
baik keagamaan, kebangsaan, keorganisasian, intelektualitas, maupun profesionalitas. Dengan
demikian perlu disusun suatu acuan yang menjadi landasan perencanaan program sehingga
perlu diperoleh rangkaian program yang menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
B. Pengertian
Garis Besar Haluan Program merupakan pernyataan keinginan warga pergerakan dan menjadi
pedoman yang terstruktur dalam penyusunan serta pelaksanaan program kerja pengurus cabang
dalam upaya mencapai tujuab organisasi, serta menjadi tanggungjawab bersama bagi seluruh
warga pergerakan.
C. Landasan
Garis Besar Haluan Program disusun berdasarkan:
1. Landasan Ideal : Pancasila
2. Landasan Operasional :
a. Ahlussunnah Waljama’ah
b. Nilai Dasar Pergerakan (NDP)
3. Landasan Struktural : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMII dan
Peraturan Organisasi
4. Landasan Historis : Produk dan dokumen historis PMII
D. Tujuan Umum
Tujuan umum dari program kerja pengurus cabang periode 2022-2023 adalah :
1. Mengukuhkan kerangka landasan organisasi yang kuat, dinamis, dan stabil.
2. Meningkatkan militansi anggota dan kader dalam memahami nilai-nilai ke-PMII-an.
3. Meningkatkan pemahaman anggota dan kader dalam cakrawala pengetahuan di berbagai
aspek pengetahuan.
4. Memperkuat gerakan struktur sebagai instrument gerakan anggota dan kader.
5. Mempererat hubungan antara mitra organisasi pada tingkatan local maupun nasional.
6. Mengubah dan menetapkan kebijakan program yang kuat bagi kepengurusan cabang kota
bandung.
E. Arah Kegiatan
1. Mempertegas struktur dan pembagian tugas serta wewenang pengurus cabang dan
komisariat sehingga didapatkan suatu kondisi dan mekanisme organisasi yang stabil dan
dinamis.
D r a f K o n f e r c a b K e - X L I | 11
2. Meningkatkan peran komisariat dan rayon sebagai ujung tombak organisasi ditingkat
perguruan tinggi.
3. Mengembangkan minat dan bakat kader PMII dalam rangka meningkatkan kualitas
pengabdian pada masyarakat demi terciptanya tujuan organisasi.
4. Meningkatkan asas kebersamaan dan kekeluargaan diantara anggota dan kader PMII yang
berlandaskan Ahlussunnah Wal Jama’ah.
5. Meningkatkan intensitas dan kualitas kegiatan pembinaan terhadap anggota dan kader PMII
sehingga memiliki pemahaman dan loyalitas ke-PMII-an yang militan.
6. Membentuk kegiatan yang dapat menghasilkan kemandirian sumber dana baik dari luar
maupun usaha-usaha kader yang halal.
7. Melakukan inventarisasi data dan potensi yang dimiliki, serta pengaturan mekanisme
pendistribusian informasi yang efektif dan efisien.
8. Menyusun program-program kegiatan ke-profesian untuk mengantisipasi terhadap derasnya
tuntutan keahlian dan kesungguhan setiap profesi, dalam mengakomodasi dan
mengalokasikan Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan.
9. Membina hubungan yang baik dengan anggota dan alumni, dalam rangka membangun
potensi yang dimilikinya baik secara individu maupun profesinya, baik di infrastruktur atau
suprastruktur.
10. Membuka kerjasama dengan sesama organisasi kepemudaan dan organisasi gerakan lain
berdasarkan pada independensi.
D r a f K o n f e r c a b K e - X L I | 12
KEPUTUSAN KONFERCAB KE-XLI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
Nomor : 04.KONFERCAB-KE-XLI.PMII.8.2022
Tentang:
GARIS BESAR HALUAN PROGRAM
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
CABANG KOTA BANDUNG
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan KONFERCAB KE-XLI Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
(LUKMAN) (DENI)
Pimpinan Sidang Sekretaris
RANCANGAN
TATA KERJA ORGANISASI (TKO)
D r a f K o n f e r c a b K e - X L I | 13
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)
CABANG KOTA BANDUNG
A. KETENTUAN UMUM
1. Tata kerja organisasi PMII Cabang Kota Bandung adalah ketentuan tentang aturan kerja
organisasi
2. Untuk menciptakan efektifitas yang tinggi dalam pelaksanaan tugas dan wewenang dalam
kepengurusan di PMII Cabang Kota Bandung.
3. Pengurus PMII Cabang Kota Bandung adalah badan eksekutif pengemban amanah
KONFERCAB Ke-XLI PMII Kota Bandung.
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan KONFERCAB KE-XLI Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Rekomendasi Internal :
A. Kepemimimpinan dan keorganisasian
1. Menyusun struktur kepengurusan berdasarkan asas keterbukaan, keterwakilan, dan
profesionalitas kader.
2. Menyusun biro dan kelembagaan berdasarkan kebutuhan arah pengorganisasian dan
platform gerakan PC PMII Kota Bandung.
3. Membentuk komisariat dan rayon baru dalam rangka peleburan kaderisasi kelembagaan PC
PMII Kota Bandung minimal 2 komisariat persiapan dalam satu periode.
4. Menyusun pola koordinasi yang efektif antara cabang, komisariat dan rayon.
5. Membuat data base anggota dan kader secara rinci dan lengkap dengan berkala.
6. Membuat pola hubungan yang jelas atara PMII, Mabincab, IKA PMII dan alumni dalam
pemnegmbangan dan pembinaan kader.
7. Mengadakan orientasi kepengurusan sebelum melaksanakan Rapat Kerja Cabang
(Rakercab).
8. Membuat ruang-ruang evaluasi setiap 2 bulan sekali.
9. Melaksanakan MUSPIMCAB empat bulan sekali sesuai dengan peraturan organisasi.
B. Kaderisasi
1. Melaksanakan kaderisasi formal PKL minimal 2 kali dalam satu periode.
2. Melaksanakan kaderisasi non formal yang berbasis pengembangan dan penguatan kapasitas
kader dengan membuat sekolah ulul albab.
3. Melaksanakan MAPABA di Perguruan Tinggi Umum.
4. Adanya study komparatif antar komisariat di internal PC PMII Kota Bandung.
5. Melaksanakan pelatihan jurnalistik dan membuat media sebagai ajang eksplorasi kader.
Rekomendasi Eksternal :
A. Bidang Hukum dan HAM
1. Menginventarisir Perda-perda yang tidak berpihak kepada rakyat di Kota Bandung.
2. Mendorong pemerintah Kota Bandung untuk menjamin ketersediaan air jangka panjang di
wilayah Kota Bandung dan menjaga kawasan resapan air di wilayah Kota Bandung.
3. Mengevaluasi ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Bandung
4. Pemerataan pembangunan di Kota Bandung.
B. Bidang Politik
1. Melakukan pendidikan politik kepada masyarakat
2. Optimalisasi sektor pelayanan publik yang baik untuk menciptakan kesejahteraan rakyat.
C. Bidang Ekonomi
1. Pembangunan infrastruktur yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
2. Memberikan Perlindungan dan pengembangan usaha ekonomi kreatif masyarakat yang
berbasis tradisi dan budaya lokal
3. Eksplorasi sumber daya alam secara mandiri untuk kesejahteraan rakyat.
D r a f K o n f e r c a b K e - X L I | 19
4. Mencabut izin usaha waralaba yang melanggar aturan-aturan hukum yang berlaku.
E. Bidang Budaya .
1. Mendorong terbentuknya sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya asing untuk menghadapi
tantangan pembangunan bangsa di masa depan.
2. Mewujudkan dan mengembangkan kebudayaan nasional yang bersumber dari warisan
budaya luhur bangsa.
3. Melestarikan Apresiasi nilai kesenian dan kebudayaan tradisional serta menggalakkan dan
memberdayakan sentra-sentra kesenian untuk merangsang berkembangka kesenian nasional
yang lebih kreatif dan inovatif , sehingga menumbuhkan rasa kebabggaan nasional.
4. Melestarikan bahasa-bahasa lokal sebagai ciri khas keanekaragaman budaya bangsa
Indonesia.
5. Mematenkan budaya dan kesenian yang ada di Indonesia.
F. Bidang Keagamaan
1. Mendorong umat-umat beragama untuk tetap menjaga toleransi antar umat beragama.
2. Mendorong pemerintah Kota Bandung untuk menjamin kerukunan antar umat beragama.
3. Melakukan pengawasan terhadap penyebaran pemahaman keagamaan ekstrim pada
sekolah-sekolah dan kampus baik yang disebarkan secara formal kelembagaan maupun non
formal.
G. Bidang Pendidikan
1. Mengutamakan pendidikan karakter terhadap generasi sekarang di Kota Bandung.
2. Membentuk kebijakan pendidikan berbasis cultur ke-indonesiaan dan menghapus liberalisasi
dan komersialisasi terhadap pendidikan yang merupakan hak dasar setiap rakyat Indonesia
dan diatur oleh undang-undang dasar.
3. Membuat sistem pendidikan yang ilmiah, demokratis serta mendidik tanpa adanya
diskriminasi baik secara fisik dan psikis terhadap peserta didik/siswa.
4. Menghentikan dikotomi pendidikan pesantren dan pendidikan nasional untuk pembangunan
pendidikan yang berwawasan karakter ke-indonesiaan.
H. Bidang Gender
1. Mendorong dan meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dalam
rangka melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan keluarga dan
masyarakat.
2. Mewujudkan dan mengembangkan kebudayaan nasional yang bersumber dari warisan
budaya luhur bangsa.
3. Mendorong terbentuknya sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya asing untuk menghadapi
tantangan pembangunan bangsa di masa depan.
4. Berada di garda terdepan dalam mengawal issue-issue perempuan dan menolak segala
bentuk kekrasan seksual baik secara verbal maupun non verbal.
D r a f K o n f e r c a b K e - X L I | 20
KEPUTUSAN KONFERCAB KE-XLI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
Nomor : 06.KONFERCAB-KE-XLI.PMII.8.2022
Tentang :
POKOK-POKOK PIKIRAN DAN REKOMENDASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
CABANG KOTA BANDUNG
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan KONFERCAB KE-XLI Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Pemilihan ini adalah pemilihan Ketua Cabang, Ketua KOPRI Cabang dan Tim Formatur
KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung.
2. Pemilihan Ketua Cabang, Ketua KOPRI Cabang dan Tim Formatur dianggap sah apabila dihadiri
oleh setengah lebih satu dari seluruh peserta sidang.
Pasal 2
Kriteria Calon Ketua Cabang PMII Kota Bandung :
1. Mendaftarkan diri dalam penjaringan bakal calon ketua cabang yang dilaksanakan oleh
panitia KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung.
2. Memiliki visi dan misi yang jelas dalam pengembangan organisasi secara tertulis
3. Menyatakan kesedian secara lisan dan tulisan (ART pasal 20 Ayat 22 poin e)
4. Pernah aktif di kepengurusan Komisariat (PK) atau Rayon (PR) minimal satu periode (ART
pasal 20 Ayat 22 poin c)
5. Mendapat rekomendasi dari Pengurus Komisariat asal dan atau Pengurus Rayon sesuai
dengan (ART pasal 20 Ayat 22 poin d)
6. Pendidikan formal kaderisasi minimal telah mengikuti PKL dibuktikan dengan sertifikat (ART
pasal 20 Ayat 22 poin a).
BAB II
TIM FORMATUR
Pasal 3
1. Tim Formatur KONFERCAB KE-XLI PMII Kota Bandung terdiri dari 7 orang (ART pasal 20 ayat
19)
2. Ketua Tim Formatur adalah Ketua Cabang terpilih
3. Anggota tim formatur terdiri dari 6 orang, yaitu:
a. Demisioner Ketua Cabang PMII Kota Bandung
D r a f K o n f e r c a b K e - X L I | 22
b. Perwakilan komisariat 1 orang terdiri dari KOPRI dan PK
c. Pimpinan Sidang
d. Ketua KOPRI Cabang terpilih
4. Tim formatur bertugas mengatur komposisi struktur Pengurus Cabang PMII Kota Bandung
periode 2022-2022 selambat-lambantnya 3X24 jam.
5. Tim formatur berkewajiban menyampaikan hasil sidang formatur dan mengajukan pengesahan
SK PB PMII tentang Pengurus Cabang PMII Kota Bandung masa khidmat 2022 2022.
BAB III
MEKANISME PEMILIHAN
Pasal 4
Pemilihan ketua umum PMII dan ketua KOPRI.
1. Pemilihan ketua umum PMII dan ketua KOPRI dilakukan secara bebas, langsung, umum,
dan rahasia
2. Seorang bakal calon berhak menjadi calon ketua umum apabila mendapatkan dukungan
minimal 3 (tiga) suara.
3. Seorang bakal calon berhak menjadi calon ketua umum PMII dan calon ketua KOPRI
apabila memenuhi kriteria calon ketua umum (bab I pasal 2).
4. Calon ketua umum PMII dan calon ketua KOPRI berkewajiban menyampaikan visi dan
misinya dalam ta’aruf calon ketua umum selama 15 menit.
5. Seorang calon ketua umum PMII dan ketua KOPRI dinyatakan terpilih menjadi ketua umum
PMII dan ketua KOPRI apabila mendapatkan suara terbanyak.
6. Apabila hasil pemungutan suara berimbang atau sama selama 3x pemungutan, maka
keputusan diambil dengan cara qur’ah (diundi).
7. Apabila terdapa hanya 1 (satu) bakal calon yang lolos verifikasi, maka ditetapkan sebagai
ketua umum PMII dan ketiua KOPRI terpilih secara aklamasi.
Pasal 5
Pemilihan tim formatur
1. Setiap komisariat mendelegasikan 1 orang anggota formatur berdasarkan musyawarah internal
komisariat masing-masing.
Pasal 6
Tata tertib ini berlaku sejak ditetapkan, hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan dalam tata tertib ini
akan diatur dikemudian berdasarkan kesepakatan.
D r a f K o n f e r c a b K e - X L I | 23
KEPUTUSAN KONFERCAB KE-XLI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
Nomor : 07.KONFERCAB-KE-XLI.PMII.8.2022
Tentang :
TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA CABANG, KETUA KOPRI CABANG DAN TIM FORMATUR
KONFERCAB KE-XLI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
CABANG KOTA BANDUNG
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan KONFERCAB KE-XLI Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia setelah :
3366