Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Pada penyaluran energi listrik, keandalan jaringan distribusi harus benar


benar-benar diperhatikan, karena dalam jaringan distribusi sangatlah besar
kemungkinan terjadinya jatuh tegangan pada kawat penghantar, sehingga
tegangan pada ujung jaringan menjadi rendah, dimana tegangan yang ada
biasanya melebihibatas minimal tegangan toleransi yaitu ≤ 5% dari tegangan
nominal. Kondisi penyulang DSNM pada PT PLN (Persero) ULP Bandung
Timur memiliki panjang saluran hantaran sebesar 30 kms dengan beban
puncak penyulang mencapai 167 A sehingga mengakibatkan drop tegangan
pada ujung penyulang.

Untuk mengatasi masalah tersebut agar suplai tegangan yang sampai ke


pelangan tetap terjaga dan sesuai dengan standard, salah satu caranya yaitu
pecah beban penyulang dengan pembagian beban ke penyulang lainnya untuk
mengurangi beban dan memperpendek hantaran penyulang.

Selanjutnya akan dilakukan rekonfigurasi ulang kordinasi proteksi pada


switching keypoint daribagian section penyulang DSNM yang dibagi dengan
penyulang MDMK agar kehandalan terhadap gangguan dapat diminimalisir.
Berdasarkan hasil perhitungan dan simulasi ETAP didaptakan hasil tegangan
penyulang DSNM awalnya 5.8% menjadi 0.65% setelah dilakukan pecah
beban. Dan dari hasil kordinasi proteksi menggunkan aplikasi ETAP
rekonfigurasi switching keypoint pada penyulang DSNM dan penyulang
MDMK telah memenuhi syarat kordinasi dalam mengamankan gangguan
pada zona masing-masing sesuai dengan standard IEEE 24 dengan jeda waktu
0.2-0.4 detik.

Kata kunci: Jatuh Tegangan, Pecah Beban, Proteksi

v
ABSTRACT

In the distribution of electrical energy, the reliability of the distribution network


must be considered, because in the distribution network it is very common that
there will be voltage drop on the conductor wire, so that the voltage at the end of
the network becomes low, where the existing voltage usually exceeds the
minimum tolerance voltage, ≤ 5 % of nominal voltage. The condition of the
DSNM feeder at PT PLN (Persero) ULP Bandung Timur has delivery line length
of 30 kms with feeder peak load of 167 A resulting in a voltage drop at the end of
the feeder.

To overcome this problem, so that the voltage supply to the customer is


maintained in accordance with the standard, one of the way is to break the feeder
load by dividing the load to other feeders to reduce the load and shorten the feeder
delivery.

Furthermore, reconfiguration of protection coordination will be carried out on the


switching keypoint from the DSNM feeder section which is shared with the
MDMK feeder so that reliability against interference can be minimized. Based on
the results of ETAP calculations and simulations, it was found that the initial
DSNM feeder voltage was 5.8% and decrease to 0.65% after load breaking. From
the results of protection coordination using the ETAP application, keypoint
switching reconfiguration of DSNM feeders and MDMK feeders have met the
coordination requirements in securing interference in their respective zones
according to the IEEE 24 standard with a delay of 0.2-0.4 seconds.

Keywords: Drop Voltage, Break Load, Protection

vi

Anda mungkin juga menyukai