Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM PLC

(Pengenalan Perangkat Keras PLC)

Nama : Mukhammad Alwi Haswanto

NIM : 215090800111004

Kelompok : 12

Tanggal Praktikum: 23 September 2023

Nama Asisten : Even Danny Manca Wanda

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN

Tujuan dari praktikum PLC pada percobaan ini adalah dipahaminya tentang perangkat
kelas PLC SYSMAC CP1E-N20DR-A, modul perangkat keras dari praktikum PLC, cara
agar terjadi perubahan mode operasi PLC, Cara pengisian untuk program ke memori PLC,
dan cara pembacaan isi dari memori PLC.

1.2 DASAR TEORI

Programmable Logic Controller atau yang biasa kita sebut dengan PLC adalah
hardware atau perangkat keras yang berbasis komputer pada umumnya dimana peralatan
maupun proses industri dapat dikendalikan. Sebagai komponen dalam sistem kontrol
industri, PLC sendiri dapat digunakan dalam berbagai skala, mulai dari sistem Supervisory
Control and Data Acquisition atau SCADA yang cukup besar sehingga konfigurasi dari
sistem kontrolnya yang lebih kecil. Salah satu keunggulan utama dari PLC adalah
kemampuan yang dimiliki dalam memberikan kontrol yang presisi dalam proses-
prosesnya. Dimisalkan dalam perakitan mobil, PLC digunakan untuk diaturnya berbagai
tahapan produksi, seperti pemasangan komponen, pengujian dan juga pengecatan. Selain
itu juga berperan penting dalan penjagaan efisiensi operasional dan juga keamanan pada
fasilitas industri seperti pembangkit listrik, dimana hal tersebut juga dapat memegang
kendali peralatan seperti pemercepat tumpahan untuk menjaga kinerja yang optimal.

PLC adalah salah satu dari sekian banyak teknologi yang tak terhindarkan dalam dunia
industri modern. Hal itu berkaitan dengan digunakannya PLC secara luas dalam hampir
semua proses industri yang ada, baik itu berskala besar maupun skala kecil. Kemampuan
untuk diprogram ulang dengan mudah membuat PLC menjadi solusi yang sangatlah
fleksibel dalam berbagai tuntutan yang dihadapi di dunia manufaktur dan juga otomasi
industri (Stouffer, 2013).
Gambar 1.1 Diagram Konseptual aplikasi PLC (Setiawan, 2013).

Proses atau program yang dikontrol oleh Programmable Logic Controller atau PLC
dapat berupa regulasi variabel secara berkelanjutan sama halnya pada sistem servo atau
bisa juga hanya kontrol dua keadaan yang terlibat yaitu keadaan On dan Off saja namun
dilakukan secara berulang kali seperti umumnya yang dijumpai pada mesin pengeboran
dan sistem konveyor. Diketahui dari segi fungsionalnya, PLC tidak lagi terbatas pada
fungsi-fungsi logika saja. Pada saat ini, perhitungan-perhitungan aritmatika yang
notabennya kompleks, fungsi komunikasi dan juga dokumentasi. Pada gambar dibawah ini
akan diperlihatkan konsep dari pengontrolan yang biasa dilakukan oleh sebuah PLC
(Setiawan, 2006).

Gambar 1.2 Susunan Komponen Utama PLC (Valentinus, 2016).

Pemrograman PLC dilakukan dengan cara dimasukkannya kode mnemonic dengan


console, serta penggunaan software jenis PLC pada komputer untuk dipermudahkannya
proses pemrogramannya. Berbagai susunan komponen utama seperti processor, memory,
power supply, modul input dan modul output ditemukan dalam PLC. Terdapat juga
beberapa jenis PLC yang dapat dibedakan berdasarkan ukurannya, yaitu ada tipe compact
dan tipe modular. Pada tipe compact, sering juga disebut sebagai micro PLC, karena
umumnya mempunyai ukuran yang kecil serta komponen-komponennya berukuran kecil
dan jumlah relatif sedikit dan terbatas. Contoh dari PLC tipe compact adalah PLC Siemens
S7-200. Selanjutnya ada tipe modular, yaitu PLC yang komponen utamanya berukuran
besar dan terpisah, serta memiliki jumlah input dan output yang lebih banyak daripada PLC
tipe compact. Contoh dari PLC tipe modular adalah PLC Siemens Modular (Valentinus,
2016).

Gambar 1.3 PLC Siemens S7-200 (Valentinus, 2016).

Gambar 1.4 PLC Siemens Modular (Valentinus, 2016).

Programmable Logic Controller (PLC) adalah bentuk khusus dari pengontrol berbasis
processor mikro yang menggunakan memory yang dapat diprogram untuk menyimpan
instruksi dan dapat mengimplementasikan fungsi-fungsi seperti logika, pengurutan,
pewaktuan, menghitung, dan aritmatika untuk mengontrol mesin dan proses yang
dirancang untuk dioperasikan oleh para teknisi dengan menggunakan pengetahuan terbatas
tentang komputer dan bahasa komputasi. Program ini dapat diubah atau dikontrol oleh
pemrograman komputer. Penggunaan perangkat PLC telah berkembang pesat dari unit
mandiri kecil yang digunakan dengan 20 digital input atau output hingga sistem modular
yang dapat digunakan untuk sejumlah besar input atau outputm mampu menangani input
atau output hingga sistem modular yang dapat digunakan untuk sejumlah besar input atau
output, mampu menangani input atau output digital atau analog, dan juga melakukan
kontrol proporsional-integral-derivatif. Program-program PLC saat ini telah menjadi solusi
yang tak terhindarkan dalam otomasi industri dan digunakan secara luas untuk
mengendalikan berbagai macam proses dan peralatan (Bolton, 2006).

Gambar 1.5 Programmable Logic Controller (Bolton, 2006).


BAB II

METODOLOGI

2.1 ALAT DAN BAHAN

Peralatan yang kita pakai dalam dilaksanakannya praktikum ini ialah satu set komputer
yang telah dilengkapi dengan program CX-Programmer, modul perangkat keras praktikum
PLC yang berisi PLC SYSMAC CP1E-N20DR-A, kabel UB untuk penghubung antara
PLC dan komputer, saklar atau kontak, lampu 12 Volt. Dan jumper.

2.2 TATA LAKSANA PERCOBAAN

2.2.1 Mengisikan Program ke Memori PLC dan Menjalankannya

Langkah awal pada praktikum kali ini yaitu digunakannya CX-Programmer, lalu
file program yang telah dibuat pada praktikum sebelumnya dibuka yaitu program tangga
1 pada gambar 1.5. Lalu saklar dipasangkan pada input PLC 0.00 sampai dengan input
0.03. Lampu 12 Volt dipasang beserta jumpernya pada keluaran PLC 100.00 sampai
dengan 100.02.

PLC dihubungkan pada komputer dengan digunakannya kabel USB, kemudian


power pada modul PLC dinyalakan. Lalu program yang baru saja dibuka dapat diisikan
pada memori PLC dimana simbol dan komentar dapat tidak diikutkan. Jika PLC tidak
dalam mode Run, dapat diubah mode PLC ke mode Run. Kemudian keadaan saklar
diubah dan diamati dengan disesuaikannya perubahan saklar mengikuti keadaan yang
diperhatikan pada tabel 1.1. Perubahan dari keadaan juga diamati pada masukan 0.00
sampai dengan 0.03 dan juga keluaran 100.00 sampai dengan 100.02 yang diperlihatkan
melalui program CX-Programmer untuk tiap perubahan keadaan saklar.

2.2.2 Membaca Isi Memory PLC

PLC dipastikan masih dalam keadaan terhubung dengan komputer dan dalam
keadaan ON. Kemudian isi dari memori PLC dibaca. Nilai masukkan PLC dari alamat
0.00 sampai 0.11 dan keluaran PLC pada alamat 100.00 sampai 100.07 diberhatikan dan
dicatat sesuai yang ditunjukkan dari dialog PLC memori. Jika dirasa perlu, nilai-nilai
tersebut di sscreen capture untuk disimpan sebagai file gambar.
2.3 GAMBAR ALAT DAN RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 2.1 Satu Set PC/Komputer

Gambar 2.2 Modul PLC Praktikum

Gambar 2.3 Saklar/Kontak

Gambar 2.4 Lampu 12 Volt


Gambar 2.5 Kabel USB

Gambar 2.6 Kabel Jumper


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 DATA HASIL PERCOBAAN

Gambar 3.1 Rangkaian pada CX-Programmer

Tabel 3.1 Keadaan Masukan dan Keluaran

Kontak/Masukan Keluaran
0.00 0.01 0.02 0.03 100.00 100.01 100.02
OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF
OFF OFF OFF ON OFF OFF ON
OFF OFF ON OFF OFF OFF OFF
OFF OFF ON ON OFF OFF ON
OFF ON OFF OFF OFF OFF OFF
OFF ON OFF ON OFF OFF OFF
OFF ON ON OFF OFF OFF OFF
OFF ON ON ON OFF OFF OFF
ON OFF OFF OFF ON ON OFF
ON OFF OFF ON ON ON ON
ON OFF ON OFF ON ON ON
ON OFF ON ON ON ON ON
ON ON OFF OFF ON OFF OFF
ON ON OFF ON ON OFF OFF
ON ON ON OFF ON OFF ON
ON ON ON ON ON OFF ON

3.2 ANALISA PROSEDUR

3.2.1 FUNGSI PERALATAN

Pada praktikum PLC kali ini terdapat beberapa alat yang digunakan, yang pertama
adalah satu set komputer yang telah dilengkapi dan terinstall software program CX-
Programmer yang digunakan sebagai driver utama selama praktikum berlangsung.
Selain itu, terdapat modul perangkat keras praktikum PLC yang digunakan sebagai
objek utama atau media praktikum selama pelaksanaan praktikum. Kabel USB
digunakan sebagai penghubung antara komputer dan modul perangkat keras PLC. Lalu
ada saklar atau kontak yang digunakan sebagai pengambilan input atau masukan pada
modul perangkat keras PLC yang diatur melalui software CX-Programmer. Lampu 12
Volt yang digunakan sebagai penampil output atau keluaran yang ada pada modul
perangkat keras PLC yang diatur juga melalui software CX-Programmer. Kemudian ada
jumper yang digunakan sebagai penghubung antara input dan output atau pin com pada
modul perangkat keras PLC.

3.2.2 FUNGSI PERLAKUAN

Pada praktikum kali ini diperlukan sebuah perangkat PC/komputer/laptop yang


digunakan untuk instalasi program yang akan digunakan nantinya pada praktikum yaitu
CX-Programmer. Penggunaan CX-Programmer itu sendiri agar dapat dibuatnya ladder
diagram dan simulasi diagram yang dapat diterapkan pada PLC nantinya. Agar dapat
dibuatnya sebuah program baru, praktikan harus memilih menu New pada aplikasi CX-
Programmer. Lalu pilih tipe PLC yang sesuai dengan ketentuan yaitu CP1E. Pembuatan
ladder program digunakan dengan memilih beberapa komponen dengan ketentuan dan
arahan dari praktikum. Apabila sudah selesai dibuat maka program dapat dijalankan
agar dapat diketahui apakah program tersebut memilih pada menu set On atau set Off.
Kemudian kita dapat mengamati apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan
ketentuan yang kita inginkan.
3.3 ANALISA HASIL

Cara pengisian program ke dalam memori PLC dengan tipe PLC yang digunakan pada
praktikum ini yaitu SYSMAC CP1E-N20DR-A dengan digunakannya CX-Programmer
dari omron yaitu dengan langkah awal yaitu membuat program dari CX-Program dengan
dibuatnya proyek baru pada file kemudian di klik new dan project. Kemudian sesuaikan
dengan tipe PLC yang kita gunakan dan membuat program sesuai dengan perintah lalu
program dicompile agar jika terjadi kesalahan syntax atau logika dan juga adanya
peringatan pada program dapat diselesaikan. Lalu program bisa dicoba terlebih dahulu
dengan disimulasikan terlebih dahulu agar program dapat berjalan sesuai dengan yang
dikerjakan dan diharapkan. Kemudian komputer yang kita gunakan disampungkan pada
PLC yang telah terpasang dengan modul CPU dan modul I/O yang sesuai dan
menggunakan kabel USB untuk menyambungkan ke komputer. Lalu pada tab PLC dipilih
“Work Online” lalu pilih “Upload to PLC” untuk mengunggah program yang telah dibuat
ke dalam memori PLC. Setelah program diunggah, kita dapat menjalankan program
tersebut dengan memilih mode “Run” pada PLC. Monitor komputer diawasi dan dipastikan
program berjalan dengan sesuai yang kita program.

Cara pembacaam program dari PLC ke software CX-Programmer dengan membuat file
baru dan tipe PLC disesuaikan dengan yang dipakai. Lalu komputer disambungkan pada
PLC yang telah dinyalakan dengan menggunakan kabel USB, lalu menu “Online” pada tab
PLC untuk mendeteksi PLC yang terhubung. Kemudian pilih opsi “Upload from PLC”
untuk membaca program dari PLC ke dalam perangkat lunak. Nantinya CX-Programmer
akan membaca program dari memori PLC dan menampilkannya pada display program.
Setelah program dibaca, kita bisa memeriksa program dan memastikan apakah isi dari
memori PLC berhasil kita baca. Untuk cara diatas bisa juga diaplikasikan untuk mengimpor
program yang berasal dari PLC untuk dipindah atau diimpor pada komputer.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Setelah dilakukannya percobaan kali ini, kita bisa memahami tentang perangkat keras
yang kita pakai pada praktikum kali ini yaitu PLC SYSMAC CP1E-N20DR-A. Selain itu
kita juga dapat memahami modul perangkat keras dari praktikum PLC. Pada praktikum
kali ini kita juga dapat memahami bagaimana cara untuk mengubah mode operasi PLC
pada CX-Programmer, memahami juga bagaimana cara mengisikan program dari CX-
Programmer untuk diimpor ke memori PLC, serta memahami cara untuk membaca isi dari
memori PLC yang nantinya akan ditampilkan pada CX-Programmer.

4.2 SARAN

Sebelum melakukan praktikum, sebagiknya materi dipahami dan juga tata laksana
percobaan serta dilakukan pengecekan baik dari software maupun hardware yang
digunakan sehingga saat praktikum dilaksanakan dapan berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Galih, Valentinus V. P., dkk. 2016. Pengantar Listrik Magnet dan Terapannya. Yogyakarta :
CV Mulia Jaya.

Stouffer, Keith, Joe Falco, Karen Scarfone. 2013. Guide to Industrial Control Systems (ICS)
Security. Gaithersburg : National Institute of Standards.

Setiawan, Iwan. 2006. Programmable Logic Controller dan Teknik Perancangan Sistem
Kontrol. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Bolton, W. 2006. Programmable Logic Controllers : Fourth Edition. Oxford : Elsevier


Newnes.
LAMPIRAN
1. Screenshot e-Book yang Digunakan

(Stouffer K, 2013).

(Setiawan, 2006).
(Valentinus, 2016).

(Valentinus, 2016).
(Valentinus, 2016).

(Bolton, 2006).
2. Pretest/Posttest

3. Screenshot Simulasi Percobaan (jika ada)

Anda mungkin juga menyukai