Di setiap perusahaan, di dalam menjalankan aktivitasnya pasti di arahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Pada umumnya, tujuan dari di buatnya sebuah perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan para pemegang saham secara maksimal (profit oriented). Keuntungan yang diperoleh merupakan indikator keberhasilan perusahaan dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan-perusahaan. Di dalam mencapai sebuah tujuannya pasti membutuhkan dana, baik itu dana yang bersifat likuid seperti kas untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka panjang. Dana yang dibutuhkan oleh perusahaan harus selalu tersedia, karena jika sebuah perusahaan kurang di dalam pendanaan, maka akan berimplikasi terhadap profitabilitas dan kegagalan di dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dana yang digunakan dalam operasional sehari-hari disebut dengan modal kerja (working capital). Modal kerja adalah investasi perusahaan jangka pendek seperti kas, surat berharga, piutang, dan inventory atau seluruh aktiva lancar. Mengingat pentingnya modal kerja dalam perusahaan, manajer keuangan harus dapat merencanakan dengan baik besarnya jumlah modal kerja yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena jika terjadi kelebihan atau kekurangan dana, hal ini akan memengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. Jika perusahaan kelebihan modal kerja, akan menyebabkan banyak dana yang menganggur, sehingga dapat memperkecil profitabilitas. Sedangkan apabila kekurangan modal kerja, maka akan menghambat kegiatan operasional perusahaan. 2
Persediaan juga merupakan penunjang profitabilitas. Perusahaan
memiliki persediaan dengan maksud untuk menjaga kelancaran operasinya. Persediaan di artikan sebagai bahan atau barang yang akan dijual kembali oleh perusahaan tanpa atau setelah mengalami pengolahan. Persediaan merupakan komponen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, makin tinggi perputaran persediaan maka makin tinggi pula tingkat perputarannya. Dana yang tertanam dalam persediaan artinya jumlah persediaan dalam perusahaan kecil, sehingga memengaruhi kenaikan laba. Sebaliknya, apabila jumlah persediaan terlalu tinggi dalam perusahaan, maka menimbulkan banyak kerugian karena dana yang tertanam dalam persediaan besar. Artinya tingkat perputaran persediaan sangat kecil dan sangat berpengaruh terhadap turunnya laba. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari sebuah perusahaan dapat diukur dari tingkat perputarannya.
Perputaran persediaan digunakan untuk mengukur berapa kali rata-
rata persediaan di jual selama satu periode. perputaran persediaan menunjukkan seberapa cepat perputan persediaan dalam siklus produksi normal. Makin cepat perputarannya, makin baik karena di anggap kegiatan penjualan berjalan cepat dan kemungkinan makin besar perusahaan memperoleh keuntungan. Begitu pula sebaliknya, jika tingkat perputaran persediaannya makin rendah, maka makin kecil kemungkinan perusahaan akan memperoleh keuntungan. Perputaran persediaan dapat dihitung dengan cara membagi harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Bagi perusahaan, masalah profitabilitas sangat penting. Bagi pimpinan perusahaan, profitabilitas digunakan sebagai tolak ukur berhasil atau tidak perusahaan yang di pimpinnya. Sedangkan bagi karyawan perusahaan, makin tinggi profitabilitas yang diperoleh perusahaan, maka ada peluang untuk meningkatkan gaji karyawan. Profitabilitas yang tinggi akan dapat mendukung kegiatan operasional secara maksimal. 3
Dari penjelasan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai pengaruh perputaran kas, modal kerja, dan persediaan terhadap profitabilitas pada PT Indosat Tbk. yang terdaftar di bursa efek Indonesia. 4
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya