Anda di halaman 1dari 4

Nama : NOVITA FITRI

NIM : 050501346
MK : EKMA4116.374

Ali Muharam, Mengembangkan Empati dan MemanusiakanKaryawan

Sulit di pungkiri, banyak pengusaha sukses yang lahir dari keterbatasan. Kesulitan dan
kepahitan hidup menempa mereka menjadi lebih struggle, ngotot, dan pantang menyerah. Dan,
itu lah sikap yang dibutuhkan untuk meraih keberhasilan.

Kisah Ali Muharam, pengusaha muda yang sukses mengorbitkan Makaroni Ngehe,
jajanan ngehits kaum milenial, adalah contohnya. Sosok Founder dan CEO MakaroniNgehe
yang berhasil mengembangkan bisnisnya yang didirikan pada Maret 2013 hingga menjadi 32
cabang tersebar di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur serta memiliki
sekitar 500 karyawan ini juga datang darikeluarga sangat sederhana.
Mulanya, Ali tidak lebih dari seorang anak muda lulusan SMA yang tengah mencari jati diri.
Tidak memiliki bekal keterampilan dan bahkan tidak punya modal bisnis, ia hanya ingin
mengubah nasib. Cita-citanya sederhana: keluar dari lingkaran setan, setelah melalui
kepahitan demi kepahitan dalam perjalanan hidupnya.
“Saya pernah mencobajadipenulis, tapiwaktuitukariersayasebagaipenulis sangat anjlok. Hal
inimenjadimatarantaikesulitanhidupsayaterusberulang,” ungkapnyamengenang masa-masa
beratdalamhidupnya.
Ketika di tengahkebimbanganmencarisumberpenghasilan, sang
ibumenawarkanberjualanmakaronijenismakanan yang selaludisuguhkanketikaLebaran dan
menjadicirikhas menu keluarga di kampungnya (Tasikmalaya). “Ternyatasetelahdiperkenalkan,
banyak orang yang mengekorikutberjualan,” ungkap Ali. Tahun 2008, ia pun
memutuskanseriusmenggelutibisnismakananmakaroni.
Sepertilazimnyabisnisbaru, Ali juga menghadapi masa-masa struggle yang cukupmenantang.
Dengandibantu oleh sang ibu yang takhentinyamemberisemangat,
iaantusiasmemulaibisnismakanan.
Sayangnya, tak lama kemudianibundatercintakembalikepada Sang Khalikkarenasakit.
“Padahal, saatituposisisayamasihmerangkak, jualandengangerobak, belumsepertisekarang,”
kata Ali yang mengakusaatitusedih dan putusasa, kehilangansemangathidup. Baginya, sang
ibundaadalahsumberinspirasisekaliguspenyemangathidupnya.
Beruntung, kepedihanitutidakberlarut-larut. Ketika dalamkepedihanmendalam, Ali
bertemuseseorang yang membutuhkanbantuan. “Saya memberikan uang ke orang tersebut
dan orang ituterlihat sangat berterimakasih dan terus-menerusmendoakansaya.
Hatisayamembuncahsenang. Dari situ sayaberpikirbahwaesensikebahagiaan yang
sebenarnyaadalahjikakitabisamembuat orang lain bahagia, kitaakanmerasalebihbahagia,”
tuturnya.
Ali sampai pada satukesimpulan,
bahwauntukmerasabahagiaitubukanberusahamembahagiakandirisendiri,
melainkanharusmembahagiakan orang lain. Pelajaran
hidupinidibawanyadalammelanjutkanpengembanganbisnis dan
dalammengasahsifatkepemimpinannya.
“Saya harusmembericontohsebelummenyuruh. Ketika menyuruhkaryawanmelakukansesuatu,
saya juga harusmemahamitugas yang didelegasikantersebut.”
Ali Muharam, Founder dan CEO MakaroniNgehe.
Berbekalsemangatbaru, Ali memutuskanmembukagerai di Jakarta dari modal pinjamansebesar
Rp 20 juta. Mengapamembukagerai? Karena, iainginmempekerjakan orang lain.
Iainginmembagikebahagiaanbersama yang lain.
Namun, karena modal terbatas, banyakhal yang iakerjakansendiri, mulaidaribelanja di
Tasikmalaya, memanggulbarang-barangbelanjaansendiri, memasak,
hinggamenungguidagangandengantidur di geraisendiri. “Tidakmengapa, karenawaktunya
lama,” ujarnya.
Gerainya pun mulairamai. “Dari awalnyahanyamendapatkeuntunganpuluhanribu rupiah per
hari, kemudianberkembangratusanribu per hari, hinggaakhirnyamencapaijutaan per hari,”
katanyasenang.
Setahunkemudian, ketikamembukacabang ke-6, Ali mulaimengajakteman-
temannyauntukmembantumengelolakeuangan, operasional, gudang, belanja, dsb.
Meskipunmasihrelatiftradisional, iasudahmulaimencobamembukakantor dan
menyusunstrukturorganisasiperusahaan. “Sekarang sih sudahmulaitertatasecaraprofesional,”
ungkapnyabangga.
Bagi Ali yang mengandalkanpengalaman di lapangantanpa mentor khusus yang
membimbingnya, pemimpin yang baikadalahmereka yang mampuberempatikepadaanakbuah.
“Kebetulankarenasayapernahberada di posisisebagai orang yang tidak punya apa-apa, tidak
punya pertolongandarisiapa pun dan tidak punya tempatuntukberlindung, dan saya juga
pernahmenjadikaryawan, sayatahurasanyasepertiapaberada di bawah yang
membuatsayabisalebihsensitif dan pekaterhadapemosikaryawan,” tuturnya.
Menurutnya, pemimpin yang baikadalahyang berhasilmemanusiakankaryawan.
Ibaratsedangmendidikseoranganak, bisnisataupunkaryawannyaharusdiberi yang terbaik.
Intinya, seorangpemimpinharusbisamenuntunsebelummenuntut. “Saya
harusmembericontohsebelummenyuruh. Ketika menyuruhkaryawanmelakukansesuatu, saya
juga harusmemahamitugas yang didelegasikantersebut,” katanya.
Menjadiseorangpemimpinperusahaan di usiamudamemangjauhlebihmenantang. Namun, yang
pasti, masalahkesejahteraankaryawanitunomorsatu, darihalterkecilmisalnya jam kerja, juga
kebahagiaanmereka. “Ketika kami berhasilmenyentuh area tersebut,
presentaseberhasilakanlebihbesarketimbanghanyamemperhatikanberjalannyabisnistapi miskin
perhatian di SDM,” iamenandaskan.
Ali bersyukurlahirdarikeluarga yang serbaterbatassehinggaterbiasabekerjakeras. “Waktu kecil
ayah sayapengepulrongsokan, sayaseringdiajakketempatpengepulbarangitu,”
katanyamengenang.
Sejakkecilsudahmelihatkerasnyakehidupan, ia pun punya kecenderunganmencari uang sendiri.
“Saya pernahjualankresek di pasar untukbisamendapatkan uang tambahan,
karenawaktuitukeadaanekonomi sangat sulitsekali,” ungkapnya.
Belajardaripengalaman dan kepahitan masa laluitulah, kiniiamengaku sangat hati-
hatidalammengelolausaha, terutamaterkait uang. Misalnya, untukmembukacabang,
iamengandalkan cash flow, tidakmeminjam bank ataupunpemodallain.
Dalammengelolagerai, Ali mencobamendelegasikanke GM Area. Intinya,
iatidakinginmenjadi superman, melainkan superteam. Semuaharusdikerjakanbersama,
salingmengisi dan sling amelengkapi.
Denganpendekatansepertiitu, MakaroniNgehedapatbertahanmeskidihajarpandemi. Dari
segipendapataniamengakumemangadapenurunan. Namun, Ali optimistis,
bisnisakanterusmelajukencang. Iasiapberada di barisandepan. (*)

https://swa.co.id/swa/trends/management/ali-muharam-mengembangkan-empati-dan-
memanusiakan-karyawan

Pertanyaan
Berdasarkan kasus di atas, maka analisalah:
Skor
1. Apa yang Anda ketahuimengenaikepemimpinan? Kaitkanjawaban Anda dengan 35
teori-teori kepemimpinandankepemimpinankontemporer.

2. Menurut Anda, mengapa kepemimpinan strategik itu diperlukan? 30

3. Menurut Anda, bagaimana Sang Foundermengembangkanempatidan 35


memanusiakankaryawan? Berikan analisa Anda
1. Apa yang Anda ketahui mengenai kepemimpinan? Kaitkan jawaban Anda dengan teori-teori
kepemimpinan dan kepemimpinan kontemporer.
Jawab :
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan menginspirasi
orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan melibatkan berbagai aspek seperti
pengambilan keputusan, komunikasi efektif, motivasi, dan pengelolaan konflik.
Ada beberapa teori kepemimpinan yang telah dikembangkan oleh para ahli untuk menjelaskan
karakteristik dan perilaku kepemimpinan. Beberapa teori kepemimpinan yang terkenal antara lain:
 Teori Kepemimpinan Karismatik: Teori ini menekankan pada kepemimpinan yang didasarkan pada
daya tarik dan pengaruh pribadi seorang pemimpin. Pemimpin karismatik mampu menginspirasi dan
memotivasi orang lain dengan visi dan nilai-nilai yang kuat.
 Teori Kepemimpinan Transformasional: Teori ini menekankan pada kepemimpinan yang mampu
mengubah dan menginspirasi orang lain untuk mencapai potensi terbaik mereka. Pemimpin
transformasional mampu menciptakan ikatan emosional dengan pengikutnya dan mendorong mereka
untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.
 Teori Kepemimpinan Situasional: Teori ini berpendapat bahwa kepemimpinan yang efektif tergantung
pada situasi yang dihadapi. Pemimpin harus mampu menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik pengikutnya.
 Teori Kepemimpinan Transaksional: Teori ini menekankan pada hubungan transaksi antara pemimpin
dan pengikutnya. Pemimpin transaksional memberikan penghargaan dan hukuman sebagai bentuk
motivasi untuk mencapai tujuan.
 Teori Kepemimpinan Servant: Teori ini menekankan pada kepemimpinan yang berfokus pada
pelayanan kepada orang lain. Pemimpin servant berorientasi pada kepentingan dan kebutuhan
pengikutnya, dan bertujuan untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang.
Kepemimpinan kontemporer menggabungkan elemen-elemen dari berbagai teori kepemimpinan untuk
menciptakan pendekatan yang lebih holistik dan adaptif. Kepemimpinan kontemporer mengakui bahwa
tidak ada satu gaya kepemimpinan yang cocok untuk semua situasi, dan pemimpin harus mampu
beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan organisasi.
Dalam kepemimpinan kontemporer, pemimpin juga diharapkan memiliki keterampilan seperti
kepemimpinan inklusif, kepemimpinan berkelanjutan, dan kepemimpinan berbasis nilai. Kepemimpinan
inklusif melibatkan pengakuan dan penghargaan terhadap keberagaman dan perspektif yang berbeda.
Kepemimpinan berkelanjutan melibatkan pemikiran jangka panjang dan tanggung jawab terhadap
lingkungan dan masyarakat. Kepemimpinan berbasis nilai melibatkan pengambilan keputusan yang
didasarkan pada prinsip dan nilai-nilai yang kuat.

2. Menurut Anda, mengapa kepemimpinan strategik itu diperlukan?


Jawab :
Kepemimpinan strategis sangat penting karena memiliki beberapa alasan utama:
 Mengarahkan visi dan tujuan: Kepemimpinan strategis membantu mengarahkan visi dan tujuan
organisasi. Seorang pemimpin strategis memiliki pemahaman yang mendalam tentang tren pasar,
persaingan, dan kebutuhan pelanggan. Dengan menggunakan pengetahuan ini, mereka dapat
mengembangkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi.
 Mengelola perubahan: Kepemimpinan strategis juga diperlukan untuk mengelola perubahan. Dalam
dunia yang terus berubah, organisasi harus mampu beradaptasi dengan cepat. Seorang pemimpin
strategis dapat membantu mengidentifikasi perubahan yang diperlukan, mengembangkan rencana
tindakan, dan memotivasi tim untuk menerima dan mengimplementasikan perubahan tersebut.
 Mengoptimalkan sumber daya: Seorang pemimpin strategis memiliki kemampuan untuk
mengoptimalkan sumber daya yang tersedia. Mereka dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
organisasi, serta peluang dan ancaman di lingkungan bisnis. Dengan menggunakan pengetahuan ini,
mereka dapat mengalokasikan sumber daya dengan efisien dan efektif untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
 Mendorong inovasi: Kepemimpinan strategis juga mendorong inovasi. Seorang pemimpin strategis
mendorong timnya untuk berpikir kreatif, mencari solusi baru, dan mengambil risiko yang terukur.
Dengan mendorong inovasi, organisasi dapat tetap relevan dan bersaing di pasar yang terus berubah.
 Membangun budaya organisasi yang kuat: Kepemimpinan strategis juga berperan dalam membangun
budaya organisasi yang kuat. Seorang pemimpin strategis dapat menetapkan nilai-nilai inti,
mengkomunikasikan visi, dan memastikan bahwa semua anggota tim memahami dan menerapkan nilai-
nilai tersebut. Budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan kinerja, motivasi, dan kepuasan
karyawan.

3. Menurut Anda, bagaimana Sang Founder mengembangkan empati dan


Memanusiakan karyawan? Berikan analisa Anda

Jawab :
Sebagai seorang founder, mengembangkan empati dan memanusiakan karyawan adalah kunci untuk
menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Berikut adalah beberapa analisa tentang
bagaimana seorang founder dapat mengembangkan empati dan memanusiakan karyawan:
 Mendengarkan dan Menghargai: Seorang founder harus aktif mendengarkan karyawan dan
menghargai pendapat mereka. Ini menciptakan rasa saling menghormati dan memperkuat hubungan
antara founder dan karyawan.
 Mengedepankan Kesejahteraan Karyawan: Seorang founder harus memastikan bahwa karyawan
merasa dihargai dan diperhatikan. Ini dapat dilakukan dengan memberikan tunjangan kesehatan,
fleksibilitas waktu kerja, dan kesempatan pengembangan karir.
 Membangun Komunikasi yang Terbuka: Seorang founder harus menciptakan lingkungan di mana
karyawan merasa nyaman untuk berkomunikasi secara terbuka. Ini dapat dilakukan dengan
mengadakan pertemuan reguler, menyediakan saluran komunikasi yang mudah diakses, dan
memberikan umpan balik yang konstruktif.
 Memberikan Pengakuan dan Apresiasi: Seorang founder harus mengakui dan menghargai kontribusi
karyawan. Ini dapat dilakukan dengan memberikan penghargaan, promosi, atau kesempatan untuk
berbagi keberhasilan dengan tim.
 Mengembangkan Keterampilan dan Potensi: Seorang founder harus membantu karyawan
mengembangkan keterampilan dan potensi mereka. Ini dapat dilakukan dengan menyediakan pelatihan
dan pengembangan, serta memberikan kesempatan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih
besar.
 Menghormati Kehidupan Pribadi: Seorang founder harus menghormati kehidupan pribadi karyawan
dan memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan
kehidupan pribadi.
Dengan mengembangkan empati dan memanusiakan karyawan, seorang founder dapat menciptakan
budaya kerja yang positif, meningkatkan kepuasan karyawan, dan meningkatkan kinerja perusahaan
secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai