Anda di halaman 1dari 4

Kronologi penangkapan Jefri Nichol

Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar, mengungkapkan kronologi penangkapan
terhadap artis Jefri Nichol oleh jajarannya terkait kasus penyalahgunaan narkoba jenis ganja.
Penangkapan tersebut berawal ketika Jefri hendak beli papir di swalayan.

Ketika itu, lanjut Indra, petugas kepolisian dari Polres Jakarta Selatan tengah melakukan
patroli rutin. Ketika mampir di Santa Swalayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pihak
kepolisian mendapati Jefri tengah membeli papir atau kertas untuk melinting rokok atau
ganja.

Karena merasa curiga, polisi kemudian menghampiri Jefri. Kepada Jefri, polisi bertanya soal
penggunaan papir tersebut. Tak membuang waktu lama, polisi langsung meminta Jefri untuk
ke tempat tinggalnya di sebuah apartemen di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Sesampainya
di apartemen Jefri, polisi langsung melakukan penggeledahan.

“Saat digeledah di apartemen yang bersangkutan, polisi menemukan ganja 6,01 gram di
dalam kulkas,” kata Indra di Mapolres Jakarta Selatan pada Rabu (24/7).

Setelah berhasil menemukan barang bukti ganja seberat itu, polisi langsung menggelandang
Jefri ke Mapolres Jakarta Selatan. Di sana, polisi memeriksa Jefri dan memintanya
melakukan tes urine. Hasilnya, Jefri terbukti mengonsumsi narkoba jenis ganja.

Indra menuturkan, Jefri mengaku baru mengonsumsi barang haram tersebut dua kali. Itu pun
dilakukannya dalam seminggu terakhir. Namun demikian, kata Indra, pihaknya tak mau
langsung percaya. Karena itu, ia dan jajarannya masih akan mendalami kasus narkoba yang
menjerat Jefri tersebut.

“Berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, menggunakannya baru dua kali. Terakhir


menggunakan seminggu lalu. Pertama 17 Juli lalu, kedua 19 Juli. Tapi akan terus kami
dalami dan cocokkan dengan hasil tes urine,” ujar Indra.

Lebih lanjut, Indra mengatakan, Jefri juga mengaku mendapatkan ganja dari seorang
berinisial T. Berbekal informasi itu, pihaknya kemudian menangkap pelaku T di kawasan
Kemang, Jakarta Selatan. Dari keterangan T, polisi mendapati sesorang yang menjadi bos
sekaligus pemasok ganja untuk Jefri Nichol.

“Saat ini polisi mengejar bos dari tersangka T. Polisi juga masih mendalami kasus Jefri
Nichol dan melakukan pengembangan lebih jauh,” kata Indra.

Atas perbuatannya, Jefri Nichol dijerat Pasal 111 ayat 1 subsider Pasal 127 ayat 1 Undang-
Undang tentang Narkotika tahun 2009 dengan ancaman hukuman minimal empat tahun dan
maksimal 12 tahun penjara. Serta denda minimal Rp800 juta dan maksimal Rp28 miliar.
Aktor Muda Jefri Nichol didakwa terlibat kasus penyalahgunaan narkotika jenis ganja. Jefri
diduga memiliki dan menggunakan ganja secara ilegal.

“Bahwa beberapa hari kemudian pada hari Rabu tanggal 17 Juli 2019 sekitar jam 22.00 WIB
barulah terdakwa menggunakan narkotika ganja tersebut sebanyak satu Iinting di kamar kos
terdakwa," kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Jefri Hardi dalam persidangan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan, Senin 9 September 2019.

Menurut Jaksa Hardi, Jefri mengaku menggunakan ganja atas saran temannya, Triawan
karena kesulitan tidur. Dia diberikan ganja secara gratis usai menemui Triawan di restoran
cepat saji MC Donald di bilangan Kemang pada 6 Juli 2019.

Namun, Jefri tidak langsung menggunakan barang haram itu. Jefri menyimpannya selama
sebelas hari di kulkas indekosnya di perumahan Arkana Residence, Kemang Timur, Jakarta
Selatan.

“Baru pada hari Rabu 17 Juli 2019 sekitar pukul 22.00 WIB barulah terdakwa menggunakan
narkotika jenis ganja tersebut sebanyak satu linting," ujar Hardi

Dua hari kemudian, kata Jaksa Hardi, Jefri kembali menggunakan ganja itu di kamar
indekosnya. Satu linting ganja dikonsumsi Jefri pada 19 Juli sekitar pukul 22.00 WIB.

Jaksa menyimpulkan Jefri terlibat penyalahgunaan narkotika yang melanggar secara hukum.
Total ganja yang disimpan lebih dari satu gram.
"Menyimpulkan bahwa satu buah amplop warna putih berisikan daun-daun kering dengan
berat netto 1,2425 gram dengan hasil sisa 1,1609 gram," kata Hendri.

Jefri Nichol didakwa melanggar pasal 127 Ayat (1) huruf a undang-undang republik
Indonesia nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman 12 tahun
penjara.

Kasus Narkoba Jefri Nichol, Dituntut 10 Bulan hingga Menanti Vonis Hakim

Artis peran Jefri Nichol menjalani sidang perdana kasus narkoba yang menjeratnya di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Senin (9/9/2019).

Namun, Jefri tidak banyak bicara. Ia hanya memberi jawaban singkat kepada wartawan.

"Alhamdulillah baik. Doakan ya," ucap Jefri saat awak media menanyakan kesehatannya.

"Alhamdulillah lancar," sambungnya menjawab ketika ditanya tentang proses rehabilitasinya.

Didakwa dua pasal


JPU mendakwa Jefri dengan dua pasal, yakni Pasal 111 ayat 1 Undang Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 127 ayat 1 huruf a Undang Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika.

Kuasa hukum Jefri Nichol, Aris Marassabesy, mengatakan pihaknya tidak mengajukan
eksepsi atas dakwaan jaksa. Dengan kata lain, Jefri menerima semua dakwaan jaksa penuntut
umum.
"Jadi hari ini yang kami sampaikan bahwa kami tidak mengajukan eksepsi, artinya tidak ada
hal-hal formalitas yang harus kami lengkapi. Kami akan pelajari terkait dengan unsur-unsur
pasalnya yang telah didakwakan oleh jaksa," kata Aris saat ditemui di Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan, Senin (9/9/2019).

Aris menambahkan tak ada yang perlu ditanggapi dalam dakwaan yang dibacakan.
Namun, bila dalam persidangan berikutnya ada hal yang menurutnya tak sesuai, pihak Jefri
akan memberikan sanggahan. "Karena kami enggak eksepsi bukan berarti kami terima terkait
hal-hal lain. Ya kalau seandainya itu tidak sesuai dengan ketentuan undang undang, ya pasti
kami akan lakukan perlawanan," ungkap Aris.

Dituntut 10 bulan, ajukan banding


Jefri Nichol dituntut 10 bulan penjara oleh jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan
yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/10/2019).

Terkait tuntutan itu, pihak Jefri menyiapkan pleidoi atau nota pembelaan.
Pihak Jefri juga merasa bahwa JPU telah terlewatkan beberapa hal yang menjadi fakta dalam
persidangan.
“Kami tidak kecewa, tapi ada beberapa yang missed di dalam tuntutannya, JPU mengambil
semua fakta persidangan salah satunya rawat jalan, tapi di tuntutan tidak. Makanya kami akan
luruskan di dalam pleidoi kami,” ujar Aris.

Harapan Jefri Nichol atas vonis hakim


Jefri Nichol akan menjalani sidang putusan terkait kasus penyalahgunaan narkotika yang
menjeratnya hari ini Senin (11/11/2019) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Berdasarkan
keterangan di laman pn-jakartaselatan.go.id, sidang dengan nomor perkara
941/Pid.Sus/2019/PN JKT.SEL atas nama Jefri Nichol beragenda pembacaan putusan.
Terkait sidang putusannya, Jefri berharap mendapatkan vonis yang adil.

“Semoga putusannya nanti hakim bisa seadil-adilnya,” ujar Jefri saat ditemui usai sidang
dengan agenda pembacaan pleidoi disambung replik di PN Jakarta Selatan, Senin
(28/10/2019) lalu.

Jefri juga menginginkan agar kesaksian yang telah diungkap oleh badan Narkotika Nasional
Provinsi (BNNP) bisa menghasilkan vonis rehabilitasi rawat jalan untuknya. “Semoga hakim
juga bisa mempertimbangkan kesaksian para dokter dan dari BNNP buat rawat jalan. Itu aja
sih. Semoga hakim bisa mempertimbangkan pembelaan dari pengacaraku,” kata Jefri lagi.

Anda mungkin juga menyukai