PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DITINJAU BERDASARKAN PASAL 351 AYAT (1) KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PIDANA (Analisis Putusan Nomor 424/Pid.B/2018/PN Dpk) Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Pamulang. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negri Depok dalam Putusan Nomor 424/Pid.B/2018/PN Dpk atas perkara tindak pidana penganiayaan. Tujuannya adalah agar dapat diketahui apa yang menjadi dasar majelis hakim dalam memutuskan perkara tindak pidana penganiayaan dalam Putusan Nomor 424/Pid.B/2018/PN Dpk. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian hukum normatif yang mengkaji norma-norma hukum yang berlaku. Penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang merupakan data sekunder. Dalam hal ini penelitian hukum normatif mengkaji norma-norma hukum positif terkait tindak pidana penganiayaan. Permasalahan dalam penelitian ini ialah bahwa dalam Putusan Nomor 424/Pid.B/2018/PN Dpk dengan terdakwa Daniel dan Eli Santi Alias Eli yang melakukan Tindak Pidana Penganiayaan terhadap Andri Pirmansyah dan Arby Wibowo sebagai korban dengan memukul kepala korban sebanyak satu kali. Sedangkan terdakwa Eli menginjak-injak muka saksi Arby Wibowo. Terdakwa telah dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif dengan dakwaan Kesatu Pasal 170 ayat (1) atau Kedua melanggar Pasal 351 ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP namun Majelis Hakim menjatuhkan putusan terhadap terdakwa yaitu menyatakan para terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan tidak bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan sehingga membebaskan para terdakwa, padahal sesuai surat visum et repertum korban telah dinyatakan mengalami luka meskipun tidak dijelaskan dimana saja letak lukanya dalam visum tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pembuktian perbuatan terdakwa tindak pidana penganiayaan berdasarkan fakta persidangan pada Putusan Nomor 424/Pid.B/2018/PN Dpk ditinjau berdasakan Pasal 351 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Pidana? Dan bagaimana pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negri Depok dalam Putusan Nomor 424/Pid.B/2018/PN Dpk? Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dasar pertimbangan hakim dalam membebaskan para terdakwa tersebut ialah dikarenakan diagonasa pemeriksaan dokter atas nama Arby Wibowo pun tidak diterangkan secara detail luka korban dibagian tubuh mana meskipun surat visum tersebut menyatakan bahwa korban mengalami luka
i Kata Kunci: Penganiayaan, Visum Et Repertum, Pertimbangan Hakim.