Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

PANDU AFRIYANTO, 161020250016, PENERAPAN


PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DITINJAU
BERDASARKAN PASAL 351 AYAT (1) KITAB UNDANG-
UNDANG HUKUM PIDANA (Analisis Putusan Nomor
424/Pid.B/2018/PN Dpk) Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas
Hukum, Universitas Pamulang.
Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa
pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negri Depok dalam Putusan
Nomor 424/Pid.B/2018/PN Dpk atas perkara tindak pidana
penganiayaan. Tujuannya adalah agar dapat diketahui apa yang menjadi
dasar majelis hakim dalam memutuskan perkara tindak pidana
penganiayaan dalam Putusan Nomor 424/Pid.B/2018/PN Dpk. Untuk
mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian
hukum normatif yang mengkaji norma-norma hukum yang berlaku.
Penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang
merupakan data sekunder. Dalam hal ini penelitian hukum normatif
mengkaji norma-norma hukum positif terkait tindak pidana
penganiayaan. Permasalahan dalam penelitian ini ialah bahwa dalam
Putusan Nomor 424/Pid.B/2018/PN Dpk dengan terdakwa Daniel dan
Eli Santi Alias Eli yang melakukan Tindak Pidana Penganiayaan
terhadap Andri Pirmansyah dan Arby Wibowo sebagai korban dengan
memukul kepala korban sebanyak satu kali. Sedangkan terdakwa Eli
menginjak-injak muka saksi Arby Wibowo. Terdakwa telah dituntut
oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif
dengan dakwaan Kesatu Pasal 170 ayat (1) atau Kedua melanggar Pasal
351 ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP namun Majelis
Hakim menjatuhkan putusan terhadap terdakwa yaitu menyatakan para
terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan tidak bersalah
melakukan tindak pidana penganiayaan sehingga membebaskan para
terdakwa, padahal sesuai surat visum et repertum korban telah
dinyatakan mengalami luka meskipun tidak dijelaskan dimana saja letak
lukanya dalam visum tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu bagaimana pembuktian perbuatan terdakwa tindak pidana
penganiayaan berdasarkan fakta persidangan pada Putusan Nomor
424/Pid.B/2018/PN Dpk ditinjau berdasakan Pasal 351 ayat (1) Kitab
Undang-undang Hukum Pidana? Dan bagaimana pertimbangan Majelis
Hakim Pengadilan Negri Depok dalam Putusan Nomor
424/Pid.B/2018/PN Dpk? Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa dasar pertimbangan hakim dalam membebaskan para terdakwa
tersebut ialah dikarenakan diagonasa pemeriksaan dokter atas nama
Arby Wibowo pun tidak diterangkan secara detail luka korban dibagian
tubuh mana meskipun surat visum tersebut menyatakan bahwa korban
mengalami luka

i
Kata Kunci: Penganiayaan, Visum Et Repertum, Pertimbangan Hakim.

Anda mungkin juga menyukai