Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

HUKUM ACARA PERATUN

Disusun Oleh :
Fajria Utami. W
45210650102

FAKULTAS ILMU HUKUM


UNIVERSITAS BOSOWA
2022/2023
Menurut ketentuan Pasal 1 angka 4 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo
Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
sengketa TUN adalah sengketa yang timbul antara orang atau Badan Hukum
perdata baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkan
Keputusan Tata Usaha Negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan Keputusan Tata
Usaha Negara menurut ketentuan pasal 1 angka (3) Undang-Undang No. 5
Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha
Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
bersifat konkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi
seseorang atau badan hukum perdata.

Ciri-ciri sengketa dimaksud antara lain:


a. Para Pihak yang Bersengketa
b. Diselesaikan di pengadilan tata usaha negara dan pengadilan tinggi tata
usaha negara di lingkungan peradilan tata usaha negara.
c. Keputusan Tata Usaha Negara Sebagai Objek Sengketa.
d. Mengajukan Gugatan Tertulis.
e. Terdapat Tenggang Waktu Mengajukan Gugatan.
f. Asas Praduga Tak Bersalah
g. Peradilan In Absentia.
h. Pemeriksaan Perkara Dengan Acara Biasa, Acara Cepat, dan Acara
Singkat.

Rumusan unsur-unsur, sebagai berikut:


1. Penetapan tertulis;
2. Dikeluarkan oleh Badan/Pejabat Tata Usaha Negara;
3. Berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara;
4. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Bersifat konkrit, individual dan final;
6. Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.

Ke-6 (enam) elemen tersebut bersifat komulatif, artinya untuk dapat disebut
Keputusan Tata Usaha Negara yang dapat disengketakan di Pengadilan Tata
Usaha Negara harus memenuhi keseluruhan elemen tersebut.

Alur Penyelesaian Sengketa Tata Usaha Negara Berdasarkan Peraturan


PerundangUndangan
Sengketa tata usaha negara diselesaikan di Pengadilan Tata Usaha Negara
dengan mengajukan gugatan tertulis yang berisi tuntutan agar Keputusan
Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah,
dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.
Adapun alur penyelesaian sengketa tata usaha negara antara lain:
a. Upaya Administratif
Upaya administratif adalah suatu prosedur yang dapat ditempuh oleh
seorang atau badan hukum perdata apabila ia tidak puas terhadap
suatu Keputusan Tata Usaha Negara
b. Gugatan Melalui Pengadilan Tata Usaha Negara

Adapun ketentuan mengenai pengajuan gugatan pada Pengadilan Tata


Usaha Negara yaitu:
1. Gugatan
Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan atau
pejabat tata udaha negara dan diajukan ke pengadilan untuk
mendapatkan putusan.
2. Prosedur Dismissal
3. Pemeriksaan Persiapan
4. Pemeriksaan Perkara di Tingkat Pertama
5. Pembuktian
6. Putusan Pengadilan
7. Pelaksanaan Putusan Pengadilan
8. Pemeriksaan di Tingkat Banding
9. Pemeriksaan di Tingkat Kasasi
10. Pemeriksaan Peninjauan Kembali

ciriciri dari sengketa tata usaha negara antara lain: ada para pihak yang
bersengketa, diselesaikan di pengadilan tata usaha negara, keputusan tata
usaha negara sebagai objek sengketa, mengajukan gugatan tertulis, terdapat
tenggang waktu mengajukan gugatan, pemberlakuan asas praduga tak
bersalah peradilan in absentia, serta pemeriksaan dengan acara biasa, acara
singkat dan acara cepat.
Adapun alur penyelesaian sengketa tata usaha negara antara lain: upaya
administratif dan gugatan melalui pengadilan tata usaha negara. Dalam
penyelesaian sengketa tata usaha negara melalui gugatan melalui pengadilan
tata usaha negara dimulai dengan pengajuan gugatan ke pengadilan tata
usaha negara oleh penggugat, dilanjutkan dengan prosedur dismissal atau
rapat permusyawaratan pengadilan untuk memutuskan dengan suatu
penetapan bahwa gugatan dinyatakan tidak diterima atau tidak berdasar.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan persiapan oleh hakim untuk melengkapi
gugatan yang kurang jelas.

Anda mungkin juga menyukai