TENTANG
Pada saat surat keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala Puskesmas
Mangkung Nomor SK/…/2016 Tentang Kebijakan Pengelolaan Puskesmas
Mangkung, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
KEDUA :
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkandengan ketentuanapabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Mangkung
1. Evaluasi terhadap pelaksanaan uraian tugas pegawai sebagai pelaksana program oleh
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Penanggungjawab
Perorangan (UKP) dilakukan setiap enam bulan sekali.
9) Materi lain yang khusus sesuai dengan kompetensi jabatan yang dibutuhkan.
8) Materi lain yang khusus sesuai dengan kompetensi jabatan yang dibutuhkan.
3. Materi orientasi organisasi diberikan oleh Kepala Puskesmas, Kepala Sub Bagian Tata
Usaha, Wakil Manajemen Mutu, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP), dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
4. Materi orientasi praktik kerja terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) diberikan di masing-masing unit oleh pegawai
unit terkait.
5. Evaluasi pelatihan yang diikuti oleh pegawai dilakukan dalam jangka waktu 3 (tiga)
bulan pasca pelatihan.
6. Pegawai baru bekerja di puskesmas maupun pegawai yang baru ditugaskan termasuk
Kepala Puskesmas dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) wajib mengikuti
program orientasi pegawai selama sepuluh hari kerja dan mendapatkan honorarium
sesuai dengan peraturan yang berlaku di Puskesmas Mangkung.
10. Pemberdayaan masyarakat dilakukan mulai dari pelaksanaan survey mawas diri,
perencanaan kegiatan, monitoring, dan evaluasi kegiatan puskemas.
13. Kepala Puskesmas melakukan kajian setiap satu tahun sekali terhadap akuntabilitas
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Penanggungjawab Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP), penanggungjawab unit dan penanggungjawab program
bertujuan untuk menilai pencapaian kinerja dari tujuan pelayanan dan tidak
menyimpang dari visi, misi, tujuan, kebijakan puskesmas, maupun strategi pelayanan.
14. Penilaian kinerja pegawai dilakukan setiap satu bulan sekali oleh masing-masing
penanggungjawab Upaya Puskesmas yaitu Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
16. Pendelegasian wewenang oleh Kepala Puskesmas diberikan kepada Kepala Tata
Usaha, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Penanggungjawab
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan/atau Wakil Manajemen Mutu Puskesmas.
18. Pendelegasian wewenang oleh Wakil Manajemen Mutu Puskesmas diberikan kepada
Document Control Puskesmas.
19. Kriteria yang perlu diperhatikan oleh Penanggungjawab upaya Puskesmas dalam
mendelegasikan wewenang kepada pelaksana kegiatan apabila meninggalkan tugas
yaitu masa kerja pegawai, serta kompetesi dan kemampuan yang dimiliki oleh
pegawai pelaksana.
b. Petugas Medis maupun Non Medis tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan
di puskesmas dan tidak ada Petugas Pengganti.
c. Tanggungjawab atas pelaksanaan wewenang tidak beralih dan tetap berada pada
pemberi pendelegasian wewenang;
d. Penerima pendelegasian wewenang hanya bertindak untuk dan atas nama yang
memberikan delegasi wewenang;
f. Wewenang atau tugas yang dilimpahkan harus sesuai dengan kemampuan dan
keterampilan yang telah dimiliki oleh penerima pendelegasian wewenang;
22. Pelaksana kegiatan (pegawai yang diberikan wewenang untuk menjalankan kegiatan)
wajib memberikan umpan balik atau pelaporan kepada Penanggungjawab Upaya
Kesehatan Puskesmas dan Pimpinan Puskesmas untuk perbaikan kinerja dan tindak
lanjut.
b. Penomoran/pengkodean dokumen;
c. Penggunaan header-footer;
d. Distribusi dokumen;
e. Perubahan dokumen;
30. Melaksanakan kajian untuk menilai dampak negatif yang mungkin dihasilkan akibat
pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas, sehingga dapat
dilakukan upaya perbaikan dan pencegahan.
31. Kajian dampak negatif diwujudkan dengan menerapkan manajemen risiko dalam
pelaksanaan program maupun pelayanan di Puskesmas, mulai dari administrasi,
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), sampai dengan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM).
32. Anggaran yang tersedia di puskesmas baik untuk pelayanan di dalam gedung
puskesmas, maupun untuk pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
puskesmas perlu dikelola dengan baik untuk akuntabilitas dan efisiensi dalam
penggunaan anggaran.
33. Penggunaan anggaran puskesmas dapat berubah sesuai dengan kebijakan Kepala
Puskesmas (fleksibelitas anggaran).
34. Audit keuangan oleh pihak luar dilakukan setiap satu tahun sekali.
35. Rapat monitoring dan evaluasi kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) diadakan setiap seminggu sekali.
36. Rapat monitoring dan evaluasi pihak administrasi atau manajemen Puskesmas
diadakan setiap satu bulan sekali.
37. Pengambilan keputusan dalam upaya peningkatan pelayanan di puskesmas maupun
pengembangan program-program kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
harus didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat.
38. Data dan Informasi yang harus tersedia di Puskesmas Mangkung, meliputi :
b. Demografi;
d. surveilans epidemiologi;
h. Profil Kesehatan;
1) Hak
2) Kewajiban
c) Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima sesuai ketentuan yang
berlaku di puskesmas.
1) Hak
a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
puskesmas.
2) Kewajiban
41. Monitoring terhadap kinerja pihak ketiga dilakukan secara berkala sesuai dengan
perjanjian dan ketentuan yang berlaku.
Ditetapkan di Mangkung