Anda di halaman 1dari 14

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MANGKUNG

NOMOR: SK/PKM- /.../2023

TENTANG

KEBIJAKAN PENGELOLAAN PUSKESMAS MANGKUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS MANGKUNG

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan puskesmas sesuai dengan


perencanaan puskesmas yang berdasarkan pada analisis kesehatan
masyarakat, maka perlu disusun kebijakan pengelolaan puskesmas;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang
PengelolaanPuskesmas Mangkung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

Peraturan Pemerintah nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai


Negeri Sipil
2.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015


tentangAkreditasi Puskesmas, klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
4. 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


857/MENKES/SK/IX/2009 Tentang PedomanPenilaian
KinerjaSumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MANGKUNG TENTANG


KEBIJAKAN PENGELOLAAN PUSKESMAS MANGKUNG

Kebijakan tata kelola sarana,pemenuhan terhadap persyaratan ketenagaan,


KESATU : kegiatan pengelolaan,hak dan kewajiban pengguna, kontrak dengan pihak
ketiga, pemeliharaan sarana dan prasarana di Puskesmas
Mangkungsebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari keputusan ini.

Pada saat surat keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala Puskesmas
Mangkung Nomor SK/…/2016 Tentang Kebijakan Pengelolaan Puskesmas
Mangkung, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

KEDUA :
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkandengan ketentuanapabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Mangkung

Pada tanggal 1 Maret 2018

Kepala Puskesmas Mangkung


LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
I PUSKESMAS
MANGKUNG
NOMOR : SK/PKM-
MANGKUNG/ ... /2018
TENTANG : TATA KELOLA
SARANA,PEMENUHAN
TERHADAP
PERSYARATAN
KETENAGAAN,
KEGIATAN
PENGELOLAAN,HAK
DAN KEWAJIBAN
PENGGUNA, KONTRAK
DENGAN PIHAK
KETIGA,
PEMELIHARAAN
SARANA DAN
PRASARANA
PUSKESMAS
MANGKUNG

KEBIJAKAN PENGELOLAANPUSKESMAS MANGKUNG

1. Evaluasi terhadap pelaksanaan uraian tugas pegawai sebagai pelaksana program oleh
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Penanggungjawab
Perorangan (UKP) dilakukan setiap enam bulan sekali.

2. Program orientasi pegawai terdiri dari :

a. Orientasi Pegawai di Puskesmas Mangkung, terdiri dari :

1) Tugas, fungsi, visi, misi, dan kewenangan organisasi;

2) Kedudukan dan struktur organisasi;

3) Kebijakan dan strategi organisasi;

4) Sarana dan prasarana organisasi;

5) Indikator kinerja organisasi;

6) Standar prosedur operasional;

7) Nilai-nilai atau prinsip organisasi;

8) Penulisan kertas kerja; dan

9) Materi lain yang khusus sesuai dengan kompetensi jabatan yang dibutuhkan.

b. Praktik Kerja di Lingkungan Puskesmas Mangkung, terdiri dari :

1) Konsep dan tahapan praktik kerja;

2) Uraian tugas atau standar kompetensi jabatan;


3) Peraturan perundang-undangan yang terkait tugas jabatannya;

4) Praktik kerja sesuai tugas jabatan;

5) Evaluasi hasil pelaksanaan tugasnya;

6) Saran perbaikan untuk pelaksanaan tugasnya;

7) Penulisan kertas kerja;

8) Materi lain yang khusus sesuai dengan kompetensi jabatan yang dibutuhkan.

3. Materi orientasi organisasi diberikan oleh Kepala Puskesmas, Kepala Sub Bagian Tata
Usaha, Wakil Manajemen Mutu, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP), dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).

4. Materi orientasi praktik kerja terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) diberikan di masing-masing unit oleh pegawai
unit terkait.

5. Evaluasi pelatihan yang diikuti oleh pegawai dilakukan dalam jangka waktu 3 (tiga)
bulan pasca pelatihan.

6. Pegawai baru bekerja di puskesmas maupun pegawai yang baru ditugaskan termasuk
Kepala Puskesmas dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) wajib mengikuti
program orientasi pegawai selama sepuluh hari kerja dan mendapatkan honorarium
sesuai dengan peraturan yang berlaku di Puskesmas Mangkung.

7. Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),


Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), maupun pelaksana
program/kegiatan berkesempatan untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan
kompetensi dan tugas pokok.
8. Penanggungjawab upaya dan penanggungjawab progam puskesmas harus melakukan
pencatatan terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dan/atau upaya puskesmas dan
melakukan pelaporan kepada Kepala Puskesmas.

9. Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),


Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Penanggungjawab program
dan/atau pelaksana kegiatan bertanggung jawab untuk memfasilitasi kegiatan
pembangunan berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

10. Pemberdayaan masyarakat dilakukan mulai dari pelaksanaan survey mawas diri,
perencanaan kegiatan, monitoring, dan evaluasi kegiatan puskemas.

11. Penanggungjawab program dan/atau pelaksana kegiatan wajib melaksanakan


komunikasi dengan sasaran program dan masyarakat tentang penyelenggaraan
program dan kegiatan puskesmas.

12. PenanggungjawabUpaya Puskesmas berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan


pencapaian kinerja Upaya Puskesmas kepada Kepala Puskesmas dan melakukan
tindak lanjut untuk perbaikan.

13. Kepala Puskesmas melakukan kajian setiap satu tahun sekali terhadap akuntabilitas
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Penanggungjawab Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP), penanggungjawab unit dan penanggungjawab program
bertujuan untuk menilai pencapaian kinerja dari tujuan pelayanan dan tidak
menyimpang dari visi, misi, tujuan, kebijakan puskesmas, maupun strategi pelayanan.

14. Penilaian kinerja pegawai dilakukan setiap satu bulan sekali oleh masing-masing
penanggungjawab Upaya Puskesmas yaitu Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

15. Penilaian akuntabilitas Penanggungjawab Upaya Puskesmas Mangkung meliputi :


a. Menentukan indikator kinerja puskesmas;
b. Mengevaluasi capaian kinerja pelayanan dan program sesuai indikator yang telah
ditetapkan;
c. Menganalisis hasil capaian kinerja pelayanan dan program;
d. Melaporkan kegiatan pelayanan dan program yang dijalankan kepada Pimpinan
Puskesmas;
e. Mengkaji kinerja Puskesmas apakah relevan dengan visi, misi, tujuan dan
Kebijakan Puskesmas;

16. Pendelegasian wewenang oleh Kepala Puskesmas diberikan kepada Kepala Tata
Usaha, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Penanggungjawab
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan/atau Wakil Manajemen Mutu Puskesmas.

17. Penanggungjawab upaya Puskesmas wajib melakukan pendelegasian wewenang


kepada pelaksana kegiatan apabila meninggalkan tugas.

18. Pendelegasian wewenang oleh Wakil Manajemen Mutu Puskesmas diberikan kepada
Document Control Puskesmas.

19. Kriteria yang perlu diperhatikan oleh Penanggungjawab upaya Puskesmas dalam
mendelegasikan wewenang kepada pelaksana kegiatan apabila meninggalkan tugas
yaitu masa kerja pegawai, serta kompetesi dan kemampuan yang dimiliki oleh
pegawai pelaksana.

20. Pendelegasian wewenang dapat dilakukan dalam keadaan :

a. Terdapat kebutuhan pelayanan yang melebihi ketersediaan Petugas Medis


maupun Non Medis di fasilitas pelayanan Puskesmas; dan

b. Petugas Medis maupun Non Medis tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan
di puskesmas dan tidak ada Petugas Pengganti.

21. Pendelegasian wewenang dilakukan dengan ketentuan, sebagai berikut :

a. Diberikan dalam hubungan kerja internal;


b. Pendelegasian wewenang wajib memberikan instruksi (penjelasan) kepada yang
diserahi wewenang dan berhak untuk meminta penjelasan mengenai
pelaksanaan wewenang tersebut;

c. Tanggungjawab atas pelaksanaan wewenang tidak beralih dan tetap berada pada
pemberi pendelegasian wewenang;

d. Penerima pendelegasian wewenang hanya bertindak untuk dan atas nama yang
memberikan delegasi wewenang;

e. Wewenang atau tugas yang dilimpahkan tidak bersifat terus menerus;

f. Wewenang atau tugas yang dilimpahkan harus sesuai dengan kemampuan dan
keterampilan yang telah dimiliki oleh penerima pendelegasian wewenang;

g. Pelaksanaan wewenang atau tugas yang dilimpahkan tetap dibawah pengawasan


pemberi pendelegasian wewenang;

h. Pemberi pendelegasian wewenang tetap bertanggungjawab atas tugas yang


didelegasikan sepanjang pelaksanaannya sesuai dengan pendelegasian yang
diberikan;

i. Pemberi pendelegasian wewenang wajib memantau pelaksanaan pendelegasian


wewenang tersebut;

j. Tugas yang dilimpahkan tidak termasuk pengambilan keputusan klinis sebagai


dasar pelaksanaan tindakan;

k. Pelimpahan suatu tindakan kedokteran atau kedokteran gigi kepada perawat,


bidan atau tenaga kesehatan tertentu lainnya dilakukan secara tertulis
sebagaimana tercantum pada lampiran surat keputusan ini;

22. Pelaksana kegiatan (pegawai yang diberikan wewenang untuk menjalankan kegiatan)
wajib memberikan umpan balik atau pelaporan kepada Penanggungjawab Upaya
Kesehatan Puskesmas dan Pimpinan Puskesmas untuk perbaikan kinerja dan tindak
lanjut.

23. Pedoman, panduan, kerangka acuan, dan prosedur penyelenggaraan program/upaya


Puskesmas dan kegiatan pelayanan puskesmas disusun berdasarkan panduan tata
naskah yang dibuat oleh Puskesmas Mangkung, didokumentasikan, dan dikendalikan.
24. Dokumen Puskesmas harus dikendalikan mencakup semua dokumen yang digunakan
dalam Sistem Manajemen Mutu yang dijalankan, baik dokumen internal maupun
eksternal seperti kebijakan, pedoman, panduan, kerangka acuan, Standar Prosedur
Operasional, formulir dan dokumen pendukung lainnya (catatan mutu).

25. Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk memastikan prosedur


pengendalian dokumen berjalan, sehingga seluruh dokumen tersedia sesuai kebutuhan
dan terkendali. Pengendali dokumen bertanggung jawab membantu wakil manajemen
mutu dalam pelaksanaan teknis prosedur pengendalian dokumen.

26. Kegiatan pengendalian dokumen di Puskesmas Mangkung, terdiri atas :

a. Penerbitan dan persetujuan dokumen;

b. Penomoran/pengkodean dokumen;

c. Penggunaan header-footer;

d. Distribusi dokumen;

e. Perubahan dokumen;

f. Kaji ulang isi dokumen.

27. Komunikasi Internal antara Kepala Puskesmas dengan Penanggungjawab Upaya


Kesehatan Puskesmas, Penanggungjawab program/unit layanan dan Pelaksana
program/layanan dilakukan dalam bentuk Lokakarya mini lintas program, Lokakarya
mini lintas sektor, apel pagi, apel siang yang diselenggarakan secara periodik maupun
pertemuan lain (insidental) sesuai kebutuhan, serta menggunakan media dan teknologi
komunikasi yang tersedia.

28. Komunikasi Internal dilakukan untuk membahas dan/atau mengkoordinasikan


pelaksanaan dan permasalahan dalam melakukan Upaya/Kegiatan Kesehatan di
Puskesmas Mangkung.
29. Petugas bertanggung jawab agar mendokumentasikan kegiatan-kegiatan komunikasi
internal dan menindak lanjuti rekomendasi dari hasil komunikasi internal.

30. Melaksanakan kajian untuk menilai dampak negatif yang mungkin dihasilkan akibat
pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas, sehingga dapat
dilakukan upaya perbaikan dan pencegahan.

31. Kajian dampak negatif diwujudkan dengan menerapkan manajemen risiko dalam
pelaksanaan program maupun pelayanan di Puskesmas, mulai dari administrasi,
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), sampai dengan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM).

32. Anggaran yang tersedia di puskesmas baik untuk pelayanan di dalam gedung
puskesmas, maupun untuk pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
puskesmas perlu dikelola dengan baik untuk akuntabilitas dan efisiensi dalam
penggunaan anggaran.

33. Penggunaan anggaran puskesmas dapat berubah sesuai dengan kebijakan Kepala
Puskesmas (fleksibelitas anggaran).

34. Audit keuangan oleh pihak luar dilakukan setiap satu tahun sekali.

35. Rapat monitoring dan evaluasi kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) diadakan setiap seminggu sekali.

36. Rapat monitoring dan evaluasi pihak administrasi atau manajemen Puskesmas
diadakan setiap satu bulan sekali.
37. Pengambilan keputusan dalam upaya peningkatan pelayanan di puskesmas maupun
pengembangan program-program kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
harus didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat.

38. Data dan Informasi yang harus tersedia di Puskesmas Mangkung, meliputi :

a. Data wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab;

b. Demografi;

c. Pola penyakit terbanyak;

d. surveilans epidemiologi;

e. Evaluasi dan pencapaian kinerja pelayanan;

f. Evaluasi dan pencapian kinerja;

g. Data Kunjungan; dan

h. Profil Kesehatan;

39. Hak dan kewajiban pengguna puskesmas

a. Pengguna Pelayanan Klinis (pasien)

1) Hak

a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di


puskesmas.

b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien/pelanggan.

c) Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.

d) Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi


dan standar prosedur operasional .

e) Memperoleh layanan yang efektif, efisien sehingga pasien terhindar dari


kerugian fisik dan materi.

f) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.


g) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
(second opinion) yang memiliki Surat Ijin Praktek (SIP) baik didalam
maupun diluar puskesmas.

h) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya termasuk


data-data medisnya.

i) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan


oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.

j) Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan


medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko tindakan dan
komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.

k) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.

l) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan


di puskesmas.

m) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan puskesmas terhadap


dirinya.

n) Menggugat dan atau menuntut puskesmas apabila puskesmas diduga


memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata maupun pidana.

o) Mengeluhkan pelayanan puskesmas yang tidak sesuai dengan standar


pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

2) Kewajiban

a) Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya

b) Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter, dokter gigi, serta perawat

c) Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima sesuai ketentuan yang
berlaku di puskesmas.

d) Mematuhi ketentuan lainnya yang berlaku di puskesmas.

b. Sasaran Program (masyarakat)

1) Hak
a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
puskesmas.

b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban sasaran program


puskesmas.

c) Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.

d) Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi


dan standar prosedur operasional.

e) Memperoleh layanan yang efektif, efisien sehingga sasaran program


terhindar dari kerugian fisik dan materi.

f) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.

g) Meminta konsultasi tentang masalah kesehatan yang dialaminya.

h) Mendapatkan informasi kesehatan yang sesuai kebutuhan.

i) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelaksanaan program puskesmas.

j) Menggugat dan atau menuntut puskesmas apabila puskesmas diduga


memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata maupun pidana.

k) Mengeluhkan pelayanan program puskesmas yang tidak sesuai dengan


standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

2) Kewajiban

a) Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatan


yang ada.

b) Mematuhi nasehat dan petunjuk dari petugas pelaksana program


puskesmas.

c) Memberi imbalan jasa atas pelayanan program yang diterima sesuai


ketentuan yang berlaku di puskesmas.

d) Mematuhi ketentuan lainnya yang berlaku di puskesmas.


40. Prosespenyelenggaraan kontrak/perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga mengikuti
peraturan perundangan yang berlaku dan menjamin bahwa kegiatan yang
dikontrakkan pada pihak ketiga dilaksanakan sesuai dengan rencana dan menaati
peraturan perundangan yang berlaku.

41. Monitoring terhadap kinerja pihak ketiga dilakukan secara berkala sesuai dengan
perjanjian dan ketentuan yang berlaku.

Ditetapkan di Mangkung

Pada tanggal 1 Maret 2018

Kepala Puskesmas Mangkung

Anda mungkin juga menyukai