Anda di halaman 1dari 2

SAMPAH PLASTIK MENDATANGKAN UANG

Gesti, Gita, Gunawan dan Gara adalah murid-murid kelas XII SMA. Mereka bersahabat sejak kecil.
Teman-teman biasa memanggil mereka dengan sebutan 4G. Mereka tinggal di suatu desa bernama desa
bulan.Saat malam hari tiba-tiba hujan mengguyur desa bulan hingga pagit tiba hujan pun tak kunjung
berhenti sehingga terjadilah banjir. Penduduk desa bulan semua khawatir mereka segera
menyelamatkan diri dan menyelamatkan barang - barang yang mereka perlukan. Penduduk desa pun
bingung, Mengapa setiap hujan datang pasti desanya selalu terjadi banjir? Warga desa pun bertanya-
tanya Setelah diselidiki, ternyata warga-warga di desa tersebut sepertinya kurang memperdulikan
lingkungan contohnya seperti membuang sampah sembarangan akibatnya al iran air dan sungai yang
bernama sungai Kasihan menjadi tidak lancar karena banyaknya sampah yang dibuang makanya setiap
hujan datang sering terjadi banjir.

Melihat desa mereka yang sering banjir Gesti, Gita, Gunawan dan Gara pun mulai berinisiatif untuk
mengolah sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat ,sembari mengisi waktu luang Mereka agar
lebih efektif .Mereka lalu menjual barang itu, dan uangnya ditabung untuk tambahan biaya kuliah
nantinya.Dan para warga yang melihat para 4G pun termotivasi untuk tidak membuang sampah
sembarangan mereka juga berusaha memanfaatkan sampah serta mulai peduli terhadap lingkungan
dengan tidak membuang sampah sembarangan. 4G mereka dikenal dengan anak yang peduli
lingkungan, karena setiap hari mereka selalu menunjukkan sikap peduli lingkungan, misalnya membuang
sampah pada tempatnya, memisah sampah organik dengan sampah anorganik.

Suatu hari, setelah usai Ujian Nasional, mereka bermusyawarah untuk melakukan pengolahan
sampah.

“Hei temen-temen, kita kan udah selesai Ujian Nasional nih, otomatis banyak waktu luang kan? Gimana
kalau kita mengolah sampah plastik lagi? Kan lumayan tuh uangnya, dapat untuk menambah biaya
kuliah.” Ujar gesti

“Iya tuh, benar kata Gesti.” Gumam Gunawan

“Iya aku setuju banget tuh. Kamu gimana Gara? setuju kan?” Ujar gita

“Pastinya setuju dong....” Jawab gara

“Nah, semua kan udah pada setuju nih. Kapan kita buatnya?” tanya Gesti

“Emmm, gimana kalau besok di rumahku? Kebetulan di rumahku ada banyak botol-botol plastik.” Jawab
Gara

“Iya bisa.” Ujar Gesti, Gita, dan Gunawan bersamaan.

“Ya udah, aku tunggu besok di rumah jam 10, ok?” ujar Gara.
“Ok....” jawab Gesti, Gita, dan Gunawan kembali serentak.

Keesokan harinya mereka berkumpul dan mulai mengolah sampah plastik. Mereka menghasilkan
barang 3 kali lebih banyak dari biasanya. Lalu mereka menjualnya, dan barang itu langsung habis terjual.
Kegiatan itu terus mereka lakukan setiap harinya sampai pengumuman kelulusan tiba.

Beberapa minggu kemudian....

Pengumuman kelulusan pun tiba, mereka semua lulus.

“Alhamdulillah kita semua lulus. Yeee...” ujar Gita dengan kegembiraan.


“Ya, nggak sia-sia aku belajar sampai larut malam.” Gara menambahi.
“Ha, belajar? Beneran kamu Gar, belajar sampai larut malam?” tanya Gesti dengan perasaan tak
percaya.
“Yee, beneran lahh. Gak percaya?” tanya Gara
“Enggak. Setahu aku kan kamu gak pernah belajar.” Ujar Gesti.
“Itu kan setahu kamu....” protes Gara.
“Udah-udah, kok jadi berantem sih....” ujar Gunawan
“Iya nih, mending kita cari tempat kuliah aja.” Gumam Gita
Mereka lalu mencari universitas, dan akhirnya mereka menjadi mahasiswa di sebuah universitas
pekanbaru dengan hasil jualan barang dari sampah plastik yang selama ini mereka kumpulkan.
Dikarenakan kuliah membutuhkan biaya yang cukup besar Gesti, Gita, Gunawan dan Gara pun
mendiskusikan rencana mereka yang akan membangun sebuah toko yang menjual hasil kerajinan
tangan dari sampah agar usaha mereka lebih berkembang.

"Nah sekarang kan kita sudah kuliah nih, sebaiknya kita mencari uang sendiri dan tidak merepotkan
orang tua" Ujar Gita

"Bener tuh " Jawab Gesti

"Emm.... Bagaimana jika kita buka toko hasil kerajinan kita saja, lumayan untuk menambah uang saku "
Ujar Gara

"Setuju! " Jawab Gesti, Gita dan Gunawan bersamaan

Kemudian mereka pun membangun usaha tersebut dan toko mereka ramai pembeli sehingga mereka
dapat membiayai kuliah mereka sendiri.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai