Anda di halaman 1dari 4

Identitas Responden

Nama Responden : Sutari


Umur : 55 tahun
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : WatuUlo
Pekerjaan : Nelayan
Pewawancara
Nama : Fadlila Putri Almaidah
NIM : 190210101007
Hari/Tanggal : Rabu/31 Agustus 2022

Bapak biasanya buang sampah dimana?


Kalau buang sampah ya ini ada tempatnya kan (di depan rumah ada TPS), nanti dibuang di situ
nanti dibakar kalau sudah dibakar itu nanti dipindah lagi anunya (bekas pembakaran). Kalau
udah penuh dipindah dibuang.
Dibuang kemana?
Tambak yang membuang, jadi yang nyapu atau yang bersih-bersih nanti orang sini ditaruh
disampah itu lalu nanti dibakar.
Berarti nanti semua sampah langsung ditaruh disampah situ? Nggak dipilah-pilah
misalnya daun-daun sendiri lalu plastik-plastik sendiri?
Nggak, langsung dijadikan satu
Untuk petugasnya juga enggak ada ya pak?
Enggak ada, nanti orang sini bilang sama petugas tambak ini udah penuh tanahnya di kali itu
Ada iuran iuran nya gitu?
Nggak ada, urusan sama kalau kotorannya yang sudah dibakar karena tanahnya itu urusan
tambak udah.

Namanya bapak siapa?


Bapak sutari,
Umur?
55
Pendidikan terakhirnya?
SD
Alamatnya?
Watu Ulo
Pekerjaannya?
Nelayan, kalau sini mayoritasnya nelayan semua
Berangkat jam berapa pak biasanya?
Berangkatnya itu berangkatnya jam 4 sore pagi pulang jam 6 udah nyampe di pinggir berangkat
lagi jam 4 sore lagi.

Disini ada pokmaswasnya pak?


Nggak ada. Jadi kesadaran masyarakat sendiri.
Kalau kerja bakti kerja bakti ada?
Nggak ada,
Setahun sekali apa Sebulan sekali gitu nggak ada pak?
Nggak ada, setiap hari itu ya sudah bersih nanti pagi di bersihkan nanti sore jam 4 dibersihkan
lagi gitu ini. Jadi, nggak sampai numpuk nggak

Tadi saya sempet lihat ke muara sungainya, disitu banyak sampah, menurut bapak
bagaimana?
Gini tadi itu biasanya kalau ada kelompok saya itu ya saya kelompoknya itu rokok lomba-lomba
nih Ada yang datang dari Jember dari umid dari Manda lagi di bersihkan semua kalau di sini
nggak ada pengurus memang nggak ada pengurus keamanan anu pembersihan itu nggak ada Jadi
kalau di pinggir Muara itu nanti kalau dibakar sama orang ini dikumpulin dikumpulin dibakar
nanti.
Itu sampahnya dari masyarakat atau dari sungai?
Sungai. Iya bawa kalau banjir itu dari semua itu ya numpuk dan masyarakat Kalau banyak itu
dikumpulkan bakar
Yang kelompok itu kelompok bagaimana pak?
Kelompok itu kelompok KUB kan, tapi itu penanaman mangrove.
Kalau bersih-bersih nggak Ada petugas nggak agar kamu sadar sadar sendiri orang sini.

Disini ada yang mulung sampah gitu atau pengempul sampah?


Kalau gitu nggak ada, nggak ada malah kalau di sini cari anu itu ya cari barang-barang bekas
orang jauh-jauh.
Berarti ada orang mulung sampah tapi bukan orang sini?
Bukan, orang jauh dari mana sempolan sini bawa pikep, orang dari Jatisari sini gitu bawa sepeda
di sini setiap hari ada di pinggir muara sungai itu dicari
Orang di sini biasa jual sampahnya enggak?
Yang Sebagian, sebagian ada yang jual.
Berapaan? Enggak tahu ya.
Biasanya orang sana yang Cari, rumahnya di pinggir sungai biasanya

Kalau olahan sampah sendiri ada apa enggak pak?


Nggak ada, dibakar terus.
Kalau misal sudah penuh juga di muara sungai apa masyarakat nggak ada inisiatif missal
seseorang ayo monggo bersih-bersih bareng-bareng?
Gak ada dek. Nggak ada cuma sadar sendiri, nanti berapa orang sendiri itu dikumpulin sampai
dibakar sendiri itu.

Bapaknya sudah ada pernah yang ngajarin gak pakai misalkan milah-milah sampah gitu?
Gitu nggak ada di sini, itu nggak pernah ada yang ngajarin kalau sampah dikelola sini kalau nanti
ada di ini dan ini tidak ada walaupun saya itu banyak teman dari Mandala dari Jember. Itu nggak
nggak pernah kalau malah-malah. Nanti bikin sirup dari ini cuma itu. Kalau masalah sampah
belum ada
Bikin sirup, bikin tepung dari buah mangrove. Buah bugem itu kan apa itu asam-asam tapi
dikelola buat sirup itu banyak yang pesen, banyak yang bawa dari Jember ini tapi. Kalau mau
bikin itu enggak ada izin jadi orang sini itu takut soalnya enggak ada izin saya pernah bilang
sama orang Jember Siapa itu dari perikanan saya mohon Pak izinkan Pak saya mau bikin bikin
sirup kelompok saya pak, oh ya nanti saya usahakan, uh sampai sekaramg nggak ada, jadi males
banyak yang pesen enak sirupnya itu.

Di muara sungai itu kan banyak sampah, dari bapak sendiri ada saran nggak mau
diapakan biar nggak numpuk gitu?
Ya itu, satu-satu nya jalan kalau orang sini mau dibakar itu nanti kalau air udah surut, kering,
tanggal-tanggal 22 gitu kan udah surut air, nggak nyampek dipinggir muara air itu baru dibakar,
kalau masih ini air kan pasang itu amsih basah. Tapi nanati kalau udah kering nanti dibakar itu
habis itu, nanti bekasnya itu nanti kena air bersih kan. Jadi nanti kalau banjir lagi itu dating lagi.

Kalau buang sampah itu pak masyarakat sini biasanya dipilah dulu misal sampah organic
sama anorganik missal kayak sampah plastic sama daun-daunan kayak sawi, sampah
dapur itu dipisahkan apa dijadikan satu?
Dijadikan satu semua, langsung ditaruh disampah itu dibakar, nggak ada yang dipisah kalau
orang sini itu, solanya nggak ada yang ngajari itu kalau misal ini dipisahkan ini bisa di olah bisa
jadi pupuk, disini itu nggak ada

Kalau misal ada dari humasnya yang mewadahi seperti itu masyarakat bagaimana?
Insyaallah anu kalau mau ngelola itu kalau mau ngelola dibentuk berkelompok itu gabisa orang
sini itu, kalau dibentuk kelompok baru bisa, orang sini kerjanya dilaut kan nanti jam 4 sore
berangkat nanti jam 6 pagi dating, jadi siang dibuat malam,malam dibuat siang kalau sini.

Soalnya kalau orang sini itu kerjanya fokus dilaut, walaupun tetangga punya usaha ini, ngelola
pariwisata di gunung, orang sini tidak pernah usik, entah kerja itu yaudah itu yang dikerjain,
kerjaan saya ya saya, kalau orang sini usik masalah pengelolaan gunung dijadikan pariwisata uhh
kisruh semua masyarakat sini, orang sini nggak.

Disini sampah paling banyak itu smapah apay a pak?


Sampah saun ini dek, sampah daun waru ini
Kira-kira kalau misalkan ada pengolahan, bapaknya mungkin ada saran diolah jadi apa?
Ya insyaallah bisa orang sini, nanti kan misalnya kan nanti mau dikumpulin kalau sudah penuh
nanti dikelola kan disini itu kan nggak tiap hari kerja terus kan, kalau ombak besar ya libur, lain
sama puger,kalau ombak besar kerja, kan banyak orang yang mati disana, kalau orang sini
nyantai kerjanya, kalau ombak besar nggak kerja orang sini, ini mulai kemarin kan besar
ombaknya, ya nggk kerja.
Kalau yang paling banyak disini kan sampah daun ya pak, missal kalau daunnya
dikumpulkan lalu dijadikan pupuk, itu menurut bapak gimana?
Bagus itu, bagus kan sekarang kan bnyak kalau saya lihat di youtube-youtube itu kan banyak
sampah dikelola dijadikan pupuk dicampur bubuk kendang, bisa bisa kalau disini, soalnya kalau
disini sampah-sampah banyak dipinggir-pinggir sungai itu ya bahan-bahan plastic kalau ada
yanga mengelola kan bisa dikumpulin orang itu yang tidak punya kerjaan missal perempuan
udah tua-tuan setengah abad itu kan bis acari-cari plastic, nambah-namabh ekonomi, bisa orang
sini.

Kalau ada yang anu, kalau kamu cari nanti saya yang beli disini bisa, solanya disini itu kan
nggak bisa dipisahkan itu nggak ada yang beli, nggak ada yang mengelola, kalau ada yang
mengelola mungkin ya mungkin banyak yang nyari itu, daripada singa-siang, pagi nganggur.

Anda mungkin juga menyukai