Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fajar Sandika (200905021)

Kategori Koding Peristiwa/proses wawancara Memo

B Saniah: untuk yang awalnya


dulu yakan ada keripik jeruju,
kerupuk ikan teri, kerupuk ikan
tongkol, sirup buah perempat, ada
selai, ada selimut api-api banyak
sih, teh jeruju, cuman yang selama
ini dibuat cuman kerupuk jeruju
karena lebih larisan ini. buah sulit
untuk di dapat sama yang lainnya
jugak musiman.
Pewawancara: kenapa buk bisa
larisan yang kerupuk jeruju?
Bu sania: karena ini yang diminati
orang luar, kayak anak sekolah
sering mesen.
Pewawancara: biasanya untuk
yang mesan dari kalangan anak-
anak sekolah atau dewasa?
Ibu saniah: anak-anak yang masih
sekolah juga kayak SMP DAN
SMA untuk dijual kembali oleh
mereka ataupun untuk oleh-oleh
buat gurunya, tapi yang bulan
puasa semalam untuk pesanan
kerupuk ini ke Jakarta jugak ada
man paket.
Pewawancara: berapa mereka
paling banyak memesan bu?
Ibu saniah: untuk kerupuknya 20
pcs untuk sirupnya 10 pcs
Pewawancara: ibu itu kan yang
pesan orang dari jakarta itu
memang orang yang udah tau
kerupuk ini dari sini atau ibuk
ada lagi pemasarn lagi melalui
media sosial kek facebook, ig,
atau wa?
Ibu saniah: kan sudah ada yang
udah atau dan juga melalui
facebook. Itu akan dikelola oleh
ketua kita. Kalau untuk kelompok
ibu-ibu yang ketuanya itu ibu Jum
sebagai kelompok Muara
Tanjung.
Kalau untuk anggota berapa orang
ibu?
Ibu saniah: kalau dulu banyak si
tapi sekarang tinggal 17 orang.
Kenapa orang-orang yang
tergabung dalam kelompok ini
bisa mencar atau keluar?
Ibu saniah: awalnya kan kita gak
dapat uang. Kita buat kerupuk ini
selalu mencoba-coba nanti gagal
terus gagal. Hanya dari 2011
inilah yang istilahnya kita mampu
menghasilkan. Tadinya mungkin
orag bosan kan tidak dapat uang
kan. Ah ngapainlah kerjaan kayak
gini kan gitu. Karena kita dulu
dikasih tau sama orang barat lah
kita bilang kawannya buk jumiati.
Dikasih tau dia ini mangroeve
bisa dia bahwa ini mangroeve bisa
di jadikan makanan. Orang lauar
dari Jakarta ke sini. Tadinya ibuk
ini buat kerupuk ini gagal gak
terlalu masak dan tidak kering.
Kita olah dulu, kita tumbuk
daunnya, lalu kita peras, dan di
rebus, kita masukkan ke tepung
dan di adon lalu kita rebus lagi
dan kita potong lagi, kita jemur
lagi. Kurang enak
Jadi kalau yang sekarang yang
benar gimana?
Ibu saniah: asal kita belender aja
daun magroeve nya itu kita rebus
kita masukkan ke tepung dan kita
adon, kita cetak dan langsung kita
goreng jadi lebih renyah.
Pewawancara: kenapa tidak selalu
nyetok barang atau ibu-ibunya
tidak selalu buat?
Ibu saniah: cuman ibu yang bisa
buat, ibu-ibu yang lain tidak bisa.
Terkadang ibu capek. Ibuk lah
sama buk Jumini yang bisa buat
kalau ibu gak buat dan malas
buatnya ya gak selalu nyetok itu
barangnya. Karena buat kerupuk
ini gampang-gampang susah
memang kelihatannya mudah
cuman dia selalu gagal di
adonannya. Kita buat kerupuk ini
gak boleh pakai tepung
sembarangannya. Harus yang
sanghai nomor 1. Kan tepung itu
sampai 4 jenis yang cap tani.
Minyak yang dipakai harus yang
kemasan kalau tidak dia cepat
tengik dan berminyak tidak tahan
lama
Ibu ini buatnya tergantung orang
mesen atau nyetok?
Ibu saniah: kita menyetok untuk
di pantai wisata Mangroeve.
Hanya untuk di pasarkan itu aja.
Kalau ada orang pesan baru kita
menambahkan kalau enggak ya
cuman untuk di pantai itu aja.
Kalau buat dan nyetok
kerupuknya ya alhamdulillah laku
aja tapi kadang ibu malas buatnya
Untuk 1 pcs kerupuk ini berapaan
ibu?
Ibu saniah: 10 ribu per pcs.
Karena ini tepunya mahal.
Kemaren itu pernah jual
hanrganya 6 ribu-7 ribu sekarang
ibu naikkan menjadi 10 ribu
Untuk modalnya berapaan ibu
buat kerupuk ini?
Ibu saniah: modal 1 juta, itulah
yang kita belanjakan nantinya
Berapa keuntunngannya kemaren
itu?
Ibu saniah: keuntungan dibagi
untuk modal awal dulu lalu di
bagi jadi 17 orang lah. Tergantung
juga dia hadir untuk membuat
kerupuknya. Nanti ibu catat siapa
aja yang datang hari ini berapa
banyak dia masuk. Berapa hari dia
kerja, itulah kita bayar. Nah untuk
1 harinya 15 ribu. Tapi tergantung
dari penghasilan kerupuk juga ya.
Kadang ibu gajih 20 ribu tidak
menentu.
Ibu itu kalau orang yang pesan itu
ambil sendiri barangnya atau di
antar?
Ibu saniah: terkadang di ambil
sendiri kadang kita yang antar
kalau dekat sekitaran sini aja.
Jadi ibu buat ini kalua ada
pesanan aja atau ada langganan?
Ibu Saniah : iya kita buat kalo ada
pesanan, kayak ini ada mahasiswa
dating kami buatkan, katanya ada
besok mahasiswa dateng banyak
katanya ratusan kata bu jum
Ibu pertama kali memasarkan ini
di pantai mangrove?
Ibu Saniah : iyaa bener, ini untuk
pengeluaran dan pemasukan
(menjelaskan buku kas)
Boleh kami foto bu?
Ibu Saniah : boleh, ini pendapat
pengeluaran satu periode, satu
bulan juga ada. Ini pengeluaran
10jt sekian pendapatan 24 juta
sekian (menjelaskan buku kas)
Bu ada ga upaya pemerintah
untuk memasarkan produk ini
atau inisiatif warga sini?
Bu Saniah : enggak ada, ooo ada
pernah orang dinas buat pameran
Itu pameran dimana aja bu?
Bu Saniah : oo di Medan pernah,
Gedung serbaguna pernah sama di
Hotel Grand Antares, Bank Sumut
pernah.
Jadi untuk sekarang masih banyak
narok barang di pantai ya bu?
Bu Saniah : iyaa ditarok disana
sama kalua ada pesanan kita buat
Berarti kalau untuk pemasaran
lebih lanjut sama buk jum lah ya
buk?
Bu Saniah : iyaa kalo misalnya
ada pesanan dia kasihtau berapa
pesanan
Jadi ibu cuman buat ajalah ya
Bu Saniah : iyaa buat aja, jujur
ibu gapande maen hp
Jadi bu jum yang megang hp
ngasihtau lah ya bu berapa
pesanan nya dari facebook atau
darimana
Bu Saniah : iyaa gitu
Jadi bu ini tahan produknya
berapa lama
Bu Saniah : jadi karena kita
gapake bahan pengawet paling
lama 1 bulan dari udah dibuka
bungkusnya, abistu udah gaenak.
Jadi bu Kelompok Konservasi
Muara Bambai itu siapa buk?
Bu Saniah : ooo itu gabungan
antara laki-laki sama perempuan,
kayak suami ibu nelayannya, ibuk
di koperasinya
Jadi bu tugasnya yang muara
bambai ini ngapain
?
Bu Saniah : ooo itu kayak penjaga
pantainya, pengelolaan
makanannya.
Ooo ibu juga kerja di pantai
jugak?
Bu Saniah : iyaa paling masak,
anak jugak disuruh masuk karena
besok ada tamu kan banyak
Itu jamberapa bu pulangnya?
Bu Saniah : tergantung cepat
tamunya pulang gitu, ibu tahun ini
rencana mau buat produk baru
lagi

Anda mungkin juga menyukai